• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS Telah Diuji Dan Diterima Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TESIS Telah Diuji Dan Diterima Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM MENGEMBANGKAN PRESTASI NONAKADEMIK DI MADRASAH ALIYAH KHOMSANI NUR KLANTING

SUKODONO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2022/2023

TESIS

Telah Diuji Dan Diterima Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

Oleh : MUHLISIN NIM 0849119041

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER 2023

(2)

Tesis dengan judul “Manajemen Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022/2023” yang ditulis oleh Muhlisin ini, telah disetujui untuk diuji dan dipertahankan di depan Dewan Penguji tesis.

Jember, 12 Desember 2022

Pembimbing I

Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M.

NIP.195811111983031002

Pembimbing II

Dr. H. Abd. Muhith, S.Ag,. M.Pd.I NIP.197210161998031003

(3)

PENGESAHAN

(4)

Muhlisin. 2022. Manajemen Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Nonakademik Di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022/2023. Tesis. Program studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq Jember. Pembimbing I: Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M.

Pembimbing II: Dr. H. Abdul Muhith, S.Ag., M.Pd.I.

Kata Kunci: Manajemen Kurikulum, Prestasi Nonakademik.

Kurikulum sangat penting dilakukan dalam proses implementasi pendidikan sebagai acuan pelaksanaan pendidikan. Dan kurikulum merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi sistem pendidikan. Pentingnya kurikulum dikatakan juga oleh Neil Kitson bahwa kurikulum merupakan elemen penting pengelolaan pembelajaran yang berkualitas.

Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana perencanaan kurikulum dalam mengembanghkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang.?. 2) Bagaimana pelaksanaan kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang.?. 3) Bagaimana evaluasi kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang.?.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan dan menganalisis perencanaan kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang.

2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang. 3) Untuk mnedeskripsikan dan menganalisis evaluasi kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini menggunakan teknik Purposive melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan model Milles, Huberman dan Saldana, yaitu melalui proses kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik dan member check.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perencanaan kurikulum dilakukan berdasarkan kebutuhan, prinsip keterpaduan, level of convinience, the right man on the right place. Pelaksanaan kurikulum dilakukan dengan berprinsip pada penanaman nilai Al-Quran, quantumTeaching in learning, pembelajaran yang bersifat terbuka serta menggunakan multimetode. Evaluasi kurikulum dilaksanakan berdasarkan prinsip kontinuitas, efektivitas dan solutif.

(5)

Muhlisin. 2022. Curriculum Management in Developing Non-academic Achievements at Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Academic Year 2022/2023. Thesis. Postgraduate Islamic Education Management study program at Kiai Achmad Siddiq State Islamic University Jember. Advisor I: Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M.

Supervisor II: Dr. H. Abdul Muhith, S.Ag., M.Pd.I.

Keywords: Curriculum Management, Non-Academic Achievement.

The curriculum is very important in the process of implementing education as a reference for implementing education. And curriculum is one of the variables that can affect the education system. The importance of the curriculum was also said by Neil Kitson that the curriculum is an important element of quality learning management.

The focus of this research is: 1) How is curriculum planning in developing non-academic achievements at Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang?. 2) How is the implementation of the curriculum in developing non-academic achievements at Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang?. 3) How is the evaluation of the curriculum in developing non-academic achievements at Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang?.

The aims of this study are: 1) to describe and analyze curriculum planning in developing non-academic achievements at Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang. 2) To describe and analyze the implementation of the curriculum in developing non-academic achievements at Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang. 3) To describe and analyze curriculum evaluation in developing non-academic achievements at Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang.

This study uses a qualitative approach with a case study type of research.

This study used a purposive technique through interviews, observation and documentation. Data analysis using the Milles, Huberman and Saldana models, namely through the process of condensing data, presenting data and drawing conclusions or verifying data. Data validity uses source triangulation, technical triangulation and member checks.

The results of this study prove that curriculum planning is carried out based on needs, the principle of integration, the level of convenience, the right man in the right place. Implementation of the curriculum is carried out with the principle of instilling the values of the Koran, quantum teaching in learning, learning that is open and uses multi-methods. Curriculum evaluation is carried out based on the principles of continuity, effectiveness and solutions.

(6)

ﲔﺼﻠﳐ . 2022 ةرادإ . ﳌا ﺞﻬﻨ ﻲﺳارﺪﻟا ﻌﻟا ﺔﺳرﺪﳌا ﰲ ﺔﻴﳝدﺎﻛﻷا ﲑﻏ تازﺎﳒﻹا ﺮﻳﻮﻄﺗ ﰲ ﺎﻴﻟ

ﺔ ﲬ ﺴ ﺞﻨﺘﻧﻼﻛ رﻮﻧ ﱐﺎ

ﺞﻧﺎﺟﺎﻣﻮﻟ ﻮﻧودﻮﻛﻮﺳ ﺔﻴﺳارﺪﻟا ﺔﻨﺴﻠﻟ

2022 / 2023 . ﺔﻴﺑﱰﻟا ﻢﺴﻘﻟ ﺔﻴﻤﻠﻋ ﺚﲝ

ﺔﻴﻣﻼﺳﻹا تﺎﺳرﺪﻟ

ﺎﻴﻠﻌﻟا ﰲ ﳉا ﺔﻌﻣﺎ ﺔﺒﻣﻮﻜﳊا ﺔﻴﻣﻼﺳﻹا ﺎﻴﻛ

ﻫ ﻖﻳﺪﺻ ﺪﲪأ ﻲ ﲜ

ﳌا .ﱪﻤ فﺮﺸ :لوﻷا رﻮﺘﻛﺪﻟا نﺎﻴﻔﺳ ﺜﻟا يرﻮ

.ﲑﺘﺴﺟﺎﳌا :ﱐﺎﺜﻟا فﺮﺸﳌا

.ﲑﺘﺴﺟﺎﳌا ﻂﻴﶈا ﺪﺒﻋ رﻮﺘﻛﺪﻟا

ﻟا تﺎﻤﻠﻜﻟا ﺔﻴﺴﻴﺋﺮ

ا ، ﺞﻫﺎﻨﳌا ةرادإ : زﺎﳒﻹ

ﻲﳝدﺎﻛﻷا ﲑﻏ .

ﻦﻣ ﺔﻴﺳارﺪﻟا ﺞﻫﺎﻨﳌاو .ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا ﻖﻴﺒﻄﺘﻟ ﻊﺟﺮﻤﻛ ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا ﺬﻴﻔﻨﺗ ﺔﻴﻠﻤﻋ ﰲ ﺔﻴﳘﻷا ﺔﻳﺎﻏ ﰲ ﻲﺳارﺪﻟا ﺞﻬﻨﳌا ﱪﺘﻌﻳ

ا تاﲑﻐﺘﳌا ةرادإ ﰲ ﻢﻬﻣ ﺮﺼﻨﻋ ﺞﻬﻨﳌا نأ ﻲﺳارﺪﻟا ﺞﻬﻨﳌا ﺔﻴﳘأ نﻮﺴﺘﻴﻛ ﻞﻴﻧ ﺮﻛذ ﺎﻤﻛ .ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا مﺎﻈﻧ ﻰﻠﻋ ﺮﺛﺆﺗ نأ ﻦﻜﳝ ﱵﻟ

ﺪﻴﳉا ﻢﻠﻌﺘﻟا .

ةرﺆﺑ :ﺚﺤﺒﻟا 1 ﺞﻬﻨﳌا ﻂﻴﻄﲣ ﻒﻴﻛ (

ﻲﺳارﺪﻟا ﻌﻟا ﺔﺳرﺪﳌا ﰲ ﺔﻴﳝدﺎﻛﻷا ﲑﻏ تازﺎﳒﻹا ﺮﻳﻮﻄﺗ ﰲ ﺎﻴﻟ

ﲬ ﺴ ﺞﻧﺎﺟﺎﻣﻮﻟ ﻮﻧودﻮﻛﻮﺳ ﺞﻨﺘﻧﻼﻛ رﻮﻧ ﱐﺎ ﺪﻟا ﺔﻨﺴﻠﻟ

ﺔﻴﺳار 2022 / 2023 .؟

2 ﻒﻴﻛ ( ﺬﻴﻔﻨﺗ ﺞﻬﻨﳌا ﻲﺳارﺪﻟا ﰲ

ﻌﻟا ﺔﺳرﺪﳌا ﰲ ﺔﻴﳝدﺎﻛﻷا ﲑﻏ تازﺎﳒﻹا ﺮﻳﻮﻄﺗ ﺎﻴﻟ

ﺔ ﲬ ﺴ ﺞﻧﺎﺟﺎﻣﻮﻟ ﻮﻧودﻮﻛﻮﺳ ﺞﻨﺘﻧﻼﻛ رﻮﻧ ﱐﺎ ﺔﻴﺳارﺪﻟا ﺔﻨﺴﻠﻟ

2022 / 2023 .؟

3 ﺞﻬﻨﳌا ﻢﻴﻴﻘﺗ ﻒﻴﻛ (

ﻲﺳارﺪﻟا ﻌﻟا ﺔﺳرﺪﳌا ﰲ ﺔﻴﳝدﺎﻛﻷا ﲑﻏ تازﺎﳒﻹا ﺮﻳﻮﻄﺗ ﰲ ﺎ ﻴﻟ

ﺔ ﲬ ﺴ ﱐﺎ

ﺞﻧﺎﺟﺎﻣﻮﻟ ﻮﻧودﻮﻛﻮﺳ ﺞﻨﺘﻧﻼﻛ رﻮﻧ ﺔﻴﺳارﺪﻟا ﺔﻨﺴﻠﻟ

2022 / 2023

؟.

فاﺪﻫأ ﺚﺤﺒﻟا : 1 ( ﻟ ﺞﻫﺎﻨﳌا ﻂﻴﻄﲣ ﻒﺻﻮ

ﻲﺳارﺪﻟا ﻠﻴﻠﲢو ﺎﻬ ﰲ ﺔﻴﳝدﺎﻛﻷا ﲑﻏ تازﺎﳒﻹا ﺮﻳﻮﻄﺗ ﰲ

ﻌﻟا ﺔﺳرﺪﳌا ﺎﻴﻟ

ﺔ ﲬ ﺴ ﺟﺎﻣﻮﻟ ﻮﻧودﻮﻛﻮﺳ ﺞﻨﺘﻧﻼﻛ رﻮﻧ ﱐﺎ ﺞﻧﺎ

ﺔﻴﺳارﺪﻟا ﺔﻨﺴﻠﻟ

2022 / 2023 . 2 ( ﻟ ﻒﺻﻮ ﺬﻴﻔﻨﺗ

ﺞﻫﺎﻨﳌا ﻲﺳارﺪﻟا ﻠﻴﻠﲢو ﺎﻬ ﻌﻟا ﺔﺳرﺪﳌا ﰲ ﺔﻴﳝدﺎﻛﻷا ﲑﻏ تازﺎﳒﻹا ﺮﻳﻮﻄﺗ ﰲ ﺎﻴﻟ

ﺔ ﲬ ﺴ ﻮﻧودﻮﻛﻮﺳ ﺞﻨﺘﻧﻼﻛ رﻮﻧ ﱐﺎ

ﺞﻧﺎﺟﺎﻣﻮﻟ ﺔﻴﺳارﺪﻟا ﺔﻨﺴﻠﻟ

2022 / 2023 . 3 ( ﻟ ﻒﺻﻮ ﻢﻴﻴﻘﺗ ﺞﻫﺎﻨﳌا ﻲﺳارﺪﻟا ﻠﻴﻠﲢو ﺎﻬ ﲑﻏ تازﺎﳒﻹا ﺮﻳﻮﻄﺗ ﰲ

ﻴﳝدﺎﻛﻷا ﻌﻟا ﺔﺳرﺪﳌا ﰲ ﺔ ﺎ ﻴﻟ

ﺔ ﲬ ﺴ ﺞﻧﺎﺟﺎﻣﻮﻟ ﻮﻧودﻮﻛﻮﺳ ﺞﻨﺘﻧﻼﻛ رﻮﻧ ﱐﺎ ﺔﻴﺳارﺪﻟا ﺔﻨﺴﻠﻟ

2022 / 2023 .

مﺪﺨﺘﺳا ﺬﻫ ا ﻟا ﺚﺤﺒ ﻦﻣ ﺔفدﺎﻫ ﺔﻴﻨﻘﺗ ﺔﺳارﺪﻟا هﺬﻫ تﻣﺪﺨﺘﺳا .ﺚﺤﺒﻟا ﻦﻣ ﺔﻟﺎح ﺔﺳارد عﻮﻧ ﻊﻣ ﺎًﻴﻋﻮﻧ ﺎًج

ﻈحﻼﳌاو تﻼﺑﺎﻘﳌا لﻼﺧ تﺎ

ﻘﻴﺛﻮﺘﻟاو تﺎ . و مﺪﺨﺘﺳا ﰲ ﺚحﺎﺒﻟا

جذﺎﳕ ت ﺎﻴﺒﻟا ﻞﻴﻠﲢ Milles

و Huberman و

Saldana ﳝﺪﻘﺗو ت ﺎﻴﺒﻟا ﻒﻴﺜﻜﺗ ﺔﻴﻠﻤﻋ لﻼﺧ ﻦﻣ يأ ،

ﺎﻬ ﻘﲢ وأ ﺞﺋﺎﺘﻨﻟا صﻼﺨﺘﺳاو ﻴ

ﺎﻴﺒﻟا ﻖ .ت ﺚحﺎﺒﻟا مﺪﺨﺘﺳاو

ﰲ ءﺎضﻋﻷا تﺎﺻﻮﺤفو ﲏﻔﻟا ﺚﻴﻠﺜﺗو رﺪﺼﳌا ﺚﻴﻠﺜﺗ ت ﺎﻴﺒﻟا ﺔﺤﺻ

.

و ﺬﻫ ﺞﺋﺎﺘﻧ ﻰﻠﻋ لﺪﻳ ﺚﺤﺒﻟا ا ﻨﳌا ﻂﻴﻄﲣ نأ

ﺞﻬ ﻲﺳارﺪﻟا و ، تﺎﺟﺎﻴﺘحﻻا ﻰﻠﻋ ًءﺎﻨﺑ ﻢﺘﻳ سﺎﺳأ

ﻞﻣﺎﻜﺘﻟا

ﺔﻟﻮﻬﺴﻟا سﺎﺳأو ﺔﻛرﺎﺸﳌاو و ،

ﻊﻠضﺘﳌا ﻒﻴﻇﻮﺗ .

ﺎﻣأو ﺬﻴﻔﻨﺗ ﻨﳌا ﺞﻬ ﻲﺳارﺪﻟا ﺔﻴﻤﻛو نآﺮﻘﻟا ﻢﻴﻗ سﺮﻏ أﺪﺒﻣ سﺎﺳأ ﻰﻠﻋ

ﺢﺘﻔﻨﳌا ﻢﻠﻌﺘﻟا ﺔﻋﻮﻨﺘﳌا ﻢﻴﻠﻌﺘﻟا ﺔﻘﻳﺮﻃ ماﺪﺨﺘﺳاو

. ﺎﻣأو ﻲﺳارﺪﻟا ﺞﻬﻨﳌا ﻢﻴﻴﻘﺗ

ﺔﻴﻟﺎﻌﻔﻟاو ﺔﻳراﺮﻤﺘﺳﻻا سﺎﺳأ ﻰﻠﻋ

ﻟﻮﻠﳊاو .ﺔﻴ

KATA PENGANTAR

(7)

ﻢﻴحﺮﻟا ﻦﲪﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

Segala puji bagi Allah SWT atas karunia dan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Tesis dengan judul "Manajemen Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Non Akademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022/2023" ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW yang telah mengajarkan umatnya betapa pentingnya sebuah Pendidikan dan ilmu pengetahuan guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam penyusunan tesis ini, banyak pihak yang terlibat dalam membantu dan mendukung penyelesaiannya. Oleh karena itu patutlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya teriring do'a jazakumullahu ahsanal jaza' kepada mereka yang telah membantu, membimbing, mendukung, mendoakan dalam penulisan tesis ini.

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Achmad Siddiq Jember yang telaah memberikan kesempatan kepada kami untuk belajar di program pascasarjana.

2. Prof. Dr. Moh. Dahlan, M.Ag. selaku direktur Pascasarjana yang telah memberikan ijin untuk menyelesaikan studi di program pascasarjana.

3. Dr. H. Zainuddin Alhaj zaini, Lc., M.Pd.I selaku ketua program studi Manajemen Pendidikan Islam pada program pascasarjana sekaligus selaku ketu sidang yang telah membantu kami dalam proses menyelesaikan studi di progrm pascasarjana.

(8)

penelitian yang telah bersedia menguji hasil penelitian.

5. Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. selaku penguji utama sidang tesis yang telah bersedia menguji tesis ini.

6. Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M. selaku pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan motivasi dalam penyelesaian tesis ini.

7. Dr. H. Abd. Muhith, S.Ag.,M.Pd.I selaku pembimbing II sekaligus dosen pembimbing akademik yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan dorongan dalam penulisan tesis ini.

8. Seluruh Dosen Pascasarjana UIN KHAS Jember yang telah banyak memberikan ilmu, mendidik dan membimbing selama penulis menempuh Pendidikan di almamater tercinta.

9. Kedua orang tua penulis (H. Fauzi dan Hj. Muzdalifah) yang tidak henti- hentinya memberikan dukungan moral dan materi serta selalu memberikan doa terbaiknya untuk penulis.

10. Bapak Ayoeb Taufani Zaman, SE.,M.Pd selaku kepala Madrasah Aliyah Khomsani Nur yang telah bersedia memberikan ijin penelitian pada Madrasah yang dipimpinnya.

11. Bapak dan Ibu Guru Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting yang telah berkenan untuk bekerja sama serta memberikan data dan informasi penelitian dalam penyusunan tesis ini.

12. Saudara-saudaraku yang telah ikut serta memberikan dukungan dan doa kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini.

(9)

penyusunan tesis ini.

14. Seluruh teman-teman seperjuangan di Pascasarjana UIN KHAS Jember yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi hingga terselasainya tesis ini.

Semoga tesis ini bermanfaat bagi keberlangsungan dan kemajuan Pendidikan Islam di Indonesia.

Jember, 02 Januari 2023

MUHLISIN

(10)

HALAMAN SAMPUL ... I HALAMAN PERSETUJUAN ... II HALAMAN PENGESAHAN ... III ABSTRAK ... IV KATA PENGANTAR ... VII DAFTAR ISI ... X DAFTAR TABEL ... XIII DAFTAR GAMBAR ... XIV

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 9

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. PENELITIAN TERDAHULU ... 12

B. KAJIAN TEORI ... 31

1. Manajemen Kurikulum ... 31

2. Prestasi Belajar ... 54

3. Prestasi Akademik ... 57

4. Prestasi Non Akademik ... 58

(11)

BAB III METODE PENELITIAN ... 63

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 63

B. Lokasi Penelitian ... 63

C. Subjek Penelitian ... 65

D. Kehadiran Peneliti ... 65

E. Sumber Data ... 66

F. Teknik Pengumpulan Data ... 66

G. Analisis Data ... 70

H. Keabsahan Data ... 72

I. Tahap-Tahap Penelitian ... 73

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 75

A. Perencanaan Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Non Akademik Di Madrasah Aliyah Khomsani Nur ... 75

B. Pelaksanaan Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Non Akademik Di Madrasah Aliyah Khomsani Nur ... 87

C. Evaluasi Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Non Akademik Di Madrasah Aliyah Khomsani Nur ... 93

BAB V PEMBAHASAN ... 101

A. Perencanaan Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Nonakademik Di Madrasah Aliyah Khomsani Nur ... 101

(12)

Nonakademik Di Madrasah Aliyah Khomsani Nur ... 107

C. Evaluasi Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Nonakademik Di Madrasah Aliyah Khomsani Nur ... 110

BAB VI PENUTUP ... 114

A. Kesimpulan ... 114

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 116

(13)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 21 Tabel 4.5 Jadwal Harian program Tahfidz ... 81 ...

(14)

Gambar 4.1 Rapat Kurikulum ... 86 Gambar 4.2 Dokumentasi kegiatan pramuka di dalam kelas ... 92 Gambar 4.3 Dokumentasi Kegiatan Pramuka Di Luar Kelas ... 93

Gambar 4.4 Dokumentasi pelaksanaan evaluasi harian Tahfidz

Qur’an (Ulanagan Hafalan) ... 96 Gambar 4.5 Dukumentasi kegiatan Muroja’ah Hafalan Qur’an ... 96

(15)
(16)

BAB I

PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Kurikulum Pendidikan Islam yang ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW telah mengalami perkembangan sejalan dengan berkembangnya peradaban Islam, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan. Dalam perjalanan sejarah kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan dan pergantian, hal demikian merupakan sebuah keniscayaan, karena dilihat dari segi isi dan proses Pendidikan, kurikulum senantiasa memerlukan adanya relevansi kondisi dan situasi di saat itu juga. Hal itulah yang menjadikan pentingnya adanya sebuah pemahaman terhadap konsep dari setiap kurikulum yang akan diterapkan, sehingga dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut dapat dijalankan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh kurikulum itu sendiri.1

Dalam proses implementasi pendidikan, hal yang sangat penting adalah kurikulum sebagai acuan pelaksanaan pendidikan. Dan kurikulum merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi sistem pendidikan.

Pentingnya kurikulum dikatakan juga oleh Neil Kitson dalam bukunya bahwa kurikulum merupakan elemen penting pengelolaan pembelajaran yang berkualitas.2 Sedangkan menurut Brennan sebagaimana dikutip oleh Friedah dalam disertasinya mengatakan bahwa kurikulum mempertahankan gagasan

1 Chaeruddin B, Pendidikan Islam Masa Rasulullah, Jurnal Diskursus Islam Volume 1 Nomor 3, Desember 2013,423.

2John O’Neill and Neil Kitson, Effective Curriculum Management (London: Routledge. 2001), 1.

(17)

perkembangan kognitfnya.3Menurut Nichols “ Educational institutions that have a systematic plan for managing and delivering curriculum can be said to be effective educational institutions..4 Sekolah yang efektif memiliki rencana sistematis untuk mengelola desain kurikulum.

Seiring perubahan zaman, maka aktifitas untuk melakukan perubahan kurikulum menjadi sebuah tuntutan dan merupakan sebuah keniscayaan dalam bingkai sistem pendidikan nasional. Sebagaimana adanya perubahan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau yang dikenal dengan KTSP menjadi kurikulum 2013 (K13) dengan melakukan pendekatan saintifik merupakan suatu keharusan di tengah-tengah globalisasi terutama dalam hal eksistensi dan kemajuan bangsa.5

Selama ini, kurikulum masih diyakini memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan, hal itu terbukti melalui kinerja pemerintah dalam memperbaiki kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Mulai dari Kurikulum Rencana Pelajaran pada tahun 1947- 1968, Kurikulum Berbasis Tujuan pada tahun 1975-1984, Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2004, Kurikulum tingkat satuan Pendidikan pada tahun 2006, Kurikulum 2013 (K13),6 dan kurikulum Merdeka pada tahun 2022.

3 Friedah Thoko Dimba,The Role Of Principals In Managing Curriculum Change (Zululan:

Department of Educational Planning And Administration University,2001),3.

4Beverly Nichols,Managing Curriculum and Assessment (Washington: Linworth Publishing, 2006),6.

5 Razali M Thaib, Inovasi Kurikulum Dalam Pengembangan Pendidikan, Jurnal Edukasi Vol 1 Nomor 2, Juli 2015, 217.

6 Widodo Winarso, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Medan: Perdana Publishing, 2015), 7.

(18)

memberikan amanat agar pendidikan Nasional diselenggarakan sebagai suatu proses untuk melakukan pembudayaan, pemberdayaan dan pembelajaran bagi peserta didik yang berlangsung sepanjang hayatnya, pendidikan dilaksanakan dengan tetap berprinsip memberi keteladanan peseta didik,serta membangun motivasi, dan membangung kreativitas peserta didik dalam setiap aktivitas pembelajaran.7

Dalam pendidikan Madrasah, Menteri Agama telah memberikan keleluasaan kepada madrasah melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 347 Tahun 2022 tentang pedoman implementasi kurikulum merdeka pada madrasah. Pada bab penutup diterangkan bahwa madrasah diperbolehkan untuk berkreasi dan berinovasi dalam melakukan pengembangan kurikulum sesuai dengan visi, misi, tujuan serta kondisi di masing-masing madrasah.8

Agar kurikulum dapat terealisasikan dengan dengan benar, diperlukan manajemen yang baik di tingkat satuan pendidikan. Karena manajemen peranan penting dalam dunia pendidikan, terlebih dalam manajemen kurikulum.

Allah berfirman dalam Al-Quran dalam surat Al-Maidah ayat 48 yang menjelaskan adanya syari’at (aturan) serta manhaj (pedoman/acuan) yang berbunyi:

ٓاَنْل َزْنَا َو ِب ْمُهَنْيَب ْمُكْحاَف ِهْيَلَع اًنِمْيَهُم َو ِبٰتِكْلا َنِم ِهْيَدَي َنْيَب اَمِّل اًقِّدَصُم ِّقَحْلاِب َبٰتِكْلا َكْيَلِا َل َزْنَا ٓاَم

ِّۗقَحْلا َنِم َكَءۤاَج اﱠمَع ْمُهَءۤا َوْهَا ْعِبﱠتَت َﻻ َو ُ ﱣ ْرِش ْمُكْنِم اَنْلَعَج ٍّلُكِل

ًﺔَع ُ ﱣ َءۤاَش ْوَل َوۗ اًجاَهْنِم ﱠو

7 UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

8 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomo 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah, Bab XI.59.

(19)

ْخَت ِهْيِف ْمُتْنُك اَمِب َۙن ْوُفِلَت

٤٨

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah mereka menurut apa yang Allah turunkan dan jangan kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu,kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS. Al-Maidah:48).

Ayat di atas meberikan pemahaman bahwa dalam kehidupan, Allah memberikan pedoman pada setiap manusia secara tertulis yakni Al-Quran untuk dijadikan pedoman hidup, jika dikaitkan dengan pendidikan, tentu sangat diperlukan adanya kurikulum yang menjadi pedoman atau acuan dalam menjalankan proses pendidikan.9

Dalam praktek pendidikan dikenal dengan dua proses kegiatan yang sangat elementer yaitu: pertama, aktivitas kurikuler yang merupakan aktivitas pokok pendidikan yang di dalamnya terdapat proses kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan materi-materi pelajaran yang hendak dicapai oleh peserta didik.

Kedua, aktivitas ekstrakurikuler yang merupakan aktivitas yang dilaksanakan untuk melakukan pengembangan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.10

Prestasi nonakademik menurut Sujiono sebagaimana dikutip oleh

9 Rahmat Hidayat, Ayat-ayat Al-Quran tentang Manajemen Pendidikan Islam (Medan: LPPI, 2017), 61.

10 Ayu Sundari, Manajemen Ekstrakurikuler dalam meningkatkan prestasi nonakademik siswa,Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, Issue 1 2021, 2.

(20)

dengan menggunakan angka-angka seperti kognitif, seperti halnya di bidang olah raga seperti basket, voli, sepak bola, bulutangkis dan semisalnya. Prestasi tersebut lazimnya dicapai oleh peserta didik yang mempunya bakat di bidangnya masing- masing.11

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bermaksud untuk melakukan pengembangan potensi peserta didik, karena diyakini bahwa manusia memiliki potensi bawaan sejak lahir, dan potensi tersebut bisa diproses dan dikembangkan melalui pendidikan. Potensi tersebut bisa berupa potensi akademik maupun potensi nonakademik yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan.12

Seperti halnya lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang melalui manajemen kurikulum mampu mencapai visi lembaga yaitu menciptakan generasi Qurani yang mampu menjawab tantangan zaman, Meskipun Madrasah Aliyah Khomsani Nur ini berada di bawah naungan pesantren dan masih berusia 8 tahun yang didirikan pada Tahun 2014 lalu,13 namun berbagai prestasi telah diraihnya, baik tingkat regional maupun nasional. Diantara prestasi yang pernah diraih di bidang olah raga tingkat Nasional adalah Juara 1 kejuaraan Nasional Bulutangkis Tunggal Taruna Putri dan Ganda Dewasa campuran bulan november tahun 2019. Di tingkat Provinsi

11 Lidia Susanti, Prestasi Belajar akademik & nonakademik teori dan implementasinya (Malang:

Literasi Nusantara, 2019), 133-134.

12 Abdul Wahid Dkk, Manajemen Kurikulum Ekstrakurikuler, Journal of Islamic Education Management, Vol.1 No.1 Oktober 2020. 13

13 Ayub Taufani Zaman,Wawancara, Lumajang, 8 Oktober 2021.

(21)

Campuran melalui Muzammil dan Elya Tantri pada bulan Oktober 2019. Dan pada tahun 2018 meraih juara 2 Ganda dewasa putra dalam kejuaraan Bulutangkis Walikota Probolinggo Cup Se Jawa dan Bali.Selain itu di bidang Sains, Madrasah Aliyah Khomsani Nur juga pernah meraih juara 3 Kompetisi Sains Madrasah se kabupaten Lumajang.14 Untuk meraih rentetan prestasi tersebut tentunya tidak mudah, dibutuhkan kinerja guru yang optimal serta didukung oleh manajemen yang baik. Hal inilah yang membuat penulis ingin meneliti tentang manajemen kurikulum yang ada di Madrasah tersebut.

Madrasah Aliyah Khomsani Nur memiliki visi untuk mencetak generasi Qur’ani dengan program kelas tahfidz,15 akan tetapi tidak menyampingkan pendidikan umum, hal demikian dapat dilihat dari bebrbagai prestasi yang telah diraih oleh peserta didiknya. Lembaga yang memiliki jumlah siswa sebanyak 67 itu selalu berusaha mencetak peserta didik yang berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik.16

Berkaitan dengan prestasi nonakademik, Gardner menemukan beberapa kecerdasan yang perlu diperhatikan oleh para pengelola pendidikan untuk dikembangkan. Kecerdasan tersebut diantaranya adalah kecerdasan visual spatial, Kecerdasan linguistik verbal, Kecerdasan interpersonal, Kecerdasan intrapersonal, Kecerdasan Logical Mathematical, Keserdasan Musikal, Kecerdasan Bodily

14 Ayub Taufani Zaman, Wawancara, Lumajang, 9 Desember 2021.

15Lumajang, Observasi,8 Oktober 2021.

16 Ayub Taufani Zaman,Wawancara, Lumajang, 19 April 2022.

(22)

mengenai prestasi nonakademik yang merupakan bagian dari tugas pendidikan yang perlu dikembangkan dan di programkan melalui manajemen kurikulumnya.

Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai Manajemen Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Nonakademik Di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting-Sukodono-Lumajang Tahun Ajaran 2022/2023.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan pada paparan konteks penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka fokus penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perecanaan kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022-2023?

2. Bagaimana pelaksanaan kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022-2023?

3. Bagaimana evaluasi kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022-2023?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada fokus penelitian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

17 Lidia Susanti, Prestasi Belajar Akademik & Nonakademik (teori dan implementasinya) (Malang: Literasi Nusantara,2019),137-138.

(23)

prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022-2023.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022-2023.

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi kurikulum dalam mengembangkan prestasi nonakademik di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting Sukodono Lumajang Tahun Ajaran 2022-2023

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan tambahan khazanah keilmuan dan referensi serta rujukan secara teoritis tentang manajemen kurikulum yang merupakan salah satu dari manajemen pendidikan yang menjadi tonggak kemajuan kehidupan bangsa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan khazanah keilmuan di bidang manajemen pendidikan Islam, sehingga penulis memiliki acuan dan pedoman dalam mengembangkan kualitas diri sebagai manusia serta dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam.

b. Bagi Pembaca

(24)

dan perbandingan dalam pengembangan lembaga pendidikan Islam melalui manajemen kurikulum. Sehingga penelitian ini memiliki sumbangsih dalam memajukan dan mengembangkan mutu pendidikan Islam serta sebagai acuan dalam mengembangkan potensi dan prestasi nonakademik peseeta didik.

c. Bagi Lembaga MA Khomsani Nur

Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pendukung untuk terus melakukan perbaikan dalam mengembangkan lembaga pendidikan Islam terutama untuk pengembangan potensi dan prestasi peserta didiknya.

E. Definisi Istilah

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang beragam, maka peneliti perlu untuk memberikan definisi yang diharapkan oleh peneliti mengenai istilah- istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses penyusunan kurikulum, mulai dari perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum serta evaluasi kurikulum di lembaga Madrasah Aliyah Khomsani Nur dalam mengembangkan prestasi nonakademik.

2. Prestasi Nonakademik

Prestasi nonakademik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil dari suatu kegiatan diluar hal-hal yang bersifat ilmiah dan bersifat ekstrakurikuler yang

(25)

bulutangkis,balap sepeda dan al-banjari.

3. Madrasah Aliyah Khomsani Nur

Madrasah Aliyah Khomsani Nur merupakan lembaga formal yang berada di bawah naungan pesantren yang terletak di desa Klanting Kecamatan Sukodono kabupaten Lumajang.

Berdasarkan uraian definisi istilah di atas, yang dimaksud oleh penulis dalam judul “Manajemen Kurikulum Dalam Mengembangkan Prestasi Nonakademik” adalah pengelolaan kurikulum mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum dalam rangka mengembangkan prestasi nonakademik peserta didik.

F. Sistematika Pembahasan

Bab satu pendahuluan, pada Bab pendahuluan ini, penulis membahas pokok- pokok pikiran agar memberikan suatu gambaran terhadap inti pembahasan, pokok pikiran tersebut masih bersifat umum. Pada bab ini terdiri dari konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitan,serta definisi istilah.

Bab dua yaitu Kajian Kepustakaan, pada bab ini diuraikan tentang kajian teori-teori yang relevan dengan variabel penelitian.

Bab tiga yaitu metode penelitian, pada bab ini dipaparkan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, tahnik pengumpulan data, analisis data,

(26)

Bab empat yaitu mengenai penyajian data dan analisis data, pada bab ini menjelaskan tentang analisis data serta memaparkan hasil penelitian. Dalam bab ini terdiri dari diskripsi obyek penelitian dan paparan hasil penelitian.

Bab lima yaitu pembahasan, pada bagian ini membahas data yang diperoleh dari penelitian dengan mendiskusikannya dengan teori-teori yang relevan dengan variabel-variabelnya.

Bab enam yaitu penutup, pada bab ini memaparkan kesimpulan dari pembahasan, serta berisikan saran atas konsep yang telah ditemukan pada bagian pembahasan.

(27)

KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Dengan adanya kajian tentang penelitian terdahulu ini, maka akan bisa diketahui sampai sejauh mana keaslian dan kedudukan penelitian yang hendak dilaksanakan oleh peneliti.18

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang telah ditemukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Fatmawati Guruddin telah melakukan penelitian dengan judul Tesis

“Manajemen Kurikulum untuk meningkatkan Mutu Pendidikan Islam”Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun objek penelitian penelitian tersebut adalah SMA Al-Izzah IIBS (International Islamic Boarding School) yang berlokasi di Jalan Indragiri Gang Pangkur No 87, Sumberejo, Kota Batu. sedangkan teknik dalam pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik observasi non partispatif, wawancara tak terstruktur dan dokumentasi. Hasil penelian di SMA Al-Izzah IIBS Batu adalah: a) Perencanaan kurikulum di sekolah dan pesantren ialah dengan cara mengadakan rapat bersama kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, wakil kepala bidang kesiswaan, wakil kepala bidang sarana dan prasarana, kooerdinasi cambridge dan guru serta menghadirkan pengawas sekolah yang ditugaskan oleh pemerintah provinsi guna mengadakan sosialisasi mengenai

18 IAIN Jember,Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pascasarjana IAIN Jember,2018, 21.

(28)

menggunakan strategi pengecekan kesiapan guru, dan pengecekan hasil kinerja guru. c) evaluasi kurikulum dilakukan dengan mengevaluasi perangkat pembelajaran serta evaluasi kinerja guru. Adapun perbedaan penelitian yang akan dilakukan ini adalah Objek penelitian, peneliti terdahulu menjadikan objek penelitiannya di SMA Al-Izzah IIBS Batu. Sedangkan penelitian ini memilih objek di Madrasah Aliyah Khomsani Nur Klanting- Sukodono-Lumajang. Selain itu terdapat perbedaan dalam fokus kajian, okus kajian dalam penelitian ini lebih luas daripada penelitian terdahulu, karena dalam penelitian ini lebih mengkaji pada perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, evaluasi kurikulum dan dukungan sumber daya alam dalam mengembangkan mutu pendidikan.19

2. Mahin Ainun Naim dengan judul tesis “Implementasi Manajemen Kurikulum Dalam Mengembangkan Kompetensi Siswa Di Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi”. Penelitian tersebut memakai pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus. Adapaun perbedaan penenliti terdahulu dengan penelitian ini adalah Penelitian ini fokus pada manajemen secara keseluruhan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi, sedangkan peneliti terdahulu fokus pada fungsi manajemen kurikulum dan problematika dalam implementasi kurikulum. Sedangkan hasil dari penelitian terdahulu adalah meliputi: implementasi kegunaan manajemen kurikulum TIK di SMAN 1 Bliga mencakup empat bagian, yaitu: Pertama, dalam perencanaan kurikulum TIK, pimpinan sekolah menghadirkan beberapa orang untuk terlibat, di antaranya

19 Fatmawati Guruddin,Manajemen Kurikulum Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam, Tesis .2018.

(29)

Musyawarah Guru Mata Pelajaran. Kedua, dalam pengorganisasian kurikulum TIK, mata pelajaran TIK dikelompokkan ke dalam pelajaran Iptek. Ketiga, pelaksanaan kurikulum, guru mata pelajaran mempersiapkan beberapa rancangan pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran yang menjadikan standar kompetensi dan Kompetensi dasar sebagai acuannya.

Keempat, evaluasi kurikulum dilakukan dengan mengahadirkan seluruh elemen yang berperan dalam pengelolaan lembaga pendidikan.20

3. Mashuri telah melakukan penelitian dengan judul tesis “Manajemen kurikulum pesantren di era globalisasi (studi kasus di pondok pesantren Drul Muttaqin Rumbia Lampung Tengah)”. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan memakai jenis penelitian studi kasus, adapun teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah jenis penelitian dan pendekatan yang digunakan. Sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah objek penelitian dan fokus penelitian, penelitian terdahulu fokus pada objek manajemen kurikulum dan faktor penghambat dalam manajemen kurikulum. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan; pertama, Perencanaan kurikulum yang mencakup tujuan, visi, misi, fungsi serta nilai- nilai yang harus diamalkan oleh santri. Kedua, dalam melakuka pengirganisasian yang mencakup kurikulum pesantren, kurikulum dalam pendidikan formal berbasis IT serta bahasa asing. Ketiga, pelaksanaan kurikulum dilaksanakan

20Mahin Ainun Naim, Implementasi Manajemen Kurikulum Dalam Mengembangkan Kompetensi Siswa Di Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi.Skripsi,2016.

(30)

diterapkan oleh pemerintah. Keempat, controlling dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui dan menilai pencapaian belajar santri.

4. Erma Fatmawati dengan judul disertasi “Manajemen Pengembangan Kurikulum Pesantren Mahasiswa”. Dalam peneliitian tersebut menggunakan pendekaatan kualiitatif dengan jenis penelitian multikasus dengan menggunaka teknik pengmpulan data dengan wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa modell yang digunakan dalam melakukan pengembangan kurikulum pesantren mahasswa yaitu berbasis in life pesantren anddeverification of learner’s’ needs’ yaitu model pengemangan kurikulum melalui penekanan pada pendidikan dan amaliyah ibadah serta keragamaan kebutuhan para mahasiswa untuk memperkaya ilmu keagamaannya dan ilmu kepribadiannya. Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu terletak pada fokus penelitian, penelitianterdahulu fokus pada karakteristik kurikulum dan desain pengembangan kurikulum. Adapu penelitian ini fokus pada manajemen kurikulum secara umum.

Adapun persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah objek penelitian yaitu lembaga yang ada dibawah naungan pesantren.21

5. Selamet Nuryanto dengan judul penelitian tesis “Manajemen Kurikulum Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Harapan Bunda Purwokerto Banyumas”. Dalan penelitian tersebut, peneliti memakai pendekatan kualtitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik dalam pengmpulan data yang dipakai dalam

21 Erma Fatmawati, Manajemen Pengembangan Kurikulum Pesantren Mahasiswa, Disertasi, 2015.

(31)

penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa Manajemen kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dasar Islam Terpadu Harapan Bumda Purrwokerto Banyumass yaitu sebagai berikut: Sekolah Dasar Islam Terpadu Hrapan Bunda Purwokerto Banyumas memakai konsep sebagaimana digunakan oleh model Hilda Taba. Sekolah ini mempraktekkan model sentra dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu peserta didikan melakukan pindah kelas berdasarkan jadwal sentra di hari yang sudah ditentukan. Sedangkan perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah fokus penelitian dan objek penelitian.

Fokus dalam penelitian terdahulu lebih pada konsep dan model kurikulum yang diterapkan di lokasi penelitian, objek penelitian dalam penelitian terdahulu adalah sekolah dasar sedangkan penelitian ini adalah memilih objek penelitian pada jenjang pendidikan menengah.22

6. Durotul Afifah telah melakukan penelitian pada tahun 2016 dengan judul tesis “ Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Dalam Membentuk Karakter Siswa di MAN Yokyakarta”. Dalam penelitian ini memakai pendekatan kualitatif deskriptif serta jenis penelitian studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara serta kajian dokumentasi, sehingga mendapatkan hasil bahwa: beberapa nilai karakter yang didapat di MAN 1 Yogyakarta ada berbagaii macam, sseperti nilai ketuhanan, nilai kejujuran, nilai toleransi, nilai kedisiplina, nilai kerja keras, nilai kreatif, nilai kemandirian, nilai demokrasi, nilai rasa ingin tahu yang tinggi, nilai semangat kebangsan, nilai cinta

22 Slamet Nuryanto , Manajemen Kurikulum di sekolah Dasar Islam Terpadu Harapan Bunda Purwokerto Banyumas,Tesis, 2018.

(32)

perdamaian, nilai suka membaca, nilai peduli terhadap lingkungan, nilai bersosial, nilai rasa tanggung jawab. Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah peneltian terdahulu menekankan pada nilai-nilai karakter, sedangkan penelitian ini lebih pada pengembangan mutu pendidikan. Sedangkan persamaan antara kedua penelitian ini adalah dalam variabel pertama yaitu tentang manajemen kurikulum dan persamaan lain adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian dan jenis penelitian yaitu menggunakan jenis penelitian studi kasus.23

7. Besse Nukrawati dalam judul penelitiannya “Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pada SDN 394 Sakkoli kecamatan Sajoanging kabupaten Wajo.

Dalam peneltian tersebut Nukrawati menggunakan pendekatan kualitatif dalam melakukan penelitian yang memfokuskan pada pelaksanaan dan kendala- kendala dalam pelaksanaan manajemen kurikulum, teknik pengumpulan data yang digunakan melalui teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi. Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nukrawati adalah Guru masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan kurikulum 2013, Seminar dan pelatihan tentang penerapan kurikulum 2013 tidak merata. Sedangkan persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Nukrawati dengan penelitian ini adalah jenis penelitian dan pendekatan yang digunakan. Dan perbedaan dari keduanya adalah fokus penelitian dan lokasi penelitian, yang mana Nukrawati fokus pada kendala- kendala yang dihadapi oleh objek penelitian dalam manajemen pendidikan,

23 Durrotul Afifah, Pelaksaanaan Manajemen Kurikulum Dalam Membentuk Karakter Siswa Di MAN 1 Yogyakarta, Tesis, 2016.

(33)

dukungan sumber daya manusia dalam pengembangan mutu pendidikan.24

8. M. Ardiansyah dengan judul penelitiannya “Pengelolaan Ekstrakurikuler Dalam Pembinaan Prestasi Nonakademik Siswa Di Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2021/2022”.

Dalam penelitian tersebut peniliti lebih fokus pada pengelolaan ekstrakurikuler dengan menggunakan metode penelitian kualitiatif deskriptif, adapun persamaan dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel dependen yang sama-sama membahas tentang prestasi nonakademik. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa Pelaksanaan ektrakurikuler dalam membina keberhasilan nonakademik siswa dilakukan dengan perencanaan yang baik, seperti penyelenggaraan pertemuan dan menentukan jadwal kegiatan.25

9. Abd Salam dengan judul penelitian “ Manajemen Pembinaan Santri Dalam Mengembangkan Prestasi Nonakademik Di Pondok Pesantren Fastabiqul Khoirot Kolaka Timur”. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian kualtitatif deskriptif dengan menggunakan stidi kasus yang menjadi persamaan dengan penelitian ini, begitu juga persamaan lain dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel dependen yaitu prestasi nonakademik. Sedangkan perbedaan dari penelitian adalah terletak pada variabel independen yang mana peneliti terdahulu membahas tentang manajemen pembinaan santri, sedangkan penelitian ini membahas tentang manajemen

24Besse Nukrawati, T.2017.,Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Pada SDN 394 Sakkoli Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.

25M. Ardiansyah ,Pengelolaan Ekstrakurikuler Dalam Pembinaan Prestasi Nonakademik Siswa Di Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2021/2022, Jurnal,2021.

(34)

tersebut diperoleh hasil bahwa dalam perencanaan pembinaan dengan prinsip ekstrakurikuler terpadu, sedangkan pelaksanaannya menggunakan prinsip keberlanjutan dengan mengevaluasi secara rutin yaitu mingguan, bulanan dan pelaporan hasil evaluasi diserahkan kepada pimpinan pondok di akhir tahun.26

10. Nurul Ngaeni dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler Untuk Mendukung Prestasi Non Akdemik Di SD Negeri 1 Ngadirejo. Penelitian ini membahas tentang manajemen ekstrakurikuler sebagai variabel independen dan sebagai fokus penelitiannya, itulah yang menjadi perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian saat ini. Sedangkan persamaan antara penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nuru; Ngaeni dengan penelitian ini terletak pada metode yang digunakan serta persamaan lain terletak pada variabel dependen yaitu mengenai prestasi nin akademik. Dari penelitian terdahulu tersebut memperoleh hasil bahwa perencanaan dilaksanakan dengan matang dan terarah yang diadakan melalui rapat sekolah di awal tahun pelajaran, pengirganisasian ektrakurikuler sesuai dengan kemampuan guru sebagai pembimbing, pelaksanaannya sesuai dengan jadwal serta pengawasan yang dilakukan untuk nahan evaluasi serta sebagai bahan untuk membuat Planning yang baru.27

11. Ahmad Hikami dkk dengan judul “Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nahdlatul Ulama 003 Samarinda. Penelitian tersebut membahas tentang kepemimpinan serta

26 Abd Salam, T. 2015. Manajemen Pembinaan Santri Dalam Mengembangkan Prestasi Nonakademik Di Pondok Pesantren Fastabiqul Khoirot Kolaka Timur, Tesis,2020.

27 Nurul Ngaeni , Manajemen Ekstrakurikuler Untuk Mendukung Prestasi Non Akdemik Di SD Negeri 1 Ngadirejo.

(35)

menjadi pembeda dengan penelitian ini, sedangkan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada peningkatan prestasi nonakademik yang menjadi variabel dependen serta persamaan lain terletak pada jenis penelitian, yaitu sama-sama menggunakan jenis penelitian kualitatif deskripitif.

Dari penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa kepala sekolah berperan sebagai edukator, manajer dan motivator.28

12. Safinatun Munawaroh dengan judul penelitian “Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Siswa Melalui Manajemen Sarana Prasarana Di Smo Muhammadiyah Boarding School Pleret”. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan variabel dependen tentang prestasi nonakademik, itulah yang menjadi persamaan antara peneilitian ini dengan penelitian terdahulu. Namun terdapat perbedaan dari keduanya yaitu terletak fokus penelitian, yang mana peneliti terdahulu fokus pada manajemen sarana prasarana, sedangkan penelitian ini fokus pada manajemen kurikulum sebagai varibel independen. Dari penelitian yang dilakukan oleh Safinatun Munawaroh tersebut diperoleh hasil bahwa upaya sekolah dalam mengelola sarana dan prasarana belum sepenuhnya berjalan karena terkendala oleh Sumber daya manusia yang terbatas.29

Untuk lebih memudahkan dalam menemukan perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian, maka penulis menyajikan dalam

28Ahmad Hikami dkk, T.2020.Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nahdlatul Ulama 0 0 3 Samarinda,

29 Safinatun Munawaroh Dkk, T. 2020. Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Siswa Melalui Manajemen Sarana Prasarana Di Smo Muhammadiyah Boarding School Pleret.

(36)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Persamaan Perbedaan Hasil

1

. Fatmawati Guruddin (Tesis 2018) Manajemen Kurikulum Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam

a. Membah as tentang manajem en kurikulu m b. Pendekatan

yang digunaka n yaitu pendekat an kualitatif deskriptif

a. Objek peneltian.

Peneliti terdahulu menjadikan objek

penelitiannya di SMA Al- Izzah IIBS Batu.

b. Fokus kajian dalam penelitian ini lebih luas daripada penelitian terdahulu

Hasil penelian di SMA Al-Izzah

IIBS Batu

adalah:

1)

perencanaan kurikulum dilakukan dengan menghadirkan berbagai pihak yang memiliki peran penting di sekolah, seperti kepala sekolah, wakil kepala bidang

kurikulum.

kesiswaan,saran a dan prasarana, serta

mengahdirkan pengawas sekolah yang ditugaskan oleh pemerintah . 2)

pelaksanaa n kurikulum dilakukan dengan tetap melakukan pengecekan kinerja guru oleh kepala sekolah serta dilakukan pemerikasaan terhadap kinerja guru sebanyak tiga bulan sekali.

(37)

3)Evaluasi kurikulum dilakukan untuk mengecek kelengkapan perangkat pembelajaran sert penilaian kinerja guru.

2

. Mahin Ainun Naim (2016),

Implementasi Manajemen

Kurikulum Dalam Mengembangkan Kompetensi Siswa

Di Bidang

Teknologi Informasi Dan Komunikasi.

Membahas tentang manajemen kurikulum

Peneli tian ini fokus pada manajeme n secara keseluruh an, mulai dari perencana an, pengorgan isasian, pelaksanaan dan evaluasi,

sedangkan peneliti terdahulu fokus pada fungsi manajeme n Kurikulum dan problematika dalam implementasi kurikulum

Hasil penelitian ini meliputi:

1)Pelaksanaan fungsi

manajemen kurikulum TIK di SMAN 1 Bliga melncakup empat aspek. Pertama, perencanaan kurikulumTIK:

kepala sekolah membentuk tim Musyawarah Guru mata pelajaran. Kedua, pengorganisasian kurikulum TIK, mata pelajaran TIK

dikelompokkan kedalam pelajaran Iptek.

Ketiga, pelaksanaan kurikulum, guru mata pelajaran m empersiapkan

(38)

rancangan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada kompetensi dasar dan kompetensi ini.

Keempat, pelaksanaan evaluasi kurikulum dengan menghadirkan seluruh pihak sekolah yang memiliki peran penting dalam pengelolaan pendidikan di lembaga tersebut.

3 .

Mashuri (tesis, 2018) Manajemen kurikulum pesantren di era globalisasi (studi kasus di pondok pesantren Darul Muttaqin Rumbia Lampung Tengah)

a. Membaha s tentang manajemen kurikulum b. Meto de

penelitian yang digunakan menggunaka n kualitatif

a) Kajia n terdahulu lebih fokus pada objek manajemen kurikulum secara empiris

b) Kajian terdahulu lebih fokus pada faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen kurikulum

Penelitian ini menghasilkan beberapa penemuan;

pertama, perencanaan mengacu pada visi dan misi pondok pesantren serta menanamkan nilai-nilai Al- Quran terhadap setiap santri . Kedua, dalam mengorganisasik an kurikulum dengan memadukan kurikulum pesantren dengan kurikulum

(39)

pendidikan formal serta menerapkan pendidikan keterampilan yang berbasi pada ilmu teknologi serta berbasis bahasa asing. Ketiga, penrapan dilskukan dengan menggunakan metodr

pengajaran pesantren dan metode yang diterapkan oleh pemerintah.

Keempat, pengontrolan dilakukan untuk mengukur Kemampuan santri terhadap ilmu yang telah dipelajari.

4 .

Erma Fatmawati (Disertasi, 2015) Manajemen Pengembangan Kurikulum Pesantren Mahasiswa

a) Membahas manajemen kurikulum b) Lokasi

penelitian dalam lingkup pesantren

a) Membahas karakteristik kurikulum b) Membahas

tentang desain pengembangan kurikulum

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa model pengmbangan kurikulum pesantren mahasiswa berbasis in life pesantren and devirification of leaners need yaitu dengan melakukan pengembangan kurikulum

(40)

dengan

meneknkan pada amal ibadah serta berdasarkan pada kebutuhan mahasiswa dalam

mendalami ilmu agama serta kepribadiannya.

5

. Slamet Nuryanto (Tesis, 2018) “ Manajemen

Kurikulum di sekolah Dasar Islam Terpadu Harapan Bunda Purwokerto Banyumas”

a) Mem bahas tentang manajemen kurikulum secara umum

b) Menggun akan metode kualitatif

a) Lokasi penelitian b) Jenjang pendidikan Sekolah Dasar sebagai objek penelitian

Manajemen kurikulum di sekolah dasar Islam Terpadu Harapan Bunda Purwokerto Banyumas yaitu sebagai berikut:

Sekolah Dasar Islam Terpadu Hrapan Bunda Purwokerto Banyumas memakai konsep sebagaimana digunakan oleh model Hilda Taba. Sekolah ini mempraktekkan model sentra dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu peserta didikan

melakukan pindah kelas berdasarkan jadwal sentra di

(41)

hari yang sudah ditentukan

6

. Durotul Afifah (Tesis, 2016) “ Pelaksanaan

Manajemen Kurikulum Dalam Membentuk Karakter Siswa Di MAN 1 Yogyakarta”

a. Membah as manajemen kurikulu m b. Menggunakan

pendekat an studi kasus

a. Lebih menekan pada nilai-nilai karakter di MAN 1 Yogyakar ta b. b) Fokus

penelitian lebih mengarah pada karakter siswa

a. 1.Nilai-nilai karakter yang ditemukan di

MAN 1

Yogyakarta ada beberapa macam, seperti nilai

ketuhanan, nilai kejujuran, nilai toleransi,nilai kedisiplinan, nilai kerja keras, nilai kreatif,nilai kemandirian, nilai

demokrasi, nilai rasa ingin tahu, nilai semangat kebangsaan, nilai cinta tanah air, nilai menghargai prestasi, nilai komunikatif, nilai cinta damai, nilai

(42)

suka membaca, serta peduli terhadap lingkungan , sosial yang tinggi dan bertanggung jawab.

7. Besse Nukrawati (Tesis, 2017)

“Pelaksanaan Manajemen

Kurikulum Pada SDN 394 Sakkoli Kecamatan

Sajoanging Kabupaten Wajo”

Membahas Manajemen Kurikulum

Lebih fokus pada pelaksanaan, kendala dan upaya mengatasi pelaksanaan manajemen kurikulum.

Guru masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan kurikulum 2013.

Seminar dan pelatihan tentang penerapan kurikulum 2013 tidak merata.

8. M. Ardiansyah (Jurnal, 2021)

“Pengelolaan

Ekstrakurikuler Dalam Pembinaan Prestasi Nonakademik Siswa Di Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin Sidoharjo Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2021/2022”

Membahas prestasi nonakademik Metode penelitian yang digunakan (kualitatif deskriptif)

Fokus pada pengelolaan ektrakurikulr dan pembinaan siswa

Pelaksanaan ektrakurikuler dalam

membin a

keberhasilan nonakademik siswa dilakukan dengan perencanaan yang baik, seperti penyelenggaraan pertemuan dan menentukan jadwal kegiatan.

(43)

9. Abd Salam (Tesis, 2020) “ Manajemen Pembinaan Santri Dalam

Mengembangkan Prestasi Nonakademik Di Pondok Pesantren Fastabiqul Khoirot Kolaka Timur”

Membahas prestasi nonakademik Metode penelitian yang digunakan (kualitatif deskriptif

Peneliti membahas manajemen pembinaan santri yang berada di dalam pesantren

Hasil dari penelitian tersebut

diperoleh bahwa dalam

perencanaan pembinaan dengan prinsip ekstrakurikuler terpadu, sedangkan pelaksanaannya menggunakan prinsip keberlanjutan dengan mengevaluasi secara rutin yaitu mingguan, bulanan dan pelaporan hasil evaluasi diserahkan kepada

pimpinan pondok di akhir tahun

(44)

10 Nurul Ngaeni (Tesis,2015)

“Manajemen

Ekstrakurikuler Untuk Mendukung Prestasi Non Akdemik Di SD Negeri 1 Ngadirejo.

Membahas tentang prestasi

nonakademik dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif

Variabel independen dari penelitian terdahul membahas tentang Manajemen ekstrakurikul er

Dari penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa:

perencanaan dilaksanakan dengan matang dan terarah yang diadakan melalui rapat sekolah di awal tahun pelajaran, pengirganisasian ektrakurikuler sesuai dengan kemampuan guru sebagai pembimbing, pelaksanaannya sesuai dengan jadwal serta pengawasan yang dilakukan untuk nahan evaluasi serta sebagai Bahan untuk membuat Planning yang baru.

(45)

11 Ahmad Hikami dkk (Jurnal. 2020) “Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nahdlatul Ulama 0 0 3 Samarinda.

Variabel dependen sama-sama

membahas prestasi non akdemik

Perbedaan terletak pada Jenis penelitian, yaitu peneliti terdahulu jenias peneliianyya adalah field research, perbedaan lain terletak pada variabel

independen, yang mana peneliti terdahulu focus pada peran pemimpin yaitu kepala sekolah.

Dari penelitian Tersebut memperoleh hasil bahwa kepala sekolah berperan sebagai edukator,

manajer dan motivator.

12 Safinatun Munawaroh Dkk (Jurnal, 2020)

“Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Nonakademik Siswa Melalui

Manajemen Sarana Prasarana Di Smo Muhammadiyah Boarding School Pleret”

Membahas prestasi nonakademik siswa, metode penelitian yang digunakan sama- sama menggunaka n pendekatan studi kasus

Perbedaan terletak pada variiabel independen, yang peneltian terdahulu lebih universal yaitu upaya sekolah

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa upaya sekolah dalam mengelola sarana dan prasarana belum sepenuhnya berjalan karena terkendala oleh Sumber daya Manusia yang terbatas.

Berdasarkan tabel persamaan dan perbedaan penelitian di atas, maka jelas bahwa perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada fokus kajian dan objek yang diteliti. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa penelitian ini jauh plagiasi dan menjamin tingkat orisinalitasnya.

(46)

1. Manajemen Kurikulum

a. Pengertian Manajemen Kurikulum

Manajemen berasal dari kata To Manage, dalam Webster’s new collegiate dictionary sebagaimana dikutip oleh Sukarna bahwa kata manage berasal dari bahasa Itali yaitu “Managgio/managgiare” yang selanjutnya kata tersebut bersal dari bahasa Latin yaitu Manus yang memiliki arti tangan (Hand). Kata manage itu sendiri dalam kamus tersebut diberi arti sebagai berikut:30

1) To Direct And Control (membimbing dan mengawasi) 2) To treat with care (memperlakukan dengan seksama) 3) To carry on business or affair (mengurus

perniagaan,urusan- urusan/persoalan)

4) To achieve one’s purpose (mencapai tujuan tertentu)

Tokoh lain seperti G.R Terry dalam bukunya yang berjudul Principles Of Management sebagaimana dikutip Sukarna menjelaskan bahwa Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melelaui/bersama-sama usaha orang lain. Sedangkan John D.Millet memberikan pengertian bahwa manajemen ialah ialah proses pembimbingan dan pemberian fasilitas terhadap pekerjaan orang-orang yang terorganisir dalam kelompok formil untuk mendapatkan suatu

30 Sukarna,Dasar-dasar Manajemen (Bandung: Mandar Maju,2011),1.

(47)

Pakar lain menjelaskan bahwa:”Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning, organizing, leading and controlling organizational resources.32

Sedangkan Irawan memberikan penjelasan tentang inti dari manajemen secara ontologis adalah pengelolaan, baik di dalam perusahaan, organisasi pemerintah ataupun lembaga pendidikan adalah tindakan orang-orang yang ada didalamnya.33

Al-Quran memberikan penjelasan tersirat mengenai manajemen yang sebenarnya mengacu pada proses implementasi yang dilakukan secara efisien, seperti yang tertmaktub dalam surat As-sajadah ayat 5 yang berbunyi:

ُرِّبَدُي اﱠمِّم ٍﺔَنَس َفْلَا ٓٗه ُراَدْقِم َناَك ٍم ْوَي ْيِف ِهْيَلِا ُج ُرْعَي ﱠمُث ِض ْرَ ْﻻا ىَلِا ِءۤاَمﱠسلا َنِم َرْمَ ْﻻا

َن ْوﱡدُعَت ٥

Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (Qs. As-sajadah/32;5)

Ayat di atas dapat dipahami bahwa kata Mudabbir/Manajer memiliki arti mengatur dan mengelola, isi kandungan ayat di atas bahwa Allah yang mengatur seluruh urusan yang ada di bumi, namun karena manusia yang diciptakan Allah telah menjadikan Manusia sebagai

31 Sukarna,Dasar-dasar Manajemen (Bandung: Mandar Maju,2011),2.

32Richard L. Daft, Management. (New Jersey: Prentice Hall, 2010),5.

33 Irawan, Filsafat Manajemen Pendidikan Islam ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2019),90.

(48)

begitupun dengan pendidikan yang merupakan bagian dari isi bumi harus dikelola oleh manusia yang merupakan Khalifah Allah di muka Bumi ini.34

Sedangkan Pengertian kurikulum secara etimologi atau secara bahasa dijelaskan oleh Syaifuddin bahwa kata kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu currere atau corro yang berarti run (lari), hurry (cepat), hesten (mempercepat). Sehingga dalam dunia pendidikan melahirkan istilah curriculum. Sebagaiman pendapat Collin yang dikutip Syafarudin dalam bukunya, kata curriculum memiliki arti daftar studi yang ditawarkan oleh sekolah atau perguruan tinggi, arti lain menurut Collin adalah program atau rencana kegiatan. Sedangkan pengertian kurikulum secara terminologi, kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik pada suatu sekolah.35

Kurikulum dalam bahasa Arab disebut Manhaj Ad-dirosiy. Al- Quran telah menyinggung mengenai kurikulum dalam surat Al-Maidah ayat 48 yang berbunyi:

ٓاَنْل َزْنَا َو ْمُهَنْيَب ْمُكْحاَف ِهْيَلَع اًنِمْيَهُم َو ِبٰتِكْلا َنِم ِهْيَدَي َنْيَب اَمِّل اًقِّدَصُم ِّقَحْلاِب َبٰتِكْلا َكْيَلِا

ْرِش ْمُكْن ِم اَنْلَعَج ٍّلُكِل ِّۗقَحْلا َنِم َكَءۤاَج اﱠمَع ْمُهَءۤا َوْهَا ْعِبﱠتَت َﻻ َو ُ ﱣ َل َزْنَا ٓاَمِب ًﺔَع

اَهْنِم ﱠو ْيَخْلا اوُقِبَتْساَف ْمُكىٰتٰا ٓاَم ْيِف ْمُك َوُلْبَيِّل ْنِكٰل ﱠو ًةَد ِحا ﱠو ًﺔﱠمُا ْمُكَلَعَجَل ُ ﱣ َءۤاَش ْوَل َوۗ اًج ِۗت ٰر

34 Rahmat Hidayat, Ayat-ayat Al-Quran tentang Manajemen Pendidikan Islam (Medan: LPPI, 2017), 6.

35 Syaifuddin Sabda, pengembangan Kurikulum (tinjauan teoritis). (Yogyakarta: Aswaja Perondo,2011),22-23.

(49)

Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah mereka menurut apa yang Allah turunkan dan jangan kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu,kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan- Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS. Al- Maidah:48).

Ayat di atas jika dikaitkan dengan pengertian kurikulum dapat memberikan penjelasan bahwa kurikulum (manhaj) merupakan pedoman yang dibuat untuk dijadikan acuan dalam menjalankan proses pendidikan agar implementasi pendidikan terarah dan terukur.

Berikutnya Ornstein dan Hunkins memberikan pengertian yang lebih menyeluruh mengenai kurikulum yaitu yang berkaitan dengan peserta didik. Menurutnya kurikulum merupakan seluruh pengalaman empiris yang dialami oleh anak yang berada di bawah pengawasan dan bimbingan guru.37

Sedangkan Stratemayer dalam Syaifuddin memberikan penjelasan mengenai definisi kurikulum sebagai pandangan modern, menurut Stratemayer kurikulum merupakan seluruh usaha sekolah untuk

36 Al-Qur’an, 5:48

37 C. Allan Ornstein dan Francis P. Hunkins, Curriculum Foundations, Principles, and Issues (New Jersey ; Prentice Hall, Englawood Cliffs,1978), 6.

(50)

bahkan di luar sekolah.

Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I Pasal 1 Nomor 19 disebutkan bahwa Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai Pendidikan tertentu.38

Kemudian mengenai manajemen kurikulum Dinn Wahyudin menerangkan bahwasannya manajemen kurikulum secara khusus menjadi substansi manajemen yeng terpenting di sekolah. Prinsip utama dari sebuah manajemen manajemen adalah sebuah usaha agar dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dengan menjadikan capaian pembelajaran oleh peserta didik menjadi tolak ukur yang perlu dan harus diperhatikan serta mendorong guru agar terus melakukan perbaikan pembelajaran melalui perbaikan dan penyempurnaan strategi dan metode pembelajran. Manajemen kurikulum dala sebuah sekolah terdapat beberpa tahapan, yaitu: a) perencanaan; b) pengorganisasian; c) pelaksanaan; d) pengendalian.39

Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan

38 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

39Dinn Wahyudin, Manajemen Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), 18-19.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap fluktuasi harga CPO di pasar Rotterdam adalah peningkatan konsumsi CPO dunia yang didominasi oleh China dan India,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka tesis ini akan membahas per- masalahan yang dihadapi dalam menerapkan standar akuntansi untuk aset eksplorasi dan evaluasi

Pekerjaan ” PENGADAAN ALAT-ALAT PERAGA / PRAKTIK SISWA ”, maka dengan ini Panitia Pengadaan Barang Dan Jasa Lingkup Satuan Kerja “DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

ambar 4.25, 4.26, 4.27, dan 4.28 di atas dapat dili efisiensi laten alat destilasi menggunakan reflekt tor lebih tinggi yaitu sebesar 2,43 kali, alat destilasi kolektor

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan ibu-ibu yang tergabung sebagai anggota Ikatan Keluarga Besar Ibu-ibu Kebun Sei Rokan

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul; Implementasi Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Dalam Aktivitas Senam Aerobik Siswa

Mengacu kondisi tersebut penulis mencoba untuk melakukan studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) sebagai upaya pengendalian dan menentukan teknik manajemen dan

Atas dasar gambaran fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak