• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of RESOLUSI KONFLIK DI ASIA TENGGARA PERSPEKTIF ISLAM (STUDI KASUS RESOLUSI KONFLIK CHAM ISLAM DALAM MENGHADAPI SINKRETISME ISLAM DI VIETNAM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of RESOLUSI KONFLIK DI ASIA TENGGARA PERSPEKTIF ISLAM (STUDI KASUS RESOLUSI KONFLIK CHAM ISLAM DALAM MENGHADAPI SINKRETISME ISLAM DI VIETNAM)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Al-Qisthas 53 Resolusi Konflik di Asia Tenggara Perspektif Islam

(Studi Kasus Resolusi Konflik Cham Islam dalam Menghadapi Sinkretisme Islam di Vietnam)

Febi Eka Putri 1,

The University of Belgrade, Serbia e-mail: putri317720@student.fpn.bg.ac.rs

Eva Fadhilah2

UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten e-mail: eva.fadhilah@uinbanten.ac.id

Abstrak

Vietnam adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang berbentuk negara Sosialis.

Mayoritas penduduk di Vietnam memeluk agama Budha sedangkan Islam adalah agama minoritas disana. Penduduk Islam di Vietnam terbagi pada dua aliran atau mazhab yaitu Cham Islamd an Cham Bani. Cham Islam adalah penganut agama Islam yang beraliran Suni sedangkan Cham Bani adalah aliran Islam yang masih terpengaruh oleh budaya atau tradisi India. Penelitian ini mengkaji tentang resolusi konflik Cham Islam dalam menghadapi sinkretisme Islam di Vietnam perspektif Islam. Dengan metode penelitian kualitatif, penulis menemukan bahwa resolusi konflik yang digunakan dalam meredam konflik yang terjadi karena perbedaan aliran antara Cham Islam dan Cham Bani adalah pendekatan persuasive menggunakan metode musyawarah sebagaimana di ajarkan Islam. Motode lainnya manakala metode musyawarah ini tidak tercapai adalah dengan metode perang. Perang dalam resolusi konflik tidak dimaksudkan untuk semata-mata menghabisi nyawa melainkan untuk bertahan hidup dan mempertahankan agama manakalah terancam.

Kata Kunci: Resolusi, Konflik, Vietnam, Islam

(2)

54 Vol. 13 No. 2, Des 2022 Abstract

Vietnam is one of the countries in Southeast Asia in the form of a Socialist country. The majority of the population in Vietnam embraces Buddhism while Islam is a minority religion there. The Muslim population in Vietnam is divided into two sects or schools, namely Cham Islam and Cham Bani. Cham Islam is a follower of the Sunni sect of Islam while Cham Bani is a sect of Islam that is still influenced by Indian culture or traditions. This study examines the resolution of the Cham Islam conflict in the face of Islamic syncretism in Vietnam from an Islamic perspective. With qualitative research methods, the authors found that the conflict resolution used in reducing conflicts that occurred because of differences in flow between Cham Islam and Cham Bani was a persuasive approach using the method of deliberation as taught by Islam. Another method when the method of deliberation is not achieved is the method of war. War in conflict resolution is not meant to solely kill lives but to survive and defend religion when threatened.

Keywords: Resolution, Conflict, Vietnam, Islam

PENDAHULUAN

Vietnam adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang berbentuk negara Sosialis dengan jumlah penduduk sekitar 88.780.000 dan terbagi dalam 54 Etnis.(Khozin, 2019). Di Vietnam, agama ditempatkan pada ranah personal tanpa campur tangan negara. Mayoritas dari penduduk di Vietnam sendiri memeluk agama Budha sedangkan Islam adalah agama minoritas disana. Tidak hanya Budha dan Islam, penduduk Vietnam juga ada yang menganut animisme. Kehadiran umat muslim sebagai minoritas di Vietnam pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah agama, lingkungan sosial dan letak geografis yang terbilang sulit dijangkau oleh saudagar Islam.(Suhaimi, 2006) Di Vietnam, penduduk yang beragama Islam disebut Muslim Cham.(BBC News Indonesia, 2015).

Betti dkk menyebutkan bahwa etnik cham merupakan penduduk asli kerajaan Champa di Vietnam Tengah yang berkuasa sejak abad ke 9 sampai dengan abad ke 15. (Sari et al., 2014) Islam masuk ke Vietnam melalui jamaah dari India, Persia dan para saudagar serta pedagang dari

(3)

Al-Qisthas 55 Arab. Para pedagang muslim diduga telah berhenti di Pelabuhan kerjaan Champa di Vietnam pada abad ke 7 saat perjalanan menju China. Namun para ahli sejarah sepakat bahwa Islam sampai di Vietnam justru tiga abad setelahnya yaitu abad ke 10 dan 11. Hal ini didasarkan pada catatan Dinasti Song di China yang menyatakan bahwa Champa dapat beradaptasi dengan Islam pada akhir abad ke 10. (Kompas.Com, 2022)

Para jamaah, sudagar dan pedagang dari berbagai negara inilah yang menyebarkan ajaran-ajaran Islam pada penduduk Vitenam hingga akhirnya penyebaran Islam di Vietnam menjadi semakin berkembang. Penganut Islam di Vietnam meningkat pada abad 19. Hal ini ditandai dengan banyaknya muslim Cham yang bermigrasi dari Kamboja dan menetap di sungai Mekong. Pada awal abad ke 20 ketika Vietnam menjadi jajahan Perancis, bangsa Melayu Islam memliki pengaruh kuat terhadap orang Cham dan mendirikan masjid-masjid serta madrasah di Vietnam bagian selatan. (Khozin, 2019)

Sayangnya, pada tahun 1975 tepatnya pada masa awal kemerdekaan Vietnam, Kehidupan muslim cenderung disisihkan dan semakin terpuruk ketika partai komunis menduduki seluruh Vietnam. Hal ini ditandai dengan pengontrolan dan pengawasan ketat masyarakat muslim termasuk penutupan masjid-masjid dan pelarangan hubungan sosial bahkan berkomunikasi dengan orang asing. Perkembangan Islam di Vietnam selanjutnya dapat dilihat dari adanya dua mazhab besar umat Islam di Vietnam yaitu, Mazhab Sunni dan Mazhab Bani. Kedua mazhab tersebut tersebar hampir diseluruh penjuru negara Vietnam. (Khozin, 2019)

Mazhab Sunni dan Mazhab Bani dalam pemahaman dan praktek keagamaannya memiliki perbedaan sebagaimana perbedaan mazhab dalam Islam. Cham Bani memiliki ciri yang sangat berbeda dan keberadaannya tidak begitu populer. Perbedaan yang dimaksud ini dipengaruhi oleh warisan India yang dinilai sangat bertentangan dengan ajaran Islam pada umumnya sehingga tidak jarang Mazhab Bani dipandang syirik karena aktivitas mereka tidak sesuai dengan aqidah yang benar. Sebagai contoh, penganut mazhab Cham Bani ini dapat melaksanakan ibadah shalat hanya satu kali dalam satu bulan dan juga dapat diwakilkan oleh pemimpin jamaah.(Republika.co.id, 2022)

(4)

56 Vol. 13 No. 2, Des 2022 Secara religi, Cham Bani menilai bahwa Cham Islam adalah bid’ah dan begitu pula sebaliknya. Cham Islam menganggap Cham Bani telah menyimpang dari ajaran Islam dan terbilang masih percaya terhadap ajaran animism (Dakwatuna.Com, 2009) Perbedaan inilah yang pada tahapan selanjutnya melahirkan konflik sosial keagamaan antara Cham Bani dan Cham Islam. Namun demikian, meskipun ada konflik antara dua aliran mazhab tersebut, keduanya sampai saat ini tetap bisa hidup berdampingan.

Mengangkat latar belakang diatas maka di kali ini penulis ingin membahas tentang Bagaimana resolusi konflik Cham Islam dalam menghadapai sinkretisme Islam di Vietnam?

Hal di atas menarik untuk dibahas karena hingga saat ini khususnya di Asia Tenggara masih terdapat etnis atau kelompok Islam yang mempertahankan budaya lokal yang juga dipraktikkan dalam ibadah yang mereka laksanakan. Hal ini termasuk pada penyebaran agama Islam di Asia Tenggara khususnya di Vietnam yang sangat terpengaruh oleh budaya lokal India. Sehingga dalam ajaran Islam yang mereka laksanakan cenderung mengarah pada percampuran budaya dengan kepercayaan lainnya dalam hal ini adalah budaya lokal India dengan agama Islam.

METODE PENELITIAN

Studi ini bertujuan untuk mengetahui resolusi konflik di Asia Tenggara dalam perspektif Islam. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (literature research) dimana peneliti mengakaji berbagai sumber tertulis berupa buku-buku yang mendukung penelitian ini. Adapun sumber utama yang digunakan adalah buku-buku, artikel dan sumber pustaka lainnya yang menunjang tema penelitian ini. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dimana peneliti melakukan pembacaan secara komprehensif terhadap sumber-sumber bacaan yang ada, lalu mengumpulkannya dan menyusunnya menjadi sebuah penelitian yang dapat dipahami.

(5)

Al-Qisthas 57 PEMBAHASAN

1.Cham Bani dan Cham Islam

Islam masuk dan berkembang di Vietnam sejak abad ke-10, penyebarannya melalui pedagang dari Timur Tengah kepada etnis Cham.

Etnis Cham adalah etnis yang berpengaruh dalam penyebaran Islam di Vietnam. Sebelum Islam memasuki Champa, agama dominan yang dianut oleh masyarakat Cham adalah Syiwaisme. Selain itu, budaya Cham juga sangat dipengaruhi oleh India. Dibawah kerajaan Cham penyebaran Islam menjadi semakin pesat, hal ini tidak terlepas dari peran rajanya yang merupakan seorang muslim bernama Po Chien(Saifullah, n.d.)

Pada masa itu, kerajaan Cham memiliki orientasi untuk menyebarkan Islam sampai ke pelosok Vietnam sebelum akhirnya kerajaan ini di taklukan oleh Lê Thánh Tông. Lê Thánh Tông menjadi penguasa besar Dinasti Le di Vietnam yang membangun pemerintahan bergaya Tiongkok yang mulai menganeksasi Cham yang menyebabkan Islam terpecah menjadi 2 aliran yakni, Sunni yang dikenal dengan Cham Islam dan Bani yang di kenal dengan Cham Bani.(Britannica, 2022) Muslim Sunni di Vietnam bermazhab Syafi’i yang tersebar di seluruh penjuru negeri seperti An Giang, kota Ho Chi Minh, Dong Nai, Kien Giang dan lain-lain.

Cham Islam diketahui melaksanakan ajaran Islam secara penuh dan bersifat resmi hal ini dikarenakan faktor agama yang lebih mendalam dan secara tuntas percaya pada Allah dan Nabi Muhammad. Sedangkan Cham Bani dianggap aliran yang menyimpang sebab aliran ini mengadopsi pengaruh budaya domestik dari para pahlawan bangsa dan nenek moyang yang memiliki pengaruh kuat dari India. Dan hanya berkembang di daerah Ninh Thuan, Binh Thuan dan Binh Phuoc.(Hidayat, 2014)

Di antara ajaran yang dinilai bertentangan dengan ajaran Islam adalah aqidah yang hanya cukup diwakilkan oleh Imam saja, seperti puasa, shalat, dan haji sehingga tidak ada perhatian dari para pemimpin dengan jamaah sehingga menyebar di tengah mereka ajaran-ajaran syirik.

Kekurangan da’i dan imam yang mumpuni dalam pengetahuan agama yang benar, dianggap menjadi pemicu. Selain itu ajaran ini juga sudah lama mengakar sehingga susah untuk dicabut.

Cham Bani sendiri juga mempunyai 17 pagoda Bani (Pikiran Rakyat, 2015).

Pagoda Bani dibangun secara sederhana dan bersifat lokal, dan memiliki

(6)

58 Vol. 13 No. 2, Des 2022 diferensiasi dari masjid-masjid umumnya di dunia. Pagoda Bani hanya dibuka pada bulan Ramadan sebab ketika datang bulan Ramadan kaum laki- laki Cham Bani memisahkan diri dari istri-istri mereka sejak awal bulan hingga akhir, karena mereka tinggal di masjid selama bulan Ramadan.

Sedangkan Cham Islam mempunyai 40 masjid dan 22 surau yang di buka untuk umum, tidak hanya pada saat Ramadhan saja. Masjid tersebut mempunyai arsitektur seperti Masjid di dunia kerena ia menghormati ketentutan tentang arsitektur pembangunan masjid dan cara pengaturan interiornya seperti meniadakan ornament patung sebab hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang dianggap syirik.

2.Konflik antara Cham Bani dan Cham Islam

Dalam kajian hubungan internasional ditemukan berbagai permasalahan, salah satunya adalah konflik yang terjadi antar masyarakat yang memiliki identitas yang berbeda akan tetapi masih memiliki ikatan yang didasarkan atas kesamaan etnis dalam hal ini Etnis Cham di Vietnam.

Dalam hal ini, penulis mengidentifikasi sebab terjadinya konflik antar masyarakat muslim di Vietnam menggunakan pendekatan atau teori konflik dan perdamaian yang dicetuskan oleh Johan Galtung.

Dalam teorinya Johan Galtung telah menjelaskan mengenai bagaimana konflik yang terjadi dalam tatanan masyarakat muncul disebabkan karena adanya perbedaan dalam memandang sesuatu (attitude), perbedaan cara pandang yang kemudian diikuti oleh tindakan tertentu maka akan direspon oleh kelompok lainnya sebagai ajakan untuk berkonflik (behavior), hal lainnya yang menyebabkan adanya konflik adalah adanya isu- isu yang tidak mampu dijelaskan secara luas dalam masyarakat tentunya akan memunculkan ruang kontradiksi sehingga semakin luasnya ruang kontradiksi tersebut maka potensi munculnya konflik akan semakin besar(Galtung, 2007)

Konflik yang terjadi di Vietnam khususnya pada umat Islam di Vietnam terjadi karena adanya dua aliran atau mazhab besar yang berkembang disana. Pertama, Cham Islam yang mengikuti Islam Sunni dan Kedua, Cham Bani yang masih mempertahankan tradisi lokal dalam mempraktekkan ajaran Islam dan percaya dengan animisme (Kamaruddin et al., 2013) Artinya Cham Bani dalam prakteknya bersifat sinkretisme sehingga melahirkan konflik antara keduanya maka ada

(7)

Al-Qisthas 59 Dalam hal ini, Cham Islam menganggap apa yang terjadi dengan Cham Bani berikut dengan ajaran Islam yang dipraktekannya adalah hal yang salah dan keliru sehingga harus dibenahi. Memang dalam berbagai sumber disebutkan bahwa Cham Bani pada prakteknya dapat dikatakan menyimpang dari ajaran Islam karena masih percaya dengan takhayul dan ajaran animisme. (Stoddard, 2009). Disisi lain, Cham Bani juga menganggap bahwa Cham Islam merupakan golongan yang bid’ah dan kurafat karena umat Islam yang awalnya menganut ajaran Cham Bani telah berpindah untuk menganut ajaran Islam yang benar dari Islam Sunni, bahkan Cham Bani telah mengklaim bahwa pengikut dari Cham Islam telah meninggalkan nenek moyang mereka dan berdosa.(Yamamoto, 2008)

3.Resolusi Konflik Cham Bani dan Cham Islam Perspektif Islam

Di era kontemporer seperti saat ini banyak konflik yang terjadi terutama di kawasan Asia Tenggara. Semua konflik ini tentunya membutuhkan suatu solusi atau jalan terbaik agar bisa selesai dan hidup berdampingan. Berbicara mengenai resolusi konflik secara umum dapat dipahami sebagai suatu proses yang bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi antar pihak yang berkonflik dengan menggunakan pendekatan non-kekerasan, seperti negosiasi, mediasi dan arbitrase.

Konflik secara etimologi bersasal dari kata conflict (bahasa Inggris) atau confligere (bahasa latin) yang artinya saling mengejutkan atau dalam kata lain kekerasan. Dalam sumber lain konflik kerap kali diartikan sebagai suatu pertarungan, benturan, pergulatan mental, pertentangan kepentingan, opini atau penderitaan batin.(Lacey, 2003) Dalam Islam konflik dapat dipahami dalam berbagai kata seperti permusuhan, pertikaian hingga pembunuhan.(Zenrif, 2006)

Usaha yang dilakukan dalam rangka menyelesaikan konflik tentunya harus mengedepankan cara-cara yang sifatnya persuasif sebagai langkah awal dalam meredakan ketengangan. Islam adalah agama rahmah dan damai. Kedatangannya bertujuan membawa kedamaian di muka bumi.

Dalam ajaran Islam diajarkan cara untuk menyelesaikan suatu perselisihan, seperti dengan musyawarah dan penggunaan dialog antar pihak yang berkonflik. Ajaran Islam tentang musyawarah ini termaktub dalam al- Qur’an Surat As-Syura ayat 37-38 yang artinya “ Dan bagi orang-orang yang

(8)

60 Vol. 13 No. 2, Des 2022 menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka, (Labdo, 2010)

Resolusi konflik dalam Islam juga dapat dipelajari melalui QS. An- Nisa ayat 35 yang artinya “ Dan jika kami khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya (juru damai) bermaksud mengadakan perbaikan niscaya Allah memberikan taufik kepada suami isteri itu.” Dalam ayat tersebut dijelaskan perlunya pihak ketiga untuk mengelola konflik dan menghindari tindakan diskriminasi, kekerasan dan lain sebagainya. (Rifa’i, 2010)

Selain ayat diatas, pentingnya pihak ketiga dalam penyelesaian konflik juga disebutkan dalam QS. Al-Hujarat ayat 9 yang artinya “Dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka damaikanlah antar keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap yang lain, maka perangilan perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali pada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (Rifa’i, 2010)

Selain musyawarah dan pelibatan orang ketiga, dalam upaya resolusi konflik Islam juga mengajarkan perang sebagai solusi terakhir dalam usahanya untuk mendamaikan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.

Akan tetapi perlu dipahami bahwa penggunaan perang dalam resolusi konflik dalam Islam adalah upaya terakhir jika upaya awal yakmi musyawarah tidak tercapai. Tujuan perangpun dalam Islam dijelaskan untuk melindungi diri dari ketertindasan yang ada. Hal ini tertuang dalam Surat An-Nisa ayat 75(BBC UK, 2009)

Perang dalam Islam harus dipahami sebagai sebuah strategi dan resolusi konflik jika cara-cara non-kekerasan tidak mampu ditempuh oleh pihak-pihak yang bertikai. Sayangnya masih ada sejumlah kelompok yang mengklaim bahwa Islam merupakan agama yang melahirkan terorisme yang bertindak secara radikal, baik secara pemikiran maupun tindakan yang menyebabkan adanya Islamophobia(Alnatour, n.d.)

(9)

Al-Qisthas 61 Berbicara mengenai resolusi konflik dalam Islam yang digunakan untuk menyelesaikan konflik antara Cham Bani dengan Cham Islam adalah menggunakan dialog antar pihak yang berkonflik atau menggunakan pendekatan diplomasi sebagaimana yang telah diajarkan dalam agama Islam.

Meskipun pada awalnya ditemukannya berbagai penolakan dari Cham Bani terhadap Cham Islam yang diklaim telah menyimpang dari hakikat Islam itu sendiri, bahkan ditemukannya berbagai tuduhan dari Cham Bani bahwa Cham Islam adalah kelompok Islam yang bid’ah dan khurafat (VOA Islam, 2010) namun pendekatan dialog ini pada akhirnya dapat diterima.

Setelah adanya dialog, sebagian umat Islam yang menganut mazhab Cham Bani yang dinilai masih mempraktikkan ajaran Islam dengan paham sinkretisme telah memperbaharui ajaran Islam yang telah diberikan oleh Cham Islam melalui berbagai strategi dakwah. Strategi ini secara perlahan bertujuan untuk memperbaiki pemahaman umat Islam yang menganut mazhab Cham Bani untuk mengenal Islam lebih dalam dan mampu mengaplikasikan ajaranya dengan baik. Pada akhirnya, kendati dua Cham ini menganut mazhab yang berbeda, keduanya tetap mampu menjaga keharmonisan dan sikap toleransi antar kelompok.

Hal yang penting dikemukakan dalam tulisan ini adalah perbedaan mazhab yang dianut oleh Cham Bani dan Cham Islam perlu dilihat secara komprehensif. Adapun resolusi konflik secara persuasive dengan jalur dialog perlu dijadikan pilihan pertama dalam penyelesaian konflik dimasyarakat. Hal ini sebagaimana diajarkan dalam Islam. Adanya pendekatan atau solusi yang persuasive ini penting untuk menekan jumlah korban dan hal ini sesuai dengan prinsip maqashid as-syariah yaitu hifdz nafs.

KESIMPULAN

Penyebaran umat Islam di Vietnam tersebar dihampir seluruh penjuru negara Vietnam dengan dua mazhab besar umat Islam di Vietnam yaitu, Mazhab Sunni dan Mazhab Bani. Namun kedua Mazhab ini memiliki perbedaan, dimana Cham Bani masih memiliki pengaruh yang sangat kuat dari India yang tentunya bertolak-belakang dengan ajaran Islam. Hal

(10)

62 Vol. 13 No. 2, Des 2022 demikian membuat Mazhab ini dipandang syirik dan aktivitas mereka yang tidak sesuai aqidah yang benar.

Hal inilah yang menjadi cikal bakal dari konflik antara Cham Islam dan Cham Bani. Usaha yang dilakukan dalam rangka menyelesaikan konflik di atas tentunya harus mengedepankan cara-cara yang sifatnya persuasif sebagai langkah awal dalam meredakan ketengangan. Sehingga berbicara mengenai resolusi konflik dalam Islam yang digunakan untuk menyelesaikan konflik antara Cham Bani dengan Cham Islam adalah menggunakan dialog antar pihak yang berkonflik atau menggunakan pendekatan diplomasi sebagaimana yang telah diajarkan oleh Islam walaupun terdapat penolakan pada tahap awal namun akhirnya dialog tersebut berhasil.

REFERENCES

Alnatour, O. (n.d.). Muslims Are Not Terrorists: A Factual Look at Terrorism and Islam

| HuffPost The World Post. Retrieved September 7, 2022, from https://www.huffpost.com/entry/muslims-are-not-terrorist_b_8718000 BBC News Indonesia. (2015). Etnis Cham di Vietnam hidup rukun - BBC News

Indonesia.

https://www.bbc.com/indonesia/multimedia/2015/07/150714_video_ch am

BBC UK. (2009). WAR.

Britannica. (2022). Le Thanh Tong | emperor of Vietnam.

https://www.britannica.com/biography/Le-Thanh-Tong

Dakwatuna.Com. (2009). Umat Islam Di Vietnam.

https://www.dakwatuna.com/2009/06/09/2737/umat-islam-di- vietnam/#ixzz4i5jaZ0nQ

Galtung, C. W. (2007). Handbook of Peace and Studies. Routledg.

Hidayat, A. A. (2014). Studi Islam Di Asia Tenggara. Pustaka.

Kamaruddin, W. Z., Ali, W., Zuhdi, A., Akidah, I. J., Islam, P., Islam, A. P., Han,

(11)

Al-Qisthas 63 J., Phu, @, & Han, V. (2013). Masyarakat Muslim Melayu Cham di Vietnam:

Kajian Mengenai Isu dan Cabaran Dalam Pemikiran Islam Era Globalisasi.

JATI - JOURNAL OF SOUTHEAST ASIAN STUDIES, 18, 129–143.

https://ejournal.um.edu.my/index.php/jati/article/view/5911

Khozin, W. (2019). Pendidikan Agama dan keagamaan di Vietnam: Studi Kasus Madrasah Al-Nur dan Pesantren Darussalam Religious and Religipus Education in Vietnam: A Case Study of Madrasah al-Nur and Darussalam Boarding School.

http://jurnaledukasikemenag.org

Kompas.Com. (2022). Sejarah Islam di Vietnam Halaman all - Kompas.com.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/04/140000879/sejarah- islam-di-vietnam?page=all

Labdo, U. M. (2010). Dialogue and Conflict Resolution in Islam.

Lacey, H. (2003). How to Resolve Conflict in the Workplace. Gramedia Pustaka Utama.

Republika.co.id. (2022). Orang-Orang Cham Jaga Akidah | Republika Online.

https://www.republika.co.id/berita/oo4xe6313/orangorang-cham-jaga- akidah

Rifa’i, A. (2010). Konflik dan Resolusinya Dalam Perspektif Islam. Millah Edisi Khusus Desember.

Saifullah. (n.d.). Sejarah Dan Kebudayaan Islam Di Asia Tenggara. Pustaka Pelajar.

Sari, B. R., Maunati, Y., & Wiratri, A. (2014). Diaspora Etnik Cham: Identitas Agama dan Jaringan Transnasional di Asia Tenggara.

Suhaimi, H. (2006). Cahaya Islam di Ufuk Asia Tenggara. Suska Press. The Global Development Research Center.

VOA Islam. (2010). slam di Vietnam dari Masa ke Masa.

Yamamoto, O. F. (2008). Islam at the Margins:The Muslims of Indochina. Center for Integrated Area Studies.

Zenrif, M. F. (2006). Realitas & Metode Penelitian Sosial dalam Perspektif Al-Quran.

UIN Malang Press.

Referensi

Dokumen terkait

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEKS REKREASI SPIRITUAL BERBASIS ALAM DI LERENG MERAPI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR LOKAL .... Konsep

Perbedaan tersebut mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat tentang PJB, di samping edukasi oleh pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu program dari rumah sakit

Proses pengorganisiran yang dilakukan peneliti bersama mayarakat diharakan sebagai langkah awal komunitas didalam membentuk sebuah kemandirian dalam

The varieties of imported pears are different from locally-produced Asian pears and are not particularly favored by Chinese consumers, especially those from southern China,

Islam dalam kitab Manhajut Tarbiyatil Islamiyah karya Syaikh

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma 3 Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

• Menjalankan tugas lain yang diarahkan oleh Pengetua / PK HEM dari semasa ke semasa.. J AWATANKUASA BIMBINGAN DAN KAUNSELING

Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa kedua bentuk latihan ini memberikan pengaruh atau peningkatan yang positif terhadap keterampilan bermain tenis meja, namun