DAFTAR ISI
2.1.1 Jenis dan Ruang Lingkup Instalasi ... 5
2.1.2 Perencanaan Instalasi Listrik... 6
2.1.3 Peralatan Instalasi Listrik ... 7
2.2 Cahaya ... 8
2.2.1 Intensitas Cahaya ... 11
2.2.2 Flux Cahaya ... 11
2.2.3 Intensitas Penerangan ... 12
2.2.4 Efektifitas Penerangan ... 14
2.2.5 Intensitas Penerangan (Illmuninous Intensity) Bidang Kerja ... 16
2.4 Penghantar Listrik ... 23
2.4.1 Penghantar Tembaga ... 23
2.4.2 Penghantar Alumunium ... 24
2.4.3 Isolasi Kabel ... 25
2.4.4 Jenis-Jenis Kabel ... 25
2.4.5 Nomenklatur Kabel ... 28
2.5 Pentanahan (Grounding) ... 29
2.6 Penerangan Jalan Umum (PJU) ... 33
2.6.1 Pengertian Penerangan Jalan Umum (PJU) ... 33
2.6.2 Lingkup Pekerjaan Penerangan Jalan Umum ... 34
2.6.3 Spesifikasi Umum Lampu PJU ... 34
2.6.4 Ketentuan Pemasangan PJU ... 35
2.6.5 Tiang Penerangan Jalan ... 36
2.6.6 Kabel Penerangan ... 37
2.6.7 Pajak Penerangan Jalan (PPJ) ... 37
BAB III KOMPONEN DAN PROSES PEMASANGAN INSTALASI PJU 39 3.1 Deskripsi Kondisi Lapangan ... 39
3.2 Deskripsi Material dan Alat Kerja ... 39
3. Alat kerja Lainnya ... 56
3.3 Proses Pemasangan Instalasi ... 56
3.3.1 Pemasangan Tiang dan Pondasi ... 56
3.3.2 Penggelaran Kabel dan Penarikan Kabel TIC ... 56
3.3.3 Pemasangan PHB ... 57
3.3.4 Pengetanahan ... 58
3.3.5 Pemasangan Lampu dan Armatur ... 59
3.3.6 Penyambungan ... 59
BAB IV ANALISIS HASIL PEKERJAAN 60 4.1 Analisis dan Pembahasan... 60
4.1.1 Material PJU ... 60
4.1.2 Proses Pemasangan Instalasi ... 61
4.1.3 Hasil Pekerjaan ... 62
a. Pencahayaan ... 63
b. Kinerja Lampu ... 69
c. Jenis Jaringan ... 69
4.2 Data Ukur ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72 5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Saran ... 73
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu pemakaian listrik yang banyak digunakan masyarakat
saat ini adalah sebagai sumber penerangan. Semakin meningkatnya
tingkat mobilitas masyarakat membuat semua kegiatan memerlukan
penerangan. Salah satu bagian yang penting dan memerlukan penerangan
adalah jalan raya atau jalan umum.
Penerangan jalan umum adalah lampu penerangan yang bersifat
publik (untuk kepentingan bersama) dan biasanya sengaja dipasang diruas
jalan maupun di tempat-tempat tertentu seperti taman, dan tempat umum
lainnya. Penerangan Jalan Umum (PJU) dalam bahasa Inggrisnya Street Lighting atau Road Lighting adalah suatu sumber cahaya yang dipasang pada samping jalan, yang dinyalakan pada setiap malam. Penyalaannya
dapat dilakukan secara otomatis dengan photocell yang aktif apabila
matahari sudah berkurang cahayanya, sore, atau cuaca gelap. Dalam
perkembangannya, penyalaan PJU dapat dilakukan dengan Timer
(Timeswitch).
Pemasangan instalasi Penerangan Jalan Umum tidak terlepas dari
permasalahan yang sering muncul di lapangan antara lain cahaya yang
tidak merata, pemakaian material yang tidak sesuai, pemasangan tiang
lampu yang tidak rapih, dan lain-lain.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, dalam
pelaksanaan pembangunan Penerangan Jalan Umum diperlukan
umum tersebut mempunyai efisiensi yang tinggi, mempunyai kuat
penerangan yang cukup dan biaya operasional yang murah. Salah satu
cara untuk memperoleh tujuan perencanaan tersebut adalah perhitungan
yang tepat tentang lokasi proyek sesuai dengan kebutuhan penerangan
dan pemilihan material yang tepat untuk proses instalasi PJU.
Berkenaan dengan pentingnya mengenai sistem penerangan
khususnya penerangan jalan umum, maka penulis akan menguraikan lebih
jauh mengenai teori, konsep dan aplikasi PJU di lapangan. Sebagai bahan
studi kasus dalam Tugas Akhir ini yaitu pemasangan PJU di Rusun
Cingised Kel. Cisaranten Kulon Kec. Arcamanik Kota Bandung. Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang terkait seperti
Pemerintah Daerah dan kontraktor agar mengetahui lebih jauh mengenai
instalasi PJU sehingga dapat mengurangi masalah yang timbul dalam
pemasangan instalasi PJU. Oleh karena itu penulis mengambil judul
Tugas Akhir ini adalah “Studi Pemasangan Instalasi Penerangan Jalan
Umum (Studi Kasus) Rusun Cingised Kel. Cisaranten Kulon Kec.
Arcamanik Kota Bandung”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pemilihan material yang diperlukan untuk pemasangan
Instalasi Penerangan Jalan Umum sudah sesuai dengan
ketentuan?
2. Apakah proses pemasangan Instalasi Penerangan Jalan Umum
3. Seberapa baik hasil dari pekerjaan Pemasangan Instalasi PJU bila
disesuaikan dengan standar yang telah ditentukan?
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Pembahasan mengenai teori pemasangan Instalasi Penerangan
Jalan Umum.
2. Proses pelaksanaan pemasangan Instalasi Penerangan Jalan
Umum.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pemilihan material yang diperlukan untuk
pemasangan Instalasi Penerangan Jalan Umum sudah sesuai
dengan ketentuan.
2. Untuk mengetahui apakah proses pemasangan Instalasi
Penerangan Jalan Umum sudah sesuai dengan ketentuan.
3. Untuk mengetahui seberapa baik hasil dari pekerjaan Pemasangan
Instalasi PJU bila disesuaikan dengan standar yang telah
ditentukan.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini
1. Dengan mempelajari literatur, artikel, dan sumber-sumber lain yang
berhubungan dengan proses pemasangan Instalasi PJU.
2. Dengan melakukan observasi atau pengamatan pada PJU yang
sudah terpasang.
3. Melakukan wawancara dengan pihak yang terkait.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan Penulisan, Pembatasan Masalah, Metode
Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang landasan teori mengenai proses Instalasi
Penerangan Jalan Umum.
BAB III KOMPONEN DAN PROSES PEMASANGAN INSTALASI
PJU
Berisi tentang uraian proses pekerjaan Penerangan Jalan
Umum.
BAB IV DATA TEKNIS DAN ANALISIS HASIL PEKERJAAN
Berisi tentang hasil pekerjaan Penerangan Jalan Umum.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dari hasil kegiatan yang diamati
BAB IV
ANALISIS HASIL PEKERJAAN
4.1 Analisis dan Pembahasan
Sebelum suatu instalasi listrik dinyatakan layak untuk dapat digunakan,
maka diperlukan pemeriksaan terhadap instalasi listrik tersebut. Hal ini dilakukan
sesuai dengan ketentuan PUIL 2000 untuk mendapatkan hasil sebagai berikut:
1. Instalasi listrik dapat dioperasikan dengan baik.
2. Terjamin keselamatan manusia.
3. Terjamin keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya.
4. Terjamin keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat listrik.
5. Terjamin perlindungan lingkungan.
6. Tercapai tujuan pencahayaan, yaitu terwujudnya interior yang efisien dan
nyaman.
Untuk mendapatkan hasil tersebut, diperlukan suatu perencanaan dalam
pemilihan material yang sesuai dengan kebutuhan dan proses pemasangan
instalasi listrik yang tepat. Oleh karena itu perlu dianalisis kembali dalam proses
pekerjaan pemasangan PJU di Rusun Cingised Kel. Cisaranten Kulon Kec.
Arcamanik Kota Bandung baik dalam pemilihan material, proses pekerjaan
instalasi, dan hasil dari pekerjaan tersebut.
4.1.1 Material PJU
Berikut ini adalah data komponen yang telah terpasang di lokasi PJU
TABEL 4.1
DAFTAR KOMPONEN TERPASANG DI PJU RUSUN CINGISED
No Uraian Vol Sat
1 Tiang PJU beton 9/200 Dan 12 bh
2 Pondasi tiang beton 12 bh
3 Lampu SON 150watt lengkap dengan armatur 12 set
4 Stang Ornament 2” lengkap klem 12 set
5 Kabel TIC 2 x 10 sqmm 620 mtr
6 Kabel NYFGBY 2 x 16 sqmm 37 mtr
7 Kabel NYM 2 x 2,5 sqmm 50 mtr
8 Panel PJU 10A 3 fasa lengkap 1 unit
Berdasarkan dari hasil perhitungan dan pengamatan maka material yang
digunakan dalam PJU Rusun Cingised ini sudah sesuai dengan ketentuan PUIL
2000, yaitu harus baik dan dalam keadaan berfungsi, serta dipilih sesuai
penggunaan dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya. Peralatan dan
perlengkapan listrik yang digunakan juga tercantum dengan jelas tanda
kesesuaian standar, tanda pengenalnya, antara lain : nama atau logo pembuat,
tegangan, daya dan atau arus pengenal, data teknis lain yang disyaratkan SNI
atau standar lain yang berlaku.
4.1.2 Proses Pemasangan Instalasi
Proses pemasangan instalasi yang dikerjakan di PJU Rusun Cingised
sudah cukup baik, karena metode pelaksanaan pekerjaan yang sudah sesuai
dengan yang ditetapkan, yaitu sebagai berikut:
a. Pekerjaan Persiapan;
c. Pemasangan Asesories TIC;
d. Penarikan Kabel TIC;
e. Pemasangan Kotak panel PHB PJU;
f. Pemasangan Armatur dan Lampu;
g. Penyambungan.
Berdasarkan ketentuan maka perlengkapan listrik harus dipasang secara
baik, sehingga pelayanan, pemeriksaan dan pemeliharaan dapat dilakukan
dengan mudah dan aman.
Berdasarkan keadaan di lapangan satu hal yang perlu diperhatikan
adalah kerapihan dari pemasangan kabel instalasi yaitu kabel TIC, karena di
lapangan kabel yang melintang antara kabel penerangan dan kabel TR kurang
rapih. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan PUIL 2000 yaitu terwujudnya interior
yang efisien dan nyaman.
4.1.3 Hasil Pekerjaan
Dibawah ini adalah data teknis dari PJU Rusun Cingised :
• Gardu : CSD
• Daya : 250 kVA
• KWH Meter : KWH meter 3 fasa
• Jurusan/No Tiang : 4 Jurusan
• MCB : 10 A 3 fasa
Setelah dilakukan analisis dan pengamatan tergadap hasil pekerjaan
instalasi PJU Cingised, penulis dapat menyimpulkan beberapa kekurangan dan
a. Pencahayaan
Cahaya yang kurang merata. Hal ini disebabkan oleh jarak antar tiang
PJU yang tidak teratur dan tidak seimbang dengan luas bangunan dan jalan
Rusun Cingised. Oleh karena itu dapat dilakukan perencanaan awal kembali
dengan penyesuaian pada kondisi lapangan. Dengan perencanaan kembali
maka akan diketahui jumlah yang tepat untuk PJU agar jalan pemukiman Rusun
Cingised mendapatkan pencahayaan yang sesuai.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah menambah jumlah watt pada lampu,
misalnya lampu SON 150 watt diganti dengan lampu SON 250 watt. Untuk dapat
menghasilkan daya lampu yang sesuai dan menghasilkan intensitas penerangan
yang sesuai dengan kebutuhan pada PJU ini, maka perlu dihitung nilai intensitas
penerangan dengan menggunakan konsep sudut ruang (stradian).
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
P P1= 5m P2= 10m P3= 15m
GAMBAR 4.1
ILUSTRASI PENYEBARAN FLUKS CAHAYA PJU r = 9 m
1. Menghitung fluks cahaya untuk P1 = 5m
• Menghitung sudut (sudut antara sinar cahaya dan garis lurus pada
bidang a-b di titik P), dengan menggunakan rumus:
tan =
=5 9
= 0,55
= tan . 0,55
= 29°
• Menghitung Intensitas Penerangan
Dik:
= 10 lux (berdasarkan Tabel 3.2)
= 9 m
= 29°
cos = 0,87
= cos atau
= . cos
maka :
= . cos
= 810 0,87
= 931 !
• Menghitung fluks cahaya
Dik :
= 931 cd
" = 4# = 12,56
$ = " .
= 12,56 . 931
= 11693,36 lm
2. Menghitung fluks cahaya untuk P2 = 10m
• Menghitung sudut
tan =
=10 9
= 1,11
= tan . 1,11
= 48°
• Menghitung Intensitas Penerangan
Dik:
= 10 lux
= 9 m
cos = 0,67
= cos atau
= . cos
maka :
= . cos
= 10 . 9 0,67
= 810 0,67
= 1208,95 !
• Menghitung fluks cahaya
Dik :
= 1208,95 cd
" = 4# = 12,56
$ = " .
= 12,56 . 1208,95
= 15184,41 lm
3. Menghitung fluks cahaya untuk P3 = 15m
• Menghitung sudut
tan = '
= 1,67
= tan . 1,67
= 59°
• Menghitung Intensitas Penerangan
Dik:
= 10 lux
= 9 m
= 59°
cos = 0,51
= cos atau
= . cos
maka :
= . cos
= 10 . 9 0,51
= 810 0,51
= 1588,23 !
• Menghitung fluks cahaya
Dik :
= 1588,23 cd
$ = " .
= 12,56 . 1588,23
= 19948,17 lm
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai fluks cahaya ($) untuk
P1 adalah 11693,36 lm, fluks cahaya ($) untuk P2 adalah 15184,41 lm, fluks
cahaya ($) untuk P3 adalah 19948,17 lm. Untuk dapat menentukan daya lampu
yang dapat memenuhi kebutuhan fluks cahaya berdasarkan hasil perhitungan
diatas, dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini.
TABEL 4.2
KARAKTERISTIK PENCAHAYAAN DARI LAMPU YANG UMUM DIGUNAKAN
JENIS LAMPU Lm/Watt PENERAPAN UMUR
Kisaran Rata-Rata
Lampu Pijar 8-18 14 Rumah, Restoran,
Penerangan umum, penerangan darurat
1000
Lampu Neon 46-60 50 Kantor, pertokoan,
rumah sakit, rumah
5000
Lampu Neon Kompak 40-70 60 Hotel, pertokoan,
rumah, kantor
Lampu Halogen 18-84 20 Peraga, penerangan
berlebihan, arena
Apabila nilai intensitas penerangan yang dijadikan sebagai dasar perhitungan
untuk daya lampu adalah 19948,17 lm maka kebutuhan daya lampu untuk jenis
SON adalah sekitar 221 watt. Maka dengan pertimbangan dari hasil perhitungan
diatas daya lampu yang lebih baik digunakan di PJU Cingised adalah lampu
SON 250 watt.
b. Kinerja Lampu
Lampu PJU bekerja terlambat dan tidak menyala pada waktunya. Hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kesalahan pada kontrol timer,
bola lampu atau armatur sudah tidak bekerja dengan optimal, dan juga
diakibatkan oleh karena permukaan lampu yang tertutup debu. Oleh karena itu
diperlukan suatu pemeliharaan secara terus menerus terhadap PJU yang sudah
ada, sehingga masalah-masalah kecil yang dapat mengakibatkan berkurangnya
kinerja PJU dapat terhindarkan. Alternatif hal lain yang dapat dilakukan adalah
mengganti timer dengan sensor cahaya (photocell), hal ini diasumsi dapat membuat waktu menyala lampu yang disesuaikan dengan keadaan cuaca,
karena seperti kita ketahui cuaca saat ini yang kadang datang tidak menentu
terkadang keadaan sudah gelap padahal belum waktunya.
c. Jenis Jaringan
Jaringan SUTR dapat diganti dengan jaringan SKTR. Seperti kita ketahui
jaringan SUTR memiliki pembiayaan yang lebih rendah dibandingkan dengan
jaringan SKTR, namun dari segi keamanan jaringan SUTR lebih rentan terhadap
gangguan cuaca dan iklim. Dengan menggunakan jaringan SKTR maka jaringan
tembaga (Cu) sebagai penghantarnya, dimana kabel berpenghantar tembaga
(Cu) memiliki nilai hambatan yang lebih kecil dibandingkan Alumunium (Al).
4.2 Data Ukur
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap hasil pekerjaan PJU Rusun
Cingised, maka dilakukan pengukuran dengan menggunakan beberapa alat ukur
antara lain Voltmeter, Tang Ampere. Penulis juga melakukan beberapa
pengamatan terhadap hasil pencahayaan terhadap PJU Rusun Cingsed, yang
secara lengkap hasil data tersebut disajikan dibawah ini:
TABEL 4.3
DATA UKUR TEGANGAN DAN BEBAN
FASA TEGANGAN (V) BEBAN (A)
Panel Ujung
Fasa 1 229 219 4,56A
Fasa 2 227 218 3,42A
TABEL 4.4
DATA HASIL PENGAMATAN INTENSITAS PENERANGAN
PJU NILAI MINIMAL (LUX) HASIL PENGAMATAN
PJU 1 10 Baik
PJU 2 10 Baik
PJU 3 10 Baik
PJU 4 10 Baik
PJU 5 10 Baik
PJU 6 10 Baik
PJU 7 10 Baik
PJU 8 10 Baik
PJU 9 10 Baik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan perhitungan penulis dengan objek penelitian
yaitu pekerjaan instalasi PJU di Rusun Cingised maka dapat disimpulkan
beberapa hal, yaitu:
1. Pemilihan material yang diperlukan untuk pemasangan Instalasi Penerangan
Jalan Umum Rusun Cingised sudah sesuai dengan ketentuan yang ada
seperti kabel NYFGBY 2x16sqmm untuk kabel dari PHB PJU ke titik
sambung PJU, kabel TIC 2x16sqmm untuk kabel titik-titik sambung PJU,
kabel NYM 2x2,5sqmm untuk titik sambung PJU ke lampu, asesoris TIC
seperti wedge clamp/suspension, stainless steel strap, stoping buckle, link 25x25, dan Stang Ornament 2” untuk pemasangan lampu dan armatur.
2. Proses pekerjaan instalasi PJU sudah sesuai dengan ketentuan yaitu melalui
proses-proses dan langkah-langkah pekerjaan sudah sesuai. Metode
pelaksanaan pekerjaan tersebut yaitu pekerjaan persiapan, pemasangan
tiang dan pondasi, pemasangan Asesories TIC, penarikan Kabel TIC, pemasangan kotak panel PHB PJU, pemasangan Armatur dan Lampu, dan
penyambungan.
3. Hasil pekerjaan pemasangan instalasi PJU Rusun Cingised ini sudah cukup
baik dalam hal pemilihan material yang sesuai dengan ketentuan PUIL 2000
yaitu harus baik dan dalam keadaan berfungsi, serta dipilih sesuai
penggunaan dan tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya. Dalam hal
perencanaan instalasi listrik. Namun dalam beberapa hal masih memiliki
beberapa kekurangan yaitu dalam hal kerapihan pemasangan kabel yaitu
kurang rapih antara kabel penerangan dan kabel TR sehingga tidak sesuai
dengan ketentuan PUIL 2000 yaitu terwujudnya interior yang efisien dan
nyaman.
5.2 Saran dan Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan beberapa saran
dan rekomendasi, yaitu:
1. Pemilihan lampu yang tepat dapat memberikan pencahayaan yang lebih
baik dan sesuai dengan kebutuhan.
2. Diperlukan perencanaan kembali untuk memperbaiki kekurangan dalam
pekerjaan seperti pencahayaan yang kurang merata.
3. Pemilihan jenis jaringan SKTR dalam instalasi PJU dinilai lebih baik
dalam hal keindahan dan juga keamanan instalasi, sehingga lebih baik
apabila instalasi PJU menggunakan jaringan SKTR dibandingkan jaringan
SUTR meskipun membutuhkan biaya yang lebih banyak.
4. Diperlukan pemeliharaan secara terus menerus untuk meminimalisir
gangguan yang timbul sehingga gangguan tersebut tidak akan
berdampak cukup besar nantinya.
5. Pemahaman secara teoritis kepada para pelaksana pekerjaan agar
proses pemasangan instalasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
DAFTAR PUSTAKA
Van Harten, E. Setiawan. (1981). Instalasi Listrik Arus Kuat Jilid 1, 2, 3. Bandung:
Bina Cipta.
I Wayan Ratnata, Drs., ST., MPd. (2004). Teknik Instalasi Listrik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
APEI. (2007). Instalasi Pemanfataan Tenaga Listrik. Jakarta: APEI.
I Wayan Ratnata, Drs., ST., MPd. (2009). Instalasi Cahaya. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
(2000). Persyaratan Umum Listrik 2000 (PUIL). Yayasan PUIL.
www.energyefficiencyasia.org www.pln-jabar.co.id