• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prarancangan pabrik zat warna alami dari biji kesumba (Bixa orllana) kapasitas 2.800 ton/tahun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prarancangan pabrik zat warna alami dari biji kesumba (Bixa orllana) kapasitas 2.800 ton/tahun."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan

hidayah-Nya, laporan tugas akhir dengan judul “Prarancangan pabrik zat warna alami dari

biji kesumba (Bixa orellana) kapasitas 2.800 ton/tahun” selesai. Dalam

penyusunan tugas akhir ini, bantuan baik berupa dukungan moral maupun

material dari berbagai pihak turut mendukung penyelesaiannya. Karena itu,

ucapan terima kasih ditujukan kepada kedua orang tua yang telah memberikan

kami banyak dukungan baik moral dan material, Ir. Paryanto, M.S. sebagai dosen

pembimbing I dan Dr. Eng. Agus Purwanto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing

II. Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan banyak bantuan penyusunan

tugas akhir ini.

Laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, jadi saran dan kritik

membangun sangat diharapkan. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juli 2013

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

INTISARI ... ix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik ... 1

1.2.Pemilihan Lokasi Pabrik ... 5

1.3.Tinjauan Pustaka ... 8

BAB II. DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk... 18

2.2. Konsep Proses... 20

2.3.Diagram Alir dan Tahapan Proses... 21

2.4.Neraca Massa dan Neraca Panas ... 26

2.5.Lay Out Pabrik dan Peralatan ... 34

BAB III. SPESIFIKASI ALAT... 39

BAB IV. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1. Unit Pendukung Proses ... 52

4.2. Unit Pengolahan Limbah... 68

(5)

commit to user

v

5.7. Kesejahteraan Sosial Karyawan ... 85

5.8. Manajemen Perusahaan ... 86

BAB VI. ANALISA EKONOMI 6.1. Penafsiran Harga Peralatan ... 91

6.2. Dasar Perhitungan ... 93

6.3. Penentuan Total Capital Investment ... 94

6.4. Hasil Perhitungan ... 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN A

LAMPIRAN B

LAMPIRAN C

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data impor zat warna di Indonesia tahun 2010-2012 ... 2

Tabel 1. 2 Daftar pabrik zat warna yang telah berdiri di dunia... 4

Tabel 2. 1 Jumlah arus input ... 27

Tabel 2. 2 Jumlah arus output ... 27

Tabel 2. 3 Neraca massa di sekitar mixer (M-01)... 28

Tabel 2. 4 Neraca massa di sekitar ekstraktor (E-01) ... 28

Tabel 2. 5 Neraca massa di sekitar mixer (M-02)... 29

Tabel 2. 6 Neraca massa di sekitar filter (P-01)... 29

Tabel 2. 7 Neraca massa di sekitar rotary dryer (DE-01) ... 30

Tabel 2. 8 Neraca massa di sekitar ball mill (SR-01) ... 30

Tabel 2. 9 Neraca panas di sekitar mixer (M-01)... 31

Tabel 2. 10 Neraca panas di sekitar ekstraktor (E-01) ... 31

Tabel 2. 11 Neraca panas di sekitar mixer (M-02)... 32

Tabel 2. 12 Neraca panas di sekitar filter (P-01) ... 32

Tabel 2. 13 Neraca panas di sekitar heat exchanger (HE-01) ... 33

Tabel 2. 14 Neraca panas di sekitar rotary dryer (DE-01) ... 33

Tabel 2. 15 Neraca panas di sekitar ball mill (SR-01) ... 34

Tabel 3. 1 Spesifikasi mixer... 39

Tabel 3. 2 Spesifikasi silo ... 44

(7)

commit to user

vii

Tabel 4. 4 Kebutuhan air sungai ... 58

Tabel 4. 5 Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas ... 64

Tabel 4. 6 Jumlah lumen berdasarkan luas bangunan... 65

Tabel 4. 7 Total kebutuhan daya listrik pabrik disuplai generator... 66

Tabel 5. 1 Jadwal pembagian kelompok shift ... 83

Tabel 5. 2 Penggolongan jabatan, jumlah karyawan, dan gaji... 84

Tabel 6. 1 Indeks harga alat ... 92

Tabel 6. 2 Fixed capital investment ... 95

Tabel 6. 3 Working capital investment ... 96

Tabel 6. 4 Direct manufacturing cost ... 96

Tabel 6. 5 Indirect manufacturing cost ... 97

Tabel 6. 6 Fixed manufacturing cost... 97

Tabel 6. 7 General expenses... 98

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Grafik impor zat warna di Indonesia... 3

Gambar 1. 2 Lokasi penanaman kesumba... 7

Gambar 1. 3 Lokasi pabrik zat warna alami ... 8

Gambar 1. 4 Struktur kimia bixin ... 10

Gambar 2. 1 Diagram alir kualitatif ... 22

Gambar 2. 2 Diagram alir kuantitatif ... 23

Gambar 2. 3 Lay out pabrik zat warna alami ... 36

Gambar 2. 4 Lay out peralatan proses... 38

Gambar 4. 1 Skema pengolahan air sungai ... 59

Gambar 5. 1 Struktur organisasi pabrik zat warna alami ... 78

Gambar 6. 1 Grafik linierisasi indeks harga... 93

(9)

commit to user

ix

INTISARI

Nita Patma Sari, Romasta Adelina Simangunsong, 2013, Prarancangan pabrik zat warna alami dari biji kesumba (Bixa orllana) kapasitas 2.800 ton/tahun. Program Studi S1 Reguler, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Zat warna alami adalah zat warna (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan, hewan atau sumber-sumber mineral. Zat warna ini secara konvensional telah digunakan sejak dahulu sebagai pewarna tekstil, makanan, dan kosmetik. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan zat warna adalah biji kesumba (Bixa orellana).

Biji ini mengandung zat warna bixin yang berwarna oranye. Pabrik zat warna

alami dari biji kesumba (Bixa orellana) akan didirikan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tahun 2017 dengan kapasitas 2.800 ton/tahun.

Pembuatan zat warna alami ini melalui 4 tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, ekstraksi,pembentukan produk serta pemurnian produk. Pada tahap persiapan bahan baku, biji kesumba dan pengotor yang terikut dalam biji kesumba dipisahkan terlebih dahulu dengan menggunakan screen , sementara itu larutan NaOH 0,1 N dipersiapkan di dalam mixer. Tahap ekstraksi dilakukan dalam ekstraktor tangki berpengaduk menggunakan pelarut NaOH 0,1 N dengan kondisi operasi suhu 350C dan tekanan 1 atm. Tahap pembentukan produk, larutan ekstrak yang dicampur dengan H2SO4 98% untuk mengendapkan zat warna. Setelah itu endapan yang terbentuk diambil dengan menggunakan rotary vacuum drum filter. Pemurnian produk dilanjutkan dengan menguapkan air menggunakan rotary dryer sampai kandungan air di dalam produk 4%. Selanjutnya zat warna diseragamkan ukurannya menggunakan ball mil supaya menjadi serbuk.

Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air (proses, umpan boiler, konsumsi umum & sanitasi) yang bersumber dari Sungai Sengkarang dengan kebutuhan sebesar 14.673,48 kg/jam, unit pengadaan steam dengan kebutuhan 249,40 kg/jam, unit pengadaan listrik sebesar 250 kW dari generator, unit pengadaan bahan bakar batubara 29,81 kg/jam dan IDO 25,37 L/jam, unit pengadaan udara tekan sebesar 40,8 m3/jam. Limbah cair dibuang ke laut. Limbah padat dapat dijual dan limbah gas dibuang ke udara bebas. Pabrik juga didukung dengan laboratorium yang berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku (oven), produk (Oven) dan proses produksi (spektrofotometer).

Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas dengan struktur

line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 89 orang.

Rencana lokasi pendirian pabrik zat warna ini terletak di kota Pekalongan, Jawa Tengah. Lokasi pendirian pabrik dipilih dengan pertimbangan ketersediaan bahan baku, utilitas, pemasaran produk, serta fasilitas pendukung lain.

(10)

ABSTRACT

Nita Patma Sari, Romasta Adelina Simangunsong, 2013, Preliminary design of natural dye from Kesumba seed (Bixa orllana) capacity 2,800 ton/year. Undergraduate Program, Chemical Engineering Department, Engineering Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta.

Natural dye is a dye (pigment) obtained from plants, animals or other mineral sources. These dyes were conventionally used in the past for textile, food and cosmetic coloring. Kesumba seed (Bixa orellana) is one of the plant usually used in producing natural dye. Thr seed contains a chemical dye compound called bixin which is orange in color. The natural dye plant is projected to be built in Pekalongan, Central Java in 2017 and the capacity is 2,800 ton/year.

The natural dye production consists of 4 steps which is raw material preparation, extraction, product synthesis and purification. In the raw material preparation, kesumba seed and impurities is separated by using screen while at the mean time NaOH 0.1 N is prepared in the micer. The extraction is carried out in a stirred tank extractor using NaOH 0.1 N as solvent and the operating condiiton is 350C and 1 atm. In the product synthesis, the resulting extract is mixed with H2SO498% to obtain the dye. The resulting agglomerate is separated using rotary vacuum drum filter. The product purification is carried out using rotary drier by evaporating the water content so that the product only contains 4% of water. The product size needs to be homogenized by using ball mill to obtained a powder with homogen size.

The process is supported by several supporting units whih are water provision unit (provide water for process, boiler feed, consumption and sanitation) taken from Sengkarang river as much as 14,673.48 kg.hour, steam unit supplies 249.40 kg.hour, electricity unit supplies 250 kW from generator, fuel provision unit supplies 29.81 kg/hour coal and 25.37 L/hour IDO, compressed air unit supplies 40.8 m3/hour. The liquid waste is thrown to the sea. The solid waste has economic value and therefore can be sold. The gaseous waste is thrown back to the environment. The plant is equipped with laboratory to control the raw material and product quality (oven) and production process (spectrophotometer).

The industry chose to be built as Company Limited (co. Ltd) with line and staff organizational structure and the total worker is 89 people.

Referensi

Dokumen terkait

Kontribusi sub sektor kehutanan dalam program tersebut antara lain yaitu mengoptimalkan manfaat ekonomi pengusahaan budidaya tanaman penghasil energi,

Cara dan data serta metode mirip dengan usulan mitra kerja dalam rangka kolusi (di samping panitia juga tidak berkemampuan menyusun HPS sendiri). Gejala-gejala yang dijumpai

Penelitian ini membuktikan bahwa (1) tidak terdapat peningkatan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test kemampuan berpikir kritis pada kelompok yang menggunakan

Simpulan penelitian: Terdapat efek antifungi pada ekstrak etanol daun lidah buaya ( Aloe vera L. ) terhadap pertumbuhan Trichophyton rubrum secara In vitro dengan konsentrasi

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan tepung kedelai dan madu pada pembuatan fish bah kwa dari ikan kembung (Rastrelliger

Maggie’s Efforts to Lead her Organization to Take Down Baron Bell as seen in Fern Michaels’ Deadly Deals. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. dada sama berkumpul membentuk tim ahli dan mulai berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang terdapat didalam amplop coklat dan

a) Mengenali lokasi dengan cara mengelilingi batas-batas blok sensus bersama pengawas, dengan berpedoman pada salinan sketsa peta blok sensus terpilih yang