• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. millennial) adalah generasi yang lahir pada era 80-90an. Banyak istilah popular

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. millennial) adalah generasi yang lahir pada era 80-90an. Banyak istilah popular"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Prasetyanti dan Prasetyo (2017:45) menyebutkan “Generasi Y (generasi millennial) adalah generasi yang lahir pada era 80-90an”. Banyak istilah popular tentang generasi ini; connected/digital generation atau gen why yang identik dengan karakter berani, inovatif, kreatif, dan modern. Generasi Y atau biasa di sebut era millennial sudah memasuki pada perkembangan zaman dengan berbagai teknologi jauh lebih maju darip ada zaman pendahulunya, siswa SMA dan SMP sudah jauh memahami teknologi di banding generasi sebelumnya, anak-anak SMP dan SMA sekarang sudah mempunyai gadged canggih seperti handphone untuk menunjang kehidupan mereka. Sebagai seorang pendidik tentu kita harus bisa mengimbangi anak muda zaman sekarang dalam hal teknologi.

menurut Ardianta (2014:182) yang dimaksud dengan pembelajaran PPKn adalah wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga Negara yang demokratis, dan bertanggung jawab. Pendidikan Kewarganegaraan atau sering disebut PKn merupakan salah satu mata pelajaran di SMP dan SMA yang memberikan pengajaran tentang bagaimana menjadi warga Negara yang baik, yang tidak hanya bisa mengajarkan moral namun juga memberikan pengetahuan tentang dunia pemerintahan.

Mata pelajaran PPKn seakan akan hilang maknanya takkala siswa yang tidak menyukai mata pelajaran PKn karena dirasa terlalu rumit sehingga harus banyak yang di hafalkan. Akibat dari ketidaksukaan siswa terhadap mata pelajaran PPKn yaitu hilangnya rasa nasionalisme. Menurut Gellner (dalam Anderson 2002:9)

(2)

2 mengatakan nasionalisme adalah kecintaan alamiah terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk negara berdasar kebangsaan yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi. Nasinalisme sangat penting dan harus di ada pada diri siswa. Di samping itu ketidak sukaan ini diakibatkan yaitu pembawaan materi terlalu cepat selain itu dalam menerangkan penjelasan materi guru tidak membuat murid makin jelas atas materi yang di sampaikan, malah menambah bingung siwa.

Di atas di dukung oleh hasil survey penulis ketika magang 1, II, dan III di sekolah yang sama dan dengan tahun ajaran per jenjang kelas berbeda, rata-rata siswa mengatakan bahwa mata pelajaran PPKn membosankan. Membosankan dari segi materi dan metode mengajar gurunya. dari hasil pengamatan dari tahun 2015 sampai 2017 ketika magang media yang di gunakan guru PPKn yaitu power point, LCD projector, dan media internet yaitu youtube. Akan tetapi dalam memanfaatkan media internet youtube kurang dimaksimalkan.

Berdasarkan hal tersebut, saya sebagai mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammasiyah Malang, yang merupakan calon guru Pendidikan Kewarganegaraan, memberikan inovasi media internet youtube agar semakin mekasimal dalam penggunaannya mata pelajaran PPKn.

Dengan menyesuaikan zaman millennial, diperlukan adanya penyelarasan kemajuan teknologi contohnya media internet. Menurut Sibero (2011:10) Internet (Interconneted Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar

(3)

3 jaringan secara global, internet dapat juga dapat disebut jaringan alam suatu jaringan yang luas”. Data pengguna internet 2018 di Indonesia yang semakin bertambah setiap tahunnya, yang kini sudah mencapai angka lebih dari 143,26 juta jiwa. Dari jumlah tersebut di antaranya yang paling dominan adalah kalangan anak muda atau milenial. Media internet yang dominan dan sering di gunakan dalam pembelajaran yaitu youtube.

Seiring kemajuan teknologi pemanfaatan media internet menemui titik terang, penggunaan youtube dalam pembelajaran dinilai mampu menjadi salah satu solusi meningkatkan minat mengikuti mata pelajaran PPKn di SMPN 05 Malang.

Pasalnya, Pertumbuhan situs youtube ini semakin meroket pada juli 2006 dengan lebih dari 65.000 video di unggah setiap harinya dan situs menerima 100 juta kunjungan video perhari dan akan terus meningkat sebesar 40% setiap tahunnya.

Potensi menggunakan media internet youtube khususnya di SMPN 05 Malang bisa membawa satu pengembangan bahan ajar khususnya dalam bidang akademik, maka dari itu penulis membawa salah satu inovasi solusi upaya menjawab peluang pengembangan media pembelajaran berbasis internet untuk bidang pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1.2. 1 Bagaimana pembelajaran PPKn melalui media internet youtube dalam upaya meningkatkan kesadaran nasionalisme siswa di era millenial?

1.2. 2 Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan kesadaran rasa nasionalisme siswa di era millenial?

(4)

4 1.2. 3 Bagaimana solusi yang dilakukan dalam mengatasi kurangnya kesadaran

nasionalisme dalam era millenial?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di sebutkan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1.3. 1 Untuk mendiskripsikan pembelajaran PPKn melalui media internet youtube dalam meningkatkan kesadaran nasionalisme.

1.3. 2 Untuk menjelaskan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan rasa nasionalisme.

1.3. 3 Untuk menjelaskan solusi dalam mengatasi kurangnya kesadaran nasionalisme.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dalam judul Peranan Sekolah dalam Membentuk Karakter Religius dan Disiplin Peserta Didik di SMPN 5 Malang, sebagai berikut:

(5)

5 1.4. 1 Secara Teoritis

Penelitian di harapkan dapat gambaran mengenai sikap nasionalisme di sekolah maupun di masyarakat dan menambah wawasan serta kemampuan untuk berinovasi dan memberikan solusi dalam mengembangkan pembelajaran yang efektif.

1.4. 2 Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi.

1.4.2.1. Bagi Peneliti

Penelitian diharapkan dapat memberikan berbagai inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran yang efektif pada saat menjadi guru dalam era millennial saat ini.

Contohnya seperti hambatan dalam guru PPKn dalam proses pembelajaran.

1.4.2.2. Bagi guru SMP Negeri 5 Malang

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang efektif dan dapat di terima oleh siswa pada era millennial saat ini.

1.4.2.3. Dinas pendidikan Kota Malang dan Pemerintah kota Malang

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu inovasi bagi Dinas Pendidikan Kota Malang dan Pemerintah Kota Malang dalam mengembangkan inovasi pembelajaran PPKn yang efektif dan dapat di pahami oleh siswa dalam era millennial saat ini sehingga di harapkan dalam penerapannya nanti biasa semaksimalmungkin dan diaharapkan terus mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran yang efektif sesuai dengan perkembangan zaman.

(6)

6 1.5 Penegasan Istilah

Penulisan pada skripsi tentu menggunakan penegasan istilah sehingga tidak terjadi kesalah pahaman istilah dalam penelitian. Maka adapun penegasan istilah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.5.1. Pembelajaran PPKn

Pembelajaran (Instruction) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau kegiatan untuk membelajarkan peserta didik (Warsita, 2008:85).

Adapun menurut Ardianta (2014:182) yang dimaksud dengan pembelajaran PPKn adalah wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga Negara yang demokratis, dan bertanggung jawab.

Berdasarkan pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan mengajar dan mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warga Negara yang demokratis, dan bertanggungjawab terhadap Negaranya.

1.5.2. Nasionalisme

Menurut Gellner (dalam Anderson, 2002:9) nasionalisme adalah kecintaan terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong rasa kebangsaan yang disepakati sebagai pijakan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi. Kesadaran yang mendorong sekelompok manusia untuk menyatu dan bertindak sesuai dengan kesatuan budaya (nasionalisme).

Menurut John (2000:34) mengatakan nasionalisme merupakan sebuah fenomena budaya daripada fenomena politik karena berakar pada etnisitas dan budaya promodern.Kalaupun nasionalisme bertransformasi menjadi sebuah gerakan politik, hal tersebut bersifat superfisial karena gerakan-gerakan politik nasionailme

(7)

7 pada akhirnya dilandasi oleh motivasi budaya, khususnya saat terjadi krisis identitas kebudayaan.

Penjelasan di atas tentang nasionalisme dapat di simpulkan bahwa

nasionalisme timbul dari adanya kecintaan terhadap tanah air, budaya, dan menjadi sebuah gerakan politik.

1.5.3. Youtube

YouTube merupakan layanan video berbagi yang disediakan oleh Google bagi para penggunanya untuk memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.

YouTube merupakan wujud dari pergeseran teknologi internet (world wide web) dari “read only web” ke “read write web” (Wilson, 2015:10).

Populer dan favoritnya YouTube di kalangan pengguna internet menunjukkan bahwa ada hal-hal tertentu yang ditawarkan oleh YouTube. Willmont, dkk. (dalam Wilson, 2015:11) menemukan bahwa video dapat menginspirasi sekaligus mengaktifkan siswa ketika video tersebut diintegrasikan ke dalam aktivitas pembelajarn yang berpusat pada siswa, yakni meningkatkan motivasi, memperkaya kemampuan komunikasi, dan menambah rata-rata nilai.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa youtube dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang efektif dalam era millenial saat ini terutama dalam pembelajaran PPKn dalam menumbuhkan rasa nasionalisme siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Rangsangan didalam supermarket memberikan informasi penting yang mendorong konsumen untuk membentuk penilaian tentang harga, produk dan jasa didalam supermarket.(Singh,

Dengan pemecahan masalah tipe ”What’s another way?” siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan lebih dari satu cara dan tidak menutup kemungkinan siswa

Maka dari itu, penelitian ini berkontribusi untuk membuktikan secara empiris pengaruh positif CSR terhadap firm performance di Indonesia sehingga mampu mendorong kesadaran akan

Ulfa Uswatun Hasanah dan Khasan Setiaji (2019:1211) mengatakan Literasi ditigal merupakan penerapan sikap untuk membentuk suatu perilaku, sikap penerapan literasi

Kesadaran akan pentingnya pendidikan yang dimulai sejak usia dini telah mendorong pemerintah untuk melakukan kebijakannya, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional untuk

Menyadari kesadaran sejarah tersebut diatas, penulis sebagai mahasiswa pendidikan sejarah merasa terdorong dan termotivasi untuk melakukan penelitian lebih dalam

Berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah Jepang, IAEA membentuk International Fact Finding Expert Mission of The Fukushima untuk mencari fakta-fakta dan mengidentifikasi

Manfaat dari penelitian ini adalah bagi GBKP, munculnya kesadaran pada GBKP bahwa jumlah pendeta perempuan yang semakin besar akan mendorong GBKP untuk meningkatkan