• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TEORI PENUNJANG. yang artinya gambar (Jervis, 1984). Kata ini diberi makna baru. dalam bahasa Inggris pada abad ke 17, yang dipergunakan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III TEORI PENUNJANG. yang artinya gambar (Jervis, 1984). Kata ini diberi makna baru. dalam bahasa Inggris pada abad ke 17, yang dipergunakan untuk"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III  TEORI PENUNJANG   

III.1.  Teori Desain Grafis 

1. Pengertian Desain Grafis 

Secara estimologis kata desain berasal dari kata designo (Itali)  yang  artinya  gambar  (Jervis,  1984).  Kata  ini  diberi  makna  baru  dalam  bahasa  Inggris  pada  abad  ke‐17,  yang  dipergunakan  untuk  membentuk  School  of  Design  tahun  1836.  Makna  baru  tersebut  dalam praktek kerapkali semakna dengan kata craft,  kemudian atas  jasa Ruskin dan Morris  – duatokoh  gerakan anti industry di Inggris  pada  abad  ke‐19,  kata  ‘desain’  diberi  bobot  sebagai  art  and  craft: 

yaitu paduan antara seni dan keterampilan.1 

Pengertian  desain  dapat  dilihat  dari  berbagai  sudut  pandang  dan  konteksnya.  Pada  awal  abad  ke‐20,  ‘desain’  mengandung  pengertian  sebagai  suatu  kreasi  seniman  untuk  memenuhi  kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula (Walter Gropius, 1919). 

Dekade  ini  merupakan  satu  tahap  transformasi  dari  pengertian  desain sebelumnya yang lebih menekankan kepada unsur dekoratif  dan kekriyaan daripada fungsi. 

Pengertian‐pengertian  desain  yang  rasionalis  mengalami  puncaknya  pada  tahun  1960‐an,  sebagaimana  terungkap  dalam        

1 Agus Sachari & Yan Yan Sunarya, 2002, Sejarah dan perkembangan desain dan dunia  kesenirupaan di Indonesia, Penerbit ITB, Bandung. 

(2)

berbagai  pengertian  yang  diutarakan  sebagai  berikut  :  desain  merupakan  pemecahan  masalah  dengan  satu  target  yang  jelas 

(Acher, 1965), temuan unsure fisik yang paling objektif (Alexander,  1963),  atau  merupakan  tindakan  dan  inisiatif  untuk  mengubah  karya manusia (Jones, 1970). 

Inspirasi  kebudayaan  global  dan  era  perekonomian  terbuka  pada  tahun  1990‐an  kala  itu,  membuat  dunia  dilanda  ‘demam’ 

kompetisi di semua sector, termasuk desain. Pengertian desain pun  mengalami  pergeseran‐pergeseran,  dan  fokus  kepada  demam  kompetisi tersebut, seperti : 

•   Desain  adalah  wahana  pembantu  untuk  melaksanakan  inovasi pada berbagai kegiatan industry dan bisnis (Bruce 

Nussbaum, 1997). 

•   Desain  adalah  suatu  kegiatan  yang  memberi  makna  dunia usaha kearah strategi kompetisi (Lou Lenzi, 1997). 

•   Desain  adalah  suatu  tindakan  yang  member  jaminan  inovasi produk dimasa depan (Ideo, 1997). 

Adapun  pengertian  mengenai  desain  grafis  atau  komunikasi  visual  adalah  aktifitas  kreatif  pada  bidang  komunikasi  tercetak  (grafika) atau visual untuk pemecahan masalah komunikasi. 

     

(3)

2.  Prinsip ‐ Prinsip Desain Grafis 

Elemen‐elemen  dasar  desain  tidak  dapat  berdiri  sendiri  sebagai  tujuan  fungsi  maupun  estetika,  karena  semuanya  merupakan  pertalian  yang  saling  berhubungan.  Dalam  desain  diperlukan  pengorganisasian  semua  elemen‐elemen  yang  ada  dalam satu kesatuan atau unit, sehingga desain dapat memberikan  kenyamanan  dan  juga  mempunyai  jiwa  sebagai  wujud  kedalaman  estetika. 

Prinsip‐Prinsip  Desain  terdiri  dari  proporsi,  keseimbangan,  kontras, irama, dan kesatuan. 

a.         Proporsi 

Proporsi  adalah  suatu  perbandingan  antara  unsur‐unsur  atau materi yang satu dengan yang lainnya yang berhubungan  dengan ukuran dan bentuk bidang yang akan ditata. 

Sebuah  proporsi  dapat  berhubungan  dengan  sebuah  bidang.  Pembuatan  proporsi  yang  baik  adalah  suatu  bentuk  upaya untuk mencari perbandingan. 

b. Keseimbangan 

Keseimbangan  sering  disebut  juga  balance  adalah  suatu  kesan serasi dan mantap dari unsur‐unsur yang ditata secara  tepat pada tempatnya. 

c.         Kontras 

(4)

Prinsip    kontras    adalah    menentukan    unsur    desain   untuk  menjadi  prioritas  yang  ditonjolkan.  Kontras  dapat  dicapai dengan mengubah ukuran, bentuk arah, warna, nada. 

Dalam  suatu  penampilan  ada  yang  perlu  ditonjolkan,  kurang  ditonjolkan,  atau  hanya  sebagai  latar  belakang  saja.  Untuk  membedakan  penampilan  ini,  dapat  dicapai  dengan  jalan  menampilkan kekontrasan dari pembedaan unsur‐unsur yang  ditonjolkan. 

d.  Irama 

Irama  atau  rytme  adalah  suatu  pengulangan  dari  unsur‐

unsur  yang  ditampilkan,  misalnya  irama  dari  suatu  pola. 

Desain  akan  kelihatan  mempunyai  nilai  hakiki  dari  suatu  peraturan unsur, bila mempunyai irama yang baik. Hubungan  unsur‐unsur  desain  melalui  penerapan  irama  akan  mempunyai  lay‐out  yang  mempunyai  gaya,  tertib,  dan  konsistensi yang baik. 

Irama selalu berhubuhgan dengan repetisi (pengulangan)  baik bentuk, ukuran, arah, dan warna. Semuanya harus saling  mendukung sehingga membentuk kesatuan atau unity. 

e. Kesatuan 

Mengelompokan  pertalian  antara  unsur‐unsur  desain  dalam  suatu  ruang  dengan  membentuk  irama  penempatan,  pengulangan  adalah  upaya  mencapai  kesatuan,  atau  lebih 

(5)

lanjut  lagi  dapat  ditangkap  dalam  nilai  kualitasnya  adalah  kesatuan hubungan unsur‐unsur. 

Menyambung  desain  yang  terpisah  agar  menjadi  satu  dapat  digunakan  beberapa  elemen,  antara  lain  :  dengan  menggunakan garis, titik, teks, serta pengulangan warna. 

 

3. Proses Visualisasi 

Dalam pembuatan karya desain, terdapat tiga tahapan proses  yang  umumnya  dilakukan  sehingga  menghasilkan  desain  yang  efektif, Menurut Michael Kroeger.2 

Tiga tahapan proses layout tersebut, adalah:  

a. Thumbnails atau Miniatur 

Dalam  proses  desain,  hal  yang  dilakukan  oleh  para  desainer  pada  awal  penciptaan  desain  adalah  membuat  thumbnail  atau  miniatur.  Dalam  tahap  ini  desainer  dapat 

berdiskusi  dengan  berbagai  pihak  yang  bersangkutan  mengenai konsep yang akan dipakai untuk desain tersebut. 

Thumbnail  adalah  sketsa  kecil  yang  digunakan  untuk 

memperoleh  ide  dasar  seperti  key  words,  sketsa  gambar  yang  akan  dibuat.  Dengan  adanya  sketsa  kecil  ini  maka  pekerjaan  desain  tersebut  dapat  dikerjakan  dengan  cepat 

      

2 Ensiklopedia wikipedia 

(6)

dan efisien, karena bila sketsa dibuat besar sesuai dengan  asli maka akan memakan waktu dan tenaga. 

Bekerja  dengan  miniatur  dapat  mempercepat  dalam  menangkap  ide.  Dalam  proses  miniature  perubahan  susunan gambar atau teks dapat cepat dilakukan. Thumnail  berguna  untuk  pemacu  kreatifitas,  yang  kemudian  akan  dikenlbangkan dalam tahapan proses berikutnya. 

 

b. Rough atau Sketsa 

Dari  hasil  proses  miniatur  terbaik,  dikembangkan  dalam  bentuk  sketsa  kasar  atau  rough  atau  semicomps. 

Sketsa  kasar  dibuat  dalam  ukuran  aktual.  Sketsa  kasar  dapat dikerjakan beberapa buah (tidak hanya satu), dengan  perbaikan  susunan  gambar  atau  teks  sampai  memperoleh  bentuk  yang  mendekati  final.  Pada  tahap  ini  harus  sudah  terlihat  bentuk  komposisi  akhir.  Sketsa  yang  telah  dihasilkan  dapat  dijadikan  bahan  diskusi  antara  team  dan  dapat terus mengalami penyempurnaan. 

Sketsa  bukan  bentuk  akhir,  karena  pada  tahap  ini  masih diperlukan pertimbangan dan penyempurnaan.  

     

(7)

c. Comprehensive 

Adalah  proses  visualisasi  layout  akhir  yang  sudah  mendekati  keadaan  sebenarnya,  baik  dari  segi  format,  warna, illustrasi, tipografi, serta kemungkinan teknik cetak  yang akan digunakan untuk memproduksi produk cetak. 

Komprehensif  dapat  menolong  klien  untuk  melihat  visual  iklan  yang  sesungguhnya.  Format,  huruf,  dan  illustrasi  serta  elemen  gratis  lainnya  sudah  ditempatkan  pada  susunan  layout  yang  benar.  Format  sudah  sesuai  dengan ukuran jadi. 

Comprehensive setelah selesai dikerjakan kemudian di 

print  guna  dipresentasikan  di  hadapan  klien.  Dalam  presentasi sebaiknya hasil print diberi frame dan kemudian  ditutup  dengan  kertas  lain.  Tujuannya  adalah  agar  penampilan  desain  menjadi  lebih  baik  dan  hasilnya  terlindung  dari  kerusakan.  Pada  saat  diskusi  dengan  klien  masih terdapat kemungkinan perubahan‐perubahan. 

Komprehensif  merupakan  tahap  akhir  dalam  proses  visualisasi,  meskipun  demikian  koreksi‐koreksi  kecil  dan  perubahan  masih  dapat  dilakukan.  Setelah  komprehensif  disetujui,  maka  tahap  perencanaan  berakhir  dan  tahap  produksi dimulai. 

 

(8)

d. Artwork atau Gambar Kerja 

Artwork  sering  disebut  Finished  Artwork  atau  FA 

adalah  proses  pembuatan  gambar  kerja  yang  selanjutnya  siap  untuk  dicetak.  Pada  FA  semua  elemen  yang  dipakai  harus  sudah  pasti,  dan  warna  yang  dipilih  tidak  ada  perubahan  lagi  (warna  sudah  berupa  CMYK).  Huruf  harus  disertakan  dalam  file  dan  gambar  harus  sudah  sesuai  dengan  ukuran  sebenarnya.  Untuk  warna‐warna  yang  sampai  tepi  kertas,  maka  FA  warna  tersebut  harus  dilebihkan  2‐3  mm  dari  lebar  kertas,  gunanya  agar  pada  saat  pemotongan  kertas,  tidak  tersisa  warna  putih  kertas  yang tersisa. 

 

4.  Elemen‐elemen Rupa 

Elemen‐elemen Desain menurut Blanchard3 adalah: 

a.         Garis atau Line 

Terdiri  dari  unsur  titik  yang  mempunyai  peran  tersendiri.  Bentuk  garis  bermacam‐macam  dan  mempunyai  karakter yang berbeda‐beda. Dalam Desain Komunikasi Visual  garis  mempunyai  fungsi  untuk  pemberian  aksen  sebagai  pembatas dan kolom. 

      

3 http://www.allaccess.com 

(9)

Goresan  suatu  garis  memiliki  arti/  kesan  sebagai  berikut: 

1. Garis tegak: kuat, kokoh, tegas dan hidup. 

2. Garis datar: lemah, tidur dan mati 

3. Garis lengkung: lemah, lembut dan mengarah. 

4. Garis patah: tegas, tajam, hati‐hati dan naik turun. 

5. Garis miring: sedang, dan menyudutkan. 

6. Garis berombak: halus, lunak dan berirama. 

 

b. Bentuk atau Form 

Istilah  ini  digunakan  untuk  menyatakan  bentuk  yang  tampak dari suatu behda. Bentuk atau form adalah tubuh atau  massa  yang  berisi  garis‐garis,  garis  adalah  bagian  tepi  atau  garis  pinggir  bentuk  suatu  benda  atau  biasa  disebut  kontur  benda. 

 

c.         Ruang atau Space 

Ruang  terjadi  karena  adanya  persepsi  mengenai  kedalaman, sehingga terasa jauh‐dekat, tinggi‐rendah tampak  melalui penglihatan. 

Ruang  dalam  memang  tidak  terlihat,  tetapi  dapat  menjadi nyata dengan adanya benda‐benda serta permukaan 

(10)

yang  membatasi  dan  menegaskannya  (misalnya;  patung,  pelukis dengan prinsip prespektif). 

 

d. Tekstur atau Texture 

Adalah  sifat  dan  kuwalitas  fisik  dari  permukaan  suatu  bahan.  (berkilau,  pudar,  kasar,  kusam)  yang  dapat  diaplikasikan secara kontras serasi, atau berupa pengulangan‐

pengulangan untuk suatu desain. 

Selain  elemen  tersebut  di  atas,  dalam  desain  grafis  juga  digunakan  bidang  putih.  Bidang  Putih  bagaikan  ruang  untuk  bernafas  atau  istirahat.  Bidang  Putih  dapat  diciptakan  dengan  cara  memisahkan  gambar‐gambar  dan  tulisan  sehingga  semua  bagian  yang  ada  dapat  dinikmati.  Bidang  Putih  merupakan  unsur  desain  yang  penting.  Peran  Bidang  putih  dalam  desain  sama  pentingnya  dengan  huruf  maupun  gambar yang digunakan 

 

III.2.  Teori Tipografi 

Typografy  berasal  dari  kata  "tipos"  (huruf),  "grafos"  (gambar  atau 

cukilan),  dan  "Fz  atau  Phy"  (Ilmu  Pengetahuan).  Jadi  tipografi  adalah  pengetahuan yang mempelajari tentang huruf.  

Tipografi  atau  huruf  mempunyai  peranan  yang  penting  dalam  desain  grafis.  Huruf  sangat  berperan  penting  dalam  keberhasilan  suatu 

(11)

bentuk seni komunikasi visual. Tipografi bukan hanya bagian kecil dalam  dunia  desain  karena  typografi  juga  mampu  untuk  menjadi  inti  gagasan  dalam  komunikasi  visual.  Karena  besar  peranannya  maka  seorang  desainer harus mengerti tentang tipografi.  

1. Pengelompokan Huruf 

Bentuk Struktur Gambar hurufnya  

Penggolongan  huruf  yang  dipakai  berdasarkan  pada  bentuk  struktur  gambar  hurufnya,  dengan  memperhatikan  ciri  khas  yang  dimiliki. Huruf dapat dikategorikan menjadi lima kelompok, yaitu : 

a. Huruf Roman 

Jenis  huruf  mi  mempunyai  kait  yang  berbentuk  segitiga, perbedaan antara bagian gambar huruf yang tebal  dan  yang  tipis  tidak  terlalu  menCoiok.  Contoh  jenis  huruf  roman adalah; Times New Roman, Garainond. 

b. Huruf Bodoni 

Huruf  ini  termasuk  jenis  modern,  gambar  hurufnya  mempeflihatkan perbedaan yang mencolok antara kait dan  batahg  huruf.  Kaitnya  lebih  tipis  dan  lurus  menyilang  batang hurufnya. 

c. Huruf Egyptian 

Huruf ini memperlihatkan garis‐garis huruf yang sama  tebal,  kaitnya  berbentuk  batang  dan  balok.  Perbedaan  bagian‐bagian  badan  huruf  tidak  terlalu  mencolok.  Sifat 

(12)

hurufnya  mempunyai  karakteristik  dari  piramida‐piramida  di Mesir. 

d. Huruf Sans Serif 

Untuk membedakan huruf jenis ini tidaklah sulit. Garis  hurufnya  sama  tebal.  Ciri  utamanya  adalah  tidak  memiliki  kait  dan  perbedaan‐perbedaan  bagian  huruf  tidak  mencolok. 

e. Huruf Fantasi atau dekoratif 

Jenis pokok huruf ini tidak memiliki ciri khas. Biasanya  huruf  ini  tidak  digunakan  sebagai  huruf  teks,  tetapi  digunakan sebagi unsur dekoratif. 

 

2. Keluarga Huruf 

Di  dalam  kelompok  huruf,  perlu  juga  disebut  keluarga  hurufnya  seperti  Roman,  Garamond,  Futura,  dan  sebagainya.  Di  samping  huruf  cetak  yang  tegak,  dalam  keluarga  huruf  terdapat  pula huruf yang miring, yang biasa disebut dengan italic atau kursif. 

Walaupun  terdapat  bermacam‐macam  variasi  huruf,  semua  jenis  huruf disusun di dalam satu keluarga secara terpisah. Misalnya pada  huruf  Helvetica  yang  miring,  dipisahkan  dengan  Helvetica  tebal,  meninggi, dan sebagainya. 

(13)

Keluarga huruf berarti suatu kelompok huruf dari A sampai Z  yang   perancangannya   bergandengan  erat,   yang   bila   disusun  kelihatan harmonis satu sama lainnya. 

 

3. Variasi Huruf 

Adalah  suatu  bentuk  penampilan  yang  berbeda‐beda  dari  jenis  huruf  tertentu.  Dalam  keluarga  huruf  terdapat  variasi  huruf  tebal, setengah tebal, sempit, tipis, terang, lebar, dan sebagainya. 

Pengukuan  ruang  tipografi,  yang  biasa  disebut  spasi  dalam  teknik pengetikan, dibagi menjadi: 

a) Kerning, adalah jarak antar huruf  b) Word Spacing, adalah jarak antar kata. 

c) Leading, adalah jarak antar baris. 

      (Gambar 03. Batas‐batas huruf)  4. Nama‐nama Batas Huruf Besar dan Huruf Kecil 

Terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap  komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf antara lain: 

(14)

a) Baseline 

Sebuah  garis  maya  lurus  horizontal  yang  menjadi  batas  dari bagian terbawah dari setiap huruf besar. 

b) Capline 

Sebuah  garis  maya  lurus  horizontal  yang  menjadi  batas  dari bagian teratas dari setiap huruf besar. 

c) Meanline 

Sebuah  garis  maya  lurus  horizontal  yang  menjadi  batas  bagian dari bagian teratas dari badan huruf kecil. 

d) X‐Height 

Jarak  ketinggian  dari  Baseline  sampai  ke  Meanline.  X‐

Height  merupakan  tinggi  dari  bidang  huruf  kecil.  Cara  yang  termudah  mengukur  tinggi  huruf  kecil  adalah  dengan  menggunakan huruf “x”. 

e) Ascender 

Bagian  dari  huruf  kecil  yang  posisinya  tepat  berada  diantara meanline dan capline. 

f) Descender 

Bagian  dari  huruf  kecil  yang  posisinya  tepat  berada  dibawah baseline. 

     

(15)

III.3.  Teori Warna 

Warna  sangat  penting  peranannya  dalam  desain  grafis.  Dalam  pemilihan  warna  harus  hati‐hati  sesuai  dengan  fungsi  komunikasi  yang  akan  disampaikan.  Warna  adalah  menunjukkan  identitas  dari  sebuah  benda. 

Warna  dapat  digunakan  untuk  menarik  perhatian  mata  pembaca,  dapat menciptakan suatu suasana atau perasaan, dapat sebagai pengikat  dalam  sebuah  layout,  menciptakan  suasana  hati,  dan  menonjolkan  bagian‐bagian yang penting dari apa yang akan disampaikan.  

 

1. Proses Pencampuran Warna 

Percampuran  warna  terbagi  menjadi  dua,  yaitu  percampuran  warna additive dan warna subtractive. 

a.      Pencampuran Warna Additive 

Percampuran  warna  primer  cahaya  (R,G,B)  dimana  campuran  ketiga  Warna  tersebut  akan  menghasilkan  warna  putih.  Kombinasi  dari  dua  warna  primer  akan  menghasilkan  warna  sekunder.  (G+B  :  Cyan,  B+R  :  Magenta,  R+G  :  Yellow). 

Prinsip ini diterapkan pada TV, Monitor, Video, Scanner, dll. 

b. Pencampuran Warna Subtractive 

Adalah  warna  sekunder  dari  wama  additive.  Warna  additive  dibentuk  dari  cahaya,  sedangkan  warna  subtractive  dibentuk  dari  pigmen  warna.  Warna  ini  terdiri  dari  cyan, 

(16)

magenta, yellow, dimana ketiganya bila dipadukan membentuk  warna hitam (K = key).4 

 

2. Fungsi Warna 

Beberapa hal yang perlu diketahui tentang fungsi warna dalam  desain  grafis  di  dalam  Modul  Komposisi  Pada  Desain  Komunikasi  Visual, yaitu : 

a.       Fungsi Estetis 

Warna  mempunyai  kekuatan  untuk  membangkitkan  rasa  keindahan  serta  memberikan  pengalaman  keindahan.  Rasa  keindahan ini dibangkitkan oleh keharmonisan warna. 

b. Fungsi Isyarat 

Di  antara  warna‐warna,  ada  yang  mempunyai  kekuatan  yang besar dan ada yang mempunyai kekuatan sedang, bahkan  ada  yang  sangat  lemah.  Warna  yang  mempunyai  kekuatan  sangat  kuat  digunakan  untuk  menarik  perhatian  atau  peringatan. 

c.      Fungsi Psikologis 

Warna  dapat  mempengaruhi  emosi,  perasaan,  dan  perangai  seseorang  yang  akan  mempengaruhi  kejiwaannya. 

Pembagian  warna  terletak  petda  pengaruh  psikolbgis  yang  sangat  kuat  dalam  mempengaruhi  emosi  seseorang.  Warna  ‐        

4 Anne Dameria, 2004, Color Management, Penerbit Link & Match Graphics, Jakarta. 

(17)

warna cerah memiliki efek emosional yang tajam dibandingkan  dengan  jenis  warna  yang  lainnya.  Warna  ‐  warna  cerah  menunjtlkkan tendensi emosional yang tinggi. Bahkan memiliki  nilai  efektif  tertinggi  dan  memperhatikan  ungkapan  yang  tdk  tertahankan. 

Berbagai  aspek  dan  kualitas  dari  suatu  warna  dapat  menimbulkan  tanggapan  emosi  tertentu,  perbedaan  yang  paling  mendasar  adalah  adanya  gelap  dan  terang,  karena  dengan  cahayalah  kita  dapat  melihat  warna  untuk  dapat  mengekspresikan  ide  dan  ernosi.  Warna  berkaitan  langsung  dengan  perasaan  dan  emosi  seseorang  karena  warna  dapat  dipandang  dari  segi  visual  dan  kejiwaan.  Menurut  penelitian  secara  umum,  warna  panas  merangsang  anak  ‐  anak,  orang  primitif,  sederhana  dan  yang  bersifat  ekstovert.  Warna  dingin  bersifat tenang, introvert, dewasa dan matang. Kesimpulan ini  mungkin terlalu empiris dan luas, karena reaksi emosional tidak  terlalu mudah untuk di ukur. 

d. Fungsi Pengenal 

Warna  berfungsi  sebagai  tanda  pengenal,  sebagai  contoh  pada  gambar  peta  warna  hijau  adalah  indikasi  dari  tanah  Hat,  warna kuning menandai pasir, dan warna biru adalah laut. Pada  gambar  teknik  pengenalannya  dilakukan  dengan  ketentuan 

(18)

warna  yang  telah  dicapai  dengan  persetujuan  atau  peraturan  normalisasi keseragaman. 

e. Fungsi Pembeda 

Warna berfungsi sebagai pembeda. 

f. Fungsi Alamiah atau Fisika 

Warna  menunjukan  pengaruh  atas  kejadian  alam  semesta  dan dunia fana, ada warna yang mengisap cahaya dengan kuat  dan  ada  juga  yang  daya  hisapnya  rendah,  sifat  ini  dinamai  fungsi alamiah atau fisika warna.  

 

3. Tingkatan Warna 

Warna terbagi menjadi 5 tingkatan, yaitu : 

a.   Warna Primer: Warna cahaya, warna asli atau warna pokok. 

b.   Warna Sekunder : Campuran aktif dari tiga warna primer. 

c.   Warna Tersier: Campuran beberapa warna sekunder. 

d.   Warna  Intermediate   :   Campuran  antara  dua  warna  primer          dengan warna sekunder. 

e.  Warna Analogis  :  Paduan antara warna primer dan warna          Intermediate, serta warna sekunder dengan warna Intermediate. 

 

4. Kekuatan Warna 

Secara  visual,  warna  mampu  memberikan  respon  secara  psikologis pada orang yang melihatnya. Molly E. Holzschlag, seorang 

(19)

pakar  tentang  warna,  dalam  tulisannya  “Creating  Color  Scheme” 

membuat  daftar  mengenai  kemampuan  masing‐masing  warna  ketika  memberikan  respons  secara  psikologis  kepada  orang  yang  melihatnya sebagai berikut:5 

 

Warna    Respons Psikologis yang mampu ditimbulkan  Merah  Kekuatan,  bertenaga,  kehangatan,  nafsu,  cinta, 

agresifitas, bahaya. 

Biru  Kepercayaan,  konservatif,  keamanan,  teknologi,  kebersihan, perintah. 

Hijau  Alami,  kesehatan,  pendangan  yang  enak,  kecemburuan, pembaruan. 

Kuning  Optimis,  harapan,  filosofi,  ketidakjujuran,  kecurangan, pengecut, pengkhianatan. 

Ungu  Spiritual,  misteri,  keagungan,  perubahan  bentuk,  galak, arogan. 

Orange    Energi, keseimbangan, kehangatan. 

Coklat    Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan. 

Abu‐abu   Intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak. 

Putih  Kemurnian,  suci,  bersih,  kecermatan,  innocent  (tanpa dosa), steril, kematian. 

      

5 Adi Kusrianto, 2007, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Penerbit ANDI, Yogyakarta. 

(20)

Hitam  Kekuatan,  seksualitas,  kemewahan,  kematian,  misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan, keanggunan. 

 

III.4.  Teori Semiotika 

Semiotika  dalam  dunia  desain  grafis  adalah  suatu  cabang  ilmu  komunikasi  yang  berkenaan  dengan  pengertian  tanda‐tanda/  symbol/ 

isyarat serta penerapannya. Semiotika menyangkut aspek‐aspek budaya,  adat istiadat, atau kebiasaan di masyarakat.6 

Semiotika dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 

1. Semantik 

Semantik  berasal  dari  kata  Semanien,  dalam  bahasa  Yunani  memiliki arti: berarti, bermaksud, dan meneliti. Dalam dunia desain  grafis  dapat  diartikan,  meneliti  dan  menganalisis  makna  dalam  visual tertentu. Visualisasi dari suatu image merupakan symbol dari  suatu makna. 

Dalam hal ini, pihak penyampai maupun pihak penerima pesan  memiliki dua kemungkinan cara, yakni: 

a. Denotatif,  dimana  memiliki  sifat  langsung,  konkret,  jelas  dan  tersurat.  Arti  yang  pokok,  pasti  dan  terhindar  dari  kesalahtafsiran. 

      

6 Adi Kusrianto, 2007, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Penerbit ANDI, Yogyakarta.  

 

(21)

b. Konotatif,  memiliki  sifat  tidak  langsung,  maya,  abstrak,  dan  tersirat.  Memiliki  makna  tambahan  disamping  makna  sebenarnya. 

 

2. Sintaktik 

Sintaktik berasal dari kata Sintaksis (berasal dari bahasa Yunani: 

Suntattein)  yang  berarti  mengatur,  mendisiplinkan.  Dalam  dunia  desain  grafis  sintaktik  berkenaan  dengan  perpaduan,  keseragaman  dan  kesatuan  sistem  dari  bentuk  visualnya.  Penerapan  sintaktik  penting  untung  menjaga  citra  yang  baik  dari  sebuah  rancangan  dalam bentuk apapun agar dapat tertanam serta dapat diingat oleh  para khalayak.  

 

3.  Pragmatik 

Pragmatik adalah hubungan fungsional yang berkenaan dengan  teknis  dan  praktis,  material  atau  bahan  yang  dipergunakan,  serta  efisiensi yang menyangkut ukuran bahan, warba yang dipergunakan  maupun teknik memproduksinya.  

 

III.5.  Pengertian Newsletter 

  Newsletter  merupakan  alat  komunikasi  yang  digunakan  seorang  humas  dalam  memberikan  informasi  mengenai  perusahaan,  baik  menyangkut produk yang dihasilkan, orang yang terlibat, serta informasi 

(22)

lain yang dapat membantu publiknya dalam berhubungan dengan urusan  bisnisnya.  Pembuatan  newsletter  secara  teratur  memungkinkan  pihak  yang  terkait  untuk  mengetahui  perkembangan  informasi  dan  keadaan  dalam perusahaan. 

 

III.6.  Fungsi Newsletter 

Newsletter merupakan sebuah media yang banyak digunakan dalam 

perusahaan karena memiliki berbagai kegunaan, diantaranya adalah: 

• Untuk menyebarkan informasi dan menarik perhatian publik internal  dan  eksternal terkait keberlangsungan organisasi. 

• Upaya  perusahaan  untuk  membangun  dan  menjaga  hubungan  baik  dengan  khalayaknya. 

• Membuat  publik  familier  dengan  perusahaan  tersebut  dan 

selanjutnya  selalu  ingin  untuk  mengetahui  aktivitas  yang  dilakukan  oleh perusahaan. 

• Untuk menunjukkan niat baik dari pihak manajemen organisasi. 

 

III.7.  Pedoman Penulisan Newsletter 

Untuk  menyusun  sebuah  newsletter    yang  baik,  terdapat  hal‐hal  yang  perlu diperhatikan yaitu: 

•  Menentukan tema newsletter. 

Menentukan  kerangkan  utama  apa  yang  ingin  dibahas  dalam  newsletter tersebut. 

(23)

•   Menentukan format dari newsletter tersebut. 

newsletter  saat  ini  tersedia  dalam  berbagai  bentuk,  cetak  dan 

elektronik. Namun,  secara  garis  besar,  format  penulisan  newsletter  mengikuti  format  penulisan  berita  dan  feature.  Hal  lain  yang  perlu  diperhatikan  adalah  berapa  jumlah  halaman,  apakah  akan  menggunakan logo, apakah akan dicetak hitam putih atau berwarna  perlu  dipertimbangkan  sehubungan  dengan  anggaran  yang  dimiliki  perusahaan. 

•   Menetukan publik sasaran dan tujuan diterbitkannya newsletter. 

Mencari apa yang relevan dan sedang dibutuhkan oleh khalayak. 

•   Menjaga periodisasi penerbitan. 

Apakah newsletter  tersebut akan diterbitkan setiap minggunya atau  setiap bulannya dan berapa kali frekuensinya harus jelas dinyatakan. 

•   Mengembangkan  tulisan  dengan  data  dan  informasi  mengenai  perusahaan. 

Memulai  tulisan  dengan  latar  belakang  yang  baik.  Latar  belakang  yang  baik  memberikan  rasionalisasi  atas  pemilihan  tema  dan  biasanya akan lebih baik jika disertai dengan data empiris. 

•   Mengutamakan isi terlebih dahulu, baru penampilan. 

Dalam sebuah pemberitaan, isi tetap menjadi konten utama. Barulah,  penampilan  yang  disajikan  dengan  desain  yang  menarik  akan  menambah daya tarik khalayak untuk membaca newsletter tersebut. 

(24)

Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan headline di setiap artikel  dan menggunakan caption untuk setiap gambar. 

•   Membuat paragraf pembuka (lead) yang menarik perhatian khalayak. 

Lead  yang  kuat  akan  menimbulkan  daya  tarik  yang  kuat  bagi  pembaca untuk membaca keseluruhan isi newsletter Lead yang baik  akan mengandung unsur 5W+1H. 

•   Membedakan informasi dengan cerita. 

•   Menggunakan sumber terpercaya. 

•   Mempertimbangkan respons atau tanggapan pembaca. 

                           

Referensi

Dokumen terkait

Bagian Virologi, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Nusa

Regangan sisa yang cukup besar akan berdampak buruk pada hasil desain terlebih lagi untuk penggunaan material pada temperatur tinggi bertekanan. Oleh karena itu proses

LEMBARAN BAJA YANG DIROL PANAS DENGAN RASIO TITIK LULUH TINGGI YANG SANGAT BAIK DALAM HAL ABSORPSI ENERGI BENTUR SUHU RENDAH DAN DAYA TAHAN PELUNAKAN HAZ DAN

LEMBARAN BAJA YANG DIROL PANAS DENGAN RASIO TITIK LULUH TINGGI YANG SANGAT BAIK DALAM HAL ABSORPSI ENERGI BENTUR SUHU RENDAH DAN DAYA TAHAN PELUNAKAN HAZ DAN

METODE DAN ALAT UNTUK MENGENKODE VIDEO DENGAN MELAKUKAN IN-LOOP PENYARINGAN BERDASARKAN STRUKTUR- POHON UNIT DATA, DAN METODE DAN ALAT UNTUK MENDEKODE VIDEO DENGAN PENGERJAAN

SAMSUNG ELECTRONICS CO., LTD. BAHAR SANTOSO, S.H. Belinda Rosalina, SH., LL.M. Budi Rahmat, S.H. Budi Rahmat, S.H. BUDI RAHMAT, S.H.. Dora Am Badar, S.Psi. Belinda Rosalina, S.H.,

FORMULASI-FORMULASI BARU DARI POLIMER- POLIMER YANG DAPAT LARUT DALAM AIR DAN ADITIF- ADITIF UNTUK MENYUNTIKKAN SUATU SENYAWA TUNGGAL YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM FLUIDA- FLUIDA

Aspek 4 3 2 1 Kelebihan dan Kelemahan Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam seluruh tahapan pembelajaran (learning cycle) Hanya mampu mengetahui