• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) UNTUK PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN DASAR BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAJIAN IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) UNTUK PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN DASAR BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) UNTUK PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN DASAR

BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN RENTAN

LAPORAN AWAL

DIREKTORAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

2015

(2)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 1

1. Latar Belakang

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, pemerintah telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin sebanyak 4,25 juta orang. Jika persentase penduduk miskin pada tahun 2009 masih sebanyak 14,15 persen (32,53 juta orang berada di bawah garis kemiskinan) maka pada tahun 2014, angka tersebut berhasil diturunkan menjadi 11,25 persen (28,28 juta orang). Namun demikian, laju penurunan tingkat kemiskinan mengalami perlambatan dan ketimpangan antar kelompok pendapatan masyarakat semakin meningkat. Pada tahun 2013, indeks gini mencapai angka yang cukup tinggi yaitu 0,41.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir berperan sangat signifikan dalam penurunan tingkat kemiskinan. Namun, pertumbuhan ekonomi belum secara optimal dinikmati oleh seluruh masyarakat. Pertumbuhan konsumsi per kapita kelompok penduduk pada 40 persen berpendapatan terbawah hanya tumbuh sekitar 2 persen (BPS dan TNP2K, 2013).

Sementara itu, pertumbuhan konsumsi per kapita rumah tangga kelas terkaya (persentil 80-100) tumbuh di atas 4,87 persen atau di atas rata-rata pertumbuhan konsumsi rumah tangga nasional.

Kelompok 20 persen terkaya menikmati 49 persen pendapatan nasional, sementara 40 persen penduduk termiskin hanya menikmati 17 persen pendapatan nasional.

Disamping itu, ketimpangan pada hasil pembangunan menjadi persoalan yang cukup nyata dimana masyarakat kurang mampu masih mengalami keterbatasan dalam mengakses hak dan kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, perumahan, listrik, air bersih dan sanitasi.

Berdasarkan data terkini, pada 40% kelompok rumah tangga berpendapatan terendah:

 Hanya 61,3% anak usia 0-17 tahun memiliki akte kelahiran

 Hanya 42,5% ibu melahirkan melahirkan di fasilitas kesehatan; dan 59,7% anak usia 12-23 bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap

 Hanya 60,5% perempuan usia 15-49 tahun yang menikah menggunakan KB

 Hanya 81% anak usia 13-15 tahun dan 42,9% anak usia 16-18 tahun pada RT berpendapatan terendah (kuantil 1) bersekolah

 Hanya 52,3% mengakses penerangan; 55,7% mengakses air bersih; dan 20,2% mengakses sanitasi layak; dan 61,3% mengakses rumah layak huni

Keterbatasan kapasitas masyarakat kurang mampu untuk menjangkau dan memanfaatkan pelayanan dasar tentunya berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama status kesehatan dan tingkat pendidikannya. Angka kematian bayi dan balita pada masyarakat termiskin lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan tingkat kematian pada masyarakat terkaya dan tingkat putus sekolah pada anak usia 18 tahun dari kelompok masyarakat berpendapatan terrendah

(3)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 2

sebanyak 77,5% dibandingkan hanya 44,7% pada kelompok berpendapatan tertinggi (Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 2012). Keadaan ini diperparah dengan kerentanan masyarakat yang sangat tinggi terhadap guncangan-guncangan termasuk krisis moneter, bencana alam, perubahan iklim, ketahanan pangan dan lainnya sehingga sering mengalami fenomena keluar- masuk kemiskinan (transient poverty). Maka, pelayanan dasar adalah mutlak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan pemerintahan.

Peningkatan pelayanan dasar sangat erat hubungannya dengan pelaksanaan urusan wajib pemerintah daerah yang lebih dikenal dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten serta desa untuk memprioritaskan pelaksanaan SPM dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Urusan Wajib yang Berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi kesehatan; pendidikan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; ketentraman, ketertiban umum dan pelindungan masyarakat; dan sosial.

Dalam dokumen RPJMN 2015-2019, peningkatan pelayanan dasar dilakukan melalui pendekatan frontline service delivery, yaitu sebuah pendekatan yang bertumpu pada peningkatan akuntabilitas semua pihak terkait dalam menyediakan pelayanan dasar dan berfokus pada mekanisme penyediaan pelayanan dasar di tingkat masyarakat. Pendekatan tersebut memiliki tiga aktor utama dalam pelaksanaan pelayanan dasar, yaitu pemerintah, penyedia layanan dan masyarakat. Intervensi top-down dan bottom-up dilaksanakan secara bersamaan agar pemerintah dan penyedia layanan mengatur sumber daya secara efektif dalam penyelenggaraan layanan dasar dan masyarakat diberdayakan agar paham dan terlibat aktif dalam penyediaan layanan dasar.

Dari sisi pemerintah daerah, hal-hal yang penting untuk dikaji adalah sejauh mana pemerintah daerah memahami dan mengupayakan pencapaian SPM terkait dengan pelayanan dasar, terutama sebelum dan sesudah dikeluarkannya UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Hal ini dapat dilihat dari bagaimana pemerintah daerah menggunakan SPM dalam perencanaan dan penganggaran, menggunakan SPM sebagai acuan untuk peningkatan kinerja pemda, serta menyediakan dan meningkatkan akses dan kualitas layanan dasar yang dapat menjangkau orang miskin dan rentan. Berdasarkan hasil kajian lapangan yang dilakukan pada tahun 2014, masyarakat belum memahami dengan baik mengenai hak terhadap pelayanan dasar yang berkualitas. Selain itu kesadaran masyarakat mengenai manfaat dari pemenuhan pelayanan dasar belum memadai.

Padahal hal ini penting agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam mendorong penyediaan layanan dasar yang mudah diakses dengan kualitas yang baik. Untuk itu penting untuk dikaji dari sisi masyarakat sejauh mana pemahaman tentang hak-hak dasar mereka terkait layanan dasar harus seharusnya mereka terima.

(4)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 3

Kegiatan Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Dasar bagi Masyarakat Miskin dan Rentan ini dilakukan untuk mendukung kebijakan dan strategi pemerintah di atas dan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor PER.

005/M.PPN/10/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya Pasal 184 ayat 5 disebutkan bahwa Direktorat Penanggulangan Kemiskinan menyelenggarakan fungsi pengkajian kebijakan perencanaan pembangunan nasional di bidang penanggulangan kemiskinan.

2. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari Kegiatan Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Dasar bagi Masyarakat Miskin dan Rentan ini antara lain:

1. Menyiapkan tahap awal untuk mempertajam implementasi SPM sebagai bagian dari strategi peningkatan dan perluasan pelayanan dasar.

2. Menyusun rekomendasi peran para pihak dalam pemenuhan layanan dasar berbasis SPM (pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat).

3. Ruang Lingkup Pelaksanaan

Ruang lingkup pelaksanaan kajian ini akan difokuskan pada isu ‘pemenuhan pelayanan dasar’ yang mencakup:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan SPM dengan mengacu kepada strategi pendekatan pelayanan dasar di lini depan atau frontline service delivery;

2. Mengidentifikasi praktik cerdas serta kearifan lokal dalam upaya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pelayanan dasar sesuai dengan SPM;

3. Menggali masukan (input) terkait pemberdayaan masyarakat yang mendukung peningkatan akses dan kualitas pelayanan dasar sesuai dengan SPM, terutama dalam pemahaman masyarakat terhadap SPM;

(5)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 4

4. Mengidentifikasi potensi sumber daya dan kebijakan yang dapat dijadikan sebagai instrumen untuk mempercepat peningkatan akses dan kualitas palayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan.

Adapun paket pelayanan minimal yang dibutuhkan untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasar masyarakat berupa:

Tabel 1

Paket Pelayanan Dasar Minimal

HAK DASAR JENIS PELAYANAN DASAR

Identitas hukum Pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil (akte kelahiran, KTP, surat nikah, akta cerai, kartu keluarga)

Perlindungan sosial Sistem pusat pelayanan dan rujukan terpadu Kesehatan Pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan KB

Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK; layanan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs)

Infrastruktur dasar Perumahan, air dan sanitasi, dan listrik

Cakupan tersebut selaras dengan Rancangan RPJMN 2015-2019 yang menggaris bawahi pentingnya inklusivitas, pemerataan dan penurunan kesenjangan antar kelompok masyarakat. Di dalam kajian ini, titik fokus perhatian yang dikaji adalah bagaimana kelima paket pelayanan dasar tersebut dapat memenuhi hak dasar masyarakat miskin dan kelompok-kelompok masyarakat rentan atau termarjinalisasi. Kelompok masyarakat yang rentan termasuk di dalamnya adalah masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, penyandang disabilitas, penyandang masalah kesejahteraan sosial, penduduk yang terlantar, dan para lansia.

4. Keluaran (output)

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Dasar bagi Masyarakat Miskin dan Rentan ini antara lain adanya:

1. Dokumen kajian lapangan terkait implementasi SPM untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan yang meliputi situasi dan analisis terkait pelaksanaan SPM. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memenuhi tujuan pencapaian indikator kinerja kajian yaitu waktu penyelesaian laporan hasil kajian dapat diselesaikan secara tepat waktu (100%).

(6)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 5

2. Hasil identifikasi praktik cerdas dan kearifan lokal serta rekomendasi kebijakan terkait peningkatan pelaksanaan SPM yang mengacu kepada strategi pendekatan pelayanan dasar di lini depan yaitu tata kelola, akses dan kualitas serta pemberdayaan masyarakat.

5. Metode Pelaksanaan

Dalam melakukan kegiatan ini, metode pengumpulan data akan dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:

1. Kajan Pustaka

Mencakup seluruh aspek pengumpulan data sekunder dari dokumen tertulis, baik berupa kajian, hasil penelitian, publikasi ilmiah, dan media massa yang membahas berbagai persoalan, isu, dan strategi terkait peningkatan akses dan kualitas pelayanan dasar, terutama untuk masyarakat miskin dan rentan.

2. Kunjungan Lapangan

Kunjungan lapangan sangat penting dilakukan dalam rangka melihat secara de facto dari hasil pengumpulan data dan analisis di tingkat pusat terhadap berbagai program dan kegiatan yang terkait dengan isu pelayanan dasar di tingkat daerah, permasalahan dan kendala yang dihadapi di lapangan, dan tindak lanjut seperti apa yang perlu segera dilakukan oleh para pihak terkait. Di setiap lokasi terpilih, FGD dilaksanakan di lapangan untuk mendapat masukan dari masyarakat dan penyedia layanan. Peserta FGD dari masyarakat terdiri dari kepala desa, kepala dusun, imam desa, kader posyandu, anggota PKK, anggota pengajian dll yang mewakili dari tiga desa di kecamatan terpilih. FGD untuk penyedia layanan dihadiri oleh aparat kecamatan, kepala puskesmas, kader posyandu, bidan, dokter, kepala sekolah dll. (daftar pertanyaan FGD/kuesioner dapat dilihat di lampiran). Wawancara dilakukan kepada SKPD yang terkait dengan pelaksanaan SPM di daerah, yaitu Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas PU dan Dinas Dukcapil.

Kegiatan ini dilakukan melalui survey di 5 lokasi yang memenuhi kriteria berikut:

a. Perwakilan dari wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur b. Calon lokasi uji coba pelaksanaan strategi pelayanan dasar

c. Kecamatan yang memiliki nilai IKW yang tertinggi (minimal 3 tertinggi) dibandingkan kecamatan lainnya di kabupaten tersebut

d. Integrasi dengan program yang sedang/ telah ada

Berdasarkan empat kriteria tersebut diatas kemudian ditentukan 5 lokasi yaitu:

(7)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 6

Tabel 2 Daftar Lokasi Survei

No. Kabupaten Kecamatan Provinsi

1 Ogan Komering Ilir Pedamaran Sumatera Selatan

2 Pekalongan Petungkriyono Jawa Tengah

3 Aceh Besar Cot Glie Aceh

4 Lombok Utara Gangga NTB

5 Luwu Walenrang Barat Sulawesi Selatan

Gambar 1 Peta Lokasi Survei

3. Serial Seminar dan Lokakarya

Kegiatan ini dimaksudkan untuk sosialisasi, mendapatkan masukan sekaligus berbagi informasi tentang isu-isu terkini yang berkaitan dengan pelayanan dasar untuk masyarakat miskin dan rentan, dan untuk memperdalam isu khusus dan berbagai alternatif kebijakan serta program pemerintah yang terkait dengan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan serta mendapat masukan dari kementerian/lembaga pada sektor kesehatan, pendidikan, perumahan, air bersih, infrastruktur, dan penyediaan lapangan pekerjaan yang layak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan lokakarya dihadiri oleh pemerintah daerah yang mewakili Kawasan Indonesia Barat dan Kawasan Indonesia Timur.

Kab. OKI #1

Kab.

Pekalongan #2 Kab. Aceh

Besar #3

Kab. Lombok Utara #4

Kab. Luwu

#5

(8)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 7

4. Serial Diskusi Terbatas

Selain untuk sarana koordinasi dalam rangka menyamakan persepsi, diskusi terbatas ini dilakukan dalam rangka pembahasan progress kegiatan kajian secara internal, updating informasi, kegiatan ini juga bertujuan menyempurnakan penyusunan laporan pada setiap tahapan kegiatan kajian.

6. Tahapan dan Rencana Kerja

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 12 (duabelas) bulan dengan tahapan kegiatan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2. berikut:

Tabel 3

Jadwal Kegiatan Kajian Implementasi SPM untuk Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Dasar bagi Masyarakat Miskin dan Rentan

Tahun Anggaran 2015

No Uraian Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan kegiatan

2 Kajian Pustaka

3 Kajian awal Pelaksanaan SPM

4 Seminar Awal: Pelayanan dasar dan SPM 5 Diskusi Terbatas I : penyusunan materi

survey

6 Pelaksanaan FGD I (pakar/akademisi) 7 Kunjungan Lapangan

8 Pelaksanaan FGD II (pakar/akademisi) 9 Kunjungan Lapangan Lokasi II

10 Seminar Tengah : hasil temuan lapangan, Praktik cerdas dan rekomendasi 11 Pelaksanaan FGD III (KL) 12 Kunjungan Lapangan Lokasi 13 Lokakarya Regional I 14 Lokakarya Regional II

15 Seminar Akhir : Strategi dan rekomendasi peningkatan pelaksanaan SPM

16 Draft Laporan akhir Kajian

17 Diskusi Terbatas II : pengolahan hasil survey

18 Penyusunan Laporan Akhir Kajian

(9)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 8

LAMPIRAN

KUESIONER UNTUK PENYEDIA LAYANAN, PEMDA DAN MASYARAKAT KUESIONER

UNTUK PENYEDIA LAYANAN

KEGIATAN KAJIAN SPM

Panduan wawancara (kuesioner) ini berupa pertanyaan yang dimaksudkan sebagai cek list untuk mendapatkan informasi dari narasumber (responden).

Penjelasan teknis pengisian kuesioner oleh responden:

1. Pengisian kuesioner ini dapat dilakukan di dalam file ini sehingga dapat dikirim melalui email setelah di save dengan nama file yang berbeda.

2. Responden diharapkan menjawab pertanyaan secara lengkap.,

3. Jika terdapat pertanyaan yang kurang jelas, dimohon responden untuk tetap menjawabnya sesuai dengan persepsi masing-masing. Namun responden diperbolehkan untuk memberikan catatan khusus pada bagian pertanyaan tersebut sebagai masukan kepada tim kajian.

4. Kerjasama Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini sangat kami harapkan dan sangat hargai sebagai masukan kepada tim pemantauan.

Tujuan pengisian kuesioner:

1. Mendapatkan informasi dan gambaran pelayanan dasar untuk masyarakat miskin dan rentan dari penyedia pelayanan

2. Mendapatkan masukan dari penyedia layanan sebagai bahan masukan evaluasi untuk peningkatan pelayanan dasar di masa mendatang.

(10)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 9

BAGIAN I. INFORMASI DASAR I.1 Nama Responden :

I.2 Penyedia layanan : I.3 Posisi

1.4 Sejak tahun:

1.5 No. tlp/fax:

No hp:

Email:

BAGIAN II. PERTANYAAAN-PERTANYAAN

A Memetakan ketersediaan dan keterjangkauan layanan dasar berkualitas berdasarkan SPM (UU. No. 32/2004) yang tersedia bagi masyarakat miskin dan rentan di 10 kabupaten ujicoba;

1 Apakah layanan dasar terkait identitas hukum (akte lahir, KTP, surat nikah, surat cerai dan Kartu Keluarga), Perlindungan sosial, kesehatan dasar serta pelayanan KB, pendidikan (PAUD – SMA) dan infrastruktur dasar (air, sanitasi, listrik dan perumahan) tersedia terutama bagi masyarakat miskin dan terpencil?

a. Ya b. Tidak

2 Apakah masalahnya? ( ditanyakan jika mereka menjawab tidak )

3 Apa faktor pendukung dan penghambatnya?

4 Apa yang dapat bpk/ibu rekomendasikan untuk memperbaiki keadaaan?

B Memetakan pemahaman Pemerintah daerah dan penyedia layanan terkait pelayanan dasar berkualitas berdasarkan SPM termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi, mendukung dan menghambat pemahaman terhadap SPM baik dari segi sosio-ekonomi maupun politik;

1 Apakah bpk/ibu tahu apa itu SPM?

2 Bpk/Ibu mendapat informasi tersebut dari mana?

3 Apakah informasi terkait SPM sulit didapat?

( jika jawabannya sulit, lanjut ke nomor 4) 4 Mengapa, Apa kendalanya?

(11)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 10

5 Apakah metode yang digunakan untuk mesosialisasikan SPM mudah dimengerti dan difahami?

6 Apakah ada tindak lanjut dari sosialisasi tersebut?

7 Menurut bpk/ibu sebaiknya informasi seperti ini disosialisakan dengan metode/cara apa?

8 Apakah kepala daerah mendukung upaya pemenuhan SPM didaerah bpk/ibu. Kalau ya, bagaimana bentuk dukungan tersebut?

C Memetakan isu-isu terkait kapasitas penyedia layanan baik dari segi sumber daya manusia dan keuangan dalam hal pemenuhan, penyediaan dan perluasan pelayanan dasar berkualitas yang sesuai SPM bagi masyarakat miskin dan rentan;

1 Standar apakah yang bpk/ibu gunakan dalam memberikan layanan terhadap masyarakat di sini?

2 (Jika menjawab SPM) Apakah pelayanan yang di berikan oleh bapak/ ibu telah sesuai dengan standar SPM?

3 (jika belum) Apakah kendala serta tantangan yang dihadapi?

4 Bagaimana bpk/ibu menyelesaikan kendala tersebut?

5 Apa rekomendasi bpk/ibu untuk peningkatan pemenuhan dan perluasan SPM khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan di sini?

6 Menurut bapk/ibu bagaimana kapasitas penyedia layanan baik dari segi SDM (qualitas dan kuantitas) dan keuangan untuk penyediaan dan penjangkauan pelayanan dasar

berdasarkan SPM di unit bpk/ibu?

7 Apakah bpk/ibu pernah mendapat pelatihan dan penguatan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka peningkatan kualitas pemberian layanan?

D Mengindentifikasi instrumen/mekanisme/metode yang sesuai yang dibutuhkan untuk pemenuhan, penyediaan dan perluasan pelayanan dasar berkualitas bagi masyarakat miskin dan rentan;

(pelatihan? Dana? Pengawasan dan evaluasi? Kebijakan? Peraturan?)

1 Usaha- usaha apa saja yang telah dilakukan untuk pemenuhan SPM di daerah (Apa kendala dan usaha pemecahannya )

2 Apakah ada mekanisme/ pendekatan khusus yang sedang atau akan dilakukan oleh penyedia layanan dalam upaya pemenuhan SPM ?

3 Apa kendala yang bapak/ibu rasakan dalam melakukan penyediaan layanan yang layak/

baik bagi masyarakat

(12)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 11

4 Apakah ada mekanisme pengaduan bagi masyarakat? Jelaskan.

5 Menurut bapak/ ibu , bagaimana antusias/ kemauan masayakat dalam mengakses layanan yang ada

6 Apakah ada masyarakat yang sulit menjangkau layanan dasar ? apa alasannya/

penyebabnya? ( lokasi terpencil misalnya)

7 Apa keluhan terbanyak yang di sampaikan masyarakat terkait dengan layanan yang ada.

8 Bagaimana / apa sikap yang bapak/ibu ambil untuk mengatasi keluhan tersebut

E Mengidentifikasi proses penggunaan SPM dalam perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah (SKPD dan UPTD) dan sebagai acuan untuk peningkatan kinerja pemda;

1 Apakah bapak/ibu menjadikan SPM sebagai rujukan/dasar ketika menyusun rencana dan anggaran kerja unit layanan? Misalnya RKAS atau RUK? Bagaimana prosesnya ?

2 Apakah ada kendala yang dihadapi? mengapa? Bagaimana cara mengatasinya?

F Mengidentifikasi praktik cerdas serta kearifan lokal dalam upaya peningkatan dan perluasan pelayanan dasar termasuk mekanisme insentif.

1 Inovasi, praktik cerdas serta kearifan lokal apa sajakah yang bpk/ibu lakukan agar masyarakat mau mengakses layanan serta dalam upaya peningkatan dan perluasan pelayanan dasar lainnya di unit layanan ini?

2 Apakah ada insentif yang diterima jika bpk/ibu melakukan inovasi dan praktik cerdas terkait pemenuhan SPM?

3 Menurut bpk/ibu apakah metode insentif akan efektif dan berkelanjutan (sustainable)?

4 Kalau ya, metode/system insentif bagaimanakah yang sesuai di sini dan bagaimana caranya

G. Mengidentifikasi potensi sumber daya dan kebijakan yang dapat dijadikan sebagai instrumen untuk mempercepat peningkatan akses dan kualitas palayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan;

A. Dana

1 Dana apa saja yang dikelola oleh unit bpk/ibu?. (Bagaimana dengan dana CSR? ) 2 Dana apa saja yang digunakan dinas untuk pemenuhan SPM?

3 Kebijakan apa saja yang mendukung pemenuhan pelayanan dasar yang telah di lakukan oleh instansi bapak/ ibu ? Apa itu ?

4 ( jika ada) bagaimana implementasinya?

(13)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 12

5 ( jika belum ) mengapa ? adakah upaya untuk menyusun perihal tersebut setelah keluarnya UU no 23 tahun 2014

6 Apakah bpk/ibu merasa perlu ada kebijakan lainnya terkait pemenuhan SPM? Misalnya?

7 Seperti apa mekanisme MONEV yang di lakukan PEMDA dan Unit terkait SPM ini?

B. SDM

1 Dalam peningkatana layanan dasar apakah unit bapak/ibu telah memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk memgcover kebutuhan tersebut.

2 Bila belum, kebijakan apa yang telah/ akan di ambil oleh unit untuk memenuhinya 3 Apa kendala dalam pemenuhan SDM tersebut ?

Saran/masukan bagi peningkatan pelayanan dasar

Terima kasih atas kerjasama Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini

(14)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 13

KUESIONER

UNTUK PEMERINTAH DAERAH

KEGIATAN KAJIAN SPM

Panduan wawancara (kuesioner) ini berupa pertanyaan yang dimaksudkan sebagai cek list untuk mendapatkan informasi dari narasumber (responden).

Penjelasan teknis pengisian kuesioner oleh responden:

1. Pengisian kuesioner ini dapat dilakukan di dalam file ini sehingga dapat dikirim melalui email setelah di save dengan nama file yang berbeda.

2. Responden diharapkan menjawab pertanyaan secara lengkap.

3. Jika terdapat pertanyaan yang kurang jelas, dimohon responden untuk tetap menjawabnya sesuai dengan persepsi masing-masing. Namun responden diperbolehkan untuk memberikan catatan khusus pada bagian pertanyaan tersebut sebagai masukan kepada tim kajian.

4. Kerjasama Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini sangat kami harapkan dan sangat hargai sebagai masukan kepada tim pemantauan.

Tujuan pengisian kuesioner:

1. Mendapatkan informasi dan gambaran pelayanan dasar untuk masyarakat miskin dan rentan dari pemerintah Daearah /PEMDA

2. Mendapatkan masukan dari SKPD sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan pelayanan dasar di masa mendatang.

(15)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 14

BAGIAN I. INFORMASI DASAR I.1 Nama Responden :

I.2 Jabatan : I.3 SKPD : 1.4 No. tlp/fax:

No hp:

Email:

BAGIAN II. PERTANYAAAN-PERTANYAAN

A Memetakan ketersediaan dan keterjangkauan layanan dasar berkualitas berdasarkan SPM (UU. No. 32/2004) yang tersedia bagi masyarakat miskin dan rentan di 10 kabupaten ujicoba;

1 Apakah layanan dasar terkait identitas hukum (akte lahir, KTP, surat nikah, surat cerai dan Kartu Keluarga), Perlindungan sosial, kesehatan dasar serta pelayanan KB, pendidikan (PAUD – SMA) dan infrastruktur dasar (air bersih , sanitasi, listrik dan perumahan) tersedia terutama bagi masyarakat miskin dan terpencil?

1. Ya 2. Tidak

2 ( Jika tidak ) Apa masalahnya?

3 Apa faktor pendukung dan penghambatnya?

4 Apa yang dapat bpk/ibu rekomendasikan untuk memperbaiki keadaaan

B Memetakan pemahaman Pemerintah daerah dan penyedia layanan terkait pelayanan dasar berkualitas berdasarkan SPM termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi, mendukung dan menghambat pemahaman terhadap SPM baik dari segi sosio-ekonomi maupun politik;

1 Apakah bpk/ibu tahu apa itu SPM?

2 Bpk/Ibu mendapat informasi tersebut dari mana?

3 Apakah informasi terkait SPM sulit didapat? ( jika jawabannya ‘sulit’, lanjut ke nomor 4) 4 Mengapa, Apa kendalanya?

5 Apakah metode yang digunakan untuk mesosialisasikan SPM mudah dimengerti dan difahami?

6 Apakah ada tindak lanjut dari sosialisasi tersebut?

7 Menurut bpk/ibu sebaiknya informasi seperti ini disosialisakan dengan metode/cara apa?

(16)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 15

8 Apakah kepala daerah mendukung upaya pemenuhan SPM didaerah bpk/ibu. Kalau ya, bagaimana bentuk dukungan tersebut?

C Memetakan isu-isu terkait kapasitas penyedia layanan baik dari segi sumber daya manusia dan keuangan dalam hal pemenuhan, penyediaan dan perluasan pelayanan dasar berkualitas yang sesuai SPM bagi masyarakat miskin dan rentan;

1 Apakah kabupaten telah menerima isian SPM yang dikeluarkan oleh Kemendagri ? 2 Apakah format isian SPM tersebut telah selesai di isi, apakah ada kendala dalam proses

pengisian format tsb (sumber data, mekanisme pelaporan).

3 Siapa yang bertanggungjawab dalam proses pengisiannya

4 Pihak mana (SKPD, kepala daerah, DPRD) yang memanfaatkan laporan SPM tersebut.

5 Bagaimana caranya agar laporan tersebut berguna dan digunakan untuk memperbaiki ketersediaan dan qualitas pelayanan dasar di daerah bapal/ibu?

6 Menurut bapak/ibu bagaimana kapasitas penyedia layanan baik dari segi SDM (qualitas dan kuantitas) dan keuangan untuk penyediaan dan penjangkauan pelayanan dasar berdasarkan SPM?

- Untuk layanan dasar yang telah ada, apakah telah dilengkapi dengan SDM yang kompeten?

- Bagaimana dukungan pembiayaan bagi layanan dasar tersebut?

7 Apa yang dilakukan oleh dinas dalam rangka mendukung perbaikan kapasitas diatas?

(sebutkan kendala dan pemecahannya – jika ada)

D Mengindentifikasi instrumen/mekanisme/metode yang sesuai yang dibutuhkan untuk pemenuhan, penyediaan dan perluasan pelayanan dasar berkualitas bagi masyarakat miskin dan rentan;

1 Usaha- usaha apa saja yang telah dilakukan untuk pemenuhan SPM di daerah (Apa kendala dan usaha pemecahannya ) contohnya: pelatihan? Dana? Pengawasan dan evaluasi? Kebijakan? Peraturan?)

2 Apakah ada mekanisme/ pendekatan khusus yang sedang atau akan dilakukan oleh SKPD dalam upaya pemenuhan SPM di daerah

E Mengidentifikasi process penggunaan SPM dalam perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah (SKPD dan UPTD) dan sebagai acuan untuk peningkatan kinerja pemda;

(17)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 16

1 Apakah bapak/ibu menjadikan SPM sebagai rujukan/dasar ketika menyusun rencana dan anggaran kerja dinas? Contoh ?

2 Indikator apa saja dari indikator SPM yang telah masuk kedalam RENSTRA dan RENJA PEMDA

3 Apakah ada kendala yang dihadapi? mengapa?

4 Bagaimana cara mengatasinya? Contohnya ?

F Mengidentifikasi praktik cerdas serta kearifan lokal dalam upaya peningkatan dan perluasan pelayanan dasar termasuk mekanisme insentif.

1 Apakah bapak/ibu memiliki infomasi terkait praktik cerdas serta kearifan lokal dalam upaya peningkatan dan perluasan pelayanan dasar yang dilakukan di kabupaten bpk/ibu? Apa contohnya?

2 Apakah bapak/ibu menggunakan metode pemberian insentif ? ( ya atau tidak) 3 Jika “YA” efektif kah metode itu?

4 Apakah metode insentif dapat di lakukan secara berkelanjutan (sustainable)?

metode/sistem insentif bagaimanakah yang sesuai di sini dan bagaimana caranya?

5 Apakah ada upaya untuk melibatkan masyarkat? Seperti apa bentuknya ?

6 Jika “ Tidak “ Mengapa bapak/ibu tidak menggunakan metode insentif ? apa kendala?

7 Bila kendala-kendala yang ada bisa di atasi apakah bapak mendukung metode pemberian insentif untuk perluasan dan peningkatan pelayanan dasar.

8 Bagaimana pandangan bapak/ibu terhadap metode pemberian insentif ? positif dan negatifnya? ( berdasarkan pengalaman yang ada/ pernah di ketahui).

9 Menurut bapak/ibu adakah metode yang lebih baik dari pada metode insentif dalam upaya peningkatan dan perluasan pelayanan Dasar?

G. Mengidentifikasi potensi sumber daya dan kebijakan yang dapat dijadikan sebagai instrumen untuk mempercepat peningkatan akses dan kualitas palayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan.

G1 Potensi sumberdaya Dana

1 Dana apa saja yang dikelola oleh dinas bpk/ibu?. (Bagaimana dengan dana CSR? ) 2 Dana apa saja yang digunakan dinas untuk pemenuhan SPM?

3 Kebijakan PEMDA apa saja yang mendukung pemenuhan pelayanan dasar di kabupaten ini?

Apa itu ?

4 (jika ada) bagaimana implementasinya?

(18)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 17

5 ( jika belum ) mengapa ? adakah upaya untuk menyusun perihal tersebut setelah keluarnya UU no 23 tahun 2014

6 Apakah bpk/ibu merasa perlu ada kebijakan lainnya terkait pemenuhan SPM? Misalnya?

7 Seperti apa mekanisme MONEV yang di lakukan PEMDA terkait SPM ini?

G2 Potensi SDM

1 Dalam peningkatan layanan dasar apakah kabupaten telah memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut

2 Bila belum, kebijakan apa yang telah/ akan di ambil oleh PEMDA untuk memenuhinya 3 Apa kendala dalam pemenuhan SDM tersebut

Saran/masukan bagi peningkatan pelayanan dasar

Terima kasih atas kerjasama Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini.

(19)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 18

KUESIONER

UNTUK MASYARAKAT

KEGIATAN KAJIAN SPM

Panduan wawancara (kuesioner) ini berupa pertanyaan yang dimaksudkan sebagai cek list untuk mendapatkan informasi dari narasumber (responden).

Penjelasan teknis pengisian kuesioner oleh responden:

1. Pengisian kuesioner ini dapat dilakukan di dalam file ini sehingga dapat dikirim melalui email setelah di save dengan nama file yang berbeda.

2. Responden diharapkan menjawab pertanyaan secara lengkap,

3. Jika terdapat pertanyaan yang kurang jelas, dimohon responden untuk tetap menjawabnya sesuai dengan persepsi masing-masing. Namun responden diperbolehkan untuk memberikan catatan khusus pada bagian pertanyaan tersebut sebagai masukan kepada tim kajian.

4. Kerjasama Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini sangat kami harapkan dan sangat hargai sebagai masukan kepada tim pemantauan.

Tujuan pengisian kuesioner:

1. Mendapatkan informasi dan gambaran pelayanan dasar untuk masyarakat miskin dan rentan

2. Mendapatkan masukan dari masyarakat sebagai bahan masukan evaluasi untuk peningkatan pelayanan dasar di masa mendatang.

(20)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 19

BAGIAN I. INFORMASI DASAR I.1 Nama Responden :

1.2 Status : 1.3 No. tlp/fax:

No hp:

Email:

BAGIAN II. PERTANYAAAN-PERTANYAAN

A Memetakan ketersediaan dan keterjangkauan layanan dasar berkualitas berdasarkan SPM (UU. No. 32/2004) yang tersedia bagi masyarakat miskin dan rentan di 10 kabupaten ujicoba;

1 Apakah bapak/ibu telah mendapatkan semua pelayanan dasar terkait identitas hukum (akte lahir, KTP, surat nikah, surat cerai dan Kartu Keluarga), Perlindungan sosial, kesehatan dasar serta pelayanan KB, pendidikan (PAUD – SMA) dan

infrastruktur dasar (air bersih, sanitasi, listrik dan perumahan)? (sebutkan jenis pelayanan dasar yang telah tersedia/ dapat diakses) ?

2 Apakah pelayanan dasar yang diterima telah sesuai dengan harapan bapak/ibu?

(Jelaskan jika ada kekurangan yang tidak sesuai dan sebutkan jenis pelayanannya tersebut)

3 Jika ada pelayanan dasar yang belum diterima, mengapa bapak/ibu belum mendapatkan pelayanan tersebut

4 Apa kendala dalam mendapatkannya.?

5 Apa usaha yang telah di lakukan untuk mendapatkan pelayanan dasar tersebut?

6 Apakah ada penyedia layanan yang datang ke desa ke tempat bapak /ibu?

B Memetakan kondisi dan keadaan masyarakat terkait pelayanan dasar berkualitas berdasarkan SPM;

1 Apa manfaat yang bapak ibu rasakan setelah mendapatkan layanan dasar tersebut ? a. Apakah kondisi kesehatan keluarga meningkat setelah menerima pelayanan dasar

kesehatan?

b. Apakah kondisi pendidikan anak meningkat setelah menerima pelayanan dasar pendidikan?

c. Apakah identitas hukum bapak/ibu menjadi lebih lengkap (memiliki KTP, akte lahir dll)

(21)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 20

d. Apakah kondisi infrastruktur membaik (air bersih, sanitasi, listrik dan perumahan)?

2 Jika belum, adakah masalah yang bapak/ibu rasakan karenanya?

3 Apakah ketersediaan layanan dasar tersebut memberi pengaruh pada perbaikan kehidupan bapak/ ibu ? dalam bentuk apa?

Misalnya: ketersediaan pelayanan dasar telah membantu mengurangi biaya pengeluaran rumah tangga (biaya kesehatan, biaya pendidikan, biaya transportasi untuk menjangkau layanan dll), atau sebutkan hal lainnya jika ada.

C Memetakan pemahaman masyarakat terkait pelayanan dasar berkualitas berdasarkan SPM termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi, mendukung dan menghambat pemahaman terhadap SPM baik dari segi sosio-ekonomi maupun politik

1 Apakah bapak/ ibu mengetahui atau pernah mendengar dan mendapatkan informasi tentang hak dasar masyarakat dalam hal pelayanan dasar (terkait identitas hukum (akte lahir, KTP, surat nikah, surat cerai dan Kartu Keluarga), Perlindungan sosial, kesehatan dasar serta pelayanan KB, pendidikan (PAUD – SMP) dan infrastruktur dasar (air bersih , sanitasi, listrik dan perumahan)?

2 (Jika pernah ) kapan? Dimana? Oleh siapa? Apa yang bapak/ibu dapat dan pahami?

Bagaimana cara informasi itu disampaikan? ( rapat desa/ ceramah/ pelatihan/

penyuluhan/ baca koran/ bidan/ dokter/pengawas/ komite dll

3 Menurut bapak/ibu apakah informasi yang di terima tersebut bermanfaat?

4 Apa yang dapat membantu meningkatkan pemahaman bapak/ibu terkait layanan dasar?

- Peraturan

- Informasi yang terus menerus (seruan), melalui SMS di ponsel? (asumsi memiliki ponsel)

- Kunjungan penyedia layanan - Brosur, selebaran?

5 Apa yang menghambat pemahaman terkait layanan dasar (dari segi sosio-ekonomi maupun politik)

- Kondisi ekonomi keluarga - Aparat yang koperatif

- Informasi sulit di dapat dan dipahami (informasi terbatas pada kalangan tertentu) - Pengaruh adat istiadat (gender, strata sosial dll)

(22)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 21

D Mengindentifikasi instrumen/mekanisme/metode yang sesuai yang dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat miskin dan rentan terhadap hak mereka terkait pelayanan dasar berkualitas;

1 Bagaimana cara penyampaian informasi yang bapak/ibu inginkan? Melalui apa?

(sosialiasi melalui wadah pengajian; mohon sebutkan 6 cara yang disukai)

E Memetakan partisipasi masyarakat dalam peningkatan pemenuhan, penyediaan dan perluasan pelayanan dasar berkualitas yang sesuai SPM bagi masyarakat miskin dan rentan serta mengidentifikasi metode/ mekanisme yang sesuai untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terkait hal diatas;

1 Menurut bapak ibu apakah pemenuhan pelayanan dasar itu penting? Perlukan melibatkan/ partisipasi masyarkat?

2 Bagaimana kondisi masyarakat di desa bapak/ibu? Apakah mereka memiliki kemauan dan dilibatkan untuk berpartipasi dalam pemenuhan pelayanan dasar? ( jika ada) Apa bentuk dan bagaimana caranya melibatkan masyarakat ? ( jika tidak) mengapa?

Apa yang menjadi kendala? Bagaimana mengatasinya

3 Menurut bapak/ ibu bagaimana proses pembangunan di kecamatan/ desa terkait peningkatan layanan dasar ? adakah keterlibatan masyarakat dalam proses

perencanaan dan penganggaran; musrenbang kecamatan dll? ( jika ada ) Jelaskan ( jika tidak ada) , mengapa? Apa kendalanya? Usulan bapak /ibu untuk memperbaiki hal tersebut?

4 Bagaimana pendapat bapak/ ibu terhadap mekanisme umpan balik (pengaduan) masyarakat? Pentingkah? Kenapa?

5 Apakah bapak /ibu dan masyarakat di sini pernah melakukan pengaduan terkait dengan layanan dasar yang bapak/ibu terima? Kapan? Dimana? Mengapa? Bagaimana caranya? Kepada siapa? Bagaimana tanggapannya?

6 Menurut bapak / ibu bagaimana mekanisme pengaduan yang paling mudah bagi bapak/ibu?

F Mengidentifikasi praktik cerdas serta kearifan lokal dalam upaya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pelayanan dasar sesuai SPM;

1 Apakah bapak/ibu mengetahui inisiatif ( praktek2 cerdas) yang telah dilakukan di wilayah ini agar bapak/ibu lebih mengenal layanan dasar yang tersedia atau harus tersedia untuk masyarakat miskin.

2 Siapa yang melakukan inisiatif tersebut? Jika ada.

(23)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 22

G. Mengidentifikasi potensi sumber daya dan kebijakan yang dapat dijadikan sebagai instrumen untuk mempercepat peningkatan akses dan kualitas palayanan dasar bagi masyarakat miskin dan rentan;

G. 1. Dana

1 Dana apa saja yang dikelola oleh desa?. (Bagaimana dengan dana CSR? ) 2 Dana apa saja yang digunakan untuk pemenuhan SPM?

3 Kebijakan apa saja yang mendukung pemenuhan pelayanan dasar di kecamatan ini?

Apa itu ? G.2. SDM

1 Dalam peningkatan layanan dasar apakah kecamatan telah memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut

2 Bila belum, kebijakan apa yang telah/ akan di ambil oleh kecamatan untuk memenuhinya?

3 Apa kendala dalam pemenuhan SDM tersebut ?

4 Apakah saran bapak/ibu agar layanan dasar dapat lebih menjangkau masyarakat miskin (transportasi, tenaga medis lokal, peraturan)

Saran/masukan bagi peningkatan pelayanan dasar

Terima kasih atas kerjasama Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini.

(24)

Laporan Pendahuluan

Kajian Implementasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk Peningkatan Akses

dan Kualitas Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Miskin dan Rentan 23

Gambar

Gambar 1   Peta Lokasi Survei

Referensi

Dokumen terkait

tyvinį kriterijų ar pasirinkimo principą, kaip jis buvo traktuojamas Vakarų klasikinėje ar post- modernistinėje estetikoje 6 • Skonį ir skanavimą aptarsiu kaip pakankamai

Strategi bauran pemasaran ( marketing mix) aspek physical evidence yang sudah diterapkan Cherryka Bakery dengan sangat baik dan berdasarkan tanggapan konsumen aspek

madainya audit internal dan pelaksanaan good cor- porate governance maka akan memberikan implikasi terhadap semakin baiknya kinerja , hal ini membe- rikan indikasi kuat bahwa

h Betulkah : Apabila Bahan baku yang sekarang digunakan untuk membuat barang dalam usaha Bapa/Ibu tidak ada maka akan ada pengganti nya. i Betulkah : Bahan baku pengganti sulit

hukum tanah dalam Undang-Undang Pokok Agraria) sesuatu yang melekat. padanya dimasukkan dalam pengertian benda bukan tanah dan

Untuk di Indonesia, penelitian Darmadi (2011) menunjukkan bahwa pada tahun 2010 Bank Syariah Mandiri dan Muamalat memiliki pelaporan tata kelola yang lebih baik dari

Model yang digunakan dalam regresi berganda untuk melihat pengaruh kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi dan sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja

Pada algoritma Dijkstra, penggunaan memory untuk setiap prosesnya relatif sama, sedangkan pada algoritma Ant Colony penggunaan memory antar proses terdapat