• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

V - 1

BAB V

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Pada bab ini membahas mengenai analisis dan interpretasi hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

5.1. Analisis Pemetaan Supply Chain Baterai Lithium Ion Pada Inbound Logistik

Pada subbab ini akan menjelaskan mengenai analisis dari pemetaan supply chain baterai lithium ion.

Sistem relevan pada supply chain baterai lithium di Indonesia terdiri dari supplier, entitas baterai lithium ion (RnD dan manufaktur) serta distributor dan

konsumen. Masing-masing dari entitas tersebut memiliki fungsi yang berbeda- beda. Supplier sebagai penyedia bahan baku, entitas baterai lithium ion (RnD dan manufaktur) sebagai pihak yang mengolah, distributor sebagai penyalur dan konsumen sebagai pengguna akhir. RnD di Indonesia yaitu UNS, ITS, UGM, ITB, LIPI, dan B4T Bandung. Sedangkan pihak manufaktur terdiri dari spin off UNS, PT Nipress, PT Hikari Solusindo Sukses, DSBC dan PT LEN.

Berdasarkan hasil kuesioner 1 yang telah diberikan kepada 6 instansi dengan jumlah responden yaitu 8 responden diketahui jika supplier material baterai lithium ion yaitu Linyi Gelon, Xiamen Tob yang menyediakan material baterai lithium ion (anoda, katoda, separator, elektrolit dan komponen lain).

Supplier lain yaitu Targray yang menyediakan Anoda, PVDF, Binder dan

Alumunium Foil, sedangkan untuk Celgard adalah supplier spesialis untuk separator. Terdapat supplier lainnya yaitu Sunhokey, Samsung dan Sanyo yang menyediakan sel baterai lithium ion serta Thunder Sky Winston, CALB dan Sinopoly yang mennyediakan baterai lithium ion dalam bentuk modul dan pack.

Mayoritas supplier yang memasok produk baterai lithium (material, sel, modul, pack) berasal dari China, karena memang China adalah negara penyedia lithium terbesar di dunia. Selain China, terdapat supplier dari negara lain seperti Targray yang berasal dari Canada dan Celgard yang berasal dari Amerika Serikat.

commit to user commit to user

(2)

V - 2

Untuk berhubungan dengan konsumen, media komunikasi yang mayoritas oleh supplier yaitu email, website, fax dan telefon. Media komunikasi yang beragam akan memudahkan bagi konsumen untuk berhubungan dengan supplier.

Selain itu media pembayaran yang dimiliki oleh mayoritas supplier adalah T/T, Paypal dan Tranfer secara langsung. Adanya beberapa pilihan memberikan keuntungan bagi konsumen untuk memilih metode pembayaran yang paling sesuai dengan perusahaan. Sedangkan untuk media pengiriman setiap supplier memiliki metode yang berbeda, seperti pada Xiamen Tob memiliki metode pengiriman paling banyak yaitu FOB, CFR, CIF, EXW, FAS, CIP, FCA, CPT, DEQ, DDP, DDU, Express Delivery, DAF, DES. Pada supplier lain mayoritas menggunakan metode pengiriman FOB, CIF dan CFR. Ketiga metode pengiriman ini memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu tanggung jawab penjual hanya sampai saat membawa barang di pelabuhan, dan untuk tanggung jawab dari barang dimuat di kapal hingga ke tempat tujuan ditanggung oleh pembeli.

Terdapat juga metode pengiriman lain seperti Ex Works yang diterapkan oleh Samsung dan Sanyo. Ex Works adalah metode pengiriman dimana penjual akan menyiapkan barang di tempat mereka dan pembeli bertanggung jawab untuk seterusnya hingga barang sampai di tempat pembeli. Jika menggunakan metode ini akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman dan biaya asuransi menjadi sangat tinggi.

Mayoritas untuk lead time yang dimiliki supplier antara diterimanya pesanan hingga barang sampai adalah 30 hari, walaupun terdapat beberapa yang lebih lama atau lebih cepat. Karakteristik untuk perusahaan yang merupakan retailer (trading) tidak akan menyediakan layanan kustomisasi karena perusahaan ini hanya menjual produk jadi yang berasal dari perusahaan lain, lain halnya dengan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini memproduksi sendiri produk yang ditawarkan sehingga biasanya perusahaan manufaktur akan menyediakan layanan untuk kustomisasi produk, dengan ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Mayoritas supplier yang memasok produk baterai lithium ion ke Indonesia telah memiliki sertifikat ISO 9001 yang mengatur tentang sistem kualitas sehingga dapat menjamin jika produk yang diproduksi merupakan produk

commit to user commit to user

(3)

V - 3

yang sesuai dengan standar dan dalam pengemasan produk kedua supplier ini juga menjaga agar produk yang dikirimkan dalam keadaan baik.

Untuk membuat perbandingan supply chain baterai lithium ion secara global dan di Indonesia juga dilakukan pengumpulan data mengenai para entitas baterai lithium ion (material / produk) yang ada secara global. Berdasarkan perbandingan antara suppier material baterai lithium ion secara global dan yang ada di Indonesia terlihat jika entitas supplier material yang ada di Indonesia masih tergolong sangat sedikit dan mayoritas supplier produk baterai lithium ion berasal dari China walaupun ada yang berasal dari Canada dan Amerika Serikat tetapi jumlahnya hanya 2 supplier. Sedangkan supply chain baterai lithium ion secara global memiliki entitas yang lebih beragam yaitu dari negara Amerika Serikat (USA), Jepang, Korea, China, dan Kanada. Dari banyaknya entitas-entitas baterai lithium ion tersebut dapat dimanfaatkan oleh entitas perusahaan baterai lithium ion di Indonesia untuk menjadi tambahan informasi dan tambahan alternatif supplier- nya. Selama ini pasokan baterai lithium ion (material atau produk) di Indonesia hanya terpaku pada China, karena faktor harga produk yang ditawarkan dari China lebih murah jika dibandingkan dengan negara lain, namun terkadang dari hal ini juga menyebabkan kualitas produk dari China yang tidak menentu.

5.2. Analisis Penentuan Kriteria dan Subkriteria Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Pada subbab ini menjelaskan mengenai analisis dari penentuan kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam pemilihan supplier material baterai lithium ion.

Untuk penentuan kriteria dan subkriteria dalam pemilihan supplier material baterai lithium ion menggunakan kuesioner 2 yang diberikan kepada expert yang terdiri dari 8 responden. Alternatif kriteria dan subkriteria merupakan hasil dari literatur review yang telah dilakukan. Alternatif kriteria dan subkriteria tersebut

berasal dari penelitian Lee (2009) sebagai referensi utama dan Dickson (1966) sebagai referensi tambahan. Alternatif kriteria dan subkriteria yang diajukan akan dibagi dalam 4 merit yaitu benefits, opportunities, costs dan risks.

Kriteria dan subkriteria yang akan masuk menjadi dasar pemilihan apabila berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada expert memiliki rataan nilai commit to user commit to user

(4)

V - 4

likert 75% dari nilai tertinggi yaitu 3.75. Berdasarkan hasil pengolahan data

kuesioner 2 semua alternatif kriteria dan subkriteria yang diajukan masuk menjadi dasar pemilihan supplier material baterai lithium ion karena memiliki nilai rata- rata diatas 3.75. Berikut adalah kriteria dan subkriteria yang dibagi dalam 4 merit yang digunakan dalam pemilihan supplier material baterai lithium ion :

1. Merit benefits terdiri dari kriteria kualitas, fleksibilitas, dan pengiriman.

Kriteria kualitas terdiri dari subkriteria tingkat hasil akhir, reliabilitas produk, kualitas layanan pendukung, dan sistem kualitas. Kriteria fleksibilitas terdiri dari subkriteria fleksibilitas volume, fleksibilitas campuran produk, kustomisasi, fleksibilitas proses, pemrosesan pesanan darurat, dan fleksibilitas layanan. Kriteria pengiriman terdiri dari subkriteria lead time pesanan, pengiriman tepat waktu, reliabilitas pengiriman dan kualitas jaringan distribusi.

2. Merit opportunites terdiri dari kriteria teknologi supplier, joint growth dan relationship building. Kriteria teknologi supplier terdiri dari subkriteria sistem

teknologi, pengembangan teknologi mendatang, kemampuan manufaktur mendatang dan kemampuan cost reduction. Kriteria joint growth terdiri dari subkriteria akuisisi pengetahuan dan teknologi pemasok, kemampuan komplementaris, pengembangan produk/teknologi bersama. Sedangkan kriteria relationship building terdiri dari subkriteria stabilized relationship dengan pemasok, closeness of relationship dan kemudahan komunikasi.

3. Merit costs terdiri dari kriteria biaya produk dan cost of relationship. Kriteria biaya produk terdiri harga produk, biaya pengiriman, dan biaya tambahan.

Kriteria cost of relationship terdiri dari subkriteria biaya pembentukan hubungan kerja sama dan waktu untuk membentuk hubungan kerja sama.

4. Merit risks terdiri dari kriteria kendala pasokan, kendala supplier-buyer dan profil pemasok. Kriteria kendala pemasok terdiri dari subkriteria supplier capacity’s limit, supplier capability’s limit, dan kesulitan pemasok untuk memperoleh bahan baku. Kriteria kendala supplier-buyer terdiri dari subkriteria variansi harga, daya tawar menawar pemasok, `dan ketidakcocokan antara pembeli dan pemasok. Profil pemasok terdiri dari subkriteria resiko

commit to user commit to user

(5)

V - 5

keuangan, sejarah dan reputasi buruk, kontrol lingkungan dan program yang tidak memadai, lokasi geografi dan packaging ability.

5.3. Analisis Pemodelan Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion Subbab ini akan membahas analisis pada pemodelan pemilihan supplier material baterai lithium ion dengan menjelaskan mengenai penentuan besarnya bobot merit, kriteria dan subkriteria.

5.3.1. Analisis Bobot Merit

Penentuan bobot masing-masing dari merit benefits, opportunities, costs and risks (BOCR) untuk mengetahui merit mana yang memiliki tingkat kepentingan / bobot tertinggi dalam pemilihan supplier material baterai lithium ion.

Gambar 5.1. Pembobotan Merit BOCR Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Berdasarkan gambar 5.1 yang merupakan hasil pembobotan untuk masing- masing merit dapat diketahui jika merit yang menjadi pertimbangan terbesar adalah costs dengan bobot 35.35%, kemudian benefits dengan bobot 32,59%, risks 22,96% dan yang terkecil yaitu opportunities sebesar 9.10%.

Hasil perbandingan menunjukkan jika entitas baterai lithium ion (RnD dan manufaktur) akan memilih supplier material baterai lithium ion maka merit / komposisi utama yang perlu dipertimbangkan adalah dari segi costs / biaya, hal ini dimaksudkan agar dalam memilih supplier, RnD dan manufaktur baterai lithium ion mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kemudian pertimbangan kedua yaitu dari segi benefits / manfaat yang akan didapatkan dari pemilihan supplier material baterai lithium ion. Dalam

0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

25.00%

30.00%

35.00%

40.00%

Benefits Opportunities Costs Risks

Bobot Merit

Merit

commit to user commit to user

(6)

V - 6

memilih supplier, RnD dan manufaktur baterai lithium ion menginginkan agar supplier yang terpilih adalah yang tepat sehingga akan memberikan manfaat juga

bagi RnD dan manufaktur. Pertimbangan selanjutnya yaitu risks / resiko yang mungkin terjadi dari pemilihan supplier. Faktor resiko merupakan hal yang selalu ada dalam setiap pengambilan keputusan, tak terkecuali pada pemilihan supplier.

Misalnya resiko adanya hubungan yang kurang lancar dengan pemasok dan kesalahan dalam pemilihan supplier tentunya akan sangat berpengaruh juga pada pihak RnD dan manufaktur baterai lithium ion nantinya, sehingga perlu dipertimbangkan dan dihindari. Pertimbangan terkahir yaitu merit opportunities / peluang. Agar bisa mendapatkan supplier material baterai lithium ion yang tepat, RnD dan manufaktur perlu mempertimbangkan faktor peluang yang ada yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan dari RnD dan manufaktur itu sendiri.

5.3.2. Analisis Bobot Kriteria pada Setiap Merit

Penentuan bobot pada kriteria bertujuan untuk mengetahui kriteria mana yang memiliki bobot / tingkat kepentingan dalam pemilihan supplier material baterai lithium ion.

Gambar 5.2. Pembobotan Kriteria pada merit Benefits Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Sehubungan dengan benefits / manfaat yang akan diperoleh dari pemilihan supplier material baterai lithium ion, kriteria yang memiliki bobot paling tinggi

yaitu kualitas sebesar 54% kemudian disusul pengiriman dengan bobot 28% dan terakhir yaitu fleksibilitas dengan bobot 18%. Hal ini menunjukkan jika RnD dan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Kualitas Fleksibilitas Pengiriman

Bobot Kriteria Benefits

Kriteria

commit to user commit to user

(7)

V - 7

manufaktur baterai lithium ion menginginkan hal-hal yang berkaitan dengan kualitas yang berhubungan dengan supplier yang dapat memberikan banyak benefits / manfaat. Seperti misalnya supplier yang menerapkan sistem penjaminan

mutu yang baik maka produk yang dihasilkan juga akan berkualitas. Jika produk tersebut dikirimkan ke perusahaan manufaktur dan diolah maka produk akhir yang dihasilkan juga akan berkualitas baik. Semakin baik kualitas dari produk maka akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan yang dapat bermanfaat bagi perusahaan.

Gambar 5.3. Pembobotan Kriteria pada merit Opportunities Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Pada merit opportunities kriteria yang memiliki bobot terbesar adalah technology supplier dengan bobot 50%, kemudian relationship building dengan bobot yaitu

38% dan terakhir yaitu joint growth dengan bobot 12%. Hal ini menunjukkan bahwa, sehubungan dengan opportunities / peluang yang dapat dimanfaatkan dari pemilihan supplier RnD dan manufaktur fokus pada technology supplier yang dimiliki oleh supplier saat ini. Supplier yang terus menerus melakukan pengembangan untuk menyesuaikan kemajuan teknologi dan perkembangan jaman akan memberikan peluang juga bagi RnD dan manufaktur untuk mendapatkan teknologi terbaru. Hal ini dapat dimanfaatkan RnD untuk

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Technology Supplier Joint Growth Relationship Building

Bobot Kriteria Opportunities

Kriteria

commit to user commit to user

(8)

V - 8

pengembangan teknologi dan bagi manufaktur untuk modal dalam persaingan usaha.

Gambar 5.4. Pembobotan Kriteria pada merit Costs Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Pada merit costs kriteria biaya produk sangat mendominasi dengan bobot sebesar 87% sedangkan kriteria costs of relationship memiliki bobot 13%. Ini menunjukkan jika biaya produk yang ditawarkan oleh supplier material baterai lithium ion sangat mempengaruhi RnD dan manufaktur dalam memilih supplier.

Gambar 5.5. Pembobotan Kriteria pada merit Risks Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Biaya Produk Cost of Relationship

Bobot Kriteria Cost

Cost

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Kendala Pasokan Kendala Supplier-Buyer Profil Pemasok

Bobot Kriteria Risks

Risks

commit to user commit to user

(9)

V - 9

Pada merit risks kriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu kendala pasokan dengan besarnya bobot 49%, kemudian kendala supplier-buyer sebesar 36% dan terakhir yaitu profil pemasok sebesar 15%. Dalam memilih supplier RnD dan manufaktur baterai lithium ion sangat mempertimbangkan kendala-kendala dari supplier yang mungkin akan mempengaruhi kegiatannya operasional dari RnD

dan manufaktur. Kendala pasokan yang mungkin dipertimbangkan dalam hal keterbatasan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki oleh supplier serta kesulitan supplier dalam mendapatkan bahan baku untuk proses produksinya.

5.3.3. Analisis Bobot Subkriteria pada Setiap Kriteria

Pembobotan subkiteria dilakukan pada setiap kriteria pada masig-masing merit.

Gambar 5.6. Pembobotan Subkriteria Kualitas Benefits Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Pada gambar 5.6 merupakan hasil dari pembobotan subkriteria pada kriteria kualitas merit benefits. Subkriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu tingkat hasil akhir dengan bobot sebesar 37,06%, kemudian reliabilitas produk dengan bobot 32,33%, lalu sistem kualitas dengan bobot 18,59% dan subkriteria dengan bobot terkecil yaitu kualitas layanan pendukung memiliki bobot 12,02%.

Tingkat Hasil Akhir 37,06%

Reliabilitas Produk 32,33%

Kualitas layanan pendukung

12,02%

Sistem Kualitas 18,59%

Bobot Subkriteria Kualitas Benefits

commit to user commit to user

(10)

V - 10

Gambar 5.7. Pembobotan Subkriteria Fleksibilitas Benefits Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Hasil pembobotan untuk subkriteria pada kriteria fleksibilitas merit benefits digambarkan pada gambar 5.7. Subkriteria yang memiliki bobot terbesar yaitu fleksibilitas layanan memiliki bobot 24,01%, kemudian yang kedua yaitu pemrosesan pemesanan darurat sebesar 21,24%, kustomisasi sebesar 19,62%, fleksibilitas volume 14,96%, fleksibilitas proses 13,27% dan yang paling memiliki bobot terkecil adalah fleksibilitas produk dengan bobot 6,91%.

Gambar 5.8. Pembobotan Subkriteria Pengiriman Benefits Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Berdasarkan gambar 5.8. bobot subkriteria terbesar pada kriteria pengiriman merit benefits adalah pengiriman tepat waktu sebesar 28,08%, lalu reliabilitas

Fleksibilitas Volume 14,96%

Fleksibilitas Produk

6,91%

Kustomisasi 19,62%

Fleksibilitas Proses 13,27%

Pemrosesan Pesanan Darurat

21,24%

Fleksibilitas Layanan

24,01%

Bobot Subkriteria Fleksibilitas Benefits

Lead Time Pesanan

19,82%

Pengiriman Tepat Waktu

28,08%

Reliabilitas Pengiriman

26,85%

Kualitas Jaringan Distribusi

25,25%

Bobot Subkriteria Pengiriman Benefits

commit to user commit to user

(11)

V - 11

pengiriman dengan bobot 26,85%, kemudian kualitas jaringan distribusi sebesar 25,25%, dan yang terakhir yaitu lead time pesanan dengan bobot 19,82%.

Gambar 5.9. Pembobotan Subkriteria Teknologi Supplier Opportunities Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Penentuan bobot subkriteria pada kriteria teknologi supplier merit opportunities dapat dilihat dari gambar 5.9. Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui jika subkriteria yang memilkiki bobot terbesar adalah kemampuan cost reduction dengan bobot sebesar 42,09%, kemudian kemampuan manufakturing mendatang dengan bobot 28,60%, lalu pengembangan teknologi mendatang dengan bobot sebesar 16,38% dan bobot terkecil yaitu sistem teknologi yang memiliki bobot 12,93%.

Sistem Teknologi 12,93%

Pengembangan Teknologi Mendatang

16,38%

Kemampuan Manufaktur Mendatang

28,60%

Kemampuan Cost Reduction

42,09%

Bobot Subkriteria Teknologi Supplier Opportunities

commit to user commit to user

(12)

V - 12

Gambar 5.10. Pembobotan Subkriteria Joint Growth Opportunities Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Gambar 5.10 merupakan perbandingan hasil perhitungan bobot untuk subkriteria pada kriteria joint growth merit opportunities. Bobot terbesar pada kriteria akuisisi pengetahuan dan teknologi pemasok dengan bobot 53%, kemudian kemampuan bersama komplementaris sebesar 32% dan yang terkecil yaitu pengembangan produk / teknologi bersama memiliki bobot 15%.

Gambar 5.11. Pembobotan Subkriteria Relationship Building Opportunities Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Hasil pembobotan untuk subkriteria pada kriteria relationship building merit opportunities digambarkan pada gambar 5.11. Subkriteria yang memiliki bobot

Akuisisi Pengetahuan dan

Teknologi Pemasok

53%

Kemampuan Komplementaritas

32%

Pengembangan Produk / Teknologi

Bersama 15%

Bobot Subkriteria Joint Growth Opportunites

Stabilized Relationship dengan Pemasok

38%

Closeness of Relationship

5%

Kemudahan Komunikasi

57%

Bobot Subkriteria Relationship Building Opportunites

commit to user commit to user

(13)

V - 13

terbesar yaitu kemudahan komunikasi memiliki bobot 57%, kemudian yang kedua yaitu stabilized relationship dengan pemasok sebesar 38%, dan yang paling memiliki bobot terkecil adalah closeness of relationship dengan bobot 5%.

Gambar 5.12. Pembobotan Subkriteria Biaya Produk Costs Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Pada gambar 5.12 merupakan hasil dari pembobotan subkriteria pada kriteria biaya produk merit costs. Subkriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu harga produk dengan bobot sebesar 53%, kemudian freight cost dengan bobot 41%, dan subkriteria dengan bobot terkecil yaitu biaya tambahan memiliki bobot 4%.

Gambar 5.13. Pembobotan Subkriteria Costs of Relationship Costs Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Harga Produk 53%

Freight Cost 41%

Biaya Tambahan 5%

Bobot Subkriteria Biaya Produk Costs

Biaya Pembentukan Hubungan Kerja

Sama 66%

Waktu untuk Membentuk Hubungan Kerja

Sama 34%

Bobot Subkriteria Cost of Relationship Costs

commit to user commit to user

(14)

V - 14

Penentuan bobot subkriteria pada kriteria cost of relationship merit costs dapat dilihat dari gambar 5.13. Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui jika subkriteria yang memilkiki bobot terbesar adalah biaya pembentukan hubungan kerja sama dengan bobot sebesar 66% dan untuk waktu untuk membentuk hubungan kerja sama yaitu 34%.

Gambar 5.14. Pembobotan Subkriteria Kendala Pasokan Risks Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Pada gambar 5.14 merupakan hasil dari pembobotan subkriteria pada kriteria kendala pasokan merit risks. Subkriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu supplier’s capability limit dengan bobot sebesar 57%, kemudian kesulitan

pemasok untuk memperoleh bahan baku dengan bobot 23%, dan subkriteria dengan bobot terkecil yaitu supplier’s capacity limit memiliki bobot 20%.

Supplier’s Capacity Limit

20%

Supplier’s Capability Limit

57%

Kesulitan Pemasok untuk

Memperoleh Bahan Baku

23%

Bobot Subkriteria Kendala Pasokan Risks

commit to user commit to user

(15)

V - 15

Gambar 5.15. Pembobotan Subkriteria Kendala Supplier-Buyer Risks Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Hasil pembobotan untuk subkriteria pada kriteria kendala supplier-buyer merit risks digambarkan pada gambar 5.15. Subkriteria yang memiliki bobot terbesar

yaitu variansi harga memiliki bobot 45%, kemudian yang kedua yaitu daya tawar menawar pemasok sebesar 42%, dan yang paling memiliki bobot terkecil adalah ketidakcocokan antara pembeli dan pemasok dengan bobot 13%.

Gambar 5.16. Pembobotan Subkriteria Profil Pemasok Risks Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Gambar 5.16 merupakan perbandingan hasil perhitungan bobot untuk subkriteria pada kriteria profil pemasok merit risks. Bobot terbesar pada kriteria packaging ability dengan bobot 28,30%, kemudian sejarah dan reputasi buruk dengan bobot

Variasi Harga 45%

Daya Tawar Menawar Pemasok

42%

Ketidakcocokan antara Pembeli dan Pemasok

13%

Bobot Subkriteria Kendala Supplier-Buyer Risks

Resiko Keuangan 20,81%

Sejarah dan Reputasi Buruk

22,84%

Kontrol Lingkungan dan

Program yang Tidak Memadai

11,47%

Lokasi Geografi 16,58%

Packacing Ability 28,30%

Bobot Subkriteria Profil Pemasok Risks

commit to user commit to user

(16)

V - 16

22,84%, lalu resiko keuangan sebesar 20,81%, lokasi geografi sebesar 16,58%, dan yang terkecil yaitu kontrol lingkungan dan program yang tidak memadai memiliki bobot 11,47%.

5.3.4. Analisis Bobot Global pada Setiap Merit

Bobot global merupakan perbandingan bobot subkriteria jika dibandingkan dengan subkriteria lain dalam merit yang sama. Pada pemilihan supplier material baterai lithium ion, pada merit benefits, subkriteria yang memiliki bobot tertinggi yaitu tingkat hasil akhir (0,202), reliabilitas produk (0,176), dan sistem kualitas (0,101). Hal ini menunjukkan jika fokus utama dari manfaat yang ingin diperoleh RnD dan manufaktur adalah untuk mendapatkan produk material baterai lithium ion yang berkualitas. Untuk merit opportunities yaitu kemampuan cost reduction (0,210), kemampuan manufaktur mendatang (0,143), stabilized relationship dengan pemasok (0,142) dan pengembangan teknologi mendatang (0,082). Hal ini berarti jika RnD dan manufaktur berharap untuk memanfaatkan kemampuan dan pengembangan teknologi mendatang dari supplier untuk pengurangan biaya produksi, serta ingin memiliki hubungan yang stabil dan dekat dengan supplier.

Subkriteria tertinggi pada merit costs yaitu harga produk (0,465) dan freight cost (0,360). Dari segi merit cost harga produk dan biaya pengiriman yang akan dikeluarkan tetap menjadi fokus utama dalam pemilihan supplier. Terakhir pada merit risks subkriteria tertinggi yaitu supplier’s capability limit (0,282), variansi harga (0,161) dan daya tawar menawar pemasok (0,151). Hal ini menunjukkan jika RnD dan manufaktur cukup memberikan perhatian pada kemampuan yang dimiliki supplier, variansi harga yang terjadi dan kemampuan tawar menawar dari pemasok.

5.4. Analisis Kemamputerapan Model Untuk Pemilihan Supplier Material Baterai Lithium Ion

Subbab ini akan menjelaskan mengenai analisis kemamputerapan model pemilihan supplier material baterai lithium ion.

Jika model pemilihan supplier oleh Lee (2009) hanya memiliki 38 subkriteria. Model pemilihan supplier material baterai lithium ion memiliki 40 subkriteria dimana terdapat subkriteria lokasi pemasok dan kemampuan packaging yang dipertimbangkan dalam memilih pemasok. Karena supplier commit to user commit to user

(17)

V - 17

material baterai lithium ion mayoritas berada di luar Indonesia sehingga lokasi dari supplier tersebut, bagaimana proses pengiriman produk, lama waktu pengiriman dan biaya pengiriman serta resiko saat pengiriman produk harus pertimbangkan. Kemudian karena material baterai lithium ion mayoritas adalah bahan kimia sehingga cara pengemasan produk saat akan dikirimkan juga harus dipertimbangkan, selain agar kualitas barang tetap terjamin, juga agar tidak menyebabkan bahaya saat proses pengiriman.

Model pemilihan supplier material baterai lithium selain mengetahui bobot kriteria dan subkriteria juga akan diketahui bobot dari merit BOCR sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan pilihan. Bobot-bobot tersebut akan dikombinasikan ke dengan bobot alternatif pilihan dengan menggunakan rumus untuk menentukan pilihan alternatif terbaik. Pada model ini terdapat 5 rumus yang digunakan, dimana hasil dari perhitungan rumus-rumus tesebut akan dibandingkan untuk merangking supplier dari yang tertinggi hingga terendah.

Rumus-rumus yang digunakan yaitu 1. Additive (Penjumlahan)

Pi = bBi + oOi + c[(1/Ci)Normalized] + r[(1/Ri)Normalized] (2.13) 2. Probabilistic Additive

Pi = bBi + oOi + c(1- Ci) + r(1- Ri) (2.14) 3. Subtractive (Pengurangan)

Pi = bBi + oOi – cCi - rRi (2.15)

4. Multiplicative priority powers

Pi = Bbi Ooi [(1/Ci)Normalized]c [(1/Ri)Normalized]r (2.16) 5. Multiplicative (Perkalian)

Pi = Bi Oi / Ci Ri (2.17)

Pada uji coba model pemilihan supplier dapat diketahui jika model dapat digunakan untuk memilih supplier. Hasil uji coba menunjukkan jika supplier 1 menjadi pilihan terbaik sebab dari perbandingan 5 rumus yang digunakan supplier 1 menempati rangking pertama. Supplier 1 merupakan perusahaan trading dimana menjual produk yang berasal dari perusahaan lain, namun produk yang disediakan oleh supplier ini sangat beragam. Supplier 2 dan 3 menjadi pilihan kedua dan ketiga karena supplier ini juga merupakan supplier material baterai lithiuim ion, commit to user commit to user

(18)

V - 18

namun dari segi banyaknya produk, lebih banyak produk yang disediakan supplier 1. Ketiga perusahaan yang diajukan menjadi alternatif telah memiliki sertifikat ISO 9001 terkait dengan sistem kualitas yang diterapkan sehingga produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah produk yang sesuai standar. Dengan memilih 1 perusahaan Spin off UNS dapat memperoleh manfaat berupa didapatkannya produk yang berkualitas. Selain itu media pembayaran yang disediakan oleh supplier 1 juga lebih banyak jika dibandingkan dengan supplier lain sehingga perusahaan dapat memilih media pembayaran yang paling sesuai dan memiliki resiko terkecil. Walaupun terdapat beberapa aspek yang dimiliki oleh supplier 3 lebih baik namun informasi yang tersedia untuk supplier 3 masih sangat sedikit dan untuk supplier 2 juga sangat terbatas karena berada di lokasi yang cukup jauh dengan lokasi perusahaan. Sedangkan untuk informasi mengenai supplier 1 sudah cukup banyak didapatkan oleh perusahaan spin off UNS

sehingga untuk menghindari resiko yang terjadi karena salah memilih supplier, supplier 1 merupakan pilihan terbaik bagi perusahaan baterai lithium ion Spin off

UNS. Dari ketiga supplier yang ada, hanya supplier 1 yang memilliki titik distributor di Indonesia yaitu PT KGC di Jakarta, dengan adanya hal ini akan memudahkan perusahaan baterai lithium ion saat akan memesan produk dalam jumlah cepat sehingga tidak membutuhkan waktu lama dalam mendapatkan produk.

5.5. Analisis Sensitivitas

Subbab ini akan membahas mengenai analisis sensitivitas yang berguna untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter pada BOCR terhadap perubahan pemilihan alternatif.

Analisis senisitivitas dilakukan dengan menggunakan trial dan error untuk mengetahui perubahan pemilihan alternatif saat besarnya bobot dari BOCR diperkecil atau diperbesar. Perhitungan hasil analisis sensitivitas terdapat pada tabel 5.1. Dimana pada tabel tersebut menunjukkan hasil dari pemilihan alternatif terbaik saat nilai bobot dari masing-masing BOCR diperkecil atau diperbesar.

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui saat bobot dari merit benefits, opportunities, costs dan risks diperkecil atau diperbesar supplier yang menjadi pilihan terbaik adalah 1 (Linyi Gelon) dan 2 (Targray). Linyi Gelon menjadi commit to user commit to user

(19)

V - 19

pilihan supplier terbaik saat terjadi perubahan bobot merit atau tidak, sedangkan Targray dapat menjadi pilihan saat bobot dari merit berubah, misalnya pada kenaikan bobot merit opportunites dan saat bobot risks menurun. Saat bobot opportunities dinaikkan pilihan alternatif berubah menjadi 2 yaitu Linyi Gelon

dan Tagray, ini menunjukkan jika saat pertimbangan opportunities lebih menjadi perhatian Linyi Gelon dan Targray akan terpilih karena supplier ini dinilai akan memberikan peluang bagi RnD dan perusahaan. Karena Targray adalah perusahaan manufaktur dimana perusahaan ini juga melakukan penelitian mengenai produk yang ditawarkan sehingga dapat apabila menjadi mitra sebagai supplier dapat memberikan keuntungan berupa peluang adanya kerja sama untuk

penelitian ataupun pengembangan bersama. Linyi Gelon dan Targray juga terpilih menjadi alternatif terbaik saat bobot dari risks dikurangi. Hal ini berarti jika dalam memilih supplier, RnD dan perusahaan baterai lithium ion pertimbangan terhadap resiko yang mungkin terjadi tidak menjadi fokus utama maka Linti Gelon dan Targray dapat menjadi pilihan. Karena Targray adalah perusahaan yang senantiasa menjaga mutu perusahaan dan merupakan perusahaan yang memperhatikan dalam segala aspek maka resiko yang mungkin ada dari pemilihan supplier ini dapat dikurangi. Terlebih lagi jika dibandingan dengan supplier dari China yaitu Xiamen Tob yang sedikit diragukan kualitas produk serta mutu perusahaan maka akan lebih baik jika pilihannya adalah Targray. Pada tabel tersebut juga ditunjukkan jika perubahan pada bobot benefits dan costs tidak akan merubah alternatif terbaik.

Penurunan atau kenaikan bobot dari merit tidak akan mengubah pilihan alternatif terbaik jika menggunakan rumus multiplicative. Hal ini karena rumus dari multiplicative sendiri hanya memperhitungkan bobot penilaian supplier dari responden, dan tidak memperhitungkan bobot merit BOCR.

commit to user commit to user

(20)

V - 20

Tabel 5.1. Analisis Sensitivitas Saat Terjadi Perubahan Bobot Merit

Merits

Perubahan Bobot Merit

b Alternatif Terbaik b Alternatif Terbaik o Alternatif Terbaik o Alternatif Terbaik

Additive N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 0.3266 Supplier 1, 2

Probabilistic additive N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 0.329 Supplier 1, 2

Subtractive N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 0.329 Supplier 1, 2

Multiplicative priority powers N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 0.3386 Supplier 1, 2

Multiplicative N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 N/A supplier 1

Merits

Perubahan Bobot Merit

c Alternatif Terbaik c Alternatif Terbaik r Alternatif Terbaik r Alternatif Terbaik

Additive N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 0.0394 Supplier 1,2 N/A Supplier 1

Probabilistic additive N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 0.03929 Supplier 1,2 N/A Supplier 1

Subtractive N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 0.0449 Supplier 1,2 N/A Supplier 1

Multiplicative priority powers N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 0.03882 Supplier 1,2 N/A Supplier 1

Multiplicative N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 N/A Supplier 1 N/A Supplier 1

Costs (0.3535) Risks (0.2296)

c (pengurangan) c (peningkatan) r (pengurangan) r (peningkatan)

b (pengurangan) b (peningkatan)

Benefits (0.3259) Opportunities (0.091)

o (pengurangan) o (peningkatan)

V - 20

commit to user commit to user

(21)

V - 21 commit to user commit to user

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Teknis Pelaksana Entry Penyelenggaraan

Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi polemik dengan kemunculan kurikulum berbasis KKNI ini. Sebagai sebuah produk yang diujicobakan, perlu diadakan berbagai penelitian

c. Fasilitas belajar sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan proses belajar siswa. Fasilitas belajar sekolah yang memadai

Dalam beberapa kasus, menjadi social entrepreneur dalam konteks ini mengabdi sebagai volunteer atau amil lembaga zakat belumlah menjadi pilihan utama sebagian

Penelitian ini bertujuan untuk evaluasi turnover agen sebagai akibat perubahan kebijakan yang terjadi di kantor agen CommSpirit Commonwealth Life. Metode yang

Secara umum dapat dikatakan bahwa sebaran data komposit dan hasil taksiran dengan metode NNP cukup berimpit pada garis bisector (lampiran C), untuk masing-masing

Elemen penyusun lanskap yang ada pada setting yang berlandaskan teori lanskap yang membagi elemen lanskap menjadi 3 (Burton, 1995) yaitu bentang alam, vegetasi

Tujuan ini cukup terpenuhi dengan memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memantau dan melacak perilaku kesehatan inti mereka (berat badan, aktivitas fisik dan