• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA DESA MIAWA KABUPATEN TAPIN RANCANGAN PERATURAN DESA MIAWA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPALA DESA MIAWA KABUPATEN TAPIN RANCANGAN PERATURAN DESA MIAWA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEPALA DESA MIAWA KABUPATEN TAPIN

RANCANGAN PERATURAN DESA MIAWA NOMOR 6 TAHUN 2017

TENTANG

KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL-USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA

DI DESA MIAWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA MIAWA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) Peraturan Bupati Tapin Nomor 14 Tahun 2017 tentang Daftar Kewenangan Desa di Wilayah Kabupaten Tapin, perlu mengatur Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Desa Miawa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Desa Miawa tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Desa Miawa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

SALINAN

(2)

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;

10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa;

11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa;

13. Peraturan Bupati Tapin Nomor 14 Tahun 2017 tentang Daftar Kewenangan Desa di Wilayah Kabupaten Tapin;

(3)

Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA MIAWA dan

KEPALA DESA MIAWA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL-USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI DESA MIAWA

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tapin.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah Otonom.

3. Desa adalah Desa Miawa, yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

6. Kepala Desa adalah Pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

7. Badan Permusyawaratan Desa, yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

8. Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan berdasarkan hak asal-usul, kewenangan lokal berskala Desa, kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah serta kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

9. Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul adalah hak yang merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa Masyarakat Desa sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat.

10. Kewenangan Lokal Berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan Masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau 11. mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena

perkembangan Desa dan prakarsa Masyarakat Desa.

12. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

(4)

BAB II

KEWENANGAN DESA Bagian Kesatu Jenis Kewenangan Desa

Pasal 2 Kewenangan Desa, meliputi :

a. kewenangan berdasarkan hak asal-usul; dan b. kewenangan lokal berskala Desa.

Bagian Kedua

Kewenangan Berdasarkan Hak Asal-Usul Pasal 3

(1) Kriteria Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, antara lain :

a. merupakan warisan sepanjang masih hidup;

b. sesuai perkembangan masyarakat; dan

c. sesuai prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(2) Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, meliputi :

a. sistem organisasi perangkat Desa;

b. pembinaan kelembagaan masyarakat;

c. pengelolaan tanah kas Desa;

d. pengelolaan tanah Desa atau tanah milik Desa; dan e. pengembangan peran masyarakat Desa.

(3) Selain Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul lainnya juga meliputi :

a. menyelesaikan sengketa antar masyarakat diluar pemilikan hak-hak perdata;

b. pembinaan ketenteraman masyarakat;

c. pencatatan dan inventarisasi kepemilikan hak atas tanah di Desa;

d. pengamanan penetapan batas pemilikan tanah masyarakat;

e. pengelolaan Hutan Desa Milik Negara;

f. pengembangan Lembaga-Lembaga Keuangan Desa;

g. pendayagunaan tanah-tanah Desa untuk keperluan masyarakat Desa;

h. peningkatan upaya gotong royong masyarakat; dan i. pengamanan kekayaan dan aset Desa.

(4) Daftar Rincian Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

(5)

Bagian Ketiga

Kewenangan Lokal Berskala Desa Pasal 4

(1) Kriteria kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, antara lain :

a. sesuai kepentingan masyarakat Desa;

b. telah dijalankan oleh Desa;

c. mampu dan efektif dijalankan oleh Desa;

d. muncul karena perkembangan Desa dan prakarsa masyarakat Desa; dan e. program atau kegiatan sektor yang telah diserahkan ke Desa.

(2) Kewenangan Desa berdasarkan kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, meliputi :

a. pengelolaan tambatan perahu;

b. pengelolaan pasar Desa;

c. pengelolaan tempat pemandian umum;

d. pengelolaan jaringan irigasi;

e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa;

f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan terpadu;

g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar;

h. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan;

i. pengelolaan embung Desa;

j. pengelolaan air minum berskala Desa; dan

k. pembuatan jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian.

(3) Selain Kewenangan Desa berdasarkan kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kewenangan Desa berdasarkan kewenangan lokal berskala Desa lainnya juga meliputi :

a. pembangunan jalan-jalan Desa;

b. pendayagunaan bahan galian yang tidak diperdagangkan untuk pembangunan Desa dan rumah rakyat;

c. usaha ekonomi masyarakat;

d. penegakan hukum dan sistem pengamanan lingkungan;

e. pengembangan pusat perekonomian Desa, seperti pasar Desa, perkoperasian, perbankan dan lembaga keuangan lainnya;

f. pemanfaatan sumber daya alam bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;

g. melakukan penghijauan Desa;

h. mengupayakan peningkatan pendidikan nonformal;

i. pengembangan industri rumah tangga; dan j. kerjasama pemasaran produksi pertanian.

(4) Daftar Rincian Kewenangan Desa berdasarkan kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

(6)

BAB III PEMBIAYAAN

Pasal 5

Pelaksanaan Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, dan kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

BAB IV

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 6

Dalam melaksanakan kebijakan, program, dan administrasi Desa dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa, Pemerintah Desa wajib berpedoman sesuai dengan Kewenangan Desa yang telah ditetapkan dalam Peraturan Desa ini.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 7

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Miawa.

Ditetapkan di Miawa

pada tanggal 30 November 2017 KEPALA DESA MIAWA,

ttd ttd SABERAN

Diundangkan di Miawa

pada tanggal 30 November 20172014 SEKRETARIS DESA MIAWA,

ttd

HIDAYATUL RAHMAN

LEMBARAN DESA MIAWA TAHUN 2017 NOMOR 16

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 34 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 1 Tahun 2009 tentang Desa, Kepala Desa menetapkan Rancangan Peraturan Desa

bahwa sesuai ketentuan Pasal 21 ayat (4) Peraturan Bupati Kabupaten Kayong Utara Nomor 20 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Rancangan Peraturan Desa tentang

tidak dapat secara efektif memenuhi setiap tujuan yang diinginkan, sehingga manajemen harus memilih tujuan-tujuan yang spesifik yang diyakini paling penting

Daya Keluaran yang dihasilkan dari sistem yang menggunakan metode hill climbing memiliki selisih rata-rata 0,51 Watt lebih besar dibandingkan dengan sistem yang tidak

Walaupun metabolit aktif vitamin D adalah 1,25(OH)2D, kadar 1,25(OH)2D serum tidak direkomendasikan untuk menentukan status vitamin D karena waktu paruh di sirkulasi pendek yaitu

berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Desa dan Peraturan Bupati Brebes Nomor 074 Tahun 2015

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan

Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.. Biaya ini