UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER Kode Dokumen RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Mata Kuliah (MK) Kode Rumpun MK Bobot (SKS): Semester Tgl Penyusunan
Blok Reproduksi 20C0112080 5
Mata Kuliah Wajib 5 SKS 4 13-7-2019
OTORISASI
Pengembang RPS Koordinator RMK Ketua Prodi
Dr. dr. Isharyah Sunarno, SpOG(K) & dr. Monika F. Farid, Sp.OG
Dr. dr. Isharyah Sunarno, SpOG(K) Dr. dr. Sitti Rafiah, M.Si
Capaian Pembelajaran
(CP)
CPL PRODI yang dibebankan pada MK
Sikap 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius (S1)
2. Berwawasan kebangsaan dan menjalankan profesi dengan menjunjung tinggi keyakinan beragama, moralitas, etika profesi, disiplin, hukum, dan norma-norma sosial (S2)
3. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya dengan semangat kemandirian, kejuangan, kewirausahaan, dan berjiwa humanis (S3)
Pengetahuan
1. Mampu menerapkan Ilmu Biomedik, Ilmu Humaniora, Ilmu Kedokteran Klinik, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat / Kedokteran Pencegahan / Kedokteran Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif (P1)
Keterampilan Umum
1. Mampu memimpin dan bekerjasama dalam mengembangkan jaringan kerja dengan profesi lain untuk menyelesaikan masalah pekerjaan di bidang kesehatan (8, 9, 10) (KU1)
2. Mampu melakukan pengelolaan data dan informasi dalam mengambil keputusan independen secara ilmiah, untuk keperluan evaluasi, pengembangan kebijakan nasional, dan peningkatan mutu sumber daya (2, 5, 7, 13, 14) (KU3)
Keterampilan Khusus
1. Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran (KK2)
2. Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri dan orang lain (KK3)
3. Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer (KK4)
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
Setelah menyelesaikan seluruh program perkuliahan, mahasiswa memiliki dasar pengetahuan dan kemampuan menganalisis kondisi klinis kedokteran pada organ reproduksi dengan berdasar taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius. Selain itu, berwawasan kebangsaan dan menjalankan profesi dengan menjunjung tinggi keyakinan beragama, moralitas, etika profesi, disiplin, hukum, dan norma-norma sosial serta menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya dengan semangat kemandirian, kejuangan, kewirausahaan, dan berjiwa humanis. Dalam menganalisis kasus-kasus reproduksi, mahasiswa mampu menerapkan Ilmu Biomedik, Ilmu Humaniora, Ilmu Kedokteran Klinik, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat / Kedokteran Pencegahan / Kedokteran Komunitas yang terkini untuk diterapkan dalam tata kelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.
Dalam menyelesaikan masalah pekerjaan di bidang kesehatan khususnya di ranah reproduksi, mahasiswa mampu memimpin dan bekerjasama dalam mengembangkan jaringan kerja dengan profesi lain serta mampu melakukan pengelolaan data dan informasi dalam mengambil keputusan independen secara ilmiah, untuk keperluan evaluasi, pengembangan kebijakan nasional, dan peningkatan mutu sumber daya. Mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran serta mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri dan orang lain. Dalam konteks pelayanan kesehatan primer, mahasiswa mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan.
No Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub CPMK) Topik Kuliah 1. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga
mengenali dan menjelaskan gambaran klinik malformasi kongenital organ reproduksi wanita
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan
Kelainan kongenital organ reproduksi wanita
informasi lebih lanjut mengenai malformasi kongenital organ reproduksi wanita sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus malformasi kongenital organ reproduksi wanita dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
2. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kelainan jinak dan ganas pada organ reproduksi wanita
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kelainan jinak dan ganas pada organ reproduksi wanita sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus kelainan jinak dan ganas pada organ reproduksi wanita dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Polikistik ovarium
Hiperplasia endometrium Mioma uteri
Adenomiosis
Karsinoma endometrium Koriokarsinoma
Karsinoma ovarium
3. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik beberapa kelainan penyakit Bedah pada wanita
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai beberapa kelainan penyakit Bedah pada wanita sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat beberapa kelainan penyakit Bedah pada wanita dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tumor Filoides Penyakit Paget
4. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kehamilan abnormal
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan
Kehamilan postterm Insufisiensi plasenta Diabetes gestasional Kehamilan ganda
informasi lebih lanjut mengenai kehamilan abnormal sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kehamilan abnormal
4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus kehamilan abnormal dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Disproporsi kepala panggul Intra-Uterine Fetal Death Inkomplatibilitas darah Inkompeten serviks Polihidramnion
Kelainan letak janin setelah 36 minggu Kelainan bawaan lahir janin
Toksoplasmosis dalam kehamilan 5. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga
mengenali dan menjelaskan gambaran klinik beberapa kelainan ginekologi
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai beberapa kelainan ginekologi sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik beberapa kelainan ginekologi
4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat beberapa kasus kelainan ginekologi dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Fistula (vesiko-vaginal, uretero-vaginal, rekto-vaginal)
Hematokolpos Endometriosis Menopause
Perimenopausal syndrome Karsinoma serviks
Kista ovarium
Teratoma ovarium (Kista Dermoid) Inkontinensia urin
Inkontinensia feses 6. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga
mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kelainan darah yang berhubungan dengan obstetric
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kelainan darah yang berhubungan dengan obstetri sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kelainan darah yang berhubungan dengan obstetric
Tromboemboli, trombosis vena dalam, tromboflebitis dalam masa persalinan dan nifas
4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus kelainan darah yang berhubungan dengan obstetri dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
7. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kelainan jinak dan ganas payudara
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kelainan jinak dan ganas payudara sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kelainan jinak dan ganas payudara
4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus kelainan jinak dan ganas payudara dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Inflamasi payudara Abses payudara Fibrokista payudara
Fibroadenoma mamma (FAM) Ginekomastia
Karsinoma payudara
8. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik gangguan fungsi seksual pria
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai gangguan fungsi seksual pria sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik gangguan fungsi seksual pria
4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat gangguan fungsi seksual pria dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Gangguan ereksi Gangguan ejakulasi
9. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kasus-kasus obstetri bukan gawat darurat
Korioamnionitis Infeksi intra-uterin Ketuban pecah dini
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus-kasus obstetri bukan gawat darurat sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kasus-kasus obstetri bukan gawat darurat 4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus-
kasus obstetri bukan gawat darurat dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
5. Mahasiswa mampu melakukan manajemen / terapi awal kasus- kasus obstetri bukan gawat darurat
Persalinan preterm Janin tumbuh lambat
Infeksi sifilis dalam kehamilan Bayi post matur
10. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kasus-kasus ginekologi bukan gawat darurat
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus-kasus ginekologi bukan gawat darurat sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kasus-kasus ginekologi bukan gawat darurat 4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus-
kasus ginekologi bukan gawat darurat dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
5. Mahasiswa mampu melakukan manajemen / terapi awal kasus-kasus ginekologi bukan gawat darurat
Kondiloma akuminata Servisitis
Penyakit radang panggul Abses kelenjar Bartolini Kista kelenjar Bartolini Korpus alienum vagina Kista Gartner
Kista naboti Polip serviks Prolapsus uteri Sistokel Rektokel
Infertilitas wanita Infertilitas pria 11. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga
mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kasus-kasus obstetri gawat darurat
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus-kasus obstetri gawat
Infeksi toksoplasma dalam kehamilan Infeksi rubella dalam kehamilan
Infeksi cytomegalovirus dalam kehamilan Infeksi herpes dalam kehamilan
Hepatitis B dalam kehamilan
darurat sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kasus-kasus obstetri gawat darurat
4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus- kasus obstetri gawat darurat dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
5. Mahasiswa mampu melakukan manajemen / terapi awal kasus- kasus obstetri gawat darurat
Infeksi malaria dalam kehamilan Hiperemesis gravidarum
Partus lama
Ruptur perineum tingkat 3-4 Subinvolusi uterus pascasalin
12. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kasus-kasus ginekologi gawat darurat
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus-kasus ginekologi gawat darurat sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kasus-kasus ginekologi gawat darurat
4. Mahasiswa mampu menentukan rujukan paling tepat kasus- kasus ginekologi gawat darurat dan menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
5. Mahasiswa mampu melakukan manajemen / terapi awal kasus- kasus ginekologi gawat darurat
Endometritis
Abses tubo-ovarium Torsi kista ovarium Ruptur kista ovarium
13. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kasus-kasus obstetri
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus-kasus obstetri sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kasus-kasus obstetri
Fisiologi kardiovaskuler dan endokrin Kehamilan normal
Obat-obat dalam kehamilan (menunjang kompetensi 3 dan 4)
Anemia defisiensi besi dalam kehamilan Ruptur perineum tingkat 1 dan 2
Mastitis Cracked nipple
4. Mahasiswa mampu melakukan manajemen / terapi awal kasus- kasus obstetri
5. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan / terapi definitf penyakit obstetri secara mandiri dan tuntas.
Inverted nipple
14. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik kasus-kasus ginekologi
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kasus-kasus ginkekologi sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik kasus-kasus ginekologi
4. Mahasiswa mampu melakukan manajemen / terapi awal kasus- kasus ginekologi
5. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan / terapi definitf penyakit ginekologi secara mandiri dan tuntas.
Sindrom duh (discharge genital = Flour albus)
Vulvitis Vaginitis
Vaginosis bakterialis Salpingitis
15. 1. Mahasiswa mampu menjelaskan patomekanisme sehingga mengenali dan menjelaskan gambaran klinik beberapa penyakit kulit
2. Mahasiswa mengetahui cara paling tepat mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai beberapa penyakit kulit sehingga mampu melakukan pencegahan dan promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu melakukan penapisan dan penegakan diagnosis klinik beberapa penyakit kulit
4. Mahasiswa mampu melakukan manajemen / terapi awal beberapa penyakit kulit
5. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan / terapi definitf beberapa penyakit kulit secara mandiri dan tuntas.
Abses folikel rambut wanita Abses kelenjar sebasea wanita
Deskripsi Singkat MK
Blok Reproduksi mempelajari tentang berbagai keadaan yang terkait dengan sistem reproduksi wanita dan gangguan fungsi reproduksi pria. Durasi pertemuan selama 5 (lima) minggu dengan metode pembelajaran pertemuan tatap muka dalam bentuk kuliah dan Problem Based Learning, serta praktikum (yang terdiri dari praktikum mikrobiologi dan parasitologi).
Bahan
Kajian/Materi Pembelajaran
1 Kelainan kongenital organ reproduksi wanita 2 Kelainan jinak dan ganas organ reproduksi wanita 3 Kelainan jinak dan ganas penyakit Bedah pada wanita 4 Kehamilan normal dan kehamilan abnormal
5 Infertilitas dan gangguan fungsi seksual pria 6 Beberapa penyakit kulit pada wanita
Pustaka Utama :
1. Sarwono Prawirohardjo, PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2. Buku Ilmu Kebidanan, 2014
3. Buku Ilmu Kandungan edisi ketiga, 2008 4. Buku Bedah Kebidanan, 2010
5. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2010 6. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi
Pendukung :
1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Dashe JS, Hoffman BL, Casey BM, Spong CY.
2. Williams Obstetrics. 24th ed. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2014.
3. Williams Gynecology. 2nd ed. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2012.
4. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan,edisi 1,2013, Kemenkes RI
Catatan :
1. Capaian Pembelajaran Lulusan PRODI (CPL-PRODI) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan PRODI yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang prodinya yang diperoleh melalui proses pembelajaran.
2. CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang
digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan.
3. CP Mata kuliah (CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
4. Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi
pembelajaran mata kuliah tersebut.
5. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti-bukti.
6. Kreteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kreteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kreteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
7. Bentuk penilaian: tes dan non-tes.
8. Bentuk pembelajaran: Kuliah, Responsi, Tutorial, Seminar atau yang setara, Praktikum, Praktik Studio, Praktik Bengkel, Praktik Lapangan, Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
9. Metode Pembelajaran: Small Group Discussion, Role-Play & Simulation, Discovery Learning, Self-Directed Learning, Cooperative Learning, Collaborative Learning, Contextual Learning, Project Based Learning, dan metode lainnya yg setara.
10. Materi Pembelajaran adalah rincian atau uraian dari bahan kajian yg dapat disajikan dalam bentuk beberapa pokok dan sub-pokok bahasan.
11. Bobot penilaian adalah prosentasi penilaian terhadap setiap pencapaian sub-CPMK yang besarnya proposional dengan tingkat kesulitan pencapaian sub-CPMK tsb., dan totalnya 100%.
12. TM=Tatap Muka, PT=Penugasan terstruktur, BM=Belajar mandiri.