• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1: Transkrip Wawancara dengan pihak Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Lampiran 1: Transkrip Wawancara dengan pihak Perusahaan"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1: Transkrip Wawancara dengan pihak Perusahaan

Profil Informan:

Nama : Joesach Widjaja

Jabatan : Direktur Utama PT Amita Bara Sejahtera (ABS) Alamat : Kahuripan Asri

Masa Jabatan : 2000-2014 Waktu wawancara : 10 Pebruari 2014

2 Mei 2014 24 April 10 Mei 2014

Lokasi wawancara : Kantor PT ABS dan Rumah Joesach Widjaja

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Apakah PT ABS memiliki publik, Pak?

I: Publik kami tentu luas ya, ada konsumen, masyarakat, pemerintah termasuk Pertamina, komunitas sekitar, pangkalan kami, dan masih banyak lagi.

P: Mengapa komunitas masuk publik perusahaan?

I: Ya karena komunitas juga memiliki pengaruh buat kami, mereka juga menjadi bagian dari perusahaan.

P: Apa pengaruh komunitas terhadap perusahaan? Seberapa besar pengaruh mereka bagi keberlangsungan perusahaan?

I: Tentu besar donk, komunitas itu kan warga sekitar yang hidup di sekitar perusahaan dan mereka yang lebih dulu tinggal di lingkungan kami, seperti komunitas di sekitar gudang. Bayangkan saja kalau tanpa izin dari mereka, tidak ada gudang kami di situ. Mereka rekan kerja kami juga.

P: Mengapa PT ABS memilih lokasi gudang yang berada di tengah pemukiman penduduk, Pak?

(2)

I : Awalnya kami memang mendapat tawaran lokasi tersebut dari salah satu rekan, saat saya tinjau lokasi ternyata lokasinya cukup tenang dan lahannya pun luas.

Perusahaan kan punya beberapa truk dan mobil pengangkut elpiji, kalau di tengah jalan raya nanti malah buat macet kalau mobil keluar masuk. Selain itu ada lahan terbukanya. Lahan terbuka dan luas kami butuhkan untuk meletakkan tabung gas, apalagi kalau ada yang bocor kan ada peraturan Pertamina kalau tabung bocor sebaiknya dijauhkan dari api dan diletakkan di lahan terbuka.

P: Namun apakah gudang di tengah pemukiman tidak dianggap merugikan bagi masyarakat sekitar?

I : Saat proses perijinan awal kami tidak menemui kendala yang berarti ya, kami juga menawarkan agar komunitas sekitar dapat menjadi pangkalan kami. Kami juga ingin bermanfaat bagi warga sekitar.

P: Bagaimana upaya pendekatan dan penerapan community relations kepada komunitas, Pak?

I: Kami memang bedakan periode karena bentuk program dan kegiatannya kan berbeda, pada periode pendirian gudang itu kegiatan maupun program bersifat pemberdayaan untuk membuat komunitas memahami, setelah itu berfokus pada pemeliharaan hubungan dengan bentuk kegiatan community relations yang informal.

P: Tahapan proses yang paling penting dalam mendekati komunitas itu apa, Pak?

I: Mengenali komunitas. Mengenali komunitas itu penting karena merupakan jalan pertama untuk menjalin komunikasi yang baik untuk melakukan pendekatan dengan komunitas, serta menentukan community relations yang cocok untuk mereka.

P: Lalu bagaimana hubungan perusahaan dan komunitas sejauh ini, Pak?

I: Baik, kami selalu berusaha menjalin hubungan dengan mereka tentunya.

P:Apa perusahaan memiliki strategi dalam menjalin hubungan dengan komunitas?

I: Strategi yang bagaimana ya yang anda maksud?

P: Strategi maksud saya seperti hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam menjalin hubungan dengan komunitas.

(3)

I: Oo kalo kami sih mengalir aja, cuma sebelum mengadakan kegiatan yang melibatkan warga komunitas pastinya kami melakukan perencanaan dulu seperti kegiatannya seperti apa, mau ajak siapa aja, tempatnya dimana dan lain sebagainya. Kami juga perlu berunding dengan ketua RT setempat, ya setidaknya meminta izin untuk melakukan kegiatan tertentu gitu. Untuk perencanaan hingga urusan perizinan biasanya dilakukan oleh karyawan bagian eksternal perusahaan.

P: Apa saja upaya yang telah dilakukan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan komunitas ya Pak?

I: Kami memberi modal berupa pinjaman 20-50 tabung untuk komunitas yang tinggal di sekitar gudang untuk membuka usaha penjualan gas elpiji, ya istilahnya mereka menjadi pangkalan kami untuk menjual gas ke masyarakat umum. Kami kan distributor yang menyalurkan gas ke pangkalan untuk kemudian dijual ke masyarakat umum. Selain itu kami juga menyediakan alat pemadam kebakaran di setiap pangkalan kami sehingga menjadi alat pertolongan pertama apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, misalnya kebakaran. Kami juga mengadakan sosialisasi di awal tahun 2008 untuk menginformasi masyarakat khususnya komunitas mengenai cara penggunaan elpiji, sama kegiatan-kegiatan santai lainnya seperti arisan, berbuka bersama, atau sekedar kumpul-kumpul bersama komunitas.

P: Siapa saja sih pak yang terkait dalam menjalin hubungan dengan komunitas?

I: Semua pihak pastinya berpengaruh dalam menjalin hubungan yang baik dengan komunitas, dukungan dan partisipasi dari semua pihak sangat diharapkan perusahaan. Pihak yang terkait ada kami semua pihak perusahaan, pihak pemerintah dan Pertamina, pihak kepolisian, ketua RT Tawangmangu, juga konsumen.

P: Kendala apa yang dihadapi perusahaan saat menjalin komunikasi dengan komunitas? Terutama dalam interaksi perusahaan dengan komunitas pak

I: Hmmm... Kendalanya banyak pastinya. Komunitas kan sekumpulan orang ya, bukan cuma satu aja otomatis kepentingan mereka juga banyak, ditambah lagi dengan pemikiran yang berbeda antara perusahaan dan komunitas seringkali jadi masalah dalam proses interaksi. Susah loh menyatukan keinginan semua

(4)

orang dalam komunitas, kami sebagai perusahaan kan juga punya ekspektasi tertentu.

P: Ekspektasi seperti apa pak misalnya?

I: Ya mewujudkan hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dan komunitas. Belum lagi ada banyak syarat yang diajukan Pertamina terhadap pangkalan dari setiap distributor yang mau tidak mau ya harus dipenuhi.

P: Apakah pihak internal perusahaan seperti karyawan juga terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan komunitas?

I: Karyawan selalu kami libatkan dalam kegiatan bersama komunitas.

Bagaimanapun mereka kan yang setiap hari berinteraksi dengan komunitas sehingga tentu mereka lebih mengenal komunitas lebih baik dari kami.

P: Bagaimana sih hubungan perusahaan dengan komunitas selama ini pak? Bentuk hubungan yang seperti apa yang terjalin selama ini?

I: Kami berhubungan baik dengan komunitas, hubungan kami sifatnya informal, namun juga profesional. Salah satu bentuk hubungan dengan komunitas yang sifatnya profesional ya dengan menjadikan mereka pangkalan kami. Kami buat kontrak kerja dengan jangka waktu 10 tahun dengan modal tabung yang kami pinjamkan ke mereka

P: Kalau yang informal bagaimana maksudnya pak, perbedaan dengan profesional bagaimana?

I: Kalo informal itu hubungan kami dengan komunitas yang tidak menjadi rekan kerja kami, jadi komunitas secara umum, kalo profesional kan sifatnya formal ada keterikatan kontrak kerja.

P: Kalau hubungan dengan mitra kerja bagaimana sifatnya, Pak?

I: Hubungan kami sifatnya semiformal kok, tidak terlalu formal karena memang komunitas bisa tidak paham kalo terlalu formal apalagi kalo dalam sosialisasi gitu. Tapi tetap resmi ya, kami ada dokumen tertulis

P: Lalu apakah hubungan yang sifatnya informal itu ada batas waktu seperti kontrak kerja antara perusahaan dengan pangkalan?

I: Hubungan informal dengan komunitas umum itu kan kami wujudkan melalui kegiatan bersama komunitas ya. Kalau kegiatan kami yang melibatkan

(5)

komunitas tidak ada jangka waktu sampai kapan, ya selama perusahaan kami berdiri kami akan terus memelihara hubungan baik dengan komunitas.

P: Apakah benar tidak ada jangka waktu pak? Atau mungkin periode?

I: Benar tidak ada jangka waktu, hanya kami menentukan periodenya saja. Bisa satu bulan sekali sampe tiga bulan sekali tergantung kebutuhan.

P: Apakah dalam kegiatan informal, perusahaan kembali melibatkan karyawan?

I: Karyawan selalu terlibat dalam proses menjalin relasi dengan komunitas, bagaimanapun kesamaan latar belakang pendidikan, budaya maupun sosial ekonomi memudahkan karyawan untuk masuk dalam komunitas dan berinteraksi dengan mereka.

P: Terkait menjalin hubungan dengan komunitas, bagaimana perusahaan mengupayakan untuk mengenali komunitas?

I: Kami mengetahui komunitas sekitar dari ketua RT karena namanya ketua RT sedikit banyak pasti mengetahui seperti apa karakter masyarakat di sana, sekaligus dari karyawan kami yang beberapa berasal dari anggota komunitas itu sebelumnya.

P:Setelah mengenal komunitas, apakah itu menjadi dasar menentukan kegiatan untuk menjalin hubungan dengan mereka?

I: Iya benar. Menjadikan komunitas sekitar sebagai pangkalan kami itu merupakan program yang sudah kami rencanakan saat kami mendirikan gudang di dekat rumah penduduk, hal itu kami lakukan untuk membantu penduduk sekitar agar kehadiran kami membawa pengaruh positif juga kan untuk mereka. Kami merencanakan program tersebut setelah mengenal siapa komunitas.

P: Apa sebenarnya tujuan mengadakan kegiatan community relations sebagai bentuk menjalin hubungan dengan komunitas?

I: Kami ingin memberi dampak buat masyarakat yang jangka panjang, oleh karena itu kami buat saat ini kegiatan community relations yang sifatnya pembelajaran sehingga masyarakat komunitas bisa jadi lebih mandiri dari sebelumnya

P: Apa tujuan dibuat program community relations sebagai bentuk dari upaya menjalin hubungan dengan komunitas?

I: Kami ingin berdampak positif untuk warga sekitar, baik dengan menjadikan mereka mitra kerja maupun menarik mereka untuk jadi karyawan, sehingga

(6)

masyarakat sekitar kan tidak kekurangan gas apalagi sekarang gas jadi kebutuhan hidup yang penting lo.

P: Bagaimana peran karyawan operasional dengan komunitas sekitar?

I: Karyawan itu berperan sebagai perantara kami, membantu komunitas non mitra kerja maupun mitra kerja, memberi pelatihan maupun sosialisasi.

P: Lalu bagaimana karyawan dapat dipercaya untuk membantu komunitas sekitar?

I: Kami adakan pelatihan dulu untuk karyawan, training begitu. Jadi setelah mereka selesai di training, mereka siap terjun ke komunitas. Namun saat karyawan sendiri merasa kesulitas, ada pihak eksternal yang akan mengajari mereka.

(7)

Lampiran 2: Transkrip Wawancara dengan pihak Perusahaan

Profil Informan:

Nama : Febbi Deborah

Jabatan : Manager Eksternal PT ABS Alamat : Jl. Padjajaran III/b-1

Masa Jabatan : 2008-saat ini Waktu wawancara : 12 Pebruari 2014

3 Mei 2014

10 Mei 2014 12 Mei 2014

Lokasi wawancara : Kantor dan Gudang PT ABS

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Siapa saja yang menjadi publik PT ABS?

I: Publik kami ada banyak, ada konsumen, bank, pemerintah, komunitas, pihak kepolisian juga publik kami karena kami juga selalu berhubungan dengan mereka-mereka itu.

P: Kalau komunitas merupakan bagian dari publik perusahaan, apa pengaruh komunitas terhadap perusahaan?

I: Semua publik kami itu berpengaruh besar terhadap kelangsungan perusahaan kami, tidak terkecuali komunitas. Kami mendirikan gudang kan di sekitar masyarakat ya tentu saja kami butuh ijin dari mereka. Tanpa persetujuan dari mereka kan tidak mungkin ada gudang kami di sana.

P: Kalau berpengaruh besar, bagaimana upaya dalam menjalin hubungan antara perusahaan dengan komunitas sejauh ini?

I: Kami berhubungan baik dengan komunitas melalui RT setempat yang kami jadikan sebagai saluran penghubung kami dengan perusahaan. Bagaimanapun pihak perusahaan tidak bisa selalu menjalin hubungan komunikasi setiap hari,

(8)

jadi kami butuh perantara. Selain melalui ketua RT, kami juga menggunakan arisan ibu-ibu PKK, Tarang Taruna sebagai saluran kami untuk berbagi dengan komunitas sekitar. Biasanya kalau bulan puasa kami berbuka bersama, atau hanya sekedar kumpul-kumpul untuk mengobrol dan makan bersama.

P: Bagaimana perusahaan dapat mengenali komunitas dan menetapkan bentuk community relations untuk mereka?

I: Sebelum kami turun ke lapangan untuk bertemu dengan komunitas secara langsung, kami buat pembagian dulu, mapping gitu. Kami membagi komunitas menjadi dua, komunitas yang nantinya menjalin mitra kerja dengan kami dan komunitas biasa yang tidak menjalin hubungan kemitraan dengan kami.

P: Bagaimana penerapan community relations kepada komunitas dari awal hingga saat ini:

I: Kami bagi dua periode pendekatan, pada awal pendirian gudang dan pemeliharaan hubungan. Beda periode juga beda bentuk kegiatannya.

P: Apa tujuan dari pembagian berdasarkan periode tersebut?

I: Iya kan awal pembangunan gudang itu merupakan upaya pendekatan dari perusahaan kepada komunitas. Oleh karena itu bentuk community relationsnya bersifat pemberdayaan, agar komunitas memahami perusahaan kami tidak hanya membawa dampak negatif namun juga positif. Setelah upaya pendekatan berhasil, maka berlanjut pada periode pemeliharaan hubungan jangka panjang, dimana saat periode ini kegiatan bersifat informal agar kami semakin menyatu dengan komunitas.

P: Apa saja yang dilakukan perusahaan dalam menjalin hubungan baik dengan komunitas?

I: Kegiatan kami dengan komunitas kebanyakan sifatnya non formal ya seperti makan bersama, berbuka bersama, arisan, atau kadang sekedar kumpul-kumpul untuk membicarakan perkembangan usaha mereka, kan kami memberi modal pinjaman tabung masing-masing 50 tabung untuk membantu mereka berjualan meskipun sekedar sebagai usaha sampingan

P: Siapa saja yang mendukung dan ikut terlibat dalam kegiatan tersebut?

I: Pihak perusahaan pastinya bersama seluruh karyawan karena kami sifatnya kan sebagai komunikator, ketua RT dan kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan

(9)

komunitas sebelumnyamenjadi media perantara, dan komunitas sebagai komunikannya.

P: Sejauh ini seberapa besar pengaruh pihak-pihak yang terkait dalam menjalin hubungan dengan komunitas?

I: Semua pihak pasti berpengaruh dan saling mempengaruhi ya, kami kan perusahaan yang tidak berdiri sendiri tapi butuh banyak pihak yang menopang kami, salah satunya komunitas. Komunitas buat kami merupakan rekan kerja, karena mereka juga pangkalan kami. Seluruh karyawan kami bagian bagian administrasi maupun operasional turut andil dalam menjalin hubungan dengan komunitas baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketua RT sebagai perantara kami dengan komunitas juga berperan dalam kegiatan dengan komunitas. Pihak pemerintah seperti Pertamina maupun kepolisian juga turut andil terutama apabila ada ancaman berkaitan dengan keamanan baik perusahaan maupun komunitas.

P: Dalam menjalin hubungan dengan komunitas, kendala apa sih yang dihadapi oleh perusahaan selama ini?

I: Kendala akan selalu ada pasti dalam perusahaan, apalagi saat berhubungan dengan masyarakat banyak dengan beragam latar belakang pendidikan, budaya, maupun kepentingan. Dalam interaksi kami dengan komunitas selalu saja ada konflik atau perbedaan pendapat. Apalagi kami kan tidak terjun langsung, pasti pakai perantara entah itu Ketua RT, ketua PKK, karyawan gudang kami dan lain sebagainya yang tidak jarang menimbulkan missed komunikasi.

P: Bagaimana hubungan komunikasi antara perusahaan dengan komunitas secara langsung?

I: Kami memang jarang melakukan komunikasi langsung dengan komunitas, untuk itu kami menggunakan karyawan sebagai media kami. Kami hanya beberapa kali ketemu langsung dengan komunitas, lebih banyak karyawan soalnya

P: Seberapa besar peran karyawan untuk komunitas?

I: Besar juga tentunya, karena mereka yang menyampaikan setiap proses komunikasi dari kami ke komunitas.

P: Apa saja yang mereka sampaikan ketika terjun ke komunitas?

(10)

I: Kami kan ada program sosialisasi, berkunjung ke rumah-rumah, pelatihan untuk komunitas berhubungan dengan pemasangan gas dan sebagainya itu dilakukan oleh karyawan operasional meski tetap diawasi oleh pihak eksternal.

P: Bagaimana karyawan operasional dapat dipercaya melakukan peran tersebut?

I: Kami memiliki program pelatihan dulu buat karyawan operasional, karena kan mereka nantinya yang sehari-hari berurusan dengan gas jadi mereka harus paham secara benar dulu. Pelatihan selama 3 bulan dilakukan agar karyawan mengerti mengenai cara menggunakan tabung gas, memasang selang, knop, serta adaptor secara benar, peraturan selama di gudang seperti tidak merokok, peraturan Pertamina ketika memasuki Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas Elpiji (SPBE) dengan memakai seragam agen dan sepatu khusus yang terbuat dari besi, cara menaikturunkan tabung yang benar agar tidak merusak kualitas tabung dan mencelakakan karyawan, cara mendeteksi tabung bocor dan memperlakukannya secara benar agar tidak terjadi ledakan, serta cara menggunakan alat pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran.

P: Sepatu khusus? Apa pentingnya untuk karyawan mbak?

I: Penggunaan sepatu besi membantu karyawan operasional agar terhindar dari kecelakaan kerja seperti dialami oleh salah satu karyawan kami beberapa waktu lalu, ini peraturan dari Pertamina juga kok.

P: Lalu bagaimana hubungan perusahaan dengan komunitas yang bukan mitra kerja?

I: Kami juga ada kegiatan community relations dengan komunitas lainnya yang bukan pangkalan kami, sehingga hubungan kami tidak hanya sebatas dengan mitra kerja yaitu pangkalan tapi hubungan dengan komunitas yang tidak jadi pangkalan kami pun tetap baik

P:Apakah bentuk kegiatannya juga informal?

I: Iya informal seperti arisan, kumpul-kumpul, buka bersama, acara 17 an, sebenarnya ini kegiatan untuk seluruh komunitas sih, baik mitra kerja maupun bukan mitra kerja.

P: Selain kegiatan informal seperti yang tadi mbak sebutkan, adakah kegiatan lain untuk komunitas non mitra kerja?

(11)

I: Kami adakan sosialisasi buat ibu-ibu. Ibu rumah tangga kan yang lebih banyak melakukan aktivitas di rumah, seperti memasak. Saat gas habis, tidak perlu menunggu suami untuk ganti tapi mereka bisa melakukannya sendiri tanpa takut.

P: Bagaimana meyakinkan para ibu supaya tidak takut menggunakan gas elpiji mbak?

I: Ledakan kan tidak terjadi begitu saja tanpa adanya pemicu kan. Untuk itu kami harus menyadarkan mereka tentang hal-hal yang memicunya, seperti tabung yang bocor dan api. Sosialisasi kami lakukan dengan memberikan cara untuk mendeteksi ciri-ciri tabung yang bocor dan cara memperlakukannya

P: Apakah tetap melalui proses perencanaan?

I: Perencanaan kami lakukan sebelum mengadakan kegiatan tertentu, meski kegiatan kami sifatnya non formal, tapi tetap ada pembicaraan terlebih dulu baik dengan Direktur Utama maupun karyawan administrasi dan operasional yang nantinya turut terlibat dalam kegiatan tersebut. Kami juga butuh perencanaan tertulis apalagi saat kami membicarakan akan mengadakan kegiatan tertentu pada ketua RT Tawangmangu.

P: Dalam proses perencanaan itu, apakah ada sasaran komunitas yang menjadi fokus terlebih dahulu?

I: Ring satu ini paling penting untuk kami dekati terlebih dahulu karena mereka yang paling merasakan dampaknya dari gudang kami. Mereka memiliki jarak yang paling dekat dengan gudang kami. Dan seperti pemberitaan mengenai meledaknya gudang gas elpiji di Kabupaten Malang lalu, dampak paling besar dialami penduduk dengan radius 500-1000 meter dari lokasi ledakan.

P: Bagaimana proses menjalin hubungan dengan komunitas Tawangmangu agar mereka mau terlibat dalam kegiatan bersama perusahaan?

I: Dalam menjalin hubungan dengan komunitas, harus didahului dengan hubungan yang bersifat kekeluargaan. Kalo mereka masih merasa kami orang asing maka mereka akan menolak kami. Sebaliknya kalo kami mendekati mereka secara kekeluargaan, maka mereka akan peduli dengan kehadiran kami.

P: Media apa saja yang digunakan dalam menjalin komunikasi dengan komunitas?

(12)

I: Media yang kami gunakan dengan komunitas perintah kerja tentu berbeda dengan komunitas umum, misalnya untuk karyawan kami mewajibkan menggunakan seragam sebagai identitas perusahaan, di setiap kendaraan maupun gudang juga ada papan nama perusahaan. Selain itu untuk pangkalan kami harus ada laporan harian hasil penjualan setiap harinya, terus kalo ada pertemuan-pertemuan tertentu selalu kami sebarkan melalui surat undangan resmi.

P: Mengapa community relations PT ABS tidak memasukkan donasi atau pemberian sumbangan, namun mengarah pada kegiatan yang bersifat pemberdayaan?

I: PT ABS mencoba untuk mengubah konsep bahwa community relations hanya berupa kegiatan sosial atau pendanaan. Konsep kalau komunitas hanya sebagai penerima bantuan berusaha kami ubah dengan kegiatan yang sifatnya membuat komunitas lebih mandiri.

P: Apa dampak yang dirasakan komunitas setelah memperoleh aktivitas yang sifatnya pemberdayaan?

I: Mereka dapat segera bertindak saat ada tabung yang mengeluarkan bau gas yang menyengat, sehingga mereka tidak perlu takut terjadinya ledakan karena mereka telah mengetahui secara benar, penyebab dan tanda bahwa gas tidak aman lagi untuk digunakan.

P:Bagaimana saat ini perkembangan hubungan komunikasi dengan komunitas?

I:Proses komunikasi memang berjalan secara terus-menerus antara perusahaan dengan komunitas. Hal tersebut kami lakukan sebagai bentuk evaluasi dari berbagai permasalahan yang terjadi akibat kesalahpahaman yang dialami komunitas dalam menerima informasi dari pihak perusahaan

P: Apakah dalam kegiatan bersama komunitas dibatasi sampai jangka waktu tertentu?

I: Kalo kegiatan kita emang nda ada jangka waktunya ya kan ini emang bentuk pemeliharaan hubungan jadi ya nda bisa ditentukan waktunya. Selama kami berdiri untuk komunitas kami ya akan membina hubungan baik dengan mereka P: Kalau untuk karyawan apakah ada program khusus, kan bagaimanapun

karyawan operasional merupakan bagian dari komunitas juga

(13)

I: Untuk karyawan kami akan memberikan mereka asuransi kesehatan dan jaminan keselamatan kerja, sebenarnya dari dulu kami sudah ada anggaran untuk itu dan memberikan kesempatan cuti untuk karyawan, namun setelah kejadian konflik maka kami pertimbangkan untuk menambah jaminan bagi karyawan P: Bagaimana prosesnya?

I: Kami melakukan survei terlebih dulu untuk melihat pihak mana saja sih yang bermasalah, ternyata dari hasil survei kami diketahui bahwa tidak semua pangkalan menolak untuk mengikuti peraturan baru Pertamina. Bahkan pangkalan yang berjarak lebih dari 1000 m dari kami sudah membuat surat izin, sudah menjual dengan harga baru juga

P: Upaya apa dari perusahaan untuk berkomunikasi dengan komunitas sehingga tidak terjadi salah paham lagi?

I: Upaya komunikasi kami ya langsung turun ke lapangan dan kami gunakan sosialisasi untuk menerangkan hal-hal penting terkait peraturan Pertamina ini, untuk menghindari kesalahan pemahaman lagi, kami menggunakan model sosialisasi informal jadi bahasanya ya campur Jawa dan Madura gitu

P: Lalu hasilnya bagaimana mbak?

I: Pangkalan menyatakan sudah paham dan mau mengikuti peraturan Pertamina setelah kami jelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan syarat pangkalan dan program pengembangan bisnis

P: Sebenarnya apa sih peran pangkalan?

I: Kami butuh pangkalan buat distribusi elpiji, jadi kami agen butuh cabang- cabang kecil untuk membantu menjual gas ke masyarakat yang lebih luas lagi P: Mengapa perusahaan memilih memberdayakan komunitas dengan menjadikan

pangkalan?

I: Perusahaan berkewajiban dan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat sekitar sehingga perencanaan program untuk komunitas ini memang sudah dilakukan awal sejak proses perijinan hingga pendirian gudang. Melihat banyak warga Tawangmangu yang merupakan pekerja tidak tetap, maka kami mencoba menawarkan kesempatan menjadi pangkalan. Tidak hanya pangkalan saja kan, kami juga meminjamkan tabung untuk dijual di toko kecil, sama menjadikan mereka karyawan.

(14)

P: Apakah benar kegiatan bersama komunitas ada manfaatnya buat perusahaan?

I: Ada manfaat pasti kegiatan itu, memang kegiatan ini kan sifatnya hanya untuk mendukung program untuk komunitas yang kami jalankan, juga untuk memelihara hubungan. Kami menggunakan kegiatan sebagai media untuk menjalin komunikasi dengan komunitas, tidak hanya dengan mitra kerja seperti sosialisasi itu, tapi juga untuk non mitra seperti kumpul-kumpul, arisan, buka bersama, acara 17 an, dan lain sebagainya

(15)

Lampiran 3: Transkrip Wawancara dengan pihak Perusahaan

Profil Informan:

Nama : Atmo

Jabatan : Karyawan Operasional PT ABS Alamat : Tawangmangu II/4

Masa Jabatan : 2000-saat ini Waktu wawancara : 12 Pebruari 2014

3 Mei 2014 11 Mei 2014 Lokasi wawancara : Gudang PT ABS

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Yak apa komunikasi selama ini sama komunitas, Pak?

I: Kami melakukan komunikasi dengan komunitas setiap hari, bahkan segala hal kami omongkan, masalah pribadi lah, pekerjaan, keluarga, ya banyak lah pokoknya. Obrolan kami nda terbatas sama komunitas, macem-macem sudah P: Kegiatan apa sing wes dilakukno bareng komunitas?

I: Sosialisasi awal bulan Mei iki, sukses seh orang-orang pangkalan paham kabeh.

Campur wes bahasane mbak, Jowo Medura, biar lebih akrab kan enak ngomongnya, sing penting lak maknae ditangkep jelas sama warga

P: Benere, apa aja keuntungan jadi pangkalan pak?

I: Pangkalan itu kan kayak agen kecil-kecil buat distribusi gas, mereka biasanya punya langganan bahkan sampe perumahan maupun di gang-gang gitu. Jadi perusahaan sudah nda perlu lagi masuk-masuk untuk menjual gas, kan uda ada pangkalan jadi saya ya tinggal anter gas ke pangkalan-pangkalan saja sesuai permintaan mereka. Banyak juga keuntungan yang diperoleh komunitas dengan menjadi pangkalan ABS, setidaknya mereka mengetahui kualitas

(16)

tabung mereka, saat bocor misalnya: Mereka dapat segera bertindak saat ada tabung yang mengeluarkan bau gas yang menyengat

P: Kalo untuk karyawan, kan karyawan ya warga sini juga to pak, apa ada program buat karyawan juga?

I: Iya itu sudah dari dulu kok sejak ada masalah dengan karyawan operasional, perusahaan segera mengatasi agar tidak terjadi masalah seperti ini lagi dengan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja jadi nda rugi lah buat kami kerja di sini karna hidup kami pun terjamin

P: Pak Atmo ni orang sini juga ta?

I: Saya warga sini juga dulu, sekitar 1 km dari lokasi gudang sekarang. Saya kan kerja dari tahun 2000 jadi saya tau adanya konversi dari pemerintah itu. Saya bantu perusahaan untuk memperoleh lokasi gudang karena memang saat itu ada tanah kosong, luas, ya yang sekarang didirikan gudang ini. Setelah itu kan ada program dari perusahaan, kalo komunitas sekitar bisa jadi pangkalan atau karyawan, trus saya ajak temen saya, Sarman kan juga temen saya dulu tapi rumahnya deket gudang sana dulu, belakangnya gudang. Buat saya bisa jadi karyawan perusahaan meskipun cuma jadi sopir cukup mbak, saya kan nda sekolah ya memang cuma bisa nyupir, tapi seneng tiap hari bisa ketemu banyak orang, ngomong-ngomong akrab

P: Bagaimana pengalaman bapak selama menjadi karyawan PT ABS?

I: Saya warga sini juga dulu, sekitar 1 km dari lokasi gudang sekarang. Saya kan kerja dari tahun 2000 jadi saya tau adanya konversi dari pemerintah itu. Saya bantu perusahaan untuk memperoleh lokasi gudang karena memang saat itu ada tanah kosong, luas, ya yang sekarang didirikan gudang ini. Setelah itu kan ada program dari perusahaan, kalo komunitas sekitar bisa jadi pangkalan atau karyawan, trus saya ajak temen saya, Sarman kan juga temen saya dulu tapi rumahnya deket gudang sana dulu, belakangnya gudang. Buat saya bisa jadi karyawan perusahaan meskipun cuma jadi sopir cukup mbak, saya kan nda sekolah ya memang cuma bisa nyupir, tapi seneng tiap hari bisa ketemu banyak orang, ngomong-ngomong akrab.

(17)

Lampiran 4: Transkrip Wawancara dengan pihak KomunitasTawangmangu

Profil Informan:

Nama : Eddi

Jabatan : Anggotakomunitas ring danpemilikpangkalan UD KayuManis

Alamat : Raya Tawangmangu Masa Jabatan : 2008-saat ini

Waktu wawancara : 5 Mei 2014 10 Mei 2014 14 Mei 2014 Lokasi wawancara : UD KayuManis

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Bagaimanahubunganperusahaandenganwargasejauhini?

I :Sejauhinibaiksihya, tidakadamasalah yang berarti.

P: Bagaimanaperlakuanperusahaanterhadappangkalannya?

I: Perlakuanmerekabaikkok, sejauhinihubungan kami kantidaksebatashubungan

professional sajayatapijugahubungan interpersonal.

Hubungankomunitasdengankaryawanperusahaanbaik.

P : Bagaimana hubungan perusahaan dengan komunitas saat ini?

I : Untuk saat ini sih saya rasa keliatan baik-baik aja ya mbak, saya juga ndak merasa ada masalah. Saya kan bagian dari komunitas dan pangkalan ABS juga.

Memang ada isu kalo hubungan perusahaan dan komunitas tidak baik, tapi saya rasa cuma salah paham aja, bukan masalah yang gede gitu. Biasa kan namanya perusahaan pasti punya kepentingan, kita juga punya kepentingan kan. Lagian kita juga ndak tiap hari ketemu, jadi pasti ada lah namanya salah paham.

(18)

P: Apa bapak pernah terlibat dalam kegiatan sama perusahaan?

I: Saya terlibat dalam kegiatan sama komunitas dan karyawan, ya meskipun cuma kumpul-kumpul tapi kan bisa sambil ngomong-ngomong, apalagi warga sini tu senengnya ngumpul.

P: Beneran kerasa ada untungnya nda pak jadi pangkalan ABS?

I: Ada sih mbak, saya dulu kan cuma buka toko kecil sekarang tambahan penghasilan ada dari menjadi pangkalan PT ABS, mereka pinjamkan 50 tabung untuk modal karena beli tabung kan agak mahal, waktu dulu aja uda 130 ribu per tabung sekarang uda naik lagi. Karna tabung uda dipinjami sama perusahaan, saya tinggal beli isi ulangnya aja 11 ribu

P: Kalau kegiatan sosialisasi, pelatihan gitu apakah dapat dipahami oleh komunitas, Pak?

I: Iya uda kayak ngmong-ngomong biasa lah, malah ngertian gini saya mbak, daripada rapat-rapat gitu nda paham saya kalo terlalu formal

(19)

Lampiran 5: Transkrip Wawancara dengan pihak KomunitasTawangmangu

Profil Informan:

Nama : Surip

Jabatan : Anggotakomunitas ring 1 danpemilikpangkalan UD Baru Alamat : Raya Tawangmangu

Masa Jabatan : 2011-saat ini

Waktu wawancara :24 April, 12 Mei 2014 Lokasi wawancara : UD Baru

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Benernya menurut bapak sendiri, untung nda seh jadi pangkalan ini pak?

I: Saya untung sebenarnya jadi pangkalan karna kan saya dulunya sopir sekarang istri bisa bantu nyambi kerja jadi pangkalan ini jadi ada tambahan masukan lagi. Cuma syaratnya kadang macem-macem ya buat pusing.

P: Kegiatan apa saja yang bapak ikuti selama menjadi komunitas PT ABS?

I: Semua saya ikutin sih mbak, terutama sosialisasi sama pelatihan gitu. Awalnya kan saya takut, tapi setelah benar-benar memahami saya berani menjadi pangkalan.

P: Apakah komunikasi yang dilakukan perusahaan kepada komunitas dapat dipahami oleh komunitas?

I: iya mbak, bahasanya non formal kok dan biasanya disampaikan sama karyawan jadi paham lah.

(20)

Lampiran 6: Transkrip Wawancara dengan pihak KomunitasTawangmangu

Profil Informan:

Nama : Yoyok

Jabatan : Ketua RT Tawangmangu Alamat : Jl. Tawangmangu no. 07 Masa Jabatan : 2012-saat ini

Waktu wawancara :19 Maret, 11 Mei 2014 Lokasi wawancara : Rumah Yoyok

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Apakah bapak mengetahui saat proses perijinan pendirian gudang milik PT ABS di tengah pemukiman penduduk?

I: Tahu, tapi waktu itu bukan saya ketua RT nya. Saat itu masih Bapak Sahid, orang sini juga yang jadi RT.

P: Bagaimana tanggapan warga saat itu?

I: Beberapa warga awalnya keberatan meski mayoritas setuju-setuju aja sih, beberapa warga yang tidak setuju itu mengatakan tentang resiko ada gudang di dekat mereka.

P: Lalu apa upaya perusahaan untuk meredam ketidak setujuan beberapa warga?

I: PT ABS memberi timbal balik yang positif untuk masyarakat, mereka menawarkan untuk memodali mereka dengan 20-50 tabung sesuai keinginan mereka supaya bisa jadi pangkalan.

P: Lalu dengan begitu apa semua warga langsung setuju?

I: Awalnya hanya mayoritas yang setuju saja yang mau menerima kesempatan tersebut, tapi akhirnya yang minoritas juga mau ikut.

P: Apakah kelompok minoritas yang tidak setuju dengan kehadiran gudang pernah mengungkapkan keberatan mereka kepada perusahaan?

I : Tidak pernah, mereka cuma berani ngomong di belakang aja rasan-rasan gitu.

(21)

P: Lalu apakah tidak ada dampak dari ketidaksetujuan mereka?

I: Ya dampaknya terasa saat ada peraturan baru dari Pertamina itu, mereka yang jelas-jelas menolak memenuhi peraturan tersebut.

P: Apakah mereka juga mempengaruhi pihak lainnya? Terutama komunitas yang awalnya setuju?

I : Tentu saja lah wong mereka kan satu masyarakat, interaksi mereka tiap hari dan terus-menerus pastinya komunitas yang awalnya percaya dengan perusahaan ikut terpengaruh.

P: Lalu selama ini apakah ada upaya perusahaan untuk menjalin komunikasi dengan komunitas?

I : Ada, mereka selalu berkomunikasi dengan komunitas tapi lewat karyawan. Ya mungkin pihak perusahaannya sibuk ya, jadi mereka menggunakan karyawan untuk jadi perantara, apalagi karyawannya juga beberapa kan warga sini juga jadi lebih kenal dekat dengan warga.

P: Kegiatan apa yang perusahaan lakukan untuk komunitas sekitar, Pak?

I : Kegiatan mereka, hmmm... Arisan, sosialisasi, berbuka bersama, kumpul- kumpul, itu saja sih yang saya tahu biasanya.

P : Mengapa kegiatan mereka hanya sebatas arisan, kumpul-kumpul saja?

I: Masyarakat sini itu suka kumpul-kumpul, mbak. Jadi kalo ada informasi yang memang lebih baik diomongkan bareng-bareng sama warga jadi kesannya nda kaku gitu

P: Apakah selama ini pihak perusahaan selalu ikut terlibat dalam kegiatan tersebut?

I : Jarang sekali, mereka cuma pake karyawan buat adain kegiatan tersebut bersama komunitas.

P: Lalu bagaimana tanggapan warga melihat pihak perusahaan sekarang langsung turun sendiri menemui mereka?

I: Awalnya mereka merasa asing, tipe masyarakat kami ni kan kekeluargaan ya jadi memang harus didekati secara kekeluargaan. Dengan komunikasi yang terus-menerus, mereka mulai mau menerima dan mendengarkan perusahaan.

P: Apakah ada perkembangan yang lebih baik dalam hubungan perusahaan dan komunitas, Pak?

(22)

I : Iya sudah semakin baik sejak mereka mulai turun langsung ke warga. Warga itu selalu menganggap perusahaan jauh dari mereka, padahal sebenarnya perusahaan peduli dengan warga. Tapi karna selama ini mereka hanya melibatkan karyawan, warga merasa pihak perusahaan hanya maen perintah saja.

P: Lalu apa upaya perusahaan untuk dekatkan diri sama komunitas pak?

I: Mereka ngadakan kegiatan kumpul-kumpul ngitu. Masyarakat sini itu suka kumpul-kumpul, mbak. Jadi kalo ada informasi yang memang lebih baik diomongkan bareng-bareng sama warga jadi kesannya nda kaku gitu

(23)

Lampiran 7: Transkrip Wawancara dengan pihak KomunitasTawangmangu

Profil Informan:

Nama : Ari

Jabatan : Anggota komunitas ring 2 dan pemilik toko sembako Alamat : Jl. Tawangmangu Utara no. 12

Masa Jabatan : 2008-saat ini

Waktu wawancara :20 Maret 2014, 11 Mei 2014 Lokasi wawancara : Toko Ari

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Sejak kapan anda mulai menjual gas milik PT ABS?

I : Sejak... 2008, iya 2008 mbak. Awale gudang itu saya tahu mereka menawarkan jadi pangkalan buat saya juga tapi saya pilih jual gas eceran aja soalnya saya kan juga uda mracang gini. Baru tahun 2011 akhirnya saya ikut jadi pangkalan.

P: Apa warga di komunitas ring dua ini menyetujui pendirian gudang yang di dekat pemukiman?

I : Sampai sekarang sih nda ada masalah ya, nda tau lagi saya kalo masih ada pihak sing ora seneng.

P: Terus apa warga sini juga ada yang jadi pangkalan?

I : Ada, iku pangkalan Lima Dara nang kono.

P : Pernah ada masalah nda mas sama perusahaan?

I : Koyoke kok nda ada seh mbak, nda tau lagi seh ya. Cuma kliatannya kok aman- aman aja ngono, pokok karyawan ABS keliatan pake mobil pick up nuruno tabung-tabung nang kono, pas marigitu nang aku.

P: Apa pangkalan Lima Dara uda buat surat yang disuruh Pertamina, mas?

I: Oh itu sing jadi ribut orang-orang deket gudang ya mbak. Aku pernah denger dari karyawan ABS mreka nda mau buat surat itu. Kalo pangkalan Lima Dara wes mau ngurus kayake, aku ya nda tau pastinya seh mbak.

(24)

P: Warga sini juga suka ikut kegiatan sama perusahaan nda?

I: Ikut tapi nda semua seh mbak, kayak sosialisasi aku pernah ikut. Arisan jarang soalnya banyakan ibu-ibu juga yang ikut. Berbuka aku pernah ikut dua kali.

P: Sosialisasinya yak apa mas?

I: Kami kurang paham benernya kalo sosialisasi itu, apalagi sosialisasi cuma dilakukan sekali saja.

P: Apakah pihak perusahaan pernah nemui warga sini?

I : Dari dulu jarang, sekarang aja pas ono masalah sing sama karyawan terus peraturan baru itu. Sama awal dhisik pas tanda tangan kontrak kerja gitu kan beberapa warga dipinjemi tabung.

P : Lalu kalo ada masalah ngomongnya ke sapa mas?

I : Ya biasane ke karyawan yang nganter gas, mbak. Lagian kegiatan-kegiatan itu biasanya yang ngadakan ya karyawan juga kok, pihak perusahaan sibuk palingo ya jadi jarang ikut.

P: Apa bener perusahaan ngadakan sosialisasi sama pangkalan?

I: Iya memang uda disosialisasikan awal bulan kemarin ini, tapi belum semua yang dapet. Baru beberapa pangkalan saja mbak. Tapi pihak ABS memang akan memberikan tambahan pinjaman tabung kok, kami masih menunggu sampai sekarang.

P: Kayak gimana sosialisasinya?

I: Iya uda kayak ngmong-ngomong biasa lah, malah ngertian gini saya mbak, daripada rapat-rapat gitu nda paham saya kalo terlalu formal

P: Trus uda ada yang dapet tambahan tabung pak?

I: Iya memang uda disosialisasikan awal bulan kemarin ini, tapi belum semua yang dapet. Baru beberapa pangkalan saja mbak. Tapi pihak ABS memang akan memberikan tambahan pinjaman tabung kok, kami masih menunggu sampai sekarang

P: Yak apa seh pandangan bapak sama ABS, pak?

I: Hubungan perusahaan dengan komunitas sangat baik, mereka memberikan kesempatan kami untuk memperoleh pendapatan lebih dengan menjalin pangkalan mereka. Saya dulunya cuma kerja jadi buruh kasar mbak, nda tentu

(25)

kalo ada kerjaan ya kerja kalo nda ya uda nganggur tapi sekarang kan bisa nyambi kerja di rumah jualan gas

(26)

Lampiran 8: Transkrip Wawancara dengan pihak KomunitasTawangmangu

Profil Informan:

Nama : Fitri

Jabatan : Anggota komunitas ring 2 dan pemilik pangkalan Lima Dara

Alamat : Jl. Tawangmangu Utara no. 17 Masa Jabatan : 2009-saat ini

Waktu wawancara :10 Mei 2014

Lokasi wawancara : Pangkalan Lima Dara

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Gimana hubungan anda selama ini dengan perusahaan?

I : Baik mbak, nda pernah ada masalah yang besar sama perusahaan. Paling ya cuma masalah karyawannya lupa anter gas ke sini ato kadang telat ngirimnya.

Gitu aja sih.

P: Apa mbak merasa untung jadi pangkalan ABS?

I: Manfaatnya saya jadi punya pekerjaan, awalnya kan saya cuma ibu rumah tangga, suaminya saya dosen Unej jadi sambil di rumah sambil kerja enak, kalo soal syarat ya pasti ada lah kan namanya kerja sama orang apalagi ini Pertamina pasti banyak peraturan.

P: Lalu sebagai ibu rumah tangga, apakah perusahaan memberikan sosialisasi terkait penggunaan gas elpiji?

I: Iya ada, sosialisasi penggunaan gas elpiji buat ibu-ibu. Kan ibu-ibu yang paling banyak di rumah tuh, jadi enak nda perlu takut lagi masang gas meskipun nda ada suami yang bantu masangkan. Kami lebih mandiri.

(27)

Lampiran 9: Transkrip Wawancara dengan pihak Pertamina

Profil Informan:

Nama : Adi Bagus Haqi

Jabatan : Kepala Bagian Distributor dan Agen Elpiji 3 kg Wilayah Jember, Banyuwangi, dan Bondowoso

Alamat : Jalan Kaca Piring Utara Nomor 45 Jember Masa Jabatan : 2009-saat ini

Waktu wawancara :16 Mei 2014 Lokasi wawancara : Kantor Pertamina

Keterangan:

P: Peneliti I: Informan

P: Apakah pihak Pertamina mengakui adanya komunitas yang hidup di sekitar perusahaan agen elpiji?

I : Iya pasti, perusahaan kan memang seharusnya melayani mereka.

P: Apakah Pertamina membuat kebijakan atau peraturan khusus untuk para komunitas dari setiap agen?

I : Ada memang peraturan dari kami, tapi sebenarnya mengarah secara umum tidak hanya untuk agen tapi juga kami sebagai perusahaan utama yang menyediakan gas bagi masyarakat. Kami ingin menjadi perusahaan yang memberikan kesejahteraan tidak hanya bagi konsumen namun juga masyarakat sekitar, kami ingin memberi dampak positif buat mereka dan itu dapat teraplikasi dengan bantuan setiap agen untuk mewujudkan hubungan positif yang saling menguntungkan dengan komunitas yang ada di sekitar mereka.

P: Lalu apakah setiap agen menjalin hubungan yang baik dengan komunitas?

I : Kami selalu mengharapkan demikian, meski pada kenyataannya di lapangan tidak selalu seperti itu. Banyak perusahaan yang tidak terlalu memperhatikan komunitas, tapi ada juga yang menjalin hubungan baik dengan komunitas.

(28)

P : Bagaimana dengan PT Amita Bara Sejahtera? Apakah mereka juga agen Pertamina?

I : Iya mereka termasuk perusahaan distributor yang cukup lama menjadi agen kami.

P : Apakah Pertamina mengetahui lokasi gudang penyimpanan gas milik PT ABS berada di tengah pemukiman?

I : Iya tau, kami kan ada datanya dan kami sudah melakukan survei ke sana.

Mereka punya program yang bagus buat komunitas juga, PT ABS menjadikan komunitas sebagai pangkalan mereka. Itu memberi dampak positif pastinya.

Mereka juga sering melakukan kegiatan bersama komunitas.

P : Dalam menentukan aktivitas untuk dan bersama komunitas atau community relations, apakah diatur secara khusus oleh Pertamina?

I : Tidak ada peraturan khusus mereka harus gimana, itu mereka sendiri yang atur.

Masalah komunitas kan masalah internal mereka, jadi sebenarnya kami hanya menyarankan bukan mengharuskan. Untuk aktivitasnya mau seperti apa ya terserah mereka juga, mereka yang lebih tahu situasi dan kondisi masyarakat yang hidup di sekitar mereka.

P: Apa benar Pertamina melakukan penurunan harga jual elpiji?

I: Bukan penurunan harga yang kami lakukan, kami hanya menetapkan harga karena harga sebelumnya masih simpang siur. Ada yang terlalu mahal ada juga yang malah murah. Makanya kami tetapkan harga ini biar rata semua

P: Kalo bicara mengenai ledakang tabung gas, apa sih yang menyebabkan itu bisa terjadi?

I: Ada beberapa perusahaan yang melakukan penyuntikan ke tabung-tabung gas sehingga tidak perlu melakukan isi ulang di SPBE, itu justru semakin memicu ledakan. Setiap agen kami harapkan untuk selalu menjaga kualitas tabungnya, kan ya untuk konsumen juga.

P: Apa benar ada peraturan Pertamina mengenai penggunaan sepatu besi ya, Pak?

I: Sepatu besi kami sarankan untuk para karyawan terutama saat menaik turunkan tabung agar terhindar dari resiko kejatuhan tabung, terkena karat tabung, dan lain sebagainya yang dapat menimbulkan luka serius di kaki terutama

(29)

Lampiran 10: Dokumentasi

Gambar 1. Gudang PT ABS (Tampak samping) Sumber: Dokumentasi peneliti

Gambar 2. Gudang PT ABS (tampak depan) Sumber: Dokumentasi peneliti

Gambar 3. Gudang PT ABS (tampak dalam)

(30)

Gambar 4. Salah satu pangkalan PT ABS Sumber: Dokumentasi peneliti

Gambar 5. Identitas Perusahaan (Papan nama) di Truk Sumber: Dokumentasi peneliti

Lampiran 11: Panduan Wawancara

Wawancara yang dilakukan peneliti merupakan wawanca

ra tidak terstruktur, agar informasi yang didapat lebih mendalam, sehingga peneliti hanya menggunakan kerangka pertanyaan sebagai panduan saat wawancara, antara lain:

1. Wawancara dengan Perusahaan - Komunitas menurut PT ABS

- Pengaruh komunitas terhadap perusahaan

(31)

- Kegiatan bersama komunitas

- Saluran dan media komunikasi yang digunakan dalam menjalin komunikasi dengan komunitas

- Pihak yang terlibat dalam menjalin hubungan dengan komunitas - Kendala saat menjalin komunikasi dengan komunitas

- Manfaat community relations bagi PT ABS

2. Wawancara dengan komunitas

- Pandangan komunitas mengenai PT ABS

- Pengaruh keberadaan perusahaan bagi komunitas - Kegiatan bersama perusahaan

- Saluran dan media komunikasi yang digunakan dalam menjalin hubungan dengan perusahaan

- Kendala komunikasi dengan perusahaan - Manfaat menjalin hubungan dengan PT ABS

(32)

Lampiran 12: Matriks

Temuan Data Penjelasan Hasil Wawancara dengan PT ABS

Hasil Wawancara dengan Komunitas Bentuk

community relations ada dua yaitu program dan kegiatan

‐ Program community relations merupakan program

kemitraan kerja antara

komunitas sebagai pangkalan dan membuka toko kecil, maupun perusahaan dengan

komunitas yang menjadi

karyawan operasional

‐ Tujuan program community relations: untuk meningkatkan perekonomian dan

memberdayakan masyarakat sekitar

‐ Kegiatan community relations merupakan kegiatan yang bersifat informal dan

kekeluargaan bagi komunitas non mitra kerja

‐ Tujuan kegiatan community relations:

Membina

“Salah satu bentuk hubungan dengan komunitas yang sifatnya profesional ya dengan

menjadikan mereka pangkalan kami.

Kami buat kontrak kerja dengan jangka waktu 10 tahun dengan modal tabung yang kami pinjamkan ke mereka” (Joesach)

“Kalo informal itu hubungan kami dengan komunitas yang tidak menjadi rekan kerja kami, jadi komunitas secara umum, kalo profesional kan sifatnya formal ada keterikatan kontrak kerja”

“Program yang

“Saya jadi pangkalan sejak tahun 2011

sampai sekarang”

(Wawancara dengan Ari)

“Saya terlibat dalam kegiatan sama komunitas dan karyawan, ya meskipun cuma kumpul-kumpul tapi kan bisa sambil ngomong- ngomong, apalagi warga sini tu senengnya ngumpul”

(Wawancara dengan Eddi).

“Kegiatan

mereka, hmmm...

Arisan, sosialisasi, berbuka bersama, kumpul-kumpul, itu saja sih yang saya tahu biasanya”

(33)

hubungan baik jangka panjang dengan

komunitas

kami lakukan sebenarnya bertujuan untuk membantu

masyarakat sekitar agar dapat hidup lebih baik dan mapan secara ekonomi, yaitu dengan menjadikan mereka agen, memberi mereka modal tabung untuk berjualan di toko- toko kecil, dan menjadikan mereka bagian dari

karyawan

operasional kami (Wawancara dengan Febbi).

“Bedanya kalo program kan ada jangka waktunya ya, terikat dengan kontrak kerja.

Pemutusan hubungan kemitraan bisa terjadi dari kami maupun komunitas sedangkan kegiatan tidak ada jangka waktunya, karna tujuannya kan untuk membangun

hubungan”

(Wawancara dengan Joesach Widjaja)

“Kegiatan kami dengan komunitas kebanyakan sifatnya non formal ya seperti makan bersama, berbuka bersama, arisan,

(Wawancara dengan Yoyok)

“Perlakuan mereka baik kok, sejauh ini

hubungan kami kan tidak sebatas hubungan

professional saja ya tapi juga hubungan interpersonal.

Hubungan

komunitas dengan karyawan

perusahaan baik”

(Wawancara dengan Eddi)

(34)

atau kadang sekedar kumpul- kumpul untuk membicarakan perkembangan usaha mereka, kan kami memberi modal pinjaman tabung masing- masing 50 tabung untuk membantu mereka berjualan meskipun sekedar sebagai usaha sampingan”.

(Wawancara dengan Febbi).

Proses community relations:

1. Menetapkan sasaran 2. Mengenali

komunitas 3. Menjalin

komunikasi dengan komunitas

‐ proses pengelolaan hubungan

‐ penerapan pengelolaan hubungan timbal balik dengan komunitas

‐ ada publik yang terlibat, salah satunya

komunitas yang berpengaruh besar bagi perusahaan

‐ PT ABS menetapkan tahapan proses sebelum menentukan aktivitas community relations yang tepat bagi komunitas Tawangmangu

‐ PT ABS menjalin relasi dengan ketua RT setempat

“Publik kami tentu luas ya, ada konsumen, masyarakat, pemerintah termasuk Pertamina,

komunitas sekitar, pangkalan kami, dan masih banyak lagi” (Wawancara dengan Febbi).

“Semua publik kami itu berpengaruh besar terhadap kelangsungan perusahaan kami, tidak terkecuali komunitas. Kami mendirikan gudang kan di sekitar masyarakat ya tentu saja kami butuh ijin dari mereka. Tanpa persetujuan dari mereka kan tidak mungkin ada gudang kami di sana”

(Wawancara dengan

“Saya terlibat dalam kegiatan sama komunitas dan karyawan, ya meskipun cuma kumpul-kumpul tapi kan bisa sambil ngomong- ngomong, apalagi warga sini tu senengnya ngumpul” (Eddi)

“Ada, mereka selalu

berkomunikasi dengan komunitas tapi lewat

karyawan. Ya

(35)

untuk menetapkan sasaran dan mengenal karakteristik komunitasnya

‐ PT ABS menjalin komunikasi dengan komunitas dengan perantara karyawan operasional

Joesach)

“Kami

berhubungan baik dengan komunitas dan mengenal mereka melalui RT setempat yang kami jadikan sebagai saluran penghubung kami dengan

perusahaan”

(Wawancara dengan Febbi).

“Upaya mengenali komunitas

menentukan aktivitas apa yang kami lakukan bersama komunitas agar saling

menguntungkan”

(Wawancara dengan Febbi).

“Karyawan selalu terlibat dalam proses menjalin relasi dengan komunitas, bagaimanapun kesamaan latar belakang

pendidikan, budaya maupun sosial ekonomi memudahkan karyawan untuk masuk dalam komunitas dan berinteraksi dengan mereka”

mungkin pihak perusahaannya sibuk ya, jadi mereka menggunakan karyawan untuk jadi perantara, apalagi

karyawannya juga beberapa kan warga sini juga jadi lebih kenal dekat dengan warga” (Yoyok).

Terjadi konflik

komunikasi Ada salah satu “Nah, Sarman juga mendukung

“Karyawan ABS sendiri dulu pernah bilang

(36)

antara perusahaan dengan komunitas

karyawan operasional PT ABS bernama Sarman memberikan informasi salah kepada komunitas terkait peraturan baru Pertamina

kecurangan tersebut karena dia kan jadi tetap bisa jual dengan harga lama.

Cuma kalo harganya nda jelas gini, pangkalan jadi nda bisa buat surat izin pembukaan usaha yang disyaratkan Pertamina itu”

(Wawancara dengan Atmo)

“Saat karyawan kami kecewa terus memberitahukan informasi kepada komunitas itulah yang membuat komunitas tidak menerima informasi secara penuh sesuai yang perusahaan maksudkan.

Kesalahpahaman justru terjadi akibat hal tersebut.

Namanya orang kecewa, kan tidak dipungkiri pesan yang disampaikan ditambah-tambahi atau malah

dikurangi”

(Wawancara dengan Febbi).

kalo nda perlu lah ngikutin syarat Pertamina segala, uda harga

diturunin, syarat malah dipersulit”

(Wawancara dengan Surip)

“Jarang juga, mbak, baru sekarang- sekarang ini aja pas ada masalah sama pangkalan mereka mulai ikut turun untuk bicara sama mereka langsung. Selain itu kan ada karyawan yang curang, jadi pihak perusahaan nda mau lengah lagi”

(Wawancara dengan Yoyok)

Upaya penyelesaian konflik

-Mengubah tahapan proses community relations -Mengubah aktivitas community

“Konflik kami dengan komunitas masih sedang dalam upaya

penyelesaian.”.

“Sasaran kami sekarang difokuskan pada komunitas

(37)

relations yang jadi mitra kerja kami, karena kalo sama

komunitas non mitra kerja tidak ada masalah kan.

Untuk itu perbaikan hubungan harus terlebih dahulu dilakukan pada komunitas mitra kerja agar tidak terjadi konflik lagi ke depannya. Untuk komunitas secara umum yang tidak ada hubungan kemitraan dengan kami tinggal kami jaga dan pelihara saja agar tetap berhubungan baik”

(Febbi) Perubahan

bentuk community relations PT Amita Bara Sejahtera pasca konflik

Perubahan dalam tahap dan bentuk community

relations, terutama difokuskan pada kegiatan

komunitas mitra kerja

“Kami tambahkan kegiatan untuk komunitas yang jadi mitra kerja kami berupa sosialisasi.

Tidak terlalu formal agar kesannya tetap santai tapi

sebenarnya

“Mereka ngadakan

kegiatan kumpul- kumpul ngitu.

Masyarakat sini itu suka kumpul- kumpul, mbak.

Jadi kalo ada informasi yang

(38)

pembicaraan mengarah pada hubungan secara profesional antara perusahaan dengan pangkalan” (Febbi)

“Sosialisasi awal bulan Mei iki, sukses seh orang- orang pangkalan paham kabeh.

Campur wes bahasane mbak, Jowo Medura, biar lebih akrab kan enak ngomongnya, sing penting lak maknae ditangkep jelas sama warga (Atmo)

memang lebih baik diomongkan bareng-bareng sama warga jadi kesannya nda kaku gitu”

(Yoyok)

“Itu soal mau dipinjemi tabung lagi sama ada tawaran kredit triseda buat anter-anter elpiji gitu. Kalo gini saya ngerti, saya juga lebih tenang ternyata nda serumit katanya (pembuatan surat), apalagi perusahaan memperhatikan keresahan kami karena harga turun dan ikut nuruno penghasilan mangkanya mau ada peminjaman tabung lagi sama kredit triseda”

(39)

(Wawancara dengan Surip).

Ow iya bener. Aku setuju sama sosialisasi yang sekarang karena tidak terlalu formal dan meskipun santai tapi ngerti apalagi masalah surat itu ternyata tidak serumit awalnya, kita semua juga dijelaskan untuk ngembangkan bisnis

(Wawancara dengan Ari) Manfaat

Community Relations

Bagi perusahaan:

-image positif -keuntungan secara bisnis karena ada

pangkalan sebagai distributor dan penyerapan karyawan

Bagi komunitas:

-Peningkatan secara ekonomi -Hubungan baik dengan

perusahaan

“Kami ingin memberi dampak buat masyarakat yang jangka panjang, oleh karena itu kami buat saat ini

kegiatan community relations yang sifatnya pembelajaran sehingga masyarakat

komunitas bisa jadi lebih mandiri dari sebelumnya”

(Wawancara dengan Joesach)

Ada sih mbak, saya dulu kan cuma buka toko kecil sekarang tambahan penghasilan ada dari menjadi pangkalan PT ABS, mereka pinjamkan 50 tabung untuk modal karena beli tabung kan agak mahal, waktu dulu aja uda 130 ribu per tabung

sekarang uda naik lagi. Karna tabung uda dipinjami sama perusahaan, saya tinggal beli isi ulangnya aja 11 ribu (Wawancara dengan Eddi)

(40)

“Kami ingin berdampak positif untuk warga sekitar, baik dengan

menjadikan mereka mitra kerja maupun menarik mereka untuk jadi karyawan”

(Joesach)

“Hubungan perusahaan dengan komunitas sangat baik, mereka memberikan kesempatan kami untuk

memperoleh pendapatan lebih dengan menjalin pangkalan mereka. Saya dulunya cuma kerja jadi buruh kasar mbak, nda tentu kalo ada kerjaan ya kerja kalo nda ya uda nganggur tapi sekarang kan bisa nyambi kerja di rumah jualan gas” (Wawancara dengan Ari).

Gambar

Gambar 1. Gudang PT ABS (Tampak samping)  Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 4. Salah satu pangkalan PT ABS  Sumber: Dokumentasi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Berhubungan dengan bentuk CAI Instructional games, diharapkan akan didapatkan proses pembelajaran menarik yang dikemas dalam bentuk permainan sehingga muncul minat

Tolonglah kami ya Tuhan, agar ibadah-ibadah mempertemukan kami dengan Sang Mahakuasa, yang bukan hanya kami akui dengan mulut kami, tetapi juga dengan hidup

23 Tahun 2012 Tentang Perlindungan Anak Pasal 39 ayat (1) menyebutkan bahwa pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak

Penelitian yang dilakukan oleh Kartika & Wulan (2013) memperjelas hal tersebut, budaya keselamatan pasien terutama non blaming culture dan budaya belajar dari insiden

Susunan Pohon Jaringan Global Susunan Pohon Jaringan Utama Kualifikasi Level 3 (GOLD) Kualifikasi Level 3 (GOLD) Dibayar HARIAN Dibayar HARIAN.. BR =

1. Harapan kosumen, berdasarkan indikator Respon yang cepat dari toko penyedia pembayaran menggunakan Shopeepay, namun kenyataanya dengan respon yang kurang cepat

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kedelai, isolat protein kedelai, kedelai yang ditambahkan dekstrin, serta dua puluh produk minuman bubuk komersial berbasis

Dalam Kerja Praktek yang penulis jalani di Quality Control Power Cable khususnya untuk kabel tenaga tegangan menengah 20 kV, dengan mengacu pada SPLN