• Tidak ada hasil yang ditemukan

standar kep 2016

N/A
N/A
rizky

Academic year: 2023

Membagikan "standar kep 2016"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR KETENAGAAN KEPERAWATAN DI RUANG KEPERAWATAN

RS. MITRA MULIA HUSADA TAHUN 2016

A. Pendahuluan

Sejalan dengan berkembangnya zaman, pelayanan kesehatan pun mengalami perkembangan dalam upaya menghadapi menghadapi era globalisasi yang menuntut persaingan yang cukup tinggi baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. Adanya tuntutan dari pelanggan terhadap pelayanan yang cepat, akurat, bermutu dan dengan biaya yang terjangkau perlu diantisipasi dengan pemberian pelayanan yang berkualitas dan akuntable. Mengingat tenaga keperawatan merupakan petugas Front Line yang 24 jam serta kontak langsung dengan pasien maka penyelenggaraan keperawatan tersebut harus dilaksanakan oleh tenaga- tenaga profesional. Profesionalisme tersebut akan tercapai bila kompetensi keperawatan dapat dipertanggungjawabkan disesuaikan dengan beban kerja di rumah sakit. Beban kerja yang berlebihan dapat mengganggu profesionalisme tersebut mengingat perawat sebagai pemberi pelayanan juga mempunyai keterbatasan yang relatif.

Sebagai key person dalam penentuan kualitas pelayanan kesehatan dan keperawatan juga merupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit, maka perlu dilakukan manajemen ketenagaan yang berfokus kepada efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan.

Berdasarkan hal di atas, maka pemenuhan tenaga perawat sangat kompleks sehingga perlu memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan beban kerja perawat seperti jumlah klien yang dirawat perhari, kondisi atau tingkat ketergantungan klien, tingkat hunian, kondisi rumah sakit dan sebagainya.

(2)

B. Pengertian

Standar kebutuhan tenaga keperawatan adalah suatu pola untuk menghitung kebutuhan tenaga keperawatan baik secara kualitatif maupun kuantitatif di suatu ruangan tertentu. adapun penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan banyak metode atau cara antara lain Formula Rasio/Tipe RS (Permenkes No 262/1979), Metode Gillies, dan Standar Ketenagaan Perawat dan Bidan di Rumah Sakit (Depkes, 2005).

Penggunaan metode tersebut disesuaikan dengan kondisi/luas rumah sakit, kemampuan dan tingkat ketergantungan pasien.

C. Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat di Rumah Sakit

Ada beberapa situasi yang harus dipertimbangkan dalam melakukan analisis ketenagaan, antara lain :

1. Adanya perluasan rumah sakit sehingga berdampak pada penambahan atau perubahan tempat tidur, dan berdampak pada perubahan rasio kebutuhan tenaga perawat.

2. Adanya berbagai perubahan jenis pelayanan dan fasilitas rumah sakit, yang akan berdampak pada peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR).

3. Adanya penurunan motivasi dan prestasi kerja, hal ini bisa terjadi karena kerja yang ketat dan beban kerja yang berat.

4. Adanya keluhan tentang pelayanan yang diterima oleh klien.

D. Cara Penghitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Keperawatan RS. Mitra Mulia Husada Tahun 2016

Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan di Rumah Sakit Mitra Mulia Husada tahun 2012 menggunakan Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat dan Bidan yang dikeluarkan oleh Dirjen Yan-Med Depkes RI (2005) pada masing-masing unit pelayanan keperawatan dengan memperhatikan kebutuhan masing-masing ruangan, seperti :

1. Untuk Ruang Rawat Inap Kelas I ( Teratai ) & Kelas II-III ( Mawar –Kenanga ) menggunakan metode perhitungan ruang rawat inap.

(3)

2. Untuk ruang perawatan VIP ( Bugenvile ) , Anak ( Edelweis ) & Anggrek kelas III menggunakan metode tingkat ketergantungan pasien terhadap pelayanan keperawatan

Hasil perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan di RS Mitra Mulia Husada adalah sebagai berikut :

1. Untuk perhitungan tenaga perawat di Ruang Rawat Inap Tenaga Perawat (TP) : Jumlah jam perawat

Jam efektif perawat Loss Day (LD) :

Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar x jumlah perawat tersedia

Jumlah hari kerja efektif a. Jumlah hari minggu : 52 hari

Cuti : 12 hari

Hari besar : 14 hari

Jumlah : 78 hari

b. Jumlah hari dalam 1 tahun : 365 hari

c. Jumlah hari kerja efektif : 365 – 78 = 287 hari Faktor Koreksi (FK) : 25% (TP + LD)

Total Perawat : TP + LD + FK

(4)

2. Perhitungan tenaga perawat di ruang rawat inap

a. Ruang VIP dan Kelas I

No Kategori Rata-rata jumlah

pasien/hari Jumlah jam

perawat/hari Jumlah jam perawatan ruangan/hari (c x d)

A B C D E

Askep Ringan Askep Sedang Askep Berat

1 1 1

4 6 8

4 6 8

Jumlah 3 18

Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

Jumlah jam perawatan ruangan/hari = 18 : 7 = 2.57 = 3 Perawat Jam kerja efektif perawat

Ditambah (faktor koreksi) dengan loss day : (52 + 12 + 14) x 3 = 0.8 = 1 perawat 287

Non nursing jobs 25% = (3 + 1) x 25% = 1

Jadi jumlah tenaga yang diperlukan 3+ 1 + 1= 5 orang perawat pelaksana b. Kelas I ( Teratai )

No Kategori Rata-rata jumlah pasien/hari

Jumlah jam perawat/hari

Jumlah jam perawatan ruangan/hari (c x d)

A B C D E

Peny. Dalam Bedah Anak Syaraf

2 2 1 2

4 4,5 4,5 4

8 9 4,5

8

Jumlah 7 29,5

Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

Jumlah jam perawatan ruangan/hari = 29,5 :7 = 4,21 = 4 Jam kerja efektif perawat

Ditambah (faktor koreksi) dengan loss day : ( 52 + 12 + 14 ) x 4 = 1 Perawat 287

Non nursing jobs 25% = (4 + 1) x 25% = 1

(5)

Jadi jumlah tenaga yang diperlukan 4+ 1 + 1 = 6 orang perawat pelaksana

c. Ruang Anak ( Edelweis ) dan Anggrek kelas III

No Kategori Rata-rata jumlah

pasien/hari Jumlah jam

perawat/hari Jumlah jam perawatan ruangan/hari (c x d)

A B C D E

Askep Ringan Askep Sedang Askep Berat

3 5 2

4 6 8

12 30 16

Jumlah 10 58

Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

Jumlah jam perawatan ruangan/hari = 58 : 7 = 8 Perawat Jam kerja efektif perawat

Ditambah (faktor koreksi) dengan loss day : ( 52 + 12 + 14 ) x 8 = 2 Perawat 287

Non nursing jobs 25% = (8 + 2) x 25% = 2,5 = 2

Jadi jumlah tenaga yang diperlukan 8 + 2 + 2 = 12 orang perawat pelaksana

d. Ruang kelas II & III ( Mawar & Kenanga ) No Kategori Rata-rata jumlah

pasien/hari Jumlah jam

perawat/hari Jumlah jam perawatan ruangan/hari (c x d)

A B C D E

Peny. Dalam Bedah Syaraf

16 8 3

4 4,5

4

64 36 12

Jumlah 27 112

Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

Jumlah jam perawatan ruangan/hari = 112 : 7 = 16 Perawat Jam kerja efektif perawat

Ditambah (faktor koreksi) dengan loss day : ( 52 + 12 + 14 ) x 16 = 4 Perawat 287

Non nursing jobs 25% = (16 + 4 ) x 25% = 5

(6)

Jadi jumlah tenaga yang diperlukan 16 + 4 + 5 = 25 orang perawat pelaksana

e. Ruang OK

No Kategori Rata-rata jumlah

pasien/hari

Jumlah jam perawat/hari

Jumlah jam perawatan ruangan/hari (c x d)

A B C D E

Operasi Kecil Operasi sedang Operasi Besar

1 2 2

1 2 5

1 4 10

Jumlah 5 15

Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

[ Jumlah jam perawatan/hari X Jmlh Operasi ] X Jmlh prwt dalam Tim = Jam kerja efektif perawat

[ ( 1 x 1 ) + ( 2 x 2 ) + ( 2 x 5 ) ] x 2 = 15 X 2 = 4

7 7

Ditambah (faktor koreksi) dengan loss day : ( 52 + 12 + 14 ) x 4 = 1 Perawat 287

Non nursing jobs 25% = ( 3+ 2 ) x 25% = 1

Jadi jumlah tenaga yang diperlukan 3 + 1 + 1 = 6 orang perawat pelaksana

f. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Rata-rata jumlah pasien/hari : 16 orang Jumlah jam perawatan/hari : 3 jam Jam efektif perawat/hari : 7 jam Jadi kebutuhan tenaga keperawatan di IGD :

16 x 3 = 7 orang Loss Day (78 x 7 ) = 2 perawat pelaksana

7 287

Non nursing jobs 25% = ( 7+1 ) x 25% = 2

Jadi jumlah tenaga yang diperlukan 7 + 2 + 2 = 11 orang perawat pelaksana

(7)

g. Ruang Bersalin (VK)

a. Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I sampai kala IV : 4 jam/pasien

b. Observasi dan perawatan masa nifas di VK : 2 jam/pasien (jumlah jam perawatan : 6 jam/pasien)

c. Jam efektif kerja bidan 7 jam/hari d. Rata-rata jumlah pasien/hari : 2 pasien Jumlah bidan yang diperlukan :

2 x 6 = 2 Loss Day (78 x 2) = 1 orang bidan pelaksana 7 287

Non nursing jobs 25% = (2 +1) x 25% = 1

Jadi jumlah tenaga yang diperlukan 2 + 2 +1= 5 orang bidan pelaksana

No Kategori Rata-rata jumlah

pasien/hari Jumlah jam

perawat/hari Jumlah jam perawatan ruangan/hari (c x d)

A B C D E

Askep Ringan Askep Sedang Askep Berat

2 4 2

4 6 8

12 24 16

Jumlah 8 48

Jumlah perawat yang dibutuhkan adalah :

Jumlah jam perawatan ruangan/hari = 48 : 7 = 7 bidan Jam kerja efektif perawat

Ditambah (faktor koreksi) dengan loss day : ( 52 + 12 + 14 ) x 7 = 2 bidan 287

Non nursing jobs 25% = ( 7 + 2 ) x 25% = 2

Jadi jumlah tenaga yang diperlukan 7 + 2 + 2 = 11 orang bidan pelaksana TOTAL TENAGA = 5 ( VK ) + 11 ( Bangsal )

(8)

= 16 Bidan Pelaksana

STANDAR KETENAGAAN KEPERAWATAN RS. MITRA MULIA HUSADA

TAHUN 2016

Berdasarkan cara penghitungan ketenagaan keperawatan yang di buat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Depkes 2005, maka dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah tenaga yang diperlukan di ruang-ruang perawatan seperti terlihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1

Standar Ketenagaan Keperawatan

No Ruangan Kebutuhan Tenaga berdasarkan

Standar Depkes (orang)

1 IRNA ( VIP,Kls I,II,III & Anak ) 48

2 O.K 6

3 UGD 11

4 Ruang Bersalin ( V.K ) 16

JUMLAH 81

Analisa data :

Berdasarkan tabel 1 di atas, maka jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan di RS. Mitra Mulia Husada pada periode Juni tahu 2016 berdasarkan penghitungan sesuai dengan standar ketenagaan yang di tetapkan oleh Depkes 2005 adalah berjumlah 80 orang tenaga keperawatan.

Kepala Bidang Keperawatan

(9)

Andy Maulana Yusup, AMd.Kep

STANDAR KETENAGAAN KEPERAWATAN DI RS MITRA MULIA HUSADA

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEPERAWATAN

(10)

TAHUN 2016

EVALUASI

PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN RSU MITRA MULIA HUSADA

SEMESTER I ( JANUARI-JULI ) TAHUN 2016 I. Pendahuluan

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang.

Di dalam menjalankan fungsinya diharapkan senantiasa memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, adapun faktor yang paling dominan adalah sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam pemberian pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Perawat sebagai key person merupakan sumber daya manusia yang mempunyai kontribusi terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit karena sebagai pemberi pelayanan yang kontak langsung, 24 jam, berkesinambungan dan secara kuantitatif merupakan petugas Rumah Sakit yang paling banyak.

Sumber daya manusia yang terlibat secara langsung dalam pemberian pelayanan kepada pasien adalah dokter, perawat, bidan serta tenaga penunjang lainnya.

Diantara tenaga tersebut, tenaga perawat dan bidan yang menempati urutan jumlah terbanyak sekitar 40% (Dirjen Yan-Med Depkes RI, 2002). Walaupun secara kuantitatif jumlah tenaga keperawatan mempunyai prosentase terbesar di Rumah Sakit tapi belum tercapainya kualitas pelayanan keperawatan bermutu karena belum seimbangnya jumlah tenaga keperawatan dengan beban kerja di Rumah Sakit yang berjalan 24 jam.

(11)

Perlunya standarisasi dari tenaga keperawatan dengan beban kerja tersebut memerlukan evaluasi yang terus menerus sehingga tujuan pelayanan keperawatan yakni terciptanya kenyamanan dan kepuasan pasien dapat tercapai. Belum tercapainya tujuan tersebut karena adanya permasalahan di bidang ketenagaan yakni belum adanya standar tenaga keperawatan yang dapat menunjang pelayanan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit.

Perlunya evaluasi dari pemenuhan standar terhadap pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan yang mencakup jumlah, jenis dan kualifikasi sehingga pemberian pelayanan keperawatan dapat berjalan efektif dan efesien.

II. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui ketersediaan jumlah tenaga keperawatan di Rumah Sakit Mitra Mulia Husada melalui standar ketenagaan yang diterapkan sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan secara efektif dan efisien sesuai dengan standar pelayanan asuhan keperawatan yang komprehensif kepada pasien yang dirawat.

b. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya jumlah kebutuhan tenaga keperawatan (kekurangan/kelebihan) di setiap unit perawatan Rumah Sakit Mitra Mulia Husada.

2. Diketahuinya efektifitas dan efisiensi pendayagunaan tenaga keperawatan secara optimal.

III. Sasaran

Tenaga Keperawatan yang ada di RS. Mitra Mulia Husada

IV. Proses Evaluasi

Kegiatan perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan dilakukan dengan menghitung jumlah tenaga keperawatan yang ada di Rumah Sakit Mitra Mulia Husada. Setelah proses penghitungan selesai, maka dilakukan pendekatan penghitungan tenaga berdasarkan standar yang telah ditetapkan guna mengidentifikasi kekurangan tenaga keperawatan di tiap unit ruangan.

(12)

Penghitungan dilakukan berdasarkan ketergantungan pasien terhadap pelayanan keperawatan. (Hasil perhitungan tenaga keperawatan terlampir.)

V. Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi dibuat dalam dua periode, periode pertama ( Januari – Juli ) Tahun 2012) dibuat pada awal Bulan Agustus tahun 2012.

Dari hasil penghitungan tenaga keperawatan yang telah dilakukan, maka didapat beberapa ruangan yang kekurangan atau kelebihan tenaga, seperti tergambar didalam tabel dibawah ini.

JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DI RS MITRA MULIA HUSADA

TAHUN 2012

Berdasarkan standar ketenagaan menurut Depkes terhadap tenaga keperawatan yang saat ini ada di RS. Mitra Mulia Husada, maka dapat terlihat jumlah tenaga yang dibutuhkan pada tahun 2012, yaitu :

Tabel 1

Jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan

No Ruangan Kebutuhan

Tenaga

Tenaga yang Tersedia Sekarang

Kurang (-)

Lebih (+)

1 Keperawatan 3 2 1

RUANG TINDAKAN/UNIT KHUSUS

2 HCU 6 - 6

3 Kamar Operasi (O.K) 6 7 - 1

4 UGD 11 11 - -

5 Kamar Bersalin (V.K) 5 7 - 2

RUANG RAWAT INAP 6 VIP, Kls I,II,II Anak

& perinatL 17 16 1 -

Jumlah 48 43 8 3

(13)

Tabel 2.

KEBUTUHAN KETENAGAAN RUANG KEPERAWATAN RS MITRA MULIA HUSADA TAHUN 2012

NO UNIT KERJA/

RUANGAN

Kualifikasi Pendidikan Yang Ada Saat Ini Jumlah Kualifikasi Pendidikan Yang Dibutuhkan Jumlah S1 Kep DIII Kep DIII Keb DIV Keb S1 Kep DIII Kep DIII Keb DIV Keb

1 Kantor Keperawatan 1 1 - - 2 3 - - - 3

1 R. Rawat inap 3 13 - - 16 4 14 - - 18

2 UGD - 10 1 - 11 - 11 - - 11

3 O.K 1 6 - - 7 6 - 6

4 Kebidanan VK 7 - 7 7 1 8

5 HCU - - - - - - 2 2

JUMLAH 5 30 8 43 7 33 7 1 48

Keterangan :

S1 Keperawatan : 7-5 = (-) 3 orang D3 Keperawatan : 30-33 = (+) 3 orang D3 Kebidanan : 7-8 = (+)1 orang D4 Kebidanan : 0-1 = (-) 1 orang

(14)

Berdasarkan data diatas diketahui sebagai berikut :

Dari hasil penghitungan tenaga keperawatan, terdapat beberapa ruangan yang mempunyai kekurangan tenaga dan kelebihan tenaga, untuk saat ini jumlah tenaga yang ada sudah mencukupi dalam melaksanakan pelayanan keperawatan. Sewaktu – waktu bila ada salah satu ruangan yang kekurangan tenaga maka Kepala Bidang Keperawatan berkoordinasi dengan Kepala Ruangan untuk memobilisasi tenaga dari tempat lain yang jumlah pasiennya lebih sedikit.

Sedangkan untuk pemenuhan jumlah perawat sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka Kepala Bidang Keperawatan mengajukan usul kepada Direktur RS untuk penambahan jumlah tenaga berdasarkan standar tenaga keperawatan di Rumah Sakit Mitra Mulia Husada ( Terlampir )

VI. Kesimpulan

Dari hasil penghitungan tenaga keperawatan, terdapat beberapa ruangan yang mempunyai kekurangan tenaga.

VII. Saran

1. Mengupayakan pemenuhan jumlah perawat secara kuantitatif sehingga tujuan layanan keperawatan tercapai.

2. Untuk dapat memenuhi jumlah perawat sesuai denga standar yang telah ditetapkan, maka Kepala Bidang Keperawatan mengajukan usul kepada Direktur RS Mitra Mulia Husada untuk penambahan jumlah tenaga.

Bandar Jaya, Agustus 2012 Kepala Bidang Keperawatan

Andy Maulana Yusup, AMd.Kep

(15)

Nomor : /Kep. RSMH/VIII/2012

Lampiran : 1 (Evaluasi tentang pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan) Perihal : Pemenuhan Tenaga keperawatan

Kepada Yth,

Direktur Rumah Sakit Mitra Mulia Husada Di tempat

Dengan Hormat,

Berdasarkan hasil evaluasi tentang pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan di Rumah Sakit Mitra Husada periode Januari s/d Juli 2012 kami laporkan bahwa dengan penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan bedasarkan standar Depkes RI 2005,masih terdapat kekurangan tenaga keperawatan di Rumah Sakit Mitra Husada sebanyak 7 orang.

Untuk itu kami mohon penambahan tenaga keperawatan sesuai dengan penghitungan standar Depkes RI th 2005 sehingga penyelenggaraan Askep berjalan maksimal.

Demikian laporan ini kami buat untuk di tindak lanjuti. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bandar Jaya, Agustus 2012

Kepala Bidang Keperawatan

Andy Maulana Yusup,AMd.kep

RS. MITRA MULIA HUSADA

Jln. Proklamator Raya No. 162-164 Bandar Jaya Kab. Lampung Tengah

(16)

Nomor :

Lampiran : 1 (Evaluasi tentang pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan) Perihal : Pemenuhan Tenaga keperawatan

Kepada Yth,

Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Mitra Mulia Husada Di tempat

Dengan Hormat,

Menindaklanjuti laporan saudara tentang evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan di Rumah Sakit Mitra Mulia Husada periode Januari s/d Juli 2012 kami sampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan akan menjadi prioritas kami di Tahun 2012 ini secara bertahap.

Atas kerja samanya selama ini kami ucapkan terima kasih.

Bandar Jaya, Agustus 2012

Direktur RS Mitra Mulia Husada

Dr. Imil

RS. MITRA MULIA HUSADA

Jln. Proklamator Raya No. 162-164 Bandar Jaya Kab. Lampung Tengah

Referensi

Dokumen terkait

Kami mohon kesediaan bapak/ibu/saudara/i membantu kami dalam penelitian mengenai rekam medis di Jakarta. Untuk itu, kami meminta waktu Anda untuk memenuhi

Untuk menghindari terjadinya kekurangan persediaan, maka perlu ditentukan safety stock yang optimal pada service level yang ditetapkan oleh rumah sakit sesuai

Skripsi Reception Analysis Khalayak Remaja Kota ..... ADLN - Perpustakaan

Dengan demikian, hasil pengamatan para pedagang Gujarat di abad 14 M tentang kondisi masyarakat muslim pribumi yang pasif, merupakan closing statement yang menunjukkan

Dalam sebuah perusahaan mesin-mesin produksi merupakan faktor produksi yang sangat penting terutama pada era globalisasi seperti saat ini,maka Perusahaan Rokok

Hasan Sadikin Bandung, mengumumkan hasil pelaksanaan Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi Pengadaan Kebutuhan AMHP Khusus SMF Orthopaedi Tahun 2017 (Lelang Ulang) RSUP

Pasien juga mengeluh nyeri saat buang air kecil yang disertai warna seperti air teh yang dirasakan kurang lebih 7 hari SMRS.. kecil yang disertai warna seperti air teh

Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh bayi baru lahir yang lahir pada kurun waktu tersebut dan dilakukan inisiasi menyusu dini di Puskesmas