• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. ANALISIS DAN DESAIN SISTEM"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Analisis Sistem Lama/Manual

Selama ini, Perusahaan jasa Angkutan PT. ‘X’ melakukan interaksi dengan customer-nya secara manual. Prosedur kerjanya dijelaskan pada sub-bab- sub-bab berikut ini.

3.1.1 Proses Trucking

Proses trucking yang dilakukan kepada customer dengan cara 4 :

a. Customer menghubungi pihak perusahaan, yang dalam hal ini diterima oleh bagian operasional. Oleh bagian operasional customer langsung diberikan konfirmasi dan kepastian kendaraan apabila pada saat itu terdapat kendaraan yang siap untuk dikirim. Bila pada saat customer melakukan order trucking tidak terdapat kendaraan yang tersedia, maka bagian operasional akan menghubungi customer yang bersangkutan pada saat kendaraan tersedia.

b. Setelah bagian operasional menerima order dari customer, bagian operasional akan memasukan data customer yang bersangkutan ke dalam daftar antrian order kendaraan.

c. Pada saat yang sudah ditentukan atau dijadwalkan, pihak perusahaan akan mengirimkan kendaraan sesuai jenis muatan yang akan diangkut, asal barang dan tujuan barang tersebut dibongkar dengan memberikan surat jalan dari perusahaan kepada pengemudi serta memberikan uang jalan.

d. Setelah proses pengangkutan muatan dilakukan dan kendaraan kembali ke pool, pengemudi memberikan sebagian dokumen yang digunakan pada saat proses pengambilan dan pengiriman muatan kepada bagian keuangan.

e. Dengan data yang ada selama proses trucking, bagian keuangan akan segera membuat dan mengirimkan faktur asli untuk ditagihkan pada customer.

Apabila pada saat pengiriman faktur asli tersebut tidak langsung dilunasi, maka

(2)

secara langsung akan diproses bagian keuangan untuk menambahkan jumlah piutang dari customer tersebut.

3.1.2 Penjualan

Pada proses penjualan ini dilakukan secara sederhana. Karena barang yang dijual pada proses ini merupakan barang sisa pemakaian/ barang bekas dari kendaraan tersebut. Proses ini juga jarang terjadi. Biasanya proses ini terjadi apabila ban bekas dan oli bekas dari kendaraan sudah terkumpul banyak. Pada proses ini pengepul barang bekas langsung datang ke bengkel perusahaan untuk melihat kondisi barang bekas tersebut, bila kondisi barang tersebut masih bisa dipakai pengepul. Bagian bengkel akan mendata semua barang yang akan dibeli dan menyerahkan pada bagain keuangan agar dapat dibuatkan nota penjualan.

3.1.3 Pembelian

Proses pembelian ini menyangkut pembelian semua sparepart dari kendaraan, baik yang digunakan untuk trucking ataupun kendaraan operasional perusahaan. Pada proses ini, pihak bengkel mengajukan permintaan barang yang dibutuhkan pada bagian bengkel ke Manager Oprasional, kemudian Manager Oprasional mengajukan order pembelian pada pihak Supplier. Setelah barang dikirim oleh Supplier dan diterima, bagian bengkel mencatat semua data barang ke dalam kartu stok barang. Bagian keuangan akan langsung membayar tagihan yang diterima atau memasukkan kedalam buku hutang. Apabila dari barang yang dibeli dari pihak Supplier terdapat kesalahan atau ketidak cocokan, maka secepatnya bagian bengkel melakukan retur kepada Supplier.

3.1.4 Penggajian

Proses penggajian ini diperoleh dari data trucking yang dilakukan oleh pihak pengemudi ditambah dengan gaji pokok yang telah ditetapkan pihak perusahaan, sedangkan untuk karyawan bagian administrasi data gaji dperoleh dari

(3)

• Direktur bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan perusahaan.

• Manager operasional yang bertanggung jawab pada semua kegiatan opersional perusahaan. Manager operasional ini memiliki bawahan :

¾ Wakil manager yang memiliki tugas membantu segala macam kegiatan operasional perusahaan.

¾ Kepala bengkel yang memiliki staff mekanik mesin yang bertugas untuk membenahi segala macam kerusakan truck perusahaan, tukang cat yang bertugas untuk melakukan pembetulan kerusakan body truck, tukang ban bertugas untuk melakukan penggantian ban apabila diperlukan serta membantu mekanik.

¾ Bagian operasional memiliki staff sopir yang bertugas sebagai pengemudi truck untuk pengangkutan, kenek yang bertugas sebagai pendamping pengemudi selama proses pengangkutan, kurir yang bertugas sebagai pengantar serta pengambil dokumen-dokumen yang diperlukan untuk jasa pengangkutan.

• Manager keuangan bertanggung jawab atas segala laporan keuangan perusahaan dan memiliki staff :

¾ Penagihan bertugas untuk melakukan penagihan kepada customer serta bertugas untuk mengirimkan faktur asli kepada customer.

¾ Staff pembuatan faktur bertugas untuk melakukan perhitungan biaya yang terjadi selama proses pengangkutan dan sekaligus membuat faktur penagihan customer.

¾ Kasir bertugas untuk memberikan uang jalan kepada pengemudi serta melakukan pembayaran segala macam tagihan yang ditujukan kepada perusahaan.

Bagan struktur organisasi pada perusahaan ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

(4)

Gambar 3.1. Susunan Organisasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’

Sumber: Olahan penulis berdasarkan naratif dari perusahaan.

3.2. Analisis Permasalahan

Dari pengamatan terhadap proses-proses kerja sistem saat ini, terdapat permasalahan-permasalahan yang muncul. Perusahaan tidak dapat melakukan pencatatan proses administrasi yang efektif, karena selama ini antara bagian operasional dengan bagian keuangan masih bekerja sendiri – sendiri sehingga untuk memperoleh data yang dibutuhkan mengalami kesulitan. Untuk memperoleh data – data biaya angkutan pihak operasional juga mengalami kesulitan, hal ini dikarenakan data yang ada kurang dikoordinasikan dengan baik. Dari bagian bengkel perusahaan tidak dapat memperoleh data yang akurat, sehingga stok sparepart yang ada juga mengalami kekosongan pada saat diperlukan.

Untuk pembuatan faktur penagihan kepada customer perusahaan juga mengalami kesulitan, yang disebabkan data trucking yang masuk dan seharusnya bias dibuatkan faktur penagihan masih belum diterima oleh bagian keuangan.

Sehingga terjadi kemunduran waktu penagihan, yang mengakibatkan adanya tunggakan keuangan. Pada saat pembagian gaji karyawan perusahaan juga terkadang mengalami keterlambatan pemberian gaji, keterlambatan ini disebabkan

(5)

3.3. Analisis Kebutuhan

Dengan adanya permasalahan-permasalahan tersebut diatas, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat menangani hal-hal berikut:

a. Pencatatan semua proses administrasi perusahaan yang meliputi proses trucking dan pendataan kendaraan yang dimiliki perusahaan.

b. Mengetahui jadwal perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), buku kir kendaraan serta masa berlaku Surat Ijin Mengemudi (SIM) pengemudi.

c. Pencatatan semua biaya yang dikeluarkan selama proses muat dan bongkar muatan.

d. Cara perhitungan gaji pengemudi dan pegawai.

e. Report kepada direktur yang terdiri dari:

• Laporan trucking

• Laporan pembelian

• Laporan laba rugi

• Laporan stok sparepart

• Laporan piutang

• Laporan hutang

3.4. Data Flow Diagram

Dari perancangan sistem di atas, dapat dibuat Data Flow Diagram dari sistem yang ditunjukkan pada Gambar 3.2.

Entity yang terlibat dalam Sistem Administrasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’ ini adalah sebagai berikut:

a. Customer Trucking : Entity yang melakukan semua jenis pemesanan yang memakai jasa trucking.

b. Customer Penjualan : Entity yang memakai semua jenis jasa penjualan yang dilakukan perusahaan.

c. Supplier : Entity yang mendukung semua jenis pembelian yang dilakukan perusahaan.

d. Direktur : Entity yang memantau semua jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan.

(6)

Laporan Penjualan

Laporan Gaji

Order Penjualan

Konfirmasi Penjualan

Pembayaran Penjualan

Nota Asli

Laporan Retur Pembelian

Laporan Hutang Laporan Piutang Laporan Stok Barang

Laporan Pembelian Laporan Trucking

Order Kendaraan

Data Pembayaran

Konfirmasi Kendaraan Pengiriman Faktur Asli

Pengriman Kedaraan pd Cust

Konfirmasi Retur Pembelian

Invoice Retur Pembelian Info Retur Pembelian

Pengurangan Kredit Pembelian

Pengiriman Brg dr Supp

Invoice Pembelian Pembayaran Ke Supp

Order Pembelian

Sistem 1 informasi Administrasi

PT 'X'

+

Customer Trucking

Direktur

Supplier

Customer Penjualan

Gambar 3.2. DFD Context Diagram Sistem Administrasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’

Sistem Administrasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’ terdiri dari beberapa proses, sehingga context diagram di atas dipecah menjadi beberapa proses dalam DFD level 0 seperti pada Gambar 3.3.

Entity dan storage yang terlibat dalam Sistem Administrasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’ pada level 0 adalah sebagai berikut:

a. Proses 1, Proses Trucking : proses yang digunakan untuk mencatat transaksi trucking.

• Customer Trucking : Entity yang melakukan semua jenis pemesanan yang memakai jasa trucking.

• Order Trucking : tempat untuk menyimpan data – data order pengangkutan.

• Trucking : tempat untuk menyimpan data – data pengangkutan.

• Customer : tempat untuk menyimpan data – data customer.

(7)

b. Proses 2, Proses Penjualan : proses yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan yang dilakukan perusahaan.

• Customer Penjualan : Entity yang memakai semua jenis jasa penjualan yang dilakukan perusahaan.

• Penjualan : tempat untuk menyimpan data – data penjualan.

• Customer : tempat untuk menyimpan data – data customer.

• Barang Penjualan : tempat untuk menyimpan data – data barang yang dijual.

c. Proses 3, Proses Pembelian : proses yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan.

• Supplier : Entity yang mendukung semua jenis pembelian yang dilakukan perusahaan.

• Pembelian : tempat untuk menyimpan data – data pembelian.

• Hutang : tempat untuk menyimpan data – data hutang yang dimiliki perusahaan.

• Supplier : tempat untuk menyimpan data – data supplier.

• Barang : tempat untum menyimpan data – data barang yang dimiliki perusahaan.

• Retur Pembelian : tempat untuk menyimpan data – data retur pembelian yang dilakukan perusahaan.

d. Proses 4, Proses Retur Pembelian : proses yang digunakan untuk mencatat semua transaksi retur pembelian yang dilakukan perusahaan.

• Supplier : Entity yang mendukung semua jenis pembelian yang dilakukan perusahaan.

• Pembelian : tempat untuk menyimpan data – data pembelian.

• Hutang : tempat untuk menyimpan data – data hutang yang dimiliki perusahaan.

• Supplier : tempat untuk menyimpan data – data supplier.

• Barang : tempat untum menyimpan data – data barang yang dimiliki perusahaan.

(8)

• Retur Pembelian : tempat untuk menyimpan data – data retur pembelian yang dilakukan perusahaan.

e. Proses 5, Proses Penggajian : proses yang digunakan untuk menghitung gaji karyawan perusahaan.

• Trucking : tempat untuk menyimpan data – data pengangkutan, digunakan untuk menghitung komisi yang didapat pengemudi.

• Karyawan : tempat untuk menyimpan data – data karyawan yang bekerja pada perusahaan.

f. Proses 6, Proses Pembuatan Laporan : proses yang digunakan untuk membuat laporan trucking, laporan pembelian, laporan retur pembelian, laporan piutang, laporan hutang.

• Direktur : entity yang memantau semua jenis kegiatan yang dilakukan perusahaan.

• Trucking : tempat untuk menyimpan data – data pengangkutan.

• Pembelian : tempat untuk menyimpan data – data pembelian.

• Retur Pembelian : tempat untuk menyimpan data – data retur pembelian yang dilakukan perusahaan.

• Hutang : tempat untuk menyimpan data – data hutang yang dimiliki perusahaan.

• Piutang : tempat untuk menyimpan data – data piutang customer.

(9)

Data Tagihan Trucking

Input Data Supp

Data Biaya Spare Part

Update Data Servis

[Laporan Penjualan]

Informasi Penjualan Informasi Piutang

Informasi Pembelian Informasi Stok Barang Informasi Hutang

Pengurangan Hutang Update Data Hutang

Informasi Retur Pembelian Informasi Gaji

Informasi Trucking [Laporan Gaji]

[Laporan Retur Pembelian]

[Laporan Hutang]

[Laporan Piutang]

[Laporan Stok Barang]

[Laporan Pembelian]

[Laporan Trucking]

Data Trucking Update Data Gaji

Data Gaji

Update Retur Pembelian Input Data Pembelian

Update Brg Retur Pembelian Update Brg Pembelian

[Konfirmasi Retur Pembelian]

[Invoice Retur Pembelian]

[Pengurangan Kredit Pembelian]

[Info Retur Pembelian]

[Pengiriman Brg dr Supp]

[Invoice Pembelian]

[Pembayaran Ke Supp]

[Order Pembelian]

Cek Brg Penjualan

Update Brg Penjualan Input Data Penjualan

[Pembayaran Penjualan]

[Konfirmasi Penjualan]

[Order Penjualan]

[Nota Asli]

Input Data Cust Penj Input Data Cust

Input Detail Trucking Penambahan Piutang

Pembayaran Piutang Input Order Trucking

Info Order Trucking

[Order Kendaraan]

[Data Pembayaran]

[Konfirmasi Kendaraan]

[Pengiriman Faktur Asli]

[Pengriman Kedaraan pd Cust]

Supplier Customer

Trucking

Direktur Customer Penjualan

1.1 Proses Trucking

+

Order Trucking Piutang

Trucking

Customer

1.2 Proses Penjualan

Barang Penjualan

1.3 Proses Pembelian

+

1.4 Proses Retur

Pembelian

Pembelian

Retur Pembelian

1.5 Proses Penggajian

1.6 Proses Pembuatan

Laporan Karyawan

Hutang Service

Supplier

Gambar 3.3. DFD Level 0 Sistem Administrasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’

Dari tiap proses dalam DFD level 0 dipecah lagi menjadi beberapa subproses. Untuk subproses-subproses dari sistem trucking ditunjukkan pada Gambar 3.4. Entity, storage dan proses yang terlibat dalam Sistem Administrasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’ pada level 1 trucking adalah sebagai berikut:

a. Customer Trucking : Entity yang melakukan semua jenis pemesanan yang memakai jasa trucking.

b. Proses Order Trucking : proses yang digunakan untuk mencatat order pengangkutan yang diterima perusahaan.

(10)

c. Proses pelayanan Trucking : proses yang digunakan untuk mencatat order pengangkutan yang sudah dilakukan.

d. Proses Servis Truck : proses yang digunakan untuk mencatat semua servis kendaraan.

e. Proses Pembayaran faktur : proses yang digunakan untuk mencetak faktur yang akan ditagihkan kepada customer.

[Data Tagihan Trucking]

[Data Biaya]

[Spare Part]

[Update Data Servis]

Konfirmasi Kondisi Truck

Kondisi Truck [Input Data Cust]

[Input Detail Trucking]

[Penambahan Piutang]

[Pembayaran Piutang]

[Info Order Trucking]

[Input Order Trucking]

[Order Kendaraan]

[Pengriman Kedaraan pd Cust]

[Pengiriman Faktur Asli]

[Konfirmasi Kendaraan]

[Data Pembayaran]

Customer Trucking

Order Trucking

Piutang

Trucking

Customer 1.1.1

Order Trucking

1.1.2 Pelayanan

Trucking

1.1.3

Servis Truck

1.1.4 Pembayaran

Faktur

Service

Barang

Gambar 3.4. DFD Level 1 Sistem Trucking

Sistem kedua yaitu sistem pembelian juga dapat dibagi dalam beberapa subproses seperti terlihat pada Gambar 3.5. Entity, storage dan proses yang terlibat dalam Sistem Administrasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’ pada level 1 sistem pembelian adalah sebagai berikut:

a. Supplier : tempat untuk menyimpan data – data supplier.

b. Proses Pelayanan Pembelian : proses yang digunakan untuk order pembelian, input data supplier, serta update barang yang dibeli.

c. Proses Pemayaran Pembelian : proses yang digunakan untuk mencatat pembayaran hutang secara tunai maupun hutang.

(11)

[Update Data Hutang]

[Update Brg Pembelian]

[Input Data Pembelian]

[Input Data Supp]

[Pengiriman Brg dr Supp]

[Invoice Pembelian]

[Pembayaran Ke Supp]

[Order Pembelian]

Supplier

Barang

Pembelian

Hutang 1.3.1

Pelayanan Pembelian

1.3.2 Pembayaran

Pembelian

Supplier

Gambar 3.5. DFD Level 1 Sistem Pembelian

3.5. Entity Relationship Diagram

Berdasarkan DFD yang telah dibuat, dirancang suatu database relational dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD). Entity Relationship Diagram atau yang disingkat dengan ERD adalah suatu metode perancangan database yang sering digunakan dalam perancangan sistem database yang efektif. Dengan adanya ERD ini maka akan dapat dilihat dengan jelas tabel yang dibutuhkan dan relasi yang terbentuk antar tabel tersebut dalam aplikasi yang akan dibuat. ERD Conceptual Data Model dari sistem dapat dilihat pada Gambar 3.6.

(12)

Mendapat

Menam bah Dari

Retur Beli

Beli D Beli

Jual D Jual

Mem pengaruhi

D Retur Beli

Mengurangi Mengambi l

D Servi s Servi s

Mem egang

Mem peroleh Detai l B Tam bahan

Biaya Tam bahan

Jadwal Mem il iki Pi utang Mem il iki

Mem puny ai

T erdapat

Customer Kode Customer Nama Customer Alamat Customer Telepon Customer Fax Customer Keterangan

Jenis Angkutan Kode Jenis Angkutan Kota Tujuan Volume Angkutan Biaya Angkutan Premi Angkutan Uang Jalan

Tujuan Kode Tujuan Kota Tujuan Lama Perjalanan

Biaya Tambahan Kode Biaya Nama Biaya Keterangan Biaya

Trucking Order Kode Trucking Order Waktu Keberangkatan Waktu Kedatangan

Piutang Kode Piutang Tanggal Piutang Saldo Status

Karyawan Kode Kar Nama Kar Telp Kar Divisi Tgl Lahir Gaji Pokok Gaji Tunjangan No KTP Tgl KTP No SIM Tgl SIM

Jadwal Kendaraan Kegiatan Waktu Awal Waktu akhir

Komisi Tanggal Komisi Komisi

Trucking Biaya Tambahan Total Biaya

Kendaraan No Pol No Lambung Merek Jenis Sopir No Rangka No Mesin Tgl STNK Tgl Kir Ekor Tgl Kir Kepala

Service Kode Servis Waktu Mulai Waktu akhir

Detail Servis Kode Brg Asal Kode Brg Tujuan Stok Brg Asal Stok Brg Tujuan

Stok Barang Tgl Stok StokAwal Stok Akhir Barang

Kode Barang Nama Barang Tipe Barang Merek Is Sell Is Buy D retur Pembelian Stok

Harga Beli Harga Retur Beli Jumlah Subtotal Retur Pembelian

Kode Retur Beli Tgl Beli Tgl Retur Status Total

Supplier Kode Supp Nama Supp Alamat Supp Telp Supp Fax Supp Keterangan

Pembelian Kode Beli Tgl Beli Status Total

D Pembelian Harga Beli Jumlah Subtotal

Detail Penjualan Harga Jual Jumlah Subtotal

Penjualan Kode Jual Tgl Jual Total Hutang

Kode Hutang Tgl Hutang Saldo Status

Gambar 3.6. Entity Relationship Diagram Conceptual Data Model Sistem

(13)

KODE_TRUCKING_ORDER = KODE_TRUCKING_ORDER KODE_SUPPLIER = KODE_SUPPLIER

KODE_SUPPLIER = KODE_SUPPLIER

KODE_BELI = KODE_BELI

KODE_BELI = KODE_BELI

KODE_BARANG = KODE_BARANG KODE_JUAL = KODE_JUAL

KODE_BARANG = KODE_BARANG KODE_RETUR_BELI = KODE_RETUR_BELI

KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_SERVIS = KODE_SERVIS NO_POL = NO_POL KODE_KAR = KODE_KAR KODE_KAR = KODE_KAR

KODE_BIAYA = KODE_BIAYA KODE_TRUCKING_ORDER = KODE_TRUCKING_ORDER KODE_TRUCKING_ORDER = KODE_TRUCKING_ORDER

KODE_TRUCKING_ORDER = KODE_TRUCKING_ORDER

KODE_CUSTOMER = KODE_CUSTOMER

KODE_TRUCKING_ORDER = KODE_TRUCKING_ORDER

KODE_TUJUAN = KODE_TUJUAN

CUSTOMER KODE_CUSTOMERVARCHAR(20) NAMA_CUSTOMERVARCHAR(100) ALAMAT_CUSTOMERVARCHAR(100) TELEPON_CUSTOMERVARCHAR(20) FAX_CUSTOMERVARCHAR(20) KETERANGANVARCHAR(200) JENIS_ANGKUTAN KODE_TUJUANVARCHAR(20) KODE_JENIS_ANGKUTANVARCHAR(20) KODE_TRUCKING_ORDERVARCHAR(20) KOTA_TUJUANVARCHAR(50) VOLUME_ANGKUTANINTEGER BIAYA_ANGKUTANINTEGER PREMI_ANGKUTANINTEGER UANG_JALANINTEGER

TUJUAN KODE_TUJUANVARCHAR(20) KOTA_TUJUANVARCHAR(50) LAMA_PERJALANANTIME BIAYA_TAMBAHAN KODE_BIAYAVARCHAR(20) NAMA_BIAYAVARCHAR(100) KETERANGAN_BIAYAVARCHAR(100) TRUCKING_ORDER KODE_TRUCKING_ORDERVARCHAR(20) KODE_CUSTOMERVARCHAR(20) WAKTU_KEBERANGKATANDATE WAKTU_KEDATANGANDATE

PIUTANG KODE_PIUTANGVARCHAR(20) KODE_TRUCKING_ORDERVARCHAR(20) TANGGAL_PIUTANGDATE SALDOINTEGER STATUSINTEGER KARYAWAN KODE_KARVARCHAR(20) NAMA_KARVARCHAR(100) TELP_KARVARCHAR(20) DIVISIINTEGER TGL_LAHIRDATE GAJI_POKOKINTEGER GAJI_TUNJANGANINTEGER NO_KTPVARCHAR(20) TGL_KTPDATE NO_SIMVARCHAR(20) TGL_SIMDATE JADWAL_KENDARAAN KODE_TRUCKING_ORDERVARCHAR(20) KEGIATANVARCHA WAKTU_AWALDATE WAKTU_AKHIRDATE

R(20) KOMISI KODE_KARVARCHAR(20) TANGGAL_KOMISIDATE KOMISILONG VARCHAR

TRUCKING_BIAYA_TAMBAHAN KODE_BIAYAVARCHAR(20) KODE_TRUCKING_ORDERVARCHAR(20) TOTAL_BIAYAINTEGERKENDARAAN NO_POLVARCHAR(10) KODE_KARVARCHAR(20) KODE_TRUCKING_ORDERVARCHAR(20) NO_LAMBUNGVARCHAR(20) MEREKVARCHAR(50) JENISVARCHAR(50) SOPIRVARCHAR(20) NO_RANGKAVARCHAR(20) NO_MESINVARCHAR(20) TGL_STNKDATE TGL_KIRDATE TGL_KIR_KEPALADATE SERVICE KODE_SERVISVARCHAR(20) NO_POLVARCHAR(10) WAKTU_MULAIDATE WAKTU_AKHIRDATE

DETAIL_SERVIS KODE_BARANGVARCHAR(20) KODE_SERVISVARCHAR(20) KODE_BRG_ASALV KODE_BRG_TUJUANV STOK_BRG_ASALIN STOK_BRG_TUJUANINARCHAR(20) ARCHAR(20) TEGER TEGER STOK_BARANG KODE_BARANGVARCHAR(20) TGL_STOK STOKAWAL STOK_AKH DATE INTEGER IRINTEGER

BARANG KODE_BARANGVARCHAR(20) NAMA_BARANGVARCHAR(100) TIPE_BARANGVARCHAR(50) MEREKVARCHAR(50) IS_SELLINTEGER IS_BUYINTEGER STOKINTEGER D_RETUR_PEMBELIAN KODE_RETUR_BELIVARCHAR(20) KODE_BARANGVARCHAR(20) HARGA_BELIINTEGER HARGA_RETUR_BELIINTEGER JUMLAHINTEGER SUBTOTALINTEGER RETUR_PEMBELIAN KODE_RETUR_BELIVARCHAR(20) KODE_BELIVARCHAR(20) TGL_BELIDATE TGL_RETURDATE STATUSINTEGER TOTALINTEGER SUPPLIER KODE_SUPPLIERVARCHAR(20) NAMA_SUPPVARCHAR(100) ALAMAT_SUPPVARCHAR(100) TELP_SUPPVARCHAR(20) FAX_SUPPVARCHAR(20) KETERANGANVARCHAR(200)

PEMBELIAN KODE_BELIVARCHAR(20) KODE_SUPPLIERVARCHAR(20) TGL_BELIDATE STATUSINTEGER TOTALINTEGER D_PEMBELIAN KODE_BELIVARCHAR(20) KODE_BARANGVARCHAR(20) HARGA_BELIINTEGER JUMLAHINTEGER SUBTOTALINTEGER

DETAIL_PENJUALAN KODE_JUALVARCHAR(20) KODE_BARANGVARCHAR(20) HARGA_JUALINTEGER JUMLAHINTEGER SUBTOTALINTEGER PENJUALAN KODE_VARCHAR(20)JUAL TGL_J TOTALUALDATE INTEGER HUTANG KODE_HUTANGVARCHAR(20) KODE_SUPPLIERVARCHAR(20) TGLDATE SALDOINTEGER STATUSINTEGER

Gambar 3.7. Entity Relationship Diagram Phisical Data Model Sistem

(14)

Pada Entity relationship diagram di atas, field yang bergaris bawah menandakan bahwa field tersebut merupakan primary key dari tabel tersebut. Dari Gambar 3.6 dapat dijelaskan pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Tabel Entity Relationship Diagram Conceptual Data Model Tabel Pertama Tabel Kedua Relasi Keterangan Trucking Order Customer Many-to-One Mandatory Trucking Order Jenis Angkutan One-to-Many Mandatory

Trucking Order Piutang One-to-Many Mandatory

Trucking Order Kendaraan One-to-Many Mandatory Trucking Order Jadwal Kendaraan One-to-Many Dependency Trucking Order Trucking Biaya Tambahan One-to-Many Dependency Biaya Tambahan Trucking Biaya Tambahan One-to-Many Dependency

Tujuan Jenis Angkutan One-to-Many Dependency

Kendaraan Servis One-to-Many Mandatory

Kendaraan Karyawan Many-to-One Mandatory

Komisi Karyawan Many-to-One Dependency

Servis Detail Servis One-to-Many Dependency

Barang Detail Servis One-to-Many Dependency

Barang Stok Barang One-to-Many Dependency

Barang Detail Pembelian One-to-Many Dependency

Barang Detail Penjualan One-to-Many Dependency

Barang Detail Retur Pembelian One-to-Many Dependency Penjualan Detail Penjualan One-to-Many Dependency Pembelian Detail Pembelian One-to-Many Dependency Retur Pembelian Detail Retur Pembelian One-to-Many Dependency Retur Pembelian Pembelian Many-to-One Mandatory

Supplier Pembelian One-to-Many Mandatory

Supplier Hutang One-to-Many Mandatory

(15)

3.6. Desain Tabel

Sesuai dengan Entity Relationship Diagram (ERD) yang telah dirancang di atas, diciptakan suatu database yang terdiri dari tabel-tabel berikut:

a. Tabel karyawan : digunakan untuk menyimpan data – data dari karyawan yang terlibat dalam sistem. Field-field yang ada pada tabel karyawan dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Tabel karyawan

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_kar varchar (20) * Kode karyawan Nama_kar varchar (100) Nama karyawan Telp_kar varchar (20) Telepon karyawan Divisi Int (1) Divisi karyawan

Tgl_lahir date Tanggal Lahir karyawan Gaji_pokok Int (10) Gaji pokok karyawan Gaji_tunjangan Int (11) Gaji tunjangan karyawan No_KTP varchar (20) Nomor KTP karyawan

Tgl_KTP date Tanggal KTP karyawan

No_SIM varchar (20) No SIM karyawan

Tgl_SIM date Tanggal SIM karyawan

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

b. Tabel customer : digunakan untuk menyimpan data – data dari customer yang terlibat dalam sistem. Field-field yang ada pada tabel customer dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Tabel customer

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_cust varchar (20) * Kode customer Nama_cust varchar (100) Nama customer Alamat_cust varchar (100) Alamat customer

Telp_cust varchar (20) Nomor telepon customer Fax_cust varchar (20) Nomor faks customer

(16)

Tabel 3.3. Tabel customer ( lanjuatan ) Ket_cust varchar (200) Keterengan customer

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

c. Tabel kendaraan : digunakan untuk menyimpan data – data dari kendaraan yang dimiliki perusahaan. Field-field yang ada pada tabel kendaraan dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Tabel kendaraan

Nama Field Tipe Key Keterangan No_Pol varchar (10) * Nomor Polisi

No_Lambung varchar (20) Nomor Lambung kepala Merek varchar (50) Merek kendaraan Jenis varchar (50) Jenis/tipe kendaraan Sopir varchar (20) Nama sopir

No_Rangka varchar (20) Nomor rangka kendaraan No_Mesin varchar (20) Nomor mesin kendaraan

Tgl_STNK date Tanggal STNK

Tgl_KIR_kepala date Tanggal KIR kepala Tgl_KIR_Ekor date Tanggal KIR Ekor

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

d. Tabel barang : digunakan untuk menyimpan data – data dari barang yang dibeli oleh perusahaan maupun barang bekas pakai dari perusahaan yang nantinya akan dijual. Field-field yang ada pada tabel barang dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Tabel barang

Nama Field Tipe Key Keterangan Kode_brg varchar (20) * Kode barang Nama_brg varchar (100) Nama barang

(17)

Tabel 3.5. Tabel barang ( lanjutan )

Is_sell int (1) Status barang dapat dijual Is_buy int (1) Status barang dapat dibeli

Stok int (11) Jumlah stok barang

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

e. Tabel penjualan : digunakan untuk menyimpan data – data penjualan yang dilakukan perusahaan. Field-field yang ada pada tabel penjualan dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Tabel penjualan

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_jual varchar (20) * Kode penjualan Kode_Supplier varchar (20) Kode Supplier

Tanggal_jual date Tanggal dilakukannya penjualan Total int (11) Total pendapatan dari penjualan

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

f. Tabel detail penjualan : dihunakan untuk menyimpan data – data tentang detail penjualan yang dilakukan perusahaan. Field-field yang ada pada tabel detail penjualan dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Tabel detail penjualan

Nama Field Tipe Key Keterangan Kode_jual varchar (20) * Kode penjualan

Kode_brg varchar (20) * Kode barang yang dijual harga_jual int (11) Harga penjualan

Jumlah int (11) Jumlah barang yang dijual Subtotal int (11) Subtotal penjualan

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

(18)

g. Tabel piutang : digunakan untuk menyimpan data – data piutang customer yang dimiliki perusahaan. Field-field yang ada pada tabel piutang dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Tabel piutang

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_Piutang varchar (20) * Kode piutang

Kode_customer varchar (20) Kode customer yang melakukan piutang Tgl_piutang date Tanggal piutang customer

Saldo int (11) Jumlah piutang customer Status int (1) Status piutang customer

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

h. Tabel pembelian : digunakan untuk menyimpan data – data dari pembelian barang – barang yang dilakukan perusahaan. Field-field yang ada pada tabel pembelian dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Tabel pembelian

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_beli varchar (20) * Kode pembelian Kode_Supplier varchar (20) Kode Supplier

Tgl_beli date Tanggal dilakukannya pembelian Status int (1) Status pembelian

Total int (11) Total pengeluaran dari pembelian Keterangan : (* ) adalah Primary Key

i. Tabel detail pembelian : digunakan untuk menyimpan data – data yang berhubungan dengan detail pembelian yang dilakukan oleh perusahaan.

Field-field yang ada pada tabel order trucking dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10. Tabel detail pembelian

Nama Field Tipe Key Keterangan Kode_beli varchar (20) * Kode pembelian

(19)

Tabel 3.10. Tabel detail pembelian ( lanjutan )

Jumlah int (11) Jumlah barang yang dibeli Subtotal int (11) Subtotal pembelian

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

j. Tabel hutang : digunakan untuk menyimpan data – data hutang perusahaan pada supplier. Field-field yang ada pada tabel hutang dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Tabel hutang

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_Hutang varchar (20) * Kode hutang

Kode_Supp varchar (20) Supplier yang memberikan piutang Tgl_Hutang date Tanggal dilakukannya hutang Saldo int (11) Jumlah hutang perusahaan Status int (1) Status hutang perusahaan

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

k. Tabel retur pembelian : digunakan untuk mencatat data – data menyenai barang yang diretur kepada supplier. Field-field yang ada pada tabel retur pembelian dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Tabel retur pembelian

Nama Field Tipe Key Keterangan Kode_retur_beli varchar (20) * Kode retur pembelian Kode_beli varchar (20) Kode pembelian barang Kode_Supp varchar (20) Kode Supplier

Tgl_beli date Tanggal pembelian

Tgl_retur date Tanggal retur pembelian Status int (1) Status retur pembelian Total int (11) Total harga retur pembelian

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

(20)

l. Tabel detail retur pembelian : digunakan untuk menyimpan data – data mengenai detail barang yang diretur kepada Supplier. Field-field yang ada pada table detail retur pembelian dapat dilihat pada Tabel 3.13.

Tabel 3.13. Tabel detail retur pembelian

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_retur_beli varchar (20) * Kode retur pembelian Kode_brg varchar (20) * Kode barang yang diretur Harga_beli int (11) Harga beli barang

Harga_retur_beli int (11) Harga retur barang

Jumlah int (11) Jumlah barang yang diretur Subtotal int (11) Total harga barang yang diretur

Keterangan : (* ) adalah Primary Key

m. Tabel stok barang : digunakan untuk menyimpan data – data mengenai jumlah stok barang yang ada. Field-field yang ada pada tabel stok barang dapat dilihat pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14. Tabel stok barang

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_brg varchar (20) * Kode stok barang

Tanggal_stok date Tgl dimasukkan barang dalam stok Stok_awal int (11) Stok awal barang

Stok_sisa int (11) Stok sisa barang Keterangan : (* ) adalah Primary Key

n. Tabel Supplier : digunakan untuk mencatat data – data supplier yang biasanya dituju perusahaan untuk pembelian barang. Field-field yang ada pada tabel supplier dapat dilihat pada Tabel 3.15.

Tabel 3.15. Tabel Supplier

Nama Field Tipe Key Keterangan

(21)

Tabel 3.15. Tabel Supplier (lanjutan) Alamat_supp varchar (100) Alamat Supplier Telp_supp varchar (20) Telepon Supplier Fax_supp varchar (20) Fax Supplier

Ket_supp varchar (200) Keterangan dari Supplier Keterangan : (* ) adalah Primary Key

o. Tabel biaya tambahan : digunakan untuk mencatat data – data biaya tambahan yang terjadi selama proses trucking. Field-field yang ada pada tabel biaya tambahan dapat dilihat pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16. Tabel biaya tambahan

Nama Field Tipe Key Keterangan Kode_biaya varchar (20) * Kode biaya tambahan Nama_biaya varchar (100) biaya tambahan

Keterangan_biaya varchar (200) Alamat biaya tambahan Keterangan : (* ) adalah Primary Key

p. Tabel servis : digunakan untuk mencatat data – data servis kendaraan. Field- field yang ada pada tabel servis dapat dilihat pada Tabel 3.17.

Tabel 3.17. Tabel servis

Nama Field Tipe Key Keterangan

Kode_servis varchar (20) * Kode servis kendaraan Tgl_servis date Tanggal servis kendaraan

No_pol varchar (20) No Polisi kendaraan yang diservis Keterangan : (* ) adalah Primary Key

q. Tabel detail servis : digunakan untuk mencatat data – data detail servis kendaraan. Field-field yang ada pada tabel detail servis dapat dilihat pada Tabel 3.18.

Gambar

Gambar 3.1. Susunan Organisasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’
Gambar 3.2. DFD Context Diagram Sistem Administrasi Perusahaan Jasa  Angkutan PT. ‘X’
Gambar 3.3. DFD Level 0 Sistem Administrasi Perusahaan Jasa Angkutan PT. ‘X’
Gambar 3.4. DFD Level 1 Sistem Trucking
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu juga Shyam-Sunder dan Myers (1994) mengklaim bahwa pecking order theory lebih unggul penjelasannya dalam perilaku perusahaan dibandingkan teori trade off

Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.D.4, Lampiran

pelatihan manajemen keuangan, 7) pelatihan dan pendampingan produksi dengan menggunakan teknologi alat sablon digital 8) uji coba produk dan pemasaran, dan 9)

50 Bernardinus Adi Cahya Akuntansi Bisnis 51 Billal Andre Agassi Akuntansi Bisnis 52 Bima Bagaskara Akuntansi Bisnis 53 Bob Rajagukguk Akuntansi Perpajakan 54 Brahwidi

Penelitian ini dilaksanakan dengan fokus pada proses pendeskripsian strategi yang ditempuh PT PAL Indonesia (Persero) untuk mencapaian kesiapan yang dibutuhkan dalam membangun

KELENGKAPAN ADMINISTRASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI ... Tahun ..., Tim Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik yang dibentuk

Berdasarkan hasil penelitian Sudarto, (2016) penelitian yang dilakukan di RSUD Pontianak tahun 2015 analisa hubungan antara pendidikan dengan kejadian ketuban pecah

Fenomena penyebab banjir tersebut diperkuat dengan hasil data awal wawancara yang dilakukan pada tanggal 31 Mei 2017 kepada salah satu responden warga desa