2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Tinjauan Literatur Tentang Buku Concept Art
2.1.1. Pengertian istilah Concept Art
Concept art secara umum memiliki arti sebuah gambaran seni dalam suatu proses pengembangan film, komik atau game yang pada akhirnya akan menentukan tampilan akhir dari suatu produksi industri sebagai panutan sampai produksi akhir nanti (“What is concept art?”, par 1).
Menurut James Picktkall, seorang Concept Artist yang memiliki pengalaman 15 tahun di industri video games, Concept art adalah sebuah penyampaian Visual yang mempresentasikan sebuah design, Ide dan mood yang digunakan dalam produksi sebuah produk yang berhubungan dengan film, animasi atau game sebelum dijadikan produk akhir (“Just what is concept art?”, par 2) .
2.1.2. Peranan dan Fungsi Concept Art
2.1.2.1. Peranan dan Fungsi Concept Art Dalam Dunia Industri
Concept art memiliki peranan dalam fase produksi di sebuah industri, yaitu fase pra- produksi, Fase ini merupakan investasi awal untuk produksi yang berguna untuk memastikan arah dan rencana sebelum memasuki tahap investasi selanjut nya.
Penting tidak nya Concept Art dapat terlihat dalam setiap kasus pra-produksi yang tidak menggunakan Concept art kebanyakan dianggap kurang memproyeksikan ke mana proyek tersebut berjalan, yang dapat berakibat proyek dapat dibatalkan atau dievaluasi kembali. Kasus seperti itu sering terjadi karena concept art dianggap tidak penting oleh produsen, direktur atau anggota dewan sehingga budget untuk concept art dihilangkan untuk melindungi anggaran lain nya (“What is concept art?”, par 2).
Dari penjelasan diatas concept art merupakan suatu tahapan/ fase yang penting karena memiliki fungsi untuk memberi arahan dan meringan kan proses pra – produksi pada proyek industri agar dapat mengurangi resiko meluap nya anggaran dalam suatu proyek karena sering nya diadakan evaluasi, dan pembatalan proyek.
2.1.2.2. Peranan dan Fungsi Concept Art Dalam Kehidupan Sosial
Peranan dan fungsi utama Concept Art dalam kehidupan sosial adalah untuk menunjukan potensi dari proyek game atau film (industri) dengan memvisualisasi kan nya seperti layak nya hasil Film tersebut 2-5 tahun kedepan nanti (“Why Your Concept Art Portfolio Is Being Ignored (Part 2)”, par 1). Dengan begitu Concept art dapat menarik minat dari Publik selain itu concept art juga berfungsi untuk menginspirasi Concept Artist lain nya untuk memproduksi karya – karya concept art lebih lagi untuk proyek mereka sendiri.
2.1.3. Sejarah Perkembangan Concept Art
Sebelum dikenal dengan nama concept art, ada sebuah istilah Technical illustration yang memiliki pengertian yang hampir sama yaitu penggunaan illustrasi yang digunakan untuk memvisualisasi kan informasi. Yang membeda kan dari concept art, technical illustration lebih cenderung mengk omunikasikan informasi yang lebih bersifat teknis, Informasi yang berada didalam technical illustration pun juga harus akurat dan presisi agar dapat dimengerti oleh publik(“Technical illustration deffinition”, par2). Secara teknis tipe komunikasi technical illustration dibagi menjadi 3 yaitu :
Komunikasi untuk Publik : digunakan untuk menginformasikan pesan secara teknis kepada publik umum, contoh nya ; intruksi buku pentunjuk cara penggunakan alat elektronik yang berisikan gambaran yang simple(symbol atau gambar dari segi terminologi) dan dapat dimengerti oleh orang awam. Komunikasi ini juga sering disebut dengan ilustrasi teknis kreatif/ grafis.
Gambar 2.1: Instrument Panel overview. (Sumber:
http://i862.photobucket.com/albums/ab184/tatinos/2007YARISHATCHB ACKOwnersManual.jpg)
Komunikasi khusus teknis dan ilmiah : digunakan para insinyur atau ilmuwan untuk saling berkomunikasi antar rekan sesama insinyur atau ilmuwan, contoh nya ; penggunakan dalam pelajaran ilmu teknik atau ilmiah yang memiliki bentuk visual yang rumit dan kompleks yang hanya dimengeri oleh mereka sendiri.
Gambar 2.2: Electrode Technical illustration. (sumber:
https://thumbs.dreamstime.com/x/technical-illustration-6009172.jpg)
Komunikasi antar Ahli yang terampil : digunakan untuk menerjemahkan komunikasi khusu dari para insinyur dan ilmuwan secara visual kepada orang yang berkeahlian khusus yang memiliki bidang yang berbeda, contoh nya ; intruksi dan bagaimana cara pengoprasian sebuah mesin khusus yang rumit akan tetapi diperlukan banyak orang untuk mengoprasikan nya.
Gambar 2.3: technical illustration toolbox. (Sumber:
https://thumbs.dreamstime.com/x/technical-illustration-6009172.jpg) Pada tahun 1930-an saat kartun mulai banyak diminati dikalangan publik dengan Walt Disney (pemilik Disney Studio) merilis kartun pendek populer seperti “Steamboat Willie” pada tahun 1928, kemudian istilah concept art mulai muncul dan dibuat pertama kali nya untuk mempopulerkan produksi kartun selanjut nya yaitu “White Snow and The Seven Dwarves” yang diproduksi pada tahun 1934 (dirilis pada tahun 1937) dan “Pinocchio” pada tahun 1936 (dirilis pada tahun 1940) sebagai film kartun dengan suara dan animasi yang panjang pertama dibuat oleh Walt Disney.
Gambar 2.4: Snow White Concept Art oleh Gustaf Tenggren. (Sumber:
http://www.ufunk.net/wp-content/uploads/2012/10/Disney-Concept-Art-by-par- Gustaf-Tenggren-9.jpg)
Untuk penggarapan concept art dari “White Snow” pada tahun 1934 dikerjakan oleh 2 orang yang berkontribusi sebagai concept artist yaitu Albert hurter, Joe Grant, dan Ferdinand Hovarth yang kemudian disusul oleh Gustaf Tenggren pada awal tahun 1936 yang dikomisikan oleh Walt Disney sendiri sehingga banyak memegang peranan penting dalam pembuatan buku concept art dari kartun Pinocchio untuk menginspirasi concept artist – concept artist lain di kelompok nya.
Gambar 2.5: Pinocchio Concept Art oleh Gustaf Tenggren. (Sumber:
http://www.ufunk.net/wp-content/uploads/2012/10/Disney-Concept-Art-by-par- Gustaf-Tenggren-7.jpg)
Kurang lebih seperti itu lah sejarah awal perkembangan concept art, yang dimulai dari industri perfilm-an animasi, dan seiring perkembangan zaman, concept art pada zaman sekarang lebih sering digunakan untuk pembuatan video game ketimbang industri film, dikarenakan pembuatan video game lebih memerlukan waktu yang lama dan proses yang rumit.
2.1.4. Basis Media Concept Art
Media yang digunakan untuk menggarap buku concept Art dapat menggunakan media tradisional dengan menggambar diatas kertas dengan menggunakan pensil, Drawing pen, lalu diwarnai dengan cat air, atau acrylic. Media yang satu nya dengan menggunakan Media Digital dengan digarap melalui computer
dibantu dengan software untuk menggambar 2D (Adobe Photoshop, SAI, Corel draw,dll) dan 3D (Zbrush, Maya, Sketch up,dll).
2.1.5. Elemen Buku Concept Art
Dalam Buku Concept Art ini terdiri dari 3 elemen, yaitu;
Book/Buku : Suatu karya tulis atau karya lain nya yang tertera pada banyak lembaran kertas yang kemudian dikumpulkan dan dijilid dengan sebuah cover.
Concept/ konsep : Sebuah ide atau rencana yang melatar belakangi suatu subjek tertentu guna untuk menjual atau mempromosikan subjek tersebut ke publik.
Art/ seni : Ekspresi dari kemampuan kreatif atau imajinasi manusia yang diaplikasikan dalam bentuk visual / audio / audio visual.
Dari 3 elemen di atas jika digabung kan dapat mempunyai makna tersendiri yang berbeda dari setiap kombinasi nya, dari yang mempunyai istilah yang berhubungan dengan perancangan buku ini ada 2, yaitu;
Artbook : Buku yang berisi kan sebuah karya seni visual yang dicetak.
Concept Art : merupakan sebuah Visualisasi pra- Produksi dari penggambaran Ide dan mood suatu produksi sebuah produk yang berhubungan dengan film, animasi atau game, selain itu juga digunakan untuk menampilkan hasil akhir (Final Product) dari produk tersebut bahkan jauh sebelum proses berlangsung (“APA ITU CONCEPT ART
?,”par.1).
2.1.6. Kategori Teknik Cara Pembuatan Buku Concept Art
Teknik pembuatan buku concept art , terbagi dalam sebuah spesialisasi - spesialisasi tugas yang nanti nya disatukan menjadi sebuah artbook (buku concept
art), kenapa dalam pembuatan nya memerlukan sebuah pembagian spesialisasi?, hal tersebut dikarena kan agar membuat concept artist lebih fokus karena memiliki tugas masing – masing dalam pengerjaan nya, selai itu juga setiap concept artist memiliki keunggulan dan kelebihan di setiap bidang nya sehingga dari tugas spesialisasi tadi dapat dikerjakan secara maksimal(Galiban, Randy Robin, 2012). Spesialisasi tugas yang diberikan untuk para concept artist antara lain ;
Character / creature Design
Salah satu spesialisasi yang menggambarkan sebuah desain karakter tokoh atau suatu makhluk secara detail dengan memberikan gambaran anatomi tubuh nya, fesyen, kepribadian, kebudayaan, ras, kebiasaan, dan gaya hidup supaya dapat memberikan jiwa pada tokoh tersebut persis seperti bayangan yang diberikan dari novel. Teknik yang perlu dipunyai oleh concept artist yang menangani spesialisasi ini harus mengerti bagaimana menggambar anatomi tubuh dari makhluk hidup, selain itu juga diperlukan menggambar expresi yang baik agar tokoh – tokoh yang digarap tidak kaku dan monoton.
Gambar 2.6: “Mortal kombat X” Character and Creature Design by Marco Nelor . (sumber: http://marconelor.tumblr.com/)
Environment Design
Spesialisasi yang menggambarkan sebuah desain bentuk lokasi dari cerita yang dapat berupa sebuah landscape pemandangan alam sampai pengggambaran landscape habitat makhuk hidup (sebuah kota atau tempat tinggal hewan). Teknik yang harus dimengerti oleh Concept artist nya antara lain; harus mengerti bagaimana memberikan pencahayaan dari desain gambar, dan mengerti bagaimana menggambarkan seperti apa macam2 kondisi dari lokasi yang digambarkan (cuaca, latar belakang kebudayaan, dll), dan juga harus memahami bagaimana cara menggambar landscape tersebut dengan perspektif atau sudut pandang yang benar.
Gambar 2.7: Environment design Concept art by John wallin Liberto (Sumber: http://www.randbin.com/what-is-concept-art/)
Key Art/ frame
Spesialisasi yang digunakan untuk menggambar kan beberapa adegan dari cerita layak nya sebuah foto yang diambil dari aktivitas tersebut. Teknik yang diperlukan oleh concept artist yang menggarap spesialisasi ini harus memahami teknik cinematografi, fotografi, pencahayaan, stagging (pemanggungan), dan komposisi. concept artist diharapkan dapat bekerja dengan cepat sehingga memerlukan concept art yang benar – benar ahli dalam teknik – teknik tersebut.
Gambar 2.8: Key Frame Concept art by Maciej Kuciara (Sumber: http://www.randbin.com/what-is-concept-art/)
Props / vehicle Design
Spesialisasi yang digunakan untuk menggambarkan alat bantu (properti) dari alat bantu seperti senjata sampai alat transportasi (kendaraan) yang kompleks yang digunakan untuk menjelas kan bagaimana menjelaskan bagaimana cara penggunaan alat bantu tersebut.
Concept artist diharapkan harus mempunyai kemampuan untuk membayang kan gerakan mekanisme dari desain gambar alat bantu tersebut walaupun belum tentu bisa diterapkan didalam dunia nyata akan tetapi masih dapat diterima sebagai sebuah konsep, sehingga teknik yang dibutuh kan dapat berupa pengetahuan sebuah industrial design agar lebih mengerti paling tidak sebuah mekanisme – mekanisme dasar dari suatu benda atau kendaraan yang ada di kehidupan nyata, sehingga dalam konsep desain properti tidak terlalu menyimpang.
Gambar 2.9: “Assassin’s Creed Syndicate” Props and Vehicle design by Fernando Acosta (Sumber: http://www.facosta.com/#/assassins-creed/)
2.1.7. Kriteria Kemampuan Yang Diperlukan Untuk Membuat Concept Art Yang Baik
Menurut Randy Robin ada 4 kriteria kemampuan yang diperlukan untuk mendukung pembuatan concept art agar menjadi artbook yang baik (Galiban, Randy Robin, 2012), 4 kriteria tersebut antara lain;
Concept Idea
Mengkomunikasi kan sebuah konsep ide bisa dapat dilakukan secara lisan maupun visual. Terkadang konsep secara kasar (dasar/awal) dari suatu proyek biasa diberikan kepada para concept artist untuk diperbaiki dan dikembangkan lebih lanjut, hal ini membutuh kan suatu pendalaman dalam pengertian akan suatu subyek tertentu, agar dapat menciptakan sebuah konsep yang dapat terpercaya dikalangan pembaca/ penonton. Oleh karena itu seorang concept artist sudah menjadi kewajiban nya memliki pengetahuan umum yang baik, terutama pada hal sejarah dan ilmiah, dengan begitu si concept artist dapat memiliki ide yang cemerlang karena dapat memanfaatkan rasa keingintahuan nya terhadap pengetahuan yang sama dengan publik, sehingga ide tersebut merupakan sebuah penggambaran sebuah explorasi lanjut dari elemen – elemen sebuah pengetahuan itu yang dapat membuat concept art menjadi baik yang tentu nya definisi sebuah concept art yang baik merupakan concept art yang dengan sesuai tujuan nya yaitu menjadi panduan untuk sebuah produksi dan menginspirasi banyak orang untuk membuat sesuatu yang baru.
Gambar 2.10: “How close are we to a real Iron Man suit?” concept idea by Quora.
(Sumber: http://gizmodo.com/how-close-are-we-to-a-real-iron-man- suit-1636424816)
Dari contoh gambar di halaman sebelum nya adalah salah satu contoh bagaimana suatu concept art dapat sesuai dengan tujuan nya, baju perisai fiksi dari concept art dan film “Iron Man” menginspirasi militer amerika untuk mengembangkan pembuatan baju perisai yang memiliki fungsi seperti itu dengan begitu dapat dikatakan concept art dari film “Iron man” selain melakukan tugas yang baik dalam mendukung pembuatan dari film nya, juga
menginspirasi kepada orang banyak untuk melakukan sebuah perkembangan dari suatu Ide, walaupun hanya ide fiksi belaka.
Design
Desain berasal dari kosa kata visual seorang seniman, Desain merupakan kriteria kemampuan yang digunakan untuk menggambarkan konten yang sesuai konsep dengan sempurna. Karena garis, bentuk, warna dan elemen lain dari desain mampu memberikan nuansa tertentu dan mood penonton, concept artist perlu membawa keluar suasana hati yang tepat dengan elemen yang tepat dari sebuah desain, dan pada saat yang sama masih menyampaikan konsep yang mendasarinya . Kadang-kadang tujuan desain bisa murni estetika, namun desain semacam ini biasanya dapat kurang dari fungsi dan kepercayaan, maka mungkin sering terlihat keluar dari tujuan atau jalur nya.
Sketching
Sketching merupakan kemampuan yang digunakan untuk memvisualisasikan konsep tertentu dengan cepat terutama pada tahap awal dan tahap eksplorasi, suatu konsep perlu dipadatkan secepat mungkin sebelum dilanjutkan untuk menyempurnakan desain, hal ini ditujukan untuk mencegah proses pengerjaan proyek menjadi mundur. Biasanya sketching yang baik dapat mencegah hal tersebut karena memilik kuantitas eksplorasi konsep yang kaya sehingga memiliki informasi yang lengkap. Concept artist bisa memanfaatkan jenis media seperti pensil atau pena gambar, sketsa penanda, speedpainting digital atau media campuran selama konsep dapat dieksplorasi dan dikomunikasikan dengan cara yang paling efektif dengan kerangka waktu sesingkat mungkin.
Gambar 2.11: “Rough Sketch” sketching by Tyler Scarlet
(Sumber: http://tylerscarletart.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html)
Presentation
Seorang seniman biasa nya tidak mempresentasikan hasil karya nya seperti orang – orang dalam industri normal nya, karena hasil karya nya harus
dapat menjelas kan dengan sendiri nya karena informasi terpancar dari visualisasi dari karya nya tersebut.
Akan tetapi untuk seorang Concept artist memilik kasus yang berbeda, concept artist harus memiliki kemampuan presentasi dan juga memiliki penjelasan visualisasi pada karya nya layak nya seorang seniman, concept artist dituntut untuk memiliki kedua kemampuan ini karena seorang concept artist juga tergolong sebagai seorang designer, sehingga seorang concept artist dituntut untuk dapat mempresentasikan sebuah desain yang dibuat nya kepada atasan nya(art director) untuk meyakinkan bahwa karya nya layak untuk final yang digunakan dalam kebutuhan sebuah produksi seperti marketing dan percetakan (buku, poster, dll).
Gambar 2.12: “Nathan Fowkes At Comic-Con” Presentation by David Apatoff
(Sumber:http://illustrationart.blogspot.co.id/2014_08_01_archive.html)
2.1.8. Prosedur Proses Perancangan Concept Art
Sebuah perancangan concept art terbagi dalam 3 tahap yang dijalan kan dengan orang yang berbeda – beda mengevaluasi, kebutuhan dan job desk nya (Anjin Anhut,2014).
Selebih nya 3 tahapan tersebut akan di jelaskan di tabel berikut;
Gambar 2.13: “Concept Art Tutorial And Myth Busting Stages” Concept Art Design Procedure by Anjin Anhut.
(Sumber: http://howtonotsuckatgamedesign.com/2014/02/lets-get-real- concept-art/)
1. Tahap pertama semua anggota dari tim kreatif membuat sebuah desain yang berhubungan dalam Kebutuhan dalam dari proyek, dalam tahap pertama ini kecepatan lebih penting dari pada eksekusi. Tujuan dari desain yang dikerjakan adalah menyamakan semua opini dari semua tim yang terlibat dalam pengerjaan dan kemudian memproduksi visi – visi yang telah disetujui dalam volume yang besar yang nanti nya dipilah – pilah menjadi 1 tujuan yang sama dan dijadikan patokan dari setiap anggota tim.
2. Pada Tahap kedua pekerjaan mulai terbagi menjadi 2, yang pertama bertugas untuk mengerjakan ide dan isi dari Concept Art, kemudian yang lain bertugas untuk menjadi editor atau orang yang menyeleksi dan menilai mana yang patut untuk dimasukan kedalam concept art atau sebalik nya, orang yang diberi tanggung jawab dalam tugas ini harus merupakan orang yang benar – benar dapat dipercaya, karena orang yang diberi jobdesk ini dapat membantu pengerjaan atau malah sebalik nya membebani pengerjaan tersebut, hal ini mungkin karena setiap orang memilik tuntutan dan selera yang berbeda – beda sehingga terkadang bisa membantu untuk memoles ide atau malah memperumit masalah dari orang yang memiliki jobdesk yang pertama. Pada tahap yang kedua ini kecepatan memiliki kepentingan yang sama dengan eksekusi.
3. Pada tahap yang terakhir setelah semua tim setuju untuk merilis kepublik.
Beberapa Concept art saja yang akan ditampilkan karena concept art ini hanya sebagai representatif dari projek tersebut jadi tentu saja concept art tersebut harus merupakan hasil yang terbaik. Terkadang concept art tersebut ditunjukan setelah perancangan selesai akan tetapi menampilkan concept art juga dapat menjadi salah satu alternatif sebagai media marketing dengan membocorkan sedikit konten dari concept art agar orang – orang tau sedikit konten dari proyek tersebut, sehingga dapat menyemangati orang – orang untuk tertarik produk jadi nya nanti.
2.2. Tinjauan Buku Concept Art Yang Akan Dirancang 2.2.1. Tinjauan Dari Segi Ide dan Tema Cerita
Novel Ancient’s realm karya Michael Chandra ini memilik genre atau tema Medieval Dark Fantasy. Novel ini memiliki tema yang unik dan jarang dimiliki oleh kalangan novelist lokal, mungkin karena itu juga novel ini dipublish untuk website umum yang biasa kalangan pembaca nya adalah orang luar negeri, sehingga novel ini
pun bisa dilihat cukup sukses dari banyak nya voted, viewer, dan comment di website ini.
Oleh karena itu novel Ancient’s Realm ini sangat menarik untuk digarap menjadi sebuah concept art Karena dari segi tema yang kaya akan penjelasan yang detail dan menarik akan dunia fantasy tempo dulu yang memiliki keunikan dari setiap makhluk hidup di cerita tersebut, selain itu kararkter – karakter yang di cerita novel ini pun juga memiliki karakteristik yang unik dan dijelas kan dengan detail, sehingga memudahkan pengerjaan dalam pemwujudan tiap karakter di concept art nanti.
Kemudian Cerita dari novel ini juga sangat menarik, cerita yang disuguh kan memiliki plot – plot yang susah untuk ditebak, jarang menemukan sesuatu yang cliché di plot cerita novel ini, sehingga membaca novel ini dapat memberikan pengalaman membaca novel yang baru bagi para pecinta novel baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Novel ini diterbitkan baru 30 januari kemarin, akan tetapi dapat mencapai peringkat #196 di awal maret kemarin.
Gambar 2.14: Screen Shot dari website wattpad tempat novel Ancient’s Realm di publish.
(Sumber: https://www.wattpad.com/story/93417895-ancient%27s-realm-the- royal-the-unfortunates-and-the)
Dari hasil wawancara dengan Michael Chandra, dia menyebut kan novel yang dipublish ini adalah rangkaian cerita novel buatan nya selama 1 season, yang perkiraan 1 season dari cerita nya berupa 1 jilid buku novel. Untuk keseluruhan cerita dari Novel Ancient’s Realm sampai 3 season sehingga total nya dapat mencapai 3 buku, dengan begitu concept art yang dibuat ini hanya mencantumkan 1 season dari cerita novel Ancient’s Realm karena cerita yang lain belum di publish ke media online atau cetak.
Cerita dari Novel ancient’s realm ini memiliki referensi tema – tema medieval fantasy pada umum nya, dimana dunia didalam cerita ini memiliki kebudayaan layak nya abad pertengahan dimana zaman belum di temukan listrik, alat transportasi masih menggunakan kuda atau hewan lain, senjata yang digunakan masih berupa pedang, tombak, dan panah, serta pasukan berupa kesatria berbaju zirah. Unsur tema fantasy didalam novel ini terletak di penggunakan sihir yang kerap digunakan didalam cerita ini, selain itu didalam novel ini memiliki beranekaragam ras dan makhluk mythology jaman dahulu seperti ras peri, kurcaci, dan duyung.
Poin penting yang menjadi keunikan dari ide dan tema Novel Ancient’s Realm ini adalah plot cerita nya yang memiliki pembagian karakter Protagonis dan Antagonis yang kurang jelas di keseluruhan cerita, Hal ini karena si penulis ingin menunjukan setiap sudut pandang dari tiap – tiap karakter yang dimuncul kan didalam cerita nya. sekilas hal ini mungkin dipandang menjadi sebuah kelemahan, akan tetapi ternyata hal ini merupakan suatu keunikan tersendiri karena si penulis mampu membagi tiap sudut pandang karakter tersebut dengan baik padahal cerita tersebut berada sama pada satu alur cerita tersebut.
Tidak banyak Novelist yang berhasil membuat cerita yang bagus dengan menghapus pembagian tokoh protagonist dan antagonis, akan tetapi beda dengan novel Ancient’s Realm, novel ini memiliki susunan cerita dan metode khusus agar pembaca mampu tertarik dan tahu isi dan makna didalam setiap pembagian cerita
nya. Si penulis membuat sebuah cerita yang urut akan tetapi dibagi menjadi 3 bagian cerita kecil yang di tiap storyline nya memiliki tokoh atau rangkaian Tokoh utama didalam cerita nya.
3 Cerita yang dibagi didalam novel Ancient’s Realm ini merupakan sub judul dari novel tersebut, sehingga novel ini memiliki 3 bab cerita yang masih dalam satu timeline, cerita yang pertama berjudul The Royal, yang memiliki sudut pandang dari keluarga Kerajaan pada saat itu jika diteliti Tokoh utama nya dapat dilihat dari Sisi Raja atau jendral – jendral nya. Yang kedua, memiliki judul The Unfortunates, cerita tersebut memiliki sudut pandang dari orang – orang yang dihukum oleh sang raja, dan ingin menggulingkan tahta sang raja. Yang terakhir berjudul The Folks, yang diambil dari sudut pandang sekelompok pemuda yang tinggal di kerajaan tersebut yang secara tidak sengaja terlibat masuk ke konflik besar dalam keseluruhan cerita tersebut.
2.2.2. Tinjauan Dari Aspek Dasar Filosofis
Concept art bukan merupakan sesuatu yang biasa digunakan dan di publikasi kan di Indonesia, akan tetapi harus kita sadari bahwa kualitas industri entertainment kreatif di Indonesia tidak berkembang secepat industri kreatif lain nya, oleh karena itu bukan lah sesuatu yang buruk untuk mempelajari cara seperti pembuatan industri entertainment di luar negeri. Dengan mempelajari cara poduksi industri entertainment di luar negeri kita menjadi tahu betapa penting nya pembuatan sebuah concept art dalam proses produki sebuah industri entertainment seperti sebuah film, animasi, video game atau pun komik, kita hanya harus menyadari nya dan tidak menyepelekan pembuatan Concept art, karena dizaman sekarang ini penggunaan concept art sudah merupakan hal wajib dikalangan produser luar, hampir semua produser – produser industry entertainment kreatif banyak menggunakan concept art terutama industri game karena sadar betapa penting nya sebuah concept art ini dapat membantu pengerjaan dari produksi tersebut. Concept art berguna untuk menjaga konsistensi
kualitas dari tahap pengerjaan sampai tahap penyelesaian karena berguna sebagai panduan dan tolak ukur dari setiap tahap tersebut, sehingga perlu ditekan kan lebih lagi untuk para produser industri entertainment lokal untuk mulai sekarang menggunakan concept art pada tahap pra produksi.
2.2.3. Tinjauan Faktor Eksternal atau Faktor Sosial
Industri entertainment di Indonesia memiliki kecenderungan hasil produk nya seperti film atau animasi memiliki cerita yang kurang bagus, selain itu hasil eksekusi nya pun kerap kali terlihat buruk karena terkesan belum jadi dikarenakan tidak konsisten dan kurang merencanakan ide dan konsep yang belum matang. Kemudian penulis cerita atau novelist lokal pun sebenar nya banyak yang mempunyai konsep cerita yang bagus akan tetapi karena kurang dikenal dikalangan publik mereka pun jadi kurang terekspose di publik.
Dengan membuat concept art pada tahap pra produksi dalam pembuatan sebuah proyek industry entertainment, dapat membantu untuk menjaga kualitas ide dan konsep yang dipikirkan dari awal pengerjaan sehingga pada tahap eksekusi nya dapat menjadi suatu produk seperti ekspektasi pada tahap perundingan awal, selain itu pembuatan concept art pada suatu cerita novel dapat menarik produsen industry entertainment baik lokal maupun luar negeri dengan begitu jika cerita novel dapat diangkat menjadi sebuah film atau video game, dapat mendongkrak popularitas dari si penulis yang merupakan seorang penulis lokal.
2.2.4. Tinjauan Fungsi dan Peranan Buku Concept art Sebagai Media untuk Menyampaikan Pesan.
Jika dilihat dari fungsi dan peranan nya secara garis besar concept art merupakan media untuk menyampaikan sebuah pesan secara visual, akan tetapi penyampaian pesan tersebut dapat memiliki fungsi dan peranan yang berbeda- beda jika di tujukan ke siapa yang melihat concept art ini. Concept art dimata publik berfungsi untuk sebuah hiburan atau ilmu pengetahuan semata. Akan tetapi jika ditangan sebuah produsen industri kreatif concept art dapat menjadi sebuah panutan
dari intruksi sebuah produk entertainment seperti video games atau film. Concept art juga dapat menjadi inspirasi sebuah industri kreatif juga untuk membuat suatu proyek , selain itu concept art juga bisa digunakan untuk meyakinkan publik sebagai media promosi dalam suatu proyek pembuatan game atau film. Yang terakhir concept art juga dapat menjadi sebuah pesan promosi yang ditujukan kepada produsen industri entertainment dengan mempromosikan sebuah konten dari adaptasi cerita dari karangan seorang baik yang profesional atau pun tidak yang ingin cerita nya lanjut ke jenjang industri entertainment seperti animasi, film, atau video game.
2.3. Tinjauan Buku Concept Art Pesaing
The Hobbit Concept art book
Gambar 2.15: Cover depan buku Concept art Hobbit oleh Warner Brothers Entertainment inc.
(Sumber:http://conceptartworld.com/books/the-hobbit-the-desolation-of- smaug-chronicles-art-design/)
Hobbits memiliki concept art yang sukses memberikan gambaran sebuah dunia medieval fantasy dengan dilihat dari beranekaragam nya Ras dan makhluk pada proses pra produksi nya dan menjadi sebuah panutan pada tahap produksi sampai tahap akhir nya. Desain awal nya pun banyak yang tembus masuk pada pembuatan tahap akhir, dari hal ini dapat disimpulkan bahwa pembuatan concept art nya benar – benar berhasil menyampaikan visi cerita yang di ciptakan oleh J.R.R Tolkien. Walaupun bertema kan Fantasy
akan tetapi concept art Hobbits memiliki Eksplorasi Ide Visual yang diambil dari referensi dari dunia nyata, hal ini biasa nya diterapkan di pembuatan makhluk – makhluk fantasy di dalam cerita nya.
Gambar 2.16: Salah satu Design Character/creature art dari Concept art Hobbit oleh Warner Brothers Entertainment inc.
(Sumber:https://www.scribd.com/doc/243517037/The-Hobbit-The- Desolation-of-Smaug-Chronicles-Art-and-Design-pdf)
Dari gambar diatas dapat kita lihat bagaimana bentuk ide visual dari seekor makhluk dari dalam cerita Hobbit yang dibuat dengan menggunakan unsur – unsur referensi dari dunia nyata dengan mengadaptasi dari bentuk seekor beruang, banyak aspek – aspek visual yang diambil dari karakteristik seekor beruang yang diterapkan di desain ini, seperti rambut, bentuk muka,dan cakar nya, yang kemudian di ubah sedemikian sehingga menjadi makhluk yang bernama Beorn.
The Witcher 3 Concept art book
Gambar 2.17: Cover depan dan Keyframe art dari Concept art The Witcher 3 oleh CD Projekt Red.
(Sumber:The Witcher 3 Wild Hunt Artbook)
“The Witcher 3” merupakan sebuah proyek besar dari CD projekt red yang Sukses besar menjadi sebuah “AAA game”(“AAA Game,”par 1) dan mengangkat nama industri game dari polandia menjadi internasional. CD projekt red berhasil menunjukan perkembangan nya di setiap seri game “the witcher” yang dibuat dengan software engine buatan mereka sendiri, selain itu concept art yang dibuat para concept artist dari CD projekt red juga bertambah bagus, walaupun semua desain dari concept art ini berdasarkan semua novel – novel dari Andrzej Sapkowski, namun mereka dapat membagi tiap porsi keunikan dari elemen – elemen buku tersebut saat dijadikan sebuah game yang menjadi sebuah trilogy yang memiliki keunikan baik cerita dan keanekaragaman dunia didalam cerita tersebut
Gambar 2.18: perbandingan Visual dari tokoh main protagonis The Witcher, Geralt of Rivia pada saat The witcher 2 & The witcher 3 CD Projekt Red.
(Sumber:The Witcher 2 assassins of kings artbook dan The Witcher 3 Wild Hunt Artbook)
Dapat dilihat perkembangan dari desain tokoh utama dari concept art seri yang kedua dan ketiga, dilihat dari seri yang ketiga memiliki visual karakteristik yang lebih kompleks dibandingkan yang kedua, akan tetapi tidak meninggalkan ciri khas dari yang sebelum nya, hal ini dapat dilihat dari gimmick, kostum dan perlengkapan dari tokoh tersebut(berambut putih,berkostum ala medieval dan bersenjatakan 2 pedang). Dengan konsisten tetapi tetap berkembang merupakan sebuah poin plus bagi desain CDaprojekt red terhadap setiap pembuatan game – game nya sehingga banyak orang yang kian lama mengikuti seri nya bertambah.
2.4. Analisis Data Lapangan 2.4.1. Analisis Profil Pembaca
Target primer adalah Produsen Industri Entertainment kreatif di Indonesia(studio animasi, studio game, dll)
Demografis : Usia 14 – 32 tahun.
Jenis Kelamin laki – laki dan perempuan.
SES A, B+, B.
Behavior : Gemar bermain video games dan menonton sebuah film baik animasi maupun live action, selalu mengikuti perkembangan film dan video game , selalu mengulas dan mereview dari film atau video game yang di main kan, senang bertukar pikiran akan sebuah ide cerita, selalu ikut dalam suatu acara yang berhubungan dengan industry kreatif, menyukai sebuah cerita – cerita fiksi. mengkoleksi banyak buku – buku ilustrasi seperti artbook, komik, dll.
Psikografis : Menghargai sebuah keunikan atau ciri khas, bergabung dengan sebuah forum – forum illustrator seperti artstation, deviant art, dll. Suka mengikuti sebuah perkembangan cara pembuatan / produksi dari industri entertainment seperti film dan videogames.
2.4.2. Analisis Prediksi Dampak Positif
Para illustrator dan produsen industry entertainment kreatif baik lokal maupun luar menjadi termotivasi untuk mencari cerita dari para novelist lokal (dari indonesia) untuk diadaptasi menjadi proyek pembuatan industri entertainment seperti film, animasi, video game.
2.5. Simpulan
Kebiasan para produsen industri entertainment yang perlu di rubah adalah sering nya melupakan pembuatan concept art dalam proses pra produksi padahal Concept art merupakan elemen penting yang tidak boleh disepelekan didalam sebuah proses produksi industri entertainment, karena concept art berfungsi menjadi sebuah panduan kedepan dalam sebuah proyek yang sedang dikerjakan. Melupakan concept art dalam proses produksi dapat berakibat fatal dalam suatu proyek pengerjaan produk karena tanpa panduan dalam pengerjaan akan membuat pekerjaan mengalami banyak trial error dalam mencari sebuah ide padahal dalam pengerjaan suatu proyek industri entertainment diharapkan untuk secepat mungkin menemukan sebuah ide didalam produksi nya agar tidak terlalu memakan biaya dan waktu produksi.
2.6. Usulan Pemecahan Masalah
Diharapkan dengan ada nya perancangan ini dapat mendorong para produsen industri entertainment untuk tau betapa penting nya itu concept art dan yang utama untuk mendorong para produsen ini agar lebih melihat karya – karya novelist lokal yang banyak memiliki cerita – cerita yang berpotential untuk diangkat menjadi sebuah proyek pembuatan produksi, selain itu juga menginspirasi para illustrator – illustrator untuk bangkit menjadi seorang concept artist untuk membantu mempopulerkan industry entertainment kreatif di Indonesia ini.