• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN SMK NEGERI 26 PEMBANGUNAN JAKARTA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN SMK NEGERI 26 PEMBANGUNAN JAKARTA TIMUR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN SMK NEGERI 26 PEMBANGUNAN JAKARTA TIMUR

Tugas ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana

Dosen Pengampu :

Dr. Wahyu Sri Ambar Arum, M.A

Disusun oleh : Kelompok 2 Manajemen Pendidikan B

Diki Iskandar 1445140102

Imam Muttaqin 1445143168

Nur Aini Nilam Sari 1445143175 Sella Br Sembiring 1445145539 Reni Anggraini Siregar 1445143169

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya kepada kita semua untuk menikmati segala karunia-Nya dan berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana.

Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa materi maupun dukungan moril.

Penulis menyadari selama menulis makalah ini banyak pihak yang telah membantu, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Kedua orang tua yang telah mendidik serta membantu penulis sampai saat ini.

2. Dr. Wahyu Sri Ambar Arum, M.A selaku dosen mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana yang selalu memberikan materi serta motivasi kepada kami, selalu rela serta ikhlas membimbing kami di mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana.

3. Teman-teman Manajemen Pendidikan 2014 yang selalu membantu memberikan saran dan kritik dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk di masa yang akan datang agar karya ilmiah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Jakarta, Oktober 2015

Penulis

(3)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 2

C. TUJUAN OBSERVASI ... 2

D. KEGUNAAN OBSERVASI... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. HAKIKAT PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ... 4

B. FUNGSI PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ... 5

C. TUJUAN PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ... 5

D. PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ... 5

E. CARA PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN... 6

F. PROSEDUR PENGADAAN BARANG UNTUK KEPERLUAN SEKOLAH ... 8

G. TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH DAN GURU DALAM PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ... 9

H. PENGADAAN BARANG ... 10

1. Pengadaan Tanah ... 10

2. Pengadaan Bangunan ... 12

3. Pengadaan Perabot Sekolah ... 14

4. Pengadaan Alat Kantor ... 17

5. Pengadaan Buku... 17

6. Pengadaan Kendaraan ... 18 BAB III DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

(4)

Negeri 26 Jakarta ... 22

4. Prosedur Pengadaan Sarana dan Prasaana di SMK Negeri 26 Jakarta ... 23

5. Sumber Dana dalam Melakukan Pengadaan Sarana dan Prasarana di SMK Negeri 26 Jakarta ... 24

6. Kendala yang Dihadapi dalam Melakukan Pengadaan di SMK Negeri 26 Jakarta... 24

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 25

B. REKOMENDASI... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26

LAMPIRAN ... 27

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan diberlakukannya kurikulum baru, yakni Kurikulum 2013, maka selama kegiatan belajar mengajar berlangsung peserta didik dituntut untuk lebih aktif dari tenaga pendidik. Harapan ini tentunya tidak akan mampu tercapai tanpa bantuan alat-alat pembelajaran yang memadai.

Menurut Keputusan Menteri Nomor 053/U/2001 tentang Standar Pelayanan Minimal, sekolah wajib memenuhi Standar Pelayanan Minimal untuk penyelenggaraan sekolah dengan lengkap dan cukup, seperti luas lahan, perabot pengajaran, sarana olahraga, UKS, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, maka diperlukan sarana dan prasarana yang tepat lagi memadai.

Dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 45 ayat (1) disebutkan bahwa, setiap satuan pendidikan menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.1 Mengingat bahwa pemerintah sudah menganggarkan angka yang cukup besar dari APBN untuk sektor pendidikan dan kewenangannya telah diberikan kepada masyarakat, semestinya masalah pengadaan sarana dan prasarana tidaklah rumit lagi berbelit. Pengadaan sarana dan prasarana merupakan suatu hal yang perlu dilakukan mengingat kebutuhan terhadap pelayanan dan fasilitas pendidikan semakin meningkat.

(6)

prasarana demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Namun tidak berhenti sampai di situ, karena kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu daya tarik bagi calon peserta didik.2

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta?

2. Apa saja fungsi dari adanya sarana dan prasarana di SMK Negeri 26 Jakarta?

3. Apa saja hal yang dapat mempengaruhi pengadaan sarana dan prasarana di SMK Negeri 26 Jakarta?

4. Jenis pengadaan sarana dan prasarana apa saja yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta?

5. Bagaimana tata cara, prosedur, dan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta?

6. Bagaimana tanggung jawab Kepala Sekolah dan Guru dalam pengadaan sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta?

7. Apa saja kendala atau masalah yang ada dalam pengadaan sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta?

C. Tujuan Observasi

1. Untuk mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta.

2. Untuk mengetahui fungsi dari sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta.

3. Untuk mengetahui hal apa saja yang dapat mempengaruhi pengadaan sarana dan prasarana di SMK Negeri 26 Jakarta.

2Barnawi dan Muhammad Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, Yogyakarta : Ar- Ruzz Media, 2012, hal. 7

(7)

4. Untuk mengetahui jenis pengadaan sarana dan prasarana apa saja yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta.

5. Untuk mengetahui bagaimana tata cara, prosedur, dan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta.

6. Untuk mengetahui tanggung jawab Kepala Sekolah dan Guru dalam pengadaan sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta.

7. Untuk mengetahui apa saja kendala atau masalah yang ada dalam pengadaan sarana dan prasarana yang terdapat di SMK Negeri 26 Jakarta.

D. Kegunaan Observasi

Manfaat dari diadakannya observasi ini adalah penulis menjadi tahu bagaimana pengadaan sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan fakta yang ada di lapangan sebagai suplemen pelengkap pembelajaran di samping pembelajaran teori di kelas. Meliputi perencanaan, tata cara, prosedur, dan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, hal apa saja yang mempengaruhi serta kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh SMK Negeri 26 Jakarta. Di samping itu, manfaat dari diadakannya observasi ini adalah, kami sebagai tim penulis menjadi paham terkait bagaimana sistem informasi manajemen yang ideal, sehingga pada akhirnya sistem informasi manajemen yang baik pun dapat kami jadikan sebagai bahan diskusi dengan rekan-rekan di kelas.

Selain itu manfaat dari kegiatan observasi ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, serta memperoleh

(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pengadaan Sarana dan Pasarana Pendidikan

Menurut Thai, “procurement is the process of acquiring goods works, and services”.3 Artinya, pengadaan adalah proses memperoleh barang, karya dan sebuah pelayanan.

Menurut Gunawan, pengadaan merupakan segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas.4

Sedangkan menurut Subagya, pengadaan adalah segala kegiatan dari usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada.

Pengadaan dapat dikatakan sebagai proses kegiatan menciptakan barang, karya, jasa yang belum ada menjadi ada berdasarkan peraturan yang berlaku. Menurut Soetjipto dan Kosasi, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan diartikan sebagai kegiatan untuk menghadirkan sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas –tugas sekolah.5

Sedangkan menurut Ambar Arum pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan keseluruhan kegiatan yang dilakukan dengan cara menghadirkan atau dari tidak ada menjadi ada sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan hasil perencanaan.6

Dapat disimpulkan bahwa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan keseluruhan kegiatan yang menghadirkan sarana

3Khi V. Thai. International Handbook of Public Procurement, United States , Taylor Group, 2009), h.674

4Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta : Pustaka Cipta, 2011, h.135

5Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta : Rineka Cipta, 2009, h.171

6Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Jakarta : Multi Karya Mulia, 2007, h.46

(9)

dan prasarana pendidikan berdasarkan hasil perencanaan yang telah dibuat untuk melengkapi pelaksanaan sekolah agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

B. Fungsi Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Mengatur dan menyelenggarakan terpenuhinya sarana dan prasarana yang dibutuhkan baik menyangkut jenis, jumlah, kualitas, tempat dan waktu yang dikehendaki.7

C. Tujuan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan untuk mengatur dan menyelenggarakan terpenuhinya sarana dan prasarana yang dibutuhkan baik menyangkut jenis, jumlah, kualitas, tempat, dan waktu.

Yang dikehendaki. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan seharusnya di rencanakan dengan hati-hati sehingga semua pengadaan sarana dan prasarana pendidikan itu selalu sesuai dengan pemenuhan kebutuhan di sekolah.

D. Prinsip-prinsip Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan prinsip- prinsip pengadaan dengan menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan keterbukaan, bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntable.

Prinsip-prinsip tersebut dijelaskan sebagai berikut:8

a. Efisien, pengadaan diusahakan menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang

(10)

b. Efektif, pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

c. Transparan, semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas.

d. Terbuka, pengadaan dapat diikuti oleh semua penyedia sarana dan prasarana yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuaan dan prosedur yang jelas.

e. Bersaing, pengadaan harus dilakukan melalui persaingan yang sehat sehingga dapat diperoleh sarana dan prasarana yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang dapat mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam pengadaan sarana dan prasarana.

f. Adil/tidak diskriminatif, memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia sarana dan prasarana dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu.

g. Akuntable, harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan sarana dan prasarana sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

E. Cara Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sarana dan prasarana pendidikan, yaitu dengan cara pembelian, pembuatan sendiri, penerimaan hibah atau bantuan, penyewaan, peminjaman dan pendaurulangan. Berikut akan dijelaskan mengenai tata cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.9

a. Pembelian

Pembelian adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan sekolah membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk mendapatkan

9Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Jakarta : Multi Karya Mulia, 2007, h.48

Referensi

Dokumen terkait

Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan serta pengalaman pendahuluan sebelum melaksanakan tugas mengajar yaitu

 Tanda amaran diletakkan di setiap pintu masuk yang terdapat bahan kimia

Jumlah daun bibit kakao pada awal penyimpanan tampaknya berpengaruh terhadap daya tumbuh bibit kakao cabutan yang disimpan selama 2, 3 dan 4 hari seperti pada Gambar 1.. Jumlah

Terutama terima kasih kepada orangtua yang telah mengajarkan saya untuk terus belajar dari kesalahan, mendukung setiap apa yang saya mimpikan dengan sepenuh hati, tidak

Nama Program : Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2016.. Sehubungan dengan hal tersebut,

tinggi dan tidak rapuh, aroma yang dihasilkan juga lebih baik, tetapi warnanya.

Kepala KPKNL menerima permohonan penetapan penggunaan BMN yang dioperasikan oleh pihak lain dari pengguna barang dan mendisposisikan surat permohonan tersebut

Berdasarkan konsep strategi bisnis internasional industri orientasi ekspor dengan jelas dapat kita ketahui bahwa strategi merupakan suatu teknik yang dilakukan suatu individu