BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Command Centre merupakan suatu bangunan yang secara umum dapat diartikan sebagai suatu tempat atau lokasi untuk menyediakan perintah, koordinasi, dan pembuatan keputusan cepat dalam mendukung atau merespons kejadian penting.
Command Center dalam sudut pandang perusahaan merupakan salah satu fasilitas yang diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan Crisis Management atau Business Continuity Management. Command Center adalah sebuah lokasi yang lengkap dengan infrastruktur yang diperlukan, di mana seorang direktur atau pengambil keputusan bersama-sama dengan tim, untuk melakukan pertemuan, mengambil keputusan menugaskan, mengkoordinasi, memonitor dan mengontrol seluruh tindakan yang diperlukan sebagai respon terhadap krisis yang dihadapi perusahaan, di antara lainnya meliputi tindakan tanggap darurat, action plan untuk perbaikan dan pemulihan, langkah pengadaaan, dan langkah penyediaan informasi publik.
Melihat pentingnya fungsi Command Centre saat ini, banyak pemerintah daerah baik kota atau kabupaten yang membangun Command Centre untuk mendukung operasional pemerintahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan Command Centre juga dijadikan sebagai salah satu ikon implementasi Smart City di suatu daerah.
( Samodro, dkk, 2021)
Smart City adalah konsep perencanaan kota dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang akan membuat hidup lebih mudah dan sehat dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi. Smart City juga kota yang secara antisipatif mampu mengelola sumber daya secara inovatif dan berdaya saing, dengan dukungan teknologi dalam rangka mewujudkan kota yang nyaman dan berkelanjutan
( Holili, dkk, 2018)
Smart City dapat diartikan sebagai “Kota Cerdas / Kota Pintar”. Smart City di Indonesia sudah mulai diterapkan seperti Kota Besar di Indonesia yaitu Surabaya, Bandung, Semarang, Bekasi, Tangerang Selatan; Kota sedang meliputi Denpasar Binjai, Manado, Yogyakarta, Kediri; kota kecil yaitu Magelang, Sawahlunto, Bontang, Tual, dan Bukittinggi. 15 Kota tersebut mendapatkan penghargaan kota terbaik yang masuk dalam kategori
utama Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017, dikutip dari Liputan 6.
Pada proses perancangan bangunan Command Center membutuhkan konsep bangunan yang ramah lingkungan serta kenyamanan bGreen Building adalah bangunan yang dimana sejak mulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperlihatkan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, serta mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kualitas udara di ruangan, dan memperhatikan Kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang pada kaidah pembangunan yang berkesinambungan. (GBCI, 2016).
Jika melihat potensi Kota Batam yang semakin hari semakin maju dengan stabilnya perekonomian dan infrastruktur Kota Batam dan diikuti dengan teknologi yang berkembang semakin pesat tentunya menimbulkan dampak positif dan negatif, Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini adalah perkembangan perangkat nirkabel dan internet di kalangan penduduk, dimensi kota yang semakin meluas, dan kebutuhan untuk menjaga kelestarian lingkungan dari polusi dan efek samping konsumsi energi, mencegah bencana alam dan dikarenakan kebutuhan semakin meningkat, sumber daya manusia semakin padat di Kota Batam maka
tingkat kriminalitas juga meningkat, seperti pencurian, perampokan, penculikan, peleceha seksual, dan pelanggaran lalu lintas.
Maka dari itu perlunya dibangun Batam Smart Command Center yang difungsikan untuk mempermudah pelayanan dari pemerintah ke pada masyarakat degan cara bertindak cepat dalam mengambil suatu keputusan, pusat kendali kota Batam yaitu mengakses data yang telah terhubung ke berbagai pihak terkait, memonitoring keadaan kota Batam di suatu ruangan besar dengan menggunakan monitor layar lebar yang dilengkapi dengan rekaman titik-titik CCTV yang telah ditempatkan di sudut-sudut kota Batam, mempermudah pelayanan masyarakat yakni manajemen pengambilan keputusan cepat (pengusutan kecelakaan lalu lintas, tindak kriminal, pelanggaran hukum dan bencana alam), action plan untuk perbaikan dan pemulihan, serta untuk menanggapi kritik/saran yang telah diaspirasikan masyarakat setiap harinya.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan Rencana ruang lingkup Batam Smart Command Center meliputi sebuah fasilitas ruangan pengendalian operasional yang dilengkapi dengan infrastruktur peralatan, jaringan dan sistem yang digunakan sebagai sarana untuk mengelola tindakan-tindakan yang berkaitan dengan krisis / kedaruratan yang meliputi masalah-masalah keamanan, kesehatan, kebencanaan, pelayanan utilitas
publik, penanganan keluhan / pengaduan / pelaporan dalam hal layanan publik serta kehumasan. dalam Rancangan Bangunan Batam Smart Command Center juga akan menerapkan Konsep Arsitektur Green Building.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan diatas maka ada dua rumusan masalah yaitu rumusan masalah arsitketural dan rumusan masalah non arsitektural,
1.2.1 Rumusan Masalah Arsitektural
a. Bagaimana mendesain Bangunan Batam Smart Command Center yang sesui dengan konsep Green Building, agar memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
b. Bagaimana mewujudkan perencanaan Bangunan Batam Smart Command Center yang mampu memfasilitasi aktivitas pera pelaku kegiatan dengan Pendekatan Arsitektur Green Building.
1.2.2 Rumusan Masalah Non Arsitektural
a. Bagaimana mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi merawat fasilitas publik yang akan disediakan untuk memantau pergerakan warga di Kota Batam seperti CCTV untuk monitoring setiap sudut jalan yang ada di Kota Batam.
b. Bagaimana mengajak masyarakat untuk tanggap terhadap kejadian – kejadian janggal di lingkungan sekitarnya, seperti melaporkan setiap orang
yang mencurigakan kepada pihak berwajib melalui layanan pablik seperti call emergenci yang nantinya daapat segera diinformasikan ke dan ditindak lanjuti oleh pihak-pihak terkait.
1.3 Tujuan
Merancang sebuah bangunan Batam Smart Command Centre yang dapat mewadahi segala kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan informasi publik dengan penerapan Konsep Green Building
1.4 Sasaran
Merencanakan dan merancang bangunan Batam Command Centre, sehingga dapat memenuhi tuntunan dan kebutuhan, yang dapat menunjang produktivitas berbagai aktifitas yang ada di Batam Smart Command Center.
1.5 Lingkup Pembahasan
Pada lingkup pembahasan studi ini dibatasi pada pembahasan arsitektural yaitu Perancangan Bangunan Batam Smart Command Center yang memenuhi standar pendekatan Arsitektur Green Building. Pembahasan non arsitektural dimaksudkan untuk mendukung bahasan utama.
1.5.1 Materi studi a. Lingkup Spatial
Membahas tentang lokasi Batam Smart Command Center yang akan dikembangkan di Kota Batam dengan segala potensi dan permasalahan yang ada.
b. Lingkup Substansial
Membahas tentang Batam Smart Command Center serta penerapan arsitektur perancangan bangunan Batam Smart Command Center yang memenuhi baku kualitas serta tampilan bangunan dengan pendekatan arsitektur Green Building
c. Lingkup Temporal
Membahas tentang Batam Smart Command Center untuk sementara waktu dan di masa mendatang.
1.5.2 Pendekatan studi
Dalam hal ini pendekatan studi ditekankan pada bidang arsitektural untuk menganalisis dilakukan dengan cara studi literature dan observasi lapangan serta sumber lainnya yang berkaitan dengan kasus yang akan dibahas
1.6 Metodologi
Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perancangan dan perencanaan Batam Smart Command Center metode yang digunakan dalam studi ini yaitu :
1.6.1 Pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a. Studi literature
Study literature terhadap tema sejenis yang mendukung proses perencanaan dan perancangan sumber, dapat berasal dari buku, majalah, internet, dan sebagainya.
b. Studi banding
Studi banding dilakukan agar pengembangan penelitian dalam objek maupun tema yang dilakukan memiliki landasan yang kuat. Studi banding merupakan perbandingan bangunan yang ada dengan literatur sehingga mengetahui kesalahan-kesalahan dan keunggulan dari rancangan bangunan tersebut yang dapat menjadi acuan dalam perancangan Batam Smart Command Center , data yang diambil dari
studi ini dapat berupa denah lokasi, organisasi ruang, foto-foto keadaan lokasi, mengamati situasi sekitar dan kapasitas bangunan
c. Survei lapangan
Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lokasi studi dan lingkungan fisik yang terhubung dengan kasus.
1.6.2 Analisa
Dari ketiga data dan informasi yang ada kemudian dilakukan proses analisa- analisa untuk dijadikan landasan bagi konsep perencanaan dan perancangan selanjutnya.
1.6.3 Setelah dilakukannya analisa maka dapat di tarik beberapa kesimpulan.
a. Pola Prosedural
Dalam hal ini pola–pola metode studi yang dilakukan harus dengan mengikuti aturan prosedur yang telah ditentukan.
b. Tata Langkah
Langkah – langkah yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan studi literature dan observasi lapangan serta pencarian sumber lainnya seperti menggunakan jaringan internet kemudian dianalisa dan mengkonsep.
1.7 Kerangka Berfikir
1.8 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penyusunan penulisan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang tinjauan umum mengenai Batam Smart Command Center, Pengertian konsep Green Building, tinjauan literatur terhadap bangunan Command Center dan fasilitas-fasilits penunjangnya.
BAB III GAMBARAN UMUM
Memaparkan tinjauan Kota Batam serta studi preseden dan studi banding terhadap bangunan sejenis.
BAB IV ANALISA PROGRAM PERANCANGAN
Berisi tentang data dan hasil pelaku kegiatan, kebutuhan ruangan, dan kebutuhan luasan site.
BAB V ANALISA TAPAK
Berisi tentang data dan hasil analisa lokasi yang dipilih dan sekitarnya.
BAB VI PENUTUP
Berisi mengenai kesimpulan yang dihasilkan dari seluruh bab yang ada serta beberapa saran.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang sumber-sumber referensi penulisan .
LAMPIRAN
Berisi produk hasil perancangan tugas akhir Batam Smart Command Center.