BAB III
ANALISIS DAN KEBUTUHAN
3.1 Sejarah Singkat
3.1.1 Sejarah Singkat Radio Jakarta Islamic Center
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) adalah sebuah lembaga yang berdiri di eks Lokasi Resosialisasi (Lokres) Kramat Tunggak, Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Lokres Kramat Tunggak adalah nama sebuah Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak, yang terletak di jalan Kramat Jaya RW 019, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Kotamadya Jakarta Utara. Lokalisasi ini tumbuh dan berkembang dengan pesat yang akhirnya menimbulkan masalah baru pada masyarakat di lingkungan sekitarnya dan sekaligus citra Jakarta yang tidak bisa dipisahkan dari sejarahnya sebagai sebuah kultur Betawi yang sangat identik sebagai komunitas Islam yang terbuka, bersemangat multikultur, toleran dan sangat mencintai Islam sebagai identitas utama kebudayaan mereka.
Kondisi demikian ini menimbulkan desakan yang tidak henti-hentinya dari ulama dan masyarakat agar Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak ditutup.. Setelah ditutup banyak muncul gagasan terhadap lokasi bekas Kramat Tunggak tersebut, gubernur H. Sutiyoso memiliki ide yaitu membangun Islamic Center.
Sebuah ide yang cemerlang yang menyatukan kelompok-kelompok lain yang awalnya berbeda-beda. Gagasan untuk membangun Jakarta Islamic Centre (JIC) dikemukakan Gubernur Sutiyoso kepada Prof. Azzumardi Azra (Rektor UIN Syarif Hidayatullah).
Dalam rangka menyongsong cita-cita besar umat Islam yang digantungkan kepada Jakarta Islamic Centre, dikeluarkan SK Gubernur KDKI No. 99/2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre)..
Namun selanjutnya, kehadiran Jakarta Islamic Center tidak sekedar hanya merubah tanah hitam menjadi putih, atau hanya sebuah masjid saja, melainkan lebih dari itu Jakarta Islamic Center membangun Radio Jakarta Islamic Center 107.7 FM didirikan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta, atau yang lebih dikenal dengan
Jakarta Islamic Center, eksistensi Radio JIC diidealkan dapat menjadi suara peradaban Islam. Program acara Radio Jakarta Islamic Center dikemas dalam bentuk radio pendidikan yang melingkupi konsepsi 3-H (Head, Heart, Hand) yakni pendidikan yang menggugah intelektual, spiritual dan keterampilan (skill) namun tetap dalam bingkai komunitas masyarakat muslim berbasis kemasjidan.terdiri dari fungsi peribadatan, fungsi kediklatan dan fungsi pedagangan/bisnis.
3.1.2 Visi dan Misi
Radio Jakarta Islamic Center mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan peribadatan, pengembangan SDM, sosial budaya, informasi dan komunikasi serta pengembangan bisnis sesuai dengan tujuannya secara obyektif dan terbuka.
1. Visi
Visi Jakarta Islamic Centre adalah Menjadi Pusat Peradaban Islam.
2. Misi
1. Mewujudkan Pusat Pengembangan Sumberdaya Muslim, Pengkajian, Data dan Informasi serta Budaya Islam di Jakarta yang bertaraf Internasional.
2. Mewujudkan Pusat Pengembangan Islam Jakarta sebagai landmark dengan sosok fisik yang monumental, bernuansa Islami dimana Masjid sebagai sentrumnya.
3.1.3 Struktur Organisasi Radio Jakarta Islamic Center dan Deskripsi Tugas
1. Struktur Organisasi Radio Jakarta Islamic Center
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Radio Jakarta Islamic Center
2. Deskripsi Tugas
1. Wakil Sub Divisi Penyiaran.
Tugas dan tanggung jawab analis :
- Memastikan seluruh program berjalan dengan baik secara teknis atau non teknis.
- Menerima dan mendandatangani hasil aktifitas laporan.
- Menampung meneliti, dan menindak lanjuti aduan, sanggahan serat kritik dan aspirasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran.
- Menyusun perencanaan pengembangan sumber daya manusia yang menjamin profesionalisme dibidang penyiaran
2. Program Director dan Station.
Tugas dan tanggung jawab program director dan station:
- Mengatur program sesuai dengan jadwal siar atau sesuai dengan targer pendengar.
- Analisa dan revisi pengetikan laporan aktifitas karyawan . - Menterjemahkan gagasan kedalam eksekusi sebuah program.
- Memahami tipe dari program acara yang akan diproduksi.
- Memberikan bimbingan kepada penyiar dan operator menyangkut format, misi dan visi radio.
- Mengawasi jalannya radio sehari-hari mulai dari pemberitaan, pembacaan naskah
- Bertanggung jawab terhadap kualitas, kuantitas dari sumber daya manusia - Merencanakan dan menyusun kegiatan off air.
- Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut keradioan.
3. Produksi dan Iklan
Tugas dan tanggung jawab produksi dan iklan :
- Membuat iklan layanan masyarakat berbentuk audio atau video agar dapat disebarluaskan melalui penyiaran dan media sosial.
- Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi
- Mengawasi proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat.
- Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan di bagiannya
- Bertanggung jawab pada peningkatan ketrampilan dan keahlian karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
- Memberikan informasi teantang promo, jadwal off air dan kegiatan penyiaran.
4. Announcer
Tugas dan tanggung announcer :
- Menyiapkan materi siar (script) sebelum memulai siaran..
- Melakukan penyiaran sesuai dengan jadwal.
- Menjadi komunikator yang mampu mengkomunikasikan bebagai gagasan, konsep dan emosi yang berbentuk informasi hiburan.
- Mampu memilik pengetahuan yang luas.
- Memastikan kegiatan penyiaran berjalan lancar.
- Mempengaruhi pendengar agar mengikuti penyiaran sampai selesai.
5. Sekreteriat
Tugas dan tanggung announcer
- Mengurusi administrasi seluruh pegawai
- Pengadaan barang yang berkaitang dangan operasional - Berhubungan dengan pihak eksternal
- Mengurusi semua kebutuhan dan operasional
- Perawatan lingkungan kawasan PPIJ (Pusat Pengkajian pengembangan Islam Jakarta)
- Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan seluruh fasilitas dan sarana penunjang
- Melakukan survei tingkat kepuasaan atas pelayanan yang diberikan kepada seluruh karyawan atau unit dalam perusahaan untuk tujuan peningkatan kualitas atau mutu, ketepatan dan kecepatan pelayanan yang diberikan.
- Menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan rapat anggaran, laporan keuangan atas aset dan beban biaya.
3.2 Analisa Sistem Berjalan
Dalam proses pelaporan kinetja karyawan yang berjalan di radio Jakarta Islamic Center (JIC). Bahwa menentukan jadwal dan judul siaran dari program director melalui lisan kepada announcer dan kebutuhan penyiaran kepada produksi dan station, setelah ditentukan dan dilaksanakan dari setiap penerima tugas dilakukan pencatatan aktifitas dengan masa harian dan bulanan di formulir, selanjutnya diberikan kepada program director untuk dilakukan koreksi dan melakukan rekap sebelum pemindahan laporan ke wakil sub divisi penyiaran, setelah mendapat persetujuan, maka diteruskan kepada sekreteriat untuk melakukan pengecekan kulitas dan mutu karyawan. Setelah melakukan pengecekan laporan aktifitas karyawan, maka sekretariat berhak memberikan upah (gaji) kepada karyawan tersebut.
3.2.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan
3.2.1.1 Use Case Sistem Berjalan
Untuk menggambarkan sistem pelaporan aktifitas karyawan yang sedang berjalan saait ini pada radio Jakarta Islamic Center, activity diagram-nya adalah sebagai berikut :
:
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan Pelaporan Aktifitas
Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram berjalan menjelaskan tentang pelapporan aktifitas karyawan yang sedang berjalan pada Radio Jakarta Islamic Center, dimana pada pelaporan tersebut terdapat kekurangan didalam pelaporan secara sistem, dan proses laporan dilakukan manual terhadap setiap proses, dengan analisa tersebut, maka peneliti dapat mengusulkan suatu sistem informasi kearsipan dimana proses pengolahan arsip tersebut dilakukan dalam sistem, sehingga lebih mudah dan lebih cepat dalam mengontrol data yang telah diupdate
:3.2.1.2 Deskripsi Use Case
Tabel 3.1 Deskripsi Use Case Diagram Penentuan Jadwal dan Judul Siaran Nama Use Case Penentuan Jadwal dan Judul Siaran
Aktor Program Director
Deskripsi Program Director memiliki wewenang dalam menentukan jadwal dan judul siaran.
Tabel 3.2 Deskripsi Use Case Diagram Pembuatan Naskah Siaran Nama Use Case Membuat Naskah siaran
Aktor Annoncer, Station, Produksi, dan Iklan
Deskripsi Announcr, Station, Produksi dan Iklan membuat naskah siaran dan tugas yang sudah diterima dari Program Director
Tabel 3.3 Deskripsi Use Case Diagram Pembuatan Laporan
Nama Use Case Laporan
Aktor Annoncer, Station, Produksi, dan Iklan
Deskripsi Announcer, Station, Produksi, dan Iklan membuat laporan aktifitas
Tabel 3.4 Deskripsi Use Case Diagram Mengirim Laporan Nama Use Case Mengirim Laporan
Aktor Program Director, Annoncer, Station, Produksi, dan Iklan, Wakil Sub DIvisi Penyiaran
Deskripsi Mengirim laporan yang telah di susun
Tabel 3.5 Deskripsi Use Case Diagram Pengecekan Laporan Nama Use Case Pengecekan Laporan
Aktor Program Director, Wakil Sub DIvisi Penyiaran, dan Sekretariat
Deskripsi Program Director, Wakil Sub DIvisi Penyiaran, dan Sekretariat melakukan pengecekan terhadap laporan
Tabel 3.6 Deskripsi Use Case Diagram Memperbaiki Laporan Nama Use Case Memperbaiki Laporan
Aktor Program Directot
Deskripsi Mengirim laporan sebelum dilakukan tanda tangan
Tabel 3.7 Deskripsi Use Case Diagram Tanda Tangan Laporan Nama Use Case Tanda Tangan laporan
Aktor Wakil Sub Divisi Penyaiaran, dan Sekretariat
Deskripsi Melakukan tanda tangan pada laporan yang telah sesuai
3.2.1.3 Activity Diagram Berjalan
Untuk menggambarkan sistem pelaporan aktifitas yang sedang berjalan saait ini pada Radio Jakarta Islamic Center, activity diagram-nya adalah sebagai berikut :
Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan Pelaporan Aktifitas
Penjelasan dari activity diagram pelaporan aktifitas dapat diuraikan menjadi sebagai berikut :
1. Program Director memiliki wewenang untuk menentukan jadwal dan judul siaran, selanjutnya program director menerima laporan dari announcer, station, produksi dan iklan untuk dilakukan pengecekan laporan dan dikirmkan ke wakil sub divisi penyiaran, jika tidak sesuai dilakukan perbaikan laporan.
2. Announcer, Station, Produksi, dan Iklan mendapatkan jadwal dan judul siaran untuk melakukan penulisan naskah, setelah itu membuat laporan aktifitas dan dikirimkan kepada program director.
3. Wakil Sub Divisi Penyiaran memeriksa laporan yang telah disetujui oleh program director, jika surat telah benar maka surat disetujui dan di teruskan ke sekretariat untuk dilakukan pengecekan kembali. Jika laporan belum benar maka surat dikembalikan ke program director untuk diperbaiki.
4. Sekretariat menerima surat yang dari wakil sub divisi penyiaran, jika sudah benar akan disetujui dan announcer, station, produksi dan iklan akan menerima upah.
Jika laporan belum benar maka di kembalikan ke wakil sub divisi penyiaran dan dikembalikan ke program director untuk diperbaiki.
3.2.2 Analisis Permasalahan
3.2.2.1 Analisis Fishbone Diagram
Gambar 3.4 Fishbone Diagram Analisis Masalah
Tabel 3.8 Deskripsi Fishbone Diagram Anaisa Masalah Faktor Yang Diamati Masalah Yang Terjadi
a. People
- Karyawan kurang teliti.
Karena, banyaknya laporan yang dibuat setiap hari, dan adanya laporan lain yang harus diproses yang harus dipantau agar tidak lewat.
- Karyawan kurang bertanggung jawab.
Adanya laporan yang kotor dan rusak karena karyawan kurang bertanggung jawab, meja kerja tidak rapi.
b. Material
- Menghabiskan banyak kertas, Karena terjadinya perbaikan laporan, sehingga laporan harus dibikin kembali, sehingga menghabiskan banyak kertas.
- Kertas banyak yang rusak, Dikarenakan dalam pencarian laporan di arsip banyak tumpukan laporan.
c. Data
- Kesalahan data.
Karena karyawan kurang teliti dalam pembuatan laporan, pada format penulisan, sehingga terjadi kesalahan data.
- Data tidak akurat.
Tidak akuratnya data, karena penulisan pada laporan, sehingga data tidak akurat.
d. Alur
- Belum ada sistem
Belum ada sistem untuk untuk mengetahui status surat telah sampai dimana.
- Terjadinya alur yang panjang.
Alur yang panjang bolak balik antara program director, wakil sub divisi penyiaran, dan sekretariat.
3.2.2.2 Analisa SWOT
Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Treath).
Tabel 3.9 Analisa Faktor Internal
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) 1. SDM dengan ilmu keagamaan yang
memumpuni dalam hal penyiaran 2. Tersedianya sarana dan prasarana
penunjang komunikasi dan informasi bagi karyawan radio Jakarta Islamic Center
3. Tersedianya anggaran untuk sebuah sistem yang akan diterapkan pada aktifitas laporan dan untuk sosialisai pada sistem tersebut, serta pengadaan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi
1. Pada proses pekerjaan dilakukan secara manual untuk pengolahan data laporan.
2. Kurang terintegrasinya data dengan proses pengolahan pelaporan.
3. Pencarian data yang masih terlalu lama.
Tabel 3.10 Analisa Faktor External Opportunity (Peluang) Thread (Ancaman)
1. Adanya pelaporan aktifitas sebagai lembaga pemerintahan non kementerian, untuk memantau aktifitas
2. Kemudahan mendapatkan teknologi informasi yang tiggi dengan biaya murah
1. Pelaku kejahatan cyber yang mengakses informasi tanpa hak.
2. Banyaknya virus yang dapat merusak sistem.
3. Ancaman kebakaran dan rusak nya laporan yang disimpan
Berdasarkan tabel 3.9 dan tabel 3.10 di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).
Tabel 3.11 Strategi S-O
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strength (Kekuatan)
1. SDM dengan ilmu keagamaan yang memumpuni dalam hal penyiaran
2. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang komunikasi dan informasi bagi karyawan radio Jakarta Islamic Center
3. Tersedianya anggaran untuk sebuah sistem yang akan diterapkan pada aktifitas laporan dan untuk sosialisai pada sistem tersebut, serta pengadaan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi
Oppurtinty (Peluang) Strategi S-O
1. Adanya pelaporan aktifitas sebagai lembaga pemerintahan non kementerian, untuk memantau aktifitas
2. Kemudahan mendapatkan teknologi informasi yang tiggi dengan biaya murah
1. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan serta sosialisai dilingkungan internal oleh lembaga pemerintahan 2. Pengadaan untuk meningkatkan
infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki didalam mendukung proses pelaporan aktifitas karyawan
3. Menunjang sarana dan prasarana yang ada untuk meningkatkan efisensi pekerjaan.
Tabel 3.12 Strategi S-T
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strength (Kekuatan)
1. SDM dengan ilmu keagamaan yang memumpuni dalam hal penyiaran
2. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang komunikasi dan informasi bagi karyawan radio Jakarta Islamic Center
3. Tersedianya anggaran untuk sebuah sistem yang akan diterapkan pada aktifitas laporan dan untuk sosialisai pada sistem tersebut, serta pengadaan sarana dan prasarana komunikasi dan informasi
Thread (Ancaman) Strategi S-T
1. Pelaku kejahatan cyber yang mengakses informasi tanpa hak.
2. Banyaknya virus yang dapat merusak sistem.
3. Ancaman kebakaran dan rusak nya arsip yang disimpan
1. Mengatur hak akses bagi setiap pengguna informasi
2. Menyediakan keamanan sistem seperti antivirus dan meningkatkan infrastruktur teknologi informasi penanggulangan virus yang menyerang sistem, serta server untuk
3. Meningkatkan keamanan pada ruang penyimpanan data serta penempatan dan perawatan pada data tersebut
Tabel 3.13 Strategi W-O Faktor Internal
Faktor Eksternal
Weakness (Kelemahan)
1. Pada proses pekerjaan dilakukan secara manual untuk pengolahan data laporan.
2. Kurang terintegrasinya data dengan proses pengolahan pelaporan.
3. Pencarian data yang masih terlalu lama.
Opportunity (Peluang) Strategi W-O 1. Adanya pelaporan aktifitas sebagai
lembaga pemerintahan non kementerian, untuk memantau aktifitas
2. Kemudahan mendapatkan teknologi informasi yang tiggi dengan biaya murah
1. Membuat system informasi kearsipan dengan database yang terintegrasi sehingga memudahkan didalam proses pengolahan data laporan aktifitas.
2. Melakukan evaluasi dan pembuatan sistem informasi agar mampu mempermudah didalam pencarian data.
Tabel 3.14 Strategi W-T Faktor Internal
Faktor Eksternal
Weakness (Kelemahan)
1. Pada proses pekerjaan dilakukan secara manual untuk pengolahan data laporan.
2. Kurang terintegrasinya data dengan proses pengolahan pelaporan.
3. Pencarian data yang masih terlalu lama.
Thread (Ancaman) Strategi W-T
1. Pelaku kejahatan cyber yang mengakses informasi tanpa hak.
2. Banyaknya virus yang dapat merusak sistem.
3. Ancaman kebakaran dan rusak nya arsip yang disimpan
1. Meningkatkan dan menjaga etika didalam penanganan dan pengolahan data laporan
2. Melakukan kerjasama didalam penyediaan layanan server pada penyimpanan data laporan
3. Membuat standar prosedur didalam pengolahan serta penyimpanan data laporan.
Berdasarkan Analisa SWOT yang telah diidentifikasi diharapkan sistem informasi pelaporan aktifitas yang akan dibuat membantu radio Jakarta Islamic Center dalam penerapan efisiensi aktifitas di radio Jakarta Islamic Center serta selalu menjaga nilai- nilai keagamaan itu sendiri. Serta teknologi yang digunakan dapat menunjang didalam hal teknis pekerjaan untuk pengolahan data pada aktifitas karyawan radio Jakarta Islamic Center.
3.2.2.3 Analisa Batasan Sistem
Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi dan sistem lainnya yag memberikan input atau menerima output dari sistem.
Melihat permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem informasi pelaporan aktifitas karywan dengan studi kasus pada Radio Jakarta Islamic Center sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan laporan bagi karyawan.
3.2.2.4 Analisa Masalah
Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti, sistem yang berjalan saat ini di laporan aktifitas sudah berjalan cukup baik. Namun, sumber penyimpanan data yang masih disimpan secara manual belum terintegrasi dengan baik sehingga dapat mengakibatkan terjadinya data yang tercecer serta proses pencarian data yang lebih lama, dan alur proses yang lama
Dalam pembuatan laporan, data-data harus direkapitulasi satu persatu sehingga mengakibatkan pekerjaan menjadi kurang efektif dan efisien karena harus membuka banyak file, pada proses tanda tangan laporan juga banyak yang agak terlambat dikarenakan masih menggunakan proses manual.
3.3 Analisis Kebutuhan
Dengan analisis kebutuhan sistem, diharapkan sistem yang akan dibangun dapat diuraikan secara utuh menjadi komponen – komponen dasar dengan tujuan identifikasi, mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan yang diharapkan, dan analisis ini juga dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dari object penelitian. Perancangan sistem baru diharapkan mampu mengubah dan mempercepat atau mengefisienkan serta mengoptimalkan waktu dengan baik, guna memenuhi kebutuhan berikut :
1. Proses pembuatan laporan – laporan akan lebih mudah serta cepat dan akurat 2. Pengeditan data lebih mudah dan cepat
3. Pencarian data lebih valid
4. Proses persetujuam laporan akan lebih mudah.
Untuk mempermudah menganalisis sebuah sistem dibutuhkan dua jenis kebutuhan yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
3.3.1 Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang berisi proses – proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem.
1. Sistem harus mampu melakukan pembuatan laporan:
Sistem dapat menambahkan, mengubah dan menghapus data unit kerja
Sistem dapat menampilkan data laporan 2. Sistem dapat melakukan alur perpindahan laporan:
Sistem dapat menambahkan, dan menghapus pengajuan laporan
Sistem bisa menampilkan data pengajuan pemindahan sesuai periode
Sistem dapat melakukan persetujuan laporan
3. Sistem dapat melakukan alur pengajuan laporan:
Sistem dapat menambahkan, dan menghapus pengajuan laporan
Sistem dapat melakukan persetujuan laporan
Sistem bisa menampilkan data pengajuan laporan sesuai periode
Sistem dapat menampilkan data yang dicari 4. Sistem dapat melakukan alur pengembalian laporan:
Sistem dapat menampilkan data pengembalian laporan
Sistem dapat mengubah status laporan untuk dikirim kembali 5. Sistem dapat melakukan kelola laporan:
Sistem dapat menampilkan laporan sesuai periode
Sistem dapat mengubah dan menghapus laporan
3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional, menempatkan batasan pada produk yang sedang dikembangkan, proses pengembangannya, dan menentukan batasan-batasan eksternal yang harus dipenuhi oleh produk tersebut.
1. Usability
Sistem yang dibuat merupakan sistem yang didesain dengan sederhana. Dalam pengoperasiannya sistem sangat mudah dipahami dan mudah digunakannya.
2. Realibility
Dalam sistem ini digunakan password untuk login untuk menjaga keamanan pada sistem tersebut. Sehingga untuk hak akses sangat dibatasi dan hanya pemakai sistem tertentu yang dapat membuka sistem tersebut.
3. Performance
Agar berjalan dengan baik sistem yang diusulkan, harus didukung dengan spesifikasi peralatan yang memadai agar tidak terjadi hambatan dalam penggunaanya.
Berikut merupakan spesifikasi peralatan yang mendukung sistem tersebut:
1. Komputer yang digunakan untuk menjalankan sistem yang diusulkan harus didukung dengan sistem operasi minimal windows 7.
2. Komputer yang digunakan harus mempunyai kapasitas RAM 2 GB.
3. Sistem informasi pelaporan aktifitas ini harus memiliki jaringan internet yang stabil agar tidak terhambat dalam melakukan pengoperasi pada sistem ini
4. Sistem informasi pelaporan aktifitas harus memiliki printer untuk keperluan pencetakan dokumen.
4. Supportability
Sistem ini mempunyai dokumen teknis dalam penggunaan sistem informasi pelaporan aktifitas agar dapat memudahkan pengguna didalam menjalankan sistem tersebut.