• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "A. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER- /PJ/2018

TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-19/PJ/2017 TENTANG PERLAKUAN TERHADAP PENERBITAN DAN/ATAU PENGGUNAAN FAKTUR PAJAK TIDAK SAH OLEH WAJIB PAJAK.

A. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR KEP- ...(1)

TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND TERHADAP ...(2)

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ...(3) Nomor ...(4) tanggal ...(5);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Status Suspend terhadap ...(6);

Mengingat : Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2017 tentang Perlakuan Terhadap Penerbitan dan/atau Penggunaan Faktur Pajak Tidak Sah oleh Wajib Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- /PJ/2018; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND TERHADAP ...(7).

KESATU : Berdasarkan penelitian dan analisis terhadap data dan/atau informasi yang ada pada Direktorat Jenderal Pajak, ...(8) terindikasi sebagai Wajib Pajak penerbit Faktur Pajak Tidak Sah. KEDUA : Menetapkan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU berada dalam keadaan Status Suspend. KETIGA : Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini ditetapkan, terhadap Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA dilakukan penonaktifan sementara akun Pengusaha Kena Pajak Wajib Pajak pada sistem informasi di Direktorat Jenderal Pajak. KEEMPAT : Wajib Pajak dapat menyampaikan klarifikasi ke Kanwil DJP ...(9) dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak Keputusan Direktur Jenderal ini dikirimkan dengan syarat belum dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan dan Penyidikan. KELIMA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, terhadap Keputusan Direktur Jenderal ini dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. KEENAM : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada: 1 ... (10);

2. Direktur Jenderal Pajak; 3. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; 4. Direktur Penegakan Hukum*); 5. Kepala Kanwil DJP ... (11);

6. Kepala KPP ... (12).

Ditetapkan di ... (13)

pada tanggal ... (14)

a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK DIREKTUR INTELIJEN PERPAJAKAN, ... (15)

Catatan:

*) Diisi jika unit kerja yang mengusulkan Penetapan Status Suspend adalah Direktorat Penegakan Hukum

(2)

PETUNJUK PENGISIAN

CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENETAPAN STATUS SUSPEND

Angka 1 : Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak.

Angka 2 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang ditetapkan dalam keadaan Status Suspend.

Angka 3 : Diisi dengan:

a. "Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak”, dalam hal penetapan Wajib Pajak dalam keadaan Status Suspend diterbitkan berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak tentang Daftar Wajib Pajak Suspect List sebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-132/PJ/2010 yang sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-50/PJ/2015; atau

b. “usulan penetapan Status Suspend dari ...(unit kerja yang mengusulkan) dalam hal penetapan Wajib Pajak dalam keadaan Status Suspend diterbitkan berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Direktur Jenderal ini.

Angka 4 : Diisi dengan nomor Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak atau nomor surat usulan penetapan Status Suspend dari unit kerja yang mengusulkan penetapan Status Suspend terhadap Wajib Pajak.

Angka 5 : Diisi dengan tanggal Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak atau nomor surat usulan penetapan Status Suspend dari unit kerja yang mengusulkan penetapan Status Suspend terhadap Wajib Pajak.

Angka 6 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang ditetapkan dalam keadaan Status Suspend.

Angka 7 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang ditetapkan dalam keadaan Status Suspend.

Angka 8 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang ditetapkan dalam keadaan Status Suspend.

Angka 9 : Diisi dengan Nama Kanwil DJP sebagai unit vertikal diatas KPP tempat Wajib Pajak Terdaftar.

Angka 10 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang ditetapkan dalam keadaan Status Suspend.

Angka 11 : Diisi dengan nama Kanwil DJP sebagai unit vertikal diatas KPP tempat Wajib Pajak Terdaftar Angka 12 : Diisi dengan nama KPP tempat Wajib Pajak Terdaftar.

Angka 13 : Diisi dengan tempat ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak.

Angka 14 : Diisi dengan tanggal ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak.

Angka 15 : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan Direktur Intelijen Perpajakan.

(3)

B. CONTOH FORMAT SURAT KLARIFIKASI ATAS PENETAPAN STATUS SUSPEND

... 1)

Nomor : ... (2) ..., ... (3)

Lampiran : Satu Set

Hal : Klarifikasi atas Penetapan Status Suspend terhadap ...(4)

Yth. Direktur Jenderal Pajak u.p. Kepala Kanwil DJP ...

... (5)

Sehubungan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: ... (6) tanggal ... (7) tentang Penetapan Status Suspend Terhadap ...(8), saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ... (9) NPWP : ... (10) Nomor KTP/Paspor *) : ... (11) Alamat sesuai KTP/

Paspor *) : ... (12) Alamat Tempat Tinggal : ... (13) Jabatan : ... (14)

bertindak selaku Wajib Pajak/Pengurus/Penanggung Jawab*) ...(15), dengan ini kami menyampaikan klarifikasi atas penetapan Status Suspend sebagaimana dimaksud dengan alasan sebagai berikut:

1. ... (16)

2. ..., dan seterusnya.

Dalam rangka klarifikasi ini, terlampir disampaikan dokumen pendukung sebagai berikut:

1. ... (17)

2. ..., dan seterusnya.

Demikian klarifikasi ini disampaikan.

Hormat kami,

... (18)

Tembusan Yth:

1. Direktur Intelijen dan Penyidikan 2. Kepala KPP ... (19)

Catatan:

*) coret yang tidak perlu

(4)

PETUNJUK PENGISIAN

CONTOH FORMAT SURAT KLARIFIKASI ATAS PENETAPAN STATUS SUSPEND

Angka 1 : Diisi dengan Kepala Surat yang sekurang-kurangnya meliputi nama dan alamat Wajib Pajak (hanya diisi oleh Wajib Pajak Badan).

Angka 2 : Diisi dengan nomor surat.

Angka 3 : Diisi dengan nama kota dan tanggal surat dibuat.

Angka 4 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang menyampaikan klarifikasi atas penetapan Status Suspend.

Angka 5 : Diisi dengan nama dan alamat Kanwil DJP tempat klarifikasi disampaikan

Angka 6 : Diisi dengan Nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Status Suspend.

Angka 7 : Diisi dengan tanggal Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Status Suspend.

Angka 8 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang ditetapkan dalam keadaan Status Suspend.

Angka 9 : Diisi dengan nama Wajib Pajak/Pengurus/Penanggung Jawab Wajib Pajak yang menandatangani surat klarifikasi.

Angka 10 : Diisi dengan NPWP Wajib Pajak/Pengurus/Penanggung Jawab Wajib Pajak yang menandatangani surat klarifikasi.

Angka 11 : Diisi dengan Nomor KTP/Paspor Wajib Pajak/Pengurus/Penanggung Jawab Wajib Pajak yang menandatangani surat klarifikasi.

Angka 12 : Diisi dengan alamat sesuai KTP/Paspor Wajib Pajak/Pengurus/Penanggung Jawab Wajib Pajak yang menandatangani surat klarifikasi.

Angka 13 : Diisi dengan alamat tempat tinggal sebenarnya Wajib Pajak/Pengurus/Penanggung Jawab Wajib Pajak yang menandatangani surat klarifikasi.

Angka 14 : Diisi dengan jabatan Wajib Pajak/Pengurus/Penanggung Jawab Wajib Pajak yang menandatangani surat klarifikasi.

Angka 15 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang menyampaikan klarifikasi atas penetapan Status Suspend.

Angka 16 : Diisi dengan alasan penyampaian klarifikasi atas penetapan Status Suspend.

Angka 17 : Diisi dengan bukti pendukung yang dilampirkan dalam klarifikasi atas penetapan Status Suspend.

Angka 18 : Diisi dengan nama dan tanda tangan Wajib Pajak dalam hal yang menyampaikan klarifikasi adalah Wajib Pajak Orang Pribadi atau nama, jabatan dan tanda tangan pengurus dan/atau penanggung jawab Wajib Pajak dalam hal yang menyampaikan klarifikasi adalah Wajib Pajak Badan.

Angka 19 : Diisi dengan nama KPP tempat Wajib Pajak Terdaftar

(5)

C. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENCABUTAN PENETAPAN STATUS SUSPEND

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

NOMOR KEP- ...(1)

TENTANG PENCABUTAN PENETAPAN STATUS SUSPEND TERHADAP ...(2)

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : bahwa berdasarkan usulan dari ... (3) nomor ... (4) tanggal ... (5), perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan atas Penetapan Status Suspend terhadap ...(6);

Mengingat : Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2017 tentang Perlakuan Terhadap Penerbitan dan/atau Penggunaan Faktur Pajak Tidak Sah oleh Wajib Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- /PJ/2018; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENCABUTAN PENETAPAN STATUS SUSPEND TERHADAP ... (7).

KESATU : Mencabut Status Suspend terhadap ...(8)

KEDUA : Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor ... (9) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. KETIGA : Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini ditetapkan: 1. Status Suspend terhadap ...(10) dinyatakan berakhir; dan 2. Wajib Pajak dapat menerbitkan Faktur Pajak kembali. KEEMPAT : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, terhadap Keputusan Direktur Jenderal ini dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada: 1 ... (11);

2. Direktur Jenderal Pajak; 3. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan; 4. Direktur Penegakan Hukum *); 5. Kepala Kanwil DJP ... (12);

6. Kepala KPP ... (13).

Ditetapkan di ... (14)

pada tanggal ... (15)

a.n. DIREKTUR JENDERAL PAJAK DIREKTUR INTELIJEN PERPAJAKAN ... (16)

Catatan:

*) Diisi jika unit kerja yang mengusulkan Penetapan Status Suspend adalah Direktorat Penegakan Hukum

(6)

PETUNJUK PENGISIAN

CONTOH FORMAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PENCABUTAN PENETAPAN STATUS SUSPEND

Angka 1 : Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan Penetapan Status Suspend yang ditetapkan.

Angka 2 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang diberikan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan Penetapan Status Suspend.

Angka 3 : Diisi dengan unit kerja yang mengusulkan Pencabutan Penetapan Status Suspend Angka 4 : Diisi dengan nomor surat usulan pencabutan penetapan Status Suspend.

Angka 5 : Diisi dengan tanggal surat usulan pencabutan penetapan Status Suspend.

Angka 6 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang diberikan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan Penetapan Status Suspend.

Angka 7 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang diberikan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan Penetapan Status Suspend.

Angka 8 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang diberikan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan Penetapan Status Suspend.

Angka 9 : Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Status Suspend terhadap Wajib Pajak.

Angka 10 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang diberikan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Pencabutan Penetapan Status Suspend.

Angka 11 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak tujuan pengiriman salinan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Tentang Pencabutan atas Penetapan Wajib Pajak Dalam keadaan Status Suspend.

Angka 12 : Diisi dengan nama Kanwil DJP sebagai unit vertikal diatas KPP tempat Wajib Pajak Terdaftar.

Angka 13 : Diisi dengan nama KPP tempat Wajib Pajak Terdaftar.

Angka 14 : Diisi dengan tempat ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak.

Angka 15 : Diisi dengan tanggal ditetapkannya Keputusan Direktur Jenderal Pajak.

Angka 16 : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Direktur Intelijen Perpajakan.

(7)

D. CONTOH FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN PENOLAKAN KLARIFIKASI ATAS PENETAPAN STATUS SUSPEND

... 1)

Nomor : ... (2) ..., ... (3)

Sifat : Sangat Segera

Hal : Pemberitahuan Penolakan Klarifikasi atas Penetapan Status Suspend terhadap ...(4)

Yth. ... (5)

Sehubungan dengan klarifikasi Saudara melalui surat nomor : ...(6) tanggal ...(7) atas penerbitan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: ...(8) tanggal ...(9) tentang Penetapan Status Suspend Terhadap ...(10), dengan ini disampaikan bahwa klarifikasi Saudara ditolak dengan alasan: (11)

a. tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2017 tentang Perlakuan Terhadap Penerbitan dan/atau Penggunaan Faktur Pajak Tidak Sah sebagaimana diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- /PJ/2018;

dan/atau

b. masih memenuhi kondisi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (3) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/PJ/2017 tentang Perlakuan Terhadap Penerbitan dan/atau Penggunaan Faktur Pajak Tidak Sah sebagaimana diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- /PJ/2018.

Demikian untuk menjadi maklum.

a.n. Direktur Jenderal Pajak Kepala Kantor,

... (12)

(8)

PETUNJUK PENGISIAN

CONTOH FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN PENOLAKAN KLARIFIKASI ATAS PENETAPAN STATUS SUSPEND

Angka 1 : Diisi dengan Kepala Surat unit kerja yang menerima klarifikasi.

Angka 2 : Diisi dengan nomor surat.

Angka 3 : Diisi dengan nama kota dan tanggal surat dibuat.

Angka 4 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang menyampaikan klarifikasi atas penetapan Status Suspend.

Angka 5 : Diisi dengan Nama, NPWP, dan alamat Wajib Pajak yang menyampaikan klarifikasi.

Angka 6 : Diisi dengan nomor surat klarifikasi dari Wajib Pajak.

Angka 7 : Diisi dengan tanggal surat klarifikasi dari Wajib Pajak.

Angka 8 : Diisi dengan nomor Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Status Suspend.

Angka 9 : Diisi dengan tanggal Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Penetapan Status Suspend.

Angka 10 : Diisi dengan nama dan NPWP Wajib Pajak yang ditetapkan dalam keadaan Status Suspend.

Angka 11 : Diisi dengan tanda √ pada kotak check-list yang tersedia sesuai dengan alasan yang digunakan.

Angka 12 : Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan Kepala Kanwil DJP.

Salinan Sesuai Dengan Aslinya

SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK u.b.

KEPALA BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

ODING RIFALDI

NIP 197003111995031002

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

ttd.

ROBERT PAKPAHAN

Referensi

Dokumen terkait

Angka 4 : Diisi dengan alamat Wajib Pajak, wakil dari Wajib Pajak, atau kuasa dari Wajib Pajak yang menandatangani Surat Pernyataan Sumber Penghasilan Wajib

Pajak tersebut sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-62/PJ/2010. Dalam hal Verifikasi lanjutan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 menghasilkan

(1) Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Direktur Jenderal Pajak atau pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak melakukan perubahan Klasifikasi

Nomor (14) : Diisi dengan tanggal Keputusan Direktur Jenderal tentang penunjukan sebagai Penyedia Layanan SPT Elektronik sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor

Angka 12 : Diisi dengan total luas bangunan objek pajak sesuai yang dicantumkan dalam SPOP Angka 13 : Diisi dengan klas bumi objek pajak sesuai hasil penilaian. Angka 14 :

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DAN PASAL 26 SEHUBUNGAN DENGAN

Melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-10/PJ/2014 tentang Tata Cara Permohonan dan Penetapan Saat Mulainya Penyusutan Harta

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-27/PJ/2012 Tanggal : 30 Januari 2012 Revisi Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-27/PJ/2012 KPP Penanaman Modal