• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KALI CEMPLONG DESA MANGLIAWAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KALI CEMPLONG DESA MANGLIAWAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA KALI CEMPLONG DESA MANGLIAWAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara (S-1)

Oleh : Riska Aisyah Putri NPM. 21701091042

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2021

(2)

RINGKASAN

Riska Aisyah Putri, 2021, NPM 21701091042, Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang, Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Kali Cemplong Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, Dosen Pembimbing I : Dr. H. Slamet Muchsin, M. Si, Dosen Pembimbing II : Khoiron S.AP., M.IP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Strategi Pengembangan Destinasti Kali Cemplong Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, (2) faktor pendukung dan penghambat dalam Strategi Pengembangan Destinasti Kali Cemplong Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.

Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Peneliti memilih jenis kualitatif dengan metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan nyata apa yang terjadi di lapangan secara menyeluruh, kemudian mengungkapkan secara deskriptif tentang pengembangan destinasi wisata kali cemplong. Pada pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga komponen yaitu antara lain : reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi.

Sedangkan dalam teknik pemeriksaan peneliti menggunakan teknik keabsahan data. Penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada analisis SWOT yang dikemukakan oleh Robinson dan Pearce (1997) dalam penentuan alternatif strategi.

Hasil penlitian ini menunjukkan bahwa (1) Strategi yang digunakan Ketua Pokdarwis untuk mengembangkan destinasi wisata Kali Cemplong Kabupaten Malang yakni untuk strategi yang tepat dalam pengembangan ini Ketua Pokdarwis yakni untuk Strategi pemberdayaan masyarakat dalam menjadikan kali cemplong sebagai destinasi wisata, yang kedua Strategi meningkatkan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan potensi, yang ketiga Strategi pengembangan produk wisata, dan yang terakhir Strategi pengelolaan lingkungan. (2) Faktor penghambat Faktor penghambat adalah promosi objek wisata yang masih kurang, program pengembangan objek wisata yang masih sederhana, keterbatasan anggaran untuk biaya sarana dan prasarana objek wisata, kurang adanya dukungan dari Ketua RT dan Ketua RW. Dan faktor pendukungnya adalah Faktor pendukung adalah, panorama alam yang indah, sejuk, dan masih asli, suasana objek wisata yang memberikan kenyamanan, jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan kota.

Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Destinasi Wisata, Kali Cemplong, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

(3)

SUMMARY

Riska Aisyah Putri, 2021, NPM 21701091042, Public Administration Study Program Faculty of Administrative Sciences, University of Islam Malang, Development Strategy for Cemplong River Tourism Destinations, Mangliawan Village, Pakis District, Malang Regency, Supervisory Lecturer I : Dr. H. Slamet Muchsin, M. Si, Supervisory Lecturer II : Khoiron S.AP., M.IP

This study aims to determine (1) the development strategy of Destinasti Kali Cemplong, Mangliawan Village, Pakis District, Malang Regency, (2) the supporting and inhibiting factors in the Destinasti Kali Cemplong Development Strategy, Mangliawan Village, Pakis District, Malang Regency.

This research method is to use a qualitative approach and descriptive research type. Researchers chose qualitative types with descriptive methods aimed at getting a clear and real picture of what was happening in the field as a whole, then revealed descriptively about the development of Kali Cemplong tourist destinations. Data collection was carried out by interviewing, observing, and documenting techniques. Data analysis in this study used three components, namely: data reduction, data presentation, and conclusion or verification.

Meanwhile, in the examination technique, researchers used data validity techniques. This study uses a theory based on the SWOT analysis proposed by Hunger and Wheleen in determining alternative strategies.

The results of this study indicate that (1) the strategy used by the Chairperson of Pokdarwis to develop tourist destinations for Kali Cemplong, Malang Regency, namely for the right strategy in this development, the Chairman of Pokdarwis, namely for the strategy of community empowerment in making Kali Cemplong a tourist destination, the second strategy is to increase public understanding. in exploiting the potential, the third is the tourism product development strategy, and the last one is the environmental management strategy.

(2) Inhibiting factors Inhibiting factors are lack of promotion of tourist objects, simple tourism development programs, limited budget for the cost of facilities and infrastructure for tourist objects, lack of support from the Head of RT and the Head of RW. And the supporting factors are the supporting factors, namely, beautiful natural scenery, cool, and still original, the atmosphere of a tourist attraction that provides comfort, the distance traveled by tourist objects that are close to the city.

Keywords: Development Strategy, Tourist Destination, Cemplong River, Pakis District, Malang Regency

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian pembangunan yang saya kutip dari buku Konsep, Teori, Dimensi & Isu Pembangunan adalah Pembangunan ialah satu bidang ilmu yang berkembang dengan pesat pada suku kedua kurun ke-20, terutama selepas berakhirnya Perang Dunia Kedua. Pembangunan ialah suatu disiplin ilmu yang bersumberkan berbagai disiplin pengajian. Bidang pengajian pembangunan luas cakupannya. Selain itu pengertian pembangunan lainnya ialah suatu lingkaran yang tidak berkeputusan, tanpa sepadan yang jelas diantara lembaran budaya, sosial, ekonomi, dan politik.1

Pembangunan adalah upaya berkesinambungan menciptakan keadaan yang dapat menyediakan lebih banyak alternatifnya yang sah (valid) bagi setiap warha negara umtuk mencapai aspirasinya yang paling humanistik. Pada umumnya, aspirasi yang paling humanistik tersebut dinyatakan sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat (society welfare). Secara umum tujuan pembangunan sendiri ialah mewujudkan

bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera lahir batin, sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil makmur.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut, maka titik berat pembangunan

1 Mohd.Nain, Ahmad Shukri dan Yusoff, Rusman Md. 2003. Konsep, Teori, Dimensi & Isu Pembangunan. Malaysia : Universiti Teknologi

(5)

diletakkan pada bidang ekonomi, yang merupakan penggerak utama pembangunan seirama dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan didorong secara saling memperkuat, saling terkait, dan terpadu dengan pembangunan bidang – bidang lainnya.2

Pembangunan dalam buku Pengantar Sosiologi Perdesaan edisi pertama merupakan suatu proses perubahan yang disengaja atau disadari untuk mencapai suatu arah yang positif bagi anggota masyarakat secara keseluruhan. Arah positif yang disengaja atau disadati peningkatan dalam pembangunan adalah berupa peningkatan kesejahteraan. Kesejahteraan sendiri merupakan tujuan pembangunan berdimensi banyak, yaitu dimensi fisikal dan dimensi psikososiokultural. Dimana dimensi fisikal bertujuan pembangunan berupa kesejahteraan yang terkait dengan pembangunan ekonomi.

Sedangkan pengertian pembangunan perdesaan sendiri merupakan suatu proses perubahan yang disengaja atau tidak disadari untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh anggota masyarakat perdesaan secara keseluruhan. Pembangunan perdesaan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat perdesaan secara holistik komperhensif meliputi aspek ekonomi, sosial, poitik, budaya, agama, pertahanan, dan keamanan.

Pembangunan perdesaan merupakan proses pembangunan yang ditujukan pada komunitas perdesaan. Pembangunan perdesaan, oleh sebab itu seyogyanya harus berbeda dengan pembangunan perkotaan.

2 Mahi, Ali Kabul dan Trigunarso, Sri Indra. 2017. Perencanaan Pembangunan Daerah Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Kharisma Putra Utama

(6)

Pembangunan pedesaan, karenanya tidak dimaksudkan mengubah karakteristik masyarakat desa dari wissenwille dan ekonomi non-pasar menjadi kurwille dan ekonomi pasar. Kalaupun ada perubahan barangkali menjadi wissenwille beraroma pasar, tetapi tidak berperilaku total ekonomi pasar. Karena dalam kenyataan dimensi intervensi dari negara dan dimensi sosial budaya dari masyarakat (madani) turut memengaruhi pasar dan kehidupan masyarakat secara keseluruhan.3

Kabupaten Malang terletak pada wilayah dataran tinggi, luas wilayah Kabupaten Malang adalah 334.787 Ha, yang terdiri daro 33 Kecamatan yang tersebar pada wilayah perkotaan dan pedesaan. Kabupaten Malang berada di daerah pegunungan yang kondisi topografinya dipengaruhi oleh Pegunungan Tengger yang berada disebelah timur, Gunung Kawi dan Kelud berada disebelah barat serta Gunung Arjuna dan Welirang dibagian utara. Bagian wilayah kabupaten yang berada pada wilayah pinggiran, topografinya dipengaruhi oleh pegunungan.

Ditinjau dari ketinggian, wilayah Kabupaten Malang terletak antara 0-2000 meter diatas permukaan laut dan menunjukkan keadaan yang bervariasi yaitu kondisi landai sampai kondisi pegunungan. Di Kabupaten Malang dilalui oleh beberapa sungai besar dan anak sungai, anak – anak sungai yang ada sebagian dari Kali Konto dan Kali Brantas, sungai – sungai tersebut ada beberapa yang masuk di waduk – waduk Karangkates dan Selorejo, ada juga yang masuk Samudera Indonesia dan Laut Jawa.

3 Damsar dan Indrayani. 2016. Pengantar Sosiologi Pedesaan Edisi Pertama. Jakarta : PT Kharisma Putra Utama.

(7)

Berdasarkan data yang didapat di Kabupaten Malang terdapat 588 mata air dengan debit 1 sampai diatas 200 liter/detik, debit tertinggi terdapat di Wendit Kecamatan Pakis (1.100 liter/detik). Sedangkan kecamatan yang memiliki air lebih dari 200 liter/detik adalah mata air yang berada di Tumpang, Pakis, Singosari, Gondanglegi, Sumberpucung, Ngajum, Wagir, Ampelgading dan Dampit.4

Di daerah Kabupaten Malang sendiri terdapat cukup banyak obyek – obyek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan, baik untuk wisata alam maupun wisata budaya. Hal ini, didukung pula dengan kondisi geografis yang ditandai dengan udara yang sejuk, aneka tanaman hias / bunga – bunga, aneka buah – buahan, serta sarana dan prasarana jalan yang baik dan lancar, sehingga menjadikan daerah ini sebagai salah satu potensi wisata yang sudah dikembangkan keberadaannya yaitu meliputi : wanawisata, wisata agro, tanaman rekreasi, wisata peninggalan sejarah, wisata ziarah, dan wisata gunung.

Dari hasil wawancara saya dengan salah satu warga yang membuat ide dalam pembuatan wisata kali cemplong yaitu bapak Sudiro Husodo atau yang biasa di panggil pak Diro, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Unit Kali Talang. Beliau bersama masyarakat setempat serta anggota Pokdarwis lainnya melakukan kegiatan gotong royong yang berhasil menyulap sungai tersebut sebagai tempat wisata. Menurut

4 Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). 2011 – 2015. Gambaran Umum dan Kondisi Wilayah Kabupaten Malang. Diambil dari

http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1503541329B AB_6_MALANG_new.pdf (12 Oktober 2020)

(8)

penuturan beliau sendiri saat saya wawancarai di kediamannya mengatakan bahwa sungai yang dulunya adalah sungai kotor, sampah dimana – mana, tidak terawat, hingga sampai tidak ada celah jalan untuk dapat dilewati dikarenakan banyak rumput – rumput yang sudah panjang.

Sehingga akhirnya dirubah menjadi sebuah objek wisata baru yang menarik untuk dikunjungi, serta membuat himbauan atau papan nama dilarang membuang sampah sembarangan.

Untuk pembuatan destinasi wisata tersebut beliau mengajak para warga sekitar untuk melakukan kerja bakti setiap hari jika ada beberapa warga yang siap membantu. Serta pada saat akan membuka destinasi wisata ini Pak Diro selaku Ketua Pokdarwis membuat surat izin terlebih dahulu yaitu surat izin dari Desa sampai Provinsi. Dari hasil wawancara saya dengan beliau, beliau mengatakan bahwa :

“Awal pengembangannya sendiri dimulai dari tahun lalu, ini ide awalnya memang tiba – tiba muncul sendiri di benak saya untuk menjadikan sungai yang ada di kampung ini agar menjadi lebih bermanfaat. Kemudian saya menghimbau para warga untuk melakukan kerja bakti membersihkan sungai tersebut.

Tetapi untuk mulai ramai didatangi para pengunjung sekitar akhir – akhir tiga bulan yang lalu, dan hasil dana dari pembangunan wisata selama setahun ini real dari uang pribadi saya sendiri. Pada akhirnya masuk dalam bulan November ini anggaran dari desa baru keluar”, jelas Ketua Pokdarwis Unit

(9)

Talang Bapak Sudiro Husodo.5 (Wawancara Jumat, 06 November 2020 pukul 19.00 di kediaman beliau)

Selain itu menurut beliau niat membangun destinasi wisata ini adalah selain untuk mengembangkan wisata ini beliau juga membantu para warga agar dapat membuka lapangan kerja disaat pandemi covid seperti ini. Akan tetapi menurut beliau saat saya wawancara i mengatakan bahwa :

“Tidak semua warga bisa membuka warung dan berjualan diarea wisata kali cemplong, mereka yang boleh berjualan diarea ini adalah warga setempat yang peduli mau ikut membersihkan sungai dan ikut kerja bakti dalam pengembangan wisata ini.

Untuk harga makanan sendiri saya himbau kepada warga agar tidak usah dinaikkan untuk penjualannya. Kita tetap memakai harga – harga seperti jualan dikampung saja dan setiap lapak wajib menampilkan daftar menu masing – masing harga makanan”, lanjut Ketua Pokdarwis Unit Talang Bapak Sudiro Husodo.6 (Wawancara Jumat, 06 November 2020 pukul 19.10 dikediaman beliau)

Dan akhirnya saya tertarik dengan tempat wisata yang satu ini, dengan adanya perubahan sungai yang awalnya kumuh menjadi tempat yang lebih baik dan banyak dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan dirubahnya sungai menjadi destinasi wisata. Dimana ini terletak juga di Kabupaten Malang di Dusun Jabon Desa Mangliawan Kecamatan Pakis.

5 Wawancara dengan Ketua Pokdarwis Bapak Sudiro Husodo.(Wawancara Jumat, 06 November 2020 pukul 19.00 di kediaman beliau)

6 Wawancara dengan Ketua Pokdarwis Bapak Sudiro Husodo. (Wawancara Jumat, 06 November 2020 pukul 19.10 dikediaman beliau)

(10)

Dengan berkat kesadaran pentingnya kebersihan lingkungan, warga sekitar bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Unit Kali Talang, sukses menginisiasi kampung tematik wisata kali cemplong yang berada di Dusun Jabon, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Mereka sukses menyulap sungai yang awal mulanya rusuh sampah dan tanaman liar di antara sekitar pohom bambu, kini berubah menjadi tempat wahana wisata kali cemplong. Dimana yang terletak dijalur gaza atau perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang. Yang dimana sungai ini membentang sepanjang 1,2 kilometer dari sisi utara kali talang Jabon menuju selatan, tepat dibawah jembatan Sulfat.

Di tempat wisata tersebut tidak hanya menyuguhkan suasana asri di bantaran sungai dengan rerimbunan pohon mambu dan spot – spot untuk berfoto yang instagramable. Pengunjung berbagai kalangan dan komunitas seperti komunitas gowes, klub motor, keluarga dan lainnya dapat bersantai menikmati kudapan makanan dan minuman yang tersedia disana dengan kisaran harga mulai Rp. 2.000 hingga Rp. 10.000. Selain itu di wisata ini juga tidak ada tiket masuk, hanya parkir motor seharga Rp. 5.000, normalnya Rp. 3.000. Semua itu digunakan untuk pengelolaan dan pengembangan wisata ini.

Tak sampai disitu, dari hasil parkir dan sewa lapak, Pokdarwis ini akan terus mengembangkan sarana dan prasarana demi menarik pengunjung. Seperti penambahan spot foto, lapak makanan dan minuman, sewa perahu motor dan kayak, flying fox, area mini, trail, dan lain

(11)

sebagainya. Dibalik kesuksesan mandiri wisata kali cemplong, terselip perjuangan besar salah satu warga yang bernama Diro dan beberapa warga lainnya yang sempat membuat ide tersebut tidak di setujui oleh perangkat RT/RW setempat dan beberapa warga lantaran ide gila merubah kawasan kumuh tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti akhirnya usaha mereka sedikit berbuah dan akhirnya disetujui. Dari foto viral, komunitas gowes, spot foto, hingga ide mendirikan lapak makanan dan minuman untuk membangkitkan perekonomian disaat pandemi seperti ini.7

Berdasarkan uraian di atas, penelitian di Wisata Kali Cemplong menjadi sangat menarik untuk di teliti dengan judul ”Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Kali Cemplong Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang ”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Strategi yang tepat dalam Pengembangan Destinasi Wisata Kali Cemplong Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam Strategi Pengembangan Destinasi Kali Cemplong Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang?

7 Agung, Olis. 2020. Wisata Sehat dan Kuliner Ala Kali Cemplong. NEW MALANG POS. 10 Agustus. Hal. 6.

(12)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang dijelaskan di atas maka peneliti dapat menentukan tujuan dari penelitian, diantaranya:

1. Untuk mengetahui Strategi Pengembangan Destinasti Kali Cemplong Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam Strategi

Pengembangan Destinasti Kali Cemplong Desa Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

a. Dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran di bidang pengembangan destinasi wisata.

b. Sebagai wacana dan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang memiliki tema sama atau hampir sama dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

b. Bagi Peneliti

Sebagai sarana bagi peneliti untuk memperluas dan mengetahui terutama dalam hal-hal pengembangan destinasi wisata

(13)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Kali Cemplong Kecamatan Pakis Kabupaten Malang yang dilakuan dan pengamatan dilapangan. Peneliti menemukan Strategi yang digunakan Ketua Pokdarwis untuk mengembangkan destinasi wisata Kali Cemplong Kabupaten Malang yakni :

a) Strengths (Kekuatan)

Panorama alam yang indah, sejuk, dan masih asli, suasana objek wisata yang memberikan kenyamanan, jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan kota, kondisi keamanan pada objek wisata yang baik, gotong royong yang kuat antar anggota masyarakat, dukungan dan partisipasi masyarakat sekitar untuk terlibat aktif dalam pengelolaan wisata.

b) Weaknesses (Kelemahan)

Promosi objek wisata yang masih kurang, kurangnya program pengembangan objek wisata yang membuat wisata ini masih sederhana, keterbatasan anggaran untuk biaya sarana dan prasarana objek wisata, keadaan jalan yang kurang baik, kurangnya tenaga kerja untuk pengelolaan objek wisata, keadaan jalan yang kurang baik.

(14)

c) Opportunitties (Peluang)

Banyak wisatawan yang ingin berkunjung, akan adanya sistem paket, tingkat aksesbilitas yang mudah, peningkatan produk wisata dengan memanfaatkan potensi – potensi yang ada, pembangunan dan pengembangan sarana pendukung.

d) Threats (Ancaman)

Belum optimalnya pengembangan objek wisata, dilarang menanam pohon dibibir sungai, kerusakan lingkungan akibat pengembangan produk wisata yang seenaknya, harus adanya kesadaran wisatawan untuk menjaga objek wisata, tercemarnya lingkungan.

Bahwa dari keempat strategi diatas berdasarkan analisis SWOT strategi yang tepat dalam pengembangan destinasi wisata Kali Cemplong adalah Strategi Meningkatkan Pemahaman Masyarakat dan Memanfaatkan Potensi, dimana dalam strategi ini Ketua Pokdarwis dan Ketua Kapiworo Bersatu menemukan strategi ini yakni untuk memunculkan motivasi masyarakat guna membantu ekonomi masyarakat pada saat pandemi seperti ini, serta gotong royong dalam pembangunan dan pengembangan Kali Cemplong, dimana disini guna untuk mempertahankan dan mengembangkan wisata menggunakan jaringan dengan berbagai sistem sosial agar wisata ini dapat lebih diketahui khalayak luar.

(15)

2. Faktor penghambat adalah promosi objek wisata yang masih kurang, program pengembangan objek wisata yang masih sederhana, keterbatasan anggaran untuk biaya sarana dan prasarana objek wisata, kurang adanya dukungan dari Ketua RT dan Ketua RW.

3. Faktor pendukung adalah, panorama alam yang indah, sejuk, dan masih asli, suasana objek wisata yang memberikan kenyamanan, jarak tempuh objek wisata yang dekat dengan kota.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Kali Cemplong Kecamatan Pakis Kabupaten Malang serta Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Pengembangan Destinasi Wisata Kali Cemplong Kecamatan Pakis Kabupaten Malang maka peneliti mencoba memberikan saran alternatif strategi dari hasil penelitian agar dapat membantu dalam melaksanakan pengembangan wisata Kali Cemplong di Kabupaten Malang adalah sebagai berikut :

1. Menggali kawasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. Meningkatkan sumber pengelola objek wisata

3. Mengembangkan objek – objek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan, baik untuk wisata alam maupun wisata budaya.

4. Memaksimalkan pengembangan destinasi wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

5. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kawasan kali cemplong.

(16)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku :

Amerta, I. (2019). Pengembangan Pariwisata Alternatif. Surabaya: Scopindo Media Pustaka.

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: CV Jejak.

Bafadhal, A. (2018). Perencanaan Bisnis Pariwisata (Pendekatan Lean Planning). Malang: Tim UB Press.

Damsar, & Indrayani. (2016). Pengantar Sosiologi Pedesaan Edisi Pertama.

Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Fatimah, F. (2016). Teknik Analisis SWOT. Yogyakarta: Quadrant.

Herujito, Y. (2001). Dasar - Dasar Manajemen. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hestiyanto, Y. (2007). Geografi Sekolah Menengah Atas Kelas XII. Bogor: PT Ghalia Indonesia.

Mahi, A., & Trigunarso, S. (2017). Perencanaan Pembangunan Daerah Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Mohd Nain, A., & Rusman Md, Y. (2003). Konsep, Teori, Dimensi & Isu Pembangunan . Malaysia: Universiti Teknologi Malaysia.

Novianto, E. (2019). Manajemen Strategis. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Sammeng, A. (2001). Cakrawala Pariwisata. Jakarta: Balai Pustaka.

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Supriadi, B., & Roedjinandari, N. (2017). Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata . Malang: Universitas Negeri Malang.

Umar, H. (2001). Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yunus , E. (2016). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

(17)

Jurnal :

Boby, A., & Januardi. (2019). Analisis Potensi Pengembangan Objek Wisata Sungai Batanghari Di Kabupaten Banyasin Provinsi Sumatera Selatan.

Prosding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang , 90.

Dinda Larasati. (2018). Pengelolaan Destinasi Wisata Alur Sungai Getuk Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Klaten Jawa Tengah. Domestic Case Study 2018.

Natasha, A. (2020). Strategi Dinas Pariwisata Kota Palembang Dalam Mengembangkan Potensi Sungai Sekanak Sebagai Salah Satu Destinasi Wisata.

Rasyida, N. H., & Lea Emilia, F. (2018). Potensi dan Strategi Pengembangan Destinasi Wisata Sungai Sebagai Daya Tarik Pariwisata Kota Banjarmasin. Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018, 447.

Sari, P. S. (2018). Strategi Pengembangan Pariwisata Sungai Tamborasi Kabupaten Kolaka. 1.

Media Berita

Agung, Olis. 2020. Wisata Sehat dan Kuliner Ala Kali Cemplong. NEW MALANG POS. 10 Agustus. Hal. 6.

Media Online

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM). 2011 – 2015.

Gambaran Umum dan Kondisi Wilayah Kabupaten Malang. Diambil dari

http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/D OCRPIJM_1503541329BAB_6_MALANG_new.pdf (12 Oktober 2020) http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00190-

MN%20Bab2001.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/94188-ID-strategi-pengembangan- pariwisata-di-kabu.pdf

(18)

https://www.dosenpendidikan.co.id/teknik-pengumpulan-data/

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wawancara/

https://www.google.com/amp/s/a2penyuluhan2016blog.wordpress.com/2016/03/3 1/profil-desa/amp/

Referensi

Dokumen terkait

Sam Ruben and Martin Kamen co- discovered the isotope carbon-14 on February 27, 1940, at the University of California Radiation Laboratory, Berkeley, when they bombarded graphite in

Oleh sebab itu kurangnya pengetahuan dan informasi ibu mengenai alat kontrasepsi menyebabkan wanita usia subur lebih memilih alat kontrasepsi suntik, untuk

Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen,

Safety Glass (Kacamata Pelindung) adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata dari bahaya loncatan benda tajam, debu, partikel-partikel kecil, mengurangi sinar yang

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2006 sampai dengan 2008, menggunakan

Pelaksanaan kebijakan pemilu melalui kegiatan komunikasi/ kejelasan informasi pemilu, dengan peningkatan kualitas sumber daya dan didukung sikap positip serta

Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan isolasi jamur endofit dari kulit buah mentimun yang dapat menghambat pertumbuhan C.albicans serta untuk

Dalam praktik jual beli sapi bunting di Desa Sritejo Kencono ini belum terpenuhinya syarat akad, padahal dengan adanya syarat akad ini bisa terjadinya praktik jual beli