PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber daya air merupakan karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan sumber daya alam yang sangat mutlak dibutuhkan bagi sumber kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Manusia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap air, walaupun planet bumi merupakan planet yang berkelimpahan air yaitu dua per tiga luasan bumi tertutup oleh air, namun saat ini di berbagai belahan dunia muncul fenomena kelangkaan air. Indonesia ternyata juga mengalami permasalahan dengan air. Pada beberapa daerah di Indonesia mulai muncul fenomena kelangkaan air bersih, terutama di musim kemarau. Fenomena kelangkaan air bersih akan semakin parah jika tidak segera dilakukan penanganan yang serius dan tentunya akan dapat menghambat perkembangan wilayah (Eriyanto, 2006).
Hutan mempunyai fungsi sebagai pengatur tata air, yaitu dengan cara menahan air hujan guna mengurangi erosi permukaan dan meresapkannya ke dalam tanah, dan selanjutnya dilepas secara teratur ke dalam berbagai aliran air permukaan dan di bawah permukaan, sehingga distribusinya lebih baik bagi berbagai kepentingan di luar hutannya itu sendiri (Darusman, 1993).
Perhitungan nilai ekonomi sumberdaya air merupakan perhitungan nilai rupiah dari stok sumberdaya air yang mengalami alih fungsi setelah dieksploitasi dalam waktu tertentu. Sehingga diketahui nilai ekonomi sumber daya air yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Ketergantungan masyarakat terhadap air tidak hanya untuk sebagai kebutuhan biologis semata, namun juga menyangkut aspek sosial dan ekonomi. Pada saat sekarang masyarakat sulit mendapatkan sumber air
yang bersih dan layak digunakan dikarenakan langkanya sumber air bersih dan tercemarnya sumber air yang bersih, sehingga masyarakat bersedia berkorban untuk mendapatkannya walaupun dengan harga mahal. Masyarakat masih kurang memahami besarnya nilai ekonomi air, karena pentingnya manfaat air bagi kebutuhan hidup masyarakat, sehingga masyarakat sanggup membayar berapa saja untuk mendapatkan sumber air yang bersih dan layak untuk digunakan.
Masyarakat sekitar sungai Parsariran telah lama menyadari pentingnya fungsi air tersebut. meskipun demikian, masyarakat Batang Toru belum mengetahui manfaat ekonomi yang terukur secara moneter karena belum adanya
penilaian ekonomi secara kuantitatif, sehingga mengakibatkan kurangnya pemahaman tentang pentingnya fungsi hutan bagi kesejahteraan manusia secara lebih lengkap dan mendalam (Darusman, 1993). Belum adanya informasi nilai manfaat ekonomi fungsi hidrologis sungai tersebut dapat menyebabkan masih rendahnya dukungan dari masyarakat termasuk dari para stakeholder terhadap
pelestaraian disekitar aliran sungai Parsariran Kecamatan Batang Toru Tapanuli Selatan.
Berdasarkan berbagai masalah tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai analisis pendugaan konsumsi air dan nilai ekonomi air di aliran sungai Parsariran untuk kebutuhan sektor rumah tangga Kecamatan Batang Toru Tapanuli Selatan. Mengukur nilai ekonomi manfaat hutan, khususnya manfaat hidrologi secara obyektif dan kuantitatif, maka alokasi pemanfaatan hutan menjadi semakin optimum dan semakin dapat dipertahankan. Informasi hasil pengukuran tersebut diharapkan dapat dijadikan landasan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat ekonomi dari jasa ekosistem kawasan
hutan sebagai pengatur tata air dan sumber mata air, dan menarik dukungan berbagai stakeholders terhadap upaya pembangunan dan konservasi ekosistem
hutan.
Perumusan Masalah
1. Berapa besar nilai ekonomi pemanfaatan langsung sumberdaya air di Sungai Parsarian yang di manfaatkan oleh rumah tangga.
2. Bagaimana model pendugaan permintaan air untuk kebutuhan rumah tangga di sekitar Sungai Parsariran Kecamatan Batang Toru.
Tujuan Penelitian
1. Menghitung nilai ekonomi air pemanfaatan langsung di sungai Parsariran Kecamatan Batang Toru.
2. Analisis model pendugaan nilai ekonomi air dalam sektor kebutuhan rumah tangga.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan referensi maupun informasi bagi akademisi mengenai nilai manfaat ekonomi jasa lingkungan berupa air khususnya dalam sektor rumah tangga untuk penelitian lebih lanjut.
2. Sebagai data yang diperoleh dan dapat dimanfaatkan untuk konservasi sumber daya alam.