• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yuridis Kekuatan Hukum atas Sertipikat Rumah Susun Hunian atau Campuran Pasca Terbitnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 (Studi di Kota Medan )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Yuridis Kekuatan Hukum atas Sertipikat Rumah Susun Hunian atau Campuran Pasca Terbitnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 (Studi di Kota Medan )"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Pembangunan rumah susun merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah kebutuhan perumahan dan pemukiman terutama di daerah perkotaan yang jumlah penduduknya terus meningkat, karena pembangnan rumah susun dapat mengurangi penggunaan tanah. Pembangunan Rumah Susun, terutama di wilayah perkotaan merupakan suatu keharusan, sebagai akibat terbatasnya tanah untuk perumahan tersebut dan permintaan akan papan yang semakin tinggi. Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan beberapa masalah yang harus dibahas dalam penelitian adalah sebagai berikut. Bagaimana peraturan yang mengatur status kepemilikan sertipikat hak atas tanah satuan rumah susun hunian atau campuran dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah susun, Apakah permasalahan yang timbul dalam penghunian dan perpanjangan rumah susun, Bagaimana tanggung jawab para pemilik satuan rumah susun dengan sistem strata titledalam pemeliharaan hak atas tanah dan bangunan serta fasilitas rumah susun.

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan yuridis normatif yang bersifat pendekatan deskriptif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari penelitian kepustakaan. Kemudian dianalisi dengan menggunakan analisis kualitatif yang memaparkan sekaligus menganalisis data yang penting dan data yang tidak penting kemudian ditarik suatu kesimpulan agar mendapatkan jawaban dari permasalahan yang ada dalam hal ini digunakan metodede duktif-induktif.

Pengaturan kepemilikan hak atas tanah satuan rumah susun untuk penghuni sama terhadap kepemilikan hak atas tanah satuan rumah susun untuk pemilik, yang berbeda hanya untuk campuran, karena yang campuran bisa saja menyewa atau sewa beli. Masalah yang timbul dalam peralihan kepemilikan atau perpanjangan rumah susun adalah masalah tanah bersama maka nama pemegang hak atas tanah yang tercantum dalam Sertipikat dan Buku Tanah Hak atas Tanah Bersama tidak berlaku lagi dan pemegang hak atas tanah bersamanya yang baru adalah pemegang sertipikat baik berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan, maupun Hak Pakai dan masalah perpanjangan hak atas tanah rumah susun Hak Guna Bangunan tersebut dapat berupa Hak Guna Bangunan murni di atas tanah negara, di atas tanah Hak Milik, atau di atas tanah Hak Pengelolaan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tersebut, jika tiba waktunya perpanjangan hak atas tanah dilakukan, maka Perhimpunan. Tanggung jawab pemilik dan hunian atau campuran dalam satuan rumah susun adalah membentuk perhimpunan yang diatur dalam Pasal 74 ayat 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun, membayar Pajak Bumi dan Bangunan terhadap satuan rumah susun tersebut, membayar iuran pengelolaan dan premi asuransi kebakaran dan memelihara rumah susun dan lingkungannya termasuk bagian benda dan tanah bersama.

Kata Kunci : Sertipikat, Satuan Rumah Susun, Hunian, Campuran.

(2)

ii

ABSTRACT

Building high rise is one of the alternatives for problem solving the need for housing and settlement, especially in urban area which population grows rapidly; therefore, building high rise is a must since there the is limitation in land area and the increasing demand for boards. The research problems were as follows: how about regulation which regulated the status of the ownership of land right certificate of residential or mixture high rise units in Law No. 20/2011 on High Rise, how about the problems in residential high rise and its renewal, and how about the responsibility of its ownership in strata title system in maintaining land and building rights and the high rise facility.

The research used juridical descriptive normative method. The data were gathered by conducting library research and important and unimportant data were analyzed qualitatively. The conclusion was drawn deductively and inductively.

The regulation of lana right ownership of high rise for settlers had the same function as high rise for its owner. The difference lies in its mixture (tenancy or leasing). The problem in the transfer of title or the renewal of high rise is about collective land so that the name of the land owner in the collective lqnd right certificate and book is invalid. The new collective land owners become the certificate holders as ownership, building right, and the right of use. The problem of the renewal of the land rights of high rise is that the building rights can be the building rights purely on the state land, on the land rights, or on the right of management. According to article 52 of the government regulation No 4/1988, when the time for the renewal of land rights has come, the responsibility of the owners and the residents or the mixture of them in high rise units is by establishing an association as stipulated in article 74, paragraph 1 of law No 20/2011 on high rise and paying tax land and buildings erected on it for the high rise, paying dues of management and premium of fire insurance, and maintaining high rise and its environment, including joint property and land.

Keywords: Certificate, High Rise Unit, Residence, Mixture

Referensi

Dokumen terkait

Tati dkk., Buruh Migran Pekerja Rumah Tangga (TKW-PRT) Indonesia: Kerentanan dan Inisiatif-inisiatif Baru untuk Perlindungan Hak Asasi TKW-PRT, Kuala Lumpur:

Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer, penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat

TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat

Hasil penelitian memperoleh beberapa alternative strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pengelola pantai Arta diantaranya: (1) Mempertahankan posisi sebagai

Berdasarkan hasil rekapitulasi kriteria item pada variabel Budaya Kerja yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Garut memperoleh hasil dari tanggapan responden

Untuk nilai ekonomis suatu cellular beam dapat dilihat dari penggunaan material yang ada sebab tidak diperlukan lagi suatu balok baja profil IWF yang memiliki inersia yang

Penyusunan hirarki yaitu dengan menentukan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. Level berikutnya terdiri dari kriteria-kriteria

Pengawasan atas pelayanan publik di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM sebagai unit kerja pengawasan