FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PUTUS BEROBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP H. ADAM MALIK
DEDE GUNAWAN
NIM. 107107008
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN USU / SMF PARU RSUP H. ADAM MALIK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PUTUS BEROBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI MEDAN
T E S I S
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Paru Dalam Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Pada Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
DEDE GUNAWAN
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK
DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Penelitian : Faktor-faktor yang berhubungan dengan putus berobat pada penderita tuberkulosis paru di Medan
Nama : Dede Gunawan
Program Studi : Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Menyetujui, Pembimbing
NIP.195406201980111005 dr. H. Zainuddin Amir, M.Ked Sp.P(K)
Anggota I Anggota II Koordinator Penelitian Departemen Pulmonologi Kedokteran Respirasi
dr. Bintang YM Sinaga, M.Ked Sp.P(K) Fotarisman Zaluchu, SKM,MSi,MPH
NIP.1972022819903202 NIP.197503122005021002 NIP:19521101.198003.1.005 Prof.dr.Tamsil S, Sp.P (K)
Ketua Program Studi Ketua Departemen Ketua Tim Koordinator Departemen Pulmonologi Pulmonologi Program Pendidikan & Kedokteran Respirasi & Kedokteran Respirasi Dokter Spesialis
DR.dr. Amira P Tarigan, M.Ked Sp.P(K) Prof.dr.H. Luhur Soeroso,Sp.P(K)
NIP. 19691107.199903.2 002 NIP.194407151974021 001 NIP:195406201980111005
USULAN PENELITIAN
PPDS DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN I KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
RUMAH SAKIT UMUM HAJI ADAM MALIK MEDAN
Judul Penelitian : Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyebab putus berobat pada penderita tuberkulosis paru di Medan.
Nama Peneliti : Dede Gunawan
Fakultas : Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Program Studi : Program Pendidikan Magister Kedokteran Klinik Departemen Pulmonologi & Kedokteran Respirasi
Jangka Waktu : 2 (dua) bulan
Lokasi : RSUP. H. Adam Malik Medan
Biaya : Rp. 4. 500.000
PERNYATAAN
Judul Penelitian : Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyebab putus berobat pada penderita tuberkulosis paru di Medan.
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam rujukan.
Yang Menyatakan, Peneliti
Telah diuji pada
Tanggal 18 Januari 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Prof. dr. H. Luhur Soeroso, Sp.P (K) Prof. dr. Tamsil Syafiuddin, Sp.P (K)
dr. Hilaluddin Sembiring, Sp.P (K), DTM&H dr. Zainuddin Amir, M.Ked (Paru), Sp.P (K) dr. Pantas Hasibuan, M.Ked (Paru), Sp.P (K) dr. Widirahardjo, Sp.P(K)
dr. Pandiaman Pandia, M.Ked (Paru), Sp.P(K)
DR. dr. Amira Permatasari Tarigan, M.Ked (Paru), Sp.P dr. Parluhutan Siagian, M.Ked (Paru), Sp.P
ABSTRAK
Pendahuluan
Pasien TB paru sering menghentikan pengobatan sebelum waktunya. Hal ini mengakibatkan meningkatnya mortalitas dan morbiditas serta risiko menularkan ke orang lain. Banyak faktor yang menyebabkan pasien TB paru menghentikan pengobatannya.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab putus berobat pada penderita TB paru di Medan, Indonesia.
Metode
Penelitian ini dilakukan di beberapa pusat pelayanan TB paru di Medan, Indonesia, sejak Agustus 2013 sampai Januari 2014. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah pasien TB paru yang pernah putus berobat sebanyak 63 orang. Sedangkan pasien TB paru katagori I yang tidak pernah putus berobat (dan sudah dinyatakan sembuh sewaktu pengambilan data) sebanyak 63 orang dijadikan sebagai pembanding. Pengambilan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara.
Hasil
Pada penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan antara pasien yang putus berobat dengan yang tidak putus berobat (p>0.05) pada variabel jenis kelamin, kelompok umur, dan tingkat pendidikan. Pada kelompok putus berobat Subjek laki-laki lebih banyak daripada perempuan (63.50% vs 36,50%), kelompok umur terbesar adalah 46-55 tahun (31.70%), tingkat pendidikan SMP-SMA (77,80%).
Diskusi
Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan global. Setiap tahun ada sekitar 9 juta kasus baru TB, dengan2 juta orang meninggal karena penyakit tuberkulosis. Tuberkulosis paru banyak dijumpai di seluruh negara, tetapi kasus tertinggi (85%) terjadi di Afrika (30%)dan Asia (55%), dengan India dan Cina mencakup 35% dari semuakasus dunia. Didapati 22 negara dengan beban tinggi TB atau
high-burdens countries (HBCs) yang mencapai sekitar 80% dari kasus TB di dunia,dan
yang telah diberikan perhatian khusus dalam pengendalian TB sejak sekitar tahun2000. TB parumerupakan penyebab utama kematian peringkat kedelapan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (ketujuh untuk pria dan kesembilan untuk perempuan).1 Menurut Hasker E dkk, Belgia 2008, bahwa penyebab putus berobat pada pasien TB paru banyak di sebabkan oleh jenis kelamin dan usia. Selain itu faktor sosial berupa status perkawinan dan status pekerjaan juga berperan penting. Faktor risiko lain adalah penyakit bersamaan, infeksi HIV, mantan narapidana, tunawisma, penggangguran, migrasi, penyalahgunaan alkohol dan penggunaan narkoba jenis suntikan.2
Menurut penelitian Silva Garrido M dkk di Brazil 2012, bawa penyebab putus berobat pasien TB paru di negara Amazona adalah tingkat pengetahuan, jarak dari pelayanan kesehatan, efek samping obat, jenis kelamin, usia, penggunaan obat-obatan saat dirawat inap dan selama pengobatan, riwayat penyakit paru sebelumnya dan infeksi TB / HIV.Dalam pengobatan TB paru, putus berobat merupakan sebuah persoalan besar, Kemungkinan putus berobat pada pasien TB lebih tinggi pada pasien yang sudah pernah meninggalkan pengobatan sebelumnya3.
Kesimpulan
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tulisan akhir
ini yang berjudul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan putus berobat pada penderita tuberkulosis paru di Medan”. Tulisan ini merupakan persyaratan dalam penyelesaian pendidikan keahlian di Departemen Pulmonologi & Ilmu
Kedokteran Respirasi FK USU/SMF Paru RSUP H Adam Malik Medan.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penelitian ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak baik dari guru-guru yang
penulis hormati, teman sejawat asisten Departemen Pulmonologi & Ilmu
Kedokteran Respirasi FK USU, paramedis dan non medis, serta dorongan dari
pihak keluarga. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Prof. dr. H. Luhur Soeroso, Sp.P(K) sebagai Ketua Departemen
Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK USU/SMF Paru RSUP H Adam
Malik Medan, yang tiada henti-hentinya memberikan bimbingan ilmu
pengetahuan, arahan, petunjuk serta nasehat dalam cara berpikir, bersikap dan
berperilaku yang baik selama selama masa pendidikan, yang mana hal tersebut
sangat berguna di masa yang akan datang.
Prof. dr. H. Tamsil Syafiuddin, Sp.P(K) sebagai koordinator penelitian
ilmiah di Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK USU/SMF
Paru RSUP H Adam Malik Medan dan Ketua Perhimpunan Dokter Paru
bantuan, dorongan, bimbingan, pengarahan dan masukan dalam rangka
penyusunan dan penyempurnaan tulisan ini.
dr. H. Zainuddin Amir, Mked(Paru), Sp.P(K) sebagai Ketua TKP PPDS FK
USU yang senantiasa tiada jemunya membantu, mendorong dan memotivasi serta
membimbing dan menanamkan kedisiplinan, ketelitian, berpikir dan berwawasan
ilmiah serta selalu mendorong penulis dalam menyelesaikan tulisan ini.
dr. Pantas Hasibuan, Mked(Paru), Sp.P(K) sebagai Sekretaris Departemen
Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK USU/SMF Paru RSUP H Adam
Malik Medan, yang telah banyak memberikan penulis bantuan, masukan dan
arahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan ini.
dr. H. Bintang YM Sinaga, Mked(Paru), Sp.P(K) sebagai pembimbing I
penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, bantuan tehnis, masukan, dan
dorongan semangat dalam penyempurnaan penelitian bagi penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
Dr. dr. Amira Permatasari Tarigan, Mked(Paru), Sp.P(K) sebagai Ketua
Program Studi Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK
USU/RSUP H Adam Malik Medan, sekaligus pembimbing akademik dan juga
sebagai pembimbing II dalam penelitian ini, yang dengan penuh kesabaran
memberikan bimbingan, semangat, masukan, dan dorongan dalam
penyempurnaan penelitian serta nasehat yang sangat berguna bagi penulis selama
menjalani masa pendidikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
dr. Noni N Soeroso, Mked(Paru), Sp.P(K) sebagai Sekretaris Program Studi
Malik Medan, yang telah banyak memberikan bantuan, masukan, arahan dan
dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
Fotarisman Zaluchu, SKM, MSi, MPH yang telah banyak membantu dan
membuka wawasan penulis dalam bidang statistik dan dengan penuh kesabaran
memberi bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini.
Penghargaan dan rasa terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada
yang terhormat dr. H. Hilaluddin Sembiring, DTM&H, Sp.P(K), dr. Widirahardjo,
Sp.P(K), dr. Parluhutan Siagian, Mked(Paru),Sp.P, dr. Pandiaman Pandia,
Mked(Paru),Sp.P(K), dr. Setia Putra, Sp.P, dr. Netty Damanik, Sp.P, dr. Syamsul
Bihar, Mked(Paru),Sp.P yang telah banyak memberikan bantuan, masukan dan
pengarahan selama menjalani pendidikan.
Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat Dekan Fakultas Kedokteran USU Medan Prof. dr. Gontar SpPD(K),
Direktur RSUP H Adam Malik Medan dr. Yusirwan SpB, Sp.BA yang telah
memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan dan
menyelesaikan penelitian ini.
Ucapan terima kasih dan penghormatan penulis sampaikan kepada dr H
Zainuddin Amir Mked(Paru) SpP(K), yang telah banyak memberikan bantuan,
izin lokasi penelitian saat pengambilan sample, kemudahan, masukan, dan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman sejawat peserta Program
Studi Pendidikan Spesialisasi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi,
bronkoskopi, instalasi perawatan intensif, instalasi gawat darurat RSUP H Adam
Malik atas bantuan dan kerja sama yang baik selama menjalani pendidikan.
Dengan penuh rasa hormat dan ucapan terima kasih yang tak terhingga
penulis sampaikan kepada ibu dan ayah penulis yang dengan penuh kesabaran
memberikan kasih sayang, dukungan serta motivasi selama menjalani pendidikan
spesialis ini, serta kakak dan adik penulis yang juga memberikan dorongan dan
bantuan selama menjalani pendidikan spesialisasi ini serta banyak memberikan
doa kepada penulis.
Akhirnya pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan, kekhilafan dan
kesalahan yang pernah penulis perbuat selama ini. Semoga ilmu, keterampilan dan
pembinaan kedisiplinan yang penulis dapatkan selama ini dapat bermanfaat bagi
agama, nusa dan bangsa dan mendapatkan berkah karunia dari Tuhan Yang Maha
Esa. Amin.
Medan, Januari 2015
Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS
Nama : dr. Dede Gunawan
Tempat/Tanggal Lahir : Suka Ramai/ 10 Maret 1977 Suku/Bangsa : Mandailing / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kompleks Vila Batu Asri F2 kec Medan Tuntungan
PENDIDIKAN
1. SD Negeri No. 014747 Siajam kec Sei balai Kabupaten Batu Bara tamat 1989 2. SMP Negeri I Ujung Padang Kabupaten Simalungun tamat 1992
3. SMA Negeri I Talawi Kabupaten Batu Bara tamat 1995
4. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, tahun 1995-2002 5. Mengikuti Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
RIWAYAT PEKERJAAN
1. Pegawai tidak tetap Dinas kesehatan Kabupaten Asahan
2. Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara tahun 2007 sampai sekarang
3. PPDS Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Respirasi Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
5.1 Kesimpulan ... 58
5.2 Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN 1 ... 61
LAMPIRAN 2 ... 64
DAFTAR ISTILAH
ATS : American Thoracic Society
AIDS : Aquired Immunodeficiency Syndrome
BTA : Bakteri Tahan Asam
BCG : Bacillus Calmette-Guerin
BP4 : Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta
DM : Diabetes Mellitus
DOTS : Directly Observed Treatment Short-course
HE : Isoniazid, Etambutol
HIV : Human Immunodeficiency Syndrome
HBCs : High Burdens countries
INH : Isoniazid
IUATLD : International Union Against TB and Lung Disease
MDR : Multi Drug Resistance
M.tuberculosis : Mycobacterium Tuberculosis OAT : Obat Anti Tuberkulosis
PMO : Pengawas Minum Obat
PH : Power Hidrogen
PPTI : Perkumpulan pemberantasan Tuberkulosis Indonesia RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RHZES : Rifampisisn, Isoniazid, Pirazinamid, Etambutol, Streptomisin
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
SMS : Short Massage Service
SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase SGPT : Serum Glutamic Piruvic Transaminase
SDM : Sumber Daya Manusia
SPS : Sewaktu-pagi-sewaktu
SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tangga
TB : Tuberkulosis
UPK : Unit Pelayanan Kesehatan
UMR : Upah Minimum Regional
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis, sifat dan dosis OAT ... 27 Tabel 2. Jadwal penelitian ... 44 Tabel 4.1. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan jenis kelamin ... 45 Tabel 4.2. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan umur ... 46 Tabel 4.3. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan pendidikan ... 47 Tabel 4.4. Distribusi penderitaTB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan pengetahuan ... 48 Tabel 4.5. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan tahu risiko menghentikan pengobatan ... 48 Tabel 4.6. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan penghasilan/pendapatan ... 49 Tabel 4.7. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasaran efek samping obat ... 50 Tabel 4.8. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan jarak rumah ke yankes ... 51 Tabel 4.9. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan merasa sembuh ... 51 Tabel 4.10. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan tidak ada perbaikan/semakin memburuk ... 52 Tabel 4.11. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
berobat berdasarkan penyakit penyerta ... 52 Tabel 4.12. Distribusi penderita TB paru putus berobat dan yang tidak putus
DAFTAR GAMBAR