• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kualitas Layanan dengan Loyalitas Pelanggan Lion Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kualitas Layanan dengan Loyalitas Pelanggan Lion Air"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk

menunjang berbagai kegiatan perjalanan, baik perjalanan jarak dekat maupun

jarak jauh. Di era globalisasi ini, terjadi peningkatan kebutuhan akan sarana

transportasi. Hal ini tidak terlepas dari keinginan manusia untuk mendapatkan

sarana transportasi yang aman, cepat, dan nyaman. Transportasi udara

merupakan sarana yang sangat dibutuhkan untuk melakukan perjalanan dalam

waktu yang singkat. Hal ini menyebabkan banyaknya industri-industri jasa

penerbangan yang berdiri di Indonesia.

Perkembangan industri jasa penerbangan di Indonesia, khususnya

untuk penerbangan komersial berjadwal semakin marak sejak dikeluarkannya

deregulasi yang mengatur transportasi udara pada tahun 2000, berupa

serangkaian paket deregulasi, salah satunya adalah Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor 81 Tahun 2004 tentang Pendirian Perusahaan

Penerbangan di Indonesia (Admin, 2013). Data Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara (2016) menunjukkan ada 15 maskapai penerbangan niaga

berjadwal yang aktif di Indonesia pada tahun 2015.

Lion Air merupakan salah satu maskapai penerbangan terbesar di

(2)

2000. Dengan slogan “We Make People Fly”, maskapai ini memberikan

kesempatan bagi setiap orang dari berbagai kalangan untuk dapat

menggunakan pesawat terbang sebagai sarana transportasi dengan harga yang

ekonomis. Lion Air telah berkembang menjadi salah satu maskapai

penerbangan yang dipilih oleh pelanggan (Lion Air, 2008).

Berdasarkan data CNN Indonesia (2015), Lion Air berhasil menguasai

penerbangan domestik dengan menerbangkan 7,25 juta penumpang pada

kuartal I tahun 2014. Pada tahun 2015, berdasarkan data yang dilansir dari

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Lion Air menjadi maskapai dengan

jumlah penumpang terbesar, yaitu 12.189 juta penumpang (Kurniawan, 2015).

Data tersebut menunjukkan tingginya minat pelanggan sehingga Lion

Air berhasil memperoleh jumlah pelanggan yang besar pada tahun 2014 dan

2015. Untuk mempertahankan kondisi pasar tersebut, salah satu cara yang

dapat dilakukan adalah meningkatkan kesetiaan atau loyalitas pelanggan

(Suryani dalam Soneta, 2010) untuk menggunakan jasa penerbangan Lion Air.

Menurut Griffin (2003), loyalitas pelanggan merupakan sikap dan

perilaku yang ditunjukkan oleh pembeli terhadap suatu produk atau jasa yang

tercermin dari beberapa perilaku seperti melakukan pembelian ulang secara

teratur, melakukan pembelian lini produk lain dari perusahaan, memberikan

referensi kepada orang lain, dan tidak mudah terpengaruh oleh bujukan

pesaing.

Loyalitas pelanggan merupakan hal yang penting untuk meningkatkan

(3)

(Hurriyati, 2005). Memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan adalah hal

yang penting dalam mempertahankan pelanggan (Setiadi dalam Zahra &

Matulessy, 2012). Oleh karena itu, sebagai produsen, Lion Air harus mampu

memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan agar pelanggan merasakan

kepuasan dari jasa yang ditawarkan sehingga pelanggan menjadi pelanggan

yang loyal.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, yaitu

nilai yang mencakup harga dan kualitas dari suatu produk serta citra dari

perusahaan (Marconi, 1993), kepuasan yang dirasakan oleh konsumen

(Tjiptono & Candra, 2005; Schiffman & Kanuk, 2004; Marconi, 1993), serta

kualitas pelayanan yang diberikan oleh maskapai (Marconi, 1993).

Pelanggan yang loyal adalah pelanggan merasa puas terhadap kualitas

produk (Tjiptono & Candra, 2005) dan pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh peneliti pada akhir Februari 2015

terhadap sebelas pelanggan Lion Air ditemukan bahwa ada beberapa hal yang

membuat pelanggan mau menggunakan jasa maskapai Lion Air, yaitu harga

tiket yang relatif murah dibanding maskapai penerbangan lainnya dan

pelayanan yang dirasakan sesuai dengan harapan pelanggan. Pemberian

pelayanan yang baik terjadi apabila perusahaan mampu mempertahankan dan

meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Nugroho,

2011). Kotler (2005) mendefinisikan kualitas layanan sebagai keseluruhan ciri

dan karakteristik produk atau jasa yang mendukung kemampuan untuk

(4)

Dalam meningkatkan kualitas layanannya, Lion Air menyediakan

pemesanan dan pembayaran tiket secara online agar pelanggan tidak perlu

bersusah payah dalam melakukan pembelian tiket. Selain itu, Lion Air juga

bekerja sama dengan jaringan ritel terkemuka seperti Alfamart untuk

mempermudah pembayaran tiket. Melalui sistem pembayaran tersebut,

Alfamart dapat memproses pengolahan data dan verifikasi instan melalui kode

pemesanan yang telah dilakukan lewat internet. General Manager Service

Lion Air Group, Ari Azhari berharap dengan adanya layanan tersebut,

pelanggan dapat lebih mudah membayar tiket melalui kode pemesanan tiket

yang semula hanya dapat dilakukan di Anjungan Tunai Mandiri (Admin

dalam alfamartku.com, 2013). Lion Air juga yang menjalani proses perawatan

secara berkala dan intensif meliputi empat check secara periodik yaitu A –

Check (setiap 125 ribu jam terbang), C – Check (setiap 375 ribu jam terbang), I/2D – Check (setiap 10 ribu jam terbang) dan D – Check atau Overhaul (setiap 20 ribu jam terbang). Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan

dan kenyamanan pelanggan Lion Air (Nugroho, 2011).

Fakta tersebut menunjukkan bahwa Lion Air terus berusaha untuk

menjaga dan meningkatkan kualitas layanan agar kebutuhan pelanggan

terpenuhi. Meskipun demikian, masih banyak keluhan pelanggan mengenai

kualitas layanan terkait dengan penundaan jadwal penerbangan (delay).

Seperti dilansir oleh DetikNews (Tarigan, 2015), sejumlah penumpang Lion

Air ribut di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta yang disebabkan karena Lion Air

(5)

senada juga dilansir oleh Tribunnews (Gunawan, 2015), bahwa telah terjadi

penundaan jadwal keberangkatan Lion Air di Aceh yang membuat penumpang

kecewa. Keluhan lain juga muncul dari pelanggan Lion Air, yaitu terkait

dengan hilangnya bagasi (Simanjuntak, 2015), pesawat yang tidak nyaman

(Lazuardi, 2015), dan pelayanan awak pesawat yang tidak menyenangkan

(Prasetya, 2014).

Menurut Kotler (2005), kualitas layanan dimulai dari kebutuhan

pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Persepsi positif terhadap

kualitas layanan terjadi apabila kinerja jasa yang dirasakan sesuai dengan

harapan pelanggan, sebaliknya persepsi negatif terjadi apabila kinerja jasa

yang dirasakan lebih rendah dari harapan pelanggan. Adanya keluhan dari

pelanggan menunjukkan kesenjangan antara harapan pelanggan dengan

kenyataan yang didapatkan dari maskapai penerbangan Lion Air sehingga

maskapai perlu mengevaluasi kinerja untuk memberikan pelayanan yang

berkualitas dan tidak menimbulkan keluhan pada pelanggan sehingga

pelanggan merasa puas dan menjadi pelanggan yang loyal.

Penelitian Zahra dan Matulessy (2012) menemukan bahwa ada

hubungan positif antara persepsi kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan

pada Klinik Prodia Malang. Persepsi positif bahwa klinik akan memberikan

pelayanan yang prima akan menciptakan pelanggan yang loyal. Selain itu,

penelitian Bourding (dalam Amalia, 2010) menemukan bahwa kualitas

layanan berhubungan positif dengan niat membeli kembali dan keinginan

(6)

Wendha, Rahyuda, & Suasana (2013) menunjukkan bahwa kualitas layanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Garuda

Indonesia di Denpasar.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui hubungan antara

kualitas layanan dan loyalitas pelanggan Lion Air.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada hubungan signifikan antara kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan Lion Air?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui signifikansi hubungan kualitas layanan dengan

loyalitas pelanggan Lion Air.

2. Untuk mengetahui kategorisasi data loyalitas pelanggan terhadap Lion

Air.

3. Untuk mengetahui kategorisasi data persepsi pelanggan mengenai

(7)

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam

pengembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Industri dan

Organisasi dalam bidang perilaku konsumen mengenai hubungan

kualitas layanan dan loyalitas pelanggan dengan memberikan bukti

empiris mengenai hubungan tersebut.

b. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan referensi teoritis

dan empiris kepada peneliti lain yang ingin meneliti mengenai

variabel tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

hubungan kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan sehingga

dapat memberikan masukan bagi Lion Air dalam menjalankan

bisnisnya.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari :

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. Di dalam bab

(8)

sebelumnya mengenai kualitas layanan dan loyalitas

pelanggan.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang digunakan dalam

penelitian, yaitu teori loyalitas pelanggan dan teori kualitas

layanan. Bab ini juga berisikan hipotesis yang merupakan

jawaban sementara atas masalah penelitian mengenai

hubungan kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan Lion

Air.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisikan identifikasi variabel penelitian, definisi

operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode

pengumpulan data, uji coba alat ukur, prosedur pelaksanaan

penelitian, dan metode analisis data.

BAB IV Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisikan deskripsi subjek penelitian, hasil uji

asumsi normalitas dan linearitas, hasil utama penelitian,

(9)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan kesimpulan mengenai hasil penelitian dan

Referensi

Dokumen terkait

(Susunlah kata-kata berikut menjadi kalimat yang benar!) 21... Kucing di

Peningkatan hasil dapat diketahui dari kemampuan diskusi siswa yang. mengalami peningkatan yang

1) Untuk operan jarak pendek, 2) Untuk operan jarak jauh, 3) Untuk operan bawah, 4) Untuk operan melambung, 5) Untuk tendangan tepat ke mulut gawang (membuat gol). Kelebihan

Sahardjo merupakan tokoh yang pertama kali melontarkan perlunya perbaikan perlakuan bagi narapidana yang hidup dibalik tembok penjara, memerlukan landasan sistem pemasyarakatan

Hal tersebut memberikan makna bahwa dengan adanya pengeluaran oleh pemerintah dalam bentuk belanja bantuan sosial dapat menurunkan angka kemiskinan yaitu jumlah penduduk

Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulisan, reseptif dan produktif dalam segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik dan strategis). Menentukan

Pembangunan Infrast rukt ur Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Sist em 3R

1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran Musik Klasik.. Menerapkan pengetahuan musik berdasarkan pola keilmuan yang