ABSTRAK
Pemanfaatan bendung sebagai sarana irigasi merupakan hal penunjang yang vital dalam sistem pengelolaan lahan. Dalam prosesnya, banyak permasalahan timbul yang dapat mengganggu kelancaran dan fungsi dari bendung itu sendiri, yakni proses sedimentasi endapan pada bendung. Penulis mencoba menganalisis proses sedimentasi yang terjadi pada bendung Namu Sira-sira dan akibat yang ditimbulkan terhadap efektifitas daya guna bendung dan juga usia pemakaian bendung.
Metode yang digunakan untuk menghitung muatan sedimen adalah metode Enguland Hansen dan metode pengukuran langsung di lapangan. Untuk analisa distribusi butiran sedimen dilakukan penelitian di Laboratorium Mekanika Tanah Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara serta untuk pengukuran di lapangan data diambil langsung dengan menggunakan waterpass serta perhitungannya menggunakan autocad.
Dari perhitungan yang dilakukan, didapat hasil bahwa pertumbuhan laju sedimen yang tertinggi pertahunnya adalah sebesar 7.754,7 m3 selama 22 tahun. Sehingga bila tidak mengalami perubahan maka tampungan mati (dead storage) bendung akan penuh dalam 4 tahun kedepan. Jika dead storge penuh, maka bendung tidak dapat berfungsi dengan baik dimana bendung yang seharusnya dapat menyimpan (menahan) volume air menjadi tidak dapat menampung volume air sesuai fungsinya. Selanjutnya akan terjadi kekeringan dimusim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan, karena volume air yang seharusnya dibendung telah digantikan oleh volume sedimen yang mengendap dihulu mercu bendung.
Kata Kunci : Bendungan, Sediment, Mercu Bendung