1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Quality control yang kurang baik di lapangan telah menjadi masalah
terhadap kualitas beton di dunia konstruksi beton saat ini. Salah satunya adalah
saat proses pemadatan beton segar dengan bantuan alat getar (vibrator). Proses
pemadatan dengan digetarkan yang kurang baik dapat menyebabkan Bleeding dan
segregasi pada beton. Akibatnya, akan tercipta rongga-rongga udara dalam beton
yang dapat mengurangi daya tahan beton tersebut. Oleh sebab itu, di akhir tahun
1980-an, peneliti Jepang mengembangkan beton yang dapat memadat sendiri yang
dikenal sebagai SCC[1] sebagai solusi untuk permasalahan tersebut.
SSC (Self-Compacting Concrete) merupakan beton segar yang sangat
plastis yang dapat mengalir dengan berat sendiri dan memadat tanpa bantuan
Vibrator. Beton dikenal memiliki kuat tekan yang baik namun lemah tehadap kuat
tarik dan cenderung mengalami keretakan. Oleh karena itu, para peneliti berusaha
memperbaiki kelemahan tersebut dengan menambahkan serat ke dalam beton
segar yang diharapkan dapat menulangi beton dan tersebar merata untuk
mencegah retakan-retakan dini beton di awal masa hidrasi atau pembebanan.
Berbagai jenis serat yang dapat meningkatkan mutu beton diantaranya
adalah : baja, plastik (polypropylene), kaca, dan karbon (Suroushian & Bayasi
,1987). Penulis bermaksud meneliti beton normal dan beton memadat sendiri
(SCC) menggunakan serat jenis polypropylene sebagai bahan tambah untuk
menguji kuat tekan, kuat tarik di umur awal beton.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian kali ini adalah
mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap kuat awal beton.
1.3 Batasan masalah
Batasan masalah pada penelitian kali ini ialah sebagai berikut:
1. Serat Polypropylene diperoleh dari PT. BASF
2. Filler menggunakan Fly Ash
3. Admixture menggunakan Master Glenium Ace 8590
4. f’c yang direncanakan 35 mpa (umur 28 hari)
5. Variasi penambahan serat polypropylene yang digunakan adalah 0
kg/m3, 0.25 kg/m3, 0.50 kg/m3 dan 0.75 kg/m3
6. Pengujian yang dilakukan adalah
• Kuat tekan
• Kuat tarik
• Kuat Lentur
3 1.4 Benda Uji
Adapun jumlah benda uji dan kadar serat polypropylene yang digunakan
dalam penelitian ini ditampilkan dengan tabel sebagai berikut :
Tabel 1.1. Jumlah Pembuatan Benda Uji
Benda uji beton berbentuk silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk
pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah. Benda uji berbentuk balok ukuran 60
cm x 15 cm x 15 cm untuk pengujian kuat lentur.
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap sifat
mekanis beton SCC.
2. Mengetahui kadar penambahan serat polypropylene optimal beton
3. Mengetahui perbandingan karakterisik beton SCC normal dengan
beton SCC serat polypropylene.
4. Mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik belah pada beton serat
polypropylene dalam beton SCC dan beton SCC normal
1.6 Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan dapat memberikan pengetahuan tentang
Beton SCC seperti :
1. Mengembangkan penelitian Beton SCC terutama pada komposisi
penambahan serat polypropylene yang optimal
2. Menjadi rujukan penelitian untuk penggunaan serat pada beton SCC
selanjutnya
3. Dapat diaplikasikan pada struktur dengan tulangan yang rapat dan tidak
5 1.7 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian
ekperimental di Laboratorium Bahan Kontruksi, Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun skema penelitian dapat
dilihat pada bagan berikut:
Start
Penyediaan Material :
Pasir ; Semen tipe I ; Batu Split 1x1 ; Fly Ash ; Superplasticizer ; Serat
Pemeriksaan Material • V-funnel at T5minutes
• J-ring
OK
Dicetak kedalam Silinder dan Balok
Perawatan (direndam)
Pengujian Umur 1 Hari
Pengujian Umur 28 Hari
Analisa Hasil Percobaan
Finish
Tidak