• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit Pagar Merbau PTPN II Tanjung Morawa Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Stress Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian Pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit Pagar Merbau PTPN II Tanjung Morawa Tahun 2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Indonesia sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin

dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan, dimana penduduknya

hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu memperoleh pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya. Dalam upaya mencapai visi tersebut ditetapkan

program-program unggulan, salah satunya adalah program-program kesehatan dan keselamatan kerja

(Depkes RI, 2003).

Indonesia adalah negara berkembang yang sedang dalam era industrialisasi

dan era perdagangan bebas. Perkembangan industri telah mengangkat standar

hidup manusia dan mengurangi sumber kecelakaan, cidera, penyakit akibat kerja.

Namun demikian, disisi lain kemajuan teknologi juga mengakibatkan berbagai

dampak yang merugikan yaitu berupa terjadinya peningkatan pencemaran

lingkungan, kecelakan kerja, dan timbulnya berbagai penyakit akibat kerja. Dalam

penggunaan bahan-bahan berbahaya akan terus meningkat sesuai dengan

kebutuhan industrialisasi. Di samping itu faktor lingkungan kerja yang tidak

memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja (K3), proses kerja tidak aman,

dan sistim kerja yang modern dapat menjadi ancaman bagi keselamatan dan

kesehatan tenaga kerja (Tarwaka, 2015).

(2)

kemungkinan besar seorang karyawan mengalami stress kerja. Setiap jenis

pekerjaan dalam bidang apapun tidak terlepas dari berbagai tekanan-tekanan baik

dari dalam maupun luar yang dapat menimbulkan stress bagi pekerjanya. Menurut

Tarwaka (2015) yang mengutip pendapat Manuaba, stress kerja segala rangsangan

atau reaksi dari tubuh manusia yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh itu

sendiri yang dapat menimbulkn bermacam-macam dampak yang merugikan mulai

dari menurunnya kesehatan sampai kepada dideritanya suatu penyakit. Dalam

kaitannya dengan pekerjaan, semua dampak stress tersebut akan menjurus kepada

menurunnya performansi, efisiensi dan produktivitas kerja yang bersangkutan.

Menurut Tarwaka (2015) yang mengutip pendapat Mathews menjelaskan

bahwa reaksi psikologis akibat stress kerja dapat dievaluasi dalam bentuk

kelelahan. Berdasarkan teori Cartwright, pengaruh stress terhadap individu salah

satunya adalah perubahan fisiologis yaitu perasaan lelah.Berdasarkan teori tersebut

maka stress kerja berdampak pada kelelahan kerja yang akan menurunkan kinerja

dan menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan

memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam industry

(Nurmianto,2004).

Dalam penelitian Dewi (2012), yang dilakukan pada tenaga kerja bagian

weaving PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta terdapat 2 orang (6,67%)

yang mengalami stress ringan,12 orang (40%) mengalami stress sedang dan 16

orang (53,33%) mengalami stress berat. Pengukuran terhadap tingkat kelelahan

juga dilakukan sehingga terdapat 16 orang (53,33%) yang mengalami kelelahan

(3)

yang positif antara stress kerja dengan kelelahan kerja pada bagian weaving PT.

Iskandar Indah Printing Textile Surakarta dengan nilai r=0.473.

Dalam penelitian pada karyawan bagian sumber daya manusia di PT Bank

Sulut Cabang Manado mengenai stress kerja terdapat karyawan yang mengalami

stress kerja sebanyak 42,5% dengan kategori stress tingkat ringan. Kelelahan kerja

pada karyawan yaitu bahwa 62,5% mengalami kelelahan kerja yang terdiri dari

ketegori kelelahan kerja tingkat ringan sebanyak 57,5% dan tingkat sedang

sebanyak 5%. Terdapat hubungan yang bermakna antara stress kerja dengan

kelelahan kerja,dimana responden yang mengalami stress kerja memiliki peluang 5

kali lebih besar untuk mendapatkan kelelahan kerja (Brian dkk, 2013).

Saat ini Pabrik Kelapa Sawit Pagar Merbau berada di bawah naungan

PTPN II Tanjung Morawa yang terletak di desa Pagar Merbau III, Kecamatan

Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Secara garis besar, prosedur di PKS Pagar

Merbau dibagi atas 6 stasiun yaitu stasiun penerimaan buah, stasiun perebusan,

stasiun pembantingan, stasiun pengepresan, stasiun pengolahan dan stasiun

pemurnian minyak. PKS ini harus mengolah 200 ton Tandan Buah Segar (TBS)

menjadi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil-CPO) dan minyak inti sawit

(Crude Palm Kernel Oil-CPKO) dalam 2-3 hari dengan proses serta rangkaian

peralatan yang saling terkait di setiap stasiunnya. Berdasarkan hasil survey

pendahuluan yang dilakukan di PKS Pagar Merbau terdapat faktor penyebab stress

kerja dapat disebabkan oleh lingkungan kerja meliputi kondisi tempat kerja yang

bising dan panas dengan temperature 125-130ºc serta beban kerja pekerja yang

(4)

tersebut, pekerja sering merasakan panas, otot-otot tegang, insomnia, kurang

percaya diri, emosi yang meledak-ledak (mudah marah), sakit kepala, sulit

berkonsentrasi serta cemas yang berlebihan. Hal-hal tersebut merupakan bagian

dari gejala stress kerja. Maka, berdasarkan teori Cartwright (Tarwaka, 2015),

dalam keadaan stress dapat mempengaruhi perubahan fisiologis individu seperti

meyebabkan perasaan lelah. Kelelahan kerja adalah suatu mekanisme perlindungan

tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah

istirahat (Tarwaka, 2015). Kelelahan kerja menyebabkan penurunan kinerja yang

dapat berakibat pada peningkatan kesalahan kerja dan kecelakaan kerja.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul skripsi yaitu, “Hubungan Stress Kerja dengan Kelelahan Kerja Pada

Pekerja Bagian Pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit Pagar Merbau PTPN II

Tanjung Morawa Tahun 2016”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut: “Apakah ada hubungan stress kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja

bagian pengolahan di pabrik kelapa sawit pagar merbau PTPN II Tanjung

Morawa?”.

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan stress kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja

bagian pengolahan di pabrik kelapa sawit pagar merbau PTPN II Tanjung

(5)

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gejala stress kerja pada pekerja bagian pengolahan di

pabrik kelapa sawit pagar merbau PTPN II Tanjung Morawa.

2. Mengetahui gejala kelelahan kerja pada pekerja bagian pengolahan di

pabrik kelapa sawit pagar merbau PTPN II Tanjung Morawa.

3. Mengetahui adanya hubungan stress kerja dengan kelelahan kerja pada

pekerja bagian pengolahan di pabrik kelapa sawit pagar merbau PTPN

II Tanjung Morawa.

1.4Hipotesis

Ada hubungan stress kerja terhadap kelelahan kerja pada pekerja bagian

pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit Pagar Merbau PTPN II Tanjung Morawa.

1.5 Manfaat penelitian

1. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis sendiri

mengenai gejala stress kerja dan hubungannya dengan kelelahan kerja.

2. Memberikan masukan kepada PTPN II Tanjung Morawa mengenai stress

kerja dan hubungannya dengan kelelahan kerja pada pekerja.

3. Memberikan masukan kepada tenaga kerja mengenai dampak stress kerja

dan cara mengatasinya sehingga pekerja dapat bekerja dengan maksimal

dan produktif.

Referensi

Dokumen terkait

JUDUL : UNIT STROKE SARDJITO, TERBAKAR. MEDIA :

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap prosedur dealiasing untuk menentukan konstanta pasut dominan ditemukan beberapa hal menarik mengenai perilaku pasut, yaitu bahwa

• Peningkatan kinerja logistik dapat dilakukan dengan cara: (1) Rencana Induk Sistem Transportasi dan Logistik Pusat dan Daerah, (2) Tata Ruang Logistik dan Ekonomi Lokal,

Jenis infografis dibagi menjadi tiga, infografis statis adalah infografis dalam bentuk gambar yang tidak bergerak, infografis animasi adalah infografis dalam

Adanya geodatabase kelautan akan dapat mengembangkan kinerja Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), khususnya Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

[r]

Respon Morfologi Tanaman Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) Varietas AnjasmoroTerhadap Beberapa Iradiasi Sinar Gamma.Universitas Sumatera Utara.. Jurnal

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan ( Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina, Perbaungan)..