BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asal-usul The Amsterdam School
Amsterdam School memiliki asal-usul di kantor arsitek Eduard Cuypers di
Amsterdam. Walaupun Cuypers tidak progresif arsitek dirinya, dia memberikan
banyak kesempatan untuk mengembangkan karyawan. Pemimpin Amsterdam
school Michel de Klerk, Johan van der Mey dan Piet Kramer semua bekerja untuk
Cuypers sampai sekitar tahun 1910. Pada tahun 1905 Amsterdam adalah kota
pertama untuk membangun kode bangunan, dan kota mempekerjakan Johan van
der Mey setelah itu, khusus menjabat sebagai Penasihat estetika, untuk membawa
persatuan artistik dan visi untuk lingkungan yang dibangun.
Amsterdam School merupakan salah satu gerakan arsitektural yang
merupakan bagian dari gerakan ekspresionisme yang berkembang di Amsterdam
Belanda pada awal abad ke 20. gerakan ini muncul sebagai akibat dari kebijakan
pemerintah kota Amsterdam untuk membangun tempat tinggal yang layak bagi
golongan pekerja di kota tersebut. sebagai bagian dari paham sosialis, gerakan
amsterdam school juga diterapkan pada bangunan-bangunan pemerintahan dan
sekolah. gaya ini pertama kali diperkenalkan oleh kantor arsitek Eduard cuypers,
dimana tiga pegawainya, Michel de klerk, Johan van der mey, dan Piet kramer
2.2 The Amsterdam School sebagai gaya total
Amsterdam School bukan hanya menerapkan gaya arsitektur. Seperti gerakan lain itu juga berlaku untuk benda-benda lain, seperti furniture, desain
grafis dan penggunaan benda. Ini adalah bagian dari karakteristik yang berusaha
untuk mengaburkan batas-batas antara arsitektur dan seni yang diterapkan.
Filosofi desain ini, yang kebetulan meskipun itu populer dengan Berlage, ditunjuk
dengan istilah Gesamtkunstwerk. Ini diterapkan satu sisi untuk menggabungkan
berbagai seni melalui patung, besi tempa, furniture, mural untuk membawa dan
menerapkan di sisi lain tingkat tinggi kerajinan di semua bahan, ubin hiasan,
pegangan tangga elegan, pekerjaan plester yang indah, kaca-kaca, dan sebagainya.
Itu tidak harus selalu dari desainer yang sama, desainer lain yang sering
menempatkan ke daerah atau bahan tertentu.
Di perumahan, itu tidak mungkin untuk menerapkan sebanyak dekorasi
dalam berbagai bahan, hanya karena penghuni tidak bisa membelinya. Namun kita
melihat contoh agak lebih sadar seni jumlah ini di kantor pos di The Ship
(1919-1921) oleh Michel de klerk, yang sekarang menjadi museum berada. Namun,
seringkali itu tetap dalam seni terapan. Amsterdam School juga tidak hanya
tinggal di perumahan sosial. Gayanya segera menjadi populer di antara semua
lapisan. Banyak bangunan indah yang sudah populer dan aliran baru banyak
dipesan oleh kalangan orang elit. Ada beberapa bangunan seperti villa terkenal
yang tak terhitung jumlahnya dalam gaya Amsterdam School, meskipun
ideologi dan ada banyak arsitek yang merancang didalam gaya Amsterdam
School, tapi tidak ada hubungannya dengan sosialisme.
2.3 Perkembangan The Amsterdam School
Menurut Handinoto (2007), Perkembangan arsitektur modern di eropa
pada akhir abad 19 dan awal abad ke 20, tidak dipelopori oleh negara-negara
industri besar seperti inggris dan perancis, tapi justru oleh negara-negara industri
baru eropa yang relatif lebih kecil seperti belgia, austria, jerman dan belanda.
arsitektur Amsterdam School, yang pada awalnya berkembang disekitar
Amsterdam, berakar pada sebuah aliran yang dinamakan sebagai Nieuwe Kunst di
Belanda. Nieuwe kunst adalah versi Belanda dari aliran Art Nouveau yang masuk
ke Belanda pada peralihan abad 19 ke 20, (1892-1904).
Agak berbeda dengan Art Nouveau, didalam dunia desain Nieuwe Kunst
yang berkembang di Belanda, berpegang pada dua hal yang pokok, pertama
adalah orisinalitas dan kedua adalah spritualitas, disamping rasionalitas yang
membantu dalam validitas universal dari bentuk yang diciptakan (de Wit,
1983:35).
Aliran Amsterdam Shool menafsirkan orisinalitas ini sebagai sesuatu yang
harus dimiliki oleh setiap perancang, sehingga setiap desain yang dihasilkan,
harus merupakan ekspresi pribadi perancangnya. Sedangkan spritualitas
ditafsirkan sebagai metode penciptaan yang didasarkan atas penalaran yang bisa
menghasilkan karya-karya seni termasuk arsitektur, dengan memakai bahan dasar
yang berasal dari alam seperti bata, kayu, batu alam, tanah liat, dan sebagainya.
sehingga memungkinkan dibuatnya bermacam-macam ornamentasi yang indah.
Tapi semuanya ini harus tetap memperhatikan fungsi utamanya.
Pada tahun 1915, Nieuwe Kunst ini kemudian terpecah menjadi dua aliran.
Pertama yaitu aliran Amsterdam School dan yang kedua adalah De Stijl. Meskipun
berasal dari sumber yang sama dan mempunyai panutan yang sama oleh arsitek
Hendrik Petrus Berlage, tapi ternyata kedua aliran arsitektur ini mempunyai
perbedaan yang sangat besar sekali kalau tidak bisa dikatakan berlawanan. Kedua
aliran inilah yang mendominasi dunia arsitektur di Belanda sampai tahun 1950 an.
2.4 Definisi The Amsterdam School
Apa atau siapa yang dimaksud dengan Amsterdam School itu, Wim de Wit
(1983:29) menjelaskan sebagai berikut :
The Amsterdam School sebuah informali kelompok yang terorganisir dari
arsitek dan desainer berpusat di sekitar sebuah majalah yang disebut Wendingen,
aktif antara sekitar 1915-1930, pertama di Amsterdam dan kemudian di luar
ibukota Belanda juga. Selama periode ini kelompok lain juga datang ke depan di
Belanda. Ini adalah De Stijl, sebuah asosiasi longgar arsitek dan pelukis yang
menggunakan De Stijl majalah untuk menyebarkan seni abstrak dengan yang
lingkungan yang sama sekali baru bisa menciptakan.
Pemimpin utama dari aliran The Amsterdam School ini adalah Michael de
Klerk, Kelompok tersebut tergabung dalam kumpulan arsitek di kota Amsterdam
yang dinamakan Architectura et Amicitia Kelompok ini juga menerbitkan majalah
2.5 Konsep The Amsterdam School Arsitektur Ekspresionisme
Sejarah Arsitektur Ekspresionis diawali dari Jerman, Belanda, Austria,
Ceko dan Denmark dari tahun 1910 sampai 1924. Arsitektur Ekpresionis mengacu
pada gaya Arsitektur yang berkembang di Eropa pada permulaan abad ke 20.
Arsitektur Ekspresionis pertama terjadi di Jerman sebagai bagian dari pergerakan
Ekpresionisme dan juga di Belanda khususnya Amsterdam school antara tahun
1910 dan 1925. Gaya ini di ambil pada awal Modernisme yang di adopsi dari
novel-novel dan roman-roman, terkadang terlihat sangat tidak lazim dengan
menggunakan bahan dari batu bata, baja dan terutama kaca.
Pada tahun 1905, di Dresden dibentuk Die Brucke (Jembatan) yang
merupakan gerakan Ekspresionisme secara resmi yang pertama. Nama
Ekspressionismus belum dipakai pada waktu itu dan baru muncul kurang lebih
enam tahun kemudian. Pelopor pembentuknya adalah Ernest Ludwig Kirchner
(1880-1938), seorang pemuda mahasiswa Arsitektur yang makin lama makin
cenderung kearah Seni grafis. Untuk merealisasikan idenya itu ia memanggil
teman-teman Arsitekturnya yakni, Fritz Bleyl, Erick Heckel (1883-1970) dan Karl
Schmidt rottluff (1884-1976). Kemudian menyusul tokoh yang lebih tua, Max
Pechstein (1881-1955) yang kala itu berusia 25 tahun dan Emil Nolde
(1867-1956). Satu lagi yang berhubungan dengan Die Brucke, yaitu Otto Mueller
(1874-1930).
Penganut ekspresionisme memiliki paham bahwa “Art is an expression of
Aliran ini bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika
menciptakan suatu karya seni. Perintis aliran ini Benedetto Croce (1866-1952)
menyatakan bahwa seni merupakan pengungkapan dari kesan-kesan (art is
expression of impression). Menurutnya ekspresi sama dengan intuisi, atau
pengetahuan intuitip yang diperoleh melalui penghayalan tentang hal-hal
individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (image). Ekspresionisme
merupakan gerakan untuk mencapai campuran cita-cita yang kompleks, yang
dicirikan sebagai irasional, emosional dan romantik. Aliran ekspresionisme adalah
aliran yang ingin mengemukakan segala sesuatu yang
bergolak dalam jiwa. Sifat-sifat yang terkandung dalam karya-karya
ekspresionisme adalah adanya unsur subyektifitas yang sangat tinggi.
Ekspresionisme menjelajahi jiwa dan menemukan „Sturm und Drag‟ dan
pancarannya keluar, merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya
kepada orang lain.
Arsitektur Ekspresionisme mula-mula dikenal dengan ciri-cirinya yang
menggunakan batu bata. Sehingga terdapat pemahaman tentang Brick
Ekspresionisme, yang dikembangkan pada tahun 1920. Arsitek Bauhaus
berpendapat, bahwa Brick Ekspresionisme mengacu pada penghapusan semua
elemen dekoratif, Arsitek Ekspresionis mengembangkan bentuk khas atau elemen
pelengkap berbentuk kasar. Hal mencolok dari Brick Ekspresionisme adalah
keaktifan fasadenya, yang murni dicapai melalui pola pembentukan batu bata. Hal
ini membantu untuk membuat bangunan terlihat meriah dan tidak monoton.
potongan-potongan yang telah rusak selama pembakaran menyebabkan pewarnaan tidak
merata atau tidak diinginkan dapat digunakan sebagai elemen dekoratif,
mengeksploitasi penampilan masing-masing. Batu bata digabungkan dalam
berbagai sudut pengaturan, menciptakan karya hias yang tinggi, termasuk
bentuk-bentuk khusus patung.
Dalam Arsitektur Ekspresionisme memiliki nilai-nilai, yaitu sebagai
berikut :
a) Menghargai kebebasan bentuk dan garis
b) Menghasilkan bentuk bangunan yang tidak monoton (imajinasi seseorang).
c) Mengekspresikan bahasa emosi bentuk dan warna.
d) Merupakan ungkapan isi hati seseorang.
e) Menjelajahi jiwa dan melukiskan emosi kepada orang lain.
Menurut Erich Mendelsohn dalam penelitiannya bahwa Ekspresionis
menguraikan kelompok seni dinamik yang dipimpin oleh tiga macam Arsitek,
yaitu:
a) Para kaum Simbolis Kristalin yang menempatkan pengalaman simbolik,
ideal di atas pengalaman spatial yang nyata.
b) Para analis ruang, yaitu mereka yang menyadari Arsitektur sebagai
manifestasi intelektual dari ruang abstrak.
c) Mereka yang mencari bentuk, yang berangkat dari persyaratan-persyaratan
material yang konstruktif.
Dengan demikian maksud dan tujuan dari pada Ekspresionis pada
mencipta merupakan seni dalam arsitektur. Kebebasan yang dimaksud ini adalah
seni yang tidak hanya dibatasi oleh modul yang akan menjadikan bentuk
bangunan terlihat kaku dan monoton. Bentuk ekspresinya biasa terdapat pada
emosi kemarahan dan depresi serta emosi bahagia.
Dengan mengacuh pada pendekatan tersebut, maka ciri Arsitektur
Ekspresionis, yaitu:
a) Menggunakan makna dari simbol dan ide ruang yang diterapkan dalam
bangunan.
b) Menggunakan bentuk yang terdiri dari material yang konstruktif berupa
kaca, baja dan dinding beton/batu bata.
c) Menggunakan kesamaan arti makna dari aliran seni Ekspresionis dengan
aliran-aliran dalam Arsitektur,
d) Menggunakan kesamaan antara nilai arsitektur ekspresionis dengan objek
bangunan.
Berikut ini contoh-contoh bangunan yang memilik unsur Arsitektur
Ekspresionis, yaitu :
1. Park Guell, Barcelona
Park Guell adalah sebuah taman umum yang terletak di Carmel Hill, di
Barcelona Spanyol. Taman ini dibangun antara tahun 1900 dan 1914 dan secara
resmi dibuka sebagai sebuah taman umum pada tahun 1926. Pada tahun 1984,
UNESCO mendeklarasikan Taman sebuah situs warisan dunia di bawah karya
Taman hasil rancangan Gaudi ini terdiri dari pavilion-paviliun dengan struktur
batu yang mengagumkan. Bentuk atapnya yang melengkung, ditutupi dengan ubin
berwarna cerah yang menakjubkan, dengan puncaknya yang dihiasi elemen
berbentuk buah nanas.
Gambar 2.1 Park Guell di Barcelona (Sumber : Google image)
2. Taut Glass Pavilion, Cologne
Glass Pavilion di Pameran Clogne Deutcher Werkbund ini dibangun pada
tahun 1914 oleh Bruno Taut. Taut Glass Pavilion dibangun dengan menggunakan
struktur beton dan kaca, dengan kubah kaca prismatic berwarna cerah.
Bidang-bidang kaca berwarna ini bertindak sebagai cermin pada fasadenya. Taut
menjelaskannya sebagai kuil kecil akan keindahan dan refleksi cahayanya
berwarna mulai dari biru gelap di dasar, meningkat ke warna lumut, hijau dan
kuning keemasan hingga kuning pucat bercahaya pada puncaknya. Struktur ini
Gambar 2.2 Taut Glass Pavilion di Cologne (Sumber : Google image)
The Glass Pavilion adalah struktur beraneka ragam seperti buah nanas,
berpola belah ketupat polygonal, berbasis 14 sisi, terbuat dari lempeng kaca tebal.
Pada interiornya menggunakan tangga logam kaca-patri menuju ke ruang proyeksi
atas yang menyajikan kaleidoskop warna dari efek prisma yang memproduksi
cahaya warna dari sinar matahari. Keindahan Paviliun Glass ditulis dengan puisi
aphoristic oleh Scheerbart pada tahun 1914 pada buku yang berjudul
Glasarchitektur “Kaca bermakna menghancurkan kebencian, tanpa sebuah istana
kaca, hidup adalah sebuah keyakinan”, yang pada gilirannya didedikasikan untuk
Taut. Taut pada 1914 mendirikan sebuah majalah bernama Fuhlicht (Fajar
Cahaya) untuk kalangan ekspresionis pengikutnya. Hal ini terfokus pada
ikonografi kaca yang diwakili dalam bukunya Glass Pavilion. Filosofi ini dapat
ditelusuri kembali ke Bait Solomo dimana tersimpan gambar awal Pavilion Kaca
yang membuktikan akan keberasilannya dalam menghidupka semangat Gotik.
3. Einstein Observatory Tower, Postdam
Ini merupakan sebuah astrofisika Albert Einstein Science Park di Posdam
Telegraphenberg Postdam untuk rumah teleskop surya yang dirancang oleh
astronom Erwin Finlay-Freundlich. Teleskop percobaan dan pengamatan ini untuk
mendukung validasi teori relativitas Einstein. Bangunan ini pertama kali dimulai
sekitar tahun 1917, kemudian dibangun tahun 1919-1921. Struktur bangunan ini
pada awalnya adalah beton, namun oleh karena kesulitan konstruksi akan desain
yang kompleks, dan kekurangan akibat perang maka sebagian besar bangunan ini
menggunakan bata kemudian ditutupi dengan semacam semen.
Gambar 2.3 Einstein Observatory Tower di Postdam (Sumber : Google image)
Karena perubahan penggunaan bahan selama masa konstruksi dan desain
tidak diperbaruhi untuk disesuaikan, hal ini menyebabkan banyak masalah
dikemudian hari seperti terjadinya retak dan kelembaban yang tinggi. Perbaikan
yang ekstensif terhadap bangunan ini harus dilakukan hanya dalam 5 tahun setelah
konstruksi awal, yang diawasi langsung oleh Mendelsohn sendiri. Sejak itu
banyak pula renovasi yang telah dilakukan secara berkala. Hal ini menyangkut
karena Einstein Observatory Tower adalah salah satu landmark arsitektur
2.6 Tokoh The Amsterdam School 1. Michel de Klerk (1884–1923).
Arsitek paling penting dari gaya The Amsterdam School adalah Michel de
Klerk yang membangun satu blok apartemen yang disebut Het Schip (The Ship).
Gaya The Amsterdam School sangat dipengaruhi oleh ekspresionisme. Bangunan
dibangun sering dalam bentuk bulat dan ekspresif, dengan menara, menara hias
dan dekorasi jendela dan pintu. Permukaan dinding Amsterdam school
disertifikasi oleh keahlian para pembangun yang menggunakan banyak macam
batu bata berbeda yang diterapkan, walaupun dekorasi tetap sederhana dan bersih
dalam bentuk bangunannya. Patung biasanya figuratif diintegrasikan ke bangunan
bata ini. Unsur-unsur besi tempa, biasanya dicat warna hitam atau hijau gelap
(Amsterdam green), yang digunakan sebagai unsur dekoratif atau fungsional yang
sederhana, biasanya dicat putih atau lagi hijau gelap yang melengkapi bangunan.
Het Schip adalah sebuah gedung apartemen di distrik Spaarndammerbuurt
di Amsterdam, dibangun dengan gaya arsitektur dari Amsterdam School arsitektur
ekspresionis. Ini adalah salah satu contoh yang paling penting dari gaya arsitektur,
yang menggunakan versi Brick Ekspresionism. Versi Brick Ekspresionism yang
dimaksud keseluruhan bangunan Het schip menggunakan dinding bata yang
mencolok berwarna oranye menghiasi seluruh dinding bangunan Het schip,
Bangunan ini dirancang oleh Michel de Klerk. Bangunan samar-samar
menyerupai garis kapal. Penampilannya sangat tidak konvensional dari semua
ruang rapat kecil, dan kantor pos, yang pada 2001 adalah museum dari Amsterdam
School.
Het schip terdiri dari tiga blok besar. Blok pertama pada jalan Oostzaan
didirikan pada 1913-1915 dengan kontraktor yaitu Klaas Hille. Kemudian blok
kedua, di sisi timur Zaanstraat dibangun pada tahun 1915-1918 untuk perumahan
(De woningbouwvereniging) Eigen Haard . Akhirnya pada tahun 1917 blok ketiga
disisi Hembrugstraat dibangun yang berfungsi untuk perumahan juga.
Berdasarkan warna alami dari batu bata yang digunakan membuat bangunan ini
tampak mencolok kemudian desain bangunan yang juga berbeda dari yang lainnya
membuat Het Schip lebih mirip dengan karya ekspresionisme dibandingkan
dengan perumahan umum tradisional.
Gambar 2.4 Het Schip (Sumber : Google image)
Berikut ini karakteristik Amsterdam School pada gedung Het schip :
1.Originalitas
Dalam aliran ini originalitas merupakan hal yang sangat penting. nilai
tidak meniru seni bangunan lain. Bangunan ini membentuk segitiga setengah
kapal sehingga dikenal dengan Het schip.
2. Batu alam
Bangunan dari aliran Amsterdam school biasanya dibuat dari dominasi
batu alam, Bangunan ini dibuat dari susunan batu bata yang dikerjakan dengan
rumit dan keahlian yang tinggi. keahlian ini nampak dari dinding batu bata yang
disusun dengan rapi serta adannya lengkungan-lengkungan didindingnya.
3. Warna alam mendominasi bangunan
Dalam aliran The Amsterdam school warna yang mendominasi bangunan
ini adalah warna-warna alam, seperti yang terdapat di Het Schip yaitu warna batu
bata dan batu alam. Ornamendari bangunan ini juga berasal dari bahan asli dari
alam seperti batu bata, batu alam dan kayu.
4. Bentuk jendela dan kusen
Bentuk jendela dan kusen pada bangunan Het Schip memperlihatkan
garis-garis horizontal yang merupakan ciri ekspresionisme, disamping itu ada juga
setengah lengkungan untuk memperindah bentuk kusen. namun bentuk ini tidak
lepas dari ciri aliran Amsterdam school yaitu kusen jendela dengan bentuk
laddervensters atau kusen jendela nampak seperti tangga.
5.Ornamen yang terdapat pada Het schip
Terdapat beberapa ukiran yang terdapat pada bangunan Het schip ialah
satunya yaitu ukiran berbentuk manusia memegang panah yang diyakini
merupakan simbol dari kelas buruh, Di uuung dinding kantor pos terdapat patung
6. Menara
Menara pada bangunan Het schip yang menyerupai paying dibangun
dengan ide menyerupai menara oriental Scandinavia.
2. Piet Krammer (1881-1961).
Piet Kramer adalah seorang mahasiswa Eduard Cuypers dan salah satu
perwakilan terpenting dari Amsterdam school, Aliran ini banyak merancang di
bidang perumahan sosial, terkenal karena bentuk yang aneh dan kaya ornamen.
Kramer banyak menerapkan warna pada desainnya seperti warna sekunder
orange, hijau dan ungu yang kurang dikenal. Pada tahun 1911 ia bekerja sama
dengan Johan van der Mey dan Michel de Klerk berpartisipasi dalam rumah
pengiriman atau dikenal dengan Scheepvaarthuis yang merupakan salah satu
contoh bangunan pertama Amsterdam School.
Kramer juga banyak merancang jembatan dalam bentuk estetis dan
memadukan unsur besi tempa dan penerapan patung dengan gaya unik, Arsitek
Piet Kramer telah memberikan kontribusi untuk penerapan aliran Amsterdam
School pada desain jembatannya. Ia banyak merancang ratusan jembatan di
Amsterdam. Krakteristik jembatan yang dirancangan oleh Piet Kramer berupa
besi yang ditanamkan, memadukan unsur besi tempa, dan patung. Patung ini
kebanyakan dirancang oleh Hildo Krop. Hildo krop (1884-1970) adalah seorang
pematung Belanda yang produktif dan desainer mebel, dikenal sebagai pemahat
kota Amsterdam.
Salah satu yang pertama ciptaan Kramer adalah jembatan Keizersgracht di
besar-besar pada pangkal jembatan tersebut dan pegangan yang begitu rinci dan
rumit. Pada detail pegangan ini, jelas terlihat bahwa keahlian yang diperlukan
sangat tinggi sehingga menhasilkan bentuk yang plastis.
Gambar 2.5 Jembatan Keizersgracht di Vijzelstraat Amsterdam (Sumber : Google image)
Department store de Bijenkorf (1924-1926) di Den Haag merupakan
gerakan ekspresionis aliran Amsterdam school, Department store de Bijenkorf
atau dikenal Sarang lebah adalah Department store di Belanda dengan toko
andalannya di Dam Square, Amsterdam. De bijenkorf merupakan bangunan
penting di pusat kota Den haag yang mulai dibangun pada tahun 1925, bangunan
ini merupakan hasil karya Arsitek Belanda bergaya Amsterdam school yaitu Piet
Kramer yang terinspirasi dari bentuk monumental bulat, bagian atas bangunan De
bijenkorf terdiri dari permukaan vertikal terus menerus, dinding bata oranye
menghiasi permukaan bangunan De bijenkorf, diantara pilar-pilar terdapat jendela
kaca berbentuk persegi besar memanjang kebawah dibalut bingkai warna
perunggu, bagian sudut bangunan diperlakukan dengan bentuk bulat kelihatan
Gambar 2.6 Department store de Bijenkorf (Sumber : Google image)
3. Johan Melchior van der Mey (1878-1949)
Johan Melchior van der Mey adalah seorang arsitek Belanda paling
dikenal tentang Scheepvaarthuis (rumah pengiriman) di Amsterdam terletak di
Prins Hendrikkade, Van der Mey adalah seorang mahasiswa Eduard Cuypers
sejak tahun 1898, memenangkan versi Belanda dari Prix de Rome pada tahun
1906, dan mendapat pekerjaan di kota Amsterdam sebagai penasihat “Estetika”.
Pada tahun 1905 Amsterdam telah menjadi kota pertama di dunia untuk
memaksakan kode bangunan, dan mereka mempekerjakan Johan van der Mey
sebagai ahli bangunan sipil. Dalam kapasitas ini ia mengembangkan fasad untuk
1912 Palm House di Hortus Bontanicus antara bangunan lainnya.
Pada tahun yang sama dibawa komisi untuk Scheepvaarthuis, koperasi
besar bangunan untuk enam perusahaan pengiriman Belanda. Van der Mey dicari
oleh rekan arsiteknya Michel de Klerk dan Piet Kramer, dan arsitek lain yang
bernama A.D.N. van Gendt adalah bertanggung jawab untuk teknik struktur
beton. Pekerjaan Van der Mey adalah untuk mengkoordinasikan seni simbolis
seniman-seniman terkenal ikut berkontribusi dalam desain ini. Ini adalah titik
awal yang yang menarik perhatian Amsterdam School (1910-1940), sebuah aliran
arsitektur yang menanggapi rasionalisme, desain ekspresif di bata, genteng merah
dan kayu terpahat halus menentukan tampilan bangunan. Garis horizontal adalah
salah satu karakteristik yang paling penting dari gaya ini.
Gambar 2.7 Scheepvaarthuis
(Sumber : Google image)
Scheepvaarthuis adalah bangunan di ujung barat dari Waalseiland dekat
pelabuhan Amsterdam yang merupakan salah satu dari 100 situs warisan Belanda
dan umumnya dianggap sebagai contoh bangunan dari Amsterdam school, The
Scheepvaarthuis dianggap sebagai karya dari arsitek Van der Mey dengan gaya
arsitektur Amsterdam school. Dibangun antara 1912 dan 1916 oleh arsitek Van
der Mey yang akan digunakan sebagai kantor pusat oleh perusahaan pelayaran
yang paling berkembang pesat di Amsterdam.
Bangunan Scheepvaarthuis merupakan contoh bangunan berarsitektur
yang dinamis, bangunan scheepvaarthuis dianggap sebagai bahan manifesto
pertama dari Amsterdam School, meskipun tidak memiliki plastisitas invetif
Amsterdam school dengan gaya ekspresionism, kekayaan bentuk detail, integrasi
arsitektur dan patung membuat Scheepvaarthuis menjadi bangunan yang berkesan.
Sekelompok besar seniman berpartisipasi besar dalam dekorasi baik itu
eksterior dan interior gedung. Seperti yang dimaksudkan untuk melayani sebagai
kantor praktis, modern dan fungsional dan juga merujuk kepada tradisi maritim
yang kaya di Belanda, ada banyak simbol maritim yang dimasukkan ke dalam
desain bangunan tersebut. Sebagai contoh, luar bangunan diliputi oleh ukiran
patung-patung yang mencerminkan Kekaisaran kolonial Belanda, dengan patung
personifikasi lautan di sekitar pintu masuk utama yang disajikan sebagai eksotis
wanita misterius.
Desain bangunan diamanahkan kepada saudara Johan Godart dan Adolf
Daniel Nicholas van Gendt. Saudara-saudara van Gendt yang bertanggung jawab
untuk pelaksanaan teknis dan desain bingkai beton. Desain arsitektur yang tersisa
untuk kemudian relatif tidak diketahui arsitek Johan van der Mey. Arsitek
Amsterdam School Michel de Klerk dan Piet Kramer juga ikut berkontribusi.
Pembangunan perusahaan publik didirikan dengan modal 1.000.000
gulden. Gedung yang direncanakan untuk menduduki 1.400 meter persegi di sudut
Prins Hendrikkade dan Binnenkant. Dalam desain bangunannya untuk
menghindari variasi warna, batu bata dipanggang pada saat kontruksi yang sama.
berbagai jenis batu bata, besi, kaca patri, kayu keras eksotis dan tekstil yang
diproses dalam jumlah besar. Bahan yang digunakan juga sangat mahal dengan
beberapa jenis bata dan cetakan untuk diterapkan secara khusus. Selain itu, batu
Pintu utama di sudut Prins Hendrikkade dan Binnenkant atasnya dengan struktur
terpotong tower, dilapisi dengan tembaga berwarna Inggris slate. Pada bagian
interior Scheepvaarthuis langit-langitnya tertutup kaca yang menampilkan tema
bahari yang khas.