81
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, R., 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kegagagalan Konversi Penderita Tb Paru BTA Positif Pengobatan Fase Intensif di Kabupaten Bekasi Tahun 2010, FKM UI, Depok, Tesis.
Darmawan, A., 2002. Hubungan Keberadaan Pengawas Menelan Obat dengan Keteraturan Minum Obat Penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Kerinci Tahun 2001.
Dinkes Propsu., 2012. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. , 2015. Laporan e-TB Manager Tahun 2014, Medan.
Gani, A., 1999. Aplikasi Indikator Kesehatan dan IPM Dalam Alokasi Anggaran Kesehatan Masyarakat. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. Depkes Jakarta. Tahun XXVII.No 1: 5-13.
Hasmi., 2011. Metode Penelitian Epidemiologi, Trans Info Media, Jakarta. Kemenkes RI., 2013. Modul Pelatihan MTPTRO, Jakarta.
, 2012. Modul Pelatihan Tatalaksana TB Bagi Pengelola Program TB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Jakarta.
, 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Jakarta.
, 2011a. Rencana Aksi Nasional Programmatic Management of Drug
Resistance Tuberkulosis Indonesia 2011 - 2014, Pusat promosi kesehatan
Jakarta.
, 2013. Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat, Jakarta.
, 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 13/2013 tentang Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat, Jakarta. Munawwarah, R., Leida, I., Wahiduddin., 2013. Gambaran Faktor Risiko Pengobatan
pasien TB-MDR RS Labuang Baji Kota Makassar Tahun 2013.
Murti, B., 1996. Penerapan Metode Statistik Non-Parametrik dalam Ilmu-ilmu Kesehatan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
82
, 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi: Gadjah Mada University Press, Surakarta.
Nainggolan, H., 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien Tb Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif Di Kota Medan, FK USU, Medan, Tesis.
Nofizar, D., Nawas, A., Burhan, E., 2010. Identifikasi Faktor Risiko Tuberkulosis
Multidrug Resistant (TB-MDR).
Notoatmojo, S., 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan perilaku Kesehatan. Andi ofset. Yokjakarta.
Profil RSUP. H.Adam Malik Tahun 2013.
Ratnawati, P., 2000. Tuberkulosis Paru Pada Orang Tua, Jurnal Respirasi Indonesia, 20 (1): 38-44.
Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2013. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke 4, Jakarta: Sagung Seto.
Simamora, J., 2004. Faktor yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Berobat Penderita TB Paru di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2004, FKM USU, Medan, Tesis. Sinaga, B., 2013. Karakteristik Penderita Multidrug Resistant Tuberculosis yang
Mengikuti Programmatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan, Jurnal Respirasi Indonesia, 33 (4) :221-229.
Soepandi, PZ., Diagnosis dan Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya TB MDR.[homepage on the internet].No date. [cited 2010 Des 20].Available from:
Supardi, U., 2014. Analisis Faktor Sosial dan Keteraturan Berobat terhadap Perubahan Konversi Pasien Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Umum Labuang Baji dan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Kota Makassar, FKM UNHAS, Makassar, Tesis.
83
Ulfa, K., 2014. Faktor-faktor yang Memengaruhi Terjadinya TB MDR di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013, FKM USU, Medan, Tesis.
Wirdani., 2000. Hubungan Keberadaan PMO Dengan Keteraturan Minum Obat Fase Intensif Penderita TB Paru di Puskesmas Kabupaten Pandeglang Tahun 2000, FKM UI, Depok, Tesis.
WHO., 2008. Implementing the WHO Stop TB Strategy:A Handbook for National TB Control Programme, WHO/HTM/TB.401.
, 2008.Guidelines for Programmatic Management of Drugs-Resistant
Tuberculosis: Emergency Update 2008: Case Finding Strategy.
, 2009. Guidelines for Prevention of Tuberculosis Inheatlh Care Facilities,
Congregate Settings and Households. Geneva. World HealthOrganization.
, 2011. WHO TB Report 2011, Geneva, World Health Organizatin.
