• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Pemenang Lelang Atas Barang Yang Digugat Oleh Pihak Ketiga, Studi Kasus : Putusan Ma Nomor 2839 K Pdt 2003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Pemenang Lelang Atas Barang Yang Digugat Oleh Pihak Ketiga, Studi Kasus : Putusan Ma Nomor 2839 K Pdt 2003"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Penjualan barang melalui lelang banyak diminati oleh masyarakat karena lelang memberikan beberapa manfaat atau kebaikan dibandingkan dengan penjualan yang lainnya serta memberikan kepastian hukum. Pelaksanaan lelang di kota Batam umumnya dilakukan oleh KPKNL yang banyak menangani lelang yang diikat dengan jaminan fidusia maupun hak tanggungan. Aturan hukum lelang menjamin kepastian hukum namun belum sepenuhnya memberikan perlindungan hukum bagi pemenang lelang seperti adanya kasus lelang ekskusi yang dilaksanakan oleh KPKNL Batam sehingga terjadi lelang atas milik orang lain. Permasalahan lelang pada umumnya adalah adanya gugatan dari pihak ketiga sehingga pemenang lelang kerap menjadi pihak yang tergugat, maka perlu upaya peserta lelang untuk melindungi diri dari membeli barang milik orang lain dalam lelang eksekusi serta perlindungan hukum terhadap pemenang lelang atas barang lelang yang digugat oleh pihak ketiga.

Itikad baik dari peserta lelang untuk memenuhi kewajiban dalam proses lelang merupakan dasar untuk mendapatkan perlindungan hukum apabila ditetapkan sebagai pemenang lelang dan pelaksanaanya diwujudkan dengan dikeluarkannya risalah lelang sebagai bentuk kepastian hukum untuk memiliki barang lelang. Risalah lelang merupakan bentuk perlindungan hukum preventif bagi pemenang lelang namun apabila terjadi pembatalan risalah lelang oleh pengadilan yang menyebabkan kerugian maupun adanya gugatan kepada pemenang lelang, maka pemenang lelang sewajarnya berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum represif serta pertanggungjawaban dari para pihak, baik dari penjual lelang maupun KPKNL.

Untuk mencegah terjadinya lelang atas barang milik orang lain dalam lelang eksekusi jaminan hak tanggungan, pihak KPKNL melakukan cek bersih atas objek lelang sebelum proses lelang dilakukan demikian juga dengan kelengkapan SKT yang wajib diajukan oleh KPKNL ke Badan Pertanahan serta memastikan bahwa seluruh dokumen asli berada ditangan penjual. Peserta lelang dapat melindungi diri dari membeli barang milik orang lain apabila didukung oleh KPKNL sebagai wadah pelaksana lelang serta penjual lelang dengan memberikan akses seluasnya kepada peserta lelang untuk mendapatkan informasi secara lengkap mengenai keadaan fisik maupun kelengkapan dokumen atas objek lelang. Upaya hukum yang dilakukan oleh pemenang lelang atas gugatan dari pihak ketiga dengan melakukan gugat perlawanan namun jika tidak dapat melakukan upaya hukum lagi maka pemenang lelang berhak mendapatkan pengembalian uang lelang dari penjual lelang.Perlunya kewenangan khusus bagi KPKNL daerah untuk membuat aturan tambahan terutama mengenai proses administrasi lelang demikian juga pembaharuan pada dasar aturan lelang yang diadopsi dari Vendu Reglemen yang tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat serta sosialiasi aturan lelang kepada masyarakat umum. Risalah lelang hendaknya memuat dengan jelas mengenai tanggung jawab antara penjual lelang dan KPKNL apabila terjadi gugatan terhadap pemenang lelang.

(2)

ii ABSTRACT

People are usually interested in selling goods through auction because an auction can give some benefits and goodness, compared with the other systems in giving legal certainty. The implementation of auction in Batam is generally done by KPKNL which usually performs auction which is bound with fiduciary collateral or hypothecation. Regulation on auction guarantees legal certainty but does not always give legal protection to the winner of foreclosure sale as it can be seen in the case of auction done by KPKNL in Batam: the auction of other people’s goods. The problem of auction is general about the complaint from the third party so that the winner becomes a defendant. Therefore, bidders should be careful in buying other people’s goods in foreclosure sale and legal protection should be available for winners which are claimed by the third party.

Bidders’ good faith in fulfilling their responsibility in the auction process is very vital in getting legal protection when they become the winners, and the implementation is realized by the issuance of auction letter as legal certainty for owning the goods. Auction letter is a kind of preventive legal protection for winners; therefore, when it is cancelled by court’s verdict which causes harm and when there is a claim for winners, they actually have the right to get repressive legal protection and responsibility from stakeholders, either from the goods sale or from KPKNL.

In order to prevent form the incidence of auctioning other people’s belongings in collateral foreclosure sale, KPKNL should check and recheck on auction items before auctioning them by submitting SKT completion to the Land Office to make certain that all original documents are in the sellers’ hands. Bidders should be careful in buying other people’s goods when it is done by KPKNL as the auction executor that has to give complete information as widely as possible to bidders about any physical condition of the documents on auction items. Winners’ legal remedy on any claim from the third party is by filing counter claim; but if they fail, they can get the refund from the sale. It is recommended that regional KPKNL have specific authority to make supplementary rule on the process of auction administration and the renewal of auction regulation adopted from Vendu Reglemen which is not in line with people development and socialization to the public. Auction letter should clearly contain the responsibility of auction seller and KPKNL when there is a complaint toward auction winners.

Referensi

Dokumen terkait

Kewenangan pemerintah memberikan sanksi atau menghentikan kegiatan keagamaan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang merupakan suatu organisasi harus melalui Peraturan

InSAR adalah teknik pengin- deraan jauh yang menggunakan citra hasil dari satelit radar, untuk mengekstraksi informasi tiga dimensi dari permukaan bumi dengan pengamatan

adakalanya perilaku itu dapat menimbulkan kesulitan di kemudian hari (Hansen dkk., 1982), perilaku yang dipertahankan atau dibentuk pada individu adalah perilaku yang bukan

Tujuan dari makalah ini adalah memberikan gambaran mengenai proporsi, jenis dan sebaran hasil tangkapan sampingan baik yang dimanfaatkan maupun yang terbuang dari aktivitas

Berdasarkan hasil analisis diketahui jenis makanan yang mendominasi dari isi lambung ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) hasil tangkapan adalah cumi- cumi sebesar 81.77%

Dari hasil survei dari penelitian yang dilakukan di pelabuhan pendaratan ikan Hiu di Kawal bahwa jenis yang dijumpai paling banyak yaitu Hemigaleus microstoma (Hiu

Beberapa hal pendorong utama pasar (market driver) adalah dorongan untuk relatif menjadi lebih berkecukupan secara energi (energy self sufficiency), biodiesel menghasilkan