PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
TENTANG GOOD GOVERNMENT
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah : konsep dan teori administrasi
Dosen : Dr. Sahya Anggara, M.Si
Penyusun
Nama : AAN ROHANAH
NPM : 14.1.04.1.020
Semester / Angkatan : 1 / X
Konsentrasi : Administrasi Pendidikan
UNIVERSITAS MAJALENGKA
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER ILMU ADMINISTRASI
PROFIL
Nama Kabupaten : MAJALENGKA Propinsi : Jawa Barat
Wilayah : . Selatan : Kabupaten Ciamis
. Barat : Kabupaten Sumedang . Timur : Kabupaten Cirebon
. Utara : Kabupaten Indramayu Luas Wilayah : 1.204.24 Km²
Wilayah Administrasi : Kecamatan : 26, Kelurahan : 13, Desa : 323.
VISI :
Visi filosofis Kabupaten Majalengka adalah “ Terwujudnya masyarakat Sindang Kasih
sugih mukti bagja raharja “.
Visi filosofi tersebut di implementasikan pada visi Kabupaten Majalengka Tahun 2002 –
2006 : “ Majalengka Kabupaten Agribisnis termaju di Jawa Barat Tahun 2010 berbasis
masyarakat Agamis dan Partisipatif.
MISI :
1. Meletakan landasan untuk menyiapkan Majalengka menjadi Kabupaten termaju dalam bidang agribisnis di Jawa Barat tahun 2014.
2. Mendorong dan mengembangkan kehidupan masyarakat Kabupaten Majalengka yang agamis, maju dan berbudaya.
3. Meningkatkan partisipasi aktif dan kemitraan yang sinergi seluruh komponen penyelenggara pemerintahan dan pembangunan menuju pemerintahan yang demokratis, bersih dan terbuka.
4. Menetapkan otonomi daerah melalui peningkatan kualitas, profesionalitas dan dedikasi aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam upaya mewujudkan pemerintahan kabupaten Majalengka yang baik (Good Government), reformasi birokrasi pemerintah daerah merupakan suatu kebutuhan salah satunya reformasi birokrasi di bidang organisasi perangkat daerah sebagaimana diamanatkan oleh peraturan pemerintah RI No.41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah.Dalam penyelenggaraan pemerintah daerah, kepala daerah dibantu oleh perangkat daerah yang dapat menyelenggarakan segala urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, karena pemerintah kabupaten Majalengka telah menetapkan peraturan daerah No.03 Tahun 2008 tentang pembentukan perangkat daerah kabupaten Majalengka dan peraturan daerah kabupaten Majalengka No.06 Tahun 2008 tentang kedudukan, tugas pokok, struktur organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah kabupaten Majalengka.
Di dalam pemerintahan kabupaten Majalengka terdapat beberapa birokrasi yang dapat mendukung dan membangun jalanya pemerintahan diwilayah Majalengka diantaranya : Pemda,Depag, Dinas Pemdidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), BMCK, Badan Pengawasan Daerah, dan lain-lain.
Salah satu instansi yang akan mewujudkan atau membentuk pemerintahan yang baik (Good Government), maka akan penulis paparkan tentang salah satu instansi diatas yaitu Badan Pengawasan daerah.
Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Majalengka
Suatu pengawasan yang epektif dengan tujuan melindungi harta organisasi pemerintah dan kebijaksanaan yang telah ditentukan oleh pihak organisasi, pengawasan ini tidak dimaksudkan untuk meniadakan kemungkinan terjadinya penyelewengan tetapi diharapkan dengan adanya pengawasan yang epektif dapat memperkecil terjadinya tindakan-tindakan yang dapat merugikan pemerintahan dan pembangunan.
Tugas pokok Badan Pengawasan Daerah yaitu membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pengawasan. Tujuan Badan Pengawasan Daerah yaitu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab melalui pengawasan profesional sehingga membantu dalam penyelenggaraan manajemen pemerintahan dalam mencapai tujuan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Prasarana untuk mengetahui pelaksanaan peningkatan pendapatan yang dijalankan oleh Dinas Pemukiman dan Prasarana.
Efektivitas dari Dinas Pemukiman dan Prasarana dapat diartikan sebagai kemampuan dari tingkat pendapatan atau retribusi ijin mendirikan bangunan, dengan adanya laporan yang dibuat oleh Badan Pengawasan Daerah mengenai hasil pemeriksaannya, dapat membantu instansi pemerintah tersebut untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada tingkat pendapatan, sehingga tingkat pendapatan tersebut dapat semakin epektif.
Badan Pengawasan Daerah berdasarkan Peraturan Daerah No.29 Tahun 2004 pasal 20
tentang kedudukan, tugas pokok dan fungsi, bahwa : “Badan Pengawasn Daerah merupakan
unsur pelaksanaan tugas di bidang pengawasan daerah dan di pimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris daerah “. Badan Penawasan Daerah sendiri mempunyai tugas pokok membantu Bupati atau kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengawasan. Dalam penyelenggaraan tugas pokok Badan Pengawasan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengawasan
2. Pelayan penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang pengawasan
3. Pelaksanaan pengelolaan bidang administrasi, kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Bupati.
Tujuan pengawasan daerah kabupaten Majalengka menurut keputusan Bupati Majalengka No.16 Tahun 2003 Seri D, tentang kebijakan dan program pengawasan fungsional, Badan Pengawasan Daerah kabupaten Majalengka harus mencakup antara lain :
a) Terpenuhi aspirasi di bidang pengawasan dalam upaya tertib administrasi, pemerintahan dan pembangunan ditinjau dari aspek kebijakan, rencana program, proses pelaksanaan, hasil fisik, maupun dampaknya.
b) Terselengaranya pelayanan masyarakat di bidang pengawasan terhadap birokrasi pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab.
c) Terwujudnya kemandirian dan keberadaan instansi pengawasn dalam menjalankan fungsinya sehingga terwujudnya kondisi yang lebih transparan dan akuntabel dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik (Good Government) di kabupaten Majalengka.
Arah Kebijakan Pengawasan Di Kabupaten Majalengka
Dalam mewujudkan arah dan strategi pengawasan tersebut, maka peran Bawasda dituntut harus dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Mendukung upaya pemberantasan praktek-praktek KKN dan menegakan supermasi hukum.
3. Mengoptimalkan pengawasan terhadap pelaksanaan secara transparan, demokratis dan akuntabilitas.
4. Mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan otonomi daerah.
5. Mereposisi dan mengkonsolidasi diri untuk meningkatkan kinerja dan disiplin aparat pengawasan/PNS dalam upaya mewujudkan Good Government.
Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Majalengka sebagai internal auditor pemerintah daerah mendukung upaya mewujudkan Good Government;
1. Pendidikan dan pelatihan aparat pengawasan fungsional di bidang audit / pemeriksaan dan manajemen pemerintah daerah.
2. Penyusunan sistem dan prosedur akuntansi di bidang pengawasan. 3. Sosialisasi dan asistensi penyusunan LAKIP.
4. Pengembangan sistem informasi manajemen pengawasan.
5. Asistensi dalam penyusunan laporan keuangan daerah dan pertanggungjawaban keuangan daerah.
6. Menertibkan dan menginventarisir barang milik/kekayaan daerah/Negara. 7. Atas permintaan instansi pemerintah daerah memberikan jasa audit, antara lain;
audit operasional terhadap pelaksanaan optimalisasi PAD maupun penggunaannya,
audit keuangan dan audit operasional terhadap instansi, proyek dan BUMD sehingga dapat meningkatkan kinerjanya,
audit operasional terhadap kegiatan pelayanan masyarakat,
pemeriksaan khusus terhadap kasus/penyimpangan yang berindikasikan tindak pidana.
8. melaksanakan koordinasi dengan para pengawas lapangan pada dinas pelaksanaan teknis dalam rangka pemeriksaan.
Kebijakan pengawasan tersebut dalam jangka panjang lebih di arahkan kepada tindakan pencegahan, perbaikan sistem manajemen pemerintahan pembangunan, sedangkan dalam jangka pendek di arahkan kepada pemberantasan KKN dan seluruh penyebab timbulnya penurunan pembangunan di wilayah kabupaten Majalengka.
Critical Review Berdasarkan Perspektif Administrasi
Dimensi kelembagaan, SDM, anggaran harus diminimalkan dan di isolasi dari pengaruh politik agar dapat menjamin tercapainya efektivitas pemerintahan di daerah kabupaten Majalengka.
Pelayanan publik dalam konteks ini di pahami tidak sekedar pemberian barang dan jasa seperti dalam pelayanan perijinan, tetapi lebih luasnya lagi yakni dalam memproduksi kebijakan, memberikan pelayanan barang dan jasa untuk memediasi atau singkatnya menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dalam bentuk pelayanan publik untuk mensejahterakan rakyat.
Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pengawasan Daerah harus tetap konsekuen dan objektif terhadap kebijakan dan program pemerintah daerah yang telah di tetapkan dan di berlakukan sehingga akan dapat terhindar dan meminimalisir dari segala hal-hal penyimpangan yang terjadi di lapangan.