• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PE"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM PENGGUNAAN E-FILLING

Nama Dosen : Dr. Anik Yuesti, SE, MM

OLEH:

NAMA : NI LUH ARI LIANTI NIM : 1702622010152

KELAS : AKUNTANSI SIANG (A)

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI

(2)

ABSTRAK

Perilaku penerimaan Wajib Pajak terhadap sistem e-filling dapat berbentuk keinginan untuk menggunakannya dimasa depan atau bagi wajib pajak yang telah menggunakan e-filling berkeinginan untuk terus melanjutkan penggunaannya saat ini dan dimasa yang akan datang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kesiapan teknologi informasi, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filling. Hasil analisis dari penelitian ini adalah kesiapan teknologi informasi, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan secara bersama berpengaruh terhadap perilaku wajib pajak dalam penggunaan e-filling. Jadi sebaiknya Pemerintah harus lebih mempermudah tata cara penggunaan e-filling dan lebih mensosialisasikan sistem e-filling bagi wajib pajak.

(3)

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini banyak memberikan manfaat dan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. TI merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi. Peranan TI dalam berbagai aspek bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat.

Seiring dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama pada perkembangan teknologi internet. Salah satunya adalah kemajuan teknologi dalam bidang pengearsipan yaitu dengan adanya inovasi baru dalam mengarsipkan data. Arsip elektronik bersifat lebih praktis dan memiliki tingkat resiko yang lebih kecil dari pada arsip secara manual. Teknologi ini telah digunakan oleh berbagai instansi-instansi dan juga pelaku bisnis. Di bidang perpajakan, kantor Direktorat Jenderal Pajak telah menggunakan arsip elektronik, yang digunakan untuk mendokumentasikan semua arsip-arsipnya. Hal ini merupakan salah satu pembaharuan dalam sistem perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, dengan maksud untuk memudahkan, meningkatkan serta mengoptimalisasikan pelayanan kepada Wajib Pajak.

Dalam melaksanakan kewajiban perpajakan, Wajib pajak harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak ataupun dikirim melalui pos. Dengan itu maka diperlukan sumber daya manusia yang banyak dan juga tempat yang luas, serta waktu proses yang lambat karena dikirim secara manual. Untuk itu Kantor Pelayanan Pajak berupaya untuk melakukan pembaharuan sistem agar kewajiban perpajakan dapat dilakukan secara online, karena dengan menggunakan fasilitas internet informasi dapat diperoleh dengan sangat cepat dan juga mudah.

(4)

Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik. Setelah sukses dengan program e-SPT kemudian Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan kembali surat keputusan KEP-05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian SPT secara elektronik (e-filling) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Pada tanggal 16 Desember 2008 Direktorat Jenderal Pajak merevisi kembali dalam Peraturan DJP Nomor 47/PJ/2008.

e-filing yaitu sistem pelaporan atau penyampaian pajak dengan Surat Pemberitahuan (SPT)

secara elektronik yang dilakukan melalui sistem on-line yang real time. Sistem ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara online kepada Wajib Pajak, sehingga wajib pajak orang pribadi dapat melakukannya dari rumah atau tempatnya bekerja, sedangkan Wajib Pajak badan dapat melakukannya dari kantor. Hal ini akan dapat membantu Wajib Pajak mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak untuk melaporkan SPT ke Kantor Pajak secara benar dan tepat waktu. e-filing juga membantu karena ada media pendukung dari Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang akan membantu dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Dengan kata lain juga akan membantu Kantor Pajak dalam penerimaan laporan SPT dan menyingkat kegiatan pendataan dan pengarsipan laporan SPT.

(5)

1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah kesiapan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan e-filling?

1.2.2 Apakah persepsi kegunaan penggunaan e-filling berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan e-filling?

1.2.3 Apakah persepsi kemudahaan penggunaan e-filling berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan e-filling?

1.2.4 Apakah keamanan dan kerahasiaan penggunaan e-filling berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan e-filling?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh kesiapan teknologi informasi, persepsi kegunaan, persepsi

(6)

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Kesiapan Teknologi Informasi terhadap Minat Wajib Pajak dalam Penggunaan E-filing

Menurut Desmayanti (2012), kesiapan teknologi pada dasarnya dipengaruhi oleh individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap menerima teknologi khususnya dalam hal ini e-filling. Jika Wajib Pajak bisa menerima sebuah teknologi baru maka Wajib Pajak tersebut tidak

ragu-ragu untuk melaporkan pajaknya menggunakan e-filling. Kesiapan teknologi informasi juga mempengaruhi kemajuan pola pikir individu, artinya semakin individu siap menerima teknologi yang baru berarti semakin maju pemikiran individu tersebut yaitu bisa beradaptasi dengan teknologi yang semakin lama semakin berkembang ini.

Selain pengaruh individu itu sendiri ada faktor lain yang mempengaruhi kesiapan teknologi informasi yaitu teknologi itu sendiri yaitu internet dan komputer yang merupakan sarana dalam menggunakan e-filing. Tidak semua wajib pajak menggunakan akses internet dalam menjalankan kegiatan bisnisnya karena itulah internet juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi penggunaan e-filing. Kesiapan teknologi tersebut dapat dilihat dari kemampuan Sumber Daya Manusia dalam menggunakan teknologi informasi, tersedianya koneksi internet dan sarana dan fasilitas software dan hardware yang baik, dapat memproses transaksi dengan tepat, setiap saat dan sesuai dengan kebutuhan.

Desmayanti (2012) menyimpulkan bahwa Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak berpengaruh signifikan positif terhadap Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan e-filing. Llias, et al. (2009) dalam Desmayanti (2012), mengungkapkan bahwa hubungan antara tingkat kesiapan teknologi dan minat terhadap sistem e-filing berpengaruh positif.

(7)

2.2 Pengaruh Persepsi Kegunaan terhadap Minat Wajib Pajak dalam Penggunaan E-filing Persepsi kegunaan (Perceived usefulness) merupakan sesuatu yang menyatakan individu percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja dari individu. Desmayanti (2012) Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi setiap individu yang menggunakannya.

Adamson dan Shine (2003) menyebutkan bahwa hasil riset-riset empiris menunjukkan bahwa Persepsi Kebermanfaatan merupakan faktor yang cukup kuat mempengaruhi penerimaan, adopsi dan penggunaan sistem oleh pengguna.

Desmayanti (2012) menyimpulkan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh signifikan positif terhadap intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing pada Wajib Pajak di Semarang. Hasil yang sama juga disimpulkan oleh Susanto (2011) yaitu persepsi kegunaan berpengaruh signifikan positif terhadap intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing.

Berdasarkan pengertian-pengertian persepsi kegunaan maka penulis menyimpulkan bahwa indikator persepsi kegunaan meliputi 3 hal yaitu peningkatan kinerja berkaitan dengan peningkatan kinerja, produktivitas, efektifitas dan kualitas hasil pekerjaan, membuat pekerjaan jadi lebih mudah berkaitan dengan pekerjaan dilakukan kapan saja, menjadi lebih cepat, lebih prakis dan lebih efisien dan bermanfaat berkaitan dengan waktu tidak terbuang percuma, menghemat biaya dan menghemat kertas.

2.3 Pengaruh Persepsi Kemudahaan terhadap Minat Wajib Pajak dalam Penggunaan E-filing

Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana individu percaya bahwa sistem teknologi dapat dengan mudah dipahami dan digunakan (Davis, 1989) dalam Desmayant (2012).

(8)

pemakaian suatu sistem akan semakin memudahkan seseorang dalam bekerja dibanding mengerjakan secara manual (Pratama, 2008 dalam Desmayanti, 2012).

Menurut Amijaya (2010) persepsi kemudahan ini akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Agarwal and Prasad (1999) berpendapat bahwa persepsi kemudahan penggunaan sangat penting dalam penerimaan teknologi informasi baru. Liu and Ma (2006) menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berdampak positif terhadap niat perilaku menggunakan suatu sistem.

Studi yang dilakukan Wiyono (2008) terhadap para wajib pajak yang telah mencoba atau menggunakan e-filing di Indonesia menunjukkan hasil bahwa persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan teknologi. Kemudahan pengguna akan mempengaruhi penggunaan sistem e-filing. Jika pengguna menginteroretasikan bahwa sistem e-filing mudah digunakan maka penggunaan sistem akan tercapai.

Berdasarkan pengertian-pengertian persepsi kemudahaan maka penulis menyimpulkan bahwa indikator persepsi kemudahaan meliputi 3 hal yaitu sistem mudah digunakan berkaitan dengan sistem sesuai dengan kebutuhan, fleksibel digunakan, tidak rumit, tidak melakukan kesalahan dan tidak membutuhkan usaha yang keras. Tampilan jelas berkaitan dengan tampilan jelas, mudah dibaca dan tidak mengalami kebingungan. Mudah di pelajari berkaitan dengan mudah menguasai software dan hardware computer dan mudah mempelajari cara menggunakan e-filing.

2.4 Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan terhadap Minat Wajib Pajak dalam Penggunaan E-filing

Menurut Desmayanti (2012), keamanan sistem informasi adalah manajemen pengelolaan keamanan yang bertujuan mencegah, mengatasi, dan melindungi berbagai sistem informasi dari resiko terjadinya tindakan ilegal seperti penggunaan tanpa izin, penyusupan, dan perusakan terhadap berbagai informasi yang di miliki. Kerahasiaan (Bahasa Inggris: secrecy) adalah praktik pertukaran informasi antara sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang, dan menyembunyikannya terhadap orang lain yang bukan anggota kelompok tersebut.

(9)

suatu sistem informasi. Data pengguna ini harus terjaga kerahasiaannya dengan cara data disimpan oleh sistem sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas (Dewi, 2009 dalam Desmayanti,2012).

Menurut Kirana (2010), jika data pengguna dapat disimpan secara aman maka akan memperkecil kesempatan pihak lain untuk menyalahgunakan data pengguna sistem. Dalam sistem e-filing ini aspek keamanan juga dapat dilihat dari tersedianya username dan password bagi Wajib

Pajak yang telah mendaftarkan diri untuk dapat melakukan pelaporan Surat pemberitahuan (SPT) secara online. Digital certificate juga dapat digunakan sebagai proteksi data Surat Pemberitahuan (SPT) dalam bentuk encryption (pengacakan) sehingga hanya dapat dibaca oleh sistem tertentu.

Poon (2008) menyimpulkan bahwa keamanan dan kerahasiaan berpengaruh positif terhadap tingkat penggunaan Teknologi. Sedangkan penelitian yang dilakukan Dewi (2009) Keamanan dan Kerahasiaan berpengaruh negatif terhadap minat pengguna e-filing.

(10)

PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan sebelumnya. 1. Hasil analisis menunjukan bahwa kesiapan teknologi informasi, persepsi kegunaan,

persepsi kemudahan, keamanan dan kerahasiaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat perilaku wajib pajak dalam penggunaan e-filling.

2. Persepsi kesiapan teknologi informasi berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku wajib pajak dalam penggunaan e-filling.

3. Persepsi kegunaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku wajib pajak dalam penggunaan e-filling.

4. Persepsi kemudahan berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku wajib pajak dalam penggunaan e-filling.

5. Persepsi keamanan dan kerahasiaan berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku wajib pajak dalam penggunaan e-filling.

3.2 Saran

Saran dalam penelitian ini adalah :

1. Direktorat Jenderal Pajak disarankan agar lebih meningkatkan interaksi sosial dengan WP melalui sosialisasi agar pemanfaatan sistem e-filing dapat lebih meluas dan lebih banyak digunakan oleh WP. Sebagai contoh melakukan promosi untuk mengenalkan sistem e-filing kepada Wajib Pajak dan konsultan pajak.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Sugihanti, W.T. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Badan Kota Semarang). Skripsi. http://eprits.ac.id/28634/1/skripsi01.pdf. Diakses: 7 April 2018.

Dyanrosi, A. (2015). Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Minat Perilaku Menggunakan E-Filing. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 4(2). https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/116. Diakses: 7 April 2018

Lie, I., & Sadjiarto, R. A. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan e-Filing. Tax & Accounting Review, 3(2), 147.

Wowor, R. A., Morasa, J., & Elim, I. (2014). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WAJIB PAJAK UNTUK MENGGUNAKAN e-FILLING. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(3).

Referensi

Dokumen terkait

Fase pingsan ringan ikan cantang pada skenario 1 & 2 (Tabel 1.), dengan ditandai gerakan badan yang melemah, lambat dan posisi badan oleng-oleng beberapa

Di sini konselor minta izin dahulu kepada orang tuanya untuk melakukan observasi dan wawancara dengan klin untuk memahami masalahnya secara mendalam. Juga dilakukan

Terkait dengan problema epistemologi dan fiqh jinâyah itu sendiri, dalam hal ini Mohammed Arkoun menegaskan bahwa dalam khazanah keilmuan keislaman tradisional, yang

Berdasarkan hasil dapatan kajian, majoriti pelajar di sekolah menengah luar bandar daerah Manjung, Perak mempunyai persepsi yang negatif terhadap pelaksanaan

Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini dilakukan pada staf wanita Universitas Sanata Dharma berumur 30-50 tahun yang berjumlah 57 orang, pengukuran

Dengan demikian, pola ruang dalam Banua Tongkonan dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu Layuk (Banua Patang Lanta / rumah dengan empat ruang dengan Sali yang dibagi menjadi

Pasien adalah orang sakit (yang dirawat dokter); penderita (sakit). Pasien dalam praktek sehari-hari sering dikelompokkan ke dalam berikut ini 14 :1) Pasien dalam; yaitu