• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE CRITICAL CHAIN PROJECT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN METODE CRITICAL CHAIN PROJECT"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE

CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT

PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI

(STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN PLTA PEUSANGAN )

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan

DITA MARDHATILLAH 0905141008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt atas rahmat dan anugerahNya yang telah memberikan

kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Penerapan

Metode Critical Chain Project Management pada Penjadwalan Proyek Konstruksi Studi Kasus Proyek PLTA Peusangan, sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Terapan Program Studi D IV Manajemen Rekayasa

Konstruksi Gedung, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak hambatan dan kendala yang penulis

hadapi, namun berkat dorongan dari berbagai pihak, Tugas Akhir ini dapat terselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah mendukung, diantaranya :

1. Bapak M. Syahruddin ST, MT., selaku Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Syaiful Hazmi MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, Politeknik

Negeri Medan.

3. Bapak Fadli ST, MT, selaku dosen pembimbing, atas dorongan dan nasehatnya

terutama dalam hal penguasaan konsep dan materi sehingga Tugas Akhir ini

diselesaikan dengan baik.

4. Bapak Farid F Pulungan ST, selaku pembimbing proyek yang telah membantu

dalam usaha memperoleh data yang saya perlukan dalam penyusunan Tugas

Akhir ini.

5. Indra Permana, Amd., Fadil Amd., atas waktu, saran dan masukan yang telah

diberikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Orang tua dan saudara tercinta, yang selalu mendoakan dan selalu mengasihi.

7. Teman yang tak terlupakan (Syintha, Widya, Anggun) yang selalu bersama baik

itu dalam tugas kelompok atau tugas-tugas lainnya.

8. Teman-teman MRKG dan SI D3 angkatan 2009, atas kerjasamanya selama

perkuliahan (Irawati, Suci, Moonika, Yanti, Dian, Ivan, Chandra, Putra, Jefry,

Elwi, Wawan, Rionaldi, Andre, Muliyadi, dan teman0teman yang tidak bisa

disebutkan satu persatu).

9. Seluruh staff sekretariat Jurusan Teknik Sipil, yang telah banyak membantu

(3)

iv 10. Pak Eka Rahadiansyah, staf Prodi MRKG.

11. Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa keterbatasan kemampuan dan masih banyak

kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Namun demikian penulis

berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Aamiin.

Medan, 28 Agustus 2013

(4)

v

ABSTRAK

PENERAPAN METODE CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT PADA PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI

(STUDI KASUS : PEUSANGAN HYDRO ELECTRIC POWERPLANT PROJECT)

OLEH : DITA MARDATILLAH

CCPM adalah metode penjadwalan dan pengendalian proyek yang dikembangkan dari sebuah metodelogi yang disebut Theory of Constraint (TOC). CCPM tampil untuk menawarkan sejumlah keuntungan atas metode penjadwalan lainnya. Indikator-indikator yang digunakan untuk mengembangkan penjadwalan dengan metode CCPM adalah hubungan keterkaitan antar pekerjaan, kendala sumberdaya, waktu safety, perubahan durasi dengan 50% probabilitas, Project Buffer dan, Feeding Buffer. Pada penelitian ini penerapan metode Critical Chain Project Management dilakukan pada penjadwalan proyek PLTA Peusangan – Aceh Tengah, yang sebelumnya telah memiliki penjadwalan dengan metode Critical Path. Hasil penerapan tersebut ternyata terbukti dapat mengoptimalisasi jadwal dengan waktu penyelesaian proyek yang lebih cepat 8 bulan dari waktu rencana karena dapat menghilangkan waktu tunggu dan mengendalikan waktu pengaman pada setiap pekerjaan dengan feeding buffer dan project buffer.

(5)

vi

ABSTRACT

APPLICATION OF CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT METHOD AT CONSTRUCTION PROJECT SCHEDULING

STUDY CASE PEUSANGAN HYDRO ELECTRIC POWERPLANT PROJECT

BY : DITA MARDATILLAH

CCPM is a scheduling method and project control that development from the Theory of Constraint (TOC). CCPM is performance to offer more adventages from the other scheduling method. The application of CCPM was conducted in Peusangan Hydro Electric Powerplant Project scheduling. The indicators used to development the scheduling are the corresponding relationship between employment, resource constraint, safety time, durations change with 50% probability, project buffer dan feeding buffer. The critical chain method used to analyze scheduling that have been made previously by the critical path and the impact of constraints and uncertainties with respect to time of completion. The results of the development of critical chain scheduling was proven to optimize the scheduling with project completion time faster in 8 months from project completion time contract because can eliminate safety time and control safety time in each task durations. Thus the performance of the project can be controlled with buffer penetration.

(6)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

KATA PENGANTAR... iii 1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH... 3

1.3 TUJUAN PENELITIAN... 3

1.4 BATASAN MASALAH ... 3

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN... 3

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi... 5

2.1.1 Defenisi Proyek Konstruksi... 5

2.1.2 Sasaran Proyek dan Tiga Kendala (Tripel Constraint) ... 5

2.2 Perencanaan & Penjadwalan Proyek Konstruksi ... 6

2.2.1 Pengertian Perencanaan Proyek Konstruksi ... 6

2.2.2 Pengertian Penjadwalan Proyek Konstruksi... 7

2.2.3 Proses Penjadwalan ... 7

2.2.4 Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek... 9

2.2.5 Ketidakpastian Dalam Penjadwalan ... 11

2.3 Metode Penjadwalan dan Pengendalian... 11

2.3.1 Metode Diagram Batang... 12

2.3.2 Diagram Jaringan... 12

(7)

viii

2.3.4 Metode Probabilitas (PERT) ... 15

2.3.5 Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept)... 15

2.4 Metode Critical Chain Project Management (CCPM)... 17

2.4.1 Latar Belakang Critical Chain Project Management... 17

2.4.2 Pengertian Critical Chain Project Management ... 19

2.4.3 Estimasi Waktu Pengaman ... 20

2.4.4 Student Syndrome ... 23

2.4.5 Paskinson’s Law... 25

2.4.6 Multitasking... 25

2.5 Manajemen Buffer... 28

2.5.1 Buffer ... 30

2.5.2 Buffer Sizing ... 33

2.5.3 Prosedur Critical Chain Method ... 34

2.5.4 Elemen Kunci Critical Chain... 37

2.6 Perbedaan Metode CCPM dengan Metode Lainnya... 39

2.7 Microsoft Project ... 41

2.8 Software Add In CCPM... 41

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan ... 42

3.2 Kerangka Penelitian dan Hipotesa Penelitian ... 42

3.2.1 Kerangka Penelitian... 42

3.2.2 Hipotesis Penelitian ... 43

3.3 Pemilihan Metode Penelitian ... 43

3.4 Metode Pengumpulan Data... 44

3.5 Metode Analisis Data... 45

BAB 4 DATA UMUM PROYEK 4.1 Gambaran Umum Proyek ... 48

4.2 Data Umum Proyek... 48

4.3 Organisasi Proyek ... 51

4.4 Tata Letak Proyek ... 50

(8)

ix

4.6 Permasalahan ... 52

4.7 Target Penerapan Critical Chain ... 53

BAB 5 ANALISA PENELITIAN 5.1 Analisa Data... 54

5.1.1 Deskripsi Pekerjaan ... 55

5.1.2 Durasi Proyek ... 57

5.1.3 Hubungan Antar Pekerjaan... 57

5.1.4 Tingkat Progres Pekerjaan... 59

5.2 Pengembangan Penjadwalan Ulang CCPM... 60

5.3 Pengendalian Proyek Menggunakan Metode CCPM ... 67

BAB 6 TEMUAN DAN PEMBAHASAN 6.1 Temuan Hasil Penelitian ... 70

6.2 Pembahasan... 71

6.3 Pembuktian Hipotesa ... 73

6.4 Contoh Nyata Aplikasi CCPM pada Proyek... 74

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 75

7.2 Saran ... 75

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambaran Manajemen Waktu Proyek... 8

Gambar 2.2 Contoh Activity On Arrow ... 13

Gambar 2.3 Prosedur Aplikasi TOC dan CCPM... 18

Gambar 2.4 Rantai dan TOC ... 19

Gambar 2.5 Kurva Distribusi Penyelesaian Pekerjaan ... 20

Gambar 2.6 Estimasi Variasi Pekerjaan ... 21

Gambar 2.7 Pengembangan dari waktu yang dijanjikan ... 22

Gambar 2.8 Perbedaan waktu pengaman pada tiga proyek... 23

Gambar 2.9 Hilangnya waktu pengaman pekerjaan akibat Students syndrome... 24

Gambar 2.10 Kurva dari efek Student syndrome... 25

Gambar 2.11 Kebutuhan sumberdaya pada tiga proyek... 26

Gambar 2.12 Kebutuhan sumberdaya pada tiga proyek dengan multitasking ... 26

Gambar 2.13 Kebutuhan sumberdaya pada tiga proyek dengan tidak multitasking . 27 Gambar 2.14 Keuntungan dengan tidak menggunakan multitasking ... 27

Gambar 2.15 Manajemen Buffer ... 28

Gambar 2.16 Fever Chart... 29

Gambar 2.17 Fever Chart dengan trend line pemakaian buffer... 30

Gambar 2.18 Feeding buffer dan Project buffer ... 31

Gambar 2.19 Contoh penjadwalan dengan metode CPM... 32

Gambar 2.20 Mengurangi 20% durasi aktifitas... 32

Gambar 2.21 Mengubah Critical Path menjadi Critical Chain ... 32

Gambar 2.22 Menambahkan project buffer... 33

Gambar 2.23 Menambahkan Feeding buffer ... 34

Gambar 2.24 Metode C&PM 50% ... 35

Gambar 2.25 Jadwalkan waktu mulai pelaksanaan (As Late as Possible) ... 35

Gambar 2.26 Konflik pemisahan sumber daya ... 35

Gambar 2.27 Jaringan kritis... 35

Gambar 2.28 Penempatan Buffer... 35

Gambar 2.29 Feeding buffer dan Project buffer ... 36

Gambar 2.30 Penyisipan Buffer sumberdaya ... 37

(10)

xi

Gambar 3.1 Alur Kerangka Pemikiran ... 42

Gambar 4.1 Organisasi PT PP ... 49

Gambar 4.2 Lokasi Proyek ... 50

Gambar 5.1 WBS olahan ... 61

Gambar 5.2 Diagram Batang Pekerjaan Mooring ... 65

Gambar 5.3 Diagram batang dengan probabilitas 50% ... 66

Gambar 5.4 Konflik sumberdaya... 67

Gambar 5.5 Pemecahan konflik sumberdaya ... 67

Gambar 5.6 Critical path sebelum dijadwal ulang... 68

Gambar 5.7 As Late As Possible... 69

Gambar 5.8 Project buffer dan Feeding Buffer ... 70

Gambar 5.9 Progress konsumsi buffer ... 72

Gambar 5.10 Progress konsumsi buffer pada jalur kritis ... 72

Gambar 5.11 Fever Chart ... 73

Gambar 6.1 Jalur kritis ... 75

(11)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan CCPM dengan metode lainnya ... 39

Tabel 5.1 Contoh durasi penjadwalan pekerjaan sipil... 62

(12)

xiii

DAFTAR GRAFIK

(13)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 PENDAHULUAN

Masalah yang sering dihadapi dalam proyek konstruksi adalah terjadi

ketidaksesuaian antara rencana awal dengan realisasi yang ada dalam pelaksanaan

proyek, seberapa baikpun perencanaan awal (anggaran biaya, jadwal, kualitas/mutu)

yang telah dilakukan, pada tahap pelaksanaan selalu terjadi perubahan yang

mengakibatkan keterlambatan ataupun percepatan penyelesaian. Karena salah satu

sifat dari proyek peka terhadap perubahan, untuk itu diperlukan suatu analisis

terhadap penjadwalan, analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

kepekaan jadwal proyek terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap

pelaksanaan. Perubahan tersebut membuat perencanaannya tidak mudah dan

cenderung selalu terjadi penyimpangan dalam pelaksanaanya (Iman Soeharto,

Manajemen Proyek, 1995)

Perencanaan dan pengendalian jadwal adalah suatu tugas utama bagi

kesuksesan manajemen proyek konstruksi (Yang, 2007). Leach (1999) juga

mengatakan bahwa melalui peningkatan kinerja penjadwalan proyek maka dapat

mengurangi perubahan proyek dan peningkatan biaya proyek (cost overruns project).

Di dalam proyek-proyek konstruksi, salah satu dari permasalahan utama di

dalam perencanaan dan pengendalian jadwal adalah penentuan jadwal proyek,

terutama ketika sumberdaya yang diperlukan dibatasi (Jan, Shu-Hui, Construction

Project Buffer Management In Scheduling Planning and Control, ISARC, Taiwan,

2006). Dimana penjadwal menggunakan suatu perkiraan waktu untuk meyakinkan

penyelesaian waktu pada setiap pekerjaan atau suatu proyek.

Berkaitan dengan masalah penjadwalan proyek, maka kita telah mengenal

beberapa teknik penjadwalam proyek yang sering digunakan dalam proyek

konstruksi yakni Gantt Chart, PERT dan CPM. Metode yang paling sering

digunakan saat ini adalah CPM. CPM merupakan sebuah metode penjadwalan

proyek dengan menentukan durasi terpendek dan terlama untuk menyelesaikan

sebuah proyek. Tetapi dalam kenyataannya, penjadwalan sebuah proyek dengan

menggunakan metode CPM ataupun metode penjadwalan tradisional lainnya jarang

(14)

2

Dalam bidang manajemen proyek dewasa ini berkembang suatu metode

penjadwalan yang digunakan dalam menangani ketidakpastian (uncertainty) dan

dampak negative terhadap penyelesaian proyek serta melaksanakan proyek lain tanpa

perlu menambahkan sumberdaya. Metode ini dikenal dengan metode Critical Chain

Project Management.

Critical Chain adalah suatu metode untuk merancang dan mengatur proyek

yang menitik beratkan pada kebutuhan sumberdaya untuk melaksanakan proyek,

untuk itu Critical Chain telah diposisikan berbeda dengan metode Critical Path dan

PERT, yang menitik beratkan pada perintah kerja dan penjadwalan yang kaku.

Critical Chain diperkenalkan oleh Eli Goldratt (Goldratt, Critical Chain, 1997).

Dalam pengaruhnya di dalam ilmu manajemen proyek Critical Chain dapat

didefenisikan sebagai berikut “ Banyak penulis melihat Critical Chain sebagai suatu

terobosan yang sangat penting dalam manajemen proyek sejak diperkenalkannya

metode Critical Path dan mengacu pada Critical Chain sebagai arahan untuk

manajemen proyek di era abad 21 (Steyn, 2002; Newbold, 1998)”, termasuk

disarankan oleh A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK

Guide) untuk mengatasi keterlambatan dalam menyelesaikan sebuah proyek.

Dengan latar belakang permasalahan di atas penulis ingin mencoba

menerapkan metode Critical Chain Project Management pada penjadwalan proyek

pembangunan PLTA Peusangan, Aceh Tengah.

Megaproyek, pembangunan PLTA Peusangan yang diperkirakan

menghabiskan dana sebesar 3 Triliun ini ditargetkan selesai dan dapat beroperasi

pada 2016 mendatang. Dengan demikian, dalam pelaksanaannya proyek PLTA

Peusangan ini terbagi dalam beberapa paket pekerjaan (Lot), yaitu paket pekerjaan

civil, pekerjaan metal, pekerjaan eletromekanikal dan pekerjaan jaringan transmisi

150 Kv dan Gardu Induk (GI) yang terbentang hingga tiga kecamatan di daerah Aceh

Tengah.

Berdasarkan besarnya ukuran, luasnya ruang lingkup, ketersediaan sumberdaya

dan terbatasnya waktu pelaksanaan proyek serta kendala-kendala pada

masing-masing paket pekerjaan proyek yang berbeda-beda maka diperlukan manajemen

(15)

3

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan suatu masalah yang akan

dijadikan pembahasan yakni “Bagaimana penerapan metode Critical Chain Project

Management mencari solusi dalam mengoptimalisasi dan mengendalikan kinerja

proyek konstruksi ?”

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat optimalisasi dan

pengendalian kinerja penjadwalan proyek konstruksi dengan metode Critical Chain

Project Management.

1.4 BATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini, ruang lingkup yang akan dibahas dibatasi agar sesuai dengan

tujuannya. Batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian terhadap kasus penjadwalan proyek

PLTA Peusangan-Aceh Tengah.

2. Komparasi yang dibuat di dalam penelitian ini hanya melihat kesesuaian jadwal

penyelesaina proyek.

3. Pengembangan penjadwalan ulang proyek dengan metode Critical Chain

berdasarkan pada data perencanaan penjadwalan yang digunakan di proyek.

4. Fokus penelitian hanya dilakukan pada penjadwalan paket pekerjaan civil yang

dilaksanakan oleh kontraktor PT PP Persero yang terdiri dari 9 pekerjaan struktur

utama.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi latar belakang permasalahan yang diajukan dan gambaran umum dari

laporan ini.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Berisi uraian dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diajukan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Berisi metode-metode yang digunakan dalam penelitian mengenai proses

(16)

4 BAB 4 DATA UMUM PROYEK

Berisi data-data yang diperoleh dari sumber yang terkait dan laporan pengolahan

data tersebut.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA

Berisi tahap-tahapan pengolahan data dalam mengembangkan metode penjadwalan

dengan CCPM

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil dari penerapan metode CCPM terhadap penjadwalan proyek

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

Tabel 5.2 Contoh hubungan keterkaitan ...................................................................
Grafik 5.1 Indikasi Zona pada konsumsi buffer ............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar siswa (12,9% dan 41,93%) menyatakan bahwa minat dalam belajar matematika dengan menggunakan media kartun matematika tinggi, karena lebih mudah

Evaluasi program dapat dilakukan dengan melihat parameter keberhasilan yang meliputi perubahan sikap dan perilaku secara konsisten yang ditunjukkan oleh mitra yaitu

Kondisi optimum yang diperoleh berada pada intensitas penggorengan selama 4 jam dengan penurunan kadar air mencapai 0,0050%; perendaman ampas tebu selama 2x24 jam dengan

1) Mendemonstrasikan ungkapan perasaan bahagia agar siswa punya kepedulian sosial 2) Mensimulasikan ungkapan menunjukkan perhatian agar siswa punya kepedulian sosial

Pola trombositopenia yang terjadi pada anak-anak yang menderita DBD menunjukkan bahwa pada awal infeksi virus dengue, penderita yang mengalami infeksi sekunder

memakai marketing, BUS bisa memperoleh nasabah yang mencukupi karena mempunyai banyak cabang, mempunyai banyak fasilitas dan tentunya mempunyai dana yang lebih besar ,

Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda antara variabel-variabel bebas yaitu motivasi (X1), variabel belajar (X2), sikap (X3), persepsi (X4), dan

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan/pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk