• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENYAYANGI ANAK YATIM ANAK PEREMPUAN DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENYAYANGI ANAK YATIM ANAK PEREMPUAN DAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MENYAYANGI ANAK YATIM, ANAK PEREMPUAN DAN KAUM DHUAFA’

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hadist Dosen Pengampu : Eko Sumadi, M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Dinda Ayuning Kumalasari (1440110086)

2. Arinal Muna (1440110097)

3. Faiz Minan Nuril Huda (1440110116)

PRODI BIMBINGAN KONSELING ISLAM JURUSAN DAKWAH & KOMUNIKASI

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama islam adalah agama yang penuh kedamaian dan kasih sayang. Di dalam agama islam di ajarkan untuk saling menyayangi dan menolong sesama. Terutama islam mewajibkan untuk membantu orang yang membutuhkan.kita di anjurkan untuk menyayangi anak yatim, kaum wanita, dan kaum dhuafa.

Keberadaan anak yatim, kaum wanita,dan kaum dhuafa merupakan golongan masyarakat yang berhak untuk mendapatkan perhatian dan pemeliharaan dari kita sebagai sesame umat manusia. Di dalam al-quranpun Allah SWT banyak sekali menyebutkan anjuran untuk kita sebagai sesama umat manusia untuk menyayangi anak yatim, kaum wanita, dan kaum dhuafa. Untuk itu sudah sepantasnya bagi kita sebagai sesama umat manusia peduli dengan nasib mereka yang di wujudkan dengan memberikan bantuan kepada mereka. Kita bisa membantunya misalnya dengan menyantuni mereka, berbuat lembut kepada mereka, dan tidak berbuat jahat kepada mereka.

Sangat mulia sekali bagi orang yang mau menyayangi anak yatim, kaum wanita dan para dhuafa dan juga merawat meraka dengan baik, betapa besar keutamaan yang akan mereka dapatkan. Dan bagi yang tidak mau peduli terhadap nasib mereka Allah mengancam dengan balasan yang pedih.

B. Rumusan Masalah

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Menyayangi Anak Yatim

Anak yatim adalah asset kehidupan dan bakal sumber manusia yang berkualitas. Bahkan kelak, kepada mereka yang mengasuh dan menyantuni anak-anak yatim ini, Rasulullah SAW menjanjikan akan bersamanya berdampingan di surga. Jaraknya amat rapat, sama seperti jarak antara jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya. Anak-anak yatim sangat mengharapkan kasih sayang. Mereka merindukan perlindungan dari orang-orang mampu ataupun berkecukupan. Karena rindunya dengan penyantunan dan kasih sayang tersebut, Allah sangatlah menyayangi anak yatim. Tidak kurang dari 23 ayat dalam al-qur’an membicarakan tentang mereka, hak-hak mereka, dan pahala bagi mereka yang mau mengentaskan anak yatim dari kenestapaan.1

Dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah [2]: 220 Allah Swt berfirman yang artinya sebagai berikut: “Tentang dunia dan akhirat, dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: ”Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka kamu adalah saudaramu, dan Allah mengetahui siapa yang mambuat kerusakan dari yang mengadakan kebaikan dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana”.2

(4)

Seburuk-buruk rumah orang islam adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.”3

Memperlakukan anak yatim dengan baik adalah perilaku mulia yang pantas diteladani dari Rasulullah saw. Berikut ini cara menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari :

a. Bersikap santun dan sayang terhadap anak yatim.

b. Mengasuh dan mendidik anak yatim agar tidak terlantar hidupnya. c. Ikut berperan serta dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan social

ke panti asuhan.

d. Mengajak dan menyadarkan orang lain untuk menyantuni anak yatim. e. Mendidik anak yatim agar menjadi pribadi yang berprestasi dalam

segala hal.4 f.

B. Menyayangi Anak Perempuan

Islam datang mengangkat kedudukan para perempuan. Islam memerangi adat jahiliyah yang merendahkan anak-anak perempuan. Pemuliaan anak-anak perempuan nampak dari poin-poin berikut :

1. Anak-anak perempuan merekalah yang kelak akan menjadi ibu atau bibi atau saudari perempuan. Dan sangatlah jelas bagaimana perhatian Islam dan pemuliaan Islam kepada seorang ibu.

2. Sebagaimana telah lalu (dalam QS Asy-Syuuroo : 49-50) bahwasanya Allah menyatakan bahwa anak-anak perempuan adalah pemberian (anugerah) dari Allah

3. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits-haditsnya akan keutamaan memelihara, mendidik, dan menyayangi anak-anak perempuan.

Aisyah radhiallahu 'anhaa berkata:

Seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, akan tetapi ia tidak mendapati sedikit makananpun yang ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka akupun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak makan kurma itu sedikitpun. Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka akupun mengabarkannya tentang ini, maka

3 Muhammad Nashiruddin Al Albani, Dha’if Al Adah Al Mufrad Lil Imam Al Bukhori, 2002, Jakarta: Pustaka Azam. Hal 58

(5)

Nabi bersabda : "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka" (HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629).

Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya: "Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu ia bersabar atas mereka, dan memberi makan mereka, memberi minum, serta memberi pakaian kepada mereka dari kecukupannya, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka pada hari kiamat" (HR Ibnu Maajah no 3669 dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 294)

Memang merawat anak-anak perempuan hingga dewasa membutuhkan ekstra kesabaran, terlebih lagi di zaman kita yang penuh dengan fitnah dan syahwat. Merawat mereka sejak kecil dibutuhkan kesabaran, terlebih lagi jika mereka telah dewasa. Bukan hanya kesabaran akan tetapi perlu ditambah dengan kehati-hatian mengingat pergaulan muda-mudi yang kian bertambah parahnya. Hanya sekedar memiliki anak-anak perempuan tidaklah mendatangkan kemuliaan dan kebaikan bagi sang ayah, akan tetapi keutamaan-keutamaan di atas hanya bisa diperoleh bagi seorang ayah yang mengayomi, mencukupkan, dan menyayangi anak-anak perempuan mereka serta bersabar dalam menjalankan itu semua.

Janganlah bersedih jika kita mendapatkan anak perempuan, sesungguhnya itu adalah anugerah dan pilihan Allah untuk kita. Ingatlah Nabi kita Muhammad SAW memiliki 4 orang putri. Bahkan jadikanlah putri-putrimu sebagai sarana dan kesempatan bagimu untuk meraih surga agar engkau bisa bersanding dekat dengan Nabi Muhammad SAW. Didiklah mereka sejak kecil, tanamkanlah rasa malu dalam diri mereka, sesungguhnya rasa malu itu adalah perhiasan mereka, itulah nilai keperempuanan mereka.5

C. Menyayangi Kaum Dhuafa

(6)

santunan dan pertolongan dari orang-orang yang mampu dalam hal perekonomian. Perlu ditekankan, bahwa defenisi Islam untuk orang yang miskin adalah orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhannya, dan tidak pernah berfikir untuk diberi sedekah dan tidak mau pergi untuk meminta-minta kepada orang lain.

Jadi orang seperti inilah, yang menyebabkan anda menjadi pendusta agama saat tidak menganjurkan untuk memberinya makan. Dan orang seperti inilah yang berhak terhadap zakat dan bagian dalam harta fa’i. dalam hadist buhari dan muslim dijelaskan : Dari abu hurairah ra berkata Rasulullah saw bersabda: "Bukan dinamakan orang miskin, orang yang meminta-minta kemudian ia tidak memperoleh sesuap dan dua suap makanan atau tidak memperoleh satu dan dua buah butir kurma tapi yang dinamakan orang miskin adalah orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhannya dan tidak pernah berpikir untuk diberi sedekah dan ia juga tidak mau pergi untuk meminta-minta kepada orang lain (HR Bukhari dan Muslim )

Meminta-minta didalam Islam sangatlah tidak dianjurkan. Ia hanya pilihan untuk kondisi sangat genting, karena banyaknya keburukan yang didapat dari meminta. Ketika meminta-minta, orang akan otomatis kehilangan keberkahan harta . Dan sesuai konteks, meminta itu untuk menyelamatkan diri dari kondisi kepepet, maka harus sedikit saja. Secukupnya untuk menutupi kekurangan yang ada, tidak boleh untuk memperkaya diri, karena sama dengan meminta bara api .Untuk itu, dalam kondisi yang melaratpun, umat Islam harus tetap berusaha mandiri dengan jalan halal. Keringanan dengan jalan meminta-minta ini hanya diperbolehkan karena tiga sebab:

1. Seseorang yang menanggung beban yang amat berat, maka ia diperbolehkan meminta-minta sampai dapat memperingan bebannya, kemudia ia mengekang dirinya untuk tidak meminta-minta lagi

(7)
(8)

DAFTAR PUSTAKA

Fattah, Al Quran Hadist untuk SMP/MTs Kelas VIII, Putra Nugraha. Al-Imam Abi Zakaria Yahya bin Syarof An-Nawawi, Terjemah Riyadhus Shalihin, Pustaka Amani Jakarta, 1994.

Muhammad Nashiruddin Al Albani, Dha’if Al Adah Al Mufrad Lil Imam Al Bukhori, 2002, Jakarta: Pustaka Azam.

Departemen Agama RI, 1987, HADITS-ILMU HADITS

http:// www.firanda.com _'Tebarkan Ilmu, Tumbuhkan Amal, Petiklah Ridlo Ilahi_'.htm

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi keragaman genetik RTBV dari tiga daerah endemis virus tungro di Indonesia berdasarkan sekuen basa nukleotida dan

Tabel 4.2 Profil Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Model Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan Open Ended

(1) Adanya ketidakseimbangan kekuatan atau kerja otot atau ligamen, anatar samping satu dengan yang lain, sedangkan hal – hal yang dapat menyebabakan adanya bermacam –

Adhitya Mandiri Pratama berkomitmen untuk terus mendukung segala kebutuhan solusi jar- ingan data di Indonesia melalui team support yang sangat handal dan produk jaminan terbaik

Maka dari itu, peneliti tertarik untuk merancang dan melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui refleksi diri atau yang lebih dikenal dengan penelitian tindakan

Identifikasi masalah ditemukan 4 permasalah utama yakni: (1).Perusahaan inti lebih mendahulukan mengolah TBS (Tandan Buah Segar) yang dihasilkan kebun milik perusahaan ini, dalam

Hal ini diduga bahwa pada saat awal pertumbuhan tanaman lebih banyak dipengaruhi oleh sifat genetisnya daripada lingkungannya, sehingga pada tinggi tanaman maupun

dimaksudkan disini adalah pembangunan dari segala bidang.Untuk menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas dibuat Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang