• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN AUDIT SALDO P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN AUDIT SALDO P"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

A. UJI PENGENDALIAN DAN UJI SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Tujuan audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai standar akuntansi yang berlaku umum .

Terdapat beberapa fungsi bisnis dalam siklus ini,diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memproses Pesanan Pelanggan

2. Pengiriman Barang

3. Tagihan pada pelanggan dan pembukuan penjualan 4. Pemrosesan dan Pencatatan Penerimaan Kas 5. Memproses dan membukukan penerimaan tunai 6. Menghapus piutang tak tertagih

7. Menetapkan piutang yang tidak ditagih

Metodologi Perancangan Pengujian atas Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penjualan

Langkah-langkah yang dilalui:

1. Memahami struktur pengendalian intern penjualan 2. Menaksir resiko pengendalian yang direncanakan 3. Evaluasi untung rugi pengujian atas pengendalian.

4. Merancang pengujian atas pengendalian untuk penjualan, untuk mengurangi resiko pengendalian yang ditetapkan.

5. Merancang pengujian substantif atas transaksi penjualan, untuk menentukan apakah ada kesalahan moneter atau penyimpangan dalam transaksi penjualan.

Retur dan Pengurangan Harga Penjualan

Biasanya pos ini tidak material, namun perlu diperhatikan penekanannya pada pengujian keberadaan transaksi yang dicatat sebagai cara untuk menemukan adanya

kemungkinan pengalihan kas dari penagihan piutang yang telah diterima yang dicatatsebagai retur dan pengurangan harga penjualan. (retur dan pengurangan harga penjualan fiktif). Perancangan pengujian atas pengendalian, dan pengujian substantif transaksi penjualan tersebut berguna untuk membantu auditor dalam merancang audit program yang efektif dan efisien dalam memenuhi tujuan audit pada suatu situasi tertentu.

(2)

Metodologi yang dikembangkan untuk merancang pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk penerimaan kas pada dasarnya sama dengan metode yang dikembangkan untuk penjualan.

Pengujian Audit atas Piutang Tak Tertagih

Pertimbangan utama yang harus diperhatikan dalam pos piutang tak tertagih adalah keberadaan dari penghapusan piutang tak tertagih. Pengujian dilakukan untuk mengetahui adanya kemungkinan klien untuk menutupi defalkasi atas kas dengan menghapus piutang yang telah ditagih dan membebankannya ke pos ini. Yang harus diperhatikan terhadap pengendalian intern pos ini adalah otorisasi yang pantas atas penghapusan piutang oleh tingkat manajemen yang telah ditentukan setelah suatu penyelidikan general tentang alasan mengapa pelanggan tidak dapat membayar.

Pengendalian Intern Tambahan atas Transaksi-Transaksi Neraca

Pengendalian intern penjualan dan penerimaan kas di luar dari lima transaksi yang berkaitan dengan siklus tersebut, yaitu nilai yang dapat direalisasi (realizable value), hak dan kewajiban, serta penyajian da pengungkapan. Realizable value merupakan unsur yang penting, karena kolektibilitas piutang sering menjadi perhatian utama suatu business entity.

B. SAMPLING AUDIT UNTUK TES PENGAWASAN DAN TES SUBTANTIF TRANSAKSI

Tujuan memilih sampel dari suatu populasi adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif, yaitu sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasinya. Meningkatkan kemungkinan suatu sampel menjadi representatif melalui kecermatan dalam merancang, menyeleksi, dan mengevaluasinya.

Hasil sampling dapat menjadi tidak representatif apabila terjadi kekeliruan uji

petik/sampling error dan atau kekeliruan non uji petik/non sampling error. Resiko terjadinya kedua hal tersebut merupakan resiko sistematis yang dapat dikendalikan.

• Resiko non uji petik terjadi apabila pengujian audit tidak mengungkapkan adanya pengecualian di dalam sampel, disebabkan auditor mengalami kegagalan untuk mengetahui adanya pengecualian, dan prosedur audit yang tidak efektif atau tidak memadai

(3)

1. Perencanaan sampel : untuk menjamin diperolehnya resiko uji petik yang diinginkan 2. Seleksi sampel : Keputusan memilih unsur sampel dari populasi 3. Pelaksanaan pengujian : Pemeriksaan dokumen dan melakukan pengujian audit lainnya 4. Evaluasi hasil : Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil pengujian audit Metode Seleksi Sampel Non Probabilistis:

1. Seleksi sampel terarah 2. Uji petik blok

3. Uji petik sembarang

Metode Seleksi Sampel Probabilitas

Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel probabilitas adalah:

• Penerapan “population of interest” Populasi harus ditetapkan konsisten dengan tujuan audit dan uji petik yang mendasari sampel yang diambil

• Unit uji petik harus ditetapkan Uji Petik Atribut

Metode statistik yang digunakan untuk mengestimasi proporsi unsur-unsur dalam satu populasi yang mengandung karakteristik atau atribut yang menjadi fokus kepentingan. Proporsi ini merupakan tingkat keterjadian/occurance rate, merupakan rasio dari unsur yang mengandung atribut khusus terhadap jumlah unsur populasi.

Distribusi Uji Petik

Suatu frekuensi distribusi dari hasil-hasil atas seluruh sampel yang mungkin dari suatu ukuran tertentu yang dapat diperoleh dari populasi yang berisi beberapa parameter spesifik. Estimasi atribut didasarkan pada distribusi binomial.

Metode penerapan uji petik atribut dalam audit terbagi dalam 3 kelompok yaitu : 1. Perencanaan Sampel

2. Pemilihan Sampel dan Pelaksanaan Pengujian 3. Evaluasi Hasil

AUDIT SALDO PIUTANG

Piutang meliputi jumlah yang harus dibayar pelanggan, karyawan, dan afiliasi atas akun terbuka, wesel, serta pinjaman, dan bunga akrual atas salso semacam itu. Pertimbangan yang akan kita berikan di sini ditunjukan pada piutang kotor dari para pelanggan atas transaksi penjualan kredit dan yang berhubungan dengan akun kontrak, yaitu penyisihan untuk piutang tak tertagih merupakan hal yang penting untuk mengingat kembali bahwa denganmengaudit penjualan yang berkaitan.

Dalam menyusun kertas kerja perencanaan bukti, auditor biasanya menempuh langkah-langkah berikut ini:

(4)

2. Menetapkan control risk atas siklus penjualan dan penagihan

3. Merancang dan melaksanakan tes atas pengendalian dan uji subtantif atas transaksi 4. Merencanakan dan melaksanakan prosedur analitis atas saldo piutang

5. Merencanakan tes mendetail atas saldo piutang untuk memenuhi tujuan audit atas piutang

Tujuan auditor dalam melakukan prosedur analitis adalah mengembangkan ekspektasi atas saldo piutang usaha, hubungan piutang usaha dengan penjualan, dalam margin kotor perusahaan.

Pengujian rincian transaksi:

1. Memvouching Catatan Piutang ke Transaksi Pendukung .

2. Melakukan Pengujian Pisah Batas untuk Penjualan dan Retur Penjualan 3. Melakukan Pengujian Pisah Batas atas Penerimaan Kas

Konfirmasi piutang usaha

Konfirmasi piutang usaha mencakup komunkasi tertulis secara langsung antara pelanggan dan auditor.

Ada dua formulir permintaan konfirmasi: 1. Konfirmasi Positif

2. Konfirmasi Negatif

Luas permintaan konfirmasi, atau ukuran sample berhubungan terbalik dengan setiap faktor-faktor berikut:

1. Tingkat resiko deteksi yang dapat duterima untuk arsesi dimana bukti konfirmasi dipakai

2. Luas dimana pengujian sudstantif lainnya akan bermanfaat untuk mencapai tingkat resiko tersebut

3. Salah saji piutang usaha yang dapat ditoleransi

Mengendalikan setiap langkah dalam proses konfirmasi meliputi:

1. Memastikan bahwa jumlah, nama, dan alamat pada konfirmasi telah sesuai dengan data akun pelanggan

2. Menjaga peyimpanan konfirmasi sampai dikirimkan 3. Mewajibkan pengiriman jawaban langsung ke auditor

Jawaban konfirmasi mungkin akan berisi beberapa pengecualian (exeptions) yang tidak dapat dihindarkan. Pengacualian ini dapat disebabkan oleh barang yang masih dalam

perjalanan (in transit) dari klien ke pelanggan.

Mengevaluasi Kelayakan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

 Penggunaan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menjumlah secara vertical dan menjumlah kesamping neraca saldo umur piutang usaha.

 Pengevaluasian estimasi sebelumnya atas piutang tak tertagih dengan pengalaman berikutnya dan melihat kembali pengalaman sebelumya.

Memeriksa Penagihan Berikutnya

Bukti terbaik mengenai eksistensi dan ketertagihan piutang adalah

(5)

mungkin telah menerima pembayaran dari beberapa pelanggansebagai pelunashutang pada tanggal konfirmasi.

Memvouching Faktur-faktur terbuka yang Berisi Saldo

Satu-satunya perbedaan adalah bahwa prosedur tersebut dibatasi untuk itemitem yang mengandung saldo akun per tanggal dimana jawaban konfirmasi tidak diterima dan bukan keseluruhan populasi piutang usaha.

Nama: Novi Anjar Purwaningtyas Nim : 2015017164

Referensi

Dokumen terkait

Sirkulasi vertikal bangunan rumah sejahtera susun diletakkan pada bagian tepi timur dan barat bangunan berupa tangga darurat yang juga berfungsi untuk mereduksi

Sdisamping itu, menikah dengan wanita Yahudi dan Nasrani tersebut juga mengandung resiko besar yang bisa mempengaruhi kecendrungan suami pada agama

Hindu tetap menyembah satu Tuhan yang disebut Brahman/Ida Sang Hyang Widhi hanya saja karena sifat dan kemahakuasaan Beliau sangat sulit untuk bisa dipahami akal manusia yang

Untuk mempercepat proses pencarian arsip tentang data mahasiswa atau taruna Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Samarinda baik itu data pribadi mahasiswa, judul Tugas Akhir,

Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita dari kehidupan remaja menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga dengan memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha

Penelitian ini penting dilakukan dan berbeda dari penelitian sebelumnya karena akan membahas wisata alam berbasis kearifan lokal di Desa Sungai Rutas Kabupaten

Di antara syari`at yang diwajibkan untuk memelihara agama adalah kewajiban jihad (berperang membela agama) untuk mempertahankan akidah Islmiyah. Begitu juga

Nabi Musa perintahkan lelaki tersebut untuk pergi menadah air yang jatuh dari bumbung rumah orang yang meninggalkan solat dan minum air tu Lelaki itu pun senang hati, menjalankan apa