TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, KESEIMBANGAN DAN
ELASTISITAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu Bambang Triyono, S.E., M.Pd.
Disusun Oleh :
Ulfi Durotunnasikhah 63010150127
Murtadho Kesuma 63010170242
Nur Afiyah 63010170268
Hafidiya Nugeraheni 63010170276
M. Miftahul Izza 63010170279
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah rabb semesta alam, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Permintaan,
Penawaran, Keseimbangan dan Elastisitas” ini dengan penuh rasa tanggung jawab.
Tak lupa ucapan terimakasih penulis kepada Bapak Bambang Triyono, S.E., M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Ekonomi Mikro, atas dedikasinya kepada
kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Salatiga, 27 Februari 2018
DAFTAR ISI
b. Pergeseran kurva permintaan ... 6
c. Penawaran ... 7
d. Pergeseran kurva penawaran ... 8
e. Gabungan permintaan dan penawaran... 9
f. Titik keseimbangan ... 10
g. Perubahan permintaan dan penawaran ... 12
h. Konsep elastisitas ... 16
i. Tingkat elastitas kurva permintaan ... 19
j. Faktor penentu elastisitas permintaan ... 21
k. Elastistisitas permintaan lainnya ... 21
l. Elastisitas penawaran ... 22
m. Tingkat elastisitas penawaran ... 23
n. Factor yang mempengaruhi penawaran ... 25
BAB III PENUTUP ... 27
a. Kesimpulan ... 27
b. Saran ... 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari dunia ekonomi,
terutama dalam hal penawaran dan permintaan. Penawaran dan permintaan
terjadi biasanya di lingkungan pasar.
Interaksi antara para pembeli dan penjual dipasar akan menentukan tingkat
harga yang wujud di pasar dan jumlah barang yang ditawarkan. Oleh karena itu,
sering terjadi permintaan terhadap barang yang diminta konsumen dan tentu juga
penawaran.
Elastitsitas permintaan dan penawaran sendiri membahas tentang bagaimana
reaksi konsumen terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan membahas tentang permintaan dan penawaran dan reaksi
konsumen terhadap perubahan harga pasar
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep permintaan dan penawaran ?
2. Bagaimana konsep elastisitas permintaan dan penawaran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dari permintaan dan penawaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Permintaan dan Penawaran
1. Permintaan
a. Hukum dan kurva permintan
Hukum permintaan menunjukkan hubungan antara harga dengan
jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan menunjukkan hubungan
negatif karena di saat harga barang turun maka barang yang diminta akan
naik.1
Bunyi hukum permintaan yaitu :
“semakin rendah harga suatu barang maka akan semakin tinggi permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya Semakin tinggi harga
suatu barang maka akan semakin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut ”
Ada suatu hubungan jelas antara harga pasar suatu barang dengan
jumlah barang yang diminta, dengan catatan faktor lain tidak berubah.
Hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli ini disebut sebagai
skedul permintaan atau kurva permintaan.
Dalam kurva ini jumlah dan harga mempunyai hubungan yang
terbalik, Q naik apabila P turun. Kurva ini berbentuk miring turun dari
kiri atas ke kanan bawah. Hukum ini berlaku pada hampir semua
komoditi, seperti jagung, minyak, mobil dan sebagainya.2
Tabel permintaan individual menunjukkan brbagai jumlah yang
akan dibeli pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu. Sebagai
contoh, seseorang hobi minum kopi, berapa gelas kopi yang akan dibeli
pada berbagai tingkat harga selama setahun ?
1
Intan Damanik Konta, Sasongko Gatot. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro Ekonomi. Fakultas Ekonomi Kristen Satya Wacana hlm 57
2Samuel A. Paul, Nordhous D. William. 1992. Makro Ekonomi Edisi 14. Jakarta : Penerbit Erlangga
Tabel jumlah permintaan kopi
Maka dari tabel di atas, dapat digambarkan menjadi kurva
permintaan individual sebagai berikut :
Berdasarkan permintaan individual tersebut dapat dicari
permintaan pasar. Pengertian pasar menunjukkan suatu negara tertentu,
daerah tertentu atau kelompok orang tertentu. Kurva permintaan pasar
merupakan penjumlahan secara horisontal kurva permintaan individual.
b. Pergeseran kurva permintaan
Dari kurva permintaan individual di atas, perubahan dari titik A ke
titik B menggambarkan pergeseran titik pada kurva permintaan karena
perubahan harga barang itu sendiri dan ini mengakibatkan perubahan
jumlah barang yang diminta. Hal tersebut ditunjukkan oleh perubahan
sepanjang kurva permintaan.
Asumsinya yaitu harga barang lain tetap (P), pendapatan
konsumen tetap (Y), selera konsumen tetap (T), harapan konsumen tetap
(E), untuk permintaan pasar jumlah konsumen tetap (N). Apabila ada
demand atau pergeseran kurva permintaan. Peningkatan permintaan akan
menggeser kurva permintaan ke kanan, sebaliknya berkurangnya
permintaan akan menggeserkan kurva permintaan ke kiri.
2. Penawaran
a. Konsep dan kurva penawaran
Jumlah penawaran dari barang dan jasa adalah banyaknya barang
dan atau jasa yang bersedia dijual oleh penjual. Hukum penawaran
menyatakan “jika harga barang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan juga meningkat dan sebaliknya”. Karena jumlah penawaran naik ketika harga tinggi dan turun ketika harga rendah, dapat dikatakan
jumlah penawaran berhubungan positif dengan barang.3
Kurva yang menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah
penawaran disebut dengan skedul penawaran atau kurva penawaran.4 Kurva penawaran naik dari kiri bawah ke kanan atas. Alasan lain kurva
penawaran mempunyai hubungan positif karena hukum biaya kesempatan
yang meningkat. Kurva penawaran dapat dilihat dari contoh tabel di
bawah ini :
3
Mankiw N. Gregory, Quah Euston, dkk. 2014. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba Empat hlm 69
Tabel jumlah barang yang ditawarkan
Maka dari tabel di atas, dapat digambarkan menjadi kurva
penawaran dari suatu barang adalah sebagai berikut :
Konsep penawaran individual menjelaskan berbagai jumlah barang
yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga yang berlaku
pada periode waktu tertentu.5
b. Pergeseran kurva penawaran
Perubahan harga barang akan mengakibatkan jumlah barang yang
ditawarkan. Apabila terjadi perubahan jumlah barang yang ditawarkan
bukan disebabkan oleh perubahan harga disebut perubahan penawaran.
Ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan kurva penawaran, yaitu :
a) Harga input / bahan baku
Jika harga bahan baku meningkat cukup tinggi, sebuah perusahaan
mungkin menutup diri dan tidak menawarkan produk sama sekali.
Oleh karena itu, penawaran sebuah barang berbanding terbalik dengan
harga barang baku untuk membuat barang itu.
5
b) Teknologi
Teknologi mengubah bahan baku produk (contoh es krim) juga
menentukan penawaran. Contohnya penemuan mesin pembuat es krim
dapat mengurangi tenaga kerja.
c) Perkiraan
Jumlah penawaran produk dari suatu perusahaan saat ini mungkin
tergantung pada perkiraan di masa depan.
d) Jumlah penjual
Penawaran pasar bergantung pada sejumlah faktor yang
mempengaruhi penawaran penjual perorangan, seperti harga barang
baku untuk produksi barang, ketersediaan teknologi, dan perkiraan.
Selain itu, penawaran di pasar bergantung pula pada banyaknya
penjual.
Asumsinya yaitu harga input / bahan baku (S), harga barang lain
(P), harapan di masa depan (E), jumlah penjual (N), teknologi (T), maka
pergeseran kurva penawaran dapat digambarkan sebagai berikut :
3. Gabungan penawaran dan permintaan
Setelah menganalisis penawaran dan permintaan secara terpisah, sekarang
kita dapat mengkombinasikan keduanya untuk menentukan jumlah barang
a. Titik keseimbangan
Titk keseimbangan merupakan situasi ketika harga telah mencapai
tingkat saat jumlah permintaan barang sama dengan jumlah penawaran.6
Keadaan di suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau equilibrium
apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu
sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut. Titik
keseimbangan dapat dilihat dari gambar kurva di bawah ini :
Kurva di atas menunjukkan kurva penawaran dan permintaan pasar
bersama-sama. Perhatikan bahwa ada satu titik dimana kurva penawaran
dan permintaan berpotongan. Titik ini disebut dengan titik keseimbangan
(equilibrium) pasar. Harga di titik ini disebut dengan harga keseimbangan
(equilibrium price), sedangkan jumlah barang di titik ini disebut dengan
jumlah keseimbangan (equilibrium quantity). Dengan demikian harga
suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan dapat ditentukan
dengan melihat keadaan keseimbangan dalam suatu pasar.
Ketika pasar dalam keadaan tidak seimbang maka akan
mengakibatkan kelebihan penawaran (surplus) dan kelebihan permintaan.
Kelebihan penawaran (surplus) ini terjadi karena jumlah barang yang
ditawarkan lebih besar dari jumlah barang yang diminta. Sedangkan
kelebihan permintaan terjadi karena jumlah barang yang diminta lebih
besar dari jumlah barang yang ditawarkan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada kurva di bawah ini :
6
Kelebihan penawaran Kelebihan permintaan
Dengan demikian, dari kedua keadaan di atas, dapat kita
simpulkan bahwa harga barang menyesuaikan diri untuk membawa
penawaran dan permintaan barang tersebut pada keseimbangan atau yang
disebut hukum penawaran dan permintaan (law of supply and demand).7 b. Cara menunjukkan keadaan keseimbangan
Dua cara dapat digunakan untuk menunjukkan keadaan keseimbangan
tersebut, yaitu dengan contoh yang menggunakan angka dan dengan
menggunakan kurva permintaan dan penawaran.
a) Menunjukkan keadaan keseimbangan secara angka
Harga (Rp) Qd Qs Sifat interaksi
Dari tabel di atas, dapat dibandingkan permintaan dan penawaran
buku tulis pada berbagai tingkat harga. Didapati tiga keadaan yang
mungkin wujud, yaitu :
1) Kelebihan penawaran, yaitu jumlah yang ditawarkan di pasar
adalah melebihi daripada yang diminta para pembeli. Keadaan ini
berlaku apabila harga melebihi Rp. 3.000.
7
2) Permintaan sama dengan penawaran (seimbang), yaitu jumlah
yang ditawarkan para penjual sama dengan yang diinginkan para
pembeli. Keadaan ini berlaku apabila harga Rp. 3.000
3) Kelebihan permintaan, yaitu jumlah yang diminta para pembeli
melebihi daripada yang ditawarkan para penjual. Keadaan ini
berlaku apabila harga kurang dari Rp. 3.000.
b) Menunjukkan keadaan keseimbangan secara grafik
Pada kurva di atas menunjukkan bahwa permintaan sama
dengan penawaran atau dalam keadaan seimbang. Apabila harga lebih
dari Rp. 3.000 maka akan terjadi kelebihan penawaran. Sebaliknya,
apabila harga kurang dari Rp. 3.000 maka akan terjadi kelebihan
permintaan.
c. Perubahan permintaan dan penawaran
Untuk melihat bagaimana tiap-tiap perubahan permintaan atau
penawaran akan mempengaruhi keadaan keseimbangan, dalam kurva di
bawah ini menunjukkan dua macam perubahan, yaitu pergeseran kurva
permintaan ke sebelah kanan dan pergeseran kurva penawaran ke sebelah
kanan.
Pergeseran kurva permintaan ke kanan, yaitu DD menjadi
D1D1, menggambarkan berlakunya pertambahan permintaan yaitu
seperti yang ditunjukkan pada kurva di atas. Perubahan ini
menyebabkan keadaan keseimbangan pindah dari E menjadi E1.
Perpindahan ini menunjukkan bahwa kenaikan permintaan
menyebabkan harga naik dari P ke P1 dan barang yang
diperjualbelikan bertambah dari Q ke Q1.
b) Efek pertambahan penawaran
Dalam kurva di atas, ditunjukkan kurva penawaran bergeser
dari SS menjadi S1S1 dan perubahan ini berarti penawaran telah
bertambah. Kenaikan penawaran ini menyebabkan keadaan
keseimbangan berubah dari E ke E1. Berarti harga turun dari P
menjadi P1 dan jumlah yang diperjualbelikan bertambah dari Q
menjadi Q1.
Jadi, berdasarkan kedua contoh di atas dapat dibuat dua
kesimpulan, yaitu pengurangan permintaan (kurva permintaan
bergeser ke kiri) menyebabkan harga turun dan jumlah barang yang
diperjualbelikan berkurang, manakala pengurangan penawaran (kurva
penawaran bergeser ke kiri) menyebabkan harga naik dan jumlah
barang yang diperjualbelikan berkurang.
c) Perubahan serentak permintaan dan penawaran
Ada beberapa kemungkinan perububahanserentak permintaan
dan penawaran yang dapat berlaku.perubahan mungkin berlaku kearah
menurun. Tetapi,mungkin pula ia berlaku kearah yang bertentangan,
yaitu misalnya permintaan turun tapi penawaran bertambah atau
permintaan bertambah penawaran turun. Tiap-tiap perubahan tersebut
akan menimbulkan efek yang berbeda kepada perubahan harga dan
jumlah barang yang diperjualbelikan.
Sebagai contoh dalam menganalisis perubahan serentak
permintaan dan penawaranakan dimisalkan permintaan dan
penawaran mengalami pertambahan. Akibat pertambahan terhaap
harga dan jumlah barang yang diperjual belikan ditunjukkan dalam
kurva dibawah ini
Pada mulanya permintaanmasyarakat terhadap sesuatu barang
ditunjukkan oleh kurva DD, sedangkan penawaran barang itu oleh
para penjual ditunjukkan oleh kurva SS. Dengan demikian pada
mulanya keseimbangan dicapai pada titik . berarti tingkat harga
mencapai P dan jumlah barang yag diperjualbelikan adalah Q. pada
masa berikutnya penawaran bertambah menjadi S1S1 dan serentak
dengan perubahan ini permintaanmengalai kenaikan dan sekarang
menjadi D1D1. Dalam grafik digambarkan tingkat perubahan
permintaan adalah lebih besar dan tingkat perubahan penawaran.
Perubahan seperti itu ternyata mengakibatkan harga naik (dari P
menjadi P1 ) dan barang yang diperjualbelikan bertambah dari Q
1) Apabila pertambahan permintaan sama dengan pertambahan
penawaran maka tingkat harga tidak berubah
2) Apabila pertambahan permintaan kurang dari pertambahan
penawaran harga akan merosot.
Kedua akan keadaan ini akan ditunjukkan pada kurva dibawah ini:
Permintaan dan penawaran mengalami peningkatan yang besarnya
sama
Pertambahan penawaran melebihi pertambahan permintaan
B. Konsep Elastisitas
Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan
tetapi, sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang perubahan
kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan
ukuran yang menunjukkan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan
harga.8
1. Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan adalah suatu ukuran yang menggambarkan sampai
dimana kuantitas yang diminta akan mengalami perubahan sebagai akibat
dari perubahan harga. Elastisitas harga dari permintaan mengukur seberapa
banyak kuantitas permintaan atas suatu barang berubah mengikuti perubahan
harga tersebut. Permintaan suatu barang dikatakan elastis jika kuantitas yang
diminta berubah secara substansial akibat perubahan harganya. Sebaliknya,
permintaan dikatakan tidak elastis (inelastis) jika permintaan yang diminta
hanya sedikit berubah karena akibat adanya perubahan harga.9 a. Hal – hal yang menentukan elastisitas harga dari permintaan
1) Kebutuhan versus kemewahan
Permintaan barang-barang kebutuhan pokok umumnya
inelastis, sedangkan permintaan kebutuhan barang mewah elastis.
Oleh karena itu walaupun ongkos dokter naik, permintaan atas jasa
dokter tidak akan merosot drastis. Sebaliknya jika harga mobil
melonjak, maka kuantitas yang diminta akan turun drastis. Hal
tersebut bisa terjadi karena ke dokter adalah kebutuhan.
Kategori barang mewah tidak didasarkan pada sifat intrinsik barang
tersebut melainkan lebih pada preferensi konsumen, sehingga kondisi
di atas bisa saja sebaliknya pembelian mobil inelastis dan berobat ke
dokter elastis karena dianggap mewah
8
Sukirno Sadono. 2013. Mikroekonomi Teori Penganta. Jakarta : Rajawali Pers
9
2) Ketersediaan substitusi
Barang-barang yang substitusinya banyak cenderung memiliki
permintaan yang elastis karena konsumen mudah meninggalkannya
untuk berganti ke barang substitusi tersebut.
Contoh : kopi & teh, mudah ditukarkan. Karena itu jika harga kopi
naik sedangkan harga teh tetap maka konsumen akan mengganti
konsumsi kopinya dengan teh sehingga permintaan kopi turun.
Sebaliknya, karena telur adalah makanan tanpa barang substitusi,
permintaan telur mungkin lebih inelastis dibanding permintaan kopi.
3) Definisi pasar
Elastisitas permintaan di setiap pasar tergantung pada batas
pasarnya.Contoh : jika pasarnya kecil atau terbatas, maka
permintaannya akan cenderung elastis daripada pasar besar karena
dalam pasar yang kecil konsumen lebih mudah menemukan barang
substitusi.Pasar makanan memiliki permintaan inelastis karena
makanan dalam pengertian umum tidak memiliki substitusi tetapi
pasar es krim lebih elastis (pasar lebih sempit) karena ada
penggantinya misal dengaan hidangan pencuci mulut lainnya.
4) Rentang waktu
Dalam rentang waktu yang panjang, permintaan berbagai
barang cenderung elastis.
Contoh : jika harga bensin naik, permintaan akan turun pada
bulan-bulan pertama saja. Selanjutnya orang akan membeli mobil yang
hemat bensin, ganti ke kendaraan umum atau pindah rumah ke lokasi
yang dekat dengan kantor dan beberapa tahun kuantitas permintaan
bensin akan turun drastis.
b. Menghitung elastisitas harga dari permintaan
Misalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang
dihitung koefisien elastisitas permintaan, atau dengan singkat elastisitas
permintaan, apabila diketahui besarnya perubahan harga dan perubahan
jumlah barang yang diminta.
c. Metode nilai tengah : cara yang lebih baik untuk menghitung perubahan
presentase dan elastisitas.
Dengan adanya metode nilai tengan memungkinkan kita memperoleh
perhitungan yang sama meskipun arah perubahannya berbeda. Ini adalah
cara yang digunakan untuk memperbaiki rumus sebelumnya, yaitu dengan
menggunakan nilai tengah dari harga dan jumlah yang diminta di dalam
menghitung presentase perubahan harga dan jumlah barang yang diminta.
Metode nilai tengan dapat dinyatakan dengan rumus elastisitas harga dari
permintaan antara dua titik berikut ini :
� =
Inelastis sempurna memiliki koefisien elastisitas yang bernilai
nol. Maksudnya, apabila harga naik, tidak akan mempengaruhi jumlah
b) Elastis sempurna
Elastis sempurna memiliki koefisien elastisitas yang bernilai
tak hingga. Maksudnya, apabila terjadi perubahan harga sekecil
apapun akan mengakibatkan perubahan jumlah barang yang diminta
secara besar-besaran.
c) Elastisitas Uniter
Elastisitas uniter memiliki koefisien elastisitas yang bernilai
satu. Maksudnya, apabila persentasi perubahan harga sama dengan
d) Inelastis
Inelastis memiliki koefisien elastisitas yang bernilai kurang
dari satu. Maksudnya, apabila persentasi perubahan harga lebih besar
dari persentasi perubahan jumlah barang yang diminta.
e) Elastis
Elastis memiliki koefisien elastisitas yang bernilai lebih dari
satu. Maksudnya, apabila persentasi perubahan harga lebih kecil dari
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta.
e. Faktor penentu elastisitas permintaan
Ada beberapa fktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas
permintaan berbagai barang, yaitu :10
a) Banyaknya barang pengganti yang tersedia
Sekiranya suatu barang mempunyai banyak barang pengganti,
permintaannya cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya,
10
perubahan harga yang kecil akan menimbulkan perubahan yang besar
terhadap permintaan. Sedangkan permintaan terhadap barang yang
tidak banyak bersifat tidak elastis karena jika barang naik para
pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya
harus tetap membeli barang itu. Maka dapat disimpulkan, semakin
banyak jenis barang pengganti terhadapsuatu barang, semakin elastis
sifat permintaannya.
b) Persentasi pendapatan yang dibelanjakan
Bersarnya bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk
membeli suatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan.
Kesimpulannya, semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan
untuk membeli suatu barang, semakin elastis permintaan terhadap
barang tersebut.
c) Jangka waktu analisis
Jangka waktu analisis di dalam mana permintaan suatu barang
diamati juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas. Semakin lama
jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat
permintaan suatu barang.
f. Elastisitas permintaan lainnya
a) Elastisitas permintaan pendapatan
Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap suatu barang sebagai akibat daripada
perubahan pendapatan pembeli disebut elastisitas pendapatan.
� = � ℎ � ℎ �ℎ � � � �
Elastisitas pendapatan dikatakan tidak elastis apabile koefisien
elastisitasnya adalah kurang dari satu, yaitu apabila perubahan
pendapatan menimbulkan perubahan yang kecil saja terhadap jumlah
menimbulkan pertambahan permintaan yang lebih besar dari pada
perubahan pendapatan.
b) Elastisitas permintaan silang
Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya
perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi
perubahan terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas silang.
�� = � � ℎ � ℎ ℎ � ℎ � � � �
Nilai elastisitas silang berkisar di antara tak terhingga yang negatif
kepada tak terhingga yang positif. Barang-barang penggenap
elastisitas silanya bernilai negatif, jumlah barang X yang diminta
berubah ke arah yang bertentangan dengan perubahan harga barang Y.
Jika harga barang Y naik, maka jumlah permintaan terhadap barang X
berkurang, dan sebaliknya. Nilai elastisitas silang untuk barang
pengganti adalah positif, yaitu permintaan terhadap sesuatu barang
berubah ke arah yang bersamaan dengan harga barang penggantinya.
2. Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak kuantitas yang
ditawarkan atas suatu barang yang mereka produksi.
Contoh : sebidang tanah di tepi pantai bersifat inelastis karena tanah di tepi
pantai tidak bisa dibuat semau penjual, sebaliknya mobil, buku, TV memiliki
penawaran yang elastis karena pemiliknya bisa menambah jam kerja atau
pegawai untuk menambah produksinya jika harga naik.
Di sebagian pasar, determinan kunci elastisitas harga dari penawaran adalah
rentang waktu yang ada. Penawaran dalam jangka panjang cenderung lebih
elastis atau mudah berubah daripada penawaran dalam jangka pendek. Sebab
dalam jangka pendek produsen akan kesulitan menambah atau mengurangi
produksinya. Sedangkan jika rentang waktunya panjang maka produsen dapat
perusahaan baru sehingga kuantitas yang ditawarkan lebih peka (elastis)
terhadap perubahan harga.
a. Menghitung elastisitas penawaran
Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut :
� = � ℎ � ℎ ℎ ℎ �� � � �
Untuk tujuan penghitungan rumus di atas perlu diubah menjadi :
� =
−
−
b. Tingkat elastisitas kurva penawaran
a) Inelastis sempurna
Nilai koefisien elastisitas dari inelastis sempurna adalah nol.
Maksudnya, ketika terjadi perubahan harga maka tidak mempengaruhi
jumlah barang yang ditawarkan.
b) Elastis sempurna
Nilai koefisien dari elastis sempurna adalah tak terhingga.
Maksudnya, sekecil apapun perubahan harga akan mempengaruhi
c) Elastisitas uniter
Nilai koefisien elastisitas dari elastisitas uniter adalah satu.
Maksudnya, apabila kurva tersebut perada di titik nol.
d) Inelastis
Nilai koefisien elastisitas dari inelastis adalah kurang dari satu.
Maksudnya, apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang
e) Elastis
Nilai koefisien elastisitas dari elastis adalah lebih dari satu.
Maksudnya, apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang
relatif besar terhadap penawaran.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran
Dua faktor yang dianggap sebagai faktor yang sangat penting dalam
menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
a) Sifat perubahan biaya produksi
Penawaran akan bersifat elastis apabila kenaikan penawaran
hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.
Tetapi jika penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya
tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.
b) Jangka waktu analisis
Di dalam menganalisis pengaruh waktu kepada eastisitas
penawaran, biasanya dibedakan menjadi tiga jenis jangka waktu, yaitu:
1) Masa amat singkat, adalah jangka waktu dimana para penjual
tidak dapat menambah penawarannya.
2) Jangka pendek, di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat roduksi
yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih
dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia itu
dengan menggunakan faktor-faktor produksi, termasuk barang
mamperpanjang jam kerja, memperbaiki menejemen produksi,
menggunakan tenaga kerja lebih efektif, dan sebagainya.
3) Jangka panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konsep permintaan yaitu, Hukum permintaan menunjukkan hubungan antara
harga dengan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan menunjukkan
hubungan negatif karena di saat harga barang turun maka barang yang
diminta akan naik. Ada suatu hubungan jelas antara harga pasar suatu barang
dengan jumlah barang yang diminta, dengan catatan faktor lain tidak
berubah. Hubungan antara harga dan kuantitas yang dibeli ini disebut
sebagai skedul permintaan atau kurva permintaan.. Sedangkan konsep
penawaran Jumlah penawaran dari barang dan jasa adalah banyaknya
barang dan atau jasa yang bersedia dijual oleh penjual. Hukum penawaran
menyatakan jika harga barang meningkat maka jumlah barang yang
ditawarkan juga meningkat dan sebaliknya. Karena jumlah penawaran naik
ketika harga tinggi dan turun ketika harga rendah, dapat dikatakan jumlah
penawaran berhubungan positif dengan barang
2. Elastisitas permintaan menunjukkan persentasi perubahan kuantiatas yang
dimintasebagai akibat perubahan harga 1%. Kuantitas yang diminta dapat
berubah sebanyak 1% lebih besar atau lebih kecil. Sedangkan elastisitas
penawaran menujukkan persentasi perubahan kuantiatas yang ditawarkan
sebagai akibat perubahan harga sebesar 1%.
B. Saran
Manfaat memahami tentang konsep dari elastisitas permintaan dan penawaran
yaitu kita dapat cepat bereaksi dengan perubahan yang terjadi dilingkungan
pasar. Oleh karena itu, hendaknya kita memahami tentang konsep elastistas
permintaan dan penawaran agardapat bereaksi dengan perubahan yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Intan Damanik Konta, Sasongko Gatot. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro
Ekonomi. Fakultas Ekonomi Kristen Satya Wacana
Mankiw N. Gregory, Quah Euston, dkk. 2014. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta :
Salemba Empat
Mankiw, N. Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi Edisi II Jilid 1. Jakarta : Penerbit
Erlangga
Samuel A. Paul, Nordhous D. William. 1992. Makro Ekonomi Edisi 14. Jakarta :
Penerbit Erlangga