• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR Buku ini merupakan Lapora

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KATA PENGANTAR Buku ini merupakan Lapora"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan Laporan Pendahuluan (Inception Report) untuk Pekerjaan “PERENCANAAN PEMBANGUNAN GRAHA LAGA SATRIA DI ITB JATINANGOR TAHUN ANGGARAN 2014“ yang dipercayakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat kepada PT. ALOCITA MANDIRI.

Dalam buku Laporan Pendahuluan ini, diuraikan mengenai Pendahuluan, Filosofi Dasar Perencanaan Pengembangan, Metodologi Pendekatan, Jadwal Pelaksanaan Kegiatan, serta Laporan hasil Survey dan Hasil Perencanaan awal.

Dengan adanya Laporan Pendahuluan ini kami harapkan dapat memberi gambaran tentang pekerjaan yang telah dilakukan dan gambaran tentang pekerjaan selanjutnya.

Akhir kata, atas kepercayaan dan kerjasama yang telah diberikan kami ucapkan banyak terima kasih.

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ……….. DAFTAR ISI ...……….………

I PENDAHULUAN ...……….. ……… 1.1 Latar Belakang ………...……….…………... 1.2 Maksud dan Tujuan ... ……….………..……… 1.3 Sasaran ...………..…. ………..……… 1.4 Lokasi Kegiatan ...………. ……… 1.5 Sumber Pendanaan ...……….……….……… 1.6 Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen …….……… ...……… 1.7 Data Dasar ...………..… 1.8 Ruang Lingkup Pekerjaan ...………. ……

II METODOLOGI PERENCANAAN ...……….. ………. 2.1 Pekerjaan Persiapan dan Survey ...………..… 2.2 Pekerjaan Survey Lapangan ... ……….. 2.3 Pekerjaan Pra-Rencana ... ……….. 2.3 Pekerjaan Pra-Rencana ... ………... 2.5 Pengembangan Rancangan ... ……….. 2.6 Penyusunan DED dan Laporan akhir Perencanaan ... ……..

III JADWAL PELAKSANAAN ...…...……… Tabel III.1 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ... ……..

IV PELAPORAN ... ... ………...

LAMPIRAN ... ... ………... LAPORAN SURVEY ... ... ………...

(3)

SUMEDANG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyediaan bangunan untuk mendukung pelaksanaan PON XIX 2016 di Jawa Barat yang representatif dan memenuhi persyaratan nasional, termasuk sarana p e n u n j a n g d i d a l a m b a n g u n a n (indoor) d a n d i l u a r b a n g u n a n (outdoor), merupakan prasyarat utama untuk mendukung Pencapaian fungsi maksimal Graha Laga Satria.

Mengingat hal tersebut diatas, maka sangat mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki gedung yang representatif agar dapat menunjang tercapainya Pelaksanaan PON XIX 2016 di Jawa Barat yang optimal, Sehingga pada akhirnya dapat memberikan Prestasi dan Citra yang baik bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku tuan rumah kegiatan tersebut.

Perencanaan ini sangat di perlukan untuk menghasilkan dasar dari pelaksanaan / perwujudan pembangunan Graha Laga Satria di ITB Jatinangor.

1 . 2 . M a k s u d d a n Tu j u a n

Maksud dan tujuan diadakannya Proyek Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Graha Laga Satria di ITB Jatinangor, Tahun Anggaran 2014 ini, yaitu :

1. Dapat memberikan arahan rencana perwujudan fisik secara keseluruhan bangunan gedung dengan menciptakan Perencanaan bentuk fisik dan fungsinya, sehingga dapat memberikan manajemen tingkat olahraga yang maksimal bagi semua pengguna sesuai dengan fungsinya.

2. Memberikan arahan arsitektural dalam perencanaan teknis/rancangan bangunan (Building Design) yang akan dibangun pada lahan yang tersedia, sehingga dapat memberi gambaran terhadap rencana pembangunannya.

(4)

1. Menyiapkan dokumen perencanaan P embangunan Graha Laga Satria di ITB Jatinangor dengan mempertimbangkan berbagai aspek baik teknis maupun non teknis, sehingga dapat mewadahi fungsi kegiatan yang ada dan mendukung suasana laga yang kondusif.

2. Mewujudkan dan merealisir program Pembangunan Graha Laga Satria tersebut ke dalam produk dokumen Perencanaan fisik yang bisa digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan fisik nantinya.

1. 3. Sasaran

Sasaran yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain:

a) Tersusunnya produk perencanaan pembangunan gedung Graha Laga Satria di ITB Jatinangor

b) Te r s u s u n n y a g a m b a r p e r e n c a n a a n D E D (Detail Engineering Design)

1. 4. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan perencanaan pembangunan Graha Laga Satria ini adalah kawasan ITB Jatinangor yang berlokasi di Jatinangor Sumedang.

1.5. Sumber Pendanaan

D a n a y a n g d i p e r l u k a n u n t u k P e r e n c a n a a n G r a h a L a g a S a t r i a d i I T B J a t i n a n g o r i n i bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2014 sesuai yang tertuang pada DPA SKPD NO. 1.05.01.28.01.5.2 Tanggal 13 Januari 2014 Tentang DPA SKPD Kegiatan Persiapan Pelaksanaan PON XIX 2016 Jawa Barat.

1.6. Nama dan Organisasi Pejabat Pusat Sains Antariksa

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Ir. Al Asyharry DN.

Kegiatan : Persiapan Pelaksanaan PON XIX 2016 Jawa Barat.

Alamat : Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Jl. Kawaluyaan Indah No, 4 Bandung.

(5)

Data dasar sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan yang disediakan oleh Pengguna Jasa / PPK Graha Laga Satria di ITB Jatinangor Sumedang adalah :

 Peraturan, standar dan pedoman pelaksanaan pekerjaan  Dll.

1.8. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup dan tugas konsultan Perencana yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Pelaksanaan Jasa Konstruksi Pembangunan Bangunan Gedung Daerah, Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 99 tahun 2009 tanggal 14 September 2009, yang meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan gedung daerah yang terdiri dari :

A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.

B. Penyusunan prarencana seperti rencana tapak, pra rencana bangunan termasuk program dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus perijinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari Pemerintah Daerah Setempat.

C. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

1. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.

2. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

Perhitungan struktur harus ditanda tangani oleh Tenaga Ahli yang mempunyai sertifikat.

3. Rencana utilitas, dan tata hijau / landscape, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

4. Perkiraan biaya.

(6)

1. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.

Semua gambar arsitektur, struktur dan utilitas harus ditanda tangani oleh penanggung jawab perusahaan dan tenaga ahli yang mempunyai ijin sertifikat.

2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi (EE).

4. Laporan akhir perencanaan.

E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kuasa Pengguna Anggaran dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu Pokja Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.

F. Membantu Pokja Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

G. Melaksanakan Pengawasan Berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti :

1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.

2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.

3. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan.

4. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

Berikut ini adalah bagan yang menyatakan dasar pemikiran sebagai acuan penyusunan pekerjaan Perencanaan Graha Laga Satria di ITB Jatinangor Sumedang yang dimaksud.

(7)

Diagram dasar pemikiran Perencanaan Pembangunan Gedung Laboratorium Antariksa dan Atmosfer Lapan Bandung

Kondisi Eksisting

1. Bangunan dan lansekap saat ini

2. Survey Lapangan - Batas batas Bangunan

- Gambar Kondisi Bangunan Eksisting - Foto-foto Eksisting 2. Pemindahan Lahan Terbuka

3. Pembangunan Graha Laga Satria di ITB Jatinangor 4. Struktur awal bangunan belakang

5. Sistem Sanitasi terintegrasi seluruh gedung 6. Sumber daya dan Sumber air

(8)

BAB II

METODOLOGI PERENCANAAN

Metodologi perencanaan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dengan menyusun urut-urutan pekerjaan secara sistematis dan terstruktur mulai dari inventarisasi data yang mencakup strategi pengumpulan data sampai pada melakukan analisa.

Hasil survey data selanjutnya akan digunakan sebagai bahan analisa untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan pada kondisi yang ada saat ini.

METODOLOGI PELAKSANAAN PERENCANAAN

Pada prinsipnya tahap - tahap kegiatan pelaksanaan pekerjaan perencanaan bisa dilaksanakan secara simultan. Hal ini penting terutama bila dikaitkan dengan waktu pelaksanaan yang cukup pendek yaitu 2,5 bulan. Artinya kegiatan satu dengan lainnya waktu pelaksanaan bisa saling overlapping.

Secara teknis langkah - langkah yang dilakukan didalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan ini adalah sebagai berikut :

2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN SURVEY 1. Tujuan

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai langkah awal dalam mengumpulkan data dan dokumen dari seluruh aspek serta upaya untuk mendapatkan informasi mengenai keinginan user (pemakai gedung) terhadap rencana bangunan gedung yang akan dibangun.

2. Metode Kerja

Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan lokasi, luas, batas, prasarana - prasarana yang ada, dengan antara lain :

 Melakukan Konsultasi dengan Tim Teknis / Pengarah, yang terdiri dari :

 Melakukan konsultasi dengan pihak Cabor Pencak Silat dari Instansi

terkait

(9)

3. Tenaga dan waktu

Kegiatan ini dilakukan oleh masing-masing disiplin ilmu /Tenaga Ahli yang terlibat yaitu (TL) Ahli Arsitektur serta dibantu oleh tenaga surveyor (pengukuran). Kegiatan ini akan memakan waktu sekitar 7 hari.

2.2. PEKERJAAN SURVEY LAPANGAN ( PENYELIDIKAN TANAH, PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN )

1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data dari semua aspek pedukung/ perancangan fisik meliputi :

a. Data lahan

 Kondisi tanah

 Luasan

 Batas – batas

b. Data Pengunaan Bangunan

 Kegiatan utama, penunjang dan pelengkap

 Kapasitas Rencana

 Macam perlengkapan dan peralatan

c. Data Penggunaan Bangunan

 Organisasi dan persyaratan-persyaratan kebutuhan ruang ,

seperti : Kelompok Kegiatan, Kelompok Pelayanan Administrasi, yang nantinya akan dituangkan dalam Program Ruang dan Aktivitasnya.

 Letak dan elevasi bangunan sesuai kontur dan bangunan yang

ada.

d. Data Kebutuhan utilitas bangunan

Bangunan gedung tersebut harus dilengkapi dengan kebutuhan utilitas yang memadai seperti :

 Instalasi dalam gedung, yaitu listrik (penerangan, daya) air

(10)

 Instalasi penghawaan (apakah diperlukan AC, di perhatikan

penyiapan letak, dudukan, jaringan – jaringan)

 Instalasi air hujan

 Instalasi sistem penangkal bahaya kebakaran (hydrant, fire

extinguisher, fire alarm)

 Penempatan dinding, partisi, pintu, jendela, lantai dan plafond

termasuk bentuk arsitekturalnya.

 Instalasi telepon dalam gedung termasuk sistem PABX .

 Penyambungan instalasi dengan jaringan di luar gedung (air

bersih, listrik, telepon,hydrant).

e. Topografi dan Lingkup Tapak

 Untuk meningkatkan daya dukung lingkungan di sekitar

bangunan serta meningkatkan estetika, pekerjaan perencanaan juga meliputi penataan site/site development, landscaping, saluran air, tempat parkir, pagar, jalan masuk dan jalan penghubung dengan bangunan yang ada. Letak dan elevasi bangunan akan disesuaikan dengan kontur dan bangunan yang ada.

 Disamping itu tenaga Arsitek mengadakan recheck dan evaluasi

terhadap kebutuhan dan persyaratan – persyaratan ruang pra-rencana yang sudah ada untuk menjaga kemungkinan adanya perubahan permintaan dari pihak pemakai.

2. Metode Kerja

(11)

3. Tenaga dan Waktu

Dalam melaksanakan kegiatan ini diperlukan ketertiban tenaga teknis yang terkait dengan permasalahan yang dijumpai di lapangan, antara lain :

 Ahli Arsitektur

Berkaitan dengan masalah arsitektur dan persyaratan gedung Laboratorium mulai dari penampilan bangunan, dimensi ruang, sampai kepada masalah detail-detail arsitektur baik interior maupun eksterior gedung, serta persyaratan-persyaratan teknis akustik, lighting, sirkulasi, Sanitasi dan lain-lain.

 Ahli Teknik Sipil / Struktur

Berkaitan dengan kontruksi bangunan perlu diperhatikan: kontruksi beton, atap, pondasi / daya dukung tanah, faktor-faktor keamanan, bahaya gempa, dan faktor lain yang berperan dalam keselamatan bangunan.

 Ahli Mekanikal

Berkaitan dengan kebutuhan mekanikal dan Peralatan yang terpasang pada Graha laga Satria dan instalasinya seperti air bersih, kotor/limbah, air hujan, sumber air dan sebagainya.

 Ahli Elektrikal

Berkaitan dengan kebutuhan daya listrik ( penerangan, daya) alat-alat yang terpasang pada Gedung Laboratorium dan sebagainya, AC, serta penangkal petir beserta jaringan dan instalasinya, instalasi air bersih, kotor/limbah, air hujan, sound system dan sebagainya.

 Ahli Lingkungan

Berkaitan dengan keadaan Lingkungan baik keadaan lingkungan alam, ekosistem serta kondisi yang akan saling berkaitan disekitar lokasi.

(12)

Melakukan pengukuran lokasi lahan yang akan dibangun menyangkut batas-batas, luasan, kontur dan dipetakan dalam skala 1 : 500 dan 1 : 1000 melakukan penyelidikan daya dukung tanah (soil test).

 Estimator

Mengumpulkan informasi harga-harga material bahan bangunan, ongkos kerja dll.

Kegiatan Survey ini diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 14 hari yang sebagian waktunya akan di overlapingkan dengan Kegiatan Persiapan.

2.3 PENYUSUNAN PRA-RENCANA / PRA-RANCANGAN

1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun gambar konsep perencanaan yang mendasarkan pada data temuan di lapangan, masukan kebutuhan ruang baik luasan maupun spesifikasinya dari pihak user dikaitakan dengan persyaratan-persyaratan teknis menyangkut masalah kekuatan, keamanan, keindahan, dan keserasian dengan lingkungan dengan memasukkan konsep Go green.

Dengan dasar-dasar tersebut di atas diharapkan semua aspirasi dari pihak user bisa tertampung semua baik dari segi fungsi bangunan dan filosofinya, sehingga pada tahap pelaksanaan gambar kerja nantinya filosofi dan kekhasan bangunan di lingkungan ITB Jatinangor akan dapat dikembangkan lebih lanjut.

Setelah diperiksa disetujui oleh pemberi Tugas, TA Arsitek akan melalui kegiatan tahap selanjutnya.

Tujuan Pra-Rencana adalah :

 Untuk membantu Pemberi tugas dalam memperoleh pengertian yang lebih

mendalam atas Program Rancangan yang telah dirumuskan oleh Arsitek dalam sketsa gagasan.

 Untuk mencari konsepsi desain yang terbaik dan mencerminkannya dalam

(13)

 Untuk memperoleh keselarasan pengertian yang lebih mendalam atas

konsepsi desain serta pengaruhnya terhadap kelayakan proyek.

 Untuk membantu Pemberi Tugas dalam rangka perolehan izin mendidrikan

Bangunan dari Pemerintah daerah setempat yang berwenang.

Produk tahap ini untuk pemberi Tugas pada pokoknya berisi informasi atau gambaran mengenai sistem bangunan secara keseluruhan. Produk tersebut disajikan dalam bentuk gambar-gambar dan laporan tertulis.

Secara terinci, produk Pra rancangan terdiri dari :

Gambar-gambar

Pada tahap ini gambar yang digunakan adalah 1 : 200, 1 : 100, 1 : 50, 1 : 20 sesuai dengan kejelasan informasi yang ingin disampaikan.

Gambar tersebut menjelaskan mengenai:

Situasi : yang menunjukkan posisi bangunan dalam lahannya terhadap lingkungan berdasarkan rencana

Rancangan tapak ; yang menunjukkan hubungan denah penghijauan, titik pohon, titik penerangan, saluran-saluran kontur asli dan kontur rencana .

Denah : yang menunjukkan posisi dan nama ruangan dan ukuran kasarnya. Serta menunjukkan denah-denah lantai yang penting dan lantai yang tipikal kalau ada dan menunjukkan perbedaan tinggi lantai.

Tampak : yang menunjukkan pandangan ke arah bangunan dari empat sisi, penampilan bahan-bahan bangunan yang digunakan, bayang-bayang bangunan dan sebagainya.

Potongan ; yang menunjukkan posisi ruangan dalam bangunan yang dipotong secara memanjang dan lintang, yang menunjukkan garis besar sistem struktur dari bangunan. Menunjukkan juga garis-garis besar mengenai penyelesaian lantai, langit-langit, atap, dinding luar, dan penyekat-penyekat.

Laporan

Laporan teknis yang berisikan penjelasan tentang :

 Pemilihan konsep bangunan

(14)

 Pemilihan sub sistem mekanikal dan elektrikal yang digunakan

dalam bangunan.

Rencana Anggaran :

Perhitungan secara kasar biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan tersebut lengkap dengan seluruh sub sistem.

Perhitungan didasarkan atas per meter persegi bangunan lengkap dengan semua sub sistem yang ada.

Setelah diperiksa dan disetujui oleh Pemberi Tugas hasil Pra Rancangan ini dianggap oleh Arsitek sebagai dasar untuk pengembangan tahap selanjutnya.

Kegiatan Penyusunan Pra Rancangan ini diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 14 hari.

2.4. PENGEMBANGAN RANCANGAN

Sasaran Rancangan Pelaksanaan adalah :

 Untuk memastikan dan menguraikan ukuran serta wujud karakter proyek secara

menyeluruh dan terpadu

 Untuk mematangkan konsepsi desain/rancangan secara keseluruhan, terutama

ditinjau dari keselarasan sistem-sistem yang terkandung didalamnya baik dari segi kelayakan dan fungsi, estetika dan ekonomi bangunan.

(15)

Setelah diperiksa dan disetujui Pemberi Tugas, hasil rancangan ini dianggap sebagai rancangan tetap dan digunakan oleh Arsitek sebagai dasar untuk mulai tahap selanjutnya.

Pada dasarnya tahap ini merupakan integrasi dari semua sub sistem yang dipilih untuk digunakan di dalam bangunan dan yang menyatakan semua bahan – bahan bangunan yang akan digunakan sudah jelas ditentukan.

Semua ukuran-ukuran dalam bangunan sudah ditentukan, semua peralatan yang akan digunakan sudah dipilih, semua peralatan yang akan dipilih dan menjadi bagian dari masing-masing sub sistem harus sudah terintergrasikan dengan baik dalam bangunan. Hal tersebut harus sudah ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana pelaksanaan.

Dalam tahap ini gambar yang lebih kasar dari tahap sebelumnya, gambar sudah menunjukkan hal-hal yang lebih terinci, dan secara garis besar produk dalam tahap ini harus sudah digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan kontruksi fisik. Dengan demikian pula dengan rencana anggaran biaya, sudah lebih pasti dari pada perkiraan – perkiraan tahap sebelumnya . Hal ini merupakan informasi penting bagi Pemberi Tugas untuk dapat memberikan keputusan apakah perlu dilakukan perubahan bahan atau peralatan yang akan digunakan, bila diperlukan yang disesuaikan dengan dana pembangunan yang disediakan.

Kegiatan Pengembangan Rancangan ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 14 hari

2.5. PENYUSUNAN DED DAN LAPORAN AKHIR PERENCANAAN

Perencanaan Graha Laga Satria di ITB Jatinangor Sumedang dilakukan melalui berbagai tahap, baik perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

(16)

Hasil proses ini dikenal sebagai rencana awal yang pokok, dan dapat pula diperkirakan secara kuantitatif hal, antara lain :

 Jumlah dan jenis kegiatan yang akan diakomodir

 Jumlah kebutuhan dan daya tampung untuk tiap-tiap jenis kegiatan

 Proyeksi ke depan mengenai rencana peruntukan fungsi ruang dan daya

tampung yang disediakan.

 Kebutuhan ruang secara keseluruhan.

Dari uraian tersebut, pada akhirnya yang dilakukan adalah menyusun Dokumen Laporan Akhir Perencanaan yang terdiri dari :

 Dokumen Perencanaan Bangunan Gedung, yang terdiri dari :

o Gambar Rencana Arsitektur

o Gambar Rencana Struktur

o Gambar Rencana Mekanikal dan Elektrikal

o Gambar atau Maket Bangunan dalam bentuk 3 Dimensi.

 Laporan Perhitungan Struktur

 Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)

 Bill Of Quantity (BQ)

 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

 Kegiatan Penyusunan DED diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 30

hari

 Kegiatan Penyusunan Laporan Akhir ini diperkirakan akan membutuhkan

(17)

BAB III

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan untuk melaksanakan Perencanaan ini akan diselesaikan dalam kurun waktu 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai kerja.

Agar pekerjaan mencapai sasaran yang telah direncanakan, baik ditinjau dari segi output maupun waktu, maka perlu disusun jadwal waktu kegiatan pekerjaan yang menggambarkan langkah-langkah terpadu dan bertahap yang akan ditempuh seperti gambar III.1

Tabel III.1 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (dalam mingguan)

KEGIATAN

JUNI 2014 JULI 2014 AGUSTUS 2014

I II III IV V VI VII VIII IX X XI

1. Persiapan

2. Survey

3. Pra rancangan

4. Pengembangan Rencana

5. Detail Engineering Design

6. Laporan Akhir Perencanaan

(18)

8. Lelang Fisik & Pengawasan Berkala

 SPK tertanggal 17 Juni 2014 dan berakhir 29

Agustus 2014

BAB IV

PELAPORAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini, akan dibuat Produk laporan dengan urutan sebagai berikut :

a) Produk Pendahuluan meliputi

i. Laporan Pendahuluan yang memuat tentang :

o latar belakang

o maksud serta tujuan dilaksanakannya kegiatan ini.

o ruang lingkup pekerjaan

o metodologi pelaksanaan pekerjaan perencanaan

o jadwal pelaksanaan kegiatan. ii. Laporan Survey :

o Data data / Dokumen Eksisting

o Foto-foto dan

o Pengukuran

iii. Laporan Hasil Penyelidikan Tanah (Sondir)

b) Produk Antara yang meliputi

Laporan Perhitungan dan Konsep Rencana Arsitektur, Struktur dan Mekanikal/Elektrikal dan Gambar-gambar Konsep Rencana Pengembangan Rancangan antara lain Tampak denah potongan, Spesifikasi material, serta RAB awal.

c) Laporan akhir Perencanaan antara lain adalah :

1. Dokumen Perencanaan Lengkap (Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis dan RAB), 2. Dokumen Lelang Lengkap (Gambar Kerja (A3), Spesifikasi Teknis, BQ dalam

(19)

3. Laporan Akhir Perencanaan, 4. Kalkir Dokumen Perencanaan,

5. Bahan pembahasan/presentasi (executive summary),

Referensi

Dokumen terkait

Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada daya simpan dan kualitas kimia buah pepaya pada setiap perlakuan, namun terdapat

Namun, perubahan BOD yang terjadi antara pengukuran hari ke 0 dan hari ke 7 menunjukkan bahwa variasi bakteri pada tiap perlakuan yang ditambahkan bekerja dalam

Kesimpulan yang diperoleh penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara umur dengan kepuasan pelayanan BPJS di Puskesmas Bringin dan terdapat hubungan antara jenis

Efektivitas Kerja Pegawai di DISHUB Kota Samarinda Hasil wawancara dengan narasumber bagaimana dapat diketahui bahwa pelaksanaan tugas pegawai di DISHUB Kota

Untuk mengubah energi potensial uap menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara, sehingga secara umum turbin uap dibagi menjadi tiga jenis

Hasil penelitian telah menunjuk- kan bahwa selama penyimpanan terjadi penurunan nilai “a”, tetapi nilai “a” buah yang disimpan pada kondisi atmosfer terkendali lebih tinggi

Kau taruh dalam taman Eden itulah yang membuat aku berdosa”. Manusia berdosa ingin menyalahkan orang lain, tapi membenarkan dirinya sendiri. Ketika kita berdosa jangan

Dalam konteks itulah jika negara kita mau membangun pemerintahan yang maju setidaknya memperhatikan masalah secara khusus yang berkaitan dengan kesetaraan gender (World Bank,