Internal Audit, Audit Operasional dan Audit Keuangan Pemerintah
A. Audit Laporan Keuangan
Audit internal merupakan aktivitas konsultasi dan assurance yang objektif serta independen yang dirancang untuk menambah nilai serta memperbaiki operasi organisasi. Hal itu akan membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan secara sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengaturan. Tujuan audit internal lebih luas daripada tujuan auditor eksternal. Pedoman profesional untuk auditor internal disediakan Institute of Internal Auditors (IIA), organisasi yang hampir sama dengan AICPA yang menetapkan standar praktis dan etika, menyediakan pendidikan, serta mendorong profesionalisme untuk 120.000 anggotanya di dunia. Internal Standars for the Professional Practice of Internal Auditing dibagi menjadi standar atribut untuk auditor internal dan departemen audit serta standar kinerja untuk pelaksanaan dan pelaporan aktivitas internal audit.
Perbedaan auditor internal dan auditor eksternal yaitu auditor internal mempunyai tanggungjawab terhadap manajemen dan dewan direksi, auditor eksternal bertanggungjawab terhadap pemakai laporan keuangan. Persamaan auditor internal dan eksternal diantaranya: harus kompeten dan objektif, menggunakan metodologi yang serupa dalam mengaudit, harus mempertimbangkan risiko dan materialitas untuk memutuskan pengujian dan pengevaluasian hasil. Auditor eksternal mempertimbangkan auditor internal sebagai patner efektif jika auditor internal independen dari unit yang sedang dievaluasi, telah melaksanakan pengujian audit yang relevan terhadap pengendalian internal dan laporan keuangan, serta kompeten dan terlatih dengan baik.
B. Audit Operasional
 Perbedaan audit operasi dan audit keuangan:
a. Tujuan audit: audit keuangan menekankan apakah informasi historis telah dicatat dengan benar serta berorientasi pada masa lalu, audit operasi menekankan efektivitas dan efisiensi serta berfokus pada masa datang
b. Distribusi laporan: Laporan keuangan didistribusikan kepada pemakai laporan keuangan eksternal dan memerlukan struktur yang terdefinisi dengan baik, laporan audit operasi terutama ditujukan kepada manajemen dan laporan audit operasi sangat bervariasi tergantung auditornya.
HANY NUR SETIYA PUTRI 2014017056
c. Dimasukkannya bidang nonkeuangan: Audit keuangan terbatas pada persoalan yang secara langsung mempengaruhi lewajaran penyajian laporan keuangan, audit operasi mencakup aspek dari efisiensi dan efektivitas organisasi.
 Efektivitas dan Efisiensi
Efektifitas mengacu pada pemenuhan tujuan, efisiensi mengacu pada penentuan sumberdaya yang digunakan untuk pencapaian tujuan.
 Hubungan Audit Operasional dengan Pengendalian Internal
Hal penting untuk membentuk pengendalian internal yang baik yaitu keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, serta ketaatan dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Yang membedakan antara evaluasi pengendalian internal dengan pengujian untuk audit keuangan dan operasi yaitu mengenai tujuan dan lingkupnya.
a. Tujuan: tujuan audit operasi pengendalian internal yaitu mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dan membuat rekomendasi untuk manajemen. Evaluasi pengendalian internal untuk audit keuangan memiliki dua tujuan yaitu menentukan luas dari pengujian audit subtantif yang dibutuhkan dan melaporkan efektivitas pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan untuk perusahaan publik.
b. Lingkup: lingkup dari evaluasi pengendalian internal untuk audit keuangan internal terbatas pada efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan dampaknya pada penyajian yang wajar dari laporan keuangan, sedangkan lingkup audit operasi berkaitan dengan pengendalian yang berpengaruh pada efisiensi atau efektivitas.
 Jenis-jenis Audit Operasi: a. Audit Fungsional
Berkaitan dengan satu atau lebih fungsi dalam organisasi. Keuntungan audit fungsional yaitu mengizinkan spesialiasi auditor, kerugiannya yaitu ketidakmampuan untuk melakukan evaluasi fungsi-fungsi yang berhubungan. b. Audit Organisasi
c. Penugasan Khusus
Penugasan ini muncul karena permintaan manajemen untuk berbagai jenis audit, misalnya saja dalam penentuan penyebab sistem teknologi informasi yang tidak efektif, menyelidiki kemungkinan kecurangan dalam divisi, serta membuat rekomendasi untuk mengurangi biaya produk yang dimanufaktur.
 Pelaksana Audit Operasi a. Audit Internal
Audit internal memiliki keunggulan dalam melakukan audit operasi, mereka mengembangkan pengetahuan yang banyak tentang perusahaan dan bisnisnya. Untuk memaksimalkan efektivitas audit keuangan atau operasi, departemen audit internal harus melapor kepada dewan direksi atau presiden direktur. Auditor internal harus memiliki akses terhadap komunikasi yang berkelanjutan dengan komite audit dalam dewan direksi, sehingga struktur organisasi tersebut akan membantu auditor internal untuk independen.
b. Auditor Pemerintah
Auditor pemerintah yang dikenal luas adalah GAO. Yellow Book mendefinisikan dan menetapkan standar untuk audit kinerja, yang intinya sama dengan audit operasi. Audit kinerja memasukkan hal-hal berikut:
1. Audit ekonomi dan efisiensi, tujuannya yaitu untuk menentukan apakah entitas mengakuisisi, melindungi, dan menggunakan sumber dayanya secara ekonomis dan efisien; menentukan penyebab praktik-praktik tidak efisien atau tidak ekonomis; serta menentukan apakah entitas telah taat hukum dan peraturan yang berkaitan dengan persoalan ekonomi dan efisiensi.
2. Audit program, tujuannya untuk menentukan sejauh mana hasil yang diinginkan atau manfaat yang didapatkan dari aturan atau badan otorisasi lain yang dicapai; menentukan efektivitas dari organisasi, program, aktivitas, atau fungsi; serta menentukan apakah entitas telah taat hukum dan peraturan yang didapat telah diterapkan dalam program.
c. Kantor Akuntan Publik
 Independensi dan Kompetensi dalam Auditor Operasi
Independensi auditor internal ditingkatkan dengan membuat departemen audit internal melapor kepada dewan direksi atau presiden direktur. Auditor seharusnya tidak bertanggungjawab terhadap fungsi operasi dalam perusahaan atau untuk memperbaiki kekurangan ketika operasi tidak efektif atau tidak efisien. Kompetensi diperlukan untuk menetukan penyebab masalah operasi dan membuat rekomendasi yang tepat. Namun, kompetensi dapat menjadi penghalang ketika audit operasi berhadap dengan problem operasi yang memiliki kisaran luas.
 Kriteria dalam Mengevaluasi Efisiensi dan Efektivitas
Pemilihan kriteria spesifik digunakan untuk mengevaluasi telah ada atau tidaknya efisiensi dan efektivitas. Dalam penetapan kriteria untuk audit operasi, auditor dapat mendefinisikan tujuan untuk menetukan apakah beberapa aspek entitas dapat dijadikan lebih efisien maupun lebih efektif dan dilakukan rekomendasi untuk perbaikan. Sumber-sumber untuk mengembangkan kriteria evaluasi spesifik diantaranya:
a. Kinerja historis
Kriteria berdasarkan hasil aktual periode sebelumnya. Kriteria mudah diambil, namun mungkin saja tidak memberikan wawasan yang cukup mengenai baik buruknya hasil dibandingkan dengan apa yang seharusnya didapatkan.
b. Benchmarking
Entitas di dalam maupun di luar organisasi klien mungkin secara memadai serupa dengan organisasi klien sehingga auditor dapat menggunakan hasil operasi sebagai kriteria. Namun, auditor dalam pemilihan organisasi untuk benchmark harus cermat.
c. Standar teknik
Menghabiskan banyak waktu dan mahal karena memerlukan keahlian, namun kadangkala mungkin sebanding dengan biayanya.
d. Diskusi dan kesepakatan
Dapat dilakukan jika kriteria objektif sulit didapatkan maupun mahal harganya.  Tahap-tahap Audit Operasi
Auditor operasional harus menentukan lingkup penugasan dan menyampaikan hal itu kepada unit organisasional, juga perlu menentukan staff yang tepat dalam penugasan, mendapatkan informasi mengenai latar belakang unit organisasional, memakai struktur pengendalian intern, serta menentukan bahan bukti yang tepat yang harus dikumpulkan.
b. Pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
Auditor operasional harus mengumpulkan cukup bahan bukti yang kompeten agar dapat menjadi dasar yang layak guna menarik suatu kesimpulan mengenai tujuan yang sedang diuji.
c. Pelaporan dan tindak lanjut
Dalam audit operasional, laporan biasanya dikirim hanya untuk pihak manajemen, dan satu salinan untuk unit yang diperiksa. Keragaman audit operasional memerlukan penyusunan laporan secara khusus untuk menyajikan ruang lingkup audit, temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasi. Tindak lanjut merupakan hal yang biasa dalam audit operasional di saat rekomendasi-rekomendasi disampaikan kepada manajemen, yang tujuannya adalah untuk memastikan apakah perubahan-perubahan yang direkomendasikan telah dilakukan dan jika tidak apakah alasannya
 Contoh Temuan Audit Operasi
a. Perusahaan pembersih luar yang menghemat $160.000 b. Program komputer menghemat tenaga kerja manual c. Menggunakan alat yang tepat
C. Audit Keuangan Pemerintah
 Audit Keuangan dan Persyaratan Pelaporan- Yellow Book a. Materialitas dan signifikan
b. Pengendalian kualitas
Kantor akuntan publik dan organisasi lain yang mengaudit entitas pemerintah sesuai Yellow Book harus memiliki sistem pengendalian kualitas internal memadai dan berpartisipasi dalam program kaji ulang pengendalian kualitas eksternal.
Audit dirancang untuk memberikan keyakinan memadai akibat salah saji karena ketidaktaatan terhadap provisi atau kontrak yang berdampak material dan langsung terhadap laporan keuangan.
d. Pelaporan
Laporan audit sesuai dengan standar audit pemerintah yang diterimat secara umum.
d. Persyaratan Audit dan Pelaporan- Single Audit Act dan OMB Circular A-133 a. Persyaratan audit
1. Audit sesuai Generally Accepted Goverment Auditing Standars. 2. Audit harus memperoleh pemahaman pengendalian internal.
3. Auditor harus menentukan apakah klien telah mentaati hukum, peraturan da kontrak yang mungkin berdampak secara langsung dan material terhadap program utama.
b. Persyaratan pelaporan oleh OMB Circular A-133
1. Opini apakah laporan keuangan sesuai prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
2. Opini apakah skedul penghargaan federal disajikan secara wajar.
3. Laporan pengendalian internal yang berhubungan dengan laporan keuangan dan program utama.
4. Laporan ketaatan dengan hukum, peraturan, dan provisi dari kontrak atau kesepakatan bantuan, ketidaktaatan bisa memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan.