• Tidak ada hasil yang ditemukan

Impor dan Krisis Kedelai Indonesia tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Impor dan Krisis Kedelai Indonesia tahun"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar:

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ekonomi Makro ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang memberikan dukungan, dan kepercayaan yang begitu besar.

Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang ada pada makalah ini. Oleh karena itu kami menerima adanya kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.

(2)

Daftar Isi

2.5 Pengertian Ekspor, Impor, dan Tarif...8

Bab III Tampilan Data...9

Bab IV Analisis 4.1 Penyebab Terjadinya Krisis Kedelai di Indonesia...10

4.2 Cara yang Dilakukan Pemerintah untuk Menangani Krisis Kedelai...10

4.3 Akibat dari Impor yang Dilakukan Pemerintah...11

Bab V Simpulan dan Saran...12

Daftar Pustaka...13

(3)

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang:

Sirkulasi aliran pembayaran dari dalam atau ke luar negeri, terutama dalam aktivitas ekpor-impor merupakan hal yang penting dan bermanfaat. Dengan adanya ekspor-impor, suatu negara dapat memenuhi permintaan akan suatu barang atau jasa yang tidak tersedia di negaranya, dan dapat menyalurkan kelebihan penawaran akan suatu barang atau jasa ke negara lain yang membutuhkan.

Salah satu perwujudan kerjasama perekonomian antar Negara adalah dengan adanya aktivitas ekspor-impor. Ekspor-impor memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian antar Negara, karena selain mencukupi kebutuhan masyarakat yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh Negara dengan melakukan aktivitas impor, juga dapat menambah pendapatan Negara dengan devisa yang diperoleh dari aktivitas ekspor.

(4)

Hal ini merupakan suatu yang ironis, karena Indonesia terkenal dengan hasil alamnya yang melimpah, namun pada kenyataannya masih saja perlu dilakukan impor bahkan untuk hasil pertanian seperti kedelai, yang notabene merupakan salah satu hasil alam andalan dan utama bagi Indonesia.

Melihat kenyataan ini, timbul rasa penasaran dan ingin tahu, mengenai alasan dan latar belakang terkait dengan permasalahan impor kedelai, dan kurangnya penawaran kedelai dari petani lokal, yang akan dibahas selanjutnya pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang menyebabkan terjadinya krisis kedelai di Indonesia?

2. Bagaimana cara yang dapat dilakukan Pemerintah untuk menangani krisis kedelai yang terjadi di Indonesia?

3. Apa akibat dari impor kedelai yang dilakukan oleh pemerintah?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah yang ada kita dapat menuliskan tujuan penulisan sebagai berikut:

1. Mengetahui penyebab terjadinya krisis kedelai di Indonesia.

2. Mengetahui cara yang dapat Pemerintah lakukan untuk menangani krisis kedelai yang terjadi di Indonesia

3. Mengetahui akibat dari impor kedelai yang dilakukan oleh pemerintah terhadap Indonesia, baik dari produsen maupun konsumen kedelai.

(5)

Adapun terdapat beberapa manfaat yang dapat diambil atau dipelajari dari makalah ini adalah:

1. Dapat memberikan informasi mengenai perkembangan produksi kedelai di Indonesia

2. Mengetahui kondisi persediaan kedelai di Indonesia

3. Memberikan informasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan terkait ekspor dan impor khususnya kedelai

4. Menjadi bahan referensi bagi kaum civitas akademika yang lain.

(6)

2.1 Hukum Permintaan dan Penawaran

Hukum penawaran berlaku jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat, begitu pula sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun. Hukum permintaan berlaku jika harga naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, begitu pula sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang diminta akan naik.

2.2 Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional adalah transaksi perdagangan yang dilakukan seorang penduduk di suatu negara, dengan penduduk yang ada di luar negeri. Perdagangan Internasional dapat menjadi pendorong majunya sektor industri, transportasi, dan investasi perusahaan multinasional.

2.3 Manfaat Perdagangan Internasional

Adapun manfaat perdagangan internasional antara lain:

 Dapat menjalin hubungan yang baik antar negara yang melakukan perdagangan internasional.

 Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

(7)

 Memperluas pasar dan menambah profit. Kadang para pengusaha tidak memanfaatkan faktor produksinya dengan maksimal karena khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang berakibat pada turunnya harga produk perusahaan. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat memanfaatkan faktor produksinya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

 Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern dari negara lain.

2.4 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional adalah sebagai berikut:

 Faktor sumberdaya alam yang ada di dalam negeri

 Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri yang tidak dapat dipenuhi sendiri oleh negara.

 Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

 Perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi antar negara

 Adanya kelebihan produksi suatu produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.

 Adanya perbedaan keadaan antar negara seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, & jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

(8)

 Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.

 Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

2.5 Pengertian Ekspor, Impor, dan Tarif

Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke pasar internasional yang termasuk didalamnya adalah penjualan produk domestik di pasar luar negeri, dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menyediakan barang yang tidak tersedia di luar negeri, dan menjual barang yang memiliki jumlah banyak di dalam negeri, keluar neger. Eksportir membuat produk di suatu Negara untuk mendistribusikan dan menjualnya ke Negara lain

Impor adalah kegiatan membeli barang dari pasar internasional yang termasuk didalamnya adalah penjualan produk luar negeri di pasar domestik, dengan berbagai tujuan, salah satunya adalah menyediakan barang yang tidak tersedia di dalam negeri. Importir membeli produk di pasar asing dan membawanya ke Negara domestic untuk dijual kembali.

(9)

Bab III Tampilan Data

Berikut adalah tampilan data terkait total produksi kedelai dan luas lahan untuk menanam kedelai di Indonesia tahun 2005-2013

Tabel Luas Panen- Produksi Tanaman Kedelai Provinsi Indonesia

Provinsi Jenis Tanaman Tahun Luas Panen(Ha) Produksi(Ton)

Indonesia Kedelai 2005 621541.00 808353.00

Indonesia Kedelai 2006 580534.00 747611.00

Indonesia Kedelai 2007 459116.00 592534.00

Indonesia Kedelai 2008 590956.00 775710.00

Indonesia Kedelai 2009 722791.00 974512.00

Indonesia Kedelai 2010 660823.00 907031.00

Indonesia Kedelai 2011 622254.00 851286.00

Indonesia Kedelai 2012 567624.00 843153.00

Indonesia Kedelai 2013 554132.00 807568.00

(Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia)

(10)

Analisis

4.1 Penyebab Terjadinya Krisis Kedelai di Indonesia

Naiknya harga kedelai pada tahun 2012-2013 disebabkan oleh permintaan kedelai yang tinggi dan tidak dapat dipenuhi oleh produsen kedelai dalam negeri karena kurangnya lahan yang dimanfaatkan untuk menanam kedelai. Kekurangan lahan yang dimanfaatkan merupakan akibat dari rendahnya harga kedelai pada tahun-tahun sebelum tahun 2010, sehingga para petani kedelai kehilangan minat memanfaatkan lahan untuk menanam kedelai, sesuai dengan hukum penawaran.

Hal ini menyebabkan produksi kedelai nasional menurun, bahkan mencapai angka minus dari tahun-tahun sebelumnya. Produksi kedelai menurun maka berdampak pada produksi tempe dan tahu yang menurun, padahal tahu dan tempe merupakan makanan pokok masyarakat menengah ke bawah. Dengan begitu ketika pasokannya menurun, masyarakat menengah ke bawah menjadi kekurangan bahan pangan. Tempe dan tahu menjadi sulit diproduksi dan dikonsumsi, menyebabkan kelangkaan dan akhirnya menaikan harga kedelai pada tahun-tahun setelah tahun 2009.

4.2 Cara yang Dilakukan Pemerintah dalam Mengatasi Krisis Kedelai di Indonesia

Kurangnya pasokan kedelai, dan kenaikan harga kedelai membuat pemerintah mengambil kebijakan untuk menurunkan tarif impor kedelai dari yang semula 5% menjadi 0%. Diharapkan dengan memberlakukan kebijakan ini dapat meningkatkan jumlah impor kedelai yang masuk ke Indonesia dan menurunkan harga kedelai di pasaran dalam negeri. Bila harga kedelai turun, diharapkan produsen tempe dan tahu kembali menggiatkan usahanya dan memenuhi permintaan masyarakat yang mengonsumsi kedelai.

(11)

dicukupi, dengan meningkatnya persediaan kedelai di Indonesia. Melalui kebijakan ini pula pemerintah dapat menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara pengekspor kedelai, sehingga dikemudian hari untuk menambah pasokan kedelai di Indonesia tidak akan sulit.

4.3 Akibat dari Impor Kedelai yang Dilakukan Pemerintah

Kebijakan pembebasan bea masuk untuk kedelai ini memiliki dampak positif yaitu:

1. Dapat mencukupi permintaan kedelai di Indonesia bagi masyarakat yang mengonsumsi kedelai

2. Dapat menurunkan harga kedelai di pasaran karena pasokannya tercukupi 3. Dapat menggiatkan petani kedelai untuk berproduksi kedelai

Namun ada juga dampak negatif dari pembebasan bea masuk untuk kedelai ini seperti:

1. Terancamnya pendapatan produsen kedelai dalam negeri, karena pembeli akan memilih untuk membeli kedelai impor yang berkualitas tinggi namun dengan harga yang lebih murah, daripada kedelai lokal dengan kualitas biasa namun dengan harga yang tinggi.

2. Bila kedelai yang diimpor memiliki kualitas rendah maka akan merugikan konsumen yang mengonsumsi kedelai di Indonesia

3. Hilangnya penerimaan devisa negara dari bea masuk kedelai.

Bab V

(12)

Dari kasus ini dapat kita simpulkan bahwa kedelai merupakan komoditas penting di Indonesia, karena kedelai merupakan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, baik oleh kaum menengah ke atas dan terutama kaum menengah kebawah. Oleh sebab itu pemerintah harus selalu mengontrol persediaan dan harga kedelai di pasaran, serta melakukan tindakan yang dapat mengurangi harga kedelai di pasaran dan meningkatkan persediaan.

Petani kedelai juga harus terus menanam kedelai agar permintaan akan kedelai dari para produsen tahu, tempe, kecap, susu kedelai terpenuhi, dan Indonesia tidak perlu lagi mengimpor kedelai dari luar negeri.

Daftar Pustaka

 Nurhayat, Wiji. 2013. Besok Aturan Pembebasan Bea Masuk Impor

(13)

(http://finance.detik.com/read/2013/09/30/171551/2373521/1036/besok-aturan-pembebasan-bea-masuk-impor-kedelai-terbit, diakses 26 November 2013).

 Badan Pusat Statistik Indonesia. 2013. Tabel Luas Panen- Produktivitas-Produksi Tanaman Kedelai Provinsi Indonesia, (Online) (http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php, diakses 26 November 2013)

 Sulistyawati, Laeny. 2013. Kementan: Pengembangan Kedelai Nasional

Menemui Banyak Kendala, (Online),

(http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/mikro/13/09/19/mtd7mg-kementan-pengembangan-kedelai-nasional-menemui-banyak-kendala, diakses 26 November 2013).

 Case, Karl E., Fair, Ray C., & Oster, Sharon M. 2011. Principles Of Economics: Tenth edition. New Jersey: Pearson International Edition

(14)

Gambar

Tabel Luas Panen- Produksi Tanaman Kedelai Provinsi Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

sebagai efek negatif dari label yang membuat seseorang terpisah dari orang lain. 377) menjelaskan bahwa stigma dapat digambarkan. dari gabungan beberapa komponen yaitu

Sherriff dkk (2014) mengetahui bahwa suami mempunyai pengaruh kuat pada keputusan isteri untuk menginisiasi menyusui dan meneruskannya. Akan tetapi perlu diteliti aspek perilaku

Posisi ini paralel dengan konsep Sozialen Rechtsstaat yang berkembang di Jerman Barat selepas Perang Dunia II, sehingga secara konseptual konsep Rechtsstaat yang dimaksud oleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH optimum produksi biogas dari limbah kecambah kacang hijau dan mengetahui keberadaan gas metana melalui uji nyala

Tujuan dari penelitian ini adalah Mempelajari konsentrasi NaCl terbaik dalam proses ekstrak protein sebagai koagulan alami , Mempelajari pengaruh jenis koagulan biji pepaya ,

kredibilitas merek terhadap niat beli dengan mediasi kualitas yang dirasa. konsumen produk batik Jetis

Sumber air di Balai Benih Ikan (BBI) Tenggarang berasal dari aliran irigasi DAM yang airnya terdapat banyak sampah rumah tangga, Menurut hasil wawancara dengan teknisi BBI

Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani terhadap prestasi belajar Penjas siswa SMK Negeri 4