• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Akhir POLITEKNIK KOTABARU PROGAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Akhir POLITEKNIK KOTABARU PROGAM"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH

KOMPENSASI FINANSIAL DAN NONFINANSIAL

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

CABANG KOTABARU

Oleh :

MUKHOWIM BASUKI 12634110227

POLITEKNIK KOTABARU

(2)

PENGARUH

KOMPENSASI FINANSIAL DAN NONFINANSIAL

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

CABANG KOTABARU

Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Progam Studi Administrasi Bisnis Politeknik Kotabaru

Oleh :

MUKHOWIM BASUKI 12634110227

POLITEKNIK KOTABARU

(3)
(4)
(5)

iii

Barang siapa yang mendapat hikmah itu, Sesungguhnya ia telah mendapat kebajikan yang banyak.Dan tiadalah yang menerima peringatan melainkan orang- orang yang berakal”.

(Q.S. Al-Baqarah: 269) Yang Utama Dari Segalanya,..

Sembah sujud dan syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas kemudahan yang engkau berikan akhirnya Tugas Akhir yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kehadirat Rasulullah Muhammad SAW.

Dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen pembimbing yang telah berkenan untuk direpotkan serta meluangkan waktunya untuk selalu membimbing penulis guna terselesainya Tugas Akhir ini.

Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Bapak dan Mamak Ku Tersayang

Kupersembahkan karya sederhanaku ini yang merupakan karya terakhir dalam dunia pendidikanku sebagai tanda bakti dan hormat serta rasa terimakasihku atas dukungan serta nasehat yang tak pernah lelah kau berikan kepada anak mu yang bandel ini, semoga ini merupakan langkah awal untuk aku bisa lebih dekat dan lebih berbakti kepada kalian, terimakasih telah memberikanku kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi walau harus selalu jauh dari kalian, aku telah membuktikan Mak,,,. Pak,… aku mencapai targetku untuk lulus tepat waktu, dan aku tidak main-main dalam mengenyam pendidikanku, seperti pesanmu Mak, “Nikmati Pendidikanmu Seperti Dirimu Menikmati Agamamu tapi Jangan Pernah Menghormati Pendidikanmu Melebihi Kamu Menghormati Agamu”, untuk Bapak ku, terimakasih karena telah mengajari ku hidup mandiri, merasakan kerasnya hidup dari kelas 4 SD sampai lulus SMK, sehingga sekarang aku tidak terlalu banyak merengek kepadamu. Aku bangga punya Bapak yang telah berhasil mendidik anak-anaknya..

Mbak dan Adiku (Nurhayati & Indah Tri Cahyani)

Kupersembahkan juga karyaku kepada kalian, walau harus mempertaruhkan setiap jengkal waktu bersama kalian, tidak ada hal yang aku rindukan selain ledek-ledekan sama kalian, maaf karena selama ini belum bisa menjadi adik dan mas yang baik buat kalian,.. Buat Mbak ku yang telah duluan jauh dari rumah, terimakasih setiap nasehat dan motivasi serta telah berkenan untuk menopang keluh kesahku sebagai adik laki-laki yang belum bisa apa-apa ini,..

Teman-Teman Seperjuangan Ku

(6)

iv

Terhadap Kinerja Karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru. Tugas Akhir, Progam Studi Administrasi Bisnis , Politeknik Kotabaru. Pembimbing Hj. Rika Sylvia, SE,. MM.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru, dan pengaruh kompensasi nonfinansial terhadap kinerja karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 responden, dimana dari 88 kuisioner yang disebar, terdapat 60 kuesioner yang dikembalikan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, analisis linier berganda dan koefisien determinasi.

Hasil dari peneltian ini menunjukan bahwa semua item untuk masing-masing kuesioner variabel penelitian dinyatakan valid (r hitung > r tabel) dan reliabel (reliabilitas > 0,60), kemudian untuk uji t pada penelitian ini menunjukan hasil bahwa kompensasi finansial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (0,535) tetapi tidak signifikan karena nilai signifikannya lebih besar dari taraf signifikannya (a) (0,595 > 0,050), sedangkan untuk uji t pada variabel kompensasi nonfinansial, hasil analisis menunjukan bahwa kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal tersebut telah terbukti dengan hasil penelitian menunjukan nilai t hitung > t table (6,544 > 2,002) dan nilai signifikannya lebih kecil dari taraf signifikannya (a) (0,000 < 0,050). Hasil untuk uji F (simultan) membuktikan bahwa kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal tersebut terbukti melalui uji statistik menggunakan SPSS 18 for windows dengan hasil menujukan bahwa nilai F hitung (42,167) > t table (3,16) dan sig (0,000) < taraf signifikannya (0,050)

Selanjutnya berdasarkan hasil analisis linier berganda pada penelitian ini menunjukan persamaan regresi Y = 25,826 + 0,140 X1 + 1,775 X2, artinya setiap

perubahan yang terjadi pada variabel X akan mempengaruhi Variabel Y.

(7)

v

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi

Finansial dan Nonfinansial terhadap Kinerja Karyawan

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru. Penelitian ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya pada Progam Studi

Administrasi Bisnis Politeknik Kotabaru.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW, nabi yang yang telah mengantarkan umatnya menuju jalan

yang terang benderang, jalan yang diridhai Allah SWT, yang insyaAllah barakah.

Semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada seluruh umatnya. Aamiin

Penyelesaian Tugas Akhir ini tentunya membutuhkan pengorbanan dan

kerja keras yang tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya Kepada :

1. Bapak Ibnu Faozi, S.Sos,. M.IP selaku Direktur Politeknik Kotabaru.

2. Ibu Hj. Rika Sylvia, SE,. MM selaku pembimbing dalam penulisan Tugas

Akhir ini.

3. Seluruh Dosen Politeknik Kotabaru yank telah banyak memberikan ilmu dan

pengetahuan selama tiga tahun terakhir ini.

4. Bapak Adimuryadi, Ludik Hasibuan serta seluruh karyawan dan staf

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru yang telah berkenan

(8)

vi bandel ini.

6. Semua teman-temanku yang telah banyak membantu penulis dan mau

direpotkan penulis baik dalam selam tiga tahun terakhir maupun selama

penulisan Tugas Akhir Ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga segala bantuan, bimbingan dan petunjuk serta budi baik yang

diberikan kepada penulis mendapat Barakah dari Allah SWT.

Akhirnya, meskipun jauh dari sempurna, penulis tetap berharap bahwa apa

yang telah diuraikan dengan sepenuh hati, tenaga dan kemampuan dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangsih betapun kecilnya

kepada dunia akademik dan kepada siapapun yang membutuhkannya.

Kotabaru, Mei 2015

(9)

vii

LEMBAR PERSETUJUAN... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iii

ABSTRAK ... iv

3.1.Pendekatan Penelitian ... 30

3.2.Tipe Penelitian ... 30

3.9.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 36

3.10. Teknik Penentuan Skor ... 37

3.11. Metode Analisis Data ... 38

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 44

4.1.Sejarah Singkat Perusahaan ... 44

4.2.Visi dan Misi Perusahaan ... 46

4.3.Budaya Perusahaan ... 46

4.4.Bidang Usaha ... 49

4.5.Kedudukan Pelabuhan ... 50

4.6.Struktur Organisasi Perusahaan ... 51

4.7.Fasilitas Perusahaan ... 51

4.8.Unit-unit Kerja Perusahaan ... 53

(10)

viii

5.4.Uji Hipotesis ... 69

BAB VI PENUTUP ... 79

6.1.Kesimpulan ... 79

6.2.Saran ... 80

(11)

ix

Tabel 5.1 Karakteristik Data ... 56

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 57

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Yang Ditamatkan ... 58

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 58

Tabel 5.6 Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi Finansial ... 60

Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi Nonfinansial ... 62

Tabel 5.8 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan ... 63

Tabel 5.9 Hasil uji Validitas Kompensasi Finansial ... 66

Tabel 5.10 Hasil uji Validitas Kompensasi Nonfinansial ... 66

Tabel 5.11 Hasil uji Validitas Kinerja Karyawan ... 67

Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas ... 68

Tabel 5.13 Hasil Analisis Linier Berganda ... 69

Tabel 5.14 Hasil Analisis Korelasi Berganda ... 71

Tabel 5.15 Hasil Uji T Hipotesis Pertama ... 72

Tabel 5.16 Hasil Uji T Hipotesis Kedua ... 74

(12)

x

Gambar 3.1 Konseptual Penelitian ... 32

(13)

xi

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ... 1

Lampiran 2 Tabel Jawaban Kuisioner ... 8

Lampiran 3 Hasil Statistik Deskriptif Kuisioner ... 14

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Kuisioner ... 15

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner ... 19

(14)

1

1.1 Latar Belakang

Dalam era persaingan global keberadaan sumber daya manusia yang

handal memiliki peran yang lebih strategis dibandingkan sumber daya yang

lain. Sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki

oleh suatu organisasi tersebut.

Sadar akan pentingnya sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup

dan kemajuan suatu perusahaan, maka suatu perusahaan harus memberikan

perhatian khusus pada faktor produksi ini dan sudah sewajarnya pemilik

perusahaan memandang sumber daya manusia lebih dari sekedar aset

perusahaan dan menjadikan mitra dalam berusaha. Perusahaan harus dapat

bersikap adil atas apa yang telah diberikan oleh sumber daya manusia kepada

perusahaan. Karena setiap karyawan berhak mendapat penghargaan dan

perlakuan yang adil dari pimpinannya sebagai timbal balik atas jasa yang

diberikannya, sehingga dapat mendorong karyawan untuk lebih termotivasi

dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang pekerja. Hubungan kerja

yang saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan sangat

diperlukan dalam rangka mendorong semangat kerja karyawan. Karyawan

memberikan prestasi kerja yang baik untuk kemajuan perusahaan, sedangkan

Perusahaan memberikan kompensasi yang sesuai atas prestasi kerja yang

(15)

Berdasarakan pendapat Panggabean (2004) menggolongkan

kompensasi kedalam dua kelompok, yaitu :

Pemberian kompensasi dapat diberikan dalam berbagai bentuk, baik itu

finansial maupun nonfinansial.

Berdasaran uraian diatas mengenai pentingnya pemberian kompensasi

baik finansial maupun nonfinansial sebagai kewajiban yang harus diberikan

perusahaan kepada karyawan sebagai pendorong agar karyawan berkinerja

baik dan memuaskan sesuai harapan perusahaan, dan berdasarkan hasil

survey peneliti pada objek penelitian yang memiliki dua jenis kompensasi

tersebut menimbulkan sebuah perntanyaan seberapa besar pengaruh dari dua

jenis kompensasi tersebut terhadap kinerja karyawan. Sesuai dengan dengan

hasil survey peneliti, peneliti berkesempatan melakuan penelitian pada

perusahaan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan. Dimana dalam

survey yang telah dilakukan peneliti dalam masa penelitian diperoleh

informasi bahwa kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial berperan

penting dalam peningkatan kinerja yang di dorong oleh kebijakan-kebijakan

lain dalam kompensasi finansial maupun kompensasi nonfinansial.

Sejalan dengan makin diperlukannya jasa kepelabuhanan,

PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru adalah perusahaan

yang berbentuk Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

dibawah Departemen Perhubungan yang melaksanakan dan menunjang

(16)

pada umumnya, serta pembangunan dibidang usaha jasa

kepelabuhanan pada khususnya yang melayani aktivitas process, support

process, Bussines network process, dan management process. Oleh sebab itu

kinerja yang profesional dari karyawan yang bersangkutan adalah hal yang

mutlak untuk diwujudkan. Oleh karena pemberian kompensasi antara

organisasi yang satu dengan yang lain berbeda, maka perlu dilakukan

penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian kompensasi

yang berdampak pada kinerja pegawai PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Cabang Kotabaru.

Dengan melihat permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Nonfinansial Terhadap Kinerja Karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dikemukakan :

1. Apakah kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial berpengaruh

terhadap kinerja karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang

Kotabaru ?

2. Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan

(17)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi finansial dan kompensasi

nonfinansial terhadap kinerja karyawan PT Pelabuhan Indonesia III

(Persero) Cabang Kotabaru.

2. Untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap

kinerja karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru.

1.4 Manfaat Penelitian

2. Untuk PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru

Sebagai bahan informasi bagi manajemen mengenai kondisi karyawannya

yang dapat berguna sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam

melakukan upaya peningkatan kinerja karyawan, khususnya terkait

dengan pemberian kompensasi kepada karyawan baik kompensasi

finansial maupun kompensasi nonfinansial demi penigkatan kinerja

karyawan yang lebih baik.

3. Untuk Politeknik Kotabaru

Khususnya Program Studi Administrasi Bisnis penelitian ini dapat

dijadikan sebagai referensi untuk bahan penelitian selanjutnya demi

kemudahan dalam menyusun tugas akhir selanjutnya yang tentunya akan

(18)

koleksi pustaka yang akan berguna bagi Mahasiswa maupun kalangan

umum yang memerlukan penelitian ini sebagai bahan referensi.

4. Untuk peneliti

Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari kampus sebagai bahan

dasar dalam penulisan penelitian ini, kemudian peneliti dapat lebih

mengembangkan ilmu tersebut dengan menyesuaikan keadaan tempat

penelitian, sekaligus adanya rasa syukur atas pencapaian peneliti yang

telah mampu memberikan pengetahuan baru berkenaan dengan hasil

peneletian terkait dengan materi manajemen sumber daya manusia

khususnya di bidang kinerja karyawan, dan penelitian ini sekaligus dapat

dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan ilmu selanjutnya.

1.5 Batasan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam tugas akhir ini hanya akan mengenai

pengaruh pemberian kompensasi finansial dan nonfinansial terhadap kinerja

karyawan pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru.

1.6 Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya salah persepsi tentang pengertian istilah

yang terdapat pada penelitian ini, maka diadakan penegasan

(19)

1. Kompensasi adalah pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi

“Employers” maupun “Employees” baik yang langsung berupa uang

(finansial) maupun yang tidak langsung berupa uang (nonfinansial).

2. Kompensasi finansial adalah balas jasa yang diterima oleh pegawai

sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang

atau yang lainya yang dapat berupa gaji pokok, bonus, insentif, dan

tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, THR, uang cuti, uang

makan, dan lain-lain.

3. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya. Yaitu kemampuan teknis, kemampuan

(20)

7

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai kompensasi dalam kaitannya dengan

kinerja karyawan yang kemudian menjadi referensi yang relevan dengan

penelitian ini antara lain :

1. Tresia Rahma (2014)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Pemberian Kompensasi Dan Motivasi

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan AJB Bumiputera 1912 Cabang Lubuk Pakam. Dalam penelitian ini menggunakan metode

penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh agen

AJB Bumiputera 1912 Cabang Lubuk Pakam yang berjumlah 60 orang dan

seluruhnya dijadikan sampel. Dan penelitian menggunakan sampel jenuh,

dan pengumpulan data pada penelitian ini adalam kuesioner, wawancara,

dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel

kompensasi dan motivasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan . secara parsial bahwa variabel kompensasi

memiliki pengaruh lebih dominan dibanding variabel motivasi. Koefisien

determinasi sebesar 0,508 berarti 50,80% variabel kinerja dapat dijelaskan

oleh variabel kompensasi dan motivasi, sedangkan 49,20% dapat

(21)

2. I Ketut Dunia (2012)

Penelitian ini berjudul Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan PT. Columbus Megah Sarana Cabang Denpasar Tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompensasi yang

diberikan berpengaruh apa tidaknya terhadap kepuasan kerja karyawan PT.

Columbus Megas Sarana Cabang Denpasar. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah menggunakan kuesioner yyang diberi skor dengan

mengacu pada skala likert. Dalam penelitian ini analisis deskriptif dengan

pendekatan klausal digunakan sebagai metode analisis data. Hasil

penelitiannya adalah kompensasi berpengaruh positif terhadap kepuasan

kerja karyawan, hal ini ditunjukan dari hasil signifikansi kompensasi

terhadap kepuasan kerja karyawan 0,000 < 0,050 dan nilai t hitung (5,073)

> t table (1,663) dengan presentase pengaruhnya sebesar 23,7 %.

3. Wahyuni Alimudin 2012

Penelitian ini berjudul Pengaruh Kompensasi Terhadap

Produktivitas Karyawan Pada PT. Bakrie Telecom Area Makasar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

pemberian kompensasi finansial dan nonfinansial terhadap

produktivitas karyawan pada PT. Bakrie Telecom Area Makasar.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yakni dengan

metode observasi, wawancara, kuisioner, dan studi kepustakaan yang

(22)

penelitian ini adalah 32 orang karyawan PT. Bakrie Telecom Area

Makasar.

Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompensasi finansial

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktifitas

karyawan dimana nilai t hitung sebesar 2,850 t table sebesar 2,850 dan

nilai signifikan (0,008) < taraf signifikannya (0,050).

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Kompensasi

1. Pengertian Kompensasi

Anthony dan Govindarajan (2005) mengemukakan bahwa:

Setiap organisasi memiliki tujuan. Suatu peranan penting dari

sistem pengendalian manajemen adalah untuk memotivasi para

anggota organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara

yang paling efektif untuk memotivasi para anggota organisasi

adalah dengan memberikan kompensasi atau insentif kepada

mereka.

Ada beberapa beberapa definisi kompensasi yang

dikemukakan oleh para ahli, diantaranya menurut Rachmawati

(2008) “kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima

oleh karyawan sebagai balas jasa dari pelaksanaan pekerjaan dan

(23)

upah, bonus, insentif, dan tunjangan, seperti tunjangan kesehatan,

tunjangan hari raya, uang makan, cuti, dan lain-lain.

Menurut Martoyo (2007) “kompensasi adalah pengaturan

keseluruhan pemberian balas jasa bagi employers maupun

employes baik yang langsung berupa uang (finansial) maupun yang

tidak langsung berupa uang (nonfinansial)”.

Menurut Hasibuan (2008) “kompensasi adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak

langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang

diberikan kepada perusahaan”.

Seberapa besar kompensasi diberikan harus sedemikian

rupa sehingga mampu mengikat para karyawan. Hal ini sangat

penting sebab bila kompensasi yang diberikan kepada para

karyawan terlalu kecil dibandingkan badan usaha lain, maka hal ini

dapat menyebabkan karyawan pindah ke badan usaha lain. “Oleh

karena itu, perhatian organisasi terhadap pengaturan kompensasi

secara benar dan adil merupakan hal yang sangat penting”

(24)

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Kompensasi

Kompensasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

sebagai berikut :

a. Tingkat Kompensasi Yang Berlaku

Dalam pemberian kompensasi pada karyawan, pemerintah tidak

hanya tinggal diam. Pemerintah berfungsi melindungi hak-hak

karyawan dari kesewenang-wenangan perusahaan yaitu melalui

UMR (Upah Minimum Regional). Dan juga kompensasi yang

diberikan perusahaan harus juga memperhitungkan tingkat biaya

hidup karyawan karena kebutuhan hidup setiap karyawan

berbeda.

b. Tuntutan Serikat Kerja

Dalam rangka menempuh kerjasama para karyawan, maka akan

berpengaruh terhadap pemberian kompensasi. Hal ini

disebabkan karena dengan serikat karyawan dapat

memperjuangkan nasibnya.

c. Tingkat Produktivitas / Prestasi Kerja

Produktivitas kerja karyawan dapat dilihat prestasi kerja

karyawan tersebut. Apabila produktifitasnya tinggi berarti

(25)

3. Fungsi dan Tujuan Pemberian Kompensasi

Hasibuan (2008) mengemukakan bahwa :

Progam kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk

kepentingan perusahaan, karyawan dan pemerintah atau

masyarakat. Supaya tercapai dan memberikan kepuasan bagi semua

pihak hendaknya progam kompensasi berdasarkan prinsip adil dan

wajar.

Fungsi pemberian kompensasi menurut Samsudin (2006)

adalah sebagai berikut :

a. Pengalokasian sumber daya manusia secara efesien.

Fungsi ini menunjukan pemberian kompensasi pada karyawan

yang berprestasi akan mendorong mereka untuk bekerja dengan

lebih baik.

b. Penggunaan sumber daya manusia secara lebih efesien dan

efektif

Dengan pemberian kompensasi kepada karyawan mengandung

implikasi bahwa organisasi akan menggunakan tenaga karyawan

tersebut dengan seefesien dan seefektif mungkin.

c. Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Sistem pemberian kompensasi dapat membantu stabilitas

organisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara secara

(26)

Tujuan pemberian kompensasi menurut Rachmawati (2008)

adalah sebagai berikut :

a. Mendapatkan karyawan yang berkualitas

Organisasi saling bersaing dipasar tenaga kerja untuk

mendapatkan karyawan yang berkualitas dan memenuhi standar

yang diminta organisasi. Oleh karena itu, untuk menarik calon

karyawan masuk dalam organisasi, organisasi harus merangsang

calon-calon pelamar dengan tingkat kompensasi yang cukup

kompetitif dengan tingkat kompensasi organisasi lain.

b. Mempertahankan karyawan yang sudah ada

Dengan adanya kompensasi yang kompetitif, organisasi dapat

mempertahankan karyawan yang potensial dan berkualitas untuk

tetap bekerja. Hal ini untuk mencegah tingkat perputaran kerja

karyawan yang tinggi dan kasus pembajakan karyawan oleh

organisasi lain degan iming-iming gaji yang tinggi.

c. Adanya keadilan

Adanya administrasi kompensasi menjamin terpenuhnya rasa

keadilan pada hubungan antara manajemen dan karyawan.

Dengan pengikatan pekerjaan, sebagai balas jasa organisasi atas

apa yang sudah diabdikan karyawan pada organisasi, maka

(27)

d. Perubahan sikap dan perilaku

Adanya kompensasi yang layak dan adil bagi karyawan

hendaknya dapat memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak

menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas kerja.

Perubahan-perubahan sikap dan perilaku ini tercermin dari rasa

tanggung jawab, pengalaman kesetiaan pada perusahaan, serta

motivasi dan prestasi yang meningkat dalam bekerja.

e. Efesiensi biaya

Progam kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk

mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada

tingkat biaya yang layak. Dengan upah yang kompetitif,

organisasi dapat memperoleh keseimbangan dari etos kerja

karyawan yang meningkat.

f. Administrasi legalitas

Dalam administrasi kompensasi juga terdapat batasan legalitas

karena diatur oleh pemerintah dalam sebuah undang-undang.

Tujuanya agar organisasi tidak sewenang-wenang

memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan.

Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa pemberian

kompensasi hendaknya memberikan kepuasan kepada karyawan,

sehingga dapat diperoleh karyawan yang handal dan berkualitas

(28)

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Kompensasi

Sistem pemberian kompensasi oleh perusahaan kepada

karyawanya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini

merupakan tantangan setiap organisasi untuk menentukan

kebijaksanaan kompensasi untuk karyawannya.

Faktor-faktor tersebut menurut Hasibuan (2008) adalah

sebagai berikut :

a. Penawaran dan permintaan

Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak daripada lowongan

pekerjaan (permintaan) maka kompensasi relatif kecil.

Sebaliknaya jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan

pekerjaan maka kompensasi relatif semakin besar.

b. Kemampuan dan kesediaan perusahaan

Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar

semakin baik, maka tingkat kompensasi akan semakin besar.

Tetapi sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan

untuk membayar kurang, maka tingkat kompensasi relatif kecil.

c. Serikat buruh / organisasi karyawan

Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh, maka

kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh

tidak kuat dan kurang berpengaruh maka tingkat kompensasi

(29)

d. Produktivitas kerja karyawan

Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka

kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya kalau produktivitas

kerjanya buruk serta sedikit maka kompensasinya kecil.

e. Pemerintah dengan undang-undang dan keppres

Pemerintah dengan undang-undang dan keppres menetapkan

besarnya batas upah atau balas jasa minimum. Peraturan

pemerintah ini sangat penting supaya pengusaha tidak

sewenang-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi

karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat

dari tindakan sewenang-wenang.

f. Biaya hidup (Living Cost)

Apabila biaya hidup didaerah itu tinggi maka tingkat

kompensasi atau upah semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat

biaya hidup didaerah itu rendah maka tingkat kompensasi atau

upah relatif kecil.

g. Posisi jabatan karyawan

Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima

gaji atau kompensasi lebih besar. Sebaliknya karyawan yang

menduduki jabatan yang lebih rendah akan memperoleh gaji

atau kompensasi yang kecil. Hal ini wajar karena seorang yang

mendapat kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar

(30)

h. Pendidikan dan pengalaman kerja

Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama

maka gaji atau balas jasanya akan semakin besar karena

kecakapan serta keterampilanya lebih baik. Sebaliknya,

karyawan yang berpendidikan rendah dan pengalaman kerja

kurang maka tingkat gaji atau kompensasi kecil.

i. Kondisi perekonomian nasional

Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju (boom)

maka tingkat upah atau kompensasi akan semakin besar, karena

akan mendekati kondisi full employment. Sebaliknya, jika

kondisi perekonomian kurang maju (depresi) maka tingkat upah

rendah, karena terdapat banyak pengangguran (unemployment).

j. Jenis dan sifat pekerja

Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai resiko

(finansial, keselamatan) yang besar maka tingkat upah atau balas

jasanya semakin besar karena membutuhkan kecakapan serta

ketelitian untuk mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat

pekerjaannya mudah dan resiko (finansial, kecelakaanya) kecil,

(31)

5. Faktor-Faktor Yang Menentukan Pemberian Kompensasi

Pemberian kompensasi ditentukan oleh beberapa faktor,

antara lain sebagai berikut (Rachmawati, 2008).

a. Tingkat gaji yang lazim

Tingkat upah dan gaji bisa sangat bergantung pada Ketersediaan

(Supply) tenaga kerja dipasar tenaga kerja dan permintaan

tenaga kerja.

b. Serikat buruh

Serikat buruh bisa menjadi kekuatan yang sangat besar dalam

suatu organisasi, yang dapat memaksa organisasi untuk

memberikan upah atau gaji yang lebih besar bila dibandingkan

dengan hasil evaluasi jabatan.

c. Pemerintah

Pemerintah merupakan lembaga yang berkepentingan dengan

kesejahteraan pekerja sebagai warga negara dan juga terhadap

kelangsungan hidup organisasi.

d. Kebijakan dan strategi penggajian

Kebijakan penggajian yang dipakai organisasi, seperti

mengusahakan gaji diatas harga pasar dalam upaya menghadapi

persaingan, akan mampu menaikan gaji diatas rata-rata harga

(32)

e. Faktor internasional

Ketika organisasi berkembang diseluruh penjuru dunia,

tantangan yang muncul dalam penggajian adalah penyesuaian

dengan situasi dinegara yang bersangkutan.

f. Nilai yang sebanding dan pembayaran yang sama

Ada kalanya pekerjaan dengan derajat berbeda memiliki poin

yang sama, atau sebaliknya.

g. Biaya dan produktifitas

Tenaga kerja merupakan salah satu komponen biaya yang

sangat berpengaruh terhadap harga pokok. Tingginya harga

pokok dapat menurunkan penjualan dan keuntungan perusahaan.

6. Jenis-Jenis Kompensasi

Pada dasarnya kompensasi dapat dikelompokkan kedalam

dua kelompok, yaitu kompensasi finansial dan kompensasi bukan

finansial. Selanjutnya kompensasi finansial ada yang langsung dan

ada yang tidak langsung. Sedangkan kompensasi nonfinansial dapat

berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.

a. Kompensasi Yang Berbentuk Finansial

Kompensasi finansial menurut Gary Dessler (2007) : Pertama

kompensasi finansial yang diberikan secara langsung, yaitu gaji,

upah, komisi-komisi, dan bonus. Dan yang kedua adalah

(33)

seperti tunjangan kesehatan, tunjangan pensiun, dan asuransi

tenaga kerja.

b. Kompensasi Yang Berbentuk Nonfinansial

Menurut R. Wayne Mondy (2008) Kompensasi nonfinansial

adalah kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu

sendiri atau dari lingkungan psikologis dan atau fisik tempat

orang tersebut bekerja. Selanjutnya kompensasi nonfinansial

dibagi menjadi dua macam yaitu yang berhubungan dengan

pekerjaan dan yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Yang berhubungan dengan pekerjaan, misalnya saja kebijakan

perusahaan yang sehat, pekerjaan yang sesuai, menarik dan

menantang, peluang untuk dipromosikan, pemberian jabatan

sebagai simbol status. Sedangkan untuk kompensasi

nonfinansial yang berhubungan dengan lingkungan kerja seperti

ditempatkan lingkungan kerja yang kondusif, lingkungan kerja

yang sehat, aman dan nyaman, fasilitas kerja yang baik dan

memadai.

Adapun Mathis (2006) mengemukakan jenis kompensasi

dapat berupa penghargaan intrinsik dan ekstrinsik. Penghargaan

intrinsik sering meliputi pujian atas penyelesaian sebuah proyek

atau pemenuhan tujuan kinerja. Pengaruh psikologis dan sosial

yang lain mencerminkan penghargaan intrinsik. Sedangkan

(34)

penghargaan moneter dan nonmoneter. Mathis juga menjabarkan

jenis kompensasi langsung berupa :

a. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan kompensasi dasar yang diterima oleh

karyawan, biasanya berupa upah atau gaji. Mathis

mendefinisikan upah sebagai imbalan kerja yang dihitung secara

langsung berdasarkan jumlah waktu kerja. Sedangkan gaji

merupakan imbalan kerja yang tetap untuk setiap periode tanpa

menghiraukan jumlah jam kerja.

b. Penghasilan tidak tetap

Penghasilan tidak tetap merupakan kompensasi yang

dihubungkan secara langsung dengan kinerja individual, tim,

organisasional.

Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung menurut

Mathis dapat berupa tunjangan yang merupakan sebuah

penghargaan tidak langsung yang diberikan untuk seorang

karyawan atau sekelompok karyawan sebagai bagian dari

keanggotaan organisasional.

Nawawi (2008) membagi jenis-jenis kompensasi sebagai

berikut:

a. Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung adalah pengharagaan atau ganjaran yang

(35)

pengertian itu, upah atau gaji juga diartikan sebagai pembayaran

dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura yang

diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaanya.

b. Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian

keuntungan atau manfaat lainya bagi para pekerja diluar gaji

atau upah tetap, dapat berupa uang atau barang. Misalnya THR,

tunjangan hari natal dan lain-lain. Dengan kata lain kompensasi

tidak langsung adalah progam pemberian penghargaan atau

ganjaran dengan variasi yang luas, sebagai pemberian bagian

keuntungan organisasi atau perusahaan.

c. Insentif

Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang diberikan untuk

memotivasi para pekerja agar produktivitas nya tinggi, sifatnya

tidak tetap atau sewaktu-waktu. Oleh karena itu insentif sebagai

bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan kepada

pekerja yang bekerja secara baik atau yang berpartisipasi.

2.2.2 Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Perusahaan atau lembaga merupakan salah satu bentuk

sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang berkaitan satu

(36)

Menuntut adanya kinerja yang baik dari setiap individu sebagai

bagian dari sistem, dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan

yang erat antara kinerja perorangan (individual performance)

dengan kinerja lembaga (institusional perfomance).

Apabila kinerja perorangan atau karyawan baik, maka

kemungkinan besar perusahaan atau lembaga juga baik.

Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata istilah

Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Menurut

Mangkunegara (2004) Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

2. Penilaian dan Pengukuran Kinerja

Penilaian kinerja karyawan adalah suatu proses penilaian

kinerja karyawan yang dilakukan pemimpin perusahaan secara

sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.

(Mangkunegara, 2004). Menurut Hasibuan (2008), Penilaian

prestasi kerja atau kinerja karyawan adalah menilai rasio hasil kerja

nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan

(37)

Menurut Mathis (2006), faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan yaitu kemampuan karyawan untuk pekerjaan

tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasi

yang diterimanya. Sehubungan dengan fungsi manajemen

manapun, aktivitas manajemen sumber daya manusia harus

dikembangkan, dievaluasi, dan diubah apabila perlu sehingga

mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja kompetitif

organisasi dan individu di tempat kerja. Faktor-faktor yang

mempengaruhi karyawan dalam bekerja, yaitu kemampuan

karyawan untuk melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang

dicurahkan, dan dukungan organisasi.

3. Unsur-Unsur Penilaian Kinerja

Sastrohadiwiryo (2005) menjelaskan bahwa pada umumnya

unsur-unsur yang perlu diadakan dalam proses penilaian kinerja

adalah sebagai berikut :

a. Kesetiaan

Kesetiaan yang dimaksud adalah tekad dan kesanggupan

menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati

(38)

b. Prestasi kerja

Yang dimaksud dengan prestasi kerja adalah kinerja yang

dicapai oleh seorang tenaga kerja atau karyawan dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

c. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja

dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan

kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani

memikul resiko atau keputusan yang telah diambilnya atau

tindakan yang dilakukannya.

d. Ketaatan

Yang dimaksud dengan ketaatan adalah kesanggupan seorang

tenaga kerja untuk menaati segala ketetapan, peraturan

perundang-undangan dan peraturan perdinasan yang berlaku,

menaati perintah perdinasan yang diberikan atasan yang

berwenang serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan

yang telah ditetapkan perusahaan maupun pemerintah, baik

secara tertulis maupun tidak tertulis.

e. Kejujuran

Yang dimaksud dengan kejujuran adalah ketulusan hati seorang

tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta

kemampuan untuk tidak menyalah gunakan wewenang yang

(39)

f. Kerja sama

Kerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk

bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan

suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga

mencapai daya guna dan hasil yang sebesar-besarnya.

g. Prakarsa

Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk

mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan

suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas

pokok tanpa menunggu perintah bimbingan dari manajemen

lininya.

h. Kepemimpinan

yang dimaksud kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki

seorang tenaga kerja untuk meyakinkan orang lain (tenaga kerja

lain) sehingga dapat dikerahkan secara maksimum untuk

melakukan tugas pokok.

Ada tiga jenis kriteria-kriteria dalam penilaian prestasi

kerja, menurut Syamsudin dan Yunus dalam Rahayu (2007) yaitu :

1. Kriteria berdasarkan sifat

a. Kemampuan (ability)

Kemampuan (ability) adalah kapasitas seorang individu

(40)

b. Loyalitas (loyality)

Loyalitas adalah suatu bentuk sikap yang senantiasa melihat

segala sesuatunya sebagai proses perbaikan demi perbaikan.

c. Kejujuran (honesty) atau transparansi

Kejujuran (honesty) adalah suatu bentuk keterusterangan atau

bentuk keterbukaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

d. Kreatifitas (creativity)

Kreatifitas adalah kemampuan memproduksi cerita atau

ide-ide baru yang dapat digunakan untuk membantu proses

penyelesaian pekerjaan .

e. Kemampuan memimpin (leadership)

Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan

mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan orang lain

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Kriteria berdasarkan perilaku

a. Melaksanakan tugas (perform task)

Hal ini berkaitan dengan tingkat pelaksanaan tugas.

b. Mengikuti instruksi (obey instruction)

Hal ini berkaitan dengan bagaimana seseorang mengikuti

instruksi dalam melaksanakan tugasnya.

c. Melaporkan permasalahan (report problem)

Hal ini menyangkut apakah seseorang melaporkan

(41)

d. Memelihara peralatan (maintain equipment)

Dimaksudkan pada tingkat pemeliharaan peralatan dalam

melaksanakan proses penyelesaian pekerjaan.

e. Memelihara administrasi (maintain recors)

Dimaksudkan pada tingkat pemeliharaan administrasi dalam

melaksanakan proses penyelesaian pekerjaan.

f. Mengikuti aturan-aturan (follow rules)

Dimaksudkan pada sejauh mana aturan-aturan yang telah

ditetapkan dapat diikuti dalam proses penyelesaian pekerjaan.

g. Mengajukan usul atau saran (submit suggestions)

Dimaksudkan pada tingkat pemberian usul dan saran pada

saat melaksanakan tugas atau pekerjaan.

3. Kriteria berdasarkan hasil

a. Hasil yang dicapai sesuai dengan perencanaan

Dimaksudkan pada tingkat hasil yang dicapai pada

masing-masing karyawan (production level).

b. Kualitas pekerjaan

Dimaksudkan pada tingkat penyelesaian pekerjaan yang

tersisa (scrap).

c. Memperbaiki peralatan (equipment repairs)

Dimaksudkan bagaimana peralatan yang telah digunakan

(42)

Perusahaan harus memiliki perencanaan kinerja yang

merupakan suatu proses dimana karyawan dan manajer

bekerjasama merencanakan apa yang harus dikerjakan pada tahun

mendatang, menentukan bagaimana kinerja harus diukur,

mengenali dan merencanakan cara mengatasi kendala, serta

mencapai pemahaman bersama tentang pekerjaan itu. Kinerja

seorang karyawan akan baik bila dia mempunyai keahlian (skill)

yang tinggi, besedia bekerja karena digaji atau diberi upah sesuai

dengan perjanjian, mempunyai harapan (expectation) masa depan

lebih baik. Mengenai gaji atau upah dan adanya harapan

(expectation) merupakan hal yang menciptakan motivasi seorang

karyawan bersedia melaksanakan kegiatan kerja dengan kinerja

yang baik. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang

melaksanakan upaya substansial, guna menunjang tujuan-tujuan

(43)

30

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai

dengan pendapat (Arikunto : 2006) yang mengemukakan penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan

hasilnya.

Selain itu, penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas

sejak awal hingga pembuatan desain penelitian.

3.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,

dimana peyajian data dari hasill penelitian ini lebih dominan berupa data

angka-angka. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Tahap Konseptual

Yang dilakukan pada tahap pertama adalah merumuskan dan membatasi

masalah, meninjau kepustakaan yang relevan, mendefinisikan kerangka

(44)

2. Tahap Perancangan dan Perencanaan

Tahap kedua yaitu menentukan rancangan penelitian, mengidentifikasi

populasi yang diteliti, mengkhususkan metode untuk mengukur variabel,

merancang rencana sampling, mengakhiri dan meninjau rencana

penelitian dan membuat revisi.

3. Tahap Empirik

Fase empirik yaitu fase dimana penelitia sudah melakukan proses

pengumpulan data dan penyiapan data untuk dianalisis.

4. Tahap Analitik

Tahap selanjutnya adalah tahap yang paling utama, dimana dalam dalam

tahap ini peneliti melakukan penganalisisaan data yang telah diperoleh

untuk kemudian dapat dibuat penafsiran hasil dari penelitian yang telah

dilakukan.

3.3 Lokasi Penelitian

Pada kesempatan penelitian kali ini, peneliti memilih lokasi penelitian

yang tepat, yaitu pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa dimana status

perusahaan tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara yang 51% sahamnya

adalah milik Negara. Nama perusahaan tersebut adalah PT Pelabuhan

Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru yang beralamat di Jl. Raya Stagen

KM. 11 No. 09 Kotabaru yang berkantor pusat Disurabaya.

Selain merupakan lokasi yg bagus, pada perusahaan tersebut juga

(45)

Akhir peneliti. Dimana dalam perusahaan tersebut tidak hanya gaji pokok

saja yang diberikan sebagai kompensasi kepada karyawannya, namun juga

memberikan beberapa tunjangan kepada karyawannya.

3.4 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini diselenggarakan untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode yang

akurat dan tepat. Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatatif

dengan metode regresi linier berganda yaitu mencari hubungan antara

variabel bebas kompensasi finansial (X1) dan kompensasi nonfinansial (X2)

dengan variabel terikat yaitu kinerja karyawan (y).

Untuk memudahkan kaitan antara variabel bebas dan variabel terikat,

maka penulis sajikan kerangka toeritisnya sebagai berikut :

Bagan 3.1 Konseptual Penelitian

Kompensasi Finansial

(X1)

Kompensasi Non Finansial

(X2)

Kinerja Karyawan

(46)

3.5 Populasi

Sugiyono (2012), mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

karyawan pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru yang

berjumlah 88 karyawan.

3.6 Sampel

Sebuah sampel merupakan bagian dari suatu populasi keseluruhan

yang dipilih secara cermat agar mewakili populasi tersebut. Menurut

Sugiyono (2008), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini, jumlah populasi yakni

keseluruhan karyawan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang

Kotabaru yang berjumlah 88 orang karyawan, yang terdiri dari 54 orang

karyawan tetap dan 34 orang karyawan tidak tetap. Kemudian dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu metode

sampel jenuh, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel,

karena mengingat jumlah populasi yang jumlahnya di bawah 100 orang. Jadi

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah karayawan

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru yang berjumlah 88

(47)

3.7 Jenis Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer

dan sekunder. Data primer didapat berupa data hasil wawancara langsung

dengan para karyawan dan kuesioner yang dibagikan kepada para karyawan.

Pengertian data primer menurut Umi Narimawati (2008) data Primer ialah

data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini harus dicari melalui

narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita

jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana

mendapatkan informasi ataupun data.

Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono:2008).

Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data

primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan dengan

kompensasi dan kinerja karyawan. Sedangkan untuk penelitian ini, data

sekundernya berupa data jumlah karyawan, data pendidikan karyawan, dan

data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.8 Teknik Pengambilan Data

Dalam pelaksanaan penelitian, untuk memperoleh data yang

diperlukan dalam sebuah penelitian perlu dilakukan sebuah kegiatan

pengumpulan data. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengumpulkan

(48)

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan yaitu penelitian dilakukan dengan cara

mengumpulkan data yang bersumber dari literatur-literatur, bahan kuliah,

hasil penelitian lainya yang ada hubunganya dengan objek penelitian,

serta referensi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji untuk

mendapatkan kejelasan konsep dalam upaya penyusunan landasan teori

yang sangat berguna dalam pembahasan. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai masalah yang sedang

dibahas.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan

dengan cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang

bersangkutan, baik melalui wawancara, dan penyebaran kuisioner kepada

para karyawan.

Penelitian lapangan dilakukan dengan cara :

a. Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara

melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang

bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang

analisis dalam penelitian.

b. Kuisioner adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar

(49)

Tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan kuisioner yang sudah

disebarkan kemudian dilakukan analisis data dengan metode yang sudah

ditentukan dengan memperhatikan kelengkapan data yang sudah ada.

3.9 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel pada penelitian adalah mendefinisikan

variabel secara operasional berdasarka karakteristik yang diamati yang

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Alimul Hidayat, 2007).

3.9.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompensasi,

yaitu segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk

kerja mereka. Variabel dari kompensasi pada penelitian ini

berdasarkan keadaan pada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

Cabang Kotabaru yaitu :

1. Variabel (X1) adalah kompensasi finansial yang terdiri dari :

a. Gaji.

b. Bonus.

c. Progam-progam proteksi dengan indikator yaitu asuransi tenaga

(50)

2. Variabel (X2) adalah kompensasi nonfinansial yang terdiri dari :

a. Pekerjaan, dengan indikator yaitu tugas-tugas yang menarik,

tantangan-tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan rasa

pencapaian.

b. Lingkungan pekerjaan, dengan indikator kebijakan-kebijakan

yang sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang

menyenangkan, dan lingkungan kerja yang menyenangkan.

3.9.2 Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja, dimana

kinierja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pada PT Pelabuhan

Indonesia III (Persero) Cabang Kotabaru kinerja karyawan nya terdiri

atas :

1. Kriteria berdasarkan sifat, dengan indikator yaitu kemampuan,

loyalitas, transparansi, kreatifitas, dan kemampuan memimpin.

2. Kriteria berdasarkan perilaku, dengan indikator yaitu hasil yang

dicapaisesuai dengan perencanaan, kualitas pekerjaan, pekerjaan

yang tersisa dan kemampuan memperbaiki peralatan.

3.10 Teknik Penentuan Skor

Pengukuran variabel kinerja karyawan menggunakan instrumen yang

(51)

pernyataan, disusun dengan skala likert 5 poin (sangat tidak setuju sampai

dengan sangat setuju).

Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa “skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial”. Dalam skala likert variabel yang akan

diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pernyataan. Dalam penulisan tugas akhir ini untuk setiap

item dari masing-masing indikator diatas baik variabel independen maupun

variabel dependen dijadikan dasar untuk pembuatan kuisioner dimana

jawaban diberi skor sebagai berikut :

a. Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

b. Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2

c. Ragu-ragu (R) = diberi skor 3

d. Setuju (S) = diberi skor 4

e. Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5

3.11 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan analisis statistik data SPSS 18 for windows. Langkah-langkah

(52)

3.11.1 Uji Instrumen Penelitian

Langkah pertama dalam analisis yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah pengukuran dan pengujian suatu kuisioner. Suatu

kuisioner atau hipotesis sangat bergantung pada kualitas data yang

dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna

jika instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

tidak memiliki reliability (tingkat keandalan) dan Validity (tingkat

kesahihan) yang tinggi. Pengujian dan pengukuran tersebut

masing-masing menujukan konsistensi dan akurasi yang dikumpulkan.

a. Uji Validitas

Priyanto (2010) mengemukakan bahwa :

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan

untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau skala,

apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam

mengukur apa yang ingin diukur.

Syarat dikatakan valid apabila sig lebih kecil dari 0,05.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Priyanto (2010) uji Reliabilitas digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur, apakah pengukur yang digunakan

dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tesebut

diulang. Uji Reliabilitas digunakan untuk menilai apakah data hasil

(53)

Jika Alpha < 0,60 maka tidak reliabel, jika Alpha > 0,60

maka reliabel.

3.11.2 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah pengujian

hipotesis. Berdasarkan konseptual penelitian yang telah dikemukakan

dapat dijelaskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Ha : Kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Ho : Kompensasi finansial dan Kompensasi nonfinansial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Untuk membuktikan pengujian hipotesis dilakukan beberapa

cara pengujian yaitu :

a. Analisis Regresi Liner Berganda

Dalam mengetahui hubungan dan pengaruh antara

kemanfaatan dan kemudahan penggunaan teknologi informasi

dengan kinerja karyawan digunakan teknis analisis regresi

berganda, untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif

dari suatu perubahan (variabel X) terhadap kejadian lainnya

(variabel Y). Analisis regresi menggunakan rumus persamaan

regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2008),

(54)

Y = a+b1X1+b2X2

Dimana :

Y = Variabel dependen, yaitu Kinerja Karyawan

X1 = Variabel Independen, yaitu Kompensasi Finansial

X2 = Variabel Independen, yairu Kompensasi Non-Finansial

a = Konstan yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat nilai

X1 dan X2 sama dengan nol.

b1,b2 = Koofisien Regresi

b. Uji t (Parsial)

1. Uji Hipotesis Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Kinerja

Karyawan (Uji t Hipotesis Pertama)

Dalam langkah ini bertujuan untuk mengatahui seberapa

besar pengaruh antara kompensasi finansial terhadap kinerja

karyawan dan untuk mengetahui apakah pengaruh tersebut

signifikan atau tidak. Karena Uji t ini digunakan untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara

sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

terikatnya. Dimana Ttabel < Thitung, H0 diterima. Dan jika

Ttabel > Thitung maka Ha diterima, begitupun jika sig > a (0,05),

maka H0 diterima Ha ditolak dan jika sig < a (0,05), maka H0

(55)

2. Uji Hipotesis Pengaruh Kompensasi Nonfinansial Terhadap

Kinerja Karyawan (Uji T Hipotesis Kedua)

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis

kedua dimana hipotesis kedua dalam penelitan ini (uji t) adalah

untuk mengetahui pengaruh kompensasi nonfinansial terhadap

kinerja karyawan dan apakah pengaruh tersebut signifikan atau

tidak. Karena Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya.

Dimana Ttabel < Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel > Thitung maka

Ha diterima, begitupun jika sig > a (0,05), maka H0 diterima Ha

ditolak dan jika sig < a (0,05), maka H0 ditolak Ha diterima.

c. Uji F (Uji Serempak)

1. Uji Hipotesis Pengarus Kompensasi Finansial dan Kompensasi

Nonfinansial Terhadap Kinerja Karyawan (Uji F Hipotesis

Ketiga)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dimana Fhitung > Ftabel

Maka Ha diterima atau secara bersama-bersama variabel bebas

dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak.

Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara

(56)

variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak

pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel

terikat maka digunakan probability sebesar (a=0,05).

Jika sig > a (0,05), maka H0 diterima Ha ditolak.

Jika sig < a(0,05), maka H0 ditolak Ha diterima.

d. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Pada model linier berganda ini, akan dilihat besarnya

kontribusi untuk variable bebas secara bersama-sama terhadap

variable terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi

totalnya (R2). (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat

dpat dikatrakan semakin kuat model tersebut menerangkan

hubungan variable bebas terhadap variable terikat. Sebaliknya jika

(R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh

(57)

44

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pelabuhan Kotabaru merupakan salah satu pelabuhan yang berada

dibawah koordinator PN. Daerah Banjarmasin yang mempunyai satu

1 (satu) pelabuhan yang merupakan Verlengstuk yaitu pelabuhan Pagatan

Kotabaru.

Setelah adanya peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1983,

Pelabuhan Kotabaru tidak lagi menjadi PN. Daerah V Banjarmasin tetapi

bergabung menjadi salah satu Pelabuhan yang berada dibawah perusahaan

umum yang dikenal dengan PERUMPEL III yang berkantor di Surabaya.

Berdasarkan adanya peraturan pemerintah Nomor 58 tahun 1991,

bentuk Perusahaan Umum (PERUM) berubah menjadi Perusahaan Persero,

PT. Pelabuhan Indonesia III (PERSERO) Cabang Kotabaru yang berada

dibawah kendali Operasional Kantor Pusat PT. Pelabuhan Indonesia III

(PERSERO) Surabaya.

Sejak perubahan status perusahaan menjadi PERSERO, terjadi pula

perubahan pengembangan usaha-usaha pada Cabang Pelabuhan Kotabaru

yang menjalankan/melaksanakan pembangunan nasional khususnya

dibidang ekonomi juga berorientasi mengejar keuntungan

(58)

pengembangan usaha berdasarkan kondisi goegrafik Pelabuhan sebagai

berikut :

Dengan perubahan status perusahaan menjadi PERSERO Pelabuhan

Kotabaru mempunyai areal daratan seluas 2.286.217 M2 dan perairan seluas

2.712.730.000 M2 yang terdiri dari beberapa kawasan-kawasan sebagaimana

ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri

dan Menteri Perhubungan Nomor 31 tahun 1993/ Nomor 41 tahun 1993.

Tanggal 27 Februari 1993 tentang batas-batas Daerah Lingkungan Kerja

Pelabuhan dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Kotabaru dan

Kawasanya.

Ditetapkannya Daerah Lingkungan kerja Perairan Kotabaru dan

Kawasanya yang terdiri dari kawasan Batulicin dan Mekar Putih sehingga

menjadi perairan wajib pandu, maka menambah pendapatan dan segmen

pemanduan. Dengan adanya beberapa Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri

(DUKS) didalam Daerah Lingkungan Kerja Peraian Pelabuhan Kotabaru

dimana dalam pengoperasian DUKS tersebut telah menjalin kerjasama

dalam bentuk Kerjasama Operasi (KSO) pelayanan jasa kepelabuhanan.

Maka menambah peningkatan pendapatan kepelabuhanan dari sektor diluar

(59)

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

Berkomitmen Memacu Integritas Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan

Yang Prima.

Misi :

1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang

berlaku secara konsisten ;

2. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya

logistik yang kompetetif ;

3. Memenuhi harapan semua stakeholder melalui prinsip kesetaraan dan tata

kelola perusahaan yang baik ;

4. Menjadi SDM yang berkompeten, berkinerja handal, dan berpekerti

luhur ;

5. Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus

perdagangan.

4.3 Budaya Perusahaan

Pelindo III menetapkan Budaya Perusahaan dengan tiga nilai utama

yang menjadi pedoman bagi seluruh insan pelindo III dalam menjalankan

perusahaan.

(60)

1. Customer F ocus (selalu mengutamakan kepuasan pelanggan)

Perilaku utama dalam nilai inti Customer Focus adalah melayani dan

Tangguh.

Melayani : Melayani pelanggan secara inovatif sehingga memuaskan

pelanggan dan tak bisa ditiru pesaing, berinteraksi dengan ramah,

santun, dan hormat serta proaktif dalam mengidentifikasi kebutuhan

serta keinginan pelanggan. Bila pelanggan ada keluhan, insan Pelindo III

menanganinya secara responsif dan profesional.

Tangguh : Insan Pelindo III bersikap tangguh baik dalam rangka

melayani maupun menagani keluhan pelanggan dengan rasa percaya diri

serta tegas dalam menjalankan sistem dan prosedur yang ada. Bersikap

sabar dalam berinteraksi, tekun dan bekerjasama dengan pelanggan

sehingga kepuasan pelanggan tercapai. Insan Pelindo III selalu

melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap pelayanan yang telah

dilakukan.

2. Care (terdepan dalam kepedulian kepada pemangku kepentingan dan

lingkungan)

Perilaku utama dalam nilai inti Care adalah Peka dan Sigap.

Peka : Insan pelindo III peka terhadap perubahan keinginan pemangku

kepentingan (stakeholder) dan permasalahan lingkungan hidup, karena

(61)

pemangku kepentingan dan lingkungan melalui proses belajar

berkelanjutan.

Sigap : Insan Pelindo III selalu sigap yakni dengan siap sedia

menjalankan tugas, cekatan dalam menyelesaikan permasalahan yang

terjadi, dan tangkas dalam melakukan tindakan nyata. Insan Pelindo III

mampu memberi solusi terkait permasalahan yang muncul baik dalam

lingkungan usaha maupun lingkungan hidup.

3. Integrity (berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat

serta menjunjung tinggi etika)

Perilaku utama dalam nilai inti Integrity adalah Disiplin dan Tanggung

Jawab.

Disiplin : Insan Pelindo III disiplin dalam menjalankan tugasnya karena

taat aturan, jujur, adil dan terbuka, serta konsisten baik dalam setiap

ucapan maupun tindakan.

Tanggung jawab : Insan Pelindo III melaksanakan tugas dengan penuh

tanggung jawab, baik dari segi hasil maupun proses karena didasari

sikap amanah (komitmen). Insan Pelindo III selalu bersungguh-sungguh

dalam bekerja menjadi nilai-nilai etika, selau produktif dalam setiap

Gambar

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT Pelindo III (Persero) Cabang Kotabaro
Tabel 5.1 Karakteristik Data
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Yang                    Ditamatkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa semua pernyataan kuesioner aspek kualitas layanan, kepuasan dan loyalitas konsumen dinyatakan valid karena nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel

item pernyataan dari variabel kepuasan kerja valid karena memiliki nilai r hitung.. lebih besar dari

diketahui bahwa nilai r hitung &gt; r tabel sehingga semua item pertanyaan untuk variabel Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ini dapat dikatakan

hitung &gt; chi-square tabel dan hubungan antara layanan KA terhadap masing-masing variabel yaitu waktu tempuh (186,09 &gt;9,448) dengan kategori penilaian baik dirasakan,