• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Beban Kerja Operator Smelter Reduction Operation (SRO) dengan Pendekatan Ergonomi di PT INALUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Beban Kerja Operator Smelter Reduction Operation (SRO) dengan Pendekatan Ergonomi di PT INALUM"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Beban kerja fisik (physical workload) dapat mempengaruhi peformansi kerja operator, sehingga menimbulkan waktu yang non produktif bagi PT. INALUM. Penurunan performansi kerja operator dipengaruhi oleh tingkat aktivitas (konsumsi energi) operator dan faktor lingkungan kerja fisik termal yang bersuhu sangat tinggi yaitu berkisar antara 45oC sampai 50oC.

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bebak kerja fisik untuk meningkatkan performansi kerja operator smelter reduction operation dengan memberikan rancangan perbaikan alat pengangkat kerak anoda. Analisis yang digunakan untuk menentukan besarnya konsumsi energi dari operator berdasarkan pada pengukuran denyut nadi operator dan mengklasifikasikannya ke dalam kategori beban kerja. Dilakukan juga Analisa paparan panas terhadap operator dengan melihat nilai WBGT (Wet Bulb Globe Temperature) masing-masing operator. Menentukan waktu produktif operator berdasarkan work-idle operator.

Berdasarkan hasil perhitungan denyut nadi diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 8,6 Kkal/menit yaitu termasuk dalam kategori beban kerja berat. Sedangkan beban cardiovascular (% CVL) diperoleh nilai rata-ratanya sebesar 60, 56 % dan termasuk dalam klasifikasi beban kerja dalam waktu singkat. nilai WBGT rata-rata yang diterima adalah sebesar 33,5oC. Berdasarkan SNI 16-7063-2004 tentang nilai ambang batas ISBB untuk beban kerja berat dengan waktu kerja 75 % adalah 25,9 oC sehingga nilai ISBB departemen SRO melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan. Hasil analisa untuk rancangan usulan alat pengangkat kerak anoda adalah menggunakan prinsip data anthropometri yang ekstrim dengan tujuan hasil rancangan dapat digunakan dengan nyaman oleh operator. Tinggi Tiang dengan nilai persentil 50% yaitu 209,3 cm ≈ 210 cm. Diameter Tiang dengan nilai persentil 5 % yaitu 3 cm. Jarak Pegangan dengan nilai persentil 5% yaitu 61,7 cm≈ 62 cm.

Kata Kunci: Beban Kerja, ISBB, Anthropometri

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan perbedaannya adalah: (1) terdapat variabel independen dalam penelitian ini yang tidak digunakan dalam penelitian terdahulu yaitu CAR, sebaliknya juga terdapat

Serat karbon merupakan salah satu material yang sering digunakan pada pembuatan komposit, kelebihan dari serat ini ialah kuat, ringan, dan kaku.. Sehingga harga

Putar arah theodolit sebesar 90 o dari sudut yang terbentuk dari kedua titik tadi (90 o ke arah kiri dari A-1) dan letakan rambu ukur di tempat yang terlihat

Selain itu hasil penelitian dan kemanfaatan langsat sebagai anti serangga, maka dilakukan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yaitu dengan mengambil tema

The minimum expected count is 4,00... The minimum expected count

Satu hal yang harus diingat adalah bahwa komplikasi yang paling sering terjadi pada fraktur terbuka adalah infeksi. Insidensi terjadinya infeksi luka pada fraktur

Rancangan desain masukan absensi dan nilai siswa didapatkan berdasarkan rancangan sistem proses no 4.P untuk absensi dan no 2.P untuk nilai siswa yang digunakan untuk