34
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Subyek Penelitian
Penulis mengambil tempat penelitian di kelas X SMK Kristen BM (Bisnis dan Manajemen) Salatiga. Deskripsi subjek yang dijelaskan mencakup 72 siswa yang ada dikelas X dengan rincian data sebagai berikut :
Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Kelas X SMK Kristen BM
NO Kelas Siswa Jumlah
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari hari Rabu tanggal 19 Juli 2017 hingga Senin 24 Juli 2017. Jumlah subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga yang berjumlah 72 siswa. Kelas yang menjadi sampel adalah kelas X Multimedia, X Akutansi, X Pemasaran, X Perkantoran.
35
memastikan subjek mengisi sesuai keadaan sesungguhnya. Instrumen penelitian ini diberikan secara klasikal pada waktu jam pelajaran BK.
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Hasil pengukuran deskriptif penggunaan smartphone dan interaksi sosial merangkum gambaran data yang telah diklasifikasikan berdasarkan 4 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah skala interaksi sosial, maupun skala penggunaan smartphone. Deskripsi statistik dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dan sebaran data untuk melihat kenormalannya.
4.3.1 Analisis Deskriptif Penggunaan Smartphone
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penggunaan Smartphone *)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Penggunaan_sma
rtphone 72 27 54 39,05 5,757
Valid N (listwise) 72
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20.0
36
Pengukuran interval variabel penelitian ini menggunakan rumus:
*dibulatkan menjadi 7
Setelah dilakukan penyusunan interval maka selanjutnya pemberian kategori setiap skoring pada masing-masing responden, sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Penggunaan smartphone Siswa Kelas X
SMK Kristen BM Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018
Kategori Rentang Skor Frekuensi(f) Persentase (%)
Sangat Tinggi 48-54 7 9,7
Tinggi 41-47 18 25,0
Sedang 34-40 34 47,2
Rendah 27-23 13 18,1
Jumlah 72 100
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa variabel penggunaan smartphone siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 72 siswa diperoleh hasil sebesar 47,2% dengan jumlah 34 siswa berada pada kategori sedang. Sebesar 25 % dengan jumlah 18 siswa berada pada kategori tinggi. Sebesar 18,1% dengan jumlah 13 siswa berada pada kategori rendah, dan sebesar 9,7% dengan jumlah 7 siswa berada pada kategori sangat tinggi.
37
Tabel 4.4 Uji Normalitas penggunan smartphone *)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
p_smartphone ,104 72 ,052 ,972 72 ,107
a. Lilliefors Significance Correction
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20
Pada tabel 4.4 diperoleh nilai Sig. 0,052>0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa data skor penggunaan smartphone berdistribusi normal. Kenormalan penyebaran skor penggunaan smartphone pada sampel penelitian dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 1 Grafik Histogram Uji Normalitas Penggunaan Smartphone *)
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20
38
4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Interaksi Sosial
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Interaksi Sosial*) Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Interaksi_sosial 72 56 93 76,70 8,695
Valid N (listwise) 72
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20
Tabel 4.5 menunjukkan skor interaksi sosial siswa kelas XI SMK Kristen BM Salatiga tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 72 siswa. Bergerak dari skor terendah yaitu 56 sampai skor tertinggi 93. Rata-rata skor (mean) sebesar 76,70 dan simpangan baku (SD) sebesar 8,695.
Pengukuran interval variabel penelitian ini menggunakan rumus:
*dibulatkan menjadi 9
Setelah dilakukan penyusunan interval maka selanjutnya pemberian kategori setiap skoring pada masing-masing responden, sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Interaksi Sosial Siswa Kelas X SMK Kristen BM Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018
Kategori Rentang Skor Frekuensi (f) Persentase (%)
Sangat Tinggi 82-93 19 26,4
Tinggi 73-81 35 48,6
Sedang 64-72 11 15,3
Rendah 56-63 7 9,7
Jumlah 72 100
39
diperoleh hasil sebesar 48,6% dengan jumlah 35 siswa berada pada kategori tinggi. Sebesar 26,4% dengan jumlah 19 siswa berada pada kategori sangat tinggi. Sebesar 15,3% dengan jumlah 11 siswa berada pada kategori sedang, dan sebesar 9,7% dengan jumlah 7 siswa berada pada kategori rendah.
Sementara itu, uji normalitas terhadap variabel interaksi sosial didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Uji Normalitas Interaksi Sosial*) Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Interaksi_so
sial ,102 72 ,060 ,974 72 ,135
a. Lilliefors Significance Correction
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20
40
Gambar 2 Grafik Histogram Uji Normalitas Interaksi Sosial*)
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20
Pada grafik 2 menunjukkan mean sebesar 76,36 dan standar deviasi sebesar 8,861.
4.4 Analisis Regresi Linier
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel penggunaan smartphone terhadap variabel interaksi sosial, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS for windows versi 20 dengan memakai taraf signifikansi 5% adalah sebagai
41
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Penggunaan Smartphone Terhadap Interaksi Sosial
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
*) dicopy langsung dari berkas SPSS for windows versi 20
42
Berdasarkan data Anova pada tabel 4.8 dapat diketahui hasil nilai F hitung = 0.099 dengan tingkat proibabilitas signifikansi 0.754, dengan derajat kebebasan (dk) penyebut (n-m-1) = 71. Sehingga intuk nilai F tabelnya dapat diperoleh hasil 3.98, oleh karena itu nilai F hitung lebih kecil dibandingkan dengan F tabel (0.099<3.98) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh secara simultan penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa. Sedangkan untuk tingkat probabilitasnya 0.754 sehingga lebih besar dari 0.05 (0.754>0.05) maka dapat dikatakan juga bahwa tidak terdapat pengaruh secara simultan penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa.
43 4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan pada Bab II sebagai berikut:
“Ada pengaruh yang signifikan penggunaan smartphone terhadap
interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga tahun ajaran 2017/2018”. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga tahun ajaran 2017/2018, sehingga hipotesis yang diajukan penulis, (ditolak).
4.6 Pembahasan
Smartphone adalah telepon selular dengan mikro prosesor, memori,
layar dan modem bawaan. Smartphone merupakan ponsel multimedia yang menggabungkan fungsionalitas pc dan handset sehingga menghasilkan gadget yang mewah, dimana terdapat pesan teks, kamera, pemutar musik, video game, akses e-mail, tv digital, search engine, pengelolaan informasi pribadi,
fitur GPS, jasa telepon internet dan bahkan terdapat telepon yang juga berfungsi sebagai kartu kredit. Interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antara daua atau lebih individu dimana akan saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain.
44
tinggi. Sebesar 18,1% dengan jumlah 13 siswa berada pada kategori rendah, dan sebesar 9,7% dengan jumlah 7 siswa berada pada kategori sangat tinggi.
Sedangkan aspek interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 72 siswa diperoleh hasil sebesar 48,6% dengan jumlah 35 siswa berada pada kategori tinggi. Sebesar 26,4% dengan jumlah 19 siswa berada pada kategori sangat tinggi. Sebesar 15,3% dengan jumlah 11 siswa berada pada kategori sedang, dan sebesar 9,7% dengan jumlah 7 siswa berada pada kategori rendah. Sehingga dapat disipulkan bahwa siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga tergolong berada di taraf “sedang” dalam menggunakan smartphonenya dan memiliki interaksi sosial yang tergolong “tinggi”.
Masalah yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah apakah ada tidaknya pengaruh signifikansi antara penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS, dapat dijadikan dasar untuk
menjawab hipotesis yang diajukan yaitu “terdapat pengaruh yang signifikan
penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen
BM Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018”
Hasil pengujian hiipotesis memperoleh nilai f hitung penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial sebesar (0.099<3.98) dan t hitung
45
secara signifikan antara penggunaan smarthphone terhadap interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi sehingga menyebabkan hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa kelas X SMK Kristen BM Salatiga Tahun Ajaran 2017/2018.
Hasil penelitian ini secara implisit menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial siswa. Dari penelitian ini menunjukan bahwa interaksi sosial siswa tidak hanya tergantung pada faktor penggunaan smartphone saja melainkan dipengaruhi juga oleh faktor-faktor lainnya. Antara lain Faktor imitasi, Faktor sugesti, Faktor identifikasi, Faktor simpati.Gerungan (2004: 62-74).
46
Terjalinya sebuah interaksi haruslah terdapat beberapa aspek- aspek interaksi sosial, sebagaimana yang sudah di jelaskan oleh pasrtowisastro, (2010) aspek interaksi sosial harus mencakup sebagai berikut: kontak sosial yaitu menjalin hubungan akrab, memperoleh penerimaan dari teman dan dukungan dari teman serta keterbukaan dalam kelompok, individu akan menunjukkan sifat keterbukaan terhadap kelompoknya. Aktifitas bersama, individu bekerja sama dalam kelompok. Individu akan terlibatan dalam kegiatan kelompoknya dan mau menyumbangkan ide bagi kemajuan kelompoknya. Frekuesi hubungan dalam kelompoknya. Individu lebih banyak menngunakan waktunya untuk bertemu dengan anggota kelompoknya dan senang berbicara dalam hubungan yang dekat serta seringnya individu mengunjungi teman.