• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Fitur Wall, Group dan Chat Pada Jejaring Sosial Facebook Dengan Strategi Learning Start With a Question (Studi Kasus : SMAN 1 Tuntang) T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Fitur Wall, Group dan Chat Pada Jejaring Sosial Facebook Dengan Strategi Learning Start With a Question (Studi Kasus : SMAN 1 Tuntang) T1 BAB IV"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

29

IV

Hasil dan Pembahasan

Bab ini mendeskripsikan hasil dari penelitian yang sudah dilaksanakan di SMA N 1 Tuntang yang meliputi hasil wawancara, angket/kuesioner, uji validitas soal tes, uji reliabilitas soal tes, uji normalitas hasil nilai pre test dan post test, uji homogenitas hasil nilai pre test dan post test, uji hipotesis hasil nilai pre test dan post test yang dianalisi dengan menggunakan SPSS Windows Version 16.0. serta pembahasan.

4.1 Hasil wawancara dan angket siswa

Sub bab ini menjelaskan hasil wawancara guru TIK dan angket siswa kelas XII IPS1.Wawancara dan angket adalah cara untuk mengumpulkan informasi dan unutk mengetahui kebutuhan dalam penelitian. Informasi yang peneliti dapat dari wawancara dengan guru TIK SMA N 1 Tuntang adalah guru sering kali menggunakan metode learning by doing dan student center dalam pembelajaran. Metode ini sering digunakan karena target dan tujuan pembelajaran mudah untuk tercapai. Menurut narasumber untuk pencapaian nilai afektif, kognitif dan psikomotorik sudah mencapai 95% diatas KKM dan 5% dibawah KKM. Hal ini terjadi karena kemampuan siswa berbeda-beda dan dari lingkungan serta SMP yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan startegi belajar learning start with a question dengan tujuan inginmemperkenalakan stategi baru kepada guru TIK dan guru lain agar tidak bosan dan memberikan pengetahuan baru tentang penggabungan strategi tersebut dengan media sosial facebook.. Pembelajaran online sempat dilakukan guru TIK salah satunya dengan mengirim tugas lewat e-mail dan mencari tugas atau materi diinternet. Tapi hanya sebagian kecil siswa yang mau mengirim tugas lewat e-mail dengan alasan internet lemot, tidak ada koneksi internet dan tidak tahu caranya.

(2)

30

mengantuk, kurang fokus ada juga saat pelajaran mengerti tapi setelah pembelajaran selalesai atau berganti hari sering kali lupa. Kemudian dari faktor gurunya terlalu cepat dalam menyampaikan materi, terlalu memihak ke siswi perempuan dari pada laki-laki.

Peneliti juga mengumpulkan informasi tentang internet dan facebook dengan menggunakan angket yang ditujukan kepada peserta didik kelas XII IPS 1. Berikut adalah data responden dan informasi yang peneliti dapatkan.

Tabel 4.1 Responden yang memiliki komputer

Keterangan Apa anda memiliki komputer dirumah

Ya Tidak

Responden 11 14

Dari tabel diatas siswa yang tidak memiliki komputer lebih banyak dari sswa yang memiliki komputer . Dengan perbandingan siswa yang memiliki komputer 11 dan yang tidak memiliki 14.

Tabel berikutnya metode guru TIK menurut responden. Informasi yang didapatkan adalah 5 responden menyatakan dengan menggunakan metode ceramah dan 20 responden menyatakan memmakain metode yang bermacaram macam antara lain dengan praktek di lab komputer , menggunaakan LCD dalam menyampaiakan materi dan mencatat di kelas.

Tabel 4.2 Metode guru TIK

Keterangan Metode guru TIK keteranagan

Ceramah Lainya : - praktek

- mencatat dikelas - dengan LCD proyektor

Responden 5 20

(3)

31

Tabel 4.3 Akun facebook peserta didik N Pilihan Jawaban F Prosentase 25 a. tidak punya akun 2 8%

b. 1 akun 9 36%

c. 2 akun 14 56%

d. >3 akun 0 0%

Tabel dibawah 4.4 ini adalaha prosentasi akses akun facebook dalam sehari. Dengan responden yang tidak pernah mengakses 28%, kurang dari 3 kali adala 52 %, untuk yang 3 sampai 6 kali adala 16% sedangkan unutk yang sering akses akun

facebook ada 1 responden dengan 1prosentase 4%

Tabel 4.4 Akses akun facebook perhari N Pilihan Jawaban F Prosentase 25 a. tidak pernah 7 28%

b. < 3kali 13 52%

c. 3-6 kali 4 16%

d. > 6 kali 1 4%

Media yang sering digunakan untuk mengakses akun facebook adalah laptop atau komputer yang prosentasenya lebih banyak 20% dibanding yang menggunakan handphone. Seperti pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Media akses akun facebook

N Alternatif Jawaban F Prosentase 25 a. Laptop/ Komputer 15 60%

(4)

32

Siswa yang mempunyai grup lebih dari 6 berjumlah 3 siswa, 3-6 grup ada 4 siswa, siswa yang mempunyai grup < 3 berjumlah 11 siswa dan lainya tidak mempunyai grup pada facebook.

Tabel 4.6 Grup facebook yang anda punya N Alternatif Jawaban F Prosentase

25 a. tidak ada 7 28%

b. <3 grup 11 44%

c. 3-6 grup 4 16%

d.>6 grup 3 12%

Tabel 4.7 Update status

N Alternatif Jawaban F Prosentase 25 a. tidak pernah 13 28%

b. <3 kali 10 44%

c. 3-6 kali 2 16%

d.>6 kali 0 0%

Berdasarkan tabel diatas 13 responden tidak pernah update status untuk setiap akses akun facebook, 10 responden update status kurang dari 3 kali, 2 responden

update status antara 3 sampai 6 kali setiap online dan siswa yang update status lebih dari 6 kali tidak ada.

(5)

33

Tabel 4.8 Waktu online

N Alternatif Jawaban F Prosentase 25 a. beberapa menit 12 28%

b. 15-30 menit 9 44%

c. 30-60 menit 1 4%

d.>60 menit 3 12%

Responden yang menggunakan fitur chatting facebook sama banyaknya dengan rincian prosentasinya 40% dan yang sering chatting prosentasinya 20% dengan responden 5 orang.

Tabel 4.9 Menggunakan fitur chatting facebook

N Alternatif Jawaban F Prosentase

25 a. sering 5 20%

b. beberapa kali 10 40% c. tidak pernah 10 40%

4.2 Pembelajaran Learning start with a question

Sub bab ini menjelaskan proses belajar mengajar yang menggunakan panduan LKS serta penerapan strategi learning start with a question pada facebook.

4.2.1 Sebelum penerapan facebook sebagai media pembelajaran online

(6)

34

bosan siswa dan siswa yang berada didalam kelas tidak kondusif karena tidak ada guru yang mendampingi.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru pengampu mata pelajaran TIK, didapatkan informasi bahwa pembelajaran dengan metode seperti itu tidak sedikit membuat siswa merasa bosan. Dan membuat pembelajaran tidak efektif. Guru pengampu mata pelajaran TIK menambahkan bahwa harus ada pembaharuan dalam pengajaran agar siswa tidak bosen.

4.2.2 Pembelajaran dengan menggunakan facebook fitur wall, group dan chat

dalam LQs

Pelaksanaan penelitian ini menerapkan pembelajaran melalui strategi

Learning Start With A Question dengan facebook sebagai medianya. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 3 tahapan. Pada tahap awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Selanjutnya guru memberikan gambaran terhadap materi yang akan dipelajari dengan memanfaatkan fitur wall, group dan wall

dalam facebook sebagai media pembelajarannya. Pada tahap inti 25 siswa yang dalam hal ini disebut group facebook membagi diri menjadi 5 kelompok kecil dengan anggota masing masing kelompok adalah 5 orang siswa ditambah 1 orang yaitu

admin (gambar 4.1). Kelompok kelompok kecil inilah yang selanjutnya akan disebut

group chat. Pada proses inilah pembelajaran dengan memanfaatkan fitur wall, group

dan chat dimulai. Guru (admin) memberikan topik/ materi dan petunjuk diskusi dalam group facebook (gambar 4.2), kemudian siswa mempelajari materi sesuai dengan topik dan berdiskusi mengikuti pentunjuk dalam group. Proses diskusi dilakukan dengan 2 cara, yang pertama menggunakan fitur chat pada group kecil dan yang kedua menggunakan fitur wall dalam group. Groupfacebook berfungsi sebagai tempat untuk share materi, share tutorial corel draw dan tempat diskusi di group

(7)

35

Gambar 4.1 Daftar anggota group FB Gambar 4.2. Topik diskusi dan petunjuk diskusi

Dalam penggunakan media sosial facebook dalam strategi LQs dipisah menjadi 3 sub bab, yaitu: penggunaan fitur group dalam facebook, penggunaan fitur chat pada facebook dan penggunaan fitur wall pada facebook.

1. Penggunaan fitur groupfacebook dalam strategi LQs

Berdasarkan gambar 4.2, guru (admin) memberikan kisi-kisi materi yang harus dipelajari dan dan memberikan petunjuk diskusi kedalam group facebook. Siswa harus mempelajari materi dengan menggunakan buku panduan mata pelajaran TIK kemudian menandai materi yang kurang dipahami. Guru memberikan petunjuk bahwa materi yang kurang dipahami diberikan tanda dengan maksud dari materi yang kurang dipahami tersebut dapat disusun pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan untuk diskusi pada group chat sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk.

Selain menuliskan materi apa yang harus dipelajari dan petunjuk diskusi kedalam group facebok, admin juga men-share tutorial mengenai pembuatan logo BlackBerry dengan menggunakan corel draw (gambar 4.3.). Share materi tutorial ini mempunyai maksud agar siswa mendapatkan tambahan pengetahuan dengan materi

(8)

36

Gambar 4.3. Tutorial corel draw

2. Pemanfaatan fitur chat pada grup facebook dalam strategi LQs

Seperti yang sudah dipaparkan diatas, bahwa sebelum siswa melakukan diskusi, groupfacebook yang terdiri dari 25 anggota tersebut dibagi kedalam group – group kecil yang didalamnya terdapat 5 anggota dan 1 admin. Dari materi yang telah dipelajari oleh siswa, maka akan muncul materi materi yang belum atau kurang dipahami oleh anggota group kecil tersebut. Maka kemudian dari materi yang kurang dipahami tersebut dapat disusun pertanyaan pertanyaan sebagai bahan untuk diskusi. Berikut ini adalah contoh proses diskusi dalam groupchat.

(9)

37

Gambar 4.4 adalah cuplikan proses diskusi dari kelompok 1. Pada kelompok tersebut materi yang didiskusikan adalah tentang pengertian dari istilah-istilah yang terdapat pada corel draw, seperti pengertian paragraph text dan artistic text. Pada kelompok 1 banyak terpapar pertanyaan - pertanyaan biasa. Pada kelompok 1 dapat ditemui siswa anggota group chat membuat pertanyaan dengan menggunakan kata apa dan siapa. Pertanyaan pertanyaan di kelompok 1 mempunyai tujuan untuk menggali informasi. Pada kelompok 1 siswa anggota group chat cukup aktif, karena di dalamnya siswa saling tukar menukar informasi yang diketahui. Jadi proses Tanya jawab dan saling melengkapi informasi cukup berjalan dengan baik

Proses diskusi juga terlihat pada kelompok 2 (gambar 4.5). Kelompok tersebut terlihat berdiskusi tentang langkah-langkah menggabungkan dua objek dengan menggunakan tool pada corel draw. Di kelompok 2 dapat ditemui siswa menggunakan kalimat tanya biasa dengan tujuan untuk menggali informasi. Di kelompok ini juga ditemui siswa menggunakan kalimat yang termasuk kategori kalimat klarifikasi dan konfirmasi. Anggota kelompok 2 cukup aktif dalam saling melempar pertanyaan dan jawaban.

Gambar 4.6. kelompok 3 Gambar 4.7. kelompok 4

Kelompok 3(gambar 4.6) berdiskusi dengan topik bahasan menu dan ikon pada

(10)

38

Bahkan ditemui siswa yang menjawab pertanyaan anggota yang lain dengan jawaban yang asal asalan.

Proses diskusi untuk kelompok 4 (gambar 4.7) cukup berjalan dengan baik dengan adanya saling lempar pertanyaan. Kelompok 4 ini membahas materi tentang objek tool dan dan fungsinya. Siswa yang masih kurang paham tentang materi tersebut mau aktif bertanya kepada temannya. Di kelompok 4 ini dapat ditemui pertanyaan – ini adalah siswa anggota group chat 4. Walaupun aktif tetapi di kelompok ini siswa yang menjawab pertanyaan dari temannya kurang dapat menjelaskan secara sedikit lebih mendetail. Ditemui dalam percakapan kelompok ini yaitu siswa anggota kelompok 4 menjawab suatu pertanyaan dari temannya dengan pola yang sama seperti di buku atau dikenal dengan kata text book.

Gambar 4.8. kelompok 5

Bahasan pada kelompok 5 adalah tentang tool pada corel draw (gambar 4.8). Walaupun bahasan untuk kelompok 5 hampir sama dengan kelompok 2 dan proses diskusi cukup berjalan dengan baik, tetapi pada proses diskusi untuk kelompok 5 kurang terlihat aktif apabila dibandingkan dengan kelompok 2. Kebanyakan siswa hanya melemparkan pertanyaan untuk mendapatkan suatu jawaban. Pertanyaan pertanyaan yang bersifat retoris ataupun konfirmasi tidak begitu terlihat pada proses diskusi untuk kelompok 5.

(11)

39

berjalan dengan baik. Akan tetapi secara keseluruhan, saling lempar pertanyaan pada proses diskusi masih sebatas pertanyaan yang sifatnya untuk mendapatkan informasi dari orang lain. Kalimat retoris ataupun kalimat konfirmasi kurang begitu sering terlihat pada keseluruhan proses diskusi di group chat.

3. Pemanfaatan fitur wall media sosial facebook dalam strategi LQs

Proses diskusi tidak hanya dilakukan di grup chat, tetapi proses diskusi juga dilakukan pada group facebook juga dengan memanfaatkan fitur wall. Pemanfaatan fitur wall yang digunakan untuk proses diskusi dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9. Penerapan LQs pada fitur wall

Siswa melakukan diskusi di ruang lingkup yang lebih besar yaitu group facebook dengan menggunakan fitur wall. Siswa dapat mem-posting pertanyaan di

(12)

40

pertanyaaan. Dari proses diskusi pada kelompok besar pun dapat ditemui bahwa admin pun turut memberikan motivasi kepada siswa. Dalam diskusi diatas terdapat 3 komentar bersifat kurang penting, yang dimaksud kalimat kurang penting dalam konteks ini adalah kalimat yang bukan bersifat pertanyaan atau jawaban, tetapi hanya ucapan terima kasih yang kurang mendukung dalam menjawab pertanyaan dalam permasalahan diatas.

Dibawah ini adalah contoh hasil diskusi di group chat berupa sisa pertanyaan yang belum terjawab dan kemudian di-share dalam group.

Gambar 4.10. Sisa pertanyaan grup chat

Berdasarkan gambar 4.10, hasil diskusi dari kelompok kecil (group chat) kemudian di-share oleh ketua kelompok dalam group facebook. Pertanyaan tersebut dijadikan sebagai bahan diskusi pada kelompok yang lebih besar. Pada diskusi tersebut ada 6 komentar, 3 jawaban pertanyaan utama bersifat memberikan informasi terhadapsuatu permasalahan. Dari jawaban jawaban tersebut tenyata muncul satu pertanyaan baru yang muncul dari jawaban pertanyaan utama. Kemudian ada 1 kalimat jawaban dari permsalahan baru tersebut. Dan yang terakhir adalah satu jawaban yang berfungsi sebagai umpan ataupun dorongan kepada siswa agar berperan serta dalam proses diskusi.

(13)

41

Gambar 4.11. kesimpulan siswa dari pembelajaran

Pada gambar 4.11, terlihat bahwa guru (admin) meminta siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran dengan topik corel draw dari proses diskusi di

facebook dengan menggunakan fitur wall, group, dan chat. Guru (admin) pun meminta tanggapan dari siswa tentang penggunaan media facebook sebagai media dalam pembelajaran. Pada komentar wall tersebut ada 5 komentar, 2 bersifat tanggapan tentang materi pelajaran dan 3 bersifat tanggapan menggunakan facebook

sebagai media pembelajaran. Dalam proses ini siswa dapat menyimpulkan yang diperoleh dari pembelajaran. Selanjutnya pembelajaran dilanjutkan dalam pembahasan dikelas dengan mengulas materi yang telah dipelajari siswa.

4.3 Uji Validitas Soal Tes

Sebelum pre test dan post test diujikan terlebih dahulu dilakukan uji validitas. Skala penilaian soal uraian adalah 0-5 tergantung ketepatan siswa dalam menjawab soal tes.

(14)

42

Tabel 4.10 Tabel hasil uji validitas dengan SPSS 16

4.4 Uji Reliabilitas soal tes

Reliabilitas merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan apakah instrumen yang diberikan telah menyajikan pengukuran yang reliabel atau belum. Kriteria pengambilan keputusan reliabel atau tidak suatu instrumen dilakukan dengan cara berikut:

a. Instrumen dinyatakan reliabilitas apabila nilai Cronbach’s Alpha > rtabel. b. Instrumen dinyatakan tidak reliabilitas apabila nilai Cronbach’s Alpha < rtabel.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini juga dilakukan dua kali, yaitu uji reliabilitas pada soal pilihan ganda dan uji reliabilitas pada uraian. Dari uji reliabilitas yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.11 uji reliabilitas soal test dengan SPSS 16

Dari gambar tersebut nilai Cronbach’s Alpha pada uji reliabilitas soal piliahan ganda > rtabel (0,667 > 0,381) .Dengan demikian instrumen dapat dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha pada tabel tersebut lebih dari rtabel dan kategori reliabilitas tinggi.

Cronbach's Alpha N of Items

(15)

43

4.5 Uji Normalitas Hasil pretest dan post test

Dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui data pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk karena subjek kurang dari 50 dan dianggap lebih akurat. Jumlah subjek pada penelitian ini adalah 50 responden dengan rincian 25 siswa pada kelas kontrol dan 25 siswa pada kelas eksperimen.

Uji normalitas normalitas ini dilakukan pada data pretest dan posttest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Syarat data dikatakan normal dan tidak normal dengan tingkat signifikan 5% jika:

a. Nilai dari nilai signifikan > 0.05 , data dikatakan normal b. Nilai dari nilai signifikan < 0.05 , data dikatakan tidak normal

Tabel 4.5.1 skor kelas kontrol dan kelas eksperimen

No Skor pretest Skor postest

Kelas kontrol Kelas eksperimen Kelas kontrol Kelas eksperimen

(16)

44

21 14 56 14 56 19 76 21 84

22 15 60 7 28 19 76 19 76

23 15 60 16 64 18 72 18 72

24 12 48 19 76 21 84 22 88

25 16 64 9 36 21 84 20 80

4.5.1 Uji Normalitas Nilai pre test

Gambar 4.5.1 test uji normalitas pre test SPSS 16

Berdasarkan gambar diatas uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk menyatakan bahwa nilai signifikasni kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan hasil:

a. Kelas eksperimen nilai signifikansi 0.074 > 0.05, data normal b. Kelas kontrol nilai signifikansi 0.087 > 0.05, data normal

4.5.2 Uji Normalitas Nilai post test

Gambar 4.5.2 test uji normalitas post test SPSS 16

Berdasarkan gambar diatas uji normalitas dengan uji Shapiro-Wilk menyatakan bahwa nilai signifikasni kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan hasil:

c. Kelas eksperimen nilai signifikansi 0.084 > 0.05, data normal d. Kelas kontrol nilai signifikansi 0.178 > 0.05, data normal

4.6 Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis

(17)

45

pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,5 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

Tujuan uji homogenitas ini adalah untuk mengetahui keseimbangan varians

post test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Gambar 4.6 adalah hasil dari uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 16

Gambar 4.6 Hasil uji homogen dengan SPSS 16

Syarat data homogen, sebagai beriku:

Jika fhitung < ftabel (4,043) ,nilai signifikansi > 0,05 (5%) berarti data dikatakan homogen.

Berdasarkan gambar 4.6 dapat disimpulkan bahwa fhitung < ftabel dengan rincian 0,051 < 4,043 dan nilai signifikansi > 0,05 dengan rincian 0,823 > 0,05 maka data dikatakan bahwa nilai post test kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki keseimbangan varians atau homogen.

4.7 Uji Hipotesis

(18)

46

Gambar 4.7 Uji t dengan spss 16

Berdasarkan gambar 4.7 yang telah dilakukan hasil yang didapat adalah nilai thintung = 2,322 dan sig. = 0,25 maka H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan rincian pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7.1 Hasil uji t

t hitung > ttabel 2,322 > 2,01063 Sig. < α 0.025 < 0.05

Mean kelas Eksperimen 82,72

Mean kelas Kontrol 78,24

Mean Difference 4,480

Tabel 4.7.2 Nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol

Pretest postest Mean

Difference

Indek gain kategori

Kelas Kontrol 54,44 78,24 23,8 0,510 Sedang Kelas

Eksperimen 58,56 82,72 24,16 0,58 Sedang

Mean

(19)

47

Berdasarkan tabel 4.7.1 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggungakan strategi belajar learning start with a question dengan memanfaatkan media facebook strategi learning start with aquestion lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya menggunakan strategi learning start with a question dengan perbedaan mean 4,480. Berdasarkan pada tabel 4.7.2 ada peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan rincian untuk

mean difference kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan penggunaan media facebook model PAIKEM strategi

learning start with a question mempengaruhi hasil belajar siswa.

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian

Prosedur belajar yang benar berdasarkan hasil eksperimen seperti gambar berikut:

(20)

48

Berdasarkan gambar 4.8 guru memberikan motivasi kepada siswa, menyiapkan bahan ajar dan mendampingi siswa. Guru membuat grup pada facebook sekaligus menjadi admin, menyiapkan topik diskusi pada facebook. Admin memasukan anggota pada grup facebook. Siswa dituntut aktif, kreatif dan inovatif. Mendengarkan perintah guru. Siswa harus mempunyai akun facebook agar bisa masuk dalam

facebook. Siswa membuat kelompok kecil. Kemudian siswa diskusi menggunakan

chatting facebook atau menggunakan wall pada facebook. Setelah diskusi sesuai dengan topik, maka hasil diskusi sebagai bahan ajar dipertemuan berikutnya.

Prosedur ini dapat meningkatkan hasil belajar jika memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Komunikasi siswa dengan guru baik b. Guru mempunyai akun facebook

c. Guru menguasai dan mengetahui fitur-fitur facebook

d. Guru menguasahi materi pembelajaran

e. Materi pembelajaran bisa diterapkan pada facebook

f. Siswa mempunyai akun facebook

g. Siswa ikut serta dalam grup yang disediakan h. Siswa mengikuti petunjuk guru dengan tepat i. Komunikasi yang baik antar siswa

j. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran

Berdasarkan sub bab 4.5, sub bab 4.6 dan sub bab 4.7 data dinyatakan normal pada uji normalitas hasil dan hasil uji homogenitas data dinyatakan homogen atau bervarian sama serta. Setelah itu dilakukan uji t atau uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji T ada perbedaan rata - rata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian terbukti bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan media

Gambar

Tabel 4.1 Responden yang memiliki komputer
Tabel dibawah 4.4 ini adalaha prosentasi akses akun facebook dalam sehari.
Tabel 4.7 Update status
Tabel 4.8 Waktu online
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN.. Universitas

Utara Berbatas dengan : Taat B.S Selatan Bebatas dengan: Timbol Nauli Timur berbatas dengan : Taat B.S Barat berbatas dengan : Hendri Kepada Nama yang tersebut dibawah ini: Nama

[r]

[r]

Tahap berikutnya adalah analisa perencanaan yang meliputi proses perencanaan biaya pengapungan kapal dengan mengidentifikasi terlebih dahulu risiko yang ada pada

[PJ]. Variasi pasangan tutur bagian inti memiliki frekuensi paling besar pada rangkaian pasangan tutur PJ sebanyak 64.9% dengan fungsi tuturan untuk

Harga-harga untuk barang dan jasa di Jerman dan Jepang lebih tinggi dibandingkan dengan di Amerika Serikat, sehingga apa yang dapat dibeli seseorang di negara-negara tersebut

Dimana jika Anda benar didalam mendaftarkan diri bersama agen bola piala dunia 2018 Terpercaya Tersebut maka Anda akan memperoleh keseruan sata bertaruh dan sekaligus juga