• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem pembayaran internasional metode p

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sistem pembayaran internasional metode p"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PEMBAYARAN

INTERNASIONAL

(2)

definisi

definisi

Pembayaran internasional adalah pemayaran

atas transaksi yang dilakukan oleh

negara-negara yang terlibat dalam perdagangan

internasional berdasarkan kesepakatan yang

telah dirundingkan sebelumnya.

Pembayaran dalam perdagangan internasional

(3)
(4)
(5)

Advance payment

Advance payment

Suatu cara pembayaran internasional yang dilakukan

pembeli (importir) kepada penjual (eksportir)

sebelum barang-barang dikapalkan.

Pembayaran dilakukan secara tunai, baik secara

keseluruhan, full payment atau sebagian, parsial

payment.

(6)

Faktor-faktor Sistem Pembayaran advance payment:

a. Kepercayaan importir yang penuh terhadap eksportir

bahwa ia akan menerima barang-barang yang dipesan

b. Keyakinan importir bahwa negara eksportir tidak akan

melarang ekspor barang yang bersangkutan setelah

adanya pembayaran

c. Keyakinan importir bahwa Pemerintah di negara

importir mengizinkan adanya pembayaran dimuka,

kebanyakan negara tidak mengizinkannya

(7)

Pembayaran tersebut dilakukan dengan berbagai

cara, yakni:

a. Dengan Cek (barang-barang akan dikirim setelah

cek tersebut selesai di “

cleaning

”)

b. Dengan Banker’s Draft

c. Dengan Mail Payment Order

d. Dengan Cable Payment Order

e. Dengan International Money Order

Jadi dalam sistem pembelian ini importir

(8)

Dalam pembayaran ini yang menanggung risiko

adalah eksportir, sedangkan yang mendapat

fasilitas kredit atau penangguhan bayaran adalah

importir.

disebutkan

open account

karena belum

dilakukan pembayaran apa-apa oleh importir

kepada eksportir sebelum barang-barang

dikapalkan atau tiba dan diterima importir atau

sebelum waktu tertentu yang telah disepakati

Open Account (pembayaran kemudian)

(9)

“Open Account” terjadi apabila:

a. Ada kepercayaan penuh antara importir dan

eksportir

b. Barang-barang dan dokumen akan langsung

dikirim kepada pembeli

c. Eksportir kelebihan dana

(10)

Dalam transaksi ini terdapat risiko-risiko sebagai

berikut:

a) Eksportir tidak mendapat perlindungan/kepastian

apakah importir akan membayar

b) Karena tidak ada bukti, maka dalam hal importir

tidak membayar, eksportir sulit membuktikan di

pengadilan bahwa ia mempunyai tagihan kepada

importir

c) Penyelesaian-penyelesaian perselisihan akan

(11)
(12)

Sistem pembayaran ini lebih besar kekuatannya dari

“Open Account” sebab eksportir mempunyai hak

dalam pengawasan barang-barang sampai

draft/weselnya di aksep atau dibayar.

Pemilikan atas dokumen-dokumen yang diperlukan

oleh importir untuk mengeluarkan barang-barang

tersebut tidak dilepaskan sampai

persyaratan-persyaratan penagihan wesel tersebut telah

dipenuhi.

Collection draft

(wesel inkaso)

(13)

Dalam sistem pembayaran ini pihak importir berada di pihak yang

beruntung oleh karena:

1. Tidak perlu menyetor sejumlah uang untuk menjamin

pembukaaan L/C

2. Tidak perlu membayar biaya bank yang besar

3. Tidak perlu membayar sebelum menerima dokumen-dokumen

pemilikan barang

Di lain pihak eksportir tetap menanggung sejumlah risiko atau

masalah-masalah, yakni:

4. Risiko ekonomi dan politik negara importir

5. Importir mengulur-ulur waktu pembayaran

6. Importir tidak mengambil alih dokumen-dokumen tersebut

7. Importir membatalkan transaksi

(14)

Pengiriman barang-barang ekspor pada importir

di luar negeri dimana barang-barang tersebut

dikirim oleh eksportir sebagai titipan untuk

dijualkan oleh importir dengan harga yang

ditetapkan oleh eksportir.

Consignment

(konsinyasi)

(15)

Dalam sistem konsinyasi ini, eksportir tetap memegang hak milik atas barang,

sedangkan importir hanya merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual.

Dengan demikian eksportirlah yang menanggung risiko yang mungkin terjadi,

yakni antara lain:

1. Modal terlalu lama tertimbun pada barang yang diperdagangkan

2. Tidak ada kepastian eksportir akan menerima pembayaran

3. Eksportir dapat menjadi korban kenakalan importir yang melaporkan barang

telah terjual pada saat harga belum naik, padahal pada saat tersebut barang

tersebut belum dijual, sehingga hasil ekspor yang diterima eksportir tidak

sesuai dengan yang seharusnya diterima

4. Bila importir tidak membayar, tidak ada bukti yang diperoleh eksportir untuk

(16)
(17)

Letter of credit

Letter of credit

1. L/C diatur dalam uniform costums and practice for

documentary credit (UCP) international chamber of

commerce (ICC) publication no.600 yang berlaku

tanggal 1 juli 2007

2. Dasar hukum L/C di indonesia adalah peraturan

pemerintah no.1 tahun 1982. UCP mengeluarkan

ketentuan L/C dengan tujuan untuk menghindari

perselisihan mengenai proses dan hukum yang akan

digunakan serta agar transaksi-transaksi demikian

terlaksana tanpa merugikan masing-masing pihak.

1. L/C diatur dalam uniform costums and practice for

documentary credit (UCP) international chamber of

commerce (ICC) publication no.600 yang berlaku

tanggal 1 juli 2007

2. Dasar hukum L/C di indonesia adalah peraturan

pemerintah no.1 tahun 1982. UCP mengeluarkan

ketentuan L/C dengan tujuan untuk menghindari

perselisihan mengenai proses dan hukum yang akan

digunakan serta agar transaksi-transaksi demikian

terlaksana tanpa merugikan masing-masing pihak.

Pengaturan L/C:

(18)

definisi

definisi

L/C (

Letter of Credit)

adalah sebuah instrumen yang

dikeluarkan oleh bank atas nama salah satu

nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau

sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut

menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau

atas salah satu bank korespondennya, berdasarkan

kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen itu.

Eksportir terjamin akan pembayarannya bila ia

(19)

Fungsi Letter of Credit

Fungsi Letter of Credit

merupakan suatu perjanjian bank-bank dalam

menyelesaikan transaksi komersial internasional.

Memberikan pengamanan bagi pihak-pihak yang

terlibat dalam transaksi yang diadakan.

Memastikan adanya pembayaran asalkan

persyaratan-persyaratan L/C telah dipenuhi.

Merupakan instrumen yang didasarkan hanya atas

dokumen-dokumen dan bukan atas barang-barang

dagangan atau jasa-jasa.

Membantu issuing bank memberikan fasilitas

(20)

1. Dasar terbitnya sebuah L/C adalah kontrak jual-beli (sales

contract).

2. Sales contract tersebut biasanya mencantumkan pula bagaimana

barang tersebut akan dikirim; apakah melalui darat, laut atau

udara; dan pihak mana yang akan menutup asuransi.

3. L/C adalah dokumen kontrak, namun kedudukan L/C sebagai suatu

kontrak dan kontrak jual beli sifatnya terpisah atau independen.

4. Sifat independen L/C tampak pada aplikasi dan realisasi

pembayaran L/C. dalam aplikasi L/C, bank penerbit tidak meminta

atau mensyaratkan diperlihatkan kontrak penjualan dari

pemohon. Dalam realisasi pembayaran L/C, bank hanya

memeriksa apakah dokumen-dokumen yang dipersyaratkan telah

terpenuhi.(prinsip otonomi L/C).

Hubungan L/C dengan sales contract

(21)
(22)

1. Menyebutkan nama dan alamat penerima dan pemohon dengan

jelas.

2. Menyebutkan masa berlakunya L/C.

3. Mencantumkan nama bank penerus (advising bank) yang dituju.

4. Mencantumkan dengan tegas jenis L/C.

5. Uraian barang harus jelas dan tegas

6. Ketentuan-ketentuan atau syarat-syarat dalam L/C harus jelas,

tidak berbelit-belit dan tidak mensyaratkan hal-hal yang tidak

mungkin dipenuhi oleh penerima (beneficiary).

7. Menyatakan bahwa L/C tunduk pada UCPDC dengan

mencantumkan klausul “this credit is subject to uniform costums

and practice for documentary credit 2007 revision, ICC publication

No. 600”.

Syarat-syarat L/C

(23)

Pihak-Pihak yang

terlibat dalam L/C

Pihak-Pihak yang

terlibat dalam L/C

Pembeli [buyer,importer,applicant ]

pihak yang meminta kepada bank untuk membuka L/C bagi kepentingan penerima L/C.

Penjual [seller,exporter,beneficiary]

pihak yang diberi hak untuk menarik sejumlah uang yang tertera dalam L/C dengan memenuhi persyaratan yang diminta.

Opening/issuing bank

Bank yang membuka L/C untuk kepentingan beneficiary.

Adivising bank

Bank yang menerima dan meneruskan L/C kepada beneficiary.

Negotiating bank

Bank yang mengambilalih dokumen yang dipersyaratkan dalam L/C dan kemudian menagih kepada bank pembuka L/C dengan mengirimkan dokumen yang telah diambil alih.

Confirming bank

bank yang ikut menjamin terhadap suatu L/C atas permintaan atau otoritasi dari issuing bank.

Pihak langsung

(24)

Perusahaan pelayaran/perkapalan.

Bea dan cukai/pabean.

Perusahaan asuransi.

Badan-badan pemeriksa atau SGS/Perwakilan

Sucofindo (khusus Indonesia).

Badan-badan penelitian lainnya.

Pihak tidak langsung

(25)

1. Pembuka L/C

berkewajiban membayar dokumen atas barang yang dibelinya sebagaimana tertera dalam L/C sepanjang semua persyaratan L/C terpenuhi

2. BERKEWAJIBAN MEMBUKA DAN MENERUSKAN L/C KEPADA BENEFICIARY MELALUI ADVISING BANK SESUAI DENGAN PERSYARATAN YANG DIMINTA. BANK PEMBUKA L/C BERKEWAJIBAN MEMBAYAR DOKUMEN KEPADA BANK

PENGIRIM/NEGOTIATING BANK, SEPANJANG SEMUAN PERSYARATAN L/C TERPENUHI. BANK PEMBUKA L/C BERHAK MEMENRIMA PEMBAYARAN KEMBALI PELUNASAN DARI PEMBUKA L/C BERIKUT BUNGA DAN BIAYA-BIAYA YANG TIMBUL.

3. —ADVISING BANK : BERKEWAJIBAN MENERUSKAN L/C YANG DITERIMA KEPADA BENEFICIARY TANPA TERLAMBAT. ADVISING BANK BERHAK MENDAPAT ADVISING COMMISSION.

4. BENEFICIARY

• BERKEWAJIBAN MENGAPALKAN BARANG DAN MENYERAHKLAN DOKUMEN PENGAPALAN SESUAI DENGAN PERMINTAAN/PERSYARATAN DALAM WAKTU YANG DITENTUKAN DALAM L/C.

5. NEGOTIATING BANK

BERKEWAJIBAN MEMERIKSA DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH EKSPORTIR, MENGAMBIL ALIH/MENEGOSIR DOKUMEN YANG DIPRESENTIR, MEMBAYAR KEPADA BENEFICIARY SEPANJANG PERSYARATAN L/C DIPENUHI DAN MENGIRIMKANNYA KEPADA BANK PEMBUKA L/C.

BERHAK MENERIMA KEMBALI PEMBAYARAN DARI PEMBUKA L/C ATAS UANG YANG TELAH TERLEBIH DAHULU DIBAYARKAN KEPADA EKSPORTIR.

—6. CONFIRMING BANK

BERKEWAJIBAN MEMBAYAR KEPADA PRESENTING BANK ATAS DOKUMEN YANG DITERIMANYA SEPANJANG DOKUMEN DIMAKSUD TELAH SESUAI DENGAN PERSYARATAN L/C.

Kewajiban dan hak masing-masing pihak

terkait L/C

(26)

—1. Nasabah dan Bank

NASABAH/PEMOHON Dengan BANK menandatangani kesepakatan tentang

permintaan penerbitan L/C. BANK BIASANYA MENSYARATKAN ADANYA JAMIANAN DARI NASABAHNYA, MISALNYA DOKUMEN PENGAPALAN (BILL OF LADING ATAU

KONOSEMEN). JIKA DIPERLUKAN, BANK DAPAT MENAHAN DOKUMEN-DOKUMEN TSB SAMPAI KLIEN TELAH MEMBAYAR.

2. —BANK PENERBIT DAN PENERIMA

BANK PENERBIT MENANDATANGANI L/C UNTUK KEPENTINGAN PENJUAL. L/C DI DALAMNYA MENGANDUNG PERSYARATAN DARI BANK UNTUK MEMBAYAR ATAU MENERIMA ATAU MENEGOSIASIKAN SUATU BILL OF EXCHANGE SEGERA SETELAH DOKUMEN YANG DIPERSYARATKAN DALAM KONTRAK DASAR DIPERLIHATKAN. L/C MENETAPKAN TANGGAL JATUH TEMPO DAN TEMPAT UNTUK MENGAJUKAN

DOKUMEN UNTUK PEMBAYARAN. 3. —BANK PENERBIT DAN PENERIMA

BANK PENERBIT MENANDATANGANI L/C UNTUK KEPENTINGAN PENJUAL. L/C DI DALAMNYA MENGANDUNG PERSYARATAN DARI BANK UNTUK MEMBAYAR ATAU MENERIMA ATAU MENEGOSIASIKAN SUATU BILL OF EXCHANGE SEGERA SETELAH DOKUMEN YANG DIPERSYARATKAN DALAM KONTRAK DASAR DIPERLIHATKAN. L/C MENETAPKAN TANGGAL JATUH TEMPO DAN TEMPAT UNTUK MENGAJUKAN

DOKUMEN UNTUK PEMBAYARAN.

Hubungan para pihak

(27)

4. —BANK PENERBIT DAN BANK PENERUS

HUBUNGANNYA SEPERTI PRINSIPAL DAN AGEN. BANK PENERUS BERTINDAK ATAS

NAMA DAN UNTUK BANK PENERBIT.JIKA BANK PENERUS TELAH MEMBAYAR

SEJUMLAH UANG KEPADA PENERIMA SESUAI DENGAN MANDATNYA, ATAU TELAH MENERIMA SUATU BILL OF EXCHANGE (WESEL) YANG DITARIK OLEH PENERIMA, MAKA IA BERHAK ATAS PEMBAYARAN DARI BANK PENERBIT.

5. PENERIMA DAN BANK PENERUS

TERHADAP PENERIMA, BANK PENERUS SEOLAH-OLAH BERTINDAK SEBAGAI AGEN

DARI BANK PENERBIT. PENERIMA TIDAK BERHAK UNTUK MEMNGGUGAT PENERBIT.

6. —BANK PENERBIT DAN BANK PENGKONFIRMASI

JIKA BANK LAIN MENJADI CONFIRMING BANK, YAKNI BANK YANG TURUT

(28)

Kebaikan dan Kelemahan Penggunaan L/C

Bank

Kebaikan dan Kelemahan Penggunaan L/C

Bank

1. Penjual/eksportir dapat lebih menggantungkan kepercayaan

pada L/C yang dikeluarkan bank daripada L/C yang

dikeluarkan oleh padagang.

2. Penjual/eksportir menerima pembayaran segera dari bank

pembayar bilamana semua dokumen yang sesuai dengan

syarat L/C diserahkan pada bank pembayar walaupun

pembeli/importir belum menerima dokumen-dokumen

tersebut.

3. Penjual/eksportir dapat menggunakan L/C untuk pembiayaan

selanjutnya seperti

back to back

L/C dan sebagainya.

4. Pembeli/importir biasanya tidak diharuskan menyediakan

dana atau kadang-kadang persentase tertentu saja sampai

barang impor untuk ditebus.

kebaikan

(29)

5. Pembeli/importir dapat menggunakan hak pemilikan

atas dokumen-dokumen berdasarkan L/C untuk

memperoleh pembiayaan selanjutnya, yakni

pinjaman-pinjaman pembiayaan kembali (re-financing) dan

sebagainya.

6. Pembeli/importir merasa terjamin bahwa banknya akan

menolak pembayaran kepada penjual/eksportir kecuali

penjual/eksportri telah memenuhi

persyaratan-persyaratan L/C yang telah diminta oleh

(30)

1. Biaya-biaya bank yang dikenakan dalam

penggunaan L/C.

2. Waktu yang digunakan dalam memproses

surat-surat yang diperlukan melalui saluran bank-bank.

3. Bank-bank hanya berkepentingan dalam dokumen

saja dan tidak dalam barang-barang.

4. Pembeli/importir tidak mendapat jaminan bahwa

barang-barang yang dipesan dengan harga

tertentu adalah yang sebenarnya yang dikapalkan.

kelemahan

(31)

JENIS-JENIS L/C

JENIS-JENIS L/C

UMUM

UMUM

KHUSUS

(32)

Jenis-Jenis L/C yang Umum

Jenis-Jenis L/C yang Umum

1. Revocable L/C

L/C ini dapat ditarik kembali (revocable) dan tidak mengikat

pihak mana pun. Oleh karena itu L/C ini mengandung risiko

sebab sewaktu-waktu pada saat barang didalam perjalanan

atau sebelum dokumen diajukan atau walaupun dokumen

telah diajukan tetapi belum diadakan pembayaran, dapat

diubah atau dibatalkan sepihak tanpa pengetahuan pihak lain.

Jadi pada dasarnya bilamana L/C dibatalkan, maka

(33)

2. Irrevocable L/C

Dalam L/C ini bank pembuka L/C menyatakan janji yang

tidak dapat ditarik kembali untuk membayar atau

mengaksep wesel yang diajukan dengan

dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat L/C. L/C ini

dapat diubah atau dibatalkan hanya dengan persetujuan

pihak-pihak yang berkepentingan

Bagi importir L/C ini dirasakan kurang luwes apabila

sewaktu-waktu yang bersangkutan menginginkan

perubahan/pembatalan. Bagi eksportir ada jaminan akan

diterimanya pembayaran namun tetap akan tergantung

kepada perjanjian dengan bank eksportir yang

(34)

Irrevocable Confirmed L/C

Dalam jenis L/C ini pihak-pihak yang terlibat adalah

applicant (importir), issuing bank, beneficiary

(eksportir), advising bank atau confirming bank

L/C ini selain diadviskan/diteruskan jeoada

eksportir juga di konfirmasi dan advising bank

dapat bertindak sekaligus jadi confirming bank. Bila

tidak, bank lain bisa dilibatkan sebagai confirming

bank, yakni bank yang mengikatkan diri untuk turut

menjamin dibayarnya L/C tersebut sesuai

(35)

Irrevocable Unconfirmed L/C

L/C ini sama dengan Irrevocable L/C biasa kecuali bahwa L/C ini diadviskan melalui

sebuah bank lain yang tidak menyatakan tambahan penanggunangan kewajiban apa pun atas L/C tersebut.

Bank besar L/C nya diadviskan oleh bank-bank asing tanpa dikonfirmasi (unconfirmed).

< Berati bank tersebut telah cukup dikenal baik kredibilitasnya.>

Bank kecil L/C nya perlu di minta dan dikonfirmasi oleh bank lain yang sudah dikenal baik.

<Berati bank tersebut belum dikenal kredibilitasnya.>

Pembayaran wesel L/C ini adalah “at sight”, yaitu pembayaran akan dilakukan oleh

(36)

Revolving L/C

Revolving L/C adalah suatu L/C yang berdasarkan syarat-syaratnya jumlahnya

diperbaharui atau dinyatakan berlaku kembali secara otomatis tanpa memerlukan perubahan khusus pada L/C tersebut. L/C ini dapat “Revocable” atau “Irrevocable” dan dapat berlaku kembali dalam kaitan “jangka waktu” atau “nilai L/C.

Dikaitkan dengan jumlah atau nilai L/C, maka penggunaan revolving ini dapat bersifat “kumulatif” atau “non-kumulatif”.

Kumulatif : jumlah yang tidak dipergunakan di dalam periode yang berlaku dapt dimasukan ke dalam pengambilan periode berikutnya.

Non-Kumulatif : setiap jumlah L/C yang tidak dipergunakan di dalam setiap periode tidak boleh dihimpun pada periode berikutnya, sehingga sisa yang ada menjadi batal.

Jenis-Jenis L/C yang khusus

(37)

Red Clause L/C

•Red Clause adalah dimana seorang pembeli ingin memberikan sejumlah pembayaran dimuka atas suatu L/C kepada beneficiary (eksportir) sebelum diajukannya dokumen-dokumen. Disebut Red Clause karena ditulis dengan tinta merah untuk mearik perhatian atas keunikan sifat L/C ini.

•L/C ini digunakan sebagai suatu cara untuk menyediakan dana bagi penjual (eksportir) sebelum pengapalan dilakukan. Oleh karena itu, L/C ini berguna bagi perantara-perantara dan pedagang di daerah perdagangan yang memerlukan suatu bentuk fasilitas pre-financing (pembiyaan sebelum mengekspor).

•Disebut transferable karena dapat dipindahakan atau dialihkan dari beneficiary asal/pertama kepada satu atau beberapa beneficiary yang lain. L/C hanya dapat diterbirkan oleh bank sebagai “transferable L/C” bilamana ada instruksi khusus dari applicant L/C (importir) tersebut.

•L/C ini hanya dapat ditransfer sekali yang berati bahwa beneficiary kedua tidak boleh memindahkannya lagi ke beneficiary ketiga kecuali ada pernyataan lain yang jelas tercantum di dalam L/C tersebut.

•Penggunaan L/C ini oleh importir dilakukan pembeli/imporitr yang berpergian ke luar negeri untuk melihat-lihat barang dan mengadakan pembelian-pembelian. Pembeli tersebut akan membawa L/C yang transferable dalam perjalanan tersebut dan bila ada pembelian-pembelian makan sebagian dari L/C tersebut akan dipindahkan kepada penjual.

(38)

Back to Back L/C

Pada hakikatnya back to back L/C ini merupakan dua L/C yang indentik, kecuali

harganya dan tanggalpengapalan serta tanggal berlakunya L/C.

Jenis L/C ini umumnya digunakan dalam kondisi:

1. Eksportir bukanlah supplier barang-barang ekspor.

2. Eksportir tidak mempunyai dana untuk membayar supplier.

3. Eksportir tidak ingin supplier mengetahui nama importir asli dan harga-harga

barang yang sesungguhnya.

L/C ini biasanya jatuh tempo di negara bank pembuka L/C. Bank di negara beneficiary

(eksportir) dapat melakukan pembayaran lebih dahulu kepada beneficiary (eksporitir) atau dapat juga menunggu sampai memperoleh reimbursment dari bank pembuka L/C dan baru melakukan pembayaran kepada beneficiary (eksporitr).

Karena L/C ini jatuh tempo di negara bank pembuka L/C, maka bank bersedia

memberikan fasilitas pembayaran terlebih dahulu kepada beneficiary (eksportir) tersebut dan biasanya karena ada hubungan rekening/pinjaman dengan beneficiary (eksportir).

(39)

Negotiable L/C

Suatu L/C disebut Negotiable bilamana beneficiary L/C tersebut dapat mengajukan wesel dan dokumen-dokumen L/C-nya ke bank mana saja yang ia pilih.

L/C ini biasanya jatuh tempo di negara beneficiary. Bank asing yang menegosier dokumen akan melakukan pembayaran lebih dahulu kepada beneficiary (eksportir) atau dapat juga menunggu dahulu

pembayaran dari bank pembuka dan baru kemudian melakukan pembayaran kepada beneficiary.

Restricted L/C

(40)

Jangka waktu dan valuta L/C

Jangka waktu L/C

Pada umumnya jangka waktu sebuah L/C dikaitkan dengan jangka waktu pembayaran wesel L/C yang bersangkutan yang lazim dinamakan “tenor” , yang dibedakan dalam :

1. Sight L/C : mengandung syarat pembayaran berjangka “at sight” (segera pada saat diunjuk atau diserahkan)

2. Time L/C / Term L/C / Usance L/C: mengandung syarat pembayaran berjangka yang lebih sering dikenal dengan penggunaan istilah “usance”.

Dalam hal usance L/C ada 2 alternatif syarat pembayaran yang dapat dikaitkan, yakni: a) Negosiasi wesel “at sight”

b) Negoisasi wesel “at usance”

Dalam pengertian L/C usance, apabila tidak diberikan penjelasan-penjelasan atau persyaratan khusus, lazimnya selalu dimaksud L/C berjangka dengan kaitan pembayaran wesel berjangka atau usance tersebut, yang artinya bahwa terhadap penyerahan wesel L/C tersebut tidak dilakukan pembayaran segera

melainkan dilakukan akseptasi (acceptance) yakni menyetujui untuk melakukan pembayaran atas wesel tersebut pada waktu tertentu kemudian, sesuai syarat-syarat L/C.

Jangka waktu atau tenor wesel tersebut lazimnya adalah 30,60,90 sampai 180 hari setelah penunjukan wesel atau tanggal B/L.

Valuta L/C

Valuta L/C adalah jenis mata uang yang dinyatakan dalam L/C. Walaupun valuta US $ merupakan valuta yang paling umum digunakan dalam transaksi ekspor-impor, namun L/C dapat diterbitkan dalam valuta negara lain sesuai dengan asal barang impor.

(41)

Mekanisme proses letter

of credit

(42)

1

. Terjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual, yang biasanya

dituangkan dalam Sales Contract atau media kesepakatan lainnya.

2. Pembeli mengajukan permohonan pembukaan

Letter of Credit

kepada

Bank yang akan menerbitkan (Issuing bank) atas permintaan Penjual.

Sebutan untuk Pembeli dalam terminology LC menjadi Applicant dan

Penjual menjadi Beneficiary (hal ini penting untuk dibedakan, karena

dalam kasus-kasus pengembangannya nanti applicant bisa jadi tidak sama

dengan Pembeli dan Beneficiary bisa jadi tidak sama dengan Penjual).

3. Issuing Bank,sebagai bank penjamin, memberikan jaminan tersebut

kepada Beneficiary, sehingga pada proses ini peran issuing bank berubah

menjadi Advising Bank (dalam prakteknya nanti, mengingat jauhnya jarak

antara Issuing Bank dengan Beneficiary yang biasanya di Negara yang

berbeda, maka issuing bank bisa meminta pihak/bank lain sebagai advising

bank) tetapi secara konsep, issuing bank dapat secara langsung

(43)

4. Beneficiary/Penjual yang telah menerima Lc tersebut melakukan

pengiriman barang dan membuat dokumen-dokumen yang dipersyaratkan

oleh LC.

5. Beneficiary menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada Issuing

Bank (pada prakteknya melalui Negotiating Bank/Remitting Bank di Negara

eksportir) untuk mendapatkan pembayaran dan Issuing Bank pun

melakukan pembayaran kepada Beneficiary berdasarkan penyerahan

dokumen yang sesuai dengan persyaratan dan kesepakatan semua pihak.

6. Issuing Bank menagihkan pembayaran tersebut kepada Applicant dengan

menyerahan dokumen dan Applicant melakukan pembayaran kepada

(44)

UNIFORM CUSTOMS AND

PRACTICE FOR DOCUMENTARY

CREDITS

(UCPDC 600)

UNIFORM CUSTOMS AND

PRACTICE FOR DOCUMENTARY

CREDITS

(45)

PENERAPAN UCP

Uniform Costums and Practise for Documentarycredits,

revisi 2007, Publikasi ICC No.600 (“UCP”) adalah

seperangkat ketentuan yang berlaku terhadap setiap

documentary credit (“Credit”)(termasuk, hingga

Referensi

Dokumen terkait

Setelah semua rangkaian penelitian selesai dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa dalam proses analisis kebutuhan sistem informasi simpan pinjam, peneliti melakukan

Pelaku usaha yang tidak peduli dan tidak mentaati ketentuan hukum yang berlaku terutama terkait dengan perlindungan konsumen hal ini tentu menjadi penghambat Badan pengawas

Efek yang nyata dari asap cair ini juga telah diujikan pada 15 ekor kambing di daerah pucak sari dengan hasil yang baik sehingga bahan asap cair ini dapat digunakan

 Hizb-hizb yang menjadi Dzikr Syaikh Abil Hasan

Atas permohonan pencabutan gugatan dari Penggugat tersebut, oleh karena sudah melewati tahap penyampaian jawaban dari n ketentuan dalam Pasal 76 ayat (2)

membuat perjanjian yang bertujuan untuk menguasai produksi sejumlah produk yang termasuk da1am rangkaian produksi, yang mana setiap rangkaian produksi merupakan hasil

[r]

Rasio Solvabilitas atau leverage ratio , merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.. Rasio Profitabilitas,