• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN KPJM DAN REVIU ANGKA DASAR 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENYUSUNAN KPJM DAN REVIU ANGKA DASAR 2019"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

JAKARTA, JANUARI 2018

PENYUSUNAN PRAKIRAAN MAJU & REVIU

ANGKA DASAR

(2)

PENDAHULUAN

 Dalam rangka penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah, konsep

penyusunan prakiraan maju dan reviu angka dasar, termasuk dukungan sistem aplikasinya terus disempurnakan.

 Penyusunan prakiraan maju dilakukan oleh Kementerian/Lembaga.

Sedangkan reviu angka dasar dilakukan oleh Direktorat teknis mitra kerja K/L di Direktorat Jenderal Anggaran.

 Sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberi panduan bagi DJA untuk:  membantu KL melakukan perbaikan angka dasar, dan

 melakukan reviu angka dasar 2019 dalam rangka penyusunan Pagu

(3)

LANGKAH UTAMA PENERAPAN KPJM

3

Penyusunan KPJM (prakiraan maju 1,2,3 ) pada saat penyusunan RKA-KL Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran;

Pengguliran Anggaran Tahun Rencana dan prakiraan maju pada awal tahun dan penyusunan prakiraan maju tahun ketiga (PM3);

Penyesuaian angka dasar dan prakiraan maju dengan kinerja realisasi per kegiatan;

Penyesuaian angka dasar dan prakiraan maju dengan parameter ekonomi dan non-ekonomi;

Perbaikan Angka Dasar;

Reviu angka dasar *)

1

 Langkah 1 dilakukan oleh K/L pada bulan Juli atau November tahun t-2;

 Langkah 2 sd langkah 5 dilakukan oleh K/L pada bulan Februari tahun t-1

(4)

4

 Pasal 3 ayat (5) PMK No. 94 Tahun 2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan Pengesahan DIPA menyebutkan bahwa Prakiraan maju yang telah dimutakhirkan oleh K/L menjadi bahan bagi Kementerian Keuangan untuk melakukan reviu angka dasar dalam rangka menyusun pagu tahun anggaran yang direncanakan.

 Untuk melakukan reviu angka dasar, diperlukan data detil. Di lain pihak, prakiraan maju yang telah disusun pada bulan November 2017 hanya sampai dengan level komponen.

 Untuk mendapatkan informasi yang lebih detil, aplikasi KPJM telah disesuaikan untuk mengakomodir keinginan tersebut.

 Untuk keperluan reviu angka dasar dalam rangka penyusunan Pagu Indikatif 2019, K/L diminta menyusun ulang prakiraan maju pada level detil dengan bantuan aplikasi KPJM yang baru.

PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021

(5)

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ULANG PRAKIRAAN MAJU 2019, 2020, DAN 2021 UNTUK PENYUSUNAN ANGKA DASAR

Instalasi aplikasi KPJM:

Uninstall aplikasi KPJM lama

Install aplikasi KPJM baru

Penyusunan Prakiraan Maju TA 2019, 2020, 2021

1.

Log In & Setting

Pengguna

2.

Unggah Data RKA-KL TA 2018

3.

Validasi Data RKA-KL 2018 dan Penyusunan

Prakiraan Maju

4.

Pemutakhiran Parameter

(6)

PENYUSUNAN ANGKA DASAR

6

Setelah penyusunan ulang prakiraan maju, dilakukan penyusunan Angka Dasar TA 2019 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengguliran Prakiraan Maju Tahun 1 Menjadi Angka Dasar Dan Penyusunan Prakiraan Maju Tahun Ketiga;

2. Penyesuaian Angka Dasar Dan Prakiraan Maju Dengan Kinerja Realisasi Per Kegiatan;

3. Penyesuaian Angka Dasar Dan Prakiraan Maju Dengan Parameter Ekonomi Dan Non-ekonomi;

4. Perbaikan Angka Dasar;

(7)

SIMULASI PENYUSUNAN KPJM

(8)

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ANGKA DASAR

8

1. PENGGULIRAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 1 MENJADI ANGKA DASAR DAN PENYUSUNAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN KETIGA;

2. PENYESUAIAN ANGKA DASAR DAN PRAKIRAAN MAJU DENGAN KINERJA REALISASI PER KEGIATAN;

3. PENYESUAIAN ANGKA DASAR DAN PRAKIRAAN MAJU DENGAN PARAMETER EKONOMI DAN NON-EKONOMI;

4. PENYESUAIAN LANJUT/TIDAK BERLANJUT; 5. PERBAIKAN ANGKA DASAR;

(9)

setiap awal TA, prakiraan maju yang sudah disusun pada tahun sebelumnya

(PM1) digulirkan atau dipindahkan posisinya menjadi anggaran Tahun Rencana, PM2 menjadi PM1, PM3 menjadi PM2, dan membuat PM3 yang baru.

PENYUSUNAN ANGKA DASAR:

LANGKAH 1

Pengguliran Anggaran Tahun Rencana dan prakiraan maju pada awal tahun dan penyusunan prakiraan maju tahun ketiga (PM3).

(10)

10

PENYUSUNAN ANGKA DASAR:

LANGKAH 2

(11)

11

PENYUSUNAN ANGKA DASAR:

LANGKAH 3

Penyesuaian Anggaran Tahun Rencana dan prakiraan

maju dengan parameter ekonomi dan non-ekonomi.

(12)

SIMULASI PENYUSUNAN ANGKA DASAR:

LANGKAH 1 s.d. 3

(13)

13

Setelah langkah 1 sd langkah 3 selesai dilakukan:

 Cetak Laporan Penyesuaian Angka Dasar dan

Kertas Kerja Perbaikan serta Usulan Kebijakan

Baru, atau share softcopy (backup) hasil

perhitungan KPJM untuk menjadi bahan pembahasan bersama (tatap muka) dengan Satker-Satker terkait, untuk membahas langkah 4 s.d. 6:

 Lanjut/Tidak berlanjut

 Perbaikan angka dasar dan prakiraan maju

 Penyesuaian dengan kebijakan baru.

 Input perbaikan angka dasar hasil pembahasan

ke dalam aplikasi KPJM

(14)

14

1

2

3

LANGKAH 4 PENYUSUNAN ANGKA DASAR:

Lanjut/Tidak Berlanjut

Tahap Lanjut/Tidak Berlanjut dilakukan untuk menghilangkan ‘lemak-lemak’ dalam angka dasar, meliputi:

 Output Cadangan □ belanja transito □ gaji ke-14

(15)

Perbaikan angka dasar dilakukan dalam hal:

 Perubahan volume output teknis (pada komponen utama);

 Perubahan alokasi output generik (pada komponen pendukung);  Perubahan alokasi output teknis pada komponen utama (bukan

perubahan volume output).

LANGKAH 5 PENYUSUNAN ANGKA DASAR:

PERBAIKAN ANGKA DASAR

(16)

Misalkan, berdasarkan pencapaian kinerja tahun sebelumnya, KL bermaksud mempercepat pencapaian kinerja output dengan mempercepat progress

output 111, yaitu output 111 akan diberhentikan pada tahun PM3 dan semua

output PM3 akan dilaksanakan pada tahun PM2.

Angka Dasar dan Prakiraan Maju akan disesuaikan oleh unit perencanaan K/L dengan memutakhirkan volume output dan alokasi komponen pendukung dalam Aplikasi KPJM sebagai berikut:

 memutakhirkan volume output dari 8 (delapan) menjadi 14 (empat belas) pada PM2, dan dari 6 (enam) menjadi 0 (nol) pada PM3;

 memutakhirkan alokasi komponen pendukung dari Rp60 juta menjadi

Rp120 juta pada PM2, dan dari Rp60 juta menjadi Rp120 juta pada PM3.

Perubahan Output.... (1/3)

(17)

AD

Output 111 410 800 560 450

- komponen utama 1 260 500 300 230

- komponen utama 2 120 250 200 160

- komponen pendukung 1 30 50 60 60

AD

Perubahan Output.... (2/3)

(18)

18

Perubahan Output.... (3/3)

(19)

SIMULASI PERBAIKAN ANGKA DASAR:

PERUBAHAN VOLUME OUTPUT TEKNIS

(20)

Kekurangan belanja pegawai

Output 1 380 450 530 610

- komponen pendukung 1 260 300 350 410 - Komponen pendukung 2 120 150 180 200

Berdasarkan realisasi anggaran tahun sebelumnya, GAJI UNTUK PEGAWAI BARU sebesar 50 belum direalisasikan dan menjadi tunggakan tahun berjalan.

AD

Output 1 431,55 503,15 584,8 666,49

- komponen pendukung 1 260 + (50*1,031)

= 311,55

- Komponen pendukung 2 120 150 180 200

GAJI UNTUK PEGAWAI BARU sebesar 50 tersebut ditambahkan dalam AD dan PM1, PM2, dan PM3, dengan terlebih dahulu disesuaikan dengan acress:

(21)

Kekurangan belanja pegawai Kemenlu

21

ILUSTRASI PERBAIKAN ANGKA DASAR (1)

21

Berdasarkan data terkini, terdapat perubahan nilai tukar dolar (USD) terhadap rupiah (IDR) sebagai berikut:

AD PM1 PM2 PM3

Layanan Perkantoran

270 300 357,95 431,65

- Pembayaran Gaji dan Tunjangan 500*14000)/(13000* 13500*13200*13600)

= 431,65

TR PM 1 PM 2 PM 3

Nilai Kurs (Lama) 13000 13500 13200 13600

Nilai Kurs (Baru) 13500 13000 13500 14000

Dikarenakan perubahan nilai kurs tersebut, diperlukan penyesuaian terhadap alokasi gaji pada Kemenlu menjadi sebagai berikut:

AD PM1 PM2 PM3

Layanan Perkantoran 260 300 350 410

- Pembayaran Gaji dan Tunjangan 260 300 350 410

(22)

SIMULASI PERBAIKAN ANGKA DASAR:

PERBAIKAN ALOKASI OUTPUT GENERIK

(23)

ILUSTRASI PENYESUAIAN ATAS KEBIJAKAN BARU –

OUTPUT BARU MULAI PADA PM2 ... (1/2)

23

 K/L mengusulkan output baru (=Output X) dengan volume output =4

mulai tahun PM2 dengan anggaran Rp 5 miliar.

 K/L mengidentifikasikan bahwa output X ini adalah output teknis yang

akan dihasilkan dengan 1 komponen utama dan 1 komponen pendukung dengan biaya masing-masing Rp4 miliar dan Rp1 miliar.

 Angka Dasar dan Prakiraan Maju akan disesuaikan oleh unit

perencanaan K/L dengan memutakhirkan volume output dan alokasi komponen pendukung di dalam Aplikasi KPJM seperti berikut:

 membuat output baru pada program/kegiatan bersangkutan;

 memutakhirkan volume output dengan meng-input nilai 0 (nol) pada

AD dan PM1; serta nilai 4 (empat) pada PM2 dan PM3;

 memutakhirkan alokasi komponen pendukung dengan meng-input

(24)

24

- komponen utama 1 0 0 4.000/4*4 = 4.000 4.000/4*4 = 4.000

- komponen pendukung 1 0 0 1.000 1.000

Anggaran Tahun Rencana dan Prakiraan Maju akan dimutakhirkan secara otomatis sebagai berikut:

ILUSTRASI PENYESUAIAN ATAS KEBIJAKAN BARU –

OUTPUT BARU MULAI PADA PM2 ... (2/2)

Dengan volume Output sebagai berikut:

AD

(25)

 K/L diperkenankan mengajukan usul kebijakan baru berupa

program/kegiatan/ouput/komponen baru melalui aplikasi KPJM.

 Usul kebijakan baru harus disertai dengan dasar hukum pengalokasiannya beserta

TOR dan RAB.

 Input dalam aplikasi KPJM sampai level detil.

 Usulan kebijakan baru akan masuk dalam perhitungan angka dasar setelah

disetujui oleh mitra kerja di DJA

LANGKAH 6 PENYUSUNAN ANGKA DASAR:

PENGAJUAN USULAN KEBIJAKAN BARU

(26)

SIMULASI PERBAIKAN ANGKA DASAR:

USULAN OUTPUT BARU

(27)

27

Setelah menyusun angka dasar menggunakan aplikasi KPJM, K/L menyampaikan angka dasar kepada mitra kerja di DJA sebagai berikut:

I. Backup data/adk aplikasi KPJM

adk aplikasi KPJM format .dny (backup KPJM untuk aplikasi KPJM);

II. Laporan

a) Laporan Anggaran dan PM tingkat Kegiatan; b) Laporan KPJM per Kelompok Belanja;

c) Laporan Reviu Angka Dasar; dan

d) Laporan Perbaikan dan Kebijakan Baru.

(28)
(29)

PENELAAHAN RKA-K/L DAN KPJM

 Setelah K/L menyampaikan RKA-KL dan KPJM, DJA akan melakukan

penelaahan terhadap RKA-KL dan KPJM.

 Dalam prakteknya, KPJM belum dilakukan penelaahan sesuai dengan

ketentuan.

 Pada saat ini, Tim TIP dan AIPEG akan memasukkan database KPJM ke

dalam aplikasi RKA-KL DIPA online, agar untuk RKA-KL 2019 KPJM dapat ditelaah bersama-sama dengan RKA-KL.

 Mengingat penelaahan KPJM belum dilakukan, dalam melakukan reviu angka

(30)

30

PENELAAHAN RKA-K/L & KPJM

K/L

1

Kemen PPN/Bappenas

2

Kemenkeu c.q DJA

3

RKA-K/L Validasi ADK

RKA-K/L

Dokumen

Penelaahan Instrumen

Penelaahan Instrumen Penelaahan

1. Penelaahan kriteria adminstratif 2. Penelaahan kriteria subtantif.

a. Kementerian Keuangan c.q. DJA

1) kebijakan Efisiensi dan efektivitas belanja Kementerian/Lembaga;

2) kesesuaian pencapaian sasaran RKA-KL dengan Renja K/L dan RKP;

3) pencantuman penandaan anggaran (pada level Keluaran)

4) konsistensi pencantuman prakiraan maju untuk 3 (tiga) tahun ke depan.

b. Kementerian Perencanaan/Bappenas

1) konsistensi sasaran kinerja K/L dengan Renja K/L dan RKP

2) Meneliti ketepatan penandaan anggaran (pada level Keluaran),

3) Meneliti kualitas GBS (jika ada).

Forum Penelaahan Tindak Lanjut Penelaahan

Catlah Himpunan

RKA-KL

Nota Keuangan dan RAPBN

4

(31)

PENELAAHAN KPJM (1/5)

31

Penelaahan konsistensi pencantuman prakiraan maju untuk 3 (tiga) tahun kedepan dilakukan untuk mengetahui:

1. Apakah angka prakiraan maju sangat berbeda dengan anggaran tahun yang direncanakan, dilakukan dengan langkah-langkah:

 Pastikan pencantuman volume Keluaran (output) tidak ada yang salah (terlalu

besar atau kecil) dibandingkan tahun yang direncanakan dan sesuai dengan Renja K/L;

 Pastikan formula dan indeks (realisasi dan parameter) penghitungan KPJM

sudah benar;

 Dalam hal terdapat kesalahan pencantuman volume keluaran (output) atau

kesalahan formula dan indeks KPJM, dilakukan perbaikan data dalam Aplikasi KPJM;

 Penelaahan dapat dilanjutkan dan hasil penelaahan dituangkan dalam Catatan

(32)

PENELAAHAN KPJM (2/5)

32

2. Memastikan kebutuhan anggaran untuk biaya operasional dihitung cukup dengan pendekatan flat policy, terutama untuk belanja barang operasional untuk 3 (tiga) tahun ke depan, dilakukan dengan langkah-langkah:

 Pastikan apakah perbedaan karena adanya perubahan database pegawai;  Dalam hal tidak ada perubahan database pegawai, angka prakiraan maju

diperbaiki dengan asumsi:

 volume keluaran (output) sama dengan tahun yang direncanakan;  alokasi anggaran sama dengan tahun yang direncanakan; dan

 tambahan/pengurangan yang diusulkan untuk TA+1, TA+2, dan TA+3 dapat

dipertimbangkan dalam reviu Angka Dasar TA+1.

 Penelaahan dapat dilanjutkan dan hasil penelaahan dituangkan dalam Catatan

(33)

PENELAAHAN KPJM (3/5)

33

3. Memastikan anggaran untuk biaya operasional terkait

pelaksanaan tugas fungsi unit, termasuk yang sudah menjadi komitmen seperti multiyears contract masuk dalam Prakiraan Maju, langkah-langkah yang dilakukan:

 Angka prakiraan maju diperbaiki dengan asumsi:

 volume keluaran (output) untuk kegiatan tugas fungsi unit sama; dan

 alokasi anggaran untuk multiyears contract dihitung sesuai kebutuhan rencana tahunan.

 Penelaahan dapat dilanjutkan dan hasil penelaahan dituangkan

(34)

PENELAAHAN KPJM (4/5)

34

4. Memastikan kegiatan/keluaran (output) dan/atau komponen kegiatan yang tidak berlanjut tidak masuk dalam prakiraan maju, langkah-langkah yang harus dilakukan:

 Angka prakiraan maju diperbaiki dengan cara keluaran (output)

dan/atau komponen kegiatan yang tidak berlanjut dengan menghilangkan tanda centang pada tahun pelaksanaan; dan

 Penelaahan dapat dilanjutkan dan hasil penelaahan dituangkan

(35)

PENELAAHAN KPJM (5/5)

35

5. Memastikan dasar hukum atau kebijakan yang mendasari pengalokasian anggaran yang masih berlanjut, masih efektif berlaku. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

 Angka prakiraan maju diperbaiki dengan cara volume pada

kegiatan/Keluaran (output) disesuaikan dengan target/indikator yang tercantum dalam dokumen yang berlaku; dan

 Penelaahan dapat dilanjutkan dan hasil penelaahan dituangkan

(36)

REVIU ANGKA DASAR

36

 Terhadap usulan perbaikan dari K/L, Direktorat Anggaran selaku mitra K/L

akan melakukan pembahasan secara tatap muka bersama Biro

Perencanaan/Unit Perencana K/L, untuk menyetujui atau menolak usulan perbaikan bersangkutan;

 Hal-hal yang perlu dibahas dalam forum perbaikan Angka Dasar, antara lain:

 Pencapaian keluaran (output) tahun sebelumnya untuk menyetujui atau

menolak perubahan volume output;

 Pemenuhan belanja operasional: pagu minus, belanja transito, tunggakan,

penyesuaian kurs, perubahan indikator;

 Kegiatan kontrak tahun jamak : keluaran (output) berlanjut atau berhenti;

 Output yang berasal dari dana Optimalisasi hasil pembahasan dengan

DPR;

(37)

DOKUMEN YANG DIPERLUKAN

 Data APBN TA 2018 dan prakiraan maju 2019, 2020, 2021 yang memuat

alokasi anggaran program (sumber: data base RKA-K/L);

 Data realisasi TA 2017

(sumber: Direktorat Jenderal Perbendaharaan);

 Proyeksi asumsi dasar ekonomi makro dan parameter non-ekonomi untuk

tahun 2019 s.d. 2022

(sumber: Direktorat Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran);

 Dokumen pendukung lain yang diperlukan untuk perbaikan Angka Dasar

(38)

REVIU BELANJA OPERASIONAL

38

 Untuk melakukan reviu belanja operasional, mohon diperiksa OUTPUT LAYANAN PERKANTORAN yang tercantum dalam aplikasi KPJM;

 Output Layanan Perkantoran terdiri atas 2 komponen:

1) Komponen 001 (Belanja Pegawai) :

a. Gaji pokok, tunjangan yg melekat dg gaji, termasuk uang makan PNS (mengacu pd GPP);

b. Tunjangan kinerja (Remunerasi); c. Tambahan pegawai baru;

d. Lembur;

e. Honor Non PNS;

f. Tunjangan lain yg sah;

2) Komponen 002 (Belanja Barang Penyelenggaraan Satker) :

a. Belanja barang kebutuhan sehari-hari perkantoran; b. Belanja barang Operasional kantor;

c. Belanja langganan daya dan jasa; d. Belanja Sewa;

(39)

39

1) Data realisasi pembayaran Gaji dan tunjangan bulanan (dalam Rp dan valas);

2) Data tambahan pegawai baru yang telah diangkat pada tahun sebelumnya (T-1)

3) SK penetapan pemberian tunjangan termasuk Perpres penetapan Remunerasi;

4) Daftar inventaris BMN meliputi : gedung bangunan, peralatan, kendaraan bermotor dan yang sejenis yang perlu pemeliharaan; 5) Dokumen tagihan langganan daya dan jasa;

6) Kontrak-kontrak dalam rangka operasional kantor seperti cleaning service, Satpam, sopir atau out sourcing, sewa mesin foto copy atau kendaraan oprasional;

7) Kontrak dalam rangka sewa kantor, khusus bagi Satker yang belum punya gedung kantor.

DOKUMEN YANG HARUS DIPERSIAPKAN

UNTUK REVIU BELANJA OPERASIONAL

(40)

40

1) Secara nasional, apakah kebutuhan biaya operasional untuk masing-masing Satker mendapat alokasi anggaran yang cukup untuk 1 tahun?

 Periksa realisasi penyerapan anggaran s.d akhir Tahun Anggaran sebelumnya (T-1);

 Laporan saldo pagu minus;

 Tunggakan tahun berjalan.

2) Dalam hal terjadi kekurangan alokasi pagu, apakah penyebabnya dapat diidentifikasi dengan jelas?

 Tambahan pegawai baru;

 Pembayaran remunerasi/tunjangan kinerja;

 Rencana pengadaan aset/tambahan BMN baru;

 Penyesuaian kurs.

3) Dalam hal terdapat perubahan database pegawai, tunjangan baru, data BMN dan hal lain terkait biaya operasional, apakah dokumen pendukung tersedia dengan lengkap dan benar?

 Periksa kelengkapan dokumen;

 Periksa realisasi pembayaran s.d. tahun anggaran berjalan;

 Periksa rencana pengadaan aset/BMN di tahun berjalan dan perlu biaya pemeliharaan pada tahun selanjutnya.

LANGKAH-LANGKAH REVIU BIAYA OPERASIONAL (1/2)

(41)

41

4) Pastikan angka Prakiraan Maju tahun anggaran berikutnya(T+1) untuk Biaya Operasional tidak memuat unsur-unsur :

 Belanja pegawai transito;

 Gaji ke-14;

 Belanja barang transito;

5) Periksa apakah pada tahun anggaran sebelumnya (T-1), terdapat:

 Tambahan anggaran dari BA 999.08 untuk Biaya Operasional;

 Revisi anggaran untuk memenuhi Biaya Operasional;

 Tunggakan/kekurangan yang harus dibayar di T+1;

6) Dalam rangka menjaga konsistensi dan efisiensi kebutuhan Biaya Operasional, perlu diperhatikan:

 Komponen 001, hanya digunakan mendanai kebutuhan belanja pegawai satker (akun 51);

 Komponen 002, hanya digunakan mendanai kebutuhan belanja operasional satker (akun 52).

LANGKAH-LANGKAH REVIU BIAYA OPERASIONAL (2/2)

(42)

42

1) Apabila secara nasional alokasi anggaran yg disediakan jumlahnya cukup, namun dlm pelaksanaannya ada Unit yg menyatakan kurang, maka perlu segera dilakukan perbaikan pola distribusi antar Program atau antar Unit/Satker dalam K/L yang bersangkutan.

2) Dalam hal terjadi kekurangan alokasi pagu, sepanjang penyebabnya telah diidentifikasi dengan jelas dan dilengkapi dokumen pendukung yang

benar, maka kebutuhan anggarannya harus dihitung menjadi baseline K/L yang bersangkutan. Jumlah kekurangan alokasi yang dibutuhkan ditambahkan dalam “Perbaikan Angka Dasar”.

3) Dalam hal terdapat alokasi pagu yang nyata-nyata berlebih dibandingkan dengan realisasinya, maka selisih lebihnya harus dikeluarkan dari

penghitungan baseline K/L yang bersangkutan.

TINDAK LANJUT HASIL REVIU BIAYA OPERASIONAL

(43)

SIMULASI REVIU ANGKA DASAR:

BELANJA OPERASIONAL

43

REVIU OUTPUT LAYANAN

PERKANTORAN:

-

DPD

(44)

44

Angka dasar kebutuhan Biaya Non Operasional yang harus direviu

menyangkut antara lain:

1) Kegiatan/Output terkait pelaksanaan tugas fungsi layanan birokrasi;

2) Kegiatan/Output terkait pelaksanaan tugas fungsi pelayanan kepada publik;

3) Kegiatan/Output terkait pelaksanaan kebijakan prioritas pembangunan nasional atau penugasan;

4) Kegiatan/Output terkait multi-years contract.

REVIU BELANJA NON-OPERASIONAL

(45)

45

1) Data realisasi anggaran dan kinerja (output) untuk masing-masing Satker, Program, dan Kegiatan TA sebelumnya (T-1);

2) Surat ijin persetujuan Menteri Keuangan atau Menteri/Pimpinan

Lembaga yang bersangkutan terkait multi-years contract;

3) Dokumen Loan/Grant Agreement;

4) Dokumen RPJMN berjalan (5 tahunan); 5) Dokumen RKP tahun berjalan (T);

6) Renstra K/L dan Renja K/L yang bersangkutan;

7) Dokumen Hasil Retreat Presiden, Sidang Kabinet atau Kebijakan Pemerintah lainnya terkait adanya tambahan penugasan.

DOKUMEN YANG HARUS DIPERSIAPKAN

UNTUK REVIU BELANJA non-OPERASIONAL

(46)

46

1) Secara nasional, apakah realisasi penyerapan anggaran T-1 dan target kinerja dapat dicapai?

 Periksa realisasi penyerapan anggaran s.d. akhir T-1;

 Periksa hasil spending review DJPBN s.d. akhir T-1;

2) Pastikan angka Prakiraan Maju TA T+1 untuk Biaya Non Operasional tidak memuat unsur-unsur :

 Alokasi anggaran Output Cadangan;

 Alokasi anggaran yg berasal dari Dana Optimalisasi DPR TA berjalan (T); 3) Periksa apakah pada TA T-1, terdapat :

 Tambahan anggaran dari BA 999.08 ke BA K/L untuk biaya non-operasional;

 Revisi anggaran antar Output;

 Tunggakan/kekurangan yang harus dibayar di TA berjalan (T); 4) Periksa apakah pada TA berjalan (T), terdapat :

 Output yg dilaksanakan secara multi years contract?;

 Rekomposisi pendanaan antar tahun atau perpanjangan ijin multi years contract

dari Menteri Keuangan;

LANGKAH UMUM REVIU BIAYA NON-OPERASIONAL

(47)

47 1) Kegiatan/Output terkait Tugas Fungsi Layanan Birokrasi:

 Apakah Output sudah ditetapkan sebagai SBK?

 Apakah pelaksanaan di TA T-1 menghasilkan efisiensi atau Hasil Optimalisasi?

 Apakah target kinerja yang direncanakan untuk TA T+1 berbeda dengan target TA T-1 dan TA berjalan (T)?

 Untuk TA berjalan (T), apakah ada usulan perubahan komponen?

2) Kegiatan/Ouput terkait Pelayanan Kepada Publik :

 Apakah Output sudah ditetapkan sebagai SBK atau mempunyai Standar Pelayanan Minimum (SPM)?

 Apakah pelaksanaan di TA T-1 menghasilkan efisiensi atau Hasil Optimalisasi?

 Apakah target kinerja yang direncanakan untuk TA T+1 berbeda dengan target TA T-1 dan TA berjalan (T)?

 Untuk TA berjalan (T), apakah ada usulan perubahan komponen?

LANGKAH SPESIFIK REVIU BIAYA

NON-OPERASIONAL (1/2)

(48)

48 3) Kegiatan/Ouput terkait Prioritas Nasional/Penugasan :

 Periksa realisasi penyerapan anggaran dan capaian Ouput s.d. akhir Desember (T-1);

 Apakah pelaksanaan di TA (T-1) menghasilkan efisiensi atau Hasil Optimalisasi?

 Apakah target kinerja yang direncanakan untuk TA T+1 berbeda dengan target TA T-1 dan TA berjalan (T)?

4) Kegiatan/Ouput terkait Multiyears :

 Periksa realisasi penyerapan anggaran s.d. akhir Desember T-1;

 Periksa kebutuhan anggaran sesuai cost table.

 Apakah ada perubahan/rekomposisi pendanaan antar tahun?

 Apakah target kinerja yang direncanakan untuk TA T+1 sesuai dengan rencana?

 Apakah ada perpanjangan ijin multi-years contract atau proyek berhenti?

LANGKAH SPESIFIK REVIU BIAYA

NON-OPERASIONAL (2/2)

(49)

SIMULASI REVIU ANGKA DASAR:

BELANJA NON-OPERASIONAL

49

(50)

50

 Selain perbaikan, K/L juga dapat mengusulkan penambahan/penggantian Output

Baru, baik yang berlaku untuk perbaikan Angka Dasar tahun yang direncanakan dan/atau untuk Prakiraan Maju, yang di-input dalam Aplikasi KPJM oleh Biro Perencanaan/Unit Perencanaan K/L.

 Langkah yang dilakukan unit perencanaan K/L dalam mengusulkan Output Baru

dalam Aplikasi KPJM, adalah sebagai berikut:

 Mengidentifikasi program/kegiatan yang dipengaruhi Output Baru tersebut;  Mengidentifikasi sifat output (output generik, output internal atau output

teknis);

 Menyusun komponen utama dan/atau komponen pendukung;

 Menginput volume keluaran (output) untuk keluaran (output) teknis;

 Mengindentifikasi apakah output baru tersebut bersifat menambah output

baru atau menggantikan output lama yang sudah berhenti. Catatan:

K/L juga dapat menyampaikan usulan program/kegiatan baru, yang harus diinput juga dalam aplikasi KRISNA, dan harus mendapat persetujuan mitra K/L di DJA dan di Kementerian PPN/Bappenas.

(51)

PENYESUAIAN ANGKA DASAR DAN PRAKIRAAN MAJU

DENGAN KEBIJAKAN BARU (2/3)

51

Untuk menilai kelayakan usulan perbaikan Angka Dasar dan Prakiraan Maju, Direktorat Anggaran melakukan penelaahan pada level detil.

Penelaahan terhadap usulan perbaikan Angka Dasar dan Prakiraan Maju dilakukan untuk meneliti:

 kelayakan anggaran untuk menghasilkan suatu keluaran;

 kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran, antara lain:

 penerapan SBM, SBK, dan SSB (tahun sebelumnya)

Untuk keluaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai SBK, reviu RKA-K/L dilakukan hanya untuk mencocokkan besaran uang pencapaian Keluaran yang tercantum dalam RKA satker dengan SBK. Untuk Keluaran yang non SBK, reviu RKA-K/L dilakukan sampai dengan level detil;

 penggunaan akun;

 hal-hal yang dibatasi, termasuk dalam hal ini adalah penggunaan

(52)

PENYESUAIAN ANGKA DASAR DAN PRAKIRAAN MAJU

DENGAN KEBIJAKAN BARU (3/3)

52

 pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai dari

penerimaan negara bukan pajak, pinjaman/hibah luar negeri,

pinjaman/hibah dalam negeri, dan surat berharga syariah negara;

 penganggaran badan layanan umum;

 kontrak tahun jamak (multi years contract); dan

 pengalokasian anggaran yang akan diserahkan menjadi penyertaan

modal negara pada badan usaha milik negara.

 kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L antara lain RKA Satker, TOR/RAB dan/atau dokumen pendukung terkait lainnya; dan

(53)

53

(54)

DOKUMEN HASIL REVIU ANGKA DASAR

54

 Setelah reviu Angka Dasar telah selesai dilakukan, laporan hasil reviu tersebut

dapat dilihat dengan menggunakan aplikasi KPJM.

 Pembahasan Angka Dasar harus dapat menghasilkan angka yang akan

digunakan untuk menyusun Pagu Indikatif. Dalam hal ini, Angka Dasar yang akan menjadi bahan lampiran surat Pagu Indikatif dirinci menurut K/L, menurut program, dan menurut belanja operasional dan non-operasional.

 Dalam proses reviu Angka Dasar, aplikasi KPJM memfasilitasi penyusunan

Angka Dasar menurut belanja operasional dan non-operasional. Demikian juga, aplikasi KPJM menyediakan fasilitas penyusunan Angka Dasar menurut sumber dana.

 Pereviu di Direktorat Jenderal Anggaran melakukan reviu terhadap perbaikan

Angka Dasar dan reviu terkait dengan usul kebijakan baru. Dalam

pelaksanaannya, pereviu di Direktorat Jenderal Anggaran disarankan untuk melakukan reviu terhadap perbaikan Angka Dasar terlebih dahulu, dan setelah selesai barulah kemudian melakukan reviu terkait dengan usul kebijakan baru.

 Laporan Reviu Angka Dasar tersebut dicetak dan ditandatangani oleh Unit

(55)

55

HASIL REVIU ANGKA DASAR:

(56)

HASIL REVIU ANGKA DASAR:

BELANJA OPERASIONAL DAN NON-OPERASIONAL.

(57)

HASIL REVIU ANGKA DASAR:

BELANJA K/L PER SUMBER DANA

(58)

HASIL REVIU ANGKA DASAR:

LAPORAN PERBAIKAN DAN KEBIJAKAN

BARU

(59)

PENYESUAIAN ATAS KETERSEDIAAN

RESOURCE

ENVELOPE

(JIKA ADA)

 Dalam hal angka dasar konsolidasi lebih tinggi dari resource envelope, dan rapat

pimpinan Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan memutuskan untuk melakukan penyesuaian ke bawah terhadap angka dasar konsolidasi yang dihasilkan, maka penyesuaian ke bawah angka dasar tersebut dilakukan dengan membandingkan pagu yang diperoleh dari penyesuaian angka dasar dengan pagu RE per Program, kemudian melakukan perbaikan angka dasar (seperti proses perbaikan pada saat penyusunan angka dasar) hingga alokasi angka dasar sesuai dengan alokasi RE.

(60)

60

SIMULASI PENYESUAIAN ANGKA DASAR

(61)

61

TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis statistik non- parametric dengan menggunakan uji korelasi kendall’s tau_b yaitu sig = 0,000 (< 0,05), maka

Dalam kegiatan pembelajaran tematik tema lingkungan dengan menggunakan lingkungan alam (sawah dan hutan), terlihat bahwa skor hasil belajar siswa kelas III SD

Kemudian pada tanggal 24 April 19.4 berdirilah organisasi ANO yang berarti Ansoru  Nahdlatul 0elama yang dimaksudkan dapat mengambil berkah 'Tabarrukan( atas

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi e- Filling dapat terjadi jika Wajib Pajak mempunyai persepsi yang baik terhadap

Jumlah surat masuk bidang pemerintahan Jumlah surat keluar bidang pemerintahan Prosentase dokumen desa yang terdokumentasi Prosesntase surat masuk bidang pemerintahan

Dari pandangan ahli-ahli semiotika periklanan, seperti Gillian Dyer, Torben Vestergaard dan Judith Williamson (dalam Piliang, 2004) dapat dilihat bahwa ada dimensi-dimensi khusus

Kontrak Harga Satuan adalah Kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan, dengan pembayaran didasarkan