• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Guru IPS di SMA Kristen 1 Salatiga T1 162007020 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Guru IPS di SMA Kristen 1 Salatiga T1 162007020 BAB IV"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

31

Penulis menggunakan hasil penelitian pada Bab ini untuk menjawab

masalah pada Bab I yaitu bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan

kualitas guru IPS IPS di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen 1 Salatiga.

A.

Hasil Temuan peran Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas

guru IPS di SMA Kristen 1 Salatiga

1.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Edukator

a.

Pengembangan Kurikulum dan Kegiatan Belajar Mengajar di

Sekolah

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai edukator untuk fokus

terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Melakukan sosialisasi dan memberlakukan bagi guru IPS menyusun perangkat

pembelajaran secara lengkap (penyusunan kaldik, silabus, prota, promes, RPP,

penilaian dan evaluasi analisis). Ditemukan ada beberapa guru mengambil

perangkat seperti, silabus, prota, promes, RPP, penilaian dan evaluasi analisis dari

pihak lain tanpa mengembangkan sendiri. Pemecahan masalah yang dilakukan

oleh Kepala Sekolah adalah meninjau langsung perangkat pembelajaran yang

disusun oleh guru IPS pada setiap awal semester.

(2)

sebagai berikut; dalam pengembangan kurikulum sudah dilakukan dengan baik.

Kepala sekolah selalu memberikan arahan dan sosialisasi untuk penyusunan

silabus, prota, promes, RPP dalam satu tahun. Penyusunan silabus, prota, promes

dan RPP berdasar kalender akademik yang dikeluarkan kurikulum. Selain member

sosialisasi, kepala sekolah juga selalu memantau kinerja guru.

b.

Memfasilitasi dan Mendorong Para Guru IPS agar Kegiatan Belajar

Mengajar dapat Berjalan Efektif dan Efisien.

Kepala SMA Kristen 1 Salatiga telah melakukan perannya sebagai

edukator dalam memfasilitasi dan mendorong para guru IPS agar kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan efektif dan efisien, yaitu menyedikan saran prasarana

serta fasilitas pembelajaran yang memadai seperti; buku-buku referensi, LCD,

laptop, jaringan internet, software pembelajaran, berbagai cd interaktif,

laboratorium penunjang. Menerapkan sistem pembelajaran

moving class

untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran serta untuk menghindari

tingkat kejenuhan.

(3)

prasarana dalam memfasilitasi kelas secara lengkap. Menerapkan

moving class

dan tidak macet,

moving class

berjalan dengan lancar.

2.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajerial

a.

Menyusun Perencanaan Sekolah/ Madrasah untuk Berbagai

Tingkatan Perencanaan.

Peran sebagai manajerial yang dilakukan Kepala SMA Kristen 1 Salatiga,

yaitu melaksanakan rapat kerja tahunan dengan mengevaluasi segala bentuk

kegiatan yang telah berjalan. Melaksanakan Rapat kerja tahunan untuk

mengevaluasi segala bentuk kegiatan yang telah berjalan, merancang dan

memprogram kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun kedepan.

Serta didalamnya Kepala SMA Kristen 1 Salatiga bersama-sama guru dan

personil sekolah merancang program jangka pendek maupun jangka panjang dan

disusun secara bersama-sama dengan seluruh personil sekolah termasuk di

dalamnya rapat pembagian tugas untuk menyusun job description.

(4)

3.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator

a.

Mengalokasikan Anggaran yang Memadai bagi Upaya Peningkatan

Kompetensi Guru IPS

Mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan

kompetensi guru IPS yang dilakukan oleh Kepala SMA Kristen 1 Salatiga yaitu

mengalokasikan anggaran khusus dalam APBS melalui bidang kurikulum dengan

mengelola administrasi keuangan (keluar masuknya uang) menggunakan buku

Kas Umum, Kas BOS, dll. Serta menyusun laporan keuangan yang perlu dibuat

yang terdiri atas (1) laporan perkembangan keuangan serta (2) laporan realisasi

penggunaan dana.

(5)

b.

Pengelolaan Pengajaran bagi Upaya Peningkatan Kompetensi Guru

IPS

Sebagai peran administrator yang dilakukan Kepala SMA Kristen 1

Salatiga yaitu mewajibkan setiap guru IPS untuk berperan aktif dalam kegiatan

forum ilmiah seperti; MGMP, Bintek, Workshop/ lokakarya, seminar. . Hal ini

berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran dalam rangka

meningkatkan kinerja guru. Melaksanakan musyawarah guru mata pelajaran

secara internal kurang maksimal, mengingat tuntutan beban kerja guru minimal 24

jam pelajaran. Hambatan ini di atasi dengan penyelenggaraan in house training

(IHT) oleh rekan sejawat yang lebih berkompeten.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti

melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian

hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah

sebagai berikut; sebagai administrator sudah dilakukan dengan baik. Kepala

sekolah selalu mengikut sertakan guru dalam kegiatan MGMP, Bintek, Workshop/

lokakarya, seminar, baik tingkat kota, propinsi maupun nasional.

4.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

a.

Merencanakan Program Supervisi Akademik Dalam Rangka

Peningkatan Profesionalisme Guru IPS.

(6)

supervisi, sasaran supervisi, agenda atau jadwal pelaksanaan supervisi. Menyusun

program pemantauan dan tindak lanjut. Merencanakan supervisi ini, dapat

diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru IPS dalam melaksanakan

pembelajaran. Supervisi yang akan dilakukan kepala sekolah yaitu supervisi

akademik dan supervise administrasi.

b.

Melaksanakan Supervisi Akademik Terhadap Guru IPS dengan

Menggunakan Pendekatan dan Teknik Supervisi yang Tepat

Berbagai teknik dapat digunakan supervisor dalam membantu guru

meningkatkaan situasi belajar mengajar yang baik, Kepala SMA Kristen 1

Salatiga melaksanakan supervisi kepada guru IPS berdasarkan program supervisi

yang telah disusun, dan menggunakan pendekatan yaitu dengan cara tidak

langsung atau tanpa pemberitahuan lebih dulu (tidak adanya temu awal). Adapun

Prosedur supervisi kelas dalam beberapa tahap: 1. Tahap persiapan: menyiapkan

instrumen dan jadwal kunjungan kelas. 2. Tahap pelaksanaan: observasi kelas. 3.

Tahap pelaporan: identifikasi hasil kunjungan kelas, dan analisis hasil supervisi. 4.

Tahap tindak lanjut: diskusi mencari solusi bersama, sosialisasi hasil kunjungan

kelas, dan komunikasi khusus dengan guru.

c.

Menindaklanjuti Hasil Supervisi Akademik Terhadap Guru IPS

Dalam Rangka Peningkatan Profesionalisme Guru IPS.

(7)

Menetapkan anggaran untuk merealisasikan tindak lanjut, Bekerjasama dengan

bidang-bidang terkait untuk melaksanakan tindak lanjut supervisi, dan

Melaksanakan evaluasi terhadap realisasi tindak lanjut melalui program i

nservice-training

dan

upgrading

terhadap guru IPS akan dapat memberikan perbaikan

mutu pengetahuan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti

melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian

hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah

sebagai berikut; sebagai supervisor sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah

memantau setiap guru dalam administrasi (RPP ) dan pembelajaran. Kepala

sekolah melakukan pengecekan administrasi ( silabus, RPP, daftar nilai ).

Supervisi dilakukan secara mendadak, dari hasil supervisi akan diketahui : media

yang dipergunakan, sarana prasarana pendukung, situasi dalam kelas. Kepala

sekolah akan melakukan evaluasi setelah supervisi.

5.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Leader

a.

Kepemimpinan yang Berorientasi pada Tugas

(8)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti

melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian

hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah

sebagai berikut; sebagai pemimpin berorientasi pada tugas yaitu melaksanakan

visi dan misi sekolah sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah selalu

mengelola sumber daya guna mencapai visi misi.

b.

Kepemimpinan yang Memiliki Kepribadian yang Teladan

Sebagai pemimpin yang memiliki kepribadian yang teladan Kepala SMA

Kristen 1 Salatiga selalu bertindak sesuai norma-norma dan aturan yang berlaku,

berusaha memberikan teladan dalam seluruh aspek kehidupan yaitu dengan

Sebagai pemimpin yang memiliki kepribadian yang teladan Kepala SMA Kristen

1 Salatiga selalu bertindak sesuai norma-norma dan aturan yang berlaku, berusaha

memberikan teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Datang ke sekolah lebih

awal dari guru dan siswa. Hal ini dilakukan agar guru dan siswa termotivasi untuk

tidak datang ke sekolah terlambat. Berperan sebagai pereda konflik, menuntun

dan menemukan jalan keluar yang terbaik bagi konflik-konflik yang ada

disekolah. Konflik yang terjadi baik antar guru maupun antar siswa.

(9)

guru yang lain, cara mengajar, cara berpakaian, administrasi dari kepala sekolah

patut dijadikan teladan,

6.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim Kerja

a.

Kepala Sekolah Memotivasi Guru IPS

Memotivasi guru adalah peran kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja

yang dilakukan oleh Kepala SMA Kristen 1 Salatiga yaitu memberikan dukungan

secara terus menerus melalui berbagai kegiatan motivasi sebelum guru

melaksanakan kegiatan PBM melalui

breafing

pagi atau awal, dan siang setelah

pulang sekolah. Mendatangkan motivator baik dari interprener ataupun motivator

dari diknas yang dilaksanakan pada 1 bulan atau 2 bulan sekali, dengan tema

motivator yang berbeda-beda.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti

melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian

hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah

sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam memotivasi guru

IPS sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah setiap hari melakukan

breafing

(10)

b.

Kepala Sekolah Menjelaskan Tujuan Kegiatan Perlu Disusun dengan

Jelas dan Diinformasikan Kepada para Guru agar Guru Mengetahui

Tujuan Bekerja, para Guru dapat Dilibatkan Dalam Penyusunan

Tujuan Tersebut

Kepala sekolah menjelaskan tujuan kegiatan perlu disusun dengan dengan

jelas dan diinformasikan kepada para guru IPS sehingga mereka mengetahui

tujuan dia bekerja, melalui rapat kerja akhir bulan setiap bidang untuk menyusun

program kegiatan yang dilengkapi dengan tujuan kegiatan, sasaran kegiatan,

waktu pelaksaan serta anggaran yang nantinya hasil kegiatan tersebut dievaluasi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti

melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian

hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah

sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam menjelaskan tujuan

kegiatan perlu disusun dengan dengan jelas sudah dilakukan dengan baik.

Disampaikan oleh kepala sekolah pada saat raker.

(11)

pembelajaran keluar sekolah dengan kunjungan ke badan meteorologi, bahkan

bagi guru ekonomi dan sosiologi dengan memberikan kesempatan belajar di luar

sekolah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti

melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian

hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah

sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam memotivasi guru

IPS dari setiap pekerjaannya sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah

menyediakan fasilitas bagi guru untuk pembelajaran outdor, tergantung pada mata

pelajaran.

d.

Kepala Sekolah Dalam Memenuhi Kebutuhan Sosio-Psiko-Fisik Guru

IPS

(12)

sendiri-sendiri sesuai kesepakatan bersama. Menyediakan fasilitas bermain musik yaitu

studio musik yang kedap suara, dan membentuk koperasi simpan pinjam bagi

guru dan karyawan SMA Kristen 1 Salatiga. Koperasi ini sangat membantu bagi

guru yang membutuhkan bantuan di bidang keuangan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti

melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian

hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah

sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam memenuhi

kebutuhan sosio-psiko-fisik guru IPS sudah dilakukan dengan baik. Kepala

sekolah dan guru melakukan kunjungan bagi guru yang sakit hingga masuk rumah

sakit dan didokan bersama guru dan karyawan, biston rutin yang dilaksanakan

setiap akhir bulan biasanya digabung dengan rapat rutin akhir bulan, wisata

keluarga guru-guru dan karayawan SMA Kristen 1 Salatiga.

7.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Kewirausahaan

a.

Guru Bekerja Keras

(13)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut peneliti

melakukan pengecekan kebenaran melalui trianggulasi sumber dengan pengujian

hasil wawancara dengan 2 guru IPS dan 2 guru non IPS, yang hasilnya adalah

sebagai berikut; peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai kewirausahaan

sudah dilakukan dengan baik. Kepala sekolah akan merekomendasikan ke Bank

jika guru memerlukan dana, adanya koperasi dengan istilah koperasi simpan

pinjam “ SKRISA “, mempermudah bagi guru untuk pinjam dengam bunga

rendah, dimana kepala sekolah sebagai ketua.

(14)

B.

Pembahasan Peran Kepala Sekolah dalam meningkatkan kualitas

guru IPS IPS di SMA Kristen 1 Salatiga

Bagian ini menjelaskan mengenai pembahasan atas temuan yang telah

digambarkan dengan menggunakan landasan teori pada Bab II.

1.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Edukator

a.

Pengembangan Kurikulum dan Kegiatan Belajar Mengajar Di

Sekolah

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai edukator untuk fokus

terhadap pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Kepala sekolah melakukan sosialisasi dan memberlakukan bagi guru IPS

menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap (penyusunan kadik, silabus,

prota, promes, RPP, penilaian dan evaluasi analisis. Memberlakukan kepada guru

IPS dalam KBM harus masuk kelas sesuai dengan jadwal mengajar, masuk kelas

tepat waktu, pemberian materi sesuai dengan RPP, penggunaan media

pembelajaran.

Menurut R. Gunawan Sudarmanto seorang guru yang profesional harus

mau

merancang

dan

membuat

perangkat

pembelajaran

yang

diperlukan. Perangkat pembelajaran tidak dapat ditembak begitu saja dari

belakang meja tanpa adanya analisis kondisi sekolah. Ketika merancang dan

membuat perangkat pembelajaran maka seorang guru harus memahami kondisi

sekolah tempat mengajarnya. Dengan cara demikian maka pembelajaran yang

dilaksanakan sangat sesuai dengan kondisi warga belajar dan penunjangnya.

36

36

R. Gunawan Sudarmanto. Profesionalitas Guru Kaitan Pemetaan SK-KD, Silabus, dan Analisis SK-KD untuk Pengembangan Bahan Ajar dan Media.

(15)

Kepala sekolah melakukan sosialisasi dan memberlakukan penyusunan

perangkat pembelajaran secara lengkap kepada guru IPS agar kesiapan dalam

kegiatan belajar mengajar berjalan dengan teratur.

b.

Memfasilitasi dan Mendorong Para Guru IPS agar Kegiatan Belajar

Mengajar Dapat Berjalan Efektif dan Efisien.

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai edukator dalam

memfasilitasi dan mendorong para guru IPS agar kegiatan belajar mengajar dapat

berjalan efektif dan efisien. Kepala Sekolah menyedikan saran prasarana serta

fasilitas pembelajaran yang memadai seperti; buku-buku referensi, LCD, laptop,

jaringan internet, software pembelajaran, berbagai cd interaktif, laboratorium

penunjang, menerapkan sistem pembelajaran

moving class

.

Menurut Susilana & Riyana menyatakan pengadaan, pemanfaatan dan

pemeliharaan sarana atau fasilitas pembelajaran antar sekolah sangat

bervariatif. Dalam hal pengadaan sarana, ada kecenderungan bahwa

sekolah-sekolah yang memiliki pimpin

an (kepala sekolah) yang “lincah dan gesit” serta

mempunyai hubungan yang baik dengan penentu kebijakan pemberian bantuan

saranalah yang akan banyak mendapatkan fasilitas pembelajaran, sedangkan

untuk sekolah-

sekolah dengan pimpinan yang kurang “lincah dan

gesit” serta

mempunyai hubungan yang belum baik dengan penentu kebijakan pemberian

bantuan sarana, hanya akan mendapatkan sedikit atau bahkan tidak mendapatkan

bantuan kelengkapan sarana prasarana/fasilitas pembelajaran.

37

Kepala sekolah menyediakan fasilitas sarana prasarana pembelajaran yang

memadai sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di

sekolah. Membuat guru dan siswa menjadi gairah dalam proses pembelajaran

yang optimal.

37
(16)

2.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajerial

a.

Menyusun Perencanaan Sekolah/ Madrasah untuk Berbagai

Tingkatan Perencanaan.

Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai manajerial dalam menyusun

perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. Kepala

Sekolah menyusun program baik jangka pendek maupun jangka menengah

dengan menyelenggarakan rapat pembagian tugas untuk menyusun

job

description

bagi setiap guru dan karyawan dalam rapat kerja tahunan.

Rencana kerja sekolah adalah salah satu komponen dari perencanaan

program sekolah. Rencana kerja sekolah menggambarkan tujuan yang akan

dicapai dalam kurun waktu tertentu sebagai dasar pengelolaan sekolah dalam

mendukung peningkatan mutu lulusan. RKT adalah rencana kerja tahunan

sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat

tahunan)

yang

dinyatakan

dalam

rencana

Kegiatan

dan

Anggaran

Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran

Penerimaan

dan

Belanja

Sekolah/Madrasah

(RAPB-SM).

(Lampiran

Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)

38

Rapat kerja tahunan menjadi sarana atau ajang untuk membahas,

merencanakan, dan mencari solusi persoalan-persoalan pokok tentang kehidupan

dan tugas guru/ karyawan/ personil/ pengelola sekolah, membuat program

kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) guru dalam

mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah.

38
(17)

3.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Administrator

a.

Mengalokasikan Anggaran yang Memadai bagi Upaya Peningkatan

Kompetensi Guru IPS

Peran kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai administrator dalam

mengalokasikan anggaran. Kepala sekolah mengelola administrasi keuangan

(keluar masuknya uang), mengalokasikan anggaran khusus yang memadai bagi

upaya peningkatan kompetensi guru IPS dalam APBS melalui bidang kurikulum.

Menurut Soewadji Lazaruth masalah keuangan adalah masalah yang

peka. Oleh karena itu dalam mengelola bidang ini kepala sekolah harus

berhati-hati, jujur dan terbuka agar tidak timbul kecurigaan baik dari staf maupun dari

masyarakat atau orang tua murid. Kepala sekolah harus mampu mengelola

administrasi keuangan (keluar masuknya uang) dengan menggunakan buku Kas

Umum, Kas BOS. Untuk memudahkan dan melancarkan proses administrasi

keuangan, disusun pedoman keuangan yang dapat dipakai sebagai referensi

sekolah dalam mengelola dan menyelenggarakan administrasi dana program.

Selain itu, dengan adanya pedoman ini diharapkan sekolah menjadi lebih sadar

dan peduli terhadap pentingnya pembuatan laporan keuangan yang baik dan

transparan.

39

Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk

tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa

besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru

tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh

karena itu kepala sekolah seharusnya dapat mengalokasikan anggaran yang

memadai bagi upaya peningkatan kompetensi guru.

39
(18)

b.

Pengelolaan Pengajaran bagi Upaya Peningkatan Kompetensi Guru

IPS

Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam mengelola pengajaran bagi upaya

peningkatan kompetensi. Kepala sekolah mewajibkan setiap guru IPS untuk

berperan aktif dalam kegiatan forum ilmiah seperti; MGMP, Bintek, Workshop/

lokakarya, seminar.

Persoalan perubahan dalam dunia pendidikan juga bergantung dari

bagaimana para guru memaknai perubahan tersebut karena setiap inovasi dan

perubahan dapat terjadi jika ada usaha individu untuk memaknai perubahan

pada dirinya, MGMP memiliki kedudukan yang sangat penting untuk

meningkatkan pemahaman guru dalam keseluruhan proses pembelajaran, MGMP

merupakan wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata pelajaran yang

berada di suatu sanggar, kabupaten/kota yang berfungsi sebagai sarana untuk

saling berkomunikasi, belajar dan bertukar pikiran serta bertukar pengalaman

dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai pelaku perubahan

pembelajaran di kelas. MGMP diselenggarakan dengan tujuan untuk

mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme

guru (Depdiknas, 2004:1)

40

.

Peranan kepala sekolah sebagai administrator dengan menekankan guru

mengikuti organisasi mata pelajaran atau MGMP merupakan tujuan dalam rangka

peningkatan kompetensi guru untuk menambah dan menadapat informasi

perkembangan ilmu pengetahuan dari luar sekolah.

40
(19)

4.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

a.

Merencanakan Program Supervisi Akademik Dalam Rangka

Peningkatan Profesionalisme Guru IPS.

Peran Kepala SMA Krinten 1 Salatiga sebagai supervisor dalam

merencanakan program supervisi. Hal ini didukung dengan hasil trianggulasi

waktu. Kepala SMA Kristen 1 Salatiga melakukan supervisi terhadap guru IPS

dengan tidak memberitahukan terlebih dahulu karena untuk melihat sejauh mana

kesiapan guru IPS mengajar tetapi beberapa guru IPS dalam persiapan supervisi

masih kurang dalam kesiapan baik perangkat maupun materi yang akan diajarkan

serta Kepala Sekolah melakukan supervisi akademik dan administrasi keguru IPS.

Kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan mempunyai kewajiban

membimbing dan membina guru atau staf lainnya. Pembinaan dan bimbingan

guru akan berpengaruh besar terhadap kelangsungan dan kelancaran proses

belajar mengajar. Tugas kepala sekolah sebagai supervisor tersebut adalah

memberi bimbingan, bantuan dan pengawasan dan penilaian pada

masalah-maslah yang berhubungan dengan tehnis penyelenggara dan pengembangan

pendidikan, pengajaran yang berupa perbaikan program pengajaran dan

kegiatan-kegiatan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi

belajar mengajar yang lebih baik (Hartati Sukirman 1999 : 45).

41

Kegiatan supervisi kelas terhadap guru sebagai bagian penting dari

kegiatan supervisi haruslah direncanakaan dengan baik. Kepala Sekolah

hendaknya menyusun program supervisi dalam satu tahun atau satu semester, ada

tiga macam teknik supervisi yaitu supervisi dengan pemberitahuan, tanpa

pemberitahuan dan undangan dari guru.

42

Peranan kepala sekolah sebagai supervisor harus berjalan dengan baik

langkah pertama sebagai persiapan yaitu merencanakan supervisi bagi guru yaitu

menyusun program persiapan supervisi.

41

Hartati Sukirman, dkk. 1999. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. FIP IKIP Yogyakarta. 42

(20)

b.

Melaksanakan Supervisi Akademik Terhadap Guru IPS dengan

Menggunakan Pendekatan dan Teknik Supervisi yang Tepat

Kepala SMA Kristen 1 Salatiga melaksanakan supervisi. Kepala sekolah

melakssanakan supervisi berdasarkan program supervisi yang telah disusun, dan

menggunakan pendekatan yaitu dengan cara tidak langsung atau tanpa

pemberitahuan lebih dulu (tidak adanya temu awal) ini dilakukan apakah guru IPS

pada saat disupervisi telah siap atau tidak dalam proses pembelajaran.

Berbagai teknik dapat digunakan supervisor dalam membantu guru

meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok (group techniques),

maupun secara perorangan (individual techniques), ataupun dengan cara

langsung atau bertatap muka, dan cara tidak langsung atau melalui media

komunikasi (visual, audial, audio visual)

43

Supervisi tanpa pemberitahuan adalah seorang superisor secara tiba-tiba

datang ke kelas pada saat guru sedang mengajar, Supervisor dapat mengetahui

keadaan yang sesungguhnya, sehingga dapat menentukan sumbangan/ bantuan

apakah yang diperlukan guru tersebu dan suatu latihan dalam melaksankan tugas

mengajar agar setiap guru mempersipakan diri.

44

Supervisi yang dilakukan kepala sekolah adalah supervisi secata tidak

tiba-tiba tanpa memberitahu terlebih dahulu dengan tujuan mellihat secara nyata

kesiapan dari guru dalam proses belajar mengajar.

c.

Menindaklanjuti Hasil Supervisi Akademik Terhadap Guru IPS

Dalam Rangka Peningkatan Profesionalisme Guru IPS.

Kepala sekolah Kepala SMA Kristen 1 Salatiga menyatakan bahwa

menindak lanjuti supervisi ini diharapkan dengan adanya pembinaan dan usaha

43

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Manajemen Pendidikan. 2008. Alfabeta, Bandung.

44

(21)

perbaikan pendidikan melalui program

inservice-training

dan

upgrading

terhadap

guru IPS akan dapat memberikan perbaikan mutu pengetahuan

Tugas supervisor dalam menindaklanjuti hasil supervisi pengajaran

terdapat dua indicator utama yang harus dilakukan, yaitu: 1). Menyusun rencana

program tindak lanjut bersama dengan pihak terkait sesuai dengan kebijakan

sekolah. 2). Mensosialisasikan hasil supervisi ke seluruh warga sekolah dan pihak

lain yang terkait sesuai dengan tugas fungsi pokoknya.

Melihat tugas pokok supervisor dalam menindaklanjuti hasil supervisi

pengajaran di atas, supervisor dapat merencanakan beberapa program yang

menurut pertimbangan supervisor sesuai dengan kebutuhan guru-guru dengan

melihat hasil supervisi sebelumnya, seperti halnya program inservice-training

dan upgrading di sekolah. Diharapkan dengan adanya pembinaan dan usaha

perbaikan pendidikan melalui program inservice-training dan upgrading

terhadap guru-guru akan dapat memberikan perbaikan mutu pengetahuan pada

para pelaksana pendidikan yaitu guru yang pada akhirnya mempunyai implikasi

terhadap keberhasilan proses pengajaran sehingga menjadi pendidikan yang

bermutu di sekolah yang dipimpinnya.

45

Peranan kepala sekolah sebagai supervisi dalam menindak lanjuti hasil

supervisi adalah untuk mengetahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam

melaksanakan pembelajaran (tingkat penguasaan kompetensi guru yang

bersangkutan), selanjutnya diupayakan solusi, pembinaan dan tindak lanjut

tertentu sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus

mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan pembelajaran.

5.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Leader

a.

Kepemimpinan yang Berorientasi Pada Tugas

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai leader berorientasi pada

tugas. Kepala sekolah Kepemimpinan Kepala SMA Kristen 1 Salatiga adalah

kepemimpinan Visioner yang harus dapat melaksanakan tugas dan mampu

45

M. Asrori Ardiansyah, M.Pd (Pendidik di Malang).

Tindak Lanjut Hasil

Supervisi Pengajaran.

(22)

mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam upaya mencapai visi yang telah

ditentukan.

Menurut Prof. Dr. H. Dadang Suhardan dkk, bahwa kepemimpinan yang

memiliki visi (visionary leadership) yaitu kepemimpinan yang kerja pokoknya

difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh tantangan, menjadi agen

perubahan (agent of change) yang unggul dan menjadi penentu arah organisasi

yang tahu prioritas, menjadi pelatih yang profesional dan dapat membimbing

personil lainnya ke arah profesiionalisme kerja yang dapat diharapkan.

46

Peranan kepala sekolah sebagai leader atau pemimpin menitik beratkan

pada kepemimpinan visionary diharapkan visi kepala sekolah akan sangat

menentukan kearah mana lembaga pendidikan itu dibawa. Kepala sekolah yang

tidak mempunyai visi jauh ke depan hanya akan bertugas sesuai dengan rutinitas

dan tugas sehari-harinya tanpa tahu kemajuan apa yang harus ia capai dalam

kurun waktu tertentu.

b.

Kepemimpinan yang Memiliki Kepribadian yang Teladan

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai leader yang memiliki

kepribadian teladan. Selaku Kepala SMA Kristen 1 Salatiga yang dilakukan

adalah bertindak dalam memimpin sekolah sesuai dengan norma-norma yang

berlaku, sebagai figur sentral, dan mampu mengatasi konflik yang terjadi di

masyarakat SMA Kristen 1 Salatiga.

Kepala Sekolah menjadi figur sentral dan harus menjadi teladan bagi

para tenaga kependidikan. Bukan hanya karena lamanya pengabdian, namun

idea-idea cemerlang diperlukan untuk mempersiapkan kader bangsa melalui

penggodogan pendidikan di lembaga pendidikan yang disebut sekolah. Jadi

sekolah yang dipimpin Kepala Sekolah harus dapat menangkap misi dan visi

46

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

(23)

masa depan sekolah. Sehingga eksistensinya sebagai lembaga pencetak kader

bangsa tetap relevan.

47

Keteladanan seorang kepala sekolah sangat besar pengaruhnya bagi guru

dan karyawan, karena kepala sekolah akan dicontoh secara langsung baik sikap,

perilaku bahkan kinerja akan membawa sekolah pada perkembangan yang maju.

6.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Pencipta Iklim Kerja

a.

Kepala Sekolah Memotivasi Guru IPS

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai pencipta iklim kerja. Kepala

sekolah sebagai motivator, dengan melaksanakan breafing pagi dan siang sebagai

kesiapan guru mengajar serta sebagai evaluasi pembelajaran hari itu serta

memberikan semangat, dorongan, gagasan maupun ide dan melaksanakan

kegiatan motivasi kepada guru dan karyawan dengan mendatangkan motivator.

Menurut Herzberg (dalam Arikunto, 1998) kepala sekolah sebagai

motivator guru, guru memiliki motivasi kerja yang berbeda antara guru yang satu

dengan lainnya. Hal ini kelak akan berakibat adanya perbedaan kinerja guru

dalam meningkatkan mutu pendidikan. menyatakan bahwa “Motivasi kerja

bukanlah dimensi tunggal, tetapi tersusun dalam dua faktor, yaitu: faktor

motivator (satisfier) dan faktor hygiene“. Faktor motivator adalah faktor yang

menyebabkan terjadinya kepuasan kerja, seperti prestasi kerja, pengakuan,

kemajuan, perasaan bahwa yang mereka kerjakan penting dan tanggung jawab.

Faktor hygiene adalah faktor yang terbukti bisa menjadi sumber ketidakpuasan,

seperti kebijakan administrasi, supervisi, hubungan dengan teman kerja, gaji,

rasa aman dalam pekerjaan, kehidupan pribadi, kondisi kerja dan status.

48

47

DR. E. Mulyasa .MPD. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. 2009. http://id.shvoong.com/humanities/arts/1898017-menjadi-kepala-sekolah-profesional/#ixzz1vqnm4Ori

48

(24)

Motivasi kerja guru merupakan faktor penting dalam peningkatan kinerja

guru karena sebagai pendorong utama setiap guru melaksanakan tugas profesinya

sesuai ketentuan yang berlaku.

b.

Kepala Sekolah Menjelaskan Tujuan Kegiatan Perlu Disusun dengan

Jelas dan Diinformasikan Kepada Para Guru Sehingga Mereka

Mengetahui Tujuan Bekerja, Para Guru Juga Dapat Dilibatkan

Dalam Penyusunan Tujuan Tersebut

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga dalam menjelaskan tujuan guru

bekerja. Kepala sekolah melaksanakan rapat rutin setiap akhir bulan untuk melihat

sejauh mana pencapaian hasil belajar mengajar, terdapat kendala atau tidak dan

memberikan pelayanan kepada siswa yang menyenangkan.

Rapat bulanan merupakan rapat yang diselenggarakan sekali sebulan.

Membahas masalah atau peristiwa rutin yang terjadi sebulan yang lalu atau

berisi tentang penekanaan dari Kepala Sekolah yaitu evaluasi selama satu bulan

kegiatan PBM.

49

Peranan kepala sekolah dalam memberikan informasi pentingnya berkerja

di sekolah yaitu dengan rapat rutin akhir bulan hal ini bertujuan untuk pencapaian

kegiatan KBM yang telah dilaksanakan atau akan dilaksanakan.

c.

Kepala Sekolah Memotivasi Guru IPS dari Setiap Pekerjaannya

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai pencipta iklim kerja. Kepala

sekolah menyediakan fasilitas pendukung yang memadai bagi bidang studi IPS

49

E. Mulyasa. Jenis Rapat di Sekolah. 2001.
(25)

yaitu memberikan kesempatan belajar diluar dengan kunjungan dan memberikan

reward terhadap guru IPS yang berprestasi.

Pemberian penghargaan kepada guru yang berdedikasi tinggi merupakan

salah satu upaya nyata untuk memposisikan guru sebagai insan pendidikan dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara. dan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 30 ayat (1) bahwa

"Guru memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi

kerja, dedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di Daerah Khusus.

50

Pemberian reward atau penghargaan dari kepala sekolah sangat

dibutuhkan oleh guru karena itu merupakan salah satu cara untuk memotivasi guru

agar lebih meningkatkan kinerja dan prestasinya.

d.

Kepala sekolah Dalam Memenuhi Kebutuhan Sosio-Psiko-Fisik Guru

IPS

Kepala SMA Kristen 1 Salatiga untuk memenuhi kebutuhan

sosio-psiko-fisik guru IPS. Kepala sekolah menyediakan program berbagai jenis kegiatan

sosial seperti perkunjuangan bagi guru yang sakit, biston rutin, wisata keluarga,

merayakan hari besar agama bersama-sama, menyediakan fasilitas olah raga dan

musik serta membentuk koperasi simpan pinjam sekolah, tujuan ini dilakukan

adalah untuk memberikan suatu kepuasan bagi personil sekolah.

Usahakan

memenuhi

kebutuhan

sosio-psiko-fisik

guru

sehingga

memperoleh kepuasan. Dengan menciptakan suasana sekolah seperti ini

diharapkan etos kerja guru meningkat yang berdampak pada peningkatan

kompetensi.

51

Peranan kepala sekolah memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru

adalah dengan memberikan perhatian dalam kegiatan sosial. Dengan kegiatan

50

Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar 2011. Pedoman Pemberian Penghargaan Kepada Guru Berdedikasi Di Daerah Khusus Tingkat Nasional Tahun 2011.

51

(26)

sosial seperti kunjungan bagi guru yang sakit setidaknya memberikan kepuasan

diri bagi guru.

7.

Peran Kepala Sekolah Sebagai Kewirausahaan

a.

Guru Bekerja Keras

Peran Kepala SMA Kristen 1 Salatiga sebagai wirausaha. Kepala sekolah

meningkatkan agar guru bekerja keras tentunya menjadi pusat perhatian dari

pimpinan sekolah maka Kepala SMA Kristen 1 Salatiga untuk menumbuhkan rasa

kerja keras guru dengan mengembangkan

sense of belonging

melalui kegiatan

pembinaan, motivasi, retreat, dan kegiatan kerohanian, membentuk dan

mengesahkan koperasi simpan pinjam, memberikan rekomendasi kredit di BANK,

dan membuka koperasi wirausaha.

Profesionalitas guru sebagai tenaga profesional kini telah diakui secara

syah. Juga peningkatan penghasilannya telah mengangkat martabat guru di

tengah masyarakat. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran PGRI dalam

memperjuangkannya. Oleh karena itu, hendaknya setiap guru meningkatkan sense

of belonging (rasa turut memiliki) dan sense of responsibility (rasa turut

bertanggungjawab) atas eksistensi PGRI sebagai organisasi profesi guru.

52

Kepala sekolah berperan sebagai wirausaha adalah mengajarkan guru

untuk pentingnya bekerja keras, mengembangkan potensi dalam diri guru dan

memajukan sekolah.

52

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa sebelum dan sesudah penggunaan media Film dalam pembelajaran, (2)

Model ini akan membawa siswa ke dalam rasa ingin tahu yang tinggi, menumbuhkembangkan kemampuan intelektual dalam berfikir induktif, kemampuan meneliti, kemampuan

Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang tumbuhan yang digunakan oleh pedagang jamu gendong sebagai bahan jamu yang bermanfaat dalam perawatan kulit

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Mengidentifikasi komponen-komponen utama system kelistrikan AC yang menggunakan amplifier8. Mempelajari rangkaian kelistrikan system AC yang menggunakan amplifier

Penelitian dengan judul “Analisis Perkembangan Sektor Industri Pengolahan dan Peranannya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Pamekasan” ini bertujuan untuk

[r]

Langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian Studi Pemanfaatan Limbah Padat Industri Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Spent Bleaching Earth Sebagai Pengganti