• Tidak ada hasil yang ditemukan

68f0b Instruksi Presiden No. 13 Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "68f0b Instruksi Presiden No. 13 Tahun 2011"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TENTANG

PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dalam rangka lebih meningkatkan penghematan energi dan air, dengan tetap

memperhatikan kebutuhan energi dan air serta prinsip keadilan dalam

pemanfaatannya, dengan ini menginstruksikan:

Kepada : 1. Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II;

2. Jaksa Agung Republik Indonesia;

3. Panglima Tentara Nasional Indonesia;

4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

5. Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;

6. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara;

7. Gubernur; dan

8. Bupati/Walikota

Untuk:

PERTAMA : Melakukan langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan

air di lingkungan instansi masing-masing dan/atau di lingkungan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD) sesuai kewenangan masing-masing, dengan

berpedoman pada Kebijakan Penghematan Energi dan Air, untuk :

a. penerangan dan alat pendingin ruangan gedung kantor

dan/atau bangunan yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah

(2)

b. peralatan kantor, perlengkapan, dan peralatan yang

menggunakan energi listrik atau bahan bakar minyak untuk

gedung kantor dan/atau bangunan termasuk kendaraan dinas,

yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN,

dan BUMD; dan

c. kegiatan atau aktifitas Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN,

dan BUMD yang memanfaatkan air.

KEDUA : 1. Penghematan energi dan air sebagaimana dimaksud dalam

Diktum PERTAMA dilakukan dengan target:

a. Penghematan listrik sebesar 20% (duapuluh persen)

dihitung dari rata-rata penggunaan listrik di lingkungan

masing-masing dalam kurun waktu 6 (enam) bulan

sebelum dikeluarkannya Instruksi Presiden ini;

b. Penghematan pemakaian BBM Bersubsidi sebesar 10%

(sepuluh persen) melalui pengaturan pembatasan

penggunaan BBM Bersubsidi bagi kendaraan di

lingkungan instansi masing-masing dan di lingkungan

BUMN dan BUMD;

c. Penghematan air sebesar 10% (sepuluh persen) dihitung

dari rata-rata penggunaan air di lingkungan

masing-masing dalam kurun waktu 6 (enam) bulan sebelum

dikeluarkannya Instruksi Presiden ini;

2. Pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi

sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b, dilakukan

sepanjang BBM Non Subsidi tersedia di wilayah

masing-masing.

KETIGA : Membentuk gugus tugas di lingkungan masing-masing untuk

mengawasi pelaksanaan penghematan energi dan air.

(3)

KEEMPAT : Para Gubernur, Bupati dan Walikota agar :

1. Melaksanakan program dan kegiatan penghematan energi

dan air sesuai Kebijakan Penghematan Energi dan Air yang

telah ditetapkan; dan

2. Melakukan sosialisasi dan mendorong masyarakat termasuk

perusahaan swasta yang berada di wilayah masing-masing

untuk melaksanakan penghematan energi dan air

sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA.

KELIMA : 1. Untuk mengoptimalkan kebijakan nasional dalam rangka

penghematan energi dan air, dibentuk Tim Nasional

Penghematan Energi dan Air, yang selanjutnya disebut Tim

Nasional, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

Ketua

merangkap Anggota : Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian;

Ketua Harian

merangkap Anggota : Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral;

Anggota : 1. Menteri Dalam Negeri;

2. Menteri Perhubungan;

3. Menteri Pekerjaan Umum;

4. Menteri Pertanian;

5. Menteri Perindustrian;

6. Menteri Keuangan;

7. Menteri Pendayagunaan Aparatur

(4)

8. Menteri Lingkungan Hidup;

9. Menteri Riset dan Teknologi;

10. Menteri Badan Usaha Milik

Negara;

11. Kepala Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi; dan

Sekretaris : Direktur Jenderal Energi Baru,

Terbarukan dan Konservasi Energi,

Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral.

2. Tim Nasional dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Tim

Pelaksana yang diketuai oleh Sekretaris Tim Nasional.

3. Ketua Tim Pelaksana menyampaikan laporan mengenai

pelaksanaan tugasnya kepada Ketua melalui Ketua Harian.

4. Kelengkapan keanggotaan Tim Pelaksana ditetapkan oleh

Ketua Harian Tim Nasional.

KEENAM : Tim Nasional sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA

bertugas:

a. merumuskan dan menyiapkan kebijakan, strategi dan

program penghematan energi dan air termasuk program

konservasinya dengan berpedoman pada prinsip:

1) kebutuhan listrik, dan BBM masyarakat dewasa ini

dipenuhi oleh Pemerintah dengan subsidi;

2) kemewahan dalam pemanfaatan energi dan air harus

dibatasi dan dibayar sesuai harga keekonomian;

(5)

3) kebutuhan energi dan air untuk keperluan usaha dan

bisnis skala tertentu, dibayar sesuai harga keekonomian;

dan

4) pemakaian energi dan air di lingkungan instansi

Pemerintah/Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD harus

dibatasi, diawasi, dan menjadi contoh masyarakat;

b. menetapkan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam

rangka penghematan energi dan air;

c. melakukan pembinaan dan memberikan bimbingan teknis

terhadap pelaksanaan penghematan energi dan air kepada

pengguna energi dan air;

d. menyusun langkah-langkah strategis untuk mengembangkan

sumber daya manusia yang berkualitas di bidang konservasi

energi dan air;

e. melakukan inventarisasi dan kajian atas kegiatan dan aktifitas

yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN,

BUMD, dan perusahaan swasta, serta masyarakat yang dapat

dilakukan untuk menghemat energi dan air;

f. melakukan sosialisasi secara menyeluruh untuk penggunaan

teknologi yang dapat menghemat energi dan air;

g. melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang terkait secara

langsung maupun tidak langsung dengan penggunaan energi

dan air untuk mendukung program penghematan energi dan

air;

h. mengkaji dan menyusun kebijakan untuk pengalokasian dana

dalam rangka kegiatan penghematan energi dan air;

i. menetapkan kebijakan dan langkah-langkah pelaksanaan

(6)

j. menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka

penyelesaian permasalahan yang menghambat program dan

kegiatan penghematan energi dan air; dan

k. melakukan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan

penghematan energi dan air sebagaimana dimaksud dalam

Instruksi Presiden ini.

KETUJUH : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Nasional dapat melibatkan

konsultan, tenaga ahli, akademisi atau pihak-pihak lain yang

dipandang perlu.

KEDELAPAN : Tim Nasional menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan

tugasnya kepada Presiden setiap 3 (tiga) bulan, atau

sewaktu-waktu apabila diperlukan, dengan tembusan kepada Kepala Unit

Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Pembangunan (UKP4).

KESEMBILAN : Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Tim

Nasional dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara.

KESEPULUH : Melaksanakan Instruksi Presiden ini sebaik-baiknya dengan

penuh tanggung jawab.

KESEBELAS : Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden ini, maka Instruksi

Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan

Air dinyatakan tidak berlaku.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

membutuhkan ke institut dan pengadaannya dilakukan secara terkoordinasi dengan unit pengelola infrastruktur teknologi informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2)

Penulis merasa bahwa informasi yang ada di buku tersebut dapat disalurkan menggunakan medium instalasi guna memberikan pengalaman baru bagi audiens dalam mempelajari gaya

Dari hasil analisa sistem dari proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi lapangan beserta wawancara secara langsung dengan responden, serta

Pada kedua contoh di atas, kita juga dapat membayangkan kedua sinyal tersebut sebagai vektor-vektor karena sinyal tersebut diasumsikan sebagai nilai-nilai

Seiring dengan kondisi Boven Digul yang buruk, kondisi Aliarcham juga terus merosot. Ia menderita

Penelitian tentang spermatologi dalam masalah infertilitas pasangan suami isteri dan dalam bidang andrologi klinik juga telah banyak dilakukan, namun penelitian

Tipe kepemimpinan Abu> Bakar adalah tipe karismtik dapat dilihat dari beberapa peristiwa yaitu, pada saat pembai’atan Abu> Bakar, pada saat pengangakatan ‘Umar bin

Hasil penelitiaan ini sejalan dengan penelitian oleh Nina Sufiana at all (2011) yang menyatakan bahwa secara parsial perputaran piutang berpengaruh positif