Perjanjian Pendanaan Pembangunan Kilang LNG Tangguh Diteken
Oleh
Selasa, 01 Agustus 2006 21:34 - Update Terakhir Selasa, 01 Agustus 2006 22:03
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro hari Selasa (1/8) di Jakarta menyaksikan
penandatanganan perjanjian keuangan pembangunan Kilang LNG Tangguh antara BP Indonesia dan mitra kerjanya dengan beberapa bank internasional. Total perjanjian pinjaman sebesar US$2,6 miliar didapat dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) (US$1,2 miliar), Asian Development Bank (ADB) (US$350 juta), dan konsorsium tujuh bank internasional (US$1,066 miliar). Kebutuhan keseluruhan biaya proyek ini sendiri mencapai US$5 miliar.
Acara ini juga dihadiri oleh Dirjen Migas Luluk Sumiarso, Kepala BP Migas Kardaya Warnika, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Gubernur dan Ketua DPRD Irian Jaya Barat, Presiden BP Indonesia Anne Drinkwater, serta para stakeholders lainnya. Dalam sambutannya, Menteri ESDM menyatakan kebahagiannya dapat menyaksikan perjanjian pendanaan ini, karena proyek Kilang LNG Tangguh sangat penting bagi peningkatan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, termasuk penyediaan lapangan kerja maupun pengurangan tingkat kemiskinan. Selain itu, pembangunan Kilang LNG Tangguh juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan di kawasan timur Indonesia.
Proyek Kilang LNG Tangguh ini telah disetujui Pemerintah pada tahun 2005. Saat ini proyek telah mencapai tahap sekitar 44%, sehingga diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada akhir 2008 dan dapat menyuplai LNG kepada pembeli: Fujian di China, K-Power Co dan POSCO di Korea, serta Sempra Energy LNG Marketing Corp di Meksiko.