• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Rujukan Statistik - View Statistik Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Rujukan Statistik - View Statistik Dasar"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENCACAHAN

STUDI INDEPTH R&D

(2)

PEDOMAN PENCACAHAN

STUDI INDEPTH R&D

(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini mengimplementasikan System National Account

(SNA) 2008, dimana salah satu rekomendasinya adalah implementasi Riset dan

Pengembangan (R&D) sebagai bagian dari pembentukan modal. BPS mulai

mengimplementasikan secara bertahap konsep, definisi dan metodologi yang terdapat pada SNA 2008. Saat ini, beberapa rekomendasi perubahan yang diberikan SNA 2008 telah diimplementasikan, namun beberapa lainnya masih dalam tahap kajian untuk diimplementasikan, termasuk mengenai Riset dan Pengembangan (R&D).

Studi indepth R&D merupakan langkah awal dalam rangka implementasi R&D dalam

penghitungan neraca nasional. Kompleksnya konsep, definisi, dan metode pengukuran R&D memerlukan kajian yang mendalam tentang R&D itu sendiri. Di sisi lain, ketersediaan data R&D di lapangan masih menjadi kendala utama penyusunan statistik R&D. Berbagai hasil inventarisasi data terkait R&D yang dikumpulkan dari berbagai sumber belum mampu menjawab bagaimana R&D itu sebenarnya dinilai sebagai aset dan diukur. Diharapkan

kegiatan studi indepth R&D ini dapat menjawab permasalahan tersebut sehingga hasilnya

dapat digunakan secara maksimal dalam penyusunan statistik R&D dan memenuhi rekomendasi perubahan yang diberikan SNA 2008.

Jakarta, September 2015

(5)
(6)

iii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

1.3 Konsep Dasar R&D ... 3

1.4 Strategi Pengumpulan Data R&D ... 5

BAB 2. PELAKSANAAN ... 7

2.1 Desain Survei ... 7

2.2 Jadwal Pelaksanaan ... 8

BAB 3. DAFTAR ISIAN KUALITATIF... 9

3.1 Keterangan yang Dikumpulkan ... 9

3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner ... 9

BAB 4. DAFTAR ISIAN KUANTITATIF... 19

4.1 Keterangan yang Dikumpulkan ... 19

(7)
(8)

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inovasi kini dipandang secara universal sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, baik bagi negara berkembang maupun negara maju. Untuk membuat kebijakan inovasi efektif, para pembuat kebijakan memerlukan indikator yang dapat dipercaya untuk memantau kebijakan tersebut. Riset dan pengembangan (R&D) merupakan komponen penting dalam sistem inovasi sebuah negara. Statistik R&D merupakan indikator yang digunakan secara luas untuk memantau sistem inovasi nasional.

Sistem statistik internasional, System of National Account 2008 (SNA 2008)

merekomendasikan perubahan sistem pencatatan statistik R&D dalam neraca nasional, yang berdampak pada perubahan level Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi, maupun indikator-indikator lainnya. SNA 2008 merekomendasikan bahwa R&D harus dicatat sebagai bagian dari pembentukan modal (investasi) ketika mendatangkan manfaat ekonomi. Hal ini merupakan perubahan mendasar dalam sistem statistik nasional. Tabel berikut menggambarkan perubahan konsep R&D yang direkomendasikan SNA.

Tabel 1.1 Perubahan Konsep R&D menurut Rekomendasi SNA

SNA 1968 SNA 1993 SNA 2008

Namun sayangnya, SNA 2008 tidak memberikan panduan praktis implementasi R&D dalam penghitungan neraca nasional. Tantangan yang dihadapi dalam praktik penyusunan

(9)

2

yang dicatat sebagai aset maupun yang tidak masih menjadi sesuatu yang samar-samar. Lebih lanjut lagi, metode pengukuran dan praktik pencatatan R&D perlu diklarifikasi.

Studi indepth R&D diawali dengan inventarisasi ketersediaan data R&D dari berbagai

sumber seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dan lain-lain. Berikut ini adalah ringkasan hasil inventarisasi ketersediaan data tersebut:

Tabel 1.2 Hasil Inventarisasi Ketersediaan Data R&D

Instansi R&D

A.Pusat Pengkajian dan

Pengembangan IPTEK

(Pappitek), LIPI

Ada nilai Litbang (LIPI) tetapi secara total, tidak terinci secara detail serta cakupan data yang terbatas hanya pada litbang pemerintah dari APBN, Industri Besar Sedang (IBS) kerjasama dengan Dir. IBS-BPS, dan Litbang Universitas/PT kerjasama dengan Dirjen Dikti.

B. Pusat Inovasi (PI), LIPI Hasil penelitian LIPI yang telah dipatenkan telah di

valuasi nilainya. Mencakup sekitar 260 penelitian dari tahun 1991-2012.

C. Kemenristek Tidak ada nilai litbang, hanya berupa profil

Namun, dari hasil inventarisasi data yang dilakukan masih terdapat beberapa permasalahan, yaitu:

• Konsep dan definisi R&D yang terdapat pada instansi dan lembaga belum sepenuhnya

sama dengan konsep dan definisi dalam SNA 2008.

• Umumnya hanya mencakup R&D yang dilakukan oleh pemerintah.

• Informasi yang diperoleh umumnya berupa profil dan nilai agregat.

• Kurangnya informasi bagaimana R&D diukur dan dicatat.

1.2 Tujuan

Studi indepth R&D bertujuan untuk:

1. Mengetahui cakupan R&D yang dilakukan oleh swasta.

2. Mendapatkan gambaran mengenai penilaian (valuasi) dan pencatatan R&D yang

dilakukan oleh swasta.

3. Mendapatkan informasi mengenai rincian pengeluaran R&D yang dilakukan oleh

(10)

3 1.3 Konsep Dasar R&D

Riset dan Pengembangan (R&D) adalah pekerjaan kreatif yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan pengetahuan dan menggunakan pengetahuan itu untuk menemukan atau mengembangkan produk baru, termasuk perbaikan kualitas produk atau menemukan dan mengembangkan proses produksi baru atau proses produksi yang lebih

efisien. R&D memuat elemen kebaruan (novelty) dan memberikan resolusi terhadap

ketidakpastian ilmu pengetahuan dan teknologi.

Riset dan Pengembangan (R&D) dibagi atas 3 jenis, yaitu sebagai berikut:

Riset Dasar

Pekerjaan eksperimental atau teoritis yang utamanya dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang menjadi landasan utama dari suatu fenomena atau fakta yang diamati, tanpa aplikasi dan penggunaan.

Riset Terapan

Penelitian asli yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru yang utamanya ditujukan untuk praktek tertentu.

Pengembangan eksperimental

Pekerjaan sistematis yang dilakukan berdasarkan pengetahuan yang sudah ada (diperoleh dari penelitian dan pengalaman praktis) yang ditujukan untuk menghasilkan material baru, produk dan alat baru, proses baru, sistem dan layanan baru, atau meningkatkan secara substansial produk yang sudah ada.

Kegiatan R&D tidak termasuk kegiatan berikut:

(11)

4

2. Aktivitas ilmiah dan teknologi yang dilakukan tidak untuk R&D

Pengumpulan data umum, riset pasar, pengujian dan standarisasi, studi kelayakan, studi kebijakan, dll yang dilakukan tidak untuk tujuan R&D.

Aturan praktis untuk memisahkan antara R&D dengan aktivitas ilmiah dan teknologi lainnya:

• Institusi/unit institusi ataupun perusahaan yang kegiatan utamanya R&D seringkali

memiliki aktivitas sekunder non-R&D (misalnya informasi ilmiah dan teknis, pengujian, kontrol kualitas, analisis). Sejauh aktivitas sekunder tersebut dilakukan untuk tujuan R&D, maka harus dimasukkan dalam kegiatan R&D; namun jika aktivitas sekunder tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan selain R&D, maka harus dikeluarkan dari penghitungan R&D.

• Institusi yang tujuan utamanya adalah aktivitas ilmiah terkait R&D seringkali

melakukan penelitian dalam hubungannya dengan R&D. Penelitian seperti itu seharusnya dimasukkan ketika mengukur R&D.

3. Aktivitas industri selain R&D

(12)

5

4. Administrasi dan kegiatan penunjang lainnya

Mencakup aktivitas pendanaan R&D dan aktivitas penunjang tak langsung seperti transportasi, kebersihan, pemeliharaan, dan keamanan.

1.4 Strategi Pengumpulan Data R&D

Studi indepth R&D merupakan salah satu rangkaian studi indepth yang akan dilakukan

(13)

6

Dari gambar di atas terlihat bahwa proses studi indepth R&D terdiri atas 2 tahap,

dimana tahap pertama adalah identifikasi konsep dan definisi R&D itu sendiri, sedangkan pada tahap kedua adalah pendataan lebih lanjut mengenai nilai R&D yang dilakukan perusahaan.

Ada beberapa alasan R&D didahulukan saat ini:

1. Dalam rangka memenuhi Minimum Requirement Data Set/MRDS untuk

mengimplementasikan R&D.

2. Kenaikan biaya penelitian dan pengembangan selama sepuluh tahun terakhir sekitar

400 persen (pemerintah).

3. Berbagai referensi yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan dan syarat penghitungan

R&D.

4. Sebagai tahap awal persiapan penghitungan R&D untuk diimplementasikan dalam

Supply and Use Table (SUT) 2015.

5. Sebagai bahan masukan sensus atau survei berbasis establishment (misalnya: Sensus

Ekonomi 2016).

Untuk melengkapi hasil inventarisasi data terkait R&D yang sudah dikumpulkan, studi

indepth R&D dilanjutkan dengan pengumpulan data di daerah. Ada dua skenario yang digunakan dalam pengumpulan data R&D di daerah, yaitu yang pertama berupa pengumpulan data kualitatif dengan metode wawancara langsung dan yang kedua berupa

pengumpulan data kuantitatif dengan self enumeration oleh responden apabila wawancara

langsung tidak memungkinkan. Oleh karena itu, petugas indepth dibekali 2 jenis daftar isian,

yaitu Daftar Isian Kualitatif (Kuesioner K1) dan Daftar Isian Kuantitatif (Kuesioner K2). Kuesioner K2 dapat ditinggal oleh petugas untuk diisi oleh responden apabila tidak memungkinkan untuk memperoleh informasi di lapangan. Hasil isian kemudian dikirimkan kembali ke petugas melalui e-mail atau fax paling lambat 2 minggu setelah kedatangan

petugas. Selain kuesioner, petugas indepth juga dibekali direktori perusahaan yang

(14)

7

BAB II. PELAKSANAAN

2.1 Desain Survei

Studi indepth R&D dilakukan pada 16 provinsi terpilih yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Provinsi-provinsi tersebut dipilih secara

Non-Probability. Unit statistik dalam studi indepth ini adalah enterprise yang berbentuk

perusahaan tunggal atau kantor pusat. Enterprise didefinisikan sebagai unit institusi yang

menghasilkan barang dan jasa.

Tabel 2.1. Alokasi Sampel Studi Indepth R&D

Nama Provinsi NJ KNPN KNPN

pengumpulan data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif

dilakukan melalui wawancara langsung oleh petugas indepth untuk memperoleh informasi

(15)

8

melalui self enumeration oleh responden apabila wawancara oleh petugas tidak

memungkinkan. Pengumpulan data kuantitatif menanyakan belanja R&D yang dilakukan perusahaan beserta rinciannya. Kuesioner R&D kuantitatif diberikan ke responden, baik

dalam bentuk hardcopy maupun softcopy. Responden kemudian mengirimkan hasil kuesioner

yang telah diisi melalui e-mail atau fax paling lambat 2 minggu setelah kedatangan petugas.

2.2 Jadwal Pelaksanaan

Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Studi Indepth R&D

Tahapan Kegiatan Penanggung Jawab Waktu

1 Persiapan Rerta, Deden Juli - September 2015

2 Studi Literatur Noval, Rizky Juli - September 2015

3 Penetuan variabel kegiatan Rerta, Deden Juli - September 2015

4 Informasi ke daerah KNPR dan Rini September 2015

5 Pelatihan petugas indepth Rerta, Deden September 2015

6 Persiapan Studi Indepth di

daerah

September 2015

- Teknis: daftar pertanyaan,

draft laporan

Noval, Rizky September 2015

- Non Teknis : SPPD, tiket Budi Tri, Yoyoh September 2015

7 Studi Indepth di daerah Masing-masing

petugas indepth

Oktober 2015

8 Kompilasi Laporan Studi

Indepth

Noval, Fitri Oktober 2015

9 Pengolahan hasil Studi

Indepth

Noval, Diana Oktober 2015

10 Laporan Studi Indepth

menyeluruh

(16)

9 BAB III

DAFTAR ISIAN KUALITATIF (K1)

3.1 Keterangan yang Dikumpulkan

Kuesioner K1 (Daftar isian kualitatif) memuat beberapa keterangan yang terdiri atas tujuh blok sebagai berikut:

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

BLOK III. KETERANGAN UMUM

BLOK IV. KEGIATAN LITBANG

BLOK V. VALUASI DAN PENCATATAN

BLOK VI. CATATAN

BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN

3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.

Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan. Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode kabupaten/kota pada kotak yang telah disediakan.

(17)

10

Rincian 4. Tuliskan nama desa/kelurahan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode desa/kelurahan pada kotak yang telah disediakan.

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas petugas indepth dan pemeriksa.

Rincian 1. Tuliskan nama petugas dan pemeriksa dengan lengkap dan jelas. Rincian 2. Tuliskan tanggal kegiatan wawancara dan pemeriksaan dengan benar.

Rincian 3. Berikan tanda tangan petugas indepth dan pemeriksa dengan benar.

BLOK III. KETERANGAN UMUM

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan umum perusahaan secara lengkap dan jelas, termasuk status usaha, jaringan perusahaan, dan kegiatan utama yang dilakukan perusahaan (menurut KBLI 2009).

Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas. Contoh: “PT. Pupuk

Sriwijaya, Tbk”.

Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas. Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan dengan benar. Rincian 4. Tuliskan alamat e-mail perusahaan dengan benar.

Rincian 5. Lingkari salah satu kode status usaha perusahaan. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan.

Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang

bertujuan mencari laba atau keuntungan.

Badan Usaha yang Berbadan Hukum adalah badan usaha yang memiliki harta

kekayaan tersendiri, terpisah dengan harta kekayaan para pemegang saham. Badan usaha yang berbadan hukum merupakan subjek hukum yang dapat dituntut atau melakukan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha. Contoh: Persero, Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.

(18)

11

kekayaan pendirinya tidak terpisah dengan harta kekayaan badan usaha tersebut. Badan usaha yang tidak berbadan hukum tidak dapat dituntut atau melakukan kumpulan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha tersebut, kecuali atas nama pendiri dari badan usaha tersebut. Contoh: CV, Firma, dan UD (Usaha Dagang yang sudah mendapat SIUP).

Rincian 6. Lingkari salah satu kode jaringan perusahaan. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan.

Perusahaan Tunggal: perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang

di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan tunggal disebut juga perusahaan tanpa cabang.

Kantor pusat: unit yang melakukan kegiatan pengelolaan dan pengawasan unit

lain dalam perusahaan atau enterprise, melakukan perencanaan strategi dan

organisasional dan memegang peranan membuat keputusan perusahaan atau

enterprise.

Rincian 7. Tuliskan kegiatan utama yang dilakukan perusahaan dengan selengkap-lengkapnya. Kemudian isikan kode KBLI 2009 pada kotak yang telah disediakan.

Contoh: Industri pupuk alam/non-sintetis

Kegiatan di atas masuk dalam kode 20121 pada KBLI 2009, sehingga pada kotak yang telah disediakan diisi 20121 oleh pemeriksa.

Rincian 8. Isikan tahun perusahaan mulai beroperasi secara komersil.

BLOK IV. KEGIATAN LITBANG

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kegiatan penelitian dan pengembangan (LITBANG) yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun terakhir.

LITBANG adalah kegiatan kreatif yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan

(19)

12

Contoh KEGIATAN YANG TERMASUK LITBANG:

 Pengembangan spesifikasi, desain, prototipe dan produk baru yang berdasarkan

pengetahuan yang dihasilkan sendiri maupun pihak lain.

 Penyempurnaan konstruksi dan operasi untuk meningkatkan efisiensi dan

penghematan biaya yang berdasarkan pengetahuan, baik pengetahuan yang dihasilkan sendiri maupun pihak lain.

 Litbang sistem operasi, algoritma, atau bahasa pemrograman baru.

Contoh KEGIATAN YANG TIDAK TERMASUK LITBANG:

 Studi kelayakan

 Rekayasa teknis (seperti perbaikan spesifikasi teknis)

 Pelayanan ilmiah dan teknis

 Riset manajemen (analisa matematika dan statistik untuk manajemen)

 Pengumpulan data rutin

 Pembuatan aplikasi program komputer dengan teknologi perangkat lunak yang sudah

ada

 Penelitian pasar

Rincian 1. Tanyakan apakah perusahaan pernah melakukan LITBANG dalam lima tahun terakhir. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.

Jika perusahaan menjawab Ya (kode 1), tanyakan cakupan dan bentuk LITBANG yang dilakukan perusahaan.

Contoh: LITBANG yang dilakukan perusahaan mencakup pembuatan formula untuk produk baru.

Jika perusahaan menjawab Tidak (kode 2), maka STOP, ganti perusahaan.

Rincian 2. Tanyakan bagaimana perusahaan melakukan LITBANG. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika dikerjakan sendiri oleh perusahaan, isikan (2) jika dikontrakkan penuh ke Perhatian: Dalam prakteknya rincian ini ditanyakan di awal sebelum menanyakan

(20)

13

pihak lain, dan isikan (3) jika sebagian dikerjakan sendiri dan sebagian dikontrakkan ke pihak lain.

Jika LITBANG dikontrakkan penuh ke pihak lain (kode 2), maka STOP Ganti Perusahaan.

Rincian 3. Tanyakan unit kerja mana yang melakukan LITBANG.

Contoh: Bagian LITBANG, Quality Control (QC), Produksi, Production Planning and Inventory Control (PPIC), Engineering, Maintenance, dan sebagainya.

Rincian 4. Tanyakan apakah unit kerja yang melakukan LITBANG pada rincian 3 merupakan unit yang terpisah dari induk perusahaan.

Unit terpisah diidentifikasi sebagai unit yang memiliki lokasi dan pengelolaan

terpisah dari induk perusahaan.

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.

Rincian 5. Tanyakan apakah unit kerja yang melakukan LITBANG pada rincian 3 memiliki catatan pembukuan terpisah dari induk perusahaan.

Catatan pembukuan berisi informasi nilai penerimaan dan pengeluaran, arus

kas, dan posisi aset dan kewajiban.

Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan. Isikan (1) jika Ya, dan isikan (2) jika Tidak.

Rincian 6. Tanyakan tujuan utama perusahaan melakukan LITBANG.

Contoh: untuk menemukan produk baru, meningkatkan kapasitas produksi perusahaan, meningkatkan kualitas produk, menghasilkan proses produksi yang lebih efisien, dan sebagainya.

Rincian 7. Tanyakan frekuensi kegiatan LITBANG yang dilakukan perusahaan. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai. Kemudian isikan pada kotak yang telah disediakan.

Rincian 8. Cakupan kegiatan LITBANG yang dilakukan perusahaan dalam lima tahun terakhir.

(21)

14 Kolom 1. Jelas.

Kolom 2. Nama produk atau kegiatan adalah nama jenis produk atau kegiatan yang dilakukan, bukan bentuk hasil LITBANG ataupun bentuk hak kekayaan intelektual.

Contoh: mobil listrik, sayap pesawat terbang, lampu hemat energi, pembuatan sel surya.

Kolom 3. Tahun mulai adalah tahun LITBANG yang bersangkutan dimulai.

Kolom 4. Tahun selesai adalah tahun LITBANG yang bersangkutan selesai dilakukan. Jika LITBANG masih dalam proses pengerjaan maka isian ini diberi tanda strip (-). Kolom 5. Isikan (1) jika LITBANG dilakukan sendiri, dan isikan (2) jika LITBANG

dilakukan oleh pihak lain. Jika LITBANG sebagian dikerjakan sendiri dan sebagian dikontrakkan ke pihak lain maka isikan (3), yaitu penjumlahan (1) ditambah (2).

Kolom 6. Isikan penggunaan hasil LITBANG menurut kode yang sesuai. Jika pilihan lebih dari satu maka isikan jumlah kode yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan.

Kolom 7. Isikan kode jenis LITBANG pada kotak yang telah disediakan.

Riset adalah penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan

memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.

Pengembangan adalah penerapan temuan riset atau pengetahuan lainnya pada

suatu rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum dimulainya produksi komersial atau pemakaian.

Bukan R&D: riset pasar, pengumpulan data rutin, studi kelayakan, rekayasa

teknis, pelayanan ilmiah dan teknis, riset majanemen, pembuatan aplikasi program komputer dengan teknologi perangkat lunak yang sudah ada.

Kolom 8. Isikan bentuk hasil LITBANG menurut kode yang sesuai. Jika pilihan lebih dari satu maka isikan jumlah kode yang dilingkari pada kotak yang telah disediakan.

Hak cipta: hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan

(22)

15

Paten: hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil

invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Desain industri: suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis

atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.

Kolom 9. Keputusan jenis R&D. Diisi oleh petugas.

Riset dasar: pekerjaan eksperimental atau teoritis yang utamanya dilakukan

untuk memperoleh pengetahuan baru yang menjadi landasan utama dari suatu fenomena atau fakta yang diamati, tanpa aplikasi dan penggunaan. Hasil dari riset dasar biasanya berupa publikasi atau jurnal ilmiah.

Riset terapan: penelitian asli yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan

baru yang utamanya ditujukan untuk praktek tertentu. Hasil dari riset terapan misalnya berbentuk model demonstrasi.

Pengembangan eksperimental: pekerjaan sistematis yang dilakukan berdasarkan

pengetahuan yang sudah ada (diperoleh dari penelitian dan pengalaman praktis) yang ditujukan untuk menghasilkan material baru, produk dan alat baru, proses baru, sistem dan layanan baru, atau meningkatkan secara substansial produk yang

sudah ada. Hasil dari pengembangan eksperimental dapat berupa prototype, pilot

plant, desain sistem, dan sebagainya.

BLOK V. VALUASI DAN PENCATATAN

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai penilaian (valuasi) dan pencatatan hasil penelitian dan pengembangan (LITBANG) yang dilakukan perusahaan.

Rincian 1. Tanyakan apakah perusahaan mencatat hasil LITBANG sebagai Aset Tak Berwujud.

Aset Tak Berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak

(23)

16

menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif.

Jika perusahaan menjawab Ya (kode 1), tanyakan lebih lanjut panduan akuntansi apa yang perusahaan gunakan.

Jika perusahaan menjawab Tidak (kode 2), tanyakan alasannya.

Rincian 2. Tanyakan secara mendalam bagaimana perusahaan mencatat biaya LITBANG dalam laporan keuangan.

(24)

17

Rincian 4. Tanyakan secara mendalam bagaimana pengukuran biaya perolehan LITBANG di perusahaan.

Rincian 5. Tanyakan secara mendalam bagaimana perusahaan mencatat biaya LITBANG

dalam kasus multiyears.

BLOK VI. CATATAN

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan yang timbul selama melakukan tugas di lapangan.

BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN

(25)
(26)

19 BAB IV

DAFTAR ISIAN KUANTITATIF (K1)

4.1 Keterangan yang Dikumpulkan

Kuesioner K2 (Daftar Isian Kuantitatif) memuat beberapa keterangan yang terdiri atas delapan blok sebagai berikut:

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

BLOK III. KETERANGAN UMUM

BLOK IV. BELANJA LITBANG

BLOK V. RINCIAN PENGELUARAN LITBANG

BLOK VI. CATATAN

BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN

4.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.

Rincian 1. Tuliskan nama provinsi dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode provinsi pada kotak yang telah disediakan. Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

(27)

20

Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah disediakan. Kemudian isikan kode kecamatan pada kotak yang telah disediakan. Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa dengan jelas dan benar pada titik-titik yang telah

disediakan. Kemudian isikan kode kelurahan/desa pada kotak yang telah disediakan.

BLOK II. KETERANGAN PETUGAS

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas petugas indepth study.

Rincian 1. Tuliskan nama petugas dengan lengkap dan jelas. Rincian 2. Tuliskan alamat E-mail/No.HP petugas dengan benar. Rincian 3. Tuliskan tanggal penyerahan dokumen dengan benar. Rincian 4. Tuliskan tanggal pengembalian dokumen dengan benar.

BLOK III. KETERANGAN UMUM

Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan usaha secara lengkap dan jelas, termasuk status usaha kegiatan utama yang dilakukan perusahaan dan jenis lapangan usahanya.

Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan dengan lengkap dan jelas. Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan dengan lengkap dan jelas. Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan dengan benar. Rincian 4. Tuliskan alamat e-mail perusahaan dengan benar.

BLOK IV. BELANJA LITBANG

(28)

21

Rincian 1. Tahun kegiatan LITBANG adalah tahun pada saat kegiatan LITBANG terakhir selesai dilakukan.

Rincian 2. Nilai Belanja LITBANG adalah total belanja LITBANG selama setahun pada tahun terakhir LITBANG selesai dilakukan. Nilai Belanja LITBANG adalah total

biaya LITBANG yang dilakukan sendiri dan LITBANG yang

dilakukan/disubkontrakkan ke pihak lain. Satuan nilai pengeluaran dalam juta rupiah.

Rincian 3. Persentase Belanja LITBANG adalah porsi belanja LITBANG terhadap total pengeluaran pada tahun terakhir LITBANG selesai dilakukan.

Rincian 4. Belanja LITBANG diuraikan menurut jenis kegiatan yakni: penelitian dasar, penelitian terapan, dan pengembangan eksperimental. Jenis Kegiatan LITBANG:

Penelitian Dasar adalah kegiatan penelitian (yang bersifat teoritis atau

eksperimental) yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru tentang prinsip-prinsip dasar dari fenomena atau fakta yang teramati, tanpa memikirkan penerapannya.

Penelitian Terapan adalah kegiatan penelitian (yang bersifat teoritis atau

eksperimental) yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan baru. Namun kegiatan investigatif ini diarahkan untuk tujuan praktis tertentu.

Pengembangan Eksperimental adalah kegiatan sistematik dengan menggunakan

pengetahuan yang sudah ada, yang diperoleh melalui penelitian atau pengalaman praktis, dengan tujuan:

o Menghasilkan material baru, produk baru atau alat baru; o Membangun proses baru atau sistem baru; dan

o Meningkatkan produk, proses atau sistem yang sudah ada secara substansial.

BLOK V. RINCIAN PENGELUARAN LITBANG

(29)

22 Rincian 1. Upah Gaji dan Tunjangan Pegawai

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan upah gaji dan tunjangan pegawai dengan lengkap dan jelas. Upah gaji dan tunjangan pegawai terdiri dari gaji dan lainnya (upah lembur, bonus, tunjangan, asuransi kecelakaan di tempat kerja dan sebagainya).

Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan, sebelum dikurangi pajak

baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah dan gaji walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan.

Upah lembur dan tunjangan adalah upah yang diberikan/dibayarkan kepada

pekerja/karyawan diluar upah gaji.

Asuransi kecelakaan di tempat kerja, jaminan sosial, dan pembayaran pensiun adalah

biaya perusahaan yang dibayarkan secara teratur kepada yayasan/badan yang menangani masalah jaminan sosial dan pembayaran pensiun pekerja/karyawan.

Rincian 2. Bahan Bakar

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya bahan bakar yang digunakan dengan lengkap dan jelas.

Biaya bahan bakar adalah biaya seluruh pemakaian segala bahan, baik cair maupun padat

yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin, memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, termasuk biaya bakar minyak (BBM), elpiji, gas kota dan bahan bakar lainnya seperti kayu/arang dan lainnya.

Rincian 3. Pelumas

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pelumas yang digunakan dengan lengkap dan jelas.

Biaya pelumas adalah biaya seluruh pemakaian segala zat cair yang mempunyai kekentalan

tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Rincian 4. Listrik

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya listrik yang dengan lengkap dan jelas.

Biaya listrik adalah biaya seluruh pemakaian listrik untuk keperluan perusahaan/usaha,

(30)

23

listrik yang dibangkitkan sendiri, dan biaya bahan bakar untuk listrik. Biaya listrik mencakup biaya pemakaian listrik oleh perusahaan/usaha baik bersumber dari PLN maupun non PLN.

Rincian 5. Air Bersih

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya air yang digunakan dengan lengkap dan jelas.

Biaya air adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan perusahaan/usaha, seperti

pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air minum ataupun dari pihak lain.

Rincian 6. Angkutan

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan jasa angkutan.

Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemindahan

orang/penumpang dan atau barang dari satu tempat ke tempat yang lain melalui darat, air, maupun udara dengan menggunakan alat angkutan bermotor maupun tidak bermotor.

Rincian 7. Pos dan jasa kurir

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan pos dan jasa kurir.

Rincian 8. Telepon dan komunikasi lainnya

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan atas penggunaan telepon dan komunikasi lainnya.

Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan khusus perusahaan/usaha, misal

pembayaran kepada PT. TELKOM atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan jaringan/frekuensi (dalam negeri), pembayaran kepada PT. INDOSAT atas pulsa yang terjual atau atas penggunaan jaringan (luar negeri), biaya sewa satelit.

Rincian 9. Keperluan Kantor dan Kemasan

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya yang dikeluarkan perusahaan

atas penggunaan peralatan kantor yang mencakup alat tulis kantor dan percetakan/fotocopy.

Alat tulis kantor adalah semua alat tulis dan keperluan kantor yang habis dipakai seperti:

(31)

24

Pengepakan/Kemasan meliputi biaya yang dikeluaran untuk keperluan kemasan hasil

produksi baik kemasan dari kertas/karton, plastik, helas, logam, kayu dan lainnya.

Rincian 10. Sewa

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya sewa yang digunakan dengan lengkap dan jelas.

Biaya sewa meliputi biaya sewa gedung/ruangan, gudang, kendaraan, dan

mesin/alat-alat/perlengkapan. Jika sewa lebih dari satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua, sedangkan jika sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat sesuai yang dikeluarkan.

Rincian 11. Pemeliharaan dan perbaikan kecil

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pemeliharaan barang modal (seperti: mesin, gedung, kendaraan dan barang inventarisasi kantor lainnya) agar menjamin kelancaran kegiatan produksi dengan lengkap dan jelas. Biaya tersebut bersifat rutin (reguler) maupun yang bersifat periodik.

Rincian 12. Perjalanan Dinas

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya uang saku dan harian, akomodasi, dan restoran yang digunakan dengan lengkap dan jelas.

Biaya akomodasi/penginapan adalah biaya yang dikeluarkan untuk penginapan di suatu

tempat, dalam rangka pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.

Rincian 13. Pendidikan dan pelatihan

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pendidikan dan pelatihan yang digunakan dengan lengkap dan jelas.

Biaya pendidikan dan pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan pekerja.

Rincian 14. Jasa-jasa

(32)

25

Biaya konsultan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada konsultan

(komputer/software/database, SDM dll), engineering dan arsitek, seperti pembuatan gambar,

biaya pengukuran dan biaya perencanaan dalam rangka pembuatan bangunan/konstruksi.

Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada

akuntan/notaris seperti: biaya jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan pembukuan, biaya jasa pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya jasa dalam pembuatan surat perjanjian dan akte.

Biaya asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada perusahaan

asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan dan asuransi barang modal lainnya.

Promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas promosi/iklan baik yang

dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain. Apabila promosi/iklan dikerjakan oleh perusahaan sendiri (pasang spanduk atau papan reklame), maka pajak reklame/iklan yang dibayar perusahaan dimasukkan ke pajak tak langsung.

Rincian 15. Biaya Penyusutan dan Amortisasi

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya penyusutan dan amortisasi yang digunakan dengan lengkap dan jelas. Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan bangunan, kendaraan, mesin dan peralatan, inventaris kantor lainnya.

Biaya penyusutan adalah biaya yang disisihkan dengan tujuan untuk mengganti susutnya

nilai barang modal karena dipakai dalam melakukan kegiatan, dimana pada saat barang modal tersebut sudah tidak dapat dipakai lagi, maka dapat diganti dengan barang modal baru dari uang yang disisihkan.

Amortisasi adalah penyusutan atas aktiva tidak berwujud seperti paten, lisensi, copy right,

dan biaya-biaya/pengeluaran yang ditangguhkan.

Rincian 16. Pajak

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan pajak yang dikeluarkan perusahaan dengan lengkap dan jelas.

Pajak yang dicakup meliputi pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor, bea balik

(33)

26 Rincian 17. Biaya khusus

Rincian 18a s/d 18g mencakup biaya khusus/biaya langsung yang terkait dengan kegiatan utama perusahaan/usaha (seperti biaya bahan baku dan bahan penolong, pembelian sofware atau program pendukung, jasa konsultan/tenaga ahli).

Rincian 18. Pengeluaran Lainnya

Biaya pengeluaran produksi lainnya antara lain: jasa kebersihan, jasa keamanan, iuran anggota organisasi, sumbangan, langganan majalah dan surat kabar, serta lainnya.

Iuran anggota organisasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan secara berkala, dalam

keikutsertaannya sebagai anggota organisasi, baik pada badan nasional maupun internasional. Isikan rincian g dan h untuk biaya lainnya yang digunakan dalam proses produksi.

Rincian 19. Total Pengeluaran

Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua pengeluaran. Total pengeluaran diperoleh dari penjumlahan rincian 1 s/d 18.

BLOK VI. CATATAN

Blok ini digunakan untuk untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan permasalahan dalam pengisian, dan sebagainya.

BLOK VII. KETERANGAN PENGESAHAN

Gambar

Tabel 2.1. Alokasi Sampel Studi Indepth R&D
Tabel 2.1. Jadwal Pelaksanaan Studi Indepth R&D

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan kami tegaskan bahwa pelekatan LTPC terhadap BKC asal impor yang dimasukkan ke TBB dilakukan di gudang penimbunan yang berada di dalam TBB

Berdasarkan Surat Nomor : 08/TAP.PMNG/POKJA/DPU-KBS/VI/2016 Tanggal 02 Juni 2016 Tentang Pengumuman Pemenang Lelang Pekerjaan "Pembangunan Rumah Ketua DPRD " , maka dengan

[r]

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan evaluasi dan penilaian usulan administrasi, usulan teknis dan usulan biaya menurut ketentuan- ketentuan yang berlaku didalam Perpres

- untuk barang Hasil Produksi dengan kondisi baik yang akan dijual ke dalam negeri, diisi tarif PPN dari Pos Tarif /HS sesuai ketentuan yang berlaku. - untuk Hasil Produksi

18 Oktober 2016 oleh POKJA ULP Pengadan Barang/Jasa (PPBJ) Badan Lingkungan Hidup (BLH). Kabupaten Bintan Tahun Anggaran 2016, yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

KELOMPOK KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/ JASA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BINTAN.. TAHUN

bahwa dalam rangka pelaksanaan pembinaan pegawai sebagaimana diamanatkan pada pasal 113A ayat (3) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah