• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERDA NOMOR 11 TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERDA NOMOR 11 TAHUN 2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA PAYAKUMBUH

PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

NOMOR : 11 TAHUN 2015

TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PAYAKUMBUH,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 311 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memperoleh persetujuan bersama;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a diatas , perlu ditetapkan Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil Dalam Lingkungan Daerah propinsi Sumatera Tengah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Payakumbuh. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19) ;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

(2)

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ;

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049) ; 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) ; 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

11. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 292, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

(3)

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Derah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Negara Nomor 4502) ;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 15.Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang

Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4576) ;

16.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 17.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4592);

19.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

20.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antar Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82) ;

21.Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165) ; 22.Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang

(4)

Tahun 2011 Nomor 59);

23.Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5);

24.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah dirubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

25.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaiman diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

27.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ;

28.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016;

29.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat DPRD Kota Payakumbuh ( Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 02);

30. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh ( Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 03 ) sebagaimana yang telah dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 11);

(5)

Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 04 ) sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis dilingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 12);

32.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2008 Nomor 05 );

33.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 03 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran daerah Kota Payakumbuh Tahun 2010 Nomor 03);

34.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 05 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Pemerintahan Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2011 Nomor 15) ;

35.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 3);

36.Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Payakumbuh (Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 13).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PAYAKUMBUH. DAN

WALIKOTA PAYAKUMBUH

M E M U T U S K A N :

(6)

Pasal 1

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut :

1.Pendapatan Daerah Rp. 764.279.917.067,-

2. Belanja Daerah Rp. 836.595.428.077,-

Surplus/(Defisit) Rp. (72.315.511.010,-)

3. Pembiayaan Daerah

a. Penerimaan Rp. 72.315.511.010,-

b. Pengeluaran Rp. 0,- Pembiayaan Neto Rp... 72.315.511.010,- Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenan Rp. 0,-

Pasal 2

(1). Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Pendapatan Asli Daerah sejumlah Rp. 96.784.744.067,- b. Dana Perimbangan Rp. 645.928.032.000,-

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp. 66.006.229.467,- (2). Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

terdiri dari jenis pendapatan :

a. Pajak Daerah sejumlah Rp.11.168.600.000,- b. Retribusi Daerah sejumlah Rp. 7.909.914.600,-

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sejumlah Rp. 11.700.000.000,-

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rp. 66.006.229.467,-

(3). Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan :

a. Dana Bagi Hasil Pajak/bagi Hasil Bukan Pajak Sejumlah Rp. 14.192.088.000,-

b. Dana Alokasi Umum sejumlah Rp. Rp. 445.523.347.000,- c. Dana Alokasi Khusus Rp. 181.212.597.000,-

(4). Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan :

a. Hibah sejumlah Rp. 0,-

(7)

c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi sejumlah Rp. 21.567.141.000,-

d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sejumlah Rp. 0,- e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau dari Pemerintah Daerah

Lainnya sejumlah Rp. 0,-

Pasal 3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Belanja Tidak Langsung sejumlah Rp. 392.339.116.367,- b. Belanja Langsung sejumlah Rp. 444.256.311.710,-

(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja :

a. Belanja pegawai sejumlah Rp.386.329.905.158,- b. Belanja Bunga sejumlah Rp. 0,-

c.Belanja Subsidi sejumlah Rp. 0

d.Belanja Hibah sejumlah Rp. 5.000.000.000,- e.Belanja Bantuan Sosial sejumlah Rp. 0,- f. Belanja Bagi Hasil sejumlah Rp. 0,-

g.Belanja Bantuan Keuangan sejumlah Rp. 559.211.209,- h. Belanja Tidak Terduga sejumlah Rp. 450.000.000,-

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja :

a. Belanja Pegawai sejumlah Rp. 37.038.981.437,-

b. Belanja Barang dan Jasa sejumlah Rp. 217.079.397.660,- c. Belanja Modal sejumlah Rp. 190.137.932.613,-

Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : a. Penerimaan sejumlah Rp. 72.315.511.010,-

b. Pengeluaran sejumlah Rp. 0,-

(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan :

a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) sejumlah Rp. 72.315.511.010,-

b. Pencairan Dana Cadangan sejumlah Rp. 0,-

c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sejumlah Rp. 0,-

d. Penerimaan Pinjaman Daerah sejumlah Rp. 0,-

(8)

(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan :

a. Pembentukan Dana Cadangan sejumlah Rp. 0,-

b. Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah sejumlah Rp. 0,- c. Pembayaran Pokok Hutang sejumlah Rp. 0,-

d. Pemberian Pinjaman Daerah sejumlah Rp. 0,-

Pasal 5

Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 (satu) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari :

1. Lampiran I Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ;

2. Lampiran II Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi SKPD;

3. Lampiran III Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan ;

4. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja Menurut Urusan

Pemerintahan Daerah, Organsisasi SKPD, Program dan Kegiatan;

5. Lampiran V Rekapitulasi Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi Dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara

6. Lampiran VI Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan ;

7. Lampiran VII Daftar Piutang Daerah ;

8. Lampiran VIII Daftar Penyertaan Modal (investasi )Daerah 9. Lampiran IX Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan

asset tetap daerah;

10. Lampiran X Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan asset lain-lain;

11. Lampiran XI Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran

sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini.

12. Lampiran XII Daftar dana cadangan daerah

13. Lampiran XIII Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah

Pasal 6

(9)

Pasal 7

(1). Dalam Keadaan darurat, Pemerintah Daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum disediakan anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD. (2). Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagaimana berikut :

a. Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak dapat diprediksi sebelumnya;

b. Tidak diharapkan terjadi secara berulang ;

c. Berada diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah ; dan

d.Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.

(3). Pendanaan keadaan darurat yang belum tersedia anggarannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan belanja tidak terduga.

(4). Dalam hal belanja tidak terduga tidak mencukupi dapat dilakukan dengan cara :

a. Mengunakan dana dari hasil penjadwalan ulang capaian target kinerja program dan kegiatan lainnya dalam tahun anggaran berjalan; dan/atau

b. Memanfaatkan uang kas yang tersedia dari selisih lebih realisasi pendapatan atau selisih lebih realisasi penerimaan pembiayaan sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD. (5). Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk belanja

untuk keperluan mendesak.

(6). Kriterian belanja untuk keperluan mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat (5) mencakup :

a. Program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan; dan

b.Keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

(7). Penjadwalan ulang capaian target kinerja program dan kegiatan lainnya dalam tahun anggaran berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a di formulasikan terlebih dahulu dalam DPPA-SKPD.

(8). Pendanaan keadaan darurat untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diformulasikan terlebih dahulu dalam RKA-SKPD

(9). Belanja Kebutuhan tanggap darurat bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dilakukan dengan pembebanan langsung pada belanja tidak terduga.

(10)

(11). Dalam hal keadaan darurat terjadi setelah ditetapkan Perubahan APBD, Pemerintah daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, dan pengeluaran tersebut disampaikan dalam laporan realisasi anggaran.

Pasal 8

Apabila ada program dan kegiatan DAK dan/atau spesifik grant lainnya yang bersumber dari transfer ke daerah dalam APBN, bantuan keuangan dari Provinsi untuk Kota Payakumbuh yang dananya diterima setelah APBD ditetapkan, Pemerintah Daerah dapat melaksanakan program dan kegiatan dimaksud dengan terlebih dahulu melakukan perubahan Peraturan Walikota tentang Penjabaran APBD dengan memberitahukan kepada DPRD.

Pasal 9

Apabila program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pasal 8, terjadi setelah perubahan APBD ditetapkan, maka Pemerintah daerah menyampaikannya dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA).

Pasal 10

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2016.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Payakumbuh.

Ditetapkan di Payakumbuh pada tanggal 26 Desember 2015 WALIKOTA PAYAKUMBUH,

RIZA FALEPI

Diundangkan di Payakumbuh pada tanggal 26 Desember 2015

SEKRETARIS DAERAH KOTA PAYAKUMBUH

BENNI WARLIS

LEMBARAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2015 NOMOR 11

Referensi

Dokumen terkait

Stok Pengaman : stok yang dipersiapkan untuk mengantisipasi kenaikan kunjungan, kejadian luar biasa, adanya waktu tunggu dan waktu kekosongan. Pada akhir periode distribusi

3.3.5 Monitoring jalannya peserta harus dilakukan oleh HQ (rally control) atau oleh Safety Officer di tiap SS. Demikian juga Tracking Chart nya. Jika dalam kecelakaan

Calmic Indonesia Cabang Palembang memiliki team service yang siap mengganti dan mengecek alat- alat yang telat dipasang kepada pelanggan setiap bulan, lalu masalah biaya yang

Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat memberikan pelayanan kesehatan kepada semua orang yang memiliki usia dan karakter yang berbeda sehingga dalam

A B C D E F utvrditi mogućnost def iniranja zajedničkih kriterija za rangiranje različitih usluga Srca ispitati koje kriterije voditelji smatraju važnima za Srce

Biaya pelaksanaan Tugas Tim Pelaksana dan Pengembangan Kelurahan Siaga sebagimana dimaksud dalam diktum ketiga dibebankan kepada Anggaran pendapatan dan Belanja

Moeljatno, mennyatakan bahwa hukum pidana adalah bagian dari pada keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara, yang menngadakan dasar-dasar aturan untuk (a)

Cara kedua yang dapat dilakukan mengenai pembukaan kerahasian perbanakan mengenai harta bersama berkaitan dengan perkara yang sedang dikaji penulis guna kepastian hukum, perlu