• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN

NOMOR : 377/ Kpt s-IV/ 1987 TENTANG

PEMBERIAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN KEPADA PT. BINA DAYA TETRA

MENTERI KEHUTANAN,

Membaca : 1. Surat Permohonan PT. BINA DAYA TETRA alamat JL. Teuku Umar No. 52

Jakart a unt uk mendapat kan Hak Pengusahaan Hut an di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimant an Tengah Nomor. 01/ BDT/ IX/ 1983 t anggal 15 Desember 1983;

2. Surat pencadangan areal Nomor 615/ Menhut -IV/ 1986 t anggal 15 Desember 1986;

3. Akt a Nomor 5 t anggal 29 Sept ember 1983 t ent ang Pendirian PT. BINA DAYA TETRA yang dibuat didepan HAJJAH MEITRA WIDURNA, SH Not aris di Jakart a yang diubah dengan akt e Nomor 20, t anggal 5 Januari 1987 yang dibuat didepan KARTINI MULYADI, SH, Not aris di Jakart a dan t el ah disahkan oleh Depart emen kehakiman dengan Surat Keput usan Ment eri Kehakiman No. C. 2-3781-HT. 01. 01-TH. 1984 t anggal 10 Jul i 1984

Menimbang : a. bahwa areal hut an yang dimint a oleh pemohon t idak t ermasuk hut an

lindung, t idak t ermasuk pul a suaka alam at aupun areal hut an unt uk penggunaan lain;

b. bahwa oleh karena it u at as areal hut an t ersebut dapat diberikan Hak Pengusahaan Hut an;

Mengingat : 1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33;

2. Ordonansi Perlindungan Alam Tahun 1941;

3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok Agraria;

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 t ent ang Penanaman Modal Asing sebagaimana t elah diubah dan dit ambah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970;

5. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 Ket ent uan-ket ent uan Pokok Kehut anan; 6. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri

sebagaimana t elah diubah dan dit ambah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970;

7. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan-ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup;

8. Perat uran Pemerint ah Nomor 22 Tahun 1967 t ent ang Iuran Hak Pengusahaan Hut an dan Iuran Hasil Hut an sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Pemerint ah Nomor 21 Tahun 1980;

(2)

10. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 Tahun 1970 t ent ang Perencanaan Hut an; 11. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1985 t ent ang Perlindungan Hut an; 12. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1971 t ent ang

Peningkat an Prasarana Pengusahaan Hut an sebagaimana t elah diubah dengan Keput usan Presiden No. 19 Tahun 1974;

13. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1974 t ent ang Pembat asan Penggunaan Tenaga Kerj a Warga Negara Asing Pendat ang;

14. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1975 t ent ang Kebij aksanaan dibidang Pemberian Hak Pengusahaan Hut an;

15. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1980 t ent ang Dana Jaminan Reboisasi dan Permudaan Hut an Areal Hak Pengusahaan Hut an; 16. Keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 45/ M Tahun 1983 t ent ang

Pembent ukan Kabinet Pembangunan IV;

17. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 t ent ang Susunan Organisasi Depart emen;

18. Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1985 t ent ang Pengenaan, Pemungut an dan Pembagian Iuran Hasil Hut an;

19. Surat Keput usan Ment eri Pert anian No. 76/ Kpt s/ EKKU/ 3/ 1969 t ent ang Pedoman Umum Ekspl oit asi Hut an;

20. Surat Keput usan Ment eri Pert anian No. 291/ Kpt s/ Um/ 5/ 1970 t ent ang Penet apan Areal Kerj a Pengusahaan Hut an sebagai Kawasan Hut an Produksi; 21. Surat Keput usan Ment eri Pert anian No. 837/ Kpt s/ Um/ 11/ 1980 t ent ang

Krit eria dan Tat a Cara Penet apan Hut an Lindung;

22. Surat Keput usan Ment eri Pert anian No. 680/ Kpt s/ Um/ 8/ 1981 t ent ang Pedoman Penat agunaan Hut an Kesepakat an;

23. Surat Keput usan Ment eri Pert anian No. 683/ Kpt s/ Um/ 8/ 1981 t ent ang Krit eria dan Tat a cara Penet apan Hut an Produksi;

24. Surat Keput usan Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi No. KEP-88/ MEN/ 1983 t ent ang Pelaksanaan Pembat asan Penggunaan TKWNAP pada Sekt or Pert anian, Sub Sekt or Kehut anan Unit Pengusahaan Hut an;

25. Surat Keput usan Ment eri Kehut anan No. 20/ Kpt s-II/ 1983 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Kehut anan;

26. Surat Keput usan Ment eri Kehut anan No. 069/ Kpt s-II/ 1984 t ent ang Pencabut an Beberapa Perizinan di Bidang Kehut anan;

27. Surat Keput usan Ment eri Kehut anan No. 291/ Kpt s-II/ 1986 t ent ang Tat a Cara Pencabut an Hak Pengusahaan Hut an;

28. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 292/ Kpt s-II/ 1986 t ent ang Perubahan but ir 11 pada lampiran Surat Keput usan Ment eri Pert anian No. 76/ Kpt s/ EKKU/ 3/ 1969 t ent ang Pedoman Umum Ekspl oit asi Hut an.

M E M U T U S K A N :

Menet apkan

:

Memberikan kepada PT. BINA DAYA TETRA Hak Pengusahaan Hut an unt uk j angka wakt u 20 t ahun at as areal hut an yang t erl et ak di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimant an Tengah, dengan ket ent uan sebagai berikut :

PERTAMA

: A

real hut an yang diberikan dengan Hak Pengusahaan Hut an t ersebut adalah seluas

(3)

KEDUA : Luas dan let ak def init if dari areal hut an yang dibebani Hak Pengusahaan Hut an t ersebut di at as dit et apkan oleh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan pengukuhan dan penat aan bat as pada areal t ersebut

KETIGA : PT. BINA DAYA TETRA sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an, harus

memenuhi kewaj iban-kewaj iban sebagai berikut :

1. Membayar iuran Hak Pengusahaan Hut an , Iuran Hasil Hut an dan Dana Jaminan Reboisasi sesuai dengan ket ent uan yang berlaku;

2. Melaksanakan sendiri Pengusahaan Hut an meliput i kegiat an-kegiat an perencanaan, penanaman dan pemeliharaan, perlindungan hut an, pemungut an dan pemanf aat an hasil hut an sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku;

3. Membangun sarana dan prasarana yang diperlukan unt uk melaksanakan pengusahaan hut an;

4. Membangun indust ri pengol ahan kayu dan at au membant u keperluan bahan indust ri pengolahan kayu l ain;

5. Memat uhi dan memberikan bant uan seluas-luasnya kepada para pet ugas yang ol eh Ment eri Kehut anan diberi wewenang unt uk mengadakan bimbingan, pengawasan dan penelit ian.

6. Memulai kegiat annya secara nyat a dan bersungguhsungguh selambat -lambat nya 180 hari set elah dikeluarkannya surat keput usan ini.

7. Bert anggung j awab t erhadap perl indungan dan keamanan hut an yang menj adi areal Hak Pengusahaan Hut annya.

8. Ikut sert a meningkat kan kesej aht eraan rakyat dan pembangunan daerah set empat .

KEEMPAT : PT. BINA DAYA TETRA sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an t ersebut diat as

t erikat oleh ket ent uan-ket ent uan sebagai berikut :

1. Hak Pengusahaan Hut an ini t idak dapat dipindaht angankan dalam bent uk apapun kepada pihak l ain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan.

2. Memenuhi segala ket ent uan-ket ent uan pel aksanaan yang t ercant um dal am lampiran surat keput usan ini dan ket ent uan-ket ent uan lain yang berlaku bagi pengusahaan hut an.

3. Kewaj iban-kewaj iban t ersebut di at as t idak mengurangi berlakunya perundang-undangan yang ada, sepanj ang mengenai bidang kehut anan.

KELIMA : 1. Apabila pemegang Hak Pengusahaan Hut an t ernyat a t idak memenuhi

kewaj ibannya sebagaimana t ersebut pada dikt um Ket iga dan Keempat , Ment eri Kehut anan berhak mencabut Hak Pengusahaan Hut an ini.

2. Pelanggaran-pelanggaran t erhadap per at uran perundang-undangan di bidang Kehut anan di kenakan sanksi sesuai dengan ket ent uan yang berl aku.

(4)

KEENAM : Surat Keput usan Hak Pengusahaan Hut an besert a l ampiran-lampirannya berlaku t erhit ung sej ak t anggal dit et apkan unt uk j angka wakt u 20 (dua puluh) t ahun, kecuali apabila sebelumnya diserahkan kembali ol eh Pemegang Hak Pengusahaan Hut an yang bersangkut an dengan memenuhi persyarat an yang akan dit ent ukan kemudian, at au dicabut ol eh Ment eri Kehut anan.

` Dit et apkan di : JAKARTA

Pada t anggal : 1 Desember 1987 MENTERI KEHUTANAN

SOEDJARWO

Salinan Keput usan ini disampaikan kepada Yt h. :

1. Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan di Jakart a. 2. Ment eri Kehakiman di Jakart a.

3. Ment eri Dalam Negeri di Jakart a. 4. Ment eri Keuangan di Jakart a. 5. Ment eri Tenaga Kerj a di Jakart a. 6. Ment eri Transmigrasi di Jakart a.

7. Ment eri Pert ambangan Energi di Jakart a. 8. Ment eri Pert anian di Jakart a.

9. Ment eri Perdagangan di Jakart a. 10. Ment eri Perindust rian di Jakart a.

11. Ket ua Badan Koordinasi Penanaman Modal di Jakart a. 12. Sekret aris Jenderal Depart emen Kehut anan di Jakart a. 13. Inspekt ur Jenderal Depart emen Kehut anan di Jakart a.

14. Para Direkt ur Jenderal dalam lingkungan Depart emen Kehut anan. 15. Kepala Badan Invent arisasi dan Tat a Guna Hut an di Jakart a. 16. Direkt ur Jenderal Paj ak di Jakart a.

17. Direkt ur Jenderal Bea Cukai di Jakart a. 18. Direkt ur Jenderal Agraria di Jakart a.

19. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Kalimant an Tengah di Palangkaraya.

20. Kepal a Kant or Wilayah Depart emen Kehut anan Propinsi Kalimant an Tengah di Palangkaraya. 21. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Depart emen Kehut anan di Jakart a.

22. Kepal a Dinas Kehut anan Propinsi Daerah Tingkat I Kalimant an Tengah di Palangkaraya.

Referensi

Dokumen terkait

Tähän kysymykseen vastanneet työnantajat ovat tyytyväisiä (77 %) tai erittäin tyytyväisiä (12 %) Kainuun TE- toimiston palveluihin.. (Mainintoja

with the urineary tracr. Other supporting diagnosis for definitive diagnosis is by exarnination of tissue. 6 t5e squamous epithelial c-ysts appear Mullerianakan layered

Perbedaan penelitian ini dengan kedua jurnal yang diambil pada kajian pustaka dalam penelitian ini, maka praktikan menyimpulkan bahwa dengan dibuatnya sistem informasi dan

Modifikasi Teknik Kriptografi Hill Cipher Menggunakan Fungsi Rasional dan Konversi Basis Bilangan pada Proses Proses Enkripsi-Dekripsi. Tesis : Magister Sistem

Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, dilakukan setiap tahun secara berkala yang tertuang dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat Kabupaten

Inilah ketiga tingkatan yang berasal dari seorang ibu yang tidak bisa didapatkan (dari selainnya), tidak bisa didapatkan dari sang Ayah, ataupun dari seluruh orang yang pernah

(2014), dari hasil teori mengatakan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan perkembangan motorik halus anak autisme dengan kategori anak laki-laki lebih tinggi

Menimbang, bahwa terlepas dari ketentuan-ketentuan formil sebagaimana terurai di atas, dalam perkara aquo, disamping ada kepentingan hukum Para Pemohon, juga